Carbohidrat: Pengertian, Jenis, Pencernaan, Manfaat dan Gangguan
1.
2. 1) Pengertian karbohidrat
2) Jenis-jenis karbohidrat
3) Proses pencernaan, absorpsi,serta ekskresi
karbohidrat
4) Proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh
5) Sumber karbohidrat dalam bahan pangan
6) Manfaat karbohidrat
7) Gangguan Akibat kekurangan dan kelebihan
Karbohidrat
3. 1. Pengertian karbohidrat
• Karbohidrat (dari bahasa
Yunani ‘sákcharon’ yang
berarti “gula”).
• Karbohidrat berasal dari
kata karbon (C) dan
hidrat (H2O).
• Rumus umumnya dikenal
sebagai CnH2nOn
• karbohidrat adalah hasil
sintesis CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar
matahari dan zat hijau
daun (klorofil) melalui
fotosintesis.
• Karbohidrat merupakan
suatu molekul yang
tersusun dari unsur-unsur
karbon, hydrogen, dan
oksigen.
9. 3. Proses Pencernaan, Abrsorbsi &
Ekskresi Karbohidrat
a. Mulut
b. Usus Halus
c. Usus Besar
• Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi
karbohidrat adalah mengubah
karbohidrat menjadi ikatan-ikatan
yang lebih kecil, terutama berupa
glukosa dan fruktosa, sehingga dapat
diserap oleh pembuluh darah melalui
dinding usus halus.
• Pencernaan karbohidrat kompleks
dimulai dimulut dan berakhir di usus
halus.
• Karbohidrat yang tidak dicernakan
memasuki usus besar untuk sebagian
besar di keluarkan dari tubuh.
10. a. Mulut
• Pencernaan karbohidrat
dimulai dari mulut.
• Bolus makanan yang diperoleh
setelah makan dikunyah
bercampur dengan ludah yang
mengandung enzim amilase
(ptialin).
• Amilase menghidrolisis pati
(amilum) menjadi bentuk
karbohidrat lebih sederhana,
yaitu dekstrin.
• Bila berada dimulut cukup
lama, sebagian diubah menjadi
disakarida maltosa.
11. b. Usus Halus
pencernaan karbohidrat terjadi didalam usus
halus
Enzim amilase yang dikeluarkan oleh pankreas,
mencernakan pati menjadi dekstrin dan
maltosa.
Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan
oleh enzim-enzim disakaridase yang dikeluarkan
oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase,
sukrase, dan laktase.
Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi
di dalam mikrovili dan monosakarida dihasilkan
sebagai berikut :
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan
galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel
usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi
darah melalui vena porta.
Monosakarida memaluli vena porta dibawah
kehati dimana fruktosa dan galaktosa diubah
menjadi glukosa.
12. c. Usus Besar
• Dalam waktu 1 - 4 jam setelah selesai makan pati
non karbohidrat atau serat makanan dan sebagian
pati yang tidak dapat dicerna, akan di masukkan
kedalam usus besar.
• Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat
potensial untuk di fermentasi oleh mikrooganisme
dalam usus besar.
• Produk utama fermentasi karbohidrat didalam
usus besar adalah karbondioksida, hidrogen,
metan dan asam-asam lemak rantai lemak yang
mudah menguap seperti, asam asetat, asam
propionat dan asam butirat.
• Pada kadar rendah, sebagian besar gas-gas hasil
fermentasi diabsorpsi dan dikeluarkan melalui
paru-paru. Bila melebihi kemampuan kolon untuk
mengabsorpsi, gas-gas ini akan dikeluarkan
melalui anus (flatus).
13. • Hasil akhir pencernaan KH
– Glukosa, fruktosa, galaktosa
– Diserap menuju aliran darah
• Serat tidak dicerna dikeluarkan mll feses
14. 4. Metabolisme Karbohidrat dalam
tubuh
• Peran utama karbohidrat dalam tubuh adalah
menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang
kemudian diubah menjadi energi
• Glukosa memegang peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat
• Jaringan tentunya hanya memperoleh energi
dari karbohidrat seperti sel darah merah serta
sebagian besar otak dan sistem saraf.
15.
16. a. Menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen
• Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan
mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan
glukosa akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen.
• Bila persediaan glukosa dalam darah menurun, hati akan
mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan
mengeluarkannya kedalam aliran darah.
• Glukosa ini akan dibawah olah darah keseluruh bagian tubuh
yang memerlukan. Seperti, otak, sistem saraf, jantung, dan
organ tubuh lain.
• Sel-sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen.
Glikogen ini hanya digunakan sebgai energi untuk keperluan
otot saja dan tidak dapat dikembalikan sebagi glukosa
kedalam aliran darah. Tubuh hanya dapat menyimpan
glikogen dalam jumlah terbatas yaitu untuk keperluan energi
beberapa jam.
17. b. Penggunaan Glukosa untuk Energi
• Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya
menjadi bangian-bagian kecil yang pada akhirnya akan
menghasilkan energi, karbondioksiida dan air. Bagian- bagian
kecil ini dapat pula disusun kembali menjadi lemak.
• protein dapat di ubah menjadi glukosa melalui
proses glukoneogenesis (sintesis glukosa dari rantai karbon
non karbohidrat) dalam batas-batas tertentu,
• Lemak tubuh tidak dapat diubah menjadi glukosa dalam
jumlah berarti, glukosa sebagi sumber energi untuk sel-sel
otak, sel saraf lain, dan sel darah merah tidak dapat
digantikan oleh lemak.
• Jadi, makanan sehari-hari harus mengandung karbohidrat.
Karbohidrat yang cukup akan mencegah penggunaan protein
untuk energi (sebagai penghemat protein).
18. c. Perubahan glukosa menjadi lemak
• Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh diubah
menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam
hati.
• Lemak ini kemudian dibawah oleh sel-sel
lemak yang dapat menyimpan lemak dalam
jumlah tidak terbatas.
19. d. Gula Darah
• Gula darah = Tingkat glukosa di dalam darah
• Hormon Insulin yaitu di produksi oleh sel-sel beta pulau langerhans (sel-sel
pankreas) menurunkan gula darah.
• Mekanisme penurunan gula darah oleh insulin, meliputi peningkatan laju
penggunaan glukosa melalui oksidasi, glikogenesis adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan
di dalam hati.
• Glukagon, yang diproduksi oleh sel-sel alfa pulau-pulau langerhans
mempunyai pengaruh kebalikan dari insulin. Glukagon meningkatkan gula
darah melalui peningkatan glikogenolisis (perubahan glikogen menjadi
glukosa) dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari bahan bukan
karbohidrat)
• Insulin dan glukagon adalah antagonis dan pengaruh yang berlawanan inilah
yang untuk sebagian menjaga keseimbangan metabolisme kerbohidrat.
20. 4. Metabolisme Karbohidrat dalam
tubuh
1. Glikolisis : proses terjadinya konversi 1
molekul glukosa menjadi 2 molekul piruvat.
2. Glikoneogenesis / glukoneogenesis:
pembentukan glukosa dari bahan bukan
karbohidrat
3. Glikogenesis: pembentukan glikogen dari
glukosa
4. Gikogenolisis: penguraian glikosen menjadi
glukosa
22. 6. Manfaat Karbohidrat
1) Sebagai Energi
2) Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
3) Penghemat Protein
4) Pengatur Metabolisme Lemak
5) Membantu Pengeluaran Feses
23. 7. Gangguan Akibat kekurangan dan
kelebihan Karbohidrat
1. Kekurangam Kalori dan Protein (KKP)
a.Kwasiorkor
b.Marasmus
2. Laktosa Intolerans (LI)
3. Gula Darah
4. Kencing manis (Diabetes Melitus)
5. Obesitas
24. Laktosa Intolerans (LI)
• Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja
yang tidak tahan bila minum susu, sehingga
menyebabkan diare. Hal ini disebabkan
kekurangam enzim laktase pada usus halusnya
tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu)
menjadi gula yang lebih sederhana.
• Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini
ditandai dengan gejala kejang perut, diare, dan
perut kenbung jika minum susu.
25. Gula Darah
• Glukosa.dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi
sebagai penyedia energi bagi sel dan jaringan tubuh. Dalam
keadaan normal kadar glukosa darah berkisar antara 60-
120 mg/100 ml.
• Kadar glukosa melebihi mormal disebut hiperglikemi, yaitu
kelebihan kadar gula dalam darah. Keadaan sebaliknya
disebut hipoglikemil yaitu keadaan kadar gula darah di
bawah normal.
• Hipoglikemi dapat meryebabkan kehilangan kesadaran
(koma), karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya
dapat bekerja dengan mengambil glukosa sebagai sumber
tenaga.Pada keadaan demikian harus segera diberikan
suntikan glukosa.untuk menormalkan fungsi otak.
26. Obesitas
• Obesitas atau kegemukan adalah kelebihan gizi yang
ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara
berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat
badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada
kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain
kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu,
kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan
akibat pemakaian obat tertentu.
• Kelebihan berat badan antara lain disebabkan
ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan
energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibanding
kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam
bentuk jaringan lemak.