2. 2
Perpaduan sosiologi dan ekonomi:
• Semenjak 1980-an, ada “perkawinan” (cross-
pollinations) antara kalangan sosiologi dan
ekonomi dalam mengembangkan institutional
analysis.
• Fokus mereka adalah untuk menerangkan “ ....
how organizations and individuals within
organizations take economic and managerial
decisions, particularly by investigating the non-
rational, non-economic, and non-
psychological factors”.
• Ini dikenal dengan New Institutional Analysis.
3. 3
lanjutan:
• Awalnya, ilmu ekonomi dan sosiologi berkembang secara
bersama (bersatu) (Granvetter dan Swedberg, 1992).
Keterpaduan ini logis, karena ilmu ekonomi mempelajari dunia
sosial.
• Adam Smith dalam bukunya ”Wealth of Nation”, mengatakan
bahwa tidak ada bentuk yang berbeda antara topik ekonomi dan
sosial.
• Max Weber yang dikenal sebagai tokoh sosiologi adalah pendiri
ilmu ”economic sociology”, selain August Comte dan Durkheim.
Weber menjadikan ekonomi sebagai interest utamanya,
sebagaimana ia lakukan dalam analisis hubungan industrial.
(lihat buku”Economic and Society” dan ”General Economic
Histroy”).
• Menurut Granvetter dan Swedberg (1992), sosiologi perlu
dilakukan secara bersamaan dengan ekonomi, karena 3 alasan:
1. economic action is a form of social action,
2. economic action is a socially situated, dan
3. economic institutions are social construction.
4. 4
• Ilmu ekonomi dan sosilogi sepakat, bahwa: perilaku ekonomi
adalah suatu tipe perilaku dengan memilih alat yang terbatas
dengan berbagai alternatif penggunaannya.
• Perilaku ekonomi berada dalam situasi sosial, dimana perilaku
dan apa yang dibalik perilaku seseorang tidak dapat
diterangkan sebagai individual belaka.
• Berbagai aliran yang memperpadukan ilmu ekonomi dan
sosiologi adalah: Rational Choice Sociology, New Economic
Sociology, Socio-economics, Psycho-Socio-Antropo-Economics
(PSA-Economics), dan Transaction Cost Economics
• Pada New Institutional Economics, ekonom melihat kedalam
aspek institusi dan mencoba untuk mensinergikan institusi ke
dalam analisis mereka. Melalui inilah tercipta ruang bagi dialog
antara para ahli ekonomi dan sosiologi.
• Sosiologi juga masuk ke bidang ekonomi, misalnya ke
jantungnya ekonomi yaitu “pasar” (= sosiologi pasar).
lanjutan:
5. 5
Bentuk perpaduan sosiologi dengan
ekonomi:
• Salah satu bentuk perpaduan sosiologi dan ekonomi adalah
berupa “ilmu sosiologi ekonomi”.
• Dalam perkembangannya, bidang kajian sosiologi ekonomi
sebagian besar fokus pada “ekonomi kelembagaan”, dimana
aspek kelembagaan dianggap representasi dari sosiologi.
• Ekonomi Neoklasik menyatakan bahwa efisiensi yang tinggi
hanya dapat dicapai melalui persaingan sempurna, bukan
kerjasama sempurna. Inilah awal “ideologi” ilmu ekonomi yang
tidak mengajarkan lagi sosiologi ekonomi ajaran Max Weber.
• Padahal ajaran Max Weber ini sebenarnya sesuai dengan ajaran
awal Adam Smith (Theory of Moral Sentiments, 1759) dan ajaran
ekonomi kelembagaan dari John Commons.
• Koperasi adalah sebuah contoh lembaga yang beroperasi
dengan konsep “ekonomi kelembagaan”, karena koperasi
mengutamakan keanggotaan yang tidak berdasarkan kekuatan
modal tetapi berdasar pemilikan usaha betapapun kecilnya, dan
relasi-relasi sosial (non-ekonomi).
6. 6
Sosiologi Ekonomi
• = “... the sociological analysis of economic phenomena”.
• = usaha kalangan sosiologi untuk me-redefinisi konsep.
• = bagaimana kalangan sosiologi membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari kalangan ekonomi.
• = hubungan antara ekonomi dan sosiologi dengan aplikasi
sosiologi pada aktivitas ekonomi.
• Objeknya = proses-proses ekonomi seperti produksi barang dan
jasa, dan proses distribusi dan pertukaran dalam dunia
perdagangan; dimana proses ekonomi tersebut selalu
berlangsung dalam kehidupan masyarkat yang senantiasa
bergerak maju.
• Menurut Damsar (1996), sosiologi ekonomi memperhatikan
tindakan ekonomi sejauh ia mempunyai dimensi sosial dan selalu
melibatkan makna serta berhubungan dengan kekuasaan.
• Menurut Schumpeter, sosiologi ekonomi berkaitan dengan
konteks institusional dari ekonomi.
7. 7
lanjutan:
• Latar belakangnya munculnya economic sosiologi:
• Menurut kalangan ekonomi, economic institutions sangat penting dalam
masyarakat dalam konteks sosial yang mempengaruhi bagaimana local
economic institutions.
• Menurut Karl Marx, kekuatan ekonomi merupakan hal sentral dalam
masyarakat, yang pembentukannya dipengaruhi oleh struktur sosial.
• Max Weber = proses ekonomi merupakan hal yang fundamental dalam
stuktur suatu masyarkat.
• Menurut Karl Polanyi = “..... the economy is embedded in social
institutions which is vital so that the market does not destroy other
aspects of human life”.
• Saat ini, perhatian economic sociology adalah pada “... the social
consequences of economic exchanges, the social meanings they involve
and the social interactions they facilitate or obstruct”.
• Tokohnya = Adam Smith, Karl Marx, Keynes Max Weber, Emile
Durkheim, Georg Simmel, Thorstein Veblen, dan Joseph Schumpeter
8. 8
Ekonomi kelembagaan:
• Dikembangkan oleh kalangan ilmu ekonomi
(ekonom).
• Menurut Mubyarto = analisa dengan memperhatikan
perbedaan-perbedaan budaya di masyarakat yang
dipelajarinya.
• Douglass C. North = kelembagaan ekonomi dibentuk
oleh formal constraints berupa rules, laws, dan
constitutions; dan informal constraints berupa norma,
kesepakatan, dan lain-lain.
• Institution adalah “the rules of the game”, sedangkan
organizations adalah “their entrepreneurs are the
players”.
• Lionel Robin, institutions = “the rules of the game in
economic, political and social interactions.
• Jadi, kelembagaan merupakan wadah tempat
organisasi-organisasi ekonomi hidup.
9. 9
lanjutan:
• Menurut kalangan ekonom, institutional economics
berada di luar fokus usual economic yaitu pasar.
• IE = to look more closely at human-made institutions.
• IE dikembangkan di Amerika
• Sebagian ahlinya tidak sepakat dengan karl Marx.
Menurut kalangan IE, capitalism as a natural
organization.
• Mempelajari dampak dari kelembagaan terhadap
ekonomi, dan sebaliknya, pengembangan
kelembagaan untuk merespon pengalaman-
pengalaman ekonomi.
• Kelembagaan menentukan seberapa efisien hasil
ekonomi yang akan didapatkan.
10. 10
Latar belakang munculnya ekonomi kelembagaan:
• Tahun 1980-an, banyak negara berkembang yang
ekonominya ambruk, lalu diobati dengan konsep
structural adjustment IMF dan WB. Disepakati, pasar
harus menjadi penggerak ekonomi.
• Negara-negara timur juga bergerak ke arah ekonomi
pasar.
• 1994, WTO berdiri (=liberalisasi ekonomi).
• Pemikiran klasik/neoklasik semakin mendapat
tempat.
11. 11
Paradigma berpikir ekonomi kelembagaan:
• Pemikiran klasik/neo klasik memiliki cacat filosofis
dalam asumsi-asumsinya.
• Bertolak dari structure of power, melihat evolusi
struktur kekuasaan dan aturan main, proses
penciptaan, dan penyelesaian konflik dari aktivitas
ekonomi.
• Menyusun model-model untuk menjelaskan perilaku
manusia dalam konteks kelembagaan dan budaya.
• Fokus utama = institusi, kebiasaan, aturan (rules), dan
perkembangannya (evolution).
• Sifat kajian = evolusioner, kolektif, interdisipliner, dan
non prediktif.
• Tidak melakukan generalisasi.
12. 12
Objek perhatian ekonomi kelembagaan:
• Lebih fokus pada konflik dibandingkan
keharmonisan, pemborosan dibandingkan
efisiensi, ketipastian dibanding pengetahuan
yg sempurna.
• Menolak keseragaman pasar.
• Menolak pendapat bahwa pasar tidak akan
bias.
• Menghitung biaya dan manfaat privat dan
sosial.
• Memperhatikan penyimpangan kekuasaan
dan hak khusus, dibandingkan perilaku
individu yg atomistik.
13. 13
Makna kelembagaan dalam ekonomi
kelembagaan:
• Menurut Commons, kelembagaan = pencapaian dari
proses formal dan informal dari resolusi konflik.
• Menurut North, kelembagaan = aturan-aturan yang
membatasi perilaku menyimpang dari manusia untuk
membangun struktur interaksi politik, ekonomi, dan
sosial.
• Menurut Manig, kelembagaan = merefleksikan sistem
nilai dan norma dalam masyarakat, tetapi nilai dan
norma itu bukanlah kelembagaan itu sendiri.
• Tiga komponen dalam kelembagaan = aturan formal,
aturan informal, dan mekanisme penegakan.
14. 14
Cabang ekonomi kelembagaan:
1. Old institutional economic = seluruh asumsi
ekonomi klasik/neo klasik ditolak. KERAS.
2. New institutional economic = sebagian
asumsi klasik/neo klasik ditolak, sebagian
dipakai. LEBIH LUNAK. NIE disebut juga
dengan Mathematical institutional economic,
Theoritical institutional economic, Modern
institutional economic, dan Neo-institutional
economic.
15. 15
New Institutional Economic:
• = mensinergikan liberalisasi pasar dengan
kelembagaan, sehingga kepentingan yang
diperjuangkan berbagai pihak tersebut juga
memperoleh perhatian.
• Mereka melakukan affirmative action untuk melawan
permasalahan kemiskinan, pengangguran,
ketimpangan, dan ketidakadilan.
• Mereka meyakini mekanisme kelembagaan yaitu
sinegi antara Market Democracy dan Market
Economy, contohnya adalah Model Employment-
Based Economy.
• Pada hakekatnya, “NEW-INSTUTIONALISM” adalah
jalan tengah, di antara ekstrim kanan “Neo-
Liberalism” dan ekstrim kiri “Socialism”