SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERIODE NOVEMBER 2022 - MEI 2023
PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN
LAPORAN MINI PROJECT
dr. Muissatul Aini
dr. Nabil Azra Mahendra
dr. Nungqy Ardzilla
dr. Rafidah Salma Najah
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penerapan Paradigma Sehat
Penguatan Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
PARADIGMA SEHAT
Bagaimana membuat masyarakat menjadi sehat, dan
terhindar dari penyakit
LEBIH MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN
DARI PADA MENGOBATI
PENYAKIT MENULAR
Penyakit Menular (PM) merupakan
penyakit yang dapat ditularkan dari
individu ke individu lain.
ISPA
WHO
BALITA (42,91%)
RISKESDAS 2018
BALITA (25,8%)
1. PAPUA (10,0%)
4. NTT (7,4%)
3. PAPUA BARAT (7,5%)
2. BENGKULU (9,5%)
5. KALTENG (6,0%)
6. JAWA TIMUR (5,5%)
7. MALUKU (5,4%)
8. BANTEN (5,1%)
9. JAWA BARAT (4,9%)
10. JAWA TENGAH (4,9%)
10 BESAR ISPA TERTINGGI DI INDONESIA
Rumusan Masalah
“Apa saja faktor- faktor risiko infeksi saluran pernafasan
atas (ISPA) pada balita di Puskesmas Jenggot, Kelurahan
Jenggot, Kota Pekalongan?”
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
Mengetahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA
pada balita di Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan.
Membuat alternatif pemecahan masalah pada kejadian ISPA di
Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan
MANFAAT UNTUK PIDI
MANFAAT UNTUK PKM JENGGOT
1. Untuk memenuhi pengisian kelengkapan borang Mini Project Program Internship Dokter Indonesia
(PIDI).
2. Untuk mengetahui permasalahan kesehatan di Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan.
1. Sebagai salah satu bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan
2. Sebagai bahan evaluasi program
No. Penyakit Angka kejadian
1. ISPA 6812
2. Hipertensi primer 1114
3. Faringitis akut 1899
4. Dispepsia 1012
5. Diabetes mellitus 1267
6. Scabies 455
7. Myalgia 886
8. Demam 658
9. Infeksi kulit dan jaringan subkutan 829
10. Sindroma nyeri kepala sebanyak 648
Daftar 10 Besar Penyakit di PKM Jenggot
PRIORITAS MASALAH
Prioritas Masalah diambil dari
data 10 besar penyakit di
Puskesmas Jenggot selama
Januari-Desember tahun 2022
3 besar penyakit terbanyak
kemudian dilakukan analisis
prioritas masalah menggunakan
metode Hanlon Kualitatif.
I
ISPA FARINGITIS
AKUT
DM TOTAL +
(Horizontal)
ISPA + + 2
FARINGITIS
AKUT
+ 1
DM 0
TOTAL –
(Vertikal)
0 0 0
TOTAL +
(Horizontal)
2 1 0
TOTAL 2 1 0
URGENCY (U)
ISPA FARINGITIS
AKUT
DM TOTAL +
(Horizontal)
ISPA + + 2
FARINGITIS
AKUT
- + 1
DM - 0
TOTAL –
(Vertikal)
0 0 0
TOTAL +
(Horizontal)
2 1 0
TOTAL 2 1 0
SERIOUSNESS (S)
ISPA FARINGITIS
AKUT
DM TOTAL +
(Horizontal)
ISPA + + 2
FARINGITIS
AKUT
+ 1
DM 0
TOTAL –
(Vertikal)
0 0 2
TOTAL +
(Horizontal)
2 1 0
TOTAL 2 1 0
GROWTH (G)
BAB 2
Landasan Teori
Upper respiratory tract infection (URTI) atau infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA) adalah penyakit yang dapat sembuh
sendiri atau self limited disease yang menyebabkan iritasi dan
peradangan pada saluran penapasan atas seperti hidung,
sinus, faring dan laring yang memiliki onset akut satu sampai
tiga hari setelah paparan dan berlangsung 7-10 hari, dan
dapat bertahan hingga 3 minggu dengan gejala seperti batuk
dan pilek tanpa adanya tanda dan gejala dari pneumonia
(Thomas, 2022).
ISPA
Berdasarkan dari data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 ISPA menduduki
peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia (Riskesdas, 2018).
Tanda & Gejala
Timbulnya gejala biasanya dimulai satu sampai tiga hari setelah paparan
dan berlangsung 7-10 hari, dan dapat bertahan hingga 3 minggu.
Batuk
Sakit
tenggorokan
Hidung
tersumbat
Pilek
Sakit kepala
Demam ringan
Bersin
Mialgia
Organisme ini biasanya diperoleh
dengan menghirup droplet yang
terinfeksi
ISPA biasanya melibatkan infeksi
langsung ke mukosa saluran
napas bagian atas oleh organisme
Tatalaksana
Tujuan: menghilangkan gejala
Dekongestan dan obat
kombinasi
antihistamin/dekongestan
Antagonis reseptor
H1
Vitamin C
Pengobatan antivirus
!!! Vaksinasi adalah metode yang paling efektif !!!
merokok
Kontak dekat
dengan penderita
ISPA
Anomali anatomi: dismorfik
wajah atau poliposis hidung
Komorbid : asma
dan rinitis alergi
Merokok
Individu
immunocompromised
Faktor resiko yang tidak dapat diubah :
Faktor resiko yang dapat diubah :
Faktor Resiko
ISPA
Riw.
imunisasi
Luas
ventilasi
Kepadatan
hunian
Ststus
pendidikan
orang tua
Merokok
Pengetahuan
orang tua
ASI
eksklusif
BAB 3
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik
dengan desain penelitian yaitu cross sectional.
Jenis Penelitian:
Variable Penelitian
• Variabel bebas : Luas ventilasi, paparan
rokok, kepadatan hunian, status imunisasi, tingkat
pengetahuan orang tua, dan riwayat ASI eksklusif.
• Variabel terikat : ISPA
- Populasi Target : Pasien Balita dengan keluhan demam,
batuk kurang dari 2 minggu, pilek/hidung tersumbat dan
sakit tenggorokan.
- Populasi Terjangkau : pasien Balita terdiagnosis ISPA yang
berobat ke Poli MTBS di Puskesmas Jenggot Kota
Pekalongan dari 1 Februari – 28 Februari 2023.
Populasi
Kriteria inklusi
- Pasien dengan diagnosis ISPA kurang dari 14 hari
- Tidak ada komorbid lain
- Tidak dalam pengobatan TB
• Kriteria Ekslusi
- Pasien yang menolak menjadi responden
- Responden dengan data tidak lengkap
• Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling.
Sampel penelitian
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Tatalaksana
Lokasi dan waktu
Lokasi pengambilan:
Poli MTBS Puskesmas Jenggot,
Kota Pekalongan
Waktu:
1 Februari – 28 Februari
2023.
Jenis data:
Data pada penelitian ini menggunakan data primer
dari anamnesis dan pemeriksaan fisik responden di
poli MTBS. Karakteristik responden dan parameter
pengetahuan diperoleh melalui pengisian
kuesioner oleh orang tua responden.
BAB 4
Analisis Penyebab Masalah
Prevalensi ISPA
BAB 5
PLAN OF ACTION
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Waktu Biaya Metode Indikator
keberhasilan
1. Orang tua
Balita
sebagai
perokok aktif
Melakukan
edukasi
mengenai
rokok sebagai
salah satu
factor risiko
ISPA pada
balita
Mengurangi
risiko ISPA
akibat paparan
asap rokok
pada balita
Keluarga
balita yang
merokok
Dokter PIDI Maret
2023
Rp 0 Pemutaran video
edukasi tentang
efek merokok dan
factor risko ISPA
pada balita melalui
Instagram
Puskesmas
Jenggot
Jumlah like
pada postingan
video reels
instagram
minimal 50
2. Pengetahuan
orang tua
mengenai
ISPA masih
kurang
Melakukan
edukasi
mengenai ISPA
Meningkatkan
pengetahuan
orang tua
tentang ISPA
pada balita
Orang tua
balita
Dokter PIDI Februari
2023
Rp
50.000,
00
Pengisian Pre/Post
test dan edukasi
mengenai ISPA
menggunakan
leaflet di poli
MTBS
Tingkat
pengetahuan
meningkat (nilai
post test >50)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
1. ISPA menjadi penyakit dengan angka kejadian tertinggi di Puskesmas Jenggot selama
periode tahun 2022.
2. Terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita di
Puskesmas Jenggot yaitu riwayat orang tua balita sebagai perokok aktif dan pengetahuan
orang tua mengenai ISPA yang masih kurang
1. Perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi secara intensif dan menyeluruh bagi seluruh
orang tua balita dengan risiko ISPA
2. Perlu dilakukan kunjungan lapangan terkait faktor lingkungan yang berkaitan dengan
angka kejadian ISPA.
KESIMPULAN
SARAN
Lampiran
https://drive.google.com/file/d/1fZ6H3arTgjD2_tpv151
nGfiapDY9ep8N/view?usp=drivesdk
THANK
YOU

More Related Content

Similar to miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx

MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfMATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfigdsadikin
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxssuser9c651e2
 
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfRekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfFianaTriLestari
 
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Operator Warnet Vast Raha
 
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdfSE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdfCI kumparan
 
Ppt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal newPpt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal newHafidh Bagus
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasShintahamidah05
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasSitiDhiniFatonah01
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasAngeladp12
 
Petunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdf
Petunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdfPetunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdf
Petunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdfssuser2b814f1
 
TM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdfTM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdfElvaRosida
 
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docxKERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docxBudimanSetiawan5
 
Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19
Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19
Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19Sendy Halim Toana
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)JalinKrakatau
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatluluk setiawan
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)wulanda732
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiwulanda732
 
MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13andiar30
 

Similar to miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx (20)

bab 4.4.pdf
bab 4.4.pdfbab 4.4.pdf
bab 4.4.pdf
 
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfMATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
 
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfRekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
 
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
 
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdfSE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
 
Ppt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal newPpt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal new
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Petunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdf
Petunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdfPetunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdf
Petunjuk Teknis Penanganan ILTB 2020.pdf
 
TM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdfTM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdf
 
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docxKERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI.docx
 
Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19
Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19
Pedoman Pencegahan Corona Virus Disease 19 Covid-19
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi (1)
 
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumiKel. 13 upt puskesmas sukabumi
Kel. 13 upt puskesmas sukabumi
 
MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13
 

Recently uploaded

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (11)

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx

  • 1. PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI) PERIODE NOVEMBER 2022 - MEI 2023 PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN LAPORAN MINI PROJECT dr. Muissatul Aini dr. Nabil Azra Mahendra dr. Nungqy Ardzilla dr. Rafidah Salma Najah
  • 2.
  • 5. Penerapan Paradigma Sehat Penguatan Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
  • 6. PARADIGMA SEHAT Bagaimana membuat masyarakat menjadi sehat, dan terhindar dari penyakit LEBIH MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN DARI PADA MENGOBATI
  • 7. PENYAKIT MENULAR Penyakit Menular (PM) merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari individu ke individu lain. ISPA WHO BALITA (42,91%) RISKESDAS 2018 BALITA (25,8%)
  • 8. 1. PAPUA (10,0%) 4. NTT (7,4%) 3. PAPUA BARAT (7,5%) 2. BENGKULU (9,5%) 5. KALTENG (6,0%) 6. JAWA TIMUR (5,5%) 7. MALUKU (5,4%) 8. BANTEN (5,1%) 9. JAWA BARAT (4,9%) 10. JAWA TENGAH (4,9%) 10 BESAR ISPA TERTINGGI DI INDONESIA
  • 9. Rumusan Masalah “Apa saja faktor- faktor risiko infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) pada balita di Puskesmas Jenggot, Kelurahan Jenggot, Kota Pekalongan?”
  • 10. TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS Mengetahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan. Membuat alternatif pemecahan masalah pada kejadian ISPA di Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan
  • 11. MANFAAT UNTUK PIDI MANFAAT UNTUK PKM JENGGOT 1. Untuk memenuhi pengisian kelengkapan borang Mini Project Program Internship Dokter Indonesia (PIDI). 2. Untuk mengetahui permasalahan kesehatan di Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan. 1. Sebagai salah satu bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan 2. Sebagai bahan evaluasi program
  • 12. No. Penyakit Angka kejadian 1. ISPA 6812 2. Hipertensi primer 1114 3. Faringitis akut 1899 4. Dispepsia 1012 5. Diabetes mellitus 1267 6. Scabies 455 7. Myalgia 886 8. Demam 658 9. Infeksi kulit dan jaringan subkutan 829 10. Sindroma nyeri kepala sebanyak 648 Daftar 10 Besar Penyakit di PKM Jenggot
  • 13. PRIORITAS MASALAH Prioritas Masalah diambil dari data 10 besar penyakit di Puskesmas Jenggot selama Januari-Desember tahun 2022 3 besar penyakit terbanyak kemudian dilakukan analisis prioritas masalah menggunakan metode Hanlon Kualitatif. I
  • 14. ISPA FARINGITIS AKUT DM TOTAL + (Horizontal) ISPA + + 2 FARINGITIS AKUT + 1 DM 0 TOTAL – (Vertikal) 0 0 0 TOTAL + (Horizontal) 2 1 0 TOTAL 2 1 0 URGENCY (U)
  • 15. ISPA FARINGITIS AKUT DM TOTAL + (Horizontal) ISPA + + 2 FARINGITIS AKUT - + 1 DM - 0 TOTAL – (Vertikal) 0 0 0 TOTAL + (Horizontal) 2 1 0 TOTAL 2 1 0 SERIOUSNESS (S)
  • 16. ISPA FARINGITIS AKUT DM TOTAL + (Horizontal) ISPA + + 2 FARINGITIS AKUT + 1 DM 0 TOTAL – (Vertikal) 0 0 2 TOTAL + (Horizontal) 2 1 0 TOTAL 2 1 0 GROWTH (G)
  • 17.
  • 19. Upper respiratory tract infection (URTI) atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri atau self limited disease yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran penapasan atas seperti hidung, sinus, faring dan laring yang memiliki onset akut satu sampai tiga hari setelah paparan dan berlangsung 7-10 hari, dan dapat bertahan hingga 3 minggu dengan gejala seperti batuk dan pilek tanpa adanya tanda dan gejala dari pneumonia (Thomas, 2022). ISPA
  • 20. Berdasarkan dari data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia (Riskesdas, 2018).
  • 21. Tanda & Gejala Timbulnya gejala biasanya dimulai satu sampai tiga hari setelah paparan dan berlangsung 7-10 hari, dan dapat bertahan hingga 3 minggu. Batuk Sakit tenggorokan Hidung tersumbat Pilek Sakit kepala Demam ringan Bersin Mialgia
  • 22. Organisme ini biasanya diperoleh dengan menghirup droplet yang terinfeksi ISPA biasanya melibatkan infeksi langsung ke mukosa saluran napas bagian atas oleh organisme
  • 23. Tatalaksana Tujuan: menghilangkan gejala Dekongestan dan obat kombinasi antihistamin/dekongestan Antagonis reseptor H1 Vitamin C Pengobatan antivirus !!! Vaksinasi adalah metode yang paling efektif !!!
  • 24. merokok Kontak dekat dengan penderita ISPA Anomali anatomi: dismorfik wajah atau poliposis hidung Komorbid : asma dan rinitis alergi Merokok Individu immunocompromised Faktor resiko yang tidak dapat diubah : Faktor resiko yang dapat diubah : Faktor Resiko
  • 26.
  • 28. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain penelitian yaitu cross sectional. Jenis Penelitian: Variable Penelitian • Variabel bebas : Luas ventilasi, paparan rokok, kepadatan hunian, status imunisasi, tingkat pengetahuan orang tua, dan riwayat ASI eksklusif. • Variabel terikat : ISPA
  • 29. - Populasi Target : Pasien Balita dengan keluhan demam, batuk kurang dari 2 minggu, pilek/hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. - Populasi Terjangkau : pasien Balita terdiagnosis ISPA yang berobat ke Poli MTBS di Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan dari 1 Februari – 28 Februari 2023. Populasi
  • 30. Kriteria inklusi - Pasien dengan diagnosis ISPA kurang dari 14 hari - Tidak ada komorbid lain - Tidak dalam pengobatan TB • Kriteria Ekslusi - Pasien yang menolak menjadi responden - Responden dengan data tidak lengkap • Cara pengambilan sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel penelitian
  • 31. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
  • 32. Tatalaksana Lokasi dan waktu Lokasi pengambilan: Poli MTBS Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan Waktu: 1 Februari – 28 Februari 2023. Jenis data: Data pada penelitian ini menggunakan data primer dari anamnesis dan pemeriksaan fisik responden di poli MTBS. Karakteristik responden dan parameter pengetahuan diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh orang tua responden.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 38. BAB 5 PLAN OF ACTION
  • 39. No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Waktu Biaya Metode Indikator keberhasilan 1. Orang tua Balita sebagai perokok aktif Melakukan edukasi mengenai rokok sebagai salah satu factor risiko ISPA pada balita Mengurangi risiko ISPA akibat paparan asap rokok pada balita Keluarga balita yang merokok Dokter PIDI Maret 2023 Rp 0 Pemutaran video edukasi tentang efek merokok dan factor risko ISPA pada balita melalui Instagram Puskesmas Jenggot Jumlah like pada postingan video reels instagram minimal 50 2. Pengetahuan orang tua mengenai ISPA masih kurang Melakukan edukasi mengenai ISPA Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang ISPA pada balita Orang tua balita Dokter PIDI Februari 2023 Rp 50.000, 00 Pengisian Pre/Post test dan edukasi mengenai ISPA menggunakan leaflet di poli MTBS Tingkat pengetahuan meningkat (nilai post test >50)
  • 41. 1. ISPA menjadi penyakit dengan angka kejadian tertinggi di Puskesmas Jenggot selama periode tahun 2022. 2. Terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Jenggot yaitu riwayat orang tua balita sebagai perokok aktif dan pengetahuan orang tua mengenai ISPA yang masih kurang 1. Perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi secara intensif dan menyeluruh bagi seluruh orang tua balita dengan risiko ISPA 2. Perlu dilakukan kunjungan lapangan terkait faktor lingkungan yang berkaitan dengan angka kejadian ISPA. KESIMPULAN SARAN
  • 43.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.