SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
J O H N W W A D E
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR
1
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
S W E E T A N G E L W E I S M A N N
I R E I N E T U N A S
K E I Z I A N A T A L I A O R O H
A R O N A L V I N A . L E L E N G B O T O
R E N A L D I M A S I K O M E H
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3:
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
3
 Tahap rancangan arsitektur
 Pemrograman
 Perencanaan
 Rancangan
 Pemrograman
 Pemrograman terutama berkaitan dengan pengumpulan dan
pengaturan informasi yang diperlukan untuk rancangan bangunan.
 Pemrograman yang sederhan, hanya mencatat apa kata klien mengenai
bangunan.
 Pemrograman lain dapat menjadi sangat rumit dan menuntut
prosedur-prosedur yang lebih luas dan Teknik-Teknik yang rumit.
PEMROGRAMAN
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
4
Pekerjaan arsitek
 Pemrograman/programming : para arsitek menetapkan hal-
hal yang menjadi perhatian klien.
 Perencanaan/planning : menyatakan masalah umum klien
menjadi sejumlah masalah ‘standar’ lebih kecil yang telah
diketahui pemecahannya atau yang mudah dipecahkan.
 Perancangan : para arsitek menggunakan informasi dari dua
tahap mula sebagai tuntunan dalam mengembangkan suatu
gagasan keseluruhan dan suatu usul bagi bentuk dan
konstruksi bangunan.
 Pengumpulan dan pengaturan informasi yang diperlukan
untuk rancangan bangunan.
PEMROGRAMAN
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
5
Pekerjaan arsitek
 Pengembangan rancangan, dituntun oleh informasi dari
rancangan klien dan oleh suatu rancangan skematis yang
telah diterima klien.
 Menyusun rancangan terperinci, membuat gambar serta
persyaratan yang dipakai pembangun untuk konstruksi.
 Mengatur proses konstruksi dan menyetujui cara pembangun
melaksanakannya
PEMROGRAMAN
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
6
Gambaran teknis :
1. Perancangan skematis/schematic design : klien harus
memberikan program bangunan.
 Disebut pemrograman
 Membuat usul untuk bangunan yang disederhanakan.
 Bersifat penjelajahan.
 Bermaksud memperoleh lebih banyak informasi dari klien, hal yang
disukai atau tidak disukai.
 Merupakan bentuk penelitian.
PEMROGRAMAN
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
7
Gambaran teknis :
2. Pengembangan rancangan/design development :
 Mengerjakan sejumlah masalah yang harus dipecahkan agar
bangunan berfungsi baik.
 Kemudian membuat skema rinci menyeluruh dari bangunan.
 Setelah skema disetujui,
3. Dokumen konstruksi/construction documents :
 Selama waktu ini gambar gambar terperinci dan spesifikasi
dikembangkan untuk bangunan.
4. Konstruksi/construction :
 Di sini kontrak untuk konstruksi antara klien dan pembangun
dilaksanakan.
PEMROGRAMAN
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
8
 Bagan alir digunakan untuk memperlihatkan banyaknya
proses pemrograman yang berbeda.
 Langkah dalam diagram
 Memulai program
 Mengembangkan program
 Mempersiapkan program
 Menyajikan program
 Masukkan pertanyaan ke dalam bagan.
 Apakah informasi memadai?
 Jenis informasi bagaimana yang diperlukan?
 Tipe penelitian faktual yang bagaimana yang dikehendaki?
 Jenis penyelidikan yang bagaimana seharusnya digunakan?
PEMROGRAMAN
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
9
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
10
 Mulai dengan pembicaraan pertama arsitek dengan klien.
 Jika jenis bangunan diketahui.
 Para arsitek dapat membantu proses dengan menggunakan daftar-
daftar pertanyaan yang dipersiapkan tentang bangunan.
 Jika jenis bangunan tidak diketahui.
 Mereka harus bias mengetahui bangunan tersebut dengan
melakukan telaah jenis.
 Mengklasifikasi informasi menurut spektrum:
 (Orang, tujuan, perilaku, fungsi, obyek) memperlihatkan informasi apa
yang tidak terdapat dan menetapkan tugas pengumpuylan informasi
para arsitek.
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
11
Arsitek belajar masalah klien
 Identifikasi tipe bangunan
 Apa yang salah dengan bangunan eksisting
 Bagaimana beratnya masalah klien
 Mengira usaha perancangan yang dikehendaki
 Mempelajari kebutuhan klien.
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
12
Mula : masalah klien  cari tahu jenis bangunan.
 Jika pernah rancang sejenis : suatu tinjauan akan literatur
periodik (jurnal ilmiah) terkini.
 Jika belum pernah : diperlukan telaah tipe bangunan yang
lebih saksama dan formal, terdiri dari:
 Mengumpul denah2 tipe bangunan
 Mengelompokkannya
 Mengambil dari kelompok, skema dasar
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
13
Masalah klien
 Apakah organisasi klien berubah ukuran atau sifat?
 Apakah tujuan bangunan berubah?
 Apakah klien ingin dapat melakukan berbagai jenis hal dalam
bangunan yang diusulkan dibanding masa lalu?
 Haruskah bangunan dipersiapkan untuk fungsi berbeda2?
 Haruskah bangunan punya sifat berbeda2?
 Apakah gedung lama telah kuno secara fisik, fungsional, atau
ekonomis?
 Adakah yang berubah tentang lingkungan?
 Apakah terlalu banyak kebisingan, polusi, atau lalu lintas?
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
14
 Cara menyusun pertanyaan : dengan penggolongan 
mengelompokkan bersama pertanyaan tentang subyek yang
sama.
 Contoh bentuk klasifikasi : skema hirarki
 Pernyataan program dari klien :
 Keterangan tentang klien
 Tujuan klien
 Perilaku yang klien inginkan
 Fungsi yang diperlukan
 Karakteristik fisik yang seharusnya dimiliki gedung.
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
15
 Keuntungan menggunakan klasifikasi pengumpulan
informasi program :
 Arsitek melihat kelengkapan informasi
 Arsitek menemukan apakah ada yang bertentangan
 Arsitek dapat menentukan informasi mana yang penting
 Arsitek dapat menjelaskan informasi dengan kesimpulan atau asumsi
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
16
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
17
 Kemudian, arsitek membuat garis besar program
 Manfaat garis besar : menunjukkan apa yang harus
dilakukan guna melengkapi pemrograman keseluruhan yang
akan dikehendaki bangunan.
 Garis besar program dipengaruhi pertimbangan :
 Berapa banyak informasi yang harus diberi klien
 Bagaimana strategi disain arsitek menggunakan informasi
MEMULAI SUATU PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
18
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
19
 Arsitek harus merencanakan tatacara pemrograman.
 Pembicaraan pertama dengan klien menunjukkan
pemrograman yang diperlukan.
 Lalu langkah diuraikan.
 Jika klien memberikan program awal, maka arsitek cek
program untuk : kelengkapan, ketatalaksanaan, ketelitian.
 Jika bangunan belum pernah dibuat atau informasi awal
kurang, maka arsitek mengembangkan program.
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
20
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
21
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
22
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
23
Prosedur pemrograman, arsitek mempertimbangkan :
 Jenis data yang diperlukan?
 Bentuk apa data seharusnya agar berguna?
 Apakah data dalam bentuk demikian (berguna)?
 Siapa yang tersedia untuk mengumpulkan data?
 Dari siapa data harus dikumpulkan?
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
24
Arsitek harus
 Memilih pendekatan pengumpulan data
 Membuat sketsa garis besar bentuk yang mencantumkan data
tersusun
 Membuat garis besar tugas analisis data,
 Membuat garis besar tugas pengumpulan data.
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
25
Urutan kerja arsitek :
 Kebalikan dari langkah yang arsitek ambil dalam
memperoleh informasi yang diperlukan, dan
 Membuatnya dalam bentuk tepat
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
26
 Kebutuhan data diimbangi dengan sumber data melalui cara :
 Wawancara mula
 Kuesioner
 Bila data lengkap, arsitek mengukuhkan data dengan klien
dan lanjut ke pengembangan program.
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
27
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
28
MENGEMBANGKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
29
 Ketika gelembung-gelembung dalam suatu diagram
gelembung telah ditempatkan dalam skala dengan ukuran
ruangan yang mereka gambarkan, para arsitek telah buat
suatu perkiraan pertama dari suatu denah bangunan.
 Dengan cara yang serupa, terdapat suatu Teknik dweigrafik
yang mengubah suatu grafik atau grafik-di menjadi suatu
perkiraan rencana pertama.
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
30
 Bila tidak tersedia informasi memadai, arsitek mencari jalan
mengumpulkan.
 Bergantung pada jenis informasi, pengumpulan data
diusahakan dengan cara berlainan.
 Bila lebih dari satu jenis informasi yang kurang, mungkin
diperlukan sejumlah usaha pendekatan.
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
31
 Dari segi penelitian program, ada tiga macam informasi:
 Otoritatif. Informasi yang dapat dan memang diberi klien mengenai
kesukaan pilihan pribadi.
 Faktual. Apa yang tidak dimiliki klien tapi dapat diperoleh dengan
metode penelitian perilaku biasa (studi kasus, survei, eksperimen).
 Proyektif. Data yang tidak dimiliki kien dan yang tidak dapat diperoleh
dengan penelitian konvensional. Harus diperoleh dengan suatu
gambaran matematis tentang keadaan klien. Gambaran ini digunakan
untuk melukiskan dampak kondisi-kondisi yang berlainan yang
mungkin dihadapi klien dan nilai pilihan yang berbeda yang dapat
dilakukan klien dalam kondisi itu
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
32
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
33
 Pertanyaan sebelum informasi
 Menemukan daerah problem  skema klasifikasi informasi
tujuan-cara. Bangunan adalah alat yang membantu
melakukan segala sesuatu. Melakukan segala sesuatu karena
mereka mempunyai tujuan.
 Orang  telaah organisasi
 Tujuan  penelitian operasi
 Perilaku telaah perilaku-lingkungan, psikologi lingkungan
 Fungsi  perekayasaan sistem
 Obyek  penelitian desain (rancangan)
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
34
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
35
Melakukan penelitian otoritatif
 Arsitek mengajukan pertanyaan sehingga klien
menjawabnya.
 Biasanya dengan pertanyaan langsung.
 Jika tidak, arsitek membuat rancangan skematis bangunan
berdasar jawaban.
 Arsitek mengembangkan informasi dengan mengambil
kesimpulan dan asumsi.
 Meninjau rancagan skematis dengan membuat gamblang
sifat informasi yang menjadi dasar rancangan.
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
36
Melakukan penelitian faktual
 Arsitek melakukan pendekatan penelitian sama seperti ilmu
perilaku—dengan cara studi kasus, survei, eksperimen.
 Survei sederhana dengan kuesioner.
 Bila hanya jawaban sementara yang perlu, makan telaah
kasus (survei, eksperimen).
 Bila pertanyaan lebih spesifik dan matang dan berdasarkan
pengetahuan penjelajahan bidang, maka bentuk studi yang
teliti.
 Bila pertanyaan tentang penyebaran jenis peristiwa atau sifat
berlainan, maka alat penelitian survei tepat.
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
37
Melakukan penelitian proyektif
 Bila pertanyaan penelitian kompleks, bergantung pada
peristiwa masa datang.
 Teknik serupa dengan penelitian faktual disebut modeling.
 Model abstrak dalam kajian dibuat.
 Model adalah gambaran matematis dari semua kondisi
berlainan yang berubah-ubah yang mempengaruhi keadaan.
 Model mengabstraksi gejala-gejala penting dari keadaan
sebenarnya, yang mempengaruhi operasi sistem kajian.
PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
38
Melakukan penelitian proyektif
 Kegunaan model
 Memperagakan bagaimana sistem menanggapi pengaruh luar yang
berbeda-beda.
 Memperkenalkan pengambil keputusan agar memilih jalan bertindak
yang akan datang hasil terbaik.
 Menempatkan komponen dalam yang paling sensitif dari sistem,
memungkinkan telaah detail tentang komponen.
MEMPERSIAPKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
39
Bentuk garis besar program
 Bahan depan: judul, prakata/pendahuluan, tabel isi, tujuan &
cakupan dokumen, organisasi program, metodologi
pemrograman.
 Klien/pemakai: siapa
 Identifikasi
 Latarbelakang klien
 Karakteristik demografi klien &/ pemakai
 Filsafat klien,
 Sejarah operasi & perkembangan klien
MEMPERSIAPKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
40
Bentuk garis besar program
 Masalah & tujuan: bagaimana kondisi yang ada? Apa masalah
yang ditimbulkan bagi klien? Apakah tujuan klien yang
menghendaki perubahan dalam kondisi itu?
 Operasi klien
 Analisis kondisi yang berlaku
 Kenyataan yang akan mempengaruhi solusi arsitektur masalah klien
 Kendala dan kondisi yang membatasi.
 Tujuan dan cita-cita umum klien
 Tujuan dan cita-cita khusus klien
 Kecenderungan umum pada lembaga tipe klien.
MEMPERSIAPKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
41
Bentuk garis besar program
 Perilaku yang diinginkan: apa yang klien &/ pemakai ingin
sanggup melakukan untuk melaksanakan tujuan? Sasaran
khusus apa yang ada pada klien untuk bangunan tersebut?
 Membahas tujuan dan sasaran khusus
 Apa yang harus dikerjakan sehubungan dengan operasi dan perilaku
 Kendala sosial dan perilaku di proyek
 Perilaku yang bertalian dengan tugas dan tersusun
 Perilaku yang berorientasi sosial dan tidak tersusun
 Kondisi proyek
 Jadwal waktu dan kendala waktu
 Prioritas proyek
 Anggaran proyek
MEMPERSIAPKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
42
Bentuk garis besar program
 Kriteria fungsi: fungsi apa yang seharusnya diadakan yang
akan membantu perilaku itu?
 Kriteria fungsi untuk sistem operasi yang berlainan dari bangunan
 Daftar keperluan ruang
 Diagram gelembung
 Piranti lain yang memperlihatkan hubungan antar bagian & ruang.
 Aturan umum penyusunan bidang fungsional dan disposisi di proyek
 Syarat penampilan tiap sistem fungsional
 Syarat lingkungan dan operasional tiap fungsional
 Cara melukiskan hubungan antara ruang: Diagram gelembung, Grafik
hubungan, Matriks interaksi
MEMPERSIAPKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
43
Bentuk garis besar program
 Kriteria obyek: syarat fisik, baik dari kode/aturan atau dari
kesukaan klien.
 Kriteria disain arsitektur
 Daftar karakteristik fisik bangunan dan bagiannya
 Perlengkapan, produk, bahan yang diinginkan
 Daftar syarat kode/aturan, ordonansi wilayah, standar fisik.
 Pendekatan: kajian jenis, pola, gagasan pengaturan, bentuk
rekomendasi lain.
 Telaah tipologi  cara biasa untuk merancang bangunan serupa
 Pola pemecahan masalah spesifik
 Keterangan filsafat disain, pendekatan disain.
MEMPERSIAPKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
44
Bentuk garis besar program
 Bahan belakang: indeks, lampiran, peragaan, batasan-
batasan, bibliografi, penghargaan, dan sebagainya.
o Bahannya juga harus dipertunjukkan pada halaman tersebut
dengan cara membedakan bagian-bagian yang berlainan satu
sama lain, menekankan hal-hal yang paling penting, dan
membuat program mudah dibaca dan dipahami. Ilustrasi-
ilustrasi harus digunakan untuk memperkuat bahan tertulis.
MENYAJIKAN PROGRAM
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
45
 Arsitek menyampaikan penyajian lisan tentang program ini
kepada kelompok-kelompok klien.
 Sementara program tertulis dapat memberi banyak detail
yang meliputi suatu program bangunan, suatu ikhtisar atau
penyajian lisan dapat membantu klien memahami program
lebih baik.
PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
46
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniCharisma Amanda
 
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-okeEka Budi
 
Arsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - PendahuluanArsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - PendahuluanRegan Leonardus
 
Arsitektur post modern
Arsitektur post modernArsitektur post modern
Arsitektur post modernAsep Goemilar
 
Organisasi ruang
Organisasi ruangOrganisasi ruang
Organisasi ruangAbdul Rozak
 
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitPendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitMelissa Soraya
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailRahmawati Muslan
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiayziffyrappe
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
 
Azas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta Contoh
Azas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta ContohAzas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta Contoh
Azas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta ContohAlvin Karama
 
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2romend08
 

What's hot (20)

Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa Kini
 
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
 
Arsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - PendahuluanArsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - Pendahuluan
 
Arsitektur post modern
Arsitektur post modernArsitektur post modern
Arsitektur post modern
 
Organisasi ruang
Organisasi ruangOrganisasi ruang
Organisasi ruang
 
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitPendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
 
Azas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta Contoh
Azas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta ContohAzas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta Contoh
Azas Perancangan Arsitektur: 5 Azas Perancangan Arsitektur beserta Contoh
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
Buku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitekturBuku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitektur
 
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 

Similar to PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -

PERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.ppt
PERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.pptPERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.ppt
PERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.pptovalval1
 
02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt
02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt
02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.pptahfa42
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
 
Tugas mpsi chapter 6
Tugas mpsi chapter 6Tugas mpsi chapter 6
Tugas mpsi chapter 6odhet
 
Proyek konstruksi
Proyek konstruksiProyek konstruksi
Proyek konstruksiMOSES HADUN
 
6. Menerapkan Desain Brief.pdf
6. Menerapkan Desain Brief.pdf6. Menerapkan Desain Brief.pdf
6. Menerapkan Desain Brief.pdfadhalailatafida
 
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxpelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxsugiyankurnia
 
ESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).ppt
ESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).pptESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).ppt
ESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).pptAnnasrielGamer
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfRiandiAkbar1
 
Aplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptn
Aplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptnAplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptn
Aplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptnChristianto Liman
 
1 manajemen proyek
1 manajemen proyek1 manajemen proyek
1 manajemen proyekjayjay324
 
04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...
04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...
04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...jack954380
 
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164Hilmi Raditya
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekAMIK AL MA'SOEM
 
Pertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdf
Pertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdfPertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdf
Pertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdfBudiHsnDaulay
 

Similar to PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE - (20)

PERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.ppt
PERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.pptPERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.ppt
PERTEMUAN 7 Perencanaan dan Perancangan dalam Arsitektur.ppt
 
02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt
02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt
02 ok PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK IAMPI A.ppt
 
1 mps ippg
1 mps ippg1 mps ippg
1 mps ippg
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
 
Project charter-1
Project charter-1Project charter-1
Project charter-1
 
Tugas mpsi chapter 6
Tugas mpsi chapter 6Tugas mpsi chapter 6
Tugas mpsi chapter 6
 
Proyek konstruksi
Proyek konstruksiProyek konstruksi
Proyek konstruksi
 
6. Menerapkan Desain Brief.pdf
6. Menerapkan Desain Brief.pdf6. Menerapkan Desain Brief.pdf
6. Menerapkan Desain Brief.pdf
 
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptxpelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
pelaksanalapanganpekerjaangedungnew-240111131603-351eb9df.pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
ESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).ppt
ESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).pptESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).ppt
ESTIMASI- KONTRAKTOR (BID PRECE).ppt
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdf
 
Aplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptn
Aplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptnAplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptn
Aplikasi seleksi penerimaan mahasiswa ptn
 
1 manajemen proyek
1 manajemen proyek1 manajemen proyek
1 manajemen proyek
 
Manajemen proyek (1)
Manajemen proyek (1)Manajemen proyek (1)
Manajemen proyek (1)
 
04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...
04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...
04-Managing Engineering Design(Ch. from Managing Engineering and Technology) ...
 
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
Eas mppl-e hilmi raditya prakoso 5116100164
 
Tugas2 mppl-d
Tugas2 mppl-dTugas2 mppl-d
Tugas2 mppl-d
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen Proyek
 
Pertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdf
Pertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdfPertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdf
Pertemuan 13_Mengelola Pekerjaan dalam Proyek TI.pdf
 

More from Sweet Angel Weismann

KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI) KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI) Sweet Angel Weismann
 
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASARAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASASweet Angel Weismann
 
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBALPRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBALSweet Angel Weismann
 
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMOSweet Angel Weismann
 
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat MinahasaAnalisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat MinahasaSweet Angel Weismann
 
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)Sweet Angel Weismann
 
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)Sweet Angel Weismann
 
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.Sweet Angel Weismann
 

More from Sweet Angel Weismann (20)

KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI) KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
KOMPENEN PEMBENTUK RUANG LUAR (SIRKULASI)
 
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASARAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
RAGAM HIAS PADA MAKAM DAN MUKIM DI MINAHASA
 
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBALPRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
PRESENTASI / KOMUNIKASI NON VERBAL
 
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAANTOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
 
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
5 POIN PIKIRAN DASAR ARSITEKTUR NUSANTARA MENURUT PROF. JOSEF PRIJOTOMO
 
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat MinahasaAnalisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
Analisis Aspek Tektonika Terhadap Rumah Adat Minahasa
 
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
PERANCANGAN RUANG DALAM 2 Sekolah Taman Kanak Kanak (Sweet Angel Weismann)
 
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
PERANCANGAN RUANG DALAM KANTOR BANK BRI (Sweet Angel Weismann 19211002)
 
BANGUNAN IKONIK DI DUNIA
BANGUNAN IKONIK DI DUNIABANGUNAN IKONIK DI DUNIA
BANGUNAN IKONIK DI DUNIA
 
Art Nouveau In Architecture
Art Nouveau In ArchitectureArt Nouveau In Architecture
Art Nouveau In Architecture
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Alat-Alat BMKG Tondano
Alat-Alat BMKG TondanoAlat-Alat BMKG Tondano
Alat-Alat BMKG Tondano
 
Beban (Kontruksi Bangunan)
Beban (Kontruksi Bangunan)Beban (Kontruksi Bangunan)
Beban (Kontruksi Bangunan)
 
Rupa Dasar (Warna)
Rupa Dasar (Warna)Rupa Dasar (Warna)
Rupa Dasar (Warna)
 
Rupa Dasar Dwimatra
Rupa Dasar DwimatraRupa Dasar Dwimatra
Rupa Dasar Dwimatra
 
Arsitektur Dalam Konteks Budaya
Arsitektur Dalam Konteks BudayaArsitektur Dalam Konteks Budaya
Arsitektur Dalam Konteks Budaya
 
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
 
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
Kasus Pelanggaran Ham atas Penggunaan Sosmed dan Etika.
 
Sifat sifat kelarutan
Sifat sifat kelarutanSifat sifat kelarutan
Sifat sifat kelarutan
 
Perlawanan Peta Di Blitar
Perlawanan Peta Di BlitarPerlawanan Peta Di Blitar
Perlawanan Peta Di Blitar
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

PEMROGRAMAN ARSITEKTUR - JOHN W WADE -

  • 1. J O H N W W A D E PEMROGRAMAN ARSITEKTUR 1 PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE
  • 2. S W E E T A N G E L W E I S M A N N I R E I N E T U N A S K E I Z I A N A T A L I A O R O H A R O N A L V I N A . L E L E N G B O T O R E N A L D I M A S I K O M E H PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 2 NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3:
  • 3. PEMROGRAMAN ARSITEKTUR PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 3  Tahap rancangan arsitektur  Pemrograman  Perencanaan  Rancangan  Pemrograman  Pemrograman terutama berkaitan dengan pengumpulan dan pengaturan informasi yang diperlukan untuk rancangan bangunan.  Pemrograman yang sederhan, hanya mencatat apa kata klien mengenai bangunan.  Pemrograman lain dapat menjadi sangat rumit dan menuntut prosedur-prosedur yang lebih luas dan Teknik-Teknik yang rumit.
  • 4. PEMROGRAMAN PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 4 Pekerjaan arsitek  Pemrograman/programming : para arsitek menetapkan hal- hal yang menjadi perhatian klien.  Perencanaan/planning : menyatakan masalah umum klien menjadi sejumlah masalah ‘standar’ lebih kecil yang telah diketahui pemecahannya atau yang mudah dipecahkan.  Perancangan : para arsitek menggunakan informasi dari dua tahap mula sebagai tuntunan dalam mengembangkan suatu gagasan keseluruhan dan suatu usul bagi bentuk dan konstruksi bangunan.  Pengumpulan dan pengaturan informasi yang diperlukan untuk rancangan bangunan.
  • 5. PEMROGRAMAN PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 5 Pekerjaan arsitek  Pengembangan rancangan, dituntun oleh informasi dari rancangan klien dan oleh suatu rancangan skematis yang telah diterima klien.  Menyusun rancangan terperinci, membuat gambar serta persyaratan yang dipakai pembangun untuk konstruksi.  Mengatur proses konstruksi dan menyetujui cara pembangun melaksanakannya
  • 6. PEMROGRAMAN PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 6 Gambaran teknis : 1. Perancangan skematis/schematic design : klien harus memberikan program bangunan.  Disebut pemrograman  Membuat usul untuk bangunan yang disederhanakan.  Bersifat penjelajahan.  Bermaksud memperoleh lebih banyak informasi dari klien, hal yang disukai atau tidak disukai.  Merupakan bentuk penelitian.
  • 7. PEMROGRAMAN PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 7 Gambaran teknis : 2. Pengembangan rancangan/design development :  Mengerjakan sejumlah masalah yang harus dipecahkan agar bangunan berfungsi baik.  Kemudian membuat skema rinci menyeluruh dari bangunan.  Setelah skema disetujui, 3. Dokumen konstruksi/construction documents :  Selama waktu ini gambar gambar terperinci dan spesifikasi dikembangkan untuk bangunan. 4. Konstruksi/construction :  Di sini kontrak untuk konstruksi antara klien dan pembangun dilaksanakan.
  • 8. PEMROGRAMAN PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 8  Bagan alir digunakan untuk memperlihatkan banyaknya proses pemrograman yang berbeda.  Langkah dalam diagram  Memulai program  Mengembangkan program  Mempersiapkan program  Menyajikan program  Masukkan pertanyaan ke dalam bagan.  Apakah informasi memadai?  Jenis informasi bagaimana yang diperlukan?  Tipe penelitian faktual yang bagaimana yang dikehendaki?  Jenis penyelidikan yang bagaimana seharusnya digunakan?
  • 9. PEMROGRAMAN PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 9
  • 10. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 10  Mulai dengan pembicaraan pertama arsitek dengan klien.  Jika jenis bangunan diketahui.  Para arsitek dapat membantu proses dengan menggunakan daftar- daftar pertanyaan yang dipersiapkan tentang bangunan.  Jika jenis bangunan tidak diketahui.  Mereka harus bias mengetahui bangunan tersebut dengan melakukan telaah jenis.  Mengklasifikasi informasi menurut spektrum:  (Orang, tujuan, perilaku, fungsi, obyek) memperlihatkan informasi apa yang tidak terdapat dan menetapkan tugas pengumpuylan informasi para arsitek.
  • 11. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 11 Arsitek belajar masalah klien  Identifikasi tipe bangunan  Apa yang salah dengan bangunan eksisting  Bagaimana beratnya masalah klien  Mengira usaha perancangan yang dikehendaki  Mempelajari kebutuhan klien.
  • 12. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 12 Mula : masalah klien  cari tahu jenis bangunan.  Jika pernah rancang sejenis : suatu tinjauan akan literatur periodik (jurnal ilmiah) terkini.  Jika belum pernah : diperlukan telaah tipe bangunan yang lebih saksama dan formal, terdiri dari:  Mengumpul denah2 tipe bangunan  Mengelompokkannya  Mengambil dari kelompok, skema dasar
  • 13. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 13 Masalah klien  Apakah organisasi klien berubah ukuran atau sifat?  Apakah tujuan bangunan berubah?  Apakah klien ingin dapat melakukan berbagai jenis hal dalam bangunan yang diusulkan dibanding masa lalu?  Haruskah bangunan dipersiapkan untuk fungsi berbeda2?  Haruskah bangunan punya sifat berbeda2?  Apakah gedung lama telah kuno secara fisik, fungsional, atau ekonomis?  Adakah yang berubah tentang lingkungan?  Apakah terlalu banyak kebisingan, polusi, atau lalu lintas?
  • 14. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 14  Cara menyusun pertanyaan : dengan penggolongan  mengelompokkan bersama pertanyaan tentang subyek yang sama.  Contoh bentuk klasifikasi : skema hirarki  Pernyataan program dari klien :  Keterangan tentang klien  Tujuan klien  Perilaku yang klien inginkan  Fungsi yang diperlukan  Karakteristik fisik yang seharusnya dimiliki gedung.
  • 15. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 15  Keuntungan menggunakan klasifikasi pengumpulan informasi program :  Arsitek melihat kelengkapan informasi  Arsitek menemukan apakah ada yang bertentangan  Arsitek dapat menentukan informasi mana yang penting  Arsitek dapat menjelaskan informasi dengan kesimpulan atau asumsi
  • 16. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 16
  • 17. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 17  Kemudian, arsitek membuat garis besar program  Manfaat garis besar : menunjukkan apa yang harus dilakukan guna melengkapi pemrograman keseluruhan yang akan dikehendaki bangunan.  Garis besar program dipengaruhi pertimbangan :  Berapa banyak informasi yang harus diberi klien  Bagaimana strategi disain arsitek menggunakan informasi
  • 18. MEMULAI SUATU PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 18
  • 19. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 19  Arsitek harus merencanakan tatacara pemrograman.  Pembicaraan pertama dengan klien menunjukkan pemrograman yang diperlukan.  Lalu langkah diuraikan.  Jika klien memberikan program awal, maka arsitek cek program untuk : kelengkapan, ketatalaksanaan, ketelitian.  Jika bangunan belum pernah dibuat atau informasi awal kurang, maka arsitek mengembangkan program.
  • 20. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 20
  • 21. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 21
  • 22. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 22
  • 23. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 23 Prosedur pemrograman, arsitek mempertimbangkan :  Jenis data yang diperlukan?  Bentuk apa data seharusnya agar berguna?  Apakah data dalam bentuk demikian (berguna)?  Siapa yang tersedia untuk mengumpulkan data?  Dari siapa data harus dikumpulkan?
  • 24. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 24 Arsitek harus  Memilih pendekatan pengumpulan data  Membuat sketsa garis besar bentuk yang mencantumkan data tersusun  Membuat garis besar tugas analisis data,  Membuat garis besar tugas pengumpulan data.
  • 25. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 25 Urutan kerja arsitek :  Kebalikan dari langkah yang arsitek ambil dalam memperoleh informasi yang diperlukan, dan  Membuatnya dalam bentuk tepat
  • 26. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 26  Kebutuhan data diimbangi dengan sumber data melalui cara :  Wawancara mula  Kuesioner  Bila data lengkap, arsitek mengukuhkan data dengan klien dan lanjut ke pengembangan program.
  • 27. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 27
  • 28. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 28
  • 29. MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 29  Ketika gelembung-gelembung dalam suatu diagram gelembung telah ditempatkan dalam skala dengan ukuran ruangan yang mereka gambarkan, para arsitek telah buat suatu perkiraan pertama dari suatu denah bangunan.  Dengan cara yang serupa, terdapat suatu Teknik dweigrafik yang mengubah suatu grafik atau grafik-di menjadi suatu perkiraan rencana pertama.
  • 30. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 30  Bila tidak tersedia informasi memadai, arsitek mencari jalan mengumpulkan.  Bergantung pada jenis informasi, pengumpulan data diusahakan dengan cara berlainan.  Bila lebih dari satu jenis informasi yang kurang, mungkin diperlukan sejumlah usaha pendekatan.
  • 31. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 31  Dari segi penelitian program, ada tiga macam informasi:  Otoritatif. Informasi yang dapat dan memang diberi klien mengenai kesukaan pilihan pribadi.  Faktual. Apa yang tidak dimiliki klien tapi dapat diperoleh dengan metode penelitian perilaku biasa (studi kasus, survei, eksperimen).  Proyektif. Data yang tidak dimiliki kien dan yang tidak dapat diperoleh dengan penelitian konvensional. Harus diperoleh dengan suatu gambaran matematis tentang keadaan klien. Gambaran ini digunakan untuk melukiskan dampak kondisi-kondisi yang berlainan yang mungkin dihadapi klien dan nilai pilihan yang berbeda yang dapat dilakukan klien dalam kondisi itu
  • 32. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 32
  • 33. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 33  Pertanyaan sebelum informasi  Menemukan daerah problem  skema klasifikasi informasi tujuan-cara. Bangunan adalah alat yang membantu melakukan segala sesuatu. Melakukan segala sesuatu karena mereka mempunyai tujuan.  Orang  telaah organisasi  Tujuan  penelitian operasi  Perilaku telaah perilaku-lingkungan, psikologi lingkungan  Fungsi  perekayasaan sistem  Obyek  penelitian desain (rancangan)
  • 34. PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 34
  • 35. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 35 Melakukan penelitian otoritatif  Arsitek mengajukan pertanyaan sehingga klien menjawabnya.  Biasanya dengan pertanyaan langsung.  Jika tidak, arsitek membuat rancangan skematis bangunan berdasar jawaban.  Arsitek mengembangkan informasi dengan mengambil kesimpulan dan asumsi.  Meninjau rancagan skematis dengan membuat gamblang sifat informasi yang menjadi dasar rancangan.
  • 36. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 36 Melakukan penelitian faktual  Arsitek melakukan pendekatan penelitian sama seperti ilmu perilaku—dengan cara studi kasus, survei, eksperimen.  Survei sederhana dengan kuesioner.  Bila hanya jawaban sementara yang perlu, makan telaah kasus (survei, eksperimen).  Bila pertanyaan lebih spesifik dan matang dan berdasarkan pengetahuan penjelajahan bidang, maka bentuk studi yang teliti.  Bila pertanyaan tentang penyebaran jenis peristiwa atau sifat berlainan, maka alat penelitian survei tepat.
  • 37. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 37 Melakukan penelitian proyektif  Bila pertanyaan penelitian kompleks, bergantung pada peristiwa masa datang.  Teknik serupa dengan penelitian faktual disebut modeling.  Model abstrak dalam kajian dibuat.  Model adalah gambaran matematis dari semua kondisi berlainan yang berubah-ubah yang mempengaruhi keadaan.  Model mengabstraksi gejala-gejala penting dari keadaan sebenarnya, yang mempengaruhi operasi sistem kajian.
  • 38. PENDEKATAN PADA PENELITIAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 38 Melakukan penelitian proyektif  Kegunaan model  Memperagakan bagaimana sistem menanggapi pengaruh luar yang berbeda-beda.  Memperkenalkan pengambil keputusan agar memilih jalan bertindak yang akan datang hasil terbaik.  Menempatkan komponen dalam yang paling sensitif dari sistem, memungkinkan telaah detail tentang komponen.
  • 39. MEMPERSIAPKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 39 Bentuk garis besar program  Bahan depan: judul, prakata/pendahuluan, tabel isi, tujuan & cakupan dokumen, organisasi program, metodologi pemrograman.  Klien/pemakai: siapa  Identifikasi  Latarbelakang klien  Karakteristik demografi klien &/ pemakai  Filsafat klien,  Sejarah operasi & perkembangan klien
  • 40. MEMPERSIAPKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 40 Bentuk garis besar program  Masalah & tujuan: bagaimana kondisi yang ada? Apa masalah yang ditimbulkan bagi klien? Apakah tujuan klien yang menghendaki perubahan dalam kondisi itu?  Operasi klien  Analisis kondisi yang berlaku  Kenyataan yang akan mempengaruhi solusi arsitektur masalah klien  Kendala dan kondisi yang membatasi.  Tujuan dan cita-cita umum klien  Tujuan dan cita-cita khusus klien  Kecenderungan umum pada lembaga tipe klien.
  • 41. MEMPERSIAPKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 41 Bentuk garis besar program  Perilaku yang diinginkan: apa yang klien &/ pemakai ingin sanggup melakukan untuk melaksanakan tujuan? Sasaran khusus apa yang ada pada klien untuk bangunan tersebut?  Membahas tujuan dan sasaran khusus  Apa yang harus dikerjakan sehubungan dengan operasi dan perilaku  Kendala sosial dan perilaku di proyek  Perilaku yang bertalian dengan tugas dan tersusun  Perilaku yang berorientasi sosial dan tidak tersusun  Kondisi proyek  Jadwal waktu dan kendala waktu  Prioritas proyek  Anggaran proyek
  • 42. MEMPERSIAPKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 42 Bentuk garis besar program  Kriteria fungsi: fungsi apa yang seharusnya diadakan yang akan membantu perilaku itu?  Kriteria fungsi untuk sistem operasi yang berlainan dari bangunan  Daftar keperluan ruang  Diagram gelembung  Piranti lain yang memperlihatkan hubungan antar bagian & ruang.  Aturan umum penyusunan bidang fungsional dan disposisi di proyek  Syarat penampilan tiap sistem fungsional  Syarat lingkungan dan operasional tiap fungsional  Cara melukiskan hubungan antara ruang: Diagram gelembung, Grafik hubungan, Matriks interaksi
  • 43. MEMPERSIAPKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 43 Bentuk garis besar program  Kriteria obyek: syarat fisik, baik dari kode/aturan atau dari kesukaan klien.  Kriteria disain arsitektur  Daftar karakteristik fisik bangunan dan bagiannya  Perlengkapan, produk, bahan yang diinginkan  Daftar syarat kode/aturan, ordonansi wilayah, standar fisik.  Pendekatan: kajian jenis, pola, gagasan pengaturan, bentuk rekomendasi lain.  Telaah tipologi  cara biasa untuk merancang bangunan serupa  Pola pemecahan masalah spesifik  Keterangan filsafat disain, pendekatan disain.
  • 44. MEMPERSIAPKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 44 Bentuk garis besar program  Bahan belakang: indeks, lampiran, peragaan, batasan- batasan, bibliografi, penghargaan, dan sebagainya. o Bahannya juga harus dipertunjukkan pada halaman tersebut dengan cara membedakan bagian-bagian yang berlainan satu sama lain, menekankan hal-hal yang paling penting, dan membuat program mudah dibaca dan dipahami. Ilustrasi- ilustrasi harus digunakan untuk memperkuat bahan tertulis.
  • 45. MENYAJIKAN PROGRAM PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 45  Arsitek menyampaikan penyajian lisan tentang program ini kepada kelompok-kelompok klien.  Sementara program tertulis dapat memberi banyak detail yang meliputi suatu program bangunan, suatu ikhtisar atau penyajian lisan dapat membantu klien memahami program lebih baik.
  • 46. PENGANTAR ARSITEKTUR | JAMES C. SNYDER & ANTHONY J. CATANESE 46 THANK YOU