SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
z
studi
perilaku-lingkungan
mata kuliah pengantar arsitektur – minggu ke-4
architecture-UNUSRA
semester ganjil – tahun ajaran 2018/2019
Ali Amin Soewarno, ST, MURP
Sumber:
Environment-Behaviour Studies
Gary T. Moore
From J.C. Snyder & A.J. Catanese (Eds.)
Introduction to Architecture
New York: McGraw-Hill. Pp. 46-71
z
pendahuluanarchitecture-UNUSRA
vitruvius
f i r m n e s s
c o m m o d i t y
d e l i g h t
modern
t e c h n o l o g y
f u n c t i o n
a e s t h e t i c s
architecture
as a synthetic
discipline
e n g i n e e r i n g
s o c i a l s c i e n c e s
t h e a r t s
proses
perancangan
function/commodity environment-behavior studies
good
architecture
z
pendahuluanarchitecture-UNUSRA
environment-behavior studies
human-environment studies
social ecology
human factors
behavioral architecture
programming
environmental psychology
user needs
social and behavioral studies
terms / istilah lain
studi perilaku-lingkungan
studi manusia dan lingkungan
ekologi social
faktor manusia
arsitektur perilaku
pemrograman (arsitektur)
psikologi lingkungan
kebutuhan pengguna
studi perilaku dan sosial
research terms istilah penelitian
applied terms istilah terapan
z
pendahuluanarchitecture-UNUSRA terms / istilah lain
Studi Perilaku lingkungan dalam arsitektur tidak hanya
bersinggungan dengan fungsi, namun lebih dalam dari
itu, menyangkut psikologi dari pengguna, bagaimana
persepsi pengamat terhadap bentuk bangunan,
kebutuhan interaksi sosial, keberagaman budaya dalam
gaya hidup, dan arti dan simbol dari bangunan.
z
pendahuluanarchitecture-UNUSRA terms / istilah lain
LINGKUNGAN SOCIO-PHYSICAL
EKSTERNAL
KEBUTUHAN
DALAM DIRI
MANUSIA
P
B
E
B=f(P E)
U
Perilaku (B) sebagai fungsi dari
kebutuhan dalam diri mahluk
hidup (P) dan lingkungan
sosio-fisik luar (E)
z
pendahuluanarchitecture-UNUSRA
Studi Perilaku lingkungan dalam arsitektur mempelajari
penelaahan secara sistematis (systematic examination)
atas hubungan antara lingkungan dan perilaku manusia,
serta aplikasinya dalam proses perancangan
apa yang dilakukan?
pertanyaan mendasar / basic questions:
Bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan buatan?
How do people interact with the built environment?
Dalam interaksi tersebut, apa yang dibutuhkan manusia?
What are their needs?
Bagaimana kita menerapkan informasi yang kita dapatkan dari dua hal
diatas dalam proses perancangan?
How do we apply such understanding in the design process?
z
pendahuluanarchitecture-UNUSRA cakupan?
studi perilaku-lingkungan
fungsi estetika teknologi
pertimbangan 2D
(posisi dan perletakan,
dll)
pertimbangan
quantifiable
(alur sirkulasi,
kedekatan fungsi, dll)
preferensi
pengalaman
persepsi atas dunia
(formal aesthetics +
user-based
experiential
aesthetics)
contoh:
struktur yang
mengekspresikan
kekokohan/perlindung
an
struktur yang
mengekspersikan
kelegaan (airiness)
atau keringanan
(lightness)
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA latar belakang masalah
perbedaan ekspektasi
sumber gambar: http://www.marketingguerrilla.es/wp-content/uploads/2015/04/multi-mega-entrevista.jpg
arsitekwarga/kelompok pengguna
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA
gap arsitekwarga/kelompok pengguna
• more professionally specialized
• socially differentiated (ethnic,
age based, special interest
groups
• less highly trained
• verbal thinkers
• highly trained
• visual thinkers
“Common Sense yang dimiliki arsitek bukanlah common sense dari pengguna, sangat
jelas mengingat yang satunya telah mendapatkan pelatihan profesional, dan yang
satunya tidak. Olehnya, mari kita tinggalkan intuisi dari arsitek dan mencoba untuk
mencaritahu kebutuhan dari pengguna, melalui eksperimen dan perumusan teori. Ilmu
pengetahuan tidak memiliki jalan pintas intuitif” (Neils Prak).
latar belakang masalah
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA
estetika visual
kebutuhan/needs
persepsi
preferensi
nilai-nilai/values
arsitek warga/kelompok pengguna
proses perancangan
latar belakang masalah
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA
studi perilaku-lingkungan dalam arsitektur:
tujuan pembahasan
meninjau ragam informasi terkait perilaku-lingkungan (Irwin
Altman – architectural psychologist)
• fenomena lingkungan-perilaku
• kelompok pengguna
• setting
melihat dimana posisi informasi terkait perilaku-
lingkungan dalam proses desain mempengaruhi
pertimbangan arsitektural
1
2
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA
fenomena
ragam informasi terkait perilaku-lingkungan
• proxemics (pola perilaku individual)
ragam jarak diantara dua orang yang
dianggap nyaman untuk interaksi
sosial
faktor-faktor desain fisik
physical design factors
• privacy (pola perilaku individual)
mekanisme kontrol dari seseorang
untuk mengatur seberapa cepat dan
seberapa intens interaksinya dengan
orang lain.
• arti dan simbolisme (pertimbangan
desain berbasis budaya)
• pola sosial (komunitas & ling.sekitar)
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA
kelompok pengguna/user groups
ragam informasi terkait perilaku-lingkungan
kelompok pengguna yang berbeda
• kebutuhan yang berbeda
• pola pemanfaatan (ruang,
bangunan) yang berbeda
• dipengaruhi dengan cara
yang berbeda oleh kualitas
lingkungan
• anak-anak
• etnis yang berbeda
• difabel
• autis
• manula
• mahasiswa unusra
• dll
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA
settings
ragam informasi terkait perilaku-lingkungan
• skala (dari ruang hingga
dunia)
• kriteria untuk tipe bangunan
tertentu
• focus secara holistic: faktor
perilaku, sosial, dan budaya
• lingkungan
permukiman ramah
anak
• perumahan untuk
manula
• lingk. permukiman
untuk beragam
kelompok
sosiokultural
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA ragam informasi terkait perilaku-lingkungan
dunia
.
.
negara
regional
kota
kawasan perkotaan
permukiman
kompleks bangunan
ragam tipe bangunan
bagian dari bangunan
ruang
perabot
peralatan dan benda
settings/tempat
anthropometrics
proxemics
personal space
teritoriality
privacy
persepsi
kognisi
a r t i
.
.
fenomena/konsep perilaku
anak-anak
m a n u l a
d i f a b e l
i n f i r m
kelompok sosioekonomi
yang beragam
kelompok dengan gaya hidup
yang beragam
user groups
z
proses
perancangan
architecture-UNUSRA studi perilaku lingkungan dalam proses desain
pemrograman
alternarif preliminary design
prediksi dan evaluasi
pengaruh bangunan; dari
pilihan alternatif (yang
terbaik) di atas
pengembangan desain
gambar kerja, spesifikasi
dan kontrak
gambar kerja, spesifikasi
dan kontrak
konstruksi
penggunaan dan
penyesuaian
POE (Postoccupancy
Evaluation) / Evaluasi
Purna Huni
Riset murni perilaku-
lingkungan
Riset arsitektur terapan
pemrograman
alternarif preliminary design
alternarif preliminary design
Impact assessment
proyek berikutnya
studi perilaku lingkungan dalam proses desain
(J. Ziesel, 1975)
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA studi perilaku lingkungan dalam proses desain
manusia
lingkungan
anthropometrics
semiotics
mengacu kepada kondisi manusia yang menjadi
acuan, nyata, dan dapat diobservasi
mengacu kepada efek/pengaruh dari lingkungan
yang latent (berpotensi, namun belum terlihat),
highly ephemeral (sangat singkat), dan covert
(rahasia).
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA studi perilaku lingkungan dalam proses desain
setting perilaku (Roger Baker)
1. Pola perilaku yang menonjol atau tipe perilaku yang umum terjadi. Contoh
berhenti ngobrol saat berpapasan dengan teman.
2. Aturan dan manfaat social yang mengatur perilaku, termasuk norma dan
ekspektasi. Contoh: para manula biasanya bercakap-cakap dalam durasi
yang lama, dan selama bercakap biasanya melibatkan sentuhan dan jarak
yang berdekatan (aturan social).
3. Fitur fisik dari tempat/lingkungan yang dianggap penting. elemen dan
hubungannya dengan lingkungan fisik tidak dapat dipisahkan dari perilaku.
Contoh: luasan dan bentuk dari ruang sosial di panti jompo, ceruk tempat
orang berkumpul di jalur sirkulasi yang padat.
4. Time locus, jangka waktu dimana sebuah perilaku terjadi, harian,
mingguan, bulanan atau dalam ritme sesuai musim.
dalam hubungannya dengan arsitektur, didefinisikan sebagai sebuah unit
dasar dari analisis interaksi perilaku-lingkungan yang memiliki 4 karakteristik:
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA semiotics
Tujuan utama desain:
menciptakan bentuk yang memuaskan perilaku
Caranya?
kesesuaian dengan konteks perilaku, social dan budaya
jika komponen setting/lokasi harmonis dengan aturan
atau tujuan, maka dikatakan ada kecocokan (fit) antara
lingkungan dan perilaku, antara bentuk dan tujuan.
Pada kondisi demikian, setting perilaku disebut
synomorphic.
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA anthropometrics
anthropometrics:
adalah proporsi,dimensi dari tubuh manusia,
dan karakteristik fisik lainnya serta
kemampuannya terkait ragam aktivitas
manusia dan lingkungan mikro
disebut juga: human factors (faktor manusia), ergonomics
Anak-anak
Pria
Wanita
Manula
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA proxemics
proxemics:
observasi dan teori yang saling berhubungan
mengenai faktor spasial terkait interaksi face-
to-face.
Contoh: (penelitian Robert Sommer)
• jarak ternyaman untuk percakapan dari dua orang adalah 5 feet 6 inches
• percakapan santai sering berlangsung dimana kedua orang duduk dalam posisi
90 derajad
• pembicaraaan kooperatif berlangsung saling bersisian (side by side)
• perilaku mandiri seperti makan sendiri di restoran, biasanya terjadi di pojok
• tugas atau perdebatan yang kompetitif berlangsung ketika orang duduk saling
berhadapan secara langsung dipisahkan meja atau dalam jarak yang kecil.
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA proxemics
Edward Hall menyimpulkan terdapat 4 jarak utama:
• intimate
• personal
• social-consultative
• public
berguna untuk menentukan: minimum dan maximum luasan ruangan,
lounges, meeting halls, seminar rooms, dll
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA personal space
Personal Space:
lingkaran atau gelembung kecil, imajiner dan protektif yang dibawa oleh
organisme dan dipertahankan antara dirinya dan orang lain, yang mana
berupa zona pembatas tubuh (buffer zone) berupa ruang yang personal
dan tidak dapat dimasuki individu lain. (Robert Sommer)
sifat personal space:
dinamik, dapat berubah dimensinya, diakibatkan oleh stress dan anxiety akibat intrusi.
apa yang dapat mempengaruhi personal space?
• karakter individual ( kepribadian, mood, jenis kelamin, umur)
• norma sosial dan aturan budaya terkait konteks lingkungan fisik yang beragam.
z
fenomena &
desain
architecture-UNUSRA territory & territoriality
Territory dan Territoriality:
mengacu kepada sekelompok setting-perilaku yang akan dipersonalisasi
oleh seseorang, ditandai, dimiliki, dan dipertahankan.
sifat territori:
tidak seperti personal space, territory tidak dapat berpindah-pindah.
lima karakter menentukan dari territori
• mengacu kepada wilayah ruang
• dimiliki, diatur oleh seseorang atau kelompok
• menjadi alat pemuasan kebutuhan atau motif dari seseorang atau kelompok
• ruang tersebut ditandai secara kongkrit atau simbolik
• orang akan mempertahankan atau setidaknya merasa kurang nyaman jika dilanggar
oleh penyusup
z
small-group
ecology
architecture-UNUSRA perilaku-lingkungan dalam group kecil
ekologi grup kecil: istilah terkait
pertimbangan-pertimbangan dari
hubungan perilaku-lingkungan dalam
situasi group-kecil.
• jarak proxemic untuk berbagai aktivitas
• dimensi, bentuk, karakter dari ruang
yang mempengaruhi hubungan
interpersonal
z
small-group
ecology
architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress
groups
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
groups
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
INDIVIDU
z
small-group
ecology
architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress
Chermayeff & Alexander:
skema untuk menganalisa perumahan terkait dengan privasi dan komunitas:
1. area privat individual, terkait diri perorangan
2. area privat keluarga atau kelompok kecil, terkait kelompok pemakai utama/primer
(rumah, asrama)
3. area privat kelompok besar, terkait kelompok sekunder, misalnya pengendalian dari
perilaku dari seluruh penghuni dalam bangunan apartemen
4. area publik, menyangkut interaksi dari kelompok-kelompok besar dengan
public/masyarakat, misalnya jalan masuk/entrance public dari bangunan
5. area semi-public perkotaan, yang dalam pengawasan pemerintah atau institusi terkait
akses public dengan izin/aturan tertentu: bank, kantor pos, airport, balaikota
6. area public perkotaan, dimiliki dan diakses oleh public: taman, mall, jalan-jalan.
z
small-group
ecology
architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress
privacy -
community
kepadatan -
keramaian
density / kepadatan: perhitungan matematis dari jumlah manusia dalam satu unit
luasan
crowding/keramaian: konsep psikologis atau konsep perilaku-lingkungan yang
mengacu pada pengalaman dalam situasi terkurung, terhalang, atau frustasi
akibat kehadiran terlalu banyak manusia.
crowding dapat diakibatkan oleh kepadatan, namun sebenarnya timbul akibat
persepsi kita mengenai kepadatan, dan tergantung pada mood, kepribadian, dan
konteks lingkungan.
stress
z
small-group
ecology
architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress
mekanisme control
interpersonal
personal space
territory
perilaku verbal
perilaku non verbal
Isolasi sosial
privasi yang terjadi
melebihi privasi yang
diinginkan
crowding
privasi yang terjadi
kurang dari privasi
yang diinginkan
Privasi yang
diinginkan
(ideal)
Privasi yang
dicapai
(outcome/terjadi)
Optimum
(privasi yang
terjadi = privasi
yang diinginkan)
Hubungan antara privasi
personal space, territoriality
dan crowding
(Altman, 1975)

More Related Content

What's hot

Elemen landscape
Elemen landscapeElemen landscape
Elemen landscapeDhery Syam
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4Subandri Oo
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiayziffyrappe
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniCharisma Amanda
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1romend08
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031joihot
 
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: RomawiSejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: RomawiAlvin Karama
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Imam Triyoga
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Ramadhani Pratama
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonialrenashiru
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Nicho Denny
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenCharisma Amanda
 
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 11. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1Mukhlishah Sam
 

What's hot (20)

Elemen landscape
Elemen landscapeElemen landscape
Elemen landscape
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Arsitektur renaissance
Arsitektur renaissanceArsitektur renaissance
Arsitektur renaissance
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa Kini
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1
 
Kajian teori sirkulasi
Kajian teori sirkulasiKajian teori sirkulasi
Kajian teori sirkulasi
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: RomawiSejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi
 
Tapak 2
Tapak 2Tapak 2
Tapak 2
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
 
Arsitektur Dalam Konteks Budaya
Arsitektur Dalam Konteks BudayaArsitektur Dalam Konteks Budaya
Arsitektur Dalam Konteks Budaya
 
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 11. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1
 

Similar to ENVIRONMENT-BEHAVIOR STUDIES

TEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.ppt
TEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.pptTEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.ppt
TEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.pptSonyGobang1
 
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdfRPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdfViViAriani
 
13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt
13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt
13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).pptSyarifatul Marwiyah
 
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatifAnalisis data kualitatif
Analisis data kualitatifPutriPamungkas8
 
8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf
8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf
8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdfrisaumami
 
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...Vijar Galax Putra Jagat Paryoko
 
Disiplin disiplin sains-sosial
Disiplin disiplin sains-sosialDisiplin disiplin sains-sosial
Disiplin disiplin sains-sosialFatin Halid
 
SILABUS IPA 8.docx
SILABUS IPA 8.docxSILABUS IPA 8.docx
SILABUS IPA 8.docxDwiSafriani
 
Pendekatan dan karakteristik penelitian kualitatif
Pendekatan dan karakteristik penelitian kualitatifPendekatan dan karakteristik penelitian kualitatif
Pendekatan dan karakteristik penelitian kualitatifSiti Sahati
 
RPP blended-learning-ipa-smp.pdf
RPP blended-learning-ipa-smp.pdfRPP blended-learning-ipa-smp.pdf
RPP blended-learning-ipa-smp.pdfHamid arif
 
14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnhasnisuciawati
 
Lampiran 1 Silabus IPA.docx
Lampiran 1 Silabus IPA.docxLampiran 1 Silabus IPA.docx
Lampiran 1 Silabus IPA.docxDiah Ramayana
 

Similar to ENVIRONMENT-BEHAVIOR STUDIES (20)

840 1678-1-sm
840 1678-1-sm840 1678-1-sm
840 1678-1-sm
 
TEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.ppt
TEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.pptTEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.ppt
TEORI ARSITEKTUR DAN STUDI HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DENGAN LINGKUNGAN.ppt
 
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdfRPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
 
13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt
13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt
13. Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat (PAR).ppt
 
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatifAnalisis data kualitatif
Analisis data kualitatif
 
sejarah dan perkembangan imk
sejarah dan perkembangan imksejarah dan perkembangan imk
sejarah dan perkembangan imk
 
sejarah dan perkembangan imk
sejarah dan perkembangan imksejarah dan perkembangan imk
sejarah dan perkembangan imk
 
2007penelitiankelembagaan
2007penelitiankelembagaan2007penelitiankelembagaan
2007penelitiankelembagaan
 
Kisi kisi un sosiologi 2015-2016
Kisi kisi un sosiologi 2015-2016Kisi kisi un sosiologi 2015-2016
Kisi kisi un sosiologi 2015-2016
 
8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf
8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf
8. SILABUS IPA KELAS 8 2022-2023.pdf
 
najovnanqgqv.pdf
najovnanqgqv.pdfnajovnanqgqv.pdf
najovnanqgqv.pdf
 
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
 
Disiplin disiplin sains-sosial
Disiplin disiplin sains-sosialDisiplin disiplin sains-sosial
Disiplin disiplin sains-sosial
 
SILABUS IPA 8.docx
SILABUS IPA 8.docxSILABUS IPA 8.docx
SILABUS IPA 8.docx
 
Pendekatan dan karakteristik penelitian kualitatif
Pendekatan dan karakteristik penelitian kualitatifPendekatan dan karakteristik penelitian kualitatif
Pendekatan dan karakteristik penelitian kualitatif
 
RPP blended-learning-ipa-smp.pdf
RPP blended-learning-ipa-smp.pdfRPP blended-learning-ipa-smp.pdf
RPP blended-learning-ipa-smp.pdf
 
14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
14858628.pptmkkknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Lampiran 1 Silabus IPA.docx
Lampiran 1 Silabus IPA.docxLampiran 1 Silabus IPA.docx
Lampiran 1 Silabus IPA.docx
 
Silabus geografi 12
Silabus geografi 12Silabus geografi 12
Silabus geografi 12
 
2 sejarah (1)
2  sejarah (1)2  sejarah (1)
2 sejarah (1)
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

ENVIRONMENT-BEHAVIOR STUDIES

  • 1. z studi perilaku-lingkungan mata kuliah pengantar arsitektur – minggu ke-4 architecture-UNUSRA semester ganjil – tahun ajaran 2018/2019 Ali Amin Soewarno, ST, MURP Sumber: Environment-Behaviour Studies Gary T. Moore From J.C. Snyder & A.J. Catanese (Eds.) Introduction to Architecture New York: McGraw-Hill. Pp. 46-71
  • 2. z pendahuluanarchitecture-UNUSRA vitruvius f i r m n e s s c o m m o d i t y d e l i g h t modern t e c h n o l o g y f u n c t i o n a e s t h e t i c s architecture as a synthetic discipline e n g i n e e r i n g s o c i a l s c i e n c e s t h e a r t s proses perancangan function/commodity environment-behavior studies good architecture
  • 3. z pendahuluanarchitecture-UNUSRA environment-behavior studies human-environment studies social ecology human factors behavioral architecture programming environmental psychology user needs social and behavioral studies terms / istilah lain studi perilaku-lingkungan studi manusia dan lingkungan ekologi social faktor manusia arsitektur perilaku pemrograman (arsitektur) psikologi lingkungan kebutuhan pengguna studi perilaku dan sosial research terms istilah penelitian applied terms istilah terapan
  • 4. z pendahuluanarchitecture-UNUSRA terms / istilah lain Studi Perilaku lingkungan dalam arsitektur tidak hanya bersinggungan dengan fungsi, namun lebih dalam dari itu, menyangkut psikologi dari pengguna, bagaimana persepsi pengamat terhadap bentuk bangunan, kebutuhan interaksi sosial, keberagaman budaya dalam gaya hidup, dan arti dan simbol dari bangunan.
  • 5. z pendahuluanarchitecture-UNUSRA terms / istilah lain LINGKUNGAN SOCIO-PHYSICAL EKSTERNAL KEBUTUHAN DALAM DIRI MANUSIA P B E B=f(P E) U Perilaku (B) sebagai fungsi dari kebutuhan dalam diri mahluk hidup (P) dan lingkungan sosio-fisik luar (E)
  • 6. z pendahuluanarchitecture-UNUSRA Studi Perilaku lingkungan dalam arsitektur mempelajari penelaahan secara sistematis (systematic examination) atas hubungan antara lingkungan dan perilaku manusia, serta aplikasinya dalam proses perancangan apa yang dilakukan? pertanyaan mendasar / basic questions: Bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan buatan? How do people interact with the built environment? Dalam interaksi tersebut, apa yang dibutuhkan manusia? What are their needs? Bagaimana kita menerapkan informasi yang kita dapatkan dari dua hal diatas dalam proses perancangan? How do we apply such understanding in the design process?
  • 7. z pendahuluanarchitecture-UNUSRA cakupan? studi perilaku-lingkungan fungsi estetika teknologi pertimbangan 2D (posisi dan perletakan, dll) pertimbangan quantifiable (alur sirkulasi, kedekatan fungsi, dll) preferensi pengalaman persepsi atas dunia (formal aesthetics + user-based experiential aesthetics) contoh: struktur yang mengekspresikan kekokohan/perlindung an struktur yang mengekspersikan kelegaan (airiness) atau keringanan (lightness)
  • 8. z proses perancangan architecture-UNUSRA latar belakang masalah perbedaan ekspektasi sumber gambar: http://www.marketingguerrilla.es/wp-content/uploads/2015/04/multi-mega-entrevista.jpg arsitekwarga/kelompok pengguna
  • 9. z proses perancangan architecture-UNUSRA gap arsitekwarga/kelompok pengguna • more professionally specialized • socially differentiated (ethnic, age based, special interest groups • less highly trained • verbal thinkers • highly trained • visual thinkers “Common Sense yang dimiliki arsitek bukanlah common sense dari pengguna, sangat jelas mengingat yang satunya telah mendapatkan pelatihan profesional, dan yang satunya tidak. Olehnya, mari kita tinggalkan intuisi dari arsitek dan mencoba untuk mencaritahu kebutuhan dari pengguna, melalui eksperimen dan perumusan teori. Ilmu pengetahuan tidak memiliki jalan pintas intuitif” (Neils Prak). latar belakang masalah
  • 11. z proses perancangan architecture-UNUSRA studi perilaku-lingkungan dalam arsitektur: tujuan pembahasan meninjau ragam informasi terkait perilaku-lingkungan (Irwin Altman – architectural psychologist) • fenomena lingkungan-perilaku • kelompok pengguna • setting melihat dimana posisi informasi terkait perilaku- lingkungan dalam proses desain mempengaruhi pertimbangan arsitektural 1 2
  • 12. z proses perancangan architecture-UNUSRA fenomena ragam informasi terkait perilaku-lingkungan • proxemics (pola perilaku individual) ragam jarak diantara dua orang yang dianggap nyaman untuk interaksi sosial faktor-faktor desain fisik physical design factors • privacy (pola perilaku individual) mekanisme kontrol dari seseorang untuk mengatur seberapa cepat dan seberapa intens interaksinya dengan orang lain. • arti dan simbolisme (pertimbangan desain berbasis budaya) • pola sosial (komunitas & ling.sekitar)
  • 13. z proses perancangan architecture-UNUSRA kelompok pengguna/user groups ragam informasi terkait perilaku-lingkungan kelompok pengguna yang berbeda • kebutuhan yang berbeda • pola pemanfaatan (ruang, bangunan) yang berbeda • dipengaruhi dengan cara yang berbeda oleh kualitas lingkungan • anak-anak • etnis yang berbeda • difabel • autis • manula • mahasiswa unusra • dll
  • 14. z proses perancangan architecture-UNUSRA settings ragam informasi terkait perilaku-lingkungan • skala (dari ruang hingga dunia) • kriteria untuk tipe bangunan tertentu • focus secara holistic: faktor perilaku, sosial, dan budaya • lingkungan permukiman ramah anak • perumahan untuk manula • lingk. permukiman untuk beragam kelompok sosiokultural
  • 15. z proses perancangan architecture-UNUSRA ragam informasi terkait perilaku-lingkungan dunia . . negara regional kota kawasan perkotaan permukiman kompleks bangunan ragam tipe bangunan bagian dari bangunan ruang perabot peralatan dan benda settings/tempat anthropometrics proxemics personal space teritoriality privacy persepsi kognisi a r t i . . fenomena/konsep perilaku anak-anak m a n u l a d i f a b e l i n f i r m kelompok sosioekonomi yang beragam kelompok dengan gaya hidup yang beragam user groups
  • 16. z proses perancangan architecture-UNUSRA studi perilaku lingkungan dalam proses desain pemrograman alternarif preliminary design prediksi dan evaluasi pengaruh bangunan; dari pilihan alternatif (yang terbaik) di atas pengembangan desain gambar kerja, spesifikasi dan kontrak gambar kerja, spesifikasi dan kontrak konstruksi penggunaan dan penyesuaian POE (Postoccupancy Evaluation) / Evaluasi Purna Huni Riset murni perilaku- lingkungan Riset arsitektur terapan pemrograman alternarif preliminary design alternarif preliminary design Impact assessment proyek berikutnya studi perilaku lingkungan dalam proses desain (J. Ziesel, 1975)
  • 17. z fenomena & desain architecture-UNUSRA studi perilaku lingkungan dalam proses desain manusia lingkungan anthropometrics semiotics mengacu kepada kondisi manusia yang menjadi acuan, nyata, dan dapat diobservasi mengacu kepada efek/pengaruh dari lingkungan yang latent (berpotensi, namun belum terlihat), highly ephemeral (sangat singkat), dan covert (rahasia).
  • 18. z fenomena & desain architecture-UNUSRA studi perilaku lingkungan dalam proses desain setting perilaku (Roger Baker) 1. Pola perilaku yang menonjol atau tipe perilaku yang umum terjadi. Contoh berhenti ngobrol saat berpapasan dengan teman. 2. Aturan dan manfaat social yang mengatur perilaku, termasuk norma dan ekspektasi. Contoh: para manula biasanya bercakap-cakap dalam durasi yang lama, dan selama bercakap biasanya melibatkan sentuhan dan jarak yang berdekatan (aturan social). 3. Fitur fisik dari tempat/lingkungan yang dianggap penting. elemen dan hubungannya dengan lingkungan fisik tidak dapat dipisahkan dari perilaku. Contoh: luasan dan bentuk dari ruang sosial di panti jompo, ceruk tempat orang berkumpul di jalur sirkulasi yang padat. 4. Time locus, jangka waktu dimana sebuah perilaku terjadi, harian, mingguan, bulanan atau dalam ritme sesuai musim. dalam hubungannya dengan arsitektur, didefinisikan sebagai sebuah unit dasar dari analisis interaksi perilaku-lingkungan yang memiliki 4 karakteristik:
  • 19. z fenomena & desain architecture-UNUSRA semiotics Tujuan utama desain: menciptakan bentuk yang memuaskan perilaku Caranya? kesesuaian dengan konteks perilaku, social dan budaya jika komponen setting/lokasi harmonis dengan aturan atau tujuan, maka dikatakan ada kecocokan (fit) antara lingkungan dan perilaku, antara bentuk dan tujuan. Pada kondisi demikian, setting perilaku disebut synomorphic.
  • 20. z fenomena & desain architecture-UNUSRA anthropometrics anthropometrics: adalah proporsi,dimensi dari tubuh manusia, dan karakteristik fisik lainnya serta kemampuannya terkait ragam aktivitas manusia dan lingkungan mikro disebut juga: human factors (faktor manusia), ergonomics Anak-anak Pria Wanita Manula
  • 21. z fenomena & desain architecture-UNUSRA proxemics proxemics: observasi dan teori yang saling berhubungan mengenai faktor spasial terkait interaksi face- to-face. Contoh: (penelitian Robert Sommer) • jarak ternyaman untuk percakapan dari dua orang adalah 5 feet 6 inches • percakapan santai sering berlangsung dimana kedua orang duduk dalam posisi 90 derajad • pembicaraaan kooperatif berlangsung saling bersisian (side by side) • perilaku mandiri seperti makan sendiri di restoran, biasanya terjadi di pojok • tugas atau perdebatan yang kompetitif berlangsung ketika orang duduk saling berhadapan secara langsung dipisahkan meja atau dalam jarak yang kecil.
  • 22. z fenomena & desain architecture-UNUSRA proxemics Edward Hall menyimpulkan terdapat 4 jarak utama: • intimate • personal • social-consultative • public berguna untuk menentukan: minimum dan maximum luasan ruangan, lounges, meeting halls, seminar rooms, dll
  • 23. z fenomena & desain architecture-UNUSRA personal space Personal Space: lingkaran atau gelembung kecil, imajiner dan protektif yang dibawa oleh organisme dan dipertahankan antara dirinya dan orang lain, yang mana berupa zona pembatas tubuh (buffer zone) berupa ruang yang personal dan tidak dapat dimasuki individu lain. (Robert Sommer) sifat personal space: dinamik, dapat berubah dimensinya, diakibatkan oleh stress dan anxiety akibat intrusi. apa yang dapat mempengaruhi personal space? • karakter individual ( kepribadian, mood, jenis kelamin, umur) • norma sosial dan aturan budaya terkait konteks lingkungan fisik yang beragam.
  • 24. z fenomena & desain architecture-UNUSRA territory & territoriality Territory dan Territoriality: mengacu kepada sekelompok setting-perilaku yang akan dipersonalisasi oleh seseorang, ditandai, dimiliki, dan dipertahankan. sifat territori: tidak seperti personal space, territory tidak dapat berpindah-pindah. lima karakter menentukan dari territori • mengacu kepada wilayah ruang • dimiliki, diatur oleh seseorang atau kelompok • menjadi alat pemuasan kebutuhan atau motif dari seseorang atau kelompok • ruang tersebut ditandai secara kongkrit atau simbolik • orang akan mempertahankan atau setidaknya merasa kurang nyaman jika dilanggar oleh penyusup
  • 25. z small-group ecology architecture-UNUSRA perilaku-lingkungan dalam group kecil ekologi grup kecil: istilah terkait pertimbangan-pertimbangan dari hubungan perilaku-lingkungan dalam situasi group-kecil. • jarak proxemic untuk berbagai aktivitas • dimensi, bentuk, karakter dari ruang yang mempengaruhi hubungan interpersonal
  • 26. z small-group ecology architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress groups INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU groups INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU
  • 27. z small-group ecology architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress Chermayeff & Alexander: skema untuk menganalisa perumahan terkait dengan privasi dan komunitas: 1. area privat individual, terkait diri perorangan 2. area privat keluarga atau kelompok kecil, terkait kelompok pemakai utama/primer (rumah, asrama) 3. area privat kelompok besar, terkait kelompok sekunder, misalnya pengendalian dari perilaku dari seluruh penghuni dalam bangunan apartemen 4. area publik, menyangkut interaksi dari kelompok-kelompok besar dengan public/masyarakat, misalnya jalan masuk/entrance public dari bangunan 5. area semi-public perkotaan, yang dalam pengawasan pemerintah atau institusi terkait akses public dengan izin/aturan tertentu: bank, kantor pos, airport, balaikota 6. area public perkotaan, dimiliki dan diakses oleh public: taman, mall, jalan-jalan.
  • 28. z small-group ecology architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress privacy - community kepadatan - keramaian density / kepadatan: perhitungan matematis dari jumlah manusia dalam satu unit luasan crowding/keramaian: konsep psikologis atau konsep perilaku-lingkungan yang mengacu pada pengalaman dalam situasi terkurung, terhalang, atau frustasi akibat kehadiran terlalu banyak manusia. crowding dapat diakibatkan oleh kepadatan, namun sebenarnya timbul akibat persepsi kita mengenai kepadatan, dan tergantung pada mood, kepribadian, dan konteks lingkungan. stress
  • 29. z small-group ecology architecture-UNUSRA privacy, density, crowding, and stress mekanisme control interpersonal personal space territory perilaku verbal perilaku non verbal Isolasi sosial privasi yang terjadi melebihi privasi yang diinginkan crowding privasi yang terjadi kurang dari privasi yang diinginkan Privasi yang diinginkan (ideal) Privasi yang dicapai (outcome/terjadi) Optimum (privasi yang terjadi = privasi yang diinginkan) Hubungan antara privasi personal space, territoriality dan crowding (Altman, 1975)

Editor's Notes

  1. Studi perilaku lingkungan adalah disiplin ilmu yang multidisipliner
  2. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  3. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  4. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  5. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  6. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  7. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  8. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  9. prioritas arsitek atas faktor estetika daripada fungsi kemungkinan akan bertolakbelakang dari prioritas pengguna bangunan. Postoccupancy evaluation dibutuhkan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu proyek.
  10. konsep teritori awalnya justru muncul berdasarkan pengamatan dari hewan seperti primate dan burung.