Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi yang merupakan cabang filsafat yang mempelajari asal mula, struktur, metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi juga membahas tentang sumber pengetahuan, bagaimana manusia memperoleh pengetahuan, dan perbedaan antara pengetahuan a priori dan a posteriori.
2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3
● Herman Immanuel
● Sweet Angel Weismann
● Yosua Watung
● Ireine Tunas
● Andika Wongkaren
3. Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge).
Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani
episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori.
Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang
mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya
(validitasnya) pengetahuan.
EPISTEMOLOGI
4. 1. Bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu?
2. Dari mana pengetahuan itu dapat diperoleh?
3. Bagaimanakah validitas pengetahuan a priori (pengetahuan
pra pengalaman) dengan pengetahuan a posteriori
(pengetahuan purna pengalaman)
PERSOALAN-PERSOALAN
DALAM EPISTIMOLOGI
5. 1. William S.Sahakian dan Mabel Lewis Sahakian epistemologi merupakan
pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan: apakah
sumber-sumber pengetahuan? apakah hakikat, jangkauan dan ruang lingkup
pengetahuan? Sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap manuasia
2. Menurut Musa Asy’arie, epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan
mengenai hakikat ilmu, dan ilmu sebagai proses adalah usaha yang sistematik dan
metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu obyek
kajian ilmu.
3. P.Hardono Hadi menyatakan, bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang
mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan,
pengandaian-pengendaian dan dasarnya, serta pertanggungjawaban atas pernyataan
mengenai pengetahuan yang dimiliki.
EPISTIMOLOGI MENURUT BEBERAPA AHLI
6. 4. Menurut D.W Hamlyn epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat
dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengendaian- pengendaiannya serta secara umum hal
itu dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan.
5. Menurut Dagobert Runes epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sumber,
struktur, metode-metode dan validitas pengetahuan. Sementara itu, Azyumardi Azra
menambahkan, bahwa epistemologi sebagai “ilmu yang membahas tentang keasliam,
pengertian, struktur, metode dan validitas ilmu pengetahuan”. Kendati ada sedikit
perbedaan dari kedua pengertian tersebut, tetapi kedua pengertian ini sedikit perbedaan
dari kedua pengertian tersebut, tetapi kedua pengertian ini telah menyajikan pemaparan
yang relatif lebih mudah dipahami.
8. Namun, penyederhanaan makna epistemologi itu berfungsi
memudahkan pemahaman seseorang, terutama pada tahap
pemula untuk mengenali sistematika filsafat, khususnya bidang
epistemologi. Hanya saja, jika dia ingin mendalami dan
menajamkan pemahaman epistemologi, tentunya tidak bisa
hanya memegangi makna epistemologi sebatas metode
pengetahuan, akan tetapi epistemologi dapat menyentuh
pembahasan yang amat luas, yaitu komponen-komponen yang
terkait langsung dengan “bangunan” pengetahuan.
9. OBJEK
EPISTEMOLOGI
Menurut Jujun S.Suriasumatri objek epistemologis
berupa “segenap proses yang terlibat dalam usaha kita
untuk memperoleh pengetahuan.”Proses untuk
memperoleh pengetahuan inilah yang menjadi sasaran
teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi
mengantarkan tercapainya tujuan, sebab sasaran itu
merupakan suatu tahap pengantara yang harus dilalui
dalam mewujudkan tujuan. Tanpa suatu sasaran,
mustahil tujuan bisa terealisir, sebaliknya tanpa suatu
tujuan, maka sasaran menjadi tidak terarah sama sekali.
10. Menurut Jacques Martain mengatakan: “Tujuan
epistemologi bukanlah hal yang utama untuk
menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu,
tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang
memungkinkan saya dapat tahu”. Hal ini
menunjukkan, bahwa epistemologi bukan untuk
memperoleh pengetahuan kendati pun keadaan ini
tak bisa dihindari, akan tetapi yang menjadi pusat
perhatian dari tujuan epistemologi adalah lebih
penting dari itu, yaitu ingin memiliki potensi untuk
memperoleh pengetahuan.
TUJUAN
EPISTEMOLOGI
11. LANDASAN EPISTEMOLOGI
landasan epistemologi metode ilmiah
yaitu cara yang dilakukan ilmu dalam
menyusun pengetahuan yang benar.
Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan
yang disebut ilmu.
metode ilmiah merupakan penentu
layak tidaknya pengetahuan menjadi
ilmu, sehingga memiliki fungsi yang
sangat penting dalam bangunan ilmu
pengetahuan.
12. PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN
ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah pengalaman atau
pengetahuan sehari-hari yang masih
berserakan
PENGETAHUAN
sedangkan ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang telah diatur
berdasarkan metode ilmiah, sehingga
timbul sifat-sifat atau ciri-cirinya;
sistematis, objektif, logis dan empiris.
ILMU
PENGETAHUAN
13. JADI…..
Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi
dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan.
Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu
pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah,
karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai
dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan.
Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak
empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu
pengetahuan, melaikan termasuk wilayah filsafat.
Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh
dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara
integrative.
14. Dari epistemologi, dilanjutkan dengan merinci pada
metodologi, yang biasanya terfokus pada metode atau tehnik.
Epistemologi itu sendiri adalah sub sistem dari filsafat, maka
metode sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari filsafat. Filsafat
mencakup bahasan epistemologi, epistemologi mencakup bahasan
metodologis, dan dari metodologi itulah akhirnya diperoleh
metode. Jadi, metode merupakan perwujudan dari metodologi,
sedangkan metodologi merupakan salah satu aspek yang tercakup
dalam epistemologi. Adapun epistemologi merupakan bagian dari
filsafat.
15. PENGARUH
EPISTEMOLOGI
Epistemologi juga membekali daya kritik
yang tinggi terhadap konsep- konsep atau
teori-teori yang ada
Epistemologi dapat memberikan pengayaan
gambaran proses terbentuknya pengetahuan
ilmiah. Akhirnya, epistemologi bisa menentukan
cara kerja ilmiah yang paling efektif dalam
memperoleh ilmu pengetahuan yang
kebenarannya terandalkan.
17. Epistemologilah yang menentukan kemajuan sains dan
teknologi. Wujud sains dan teknologi yang maju disuatu negara,
karena didukung oleh penguasaan dan bahkan pengembangan
epistemologi. Tidak ada bangsa yang pandai merekayasa
fenomena alam, sehingga kemajuan sains dan teknologi tanpa
didukung oleh kemajuan epistemologi.
Berdasarkan pada manfaat epistemologi dalam
mempengaruhi kemajuan ilmiah maupun peradaban
tersebut, maka epistemologi bukan hanya mungkin,
melainkan mutlak perlu dikuasai.
18. CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?