2. z
Pengertian Asuransi Syariah
Menurut UU No. 2 Tahun 1992, asuransi merupakan perjanjian yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih, dimana pihak pertama sebagai penanggung dan pihak
kedua sebagai tertanggung, yang keduanya saling mengikatkan diri dengan
menerima premi asuransi sebagai pengganti kerugian terhadap tertanggung,
baik kerugian berupa kerusakan atau kehilangan, keuntungan yang didapatkan
atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang akan timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti atau untuk memberikan konpensasi pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hilangnya nyawa seseorang yang
dipertanggungkan
Fatwa DSN MUI tentang asuransi syariah menyatakan bahwa asuransi syariah
atau bisa disebut Tafakul/Ta’min/Tadhanum adalah salah satu usaha yang
bertujuan untuk saling memberikan perlindungan serta tolong menolong diantara
anggota dengan cara investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ dimana pola
pengembaliannya dilakukan untuk menghadapi resiko tertentu yang akan muncul
melalui akad sesuai dengan syariah.
3. z
Istilah dalam PSAK 108
Akad asuransi syariah jangka pendek adalah akad asuransi syariah yang
memberikan perlindungan sampai dengan dua belas bulan atau memberikan
perlindungan lebih dari dua belas bulan dan memungkinkan penyesuaian
persyaratan akad setelah tahun pertama selesai.
Akad asuransi syariah jangka panjang adalah akad asuransi syariah selain akad
asuransi syariah jangka pendek
Dana peserta adalah semua dana milik peserta secara individual atau kolektif
berupa dana tabarru’ dan dana investasi
Kontribusi peserta adalah jumlah bruto yang menjadi kewajiban peserta untuk porsi
risiko dan ujrah
Surplus atau defisit underwriting dana tabarru’ adalah selisih antara pendapatan
dan beban underwriting dari dana tabarru’
Surplus atau defisit dana tabarru’ adalah selisih antara pendapatan uinderwriting
dan investasi dari dana tabarru’ dengan beban underwriting dan investasinya
5. z
Tiga Akad dalam Transaksi Asuransi
Syariah
Akad Tabarru’ adalah akad yang digunakan untuk tujuan kebajikan, dalam
hal ini untuk keperluan tolong menolong antar peserta asuransi, bukan
untuk tujuan komersial dan mencari keuntungan
Akad Wakalah bil Ujrah adalah akad yang menjelaskan tentang pemberian
kuasa kepada entitas asuransi syariah untuk mengelola dana tabarru’ yang
telah terhimpun untuk melakukan kegiatan lain dengan imbalan pemberian
ujrah/fee
Akad Mudharabah atau mudharabah musytarakah merupakan akad yang
digunakan ketika peserta berhubungan dengan perusahaan asuransi untuk
pengelolaan dana investasi
6. z
Jenis dan Produk Asuransi Syariah
Produk Asuransi Syariah Tradisional
Dalam produk asuransi syariah tradisional, peserta megumpulkan dana secara
tradisional, yaitu secara kolektif, dimana kontribusi peserta yang dibayarkan
digunakan untuk dana tabarru’ untuk komponen risiko dan komponen ujrah
Produk Asuransi Syariah Unit Link Syariah
Berbeda dengan produk asuransi syariah tradisional, untuk produk asuransi
syariah unit link syariah ada komponen tambahan berupa komponen investasi
yang merupakan hasil dari pengembangan dana tabarru’ yang terkumpul secara
kolektif, sehingga ada kontribusi peserta yang digunakan untuk investasi
7. z
Jenis Asuransi
Asuransi Syariah Jangka Pendek
Asuransi syariah jangka pendek adalah asuransi syariah yang masa akadnya
dua belas bulan. Kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dana tabarru’
secara merata pada setiap periode akadnya. Jika jangka waktu akad yang
digunakan adalah selama 12 bulan maka kontribusi peserta diakui sebagai
pendapatan secara merata selama 12 bulan, jika masa akad yang disepakati
selama 6 bulan maka kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan merata
selama 6 bulan, sedangkan untuk amortisasinya bisa diakui secara harian,
mingguan atau bulanan
8. z
Asuransi Syariah Jangka Panjang
Asuransi Syariah Jangka Panjang adalah asuransi yang masa akadnya
lebih dari 12 bulan. Kontribusi peserta asuransi jangka panjang yang sudah
diterima atau terutang diakui seluruhnya sebagai pendapatan. Ujrah
pengelola diakui sebagai pendapatan entitas secara garis lurus selama
masa akad
9. z
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
PENGAKUAN AWAL
Kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dana tabarru’ bukan merupakan pendapatan
dari entitas pengelola dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pada akad asuransi jangka pendek kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dana
tabarru’ sesui dengan periode akad asuransi
2. Pada akad asuransi jangka panjang, kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dana
tabarru’ pada saat jatuh tempo pembayaran dari peserta
Perubahan dana tabarru’ berasal dari kontribusi peserta, hasil investasi dana tabarru’ serta
surplus dan defisit underwriting dana tabarru’.
Bagian pembayaran dari peserta yang digunakan untuk investasi diakui sebagai dana
investasi, baik dalam akad mudharabah, mudharabah musytarakah dan investasi wakalah.
Bagian dana tersebut bukan merupakan pendapatan entitas pengelola
Bagian kontribusi untuk ujrah diakui sebagai pendapatan entitas pengelola secara garis lurus
selama masa akad dan menjadi beban dana tabarru’
10. z
Besaran alokasi untuk surplus underwiriting dana tabarru’ tergantung dari kebijakan manajemen
atau para peserta asuransi, alokasi dana untuk surplus underwriting adalah sebagai berikut :
1. Seluruh surplus underwritng sebagai penambah saldo dana tabarru’
2. Sebagian surplus underwriting sebagai penambah saldo dana tabarru’ dan sebagain lainnya
diserahkan kepada peserta secara individual
3. Sebagian surplus underwriting tersebut sebagai penambah saldo dana tabarru’ dan sebagian
lainnya diserahkan kepada peserta dan sebagian lainnya lagi untuk entitas pengelola
Bagian surplus underwriting dana tabarru’yang dialokasikan kepada peserta secara individu dan
entitas pengelola diakui sebagai pengurang surplus underwriting
Surplus underwiriting dana tabarru’ yang dialokasikan ke entitas pengelola diakui sebagai
pendapatan entitas pengelola. sedangkan yang dialokasikan ke peserta disajikan dalam liabilitas.
Jika dana tabarru’ mengalami kekosongan kas atau setara kas, maka etitas pengelola wajib mencari
jalan keluar untuk pembayaran klaim dengan jalan mencari pinjaman (qardh) dan pengembaliannya
berasal dari kontribusi peserta asuransi.
Penyisihan teknis diakui sebagai beban dana tabarru’ pada akhir periode pelaporan
Saldo dana tabarru’ dapat digunakan untuk menutupi defisit yang munngkin timbul dimasa depan
serta untuk memitigasi risiko kerugian yang juga mungkin akan timbul di masa depn
11. z
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diatur dalam PSAK 108 meliputi :
Kebijakan akuntansi atas kontribusi yang diterima dan perubahannya dan
pembatalan polis suransi dan konsekuensinya
Piutang kontribusi peserta
Rincian kontribusi peserta berdasarkan jenis asuransi
Jumlah dan persentase komponen kontribusi peserta untuk bagian risiko dan
ijrah dari total kontribusi peserta per jenis asuransi
Kebijakan alokasi atas surplus underwriting
Jumlah pinjaman kepada dana tabarru’
Tujuan, kebijakan dan proses dalam pengelolaan risiko yang timbul dari akad
asuransi syariah, serta metode yang digunakan untuk mengelola risiko
tersebut
12. z
Informasi tentang risiko asuransi
Kebijakan akuntansi untuk pengelolaan dana investasi yang berasal dari
peserta
Rincian jumlah dana investasi berdasarkan akad yang digunakan dalam
pengumpulan dan pengelolaan dana investasi
Jenis penyisihan teknis dan dasar yang digunakan dalam penentuan jumlah
untuk setiap penyisihan teknis dan perubahan dasar penentuan yang
digunakan
Pihak yang menerima pengalihan saldo dana tabarru’ jika terjadi likuidasi atas
produk atau entitas pengelola
Jumlah yang dijadikan sebagai dasar penentuan alokasi surplus underwriting
Rincian aset dari dana tabarru’, dana investasi dan entitas pengelola
13. z
Entitas ABC
Laporan Surplus Defisit Dana Tabarru’
Periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020
BEBAN ASURANSI
Beban klaim
Bagian reasuransi atas klaim
Perubahan penyisihan klaim dalam
proses
Perubahan penyisihan klaim sudah
terjadi tetapi belum dilaporkan
Perubahan penyisihan kontruibusi
yang belum menjadi pendapatan
Perubahan penyisihan manfaat polis
masa depan
Jumlah beban asuransi
SURPLUS UNDERWRITING
Surplus underwriting yang
dialokasikan ke peserta individual
Surplus underwriting yang
dialokasikan ke entitas pengelola
Surplus underwriting yang
diakokasikan ke dana tabarru’
PENDAPATAN DAN BEBAN
INVESTASI
Pendapatan bagi hasil
Keuntungan pelepasan investasi
Perubahan nilai wajar investasi
Beban investasi
Jumlah penghasilan investasi neto
SURPLUS DANA TABARRU’
31 Desember
2019
x
(x)
x
x
x
x
xxx
xxx
(x)
(x)
xxx
x
x
x
31 Desember
2020
x
(x)
x
x
x
x
xxx
xxx
(x)
(x)
xxx
x
x
x
14. z
Contoh Soal
Sebuah perusahaan asuransi syariah An-Nur pada tanggal 1
Januari 2019 mengeluarkan tagihan untuk kontribusi peserta
senilai 1,5 Miliyar Rupiah. Uang tersebut baru bisa sepenuhnya
diterima pada tanggal 10 Januari 2019. Kontribusi yang
dibayarkan oleh peserta merupakan dana untuk perlindungan
selama 3 tahun dari 1 Januari 2019 sampai dengan 31
Desember 2021. Jika ujrah yang diterima oleh perusahaan
asuransi selaku pengelola sebsar 25% dan perusahaan
asuransi mengeluarkan fee agen sebesar 10% dari total ujrah
yang diterima, maka buatlah jurnal untuk setiap transaksinya
15. z
Pembahasan :
Dana tabarru’ senilai 1.500.000.000
Pendapatan Kontribusi pengelola 25% x 1,5 M = 375.000.000
Fee agen 10% x 375.000.000 = 37.500.000
maka penjurnalannya
Jurnal Pada Dana Tabarru’
Tanggal Nama Akun Debet Kredit
01-01-2019 Piutang Kontribusi 1.500.000.000
Pendapatan Kontribusi 1.500.000.000
17. z
Jurnal Pada Entitas Pengelola
Tanggal Nama Akun Debet Kredit
10-01-2019 Kas 375.000.000
Ujrah diterima dimuka 375.000.000
Biaya akuisisi 37.500.000
Kas 37.500.000
31-12-2019 Ujrah diterima dimuka 125.000.000
Pendapatan ujrah 125.000.000
Beban akuisisi 12.500.000
Biaya akuisisi 12.500.000
18. z
31-12-2020
Ujrah diterima dimuka 125.000.000
Pendapatan ujrah 125.000.000
Beban akuisisi 12.500.000
Biaya akuisisi 12.500.000
31-12-2021
Ujrah diterima dimuka 125.000.000
Pendapatan ujrah 125.000.000
Beban akuisisi 12.500.000
Biaya akuisisi 12.500.000