SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Akuntansi Keuangan 2
Purwanti, M.M., M.Ak.
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Tujuan Pembelajaran:
1. Mampu menjelaskan sifat dan tipe liabilitas jangka pendek.
2. Mampu menjelaskan klasifikasi liabilitas jangka pendek.
3. Mampu menjelaskan pencatatan dan pengukuran utang bank
jangka pendek.
4. Mampu menjelaskan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh
tempo pada periode berikutnya.
5. Mampu menjelaskan pencatatan dan pengukuran jangka pendek
terkait dengan kegiatan operasi entitas.
6. Memahami penyajian dan pengungkapan liabilitas jangka pendek.
7. Mampu menjelaskan definisi, pengukuran dan penyajian provisi.
8. Mampu menjelaskan definisi dan pengungkapan utang dan aset
kontinjensi.
9. Menganalisis laporan keuangan terkait dengan liabilitas jangka
pendek.
DEFINISI LIABILITAS
Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan
laporan keuangan (KDP2LK), liabilitas adalah utang entitas
masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar
dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat
ekonomi.
Komponen utama liabilitas adalah kewajiban kini
yang timbul, terjadi dari transaksi di masa lalu dan
penyelesaiannya menyebabkan arus keluar kas
atau sumber daya entitas.
KLASIFIKASI LIABILITAS
Klasifikasi liabilitas dijelaskan dalam PSAK 1 (Revisi 2009),
apabila memenuhi kriteria sbb:
1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas
tersebut dalam siklus operasi normalnya.
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan
diperdagangkan.
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam
jangka waktu 12 bulan selama periode pelaporan, dan
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12
bulan setelah periode pelaporan.
Siklus operasi adalah siklus dari pembelian bahan baku sampai dengan
diperolehnya kas dari hasil penjualan produk yang dihasilkan.
ITEM LIABILITAS JANGKA PENDEK
Item minimal yang diharuskan menurut PSAK 1 (rev.2009)
liabilitas jangka pendek adalah:
1. Utang dagang dan terutang lainnya
2. Provisi
3. Liabilitas keuangan jangka pendek (tidak termasuk jumlah
yang disajikan dalam provisi)
4. Liabilitas dan aset pajak kini, sebagaimana didefinisikan
PSAK 46 (rev 2013) Akuntansi Pajak Penghasilan.
5. Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 46 (rev.2013)
6. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan
yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual
sesuai dengan PSAK 58 (rev.2010) Aset lancar yang
Tersedia untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
UTANG BERBUNGA DALAM JANGKAPENDEK
1. Utang Bank
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional
perusahaan dalam rangka memenuhi tambahan
kebutuhan modal kerja yang bersifat temporer.
Contoh 1 (bunga dibayar di belakang):
PT Antara pada tanggal 1 November 2015 menarik
dari Bank Buana utang sebesar Rp200.000.000
dengan bunga 15% untuk jangka waktu 150 hari.
Tidak ada provisi yang dikenakan oleh bank.
Jurnal penerimaan utang pada 1 November 2015:
Kas 200.000.000
Utang Bank 200.000.000
Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2015 atas bunga terutang
dan belum dibayar:
Beban Bunga 5.000.000
Utang Bunga 5.000.000
Bunga terutang dari 1 November 2015 – 31 Desember 2015 = 60 hari
Rp200.000.000 x 15% x 60/360 = Rp5.000.000
Jurnal saat jatuh tempo 30 Maret 2016 (150 hari):
Beban Bunga 7.500.000
Utang Bunga 5.000.000
Utang Bank 200.000.000
Kas 212.500.000
Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik
Beban bunga 1 Januari – 30 Maret 2016 = 90 hari
Rp200.000.000 x 15% x 90/360 = Rp7.500.000
Total beban bunga (150 hari) Rp200.000.000 x 15% x 150/360 = Rp12.500.000
Contoh 2 (bunga dibayar di depan):
PT Antara pada tanggal 2 Oktober 2015 menarik dari
Bank Buana utang jangka waktu 6 bulan sebesar
Rp400.000.000 dengan bunga 15% per tahun dari
pokok yang dipotong pada awal.
Jurnal penerimaan utang pada 2 Oktober 2015:
Bunga dibayarkan di awal 15% : 2 = 7,5%
Rp400.000.000 x 7,5% = Rp30.000.000
Kas diterima Rp400.000.000 – Rp30.000.000 = 370.000.000
Bunga efektif Rp30.000.000 / Rp370.000.000 = 8,11% untuk 6 bulan / 16,22% setahun
Kas 370.000.000
Diskon Utang Bank 30.000.000
Utang Bank 400.000.000
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2015 untuk pengakuan bunga efektif:
Beban bunga 15.000.000
Diskon Utang Bank 15.000.000
Bunga dihitung dengan bunga efektif 16,22% x 3/12 x Rp370.000.000 = Rp15.000.000
Jurnal saat jatuh tempo 30 Maret 2016:
Beban bunga 15.000.000
Utang Bank 400.000.000
Diskon Utang Bank 15.000.000
Kas 400.000.000
Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik
Contoh 3 (dengan provisi):
PT Antara pada 1 November 2015 menarik dari Bank
Mulia utang sebesar Rp100.000.000 dengan bunga
12% per tahun dari pokok yang akan dibayar
bersamaan dengan pelunasan pada 30 Januari 2016.
Bank Mulia mengenakan biaya administrasi 1,5%
dari jumlah utang yang ditarik sehingga kas yang
diterima dikurangi 1,5% tersebut.
Jurnal penerimaan utang pada 1 November 2015:
Kas 98.500.000
Diskon Utang Bank 1.500.000
Utang Bank 100.000.000
Bunga dibayarkan 3% untuk 3 bulan
Bunga efektif = bunga yang harus dibayar dan provisi (3% + 1,5% dari Rp100.000.000)
Rp4.500.000 / Rp98.500.000 x 12/3 = 18,274%
Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2015:
Beban Bunga 3.000.000
Utang Bunga 2.000.000
Diskon Utang Bank 1.000.000
Bunga efektif 18,274% x 2/12 x Rp98.500.000 = Rp3.000.000
Amortisasi diskon beban bunga – utang bunga = Rp3.000.000 – Rp2.000.000
Jurnal saat jatuh tempo pada 30 Januari 2016:
Beban Bunga 1.500.000
Utang Bunga 2.000.000
Utang Bank 100.000.000
Diskon Utang bank 500.000
Kas 103.000.000
Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik
Contoh 4 (Line of Credit atau Standby Loan):
PT Antara pada 1 Desember 2015 mendapatkan fasilitas line
of credit dari Bank Mega sebesar 1 miliar selama jangka
waktu 5 tahun. Kredit tersebut dapat ditarik sesuai
kebutuhan. Bunga sebesar 12% per tahun dikenakan atas
kredit yang ditarik. Untuk setiap penarikan bank mengenakan
biaya transaksi 2% dari dana yang ditarik. Bank hanya
mengenakan atas tarikan utang yang belum dilunasi sampai
dengan akhir bulan pelaporan. Jika penarikan telah dilunasi
pada bulan yang sama, maka tidak akan dikenakan bunga.
Bunga akan dihitung dari tanggal penarikan atau saldo utang
terakhir sampai dengan jatuh tempo pelaporan. Setiap bulan
akan disampaikan laporan penggunaan line of credit yang
memperlihatkan saldo akhir utang, mutasi kredit, jumlah
bunga dan biaya yang dikenakan.
Pemakaian Line of Credit:
02-DesPenarikan 300.000.000 300.000.000
02-DesBiaya penarikan 6.000.000 306.000.000
16-DesPenarikan 400.000.000 706.000.000
16-DesBiaya penarikan 8.000.000 714.000.000
30-DesPembayaran 300.000.000 414.000.000
31-DesBunga 2.069.260 416.069.260
Jurnal yang diperlukan:
02-DesKas 300.000.000
Beban Bunga 6.000.000
Utang Bank 306.000.000
16-DesKas 400.000.000
Beban Bunga 8.000.000
Utang Bank 408.000.000
30-DesUtang Bank 300.000.000
Kas 300.000.000
31-DesBaban Bunga 2.069.260
Utang Bank 2.069.260
UTANG BERBUNGA DALAM JANGKAPENDEK
2. Wesel Bayar
Wesel bayar (notes payable / promissory notes)
merupakan janji dari pihak penarik wesel untuk
membayarkan sejumlah nilai tertentu di masa
mendatang.
Ditarik untuk pelunasan utang dagang, pembayaran
suatu transaksi atau untuk mendapatkan uang tunai.
Akuntansi dalam wesel bayar sama dengan akuntansi
untuk utang bank, yang membedakan adalah dokumen
transaksinya yaitu berupa surat wesel sedangkan untuk
utang bank adalah dokumen kredit bank.
LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH
TEMPO DALAM 12 BULAN
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan setelah periode pelaporan, diklasifikasikan
dalam jangka pendek, meskipun:
Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu
lebih dari 12 bulan dan perjanjian untuk pembiayaan
kembali, atau penjadwalan kembali pembayaran, atas dasar
jangka panjang telah diselesaikan setelah periode
pelaporan dan sebelum penyelesaian laporan keuangan
untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai
konsekuensi atas pelanggaran tersebut.
LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH
TEMPO DALAM 12 BULAN
Untuk mengklasifikasikan liabilitas jangka
panjang menjadi jangka pendek, yaitu dengan
membuat jurnal penyesuaian untuk membuat
reklasifikasi utang tersebut untuk tujuan
penyajian.
Dan berfokus pada penyajian bagian liabilitas
jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
12 bulan disajikan dalam liabilitas jangka
pendek.
LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH
TEMPO DALAM 12 BULAN
Contoh:
PT Antara mempunyai beberapa liabilitas jangka panjang. Berikut informasi
keuangan 31 Desember 2015:
1. Obligasi seri A, Rp400miliar terbit 1 Maret 2007 dengan jangka waktu 10
th bunga 10% dibayar setiap tahun.
2. Obligasi seri B, Rp800miliar terbit 1 Juni 2015, bunga 11%per tahun
dibayar setiap tahun, dengan nilai jatuh tempo Rp100miliar.
3. Obligasi seri C, Rp100miliar terbit 1 Desember 2006, jatuh tempo 10 th,
bunga 10%. Dan perusahaan sedang mengajukan pendanaan kepada
Bank Mitra untuk mengambil alih obligasi ini dan diganti dengan utang
bank, jangka waktu 5 th dengan bunga 12%. Pihak bank menyetujui dan
proses administrasi akan selesai pada 25 Maret 2016 sebelum laporan
keuangan selesai diaudit.
4. Utang bank Mega ditarik pada 1 Juni 2011 sebesar Rp100miliar, jangka
waktu 5 th, bunga 12%. Dan telah melakukan perjanjian untuk
melakukan pendanaan kembali utang jangka panjang bunga 11%.
5. Utang Bank Permata ditarik 1 Juni 2014 sebesar Rp300miliar, bunga 12%
dibayar setiap tahun mulai 1 Juni 2015 Rp50miliar per tahun.
LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH
TEMPO DALAM 12 BULAN
1. Obligasi seri A tidak perlu direklarifikasi, tetap menjadi liabilitas
jangka panjang karena jatuh tempo th 2017.
2. Obligasi seri B direklasifikasi menjadi liabilitas jangka pendek sebesar
Rp100miliar yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan.
3. Obligasi seri B tetap harus direklasifikasi karena proses
pengambilalihan belum selesai sepenuhnya. Pengungkapan dalam
catatan atas laporan keuangan perlu ditambahkan untuk
menginformasikan peristiwa setelah tgl laporan posisi keuangan.
4. Tidak dilakukan reklasifikasi menjadi liabilitas jangka pendek, karena
perjanjian pembaharuai utang dan kontrak telah selesai, sehingga
tetap menjadi utang jangka panjang.
5. Dilakukan reklasifikasi atas jumlah yang akan jatuh tempo 1 Juni 2016.
Utang Obligasi seri B 100.000.000.000
Utang Obligasi seri B jangka pendek 100.000.000.000
Utang Obligasi seri C 100.000.000.000
Utang Obligasi seri C jangka pendek 100.000.000.000
Utang Permata 50.000.000.000
Utang Bank Permata jangka pendek 50.000.000.000
LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH
TEMPO DALAM 12 BULAN
Penyajian dalam Laporan Keuangan
Liabilitas jangka pendek
Utang Obligasi seri B 100.000.000.000
Utang Obligasi seri C 100.000.000.000
Utang Bank Mega 50.000.000.000
Utang Bank Permata 50.000.000.000
Liabilitas jangka panjang
Utang Obligasi seri A 400.000.000.000
Utang Obligasi seri B 600.000.000.000
Utang Bank Mega 100.000.000.000
Utang Bank Permata 200.000.000.000
LIABILITAS JANGKAPANJANG TERKAIT KEGIATAN
OPERASI
1. Utang Usaha
2. Beban yang Masih Harus Dibayar
3. Pendapatan Diterima di Muka
4. Utang Terkait Imbalan Kerja
5. Utang Pajak Pihak Ketiga
6. Utang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas barang Mewah
7. Utang Pajak Penghasilan
PROVISI DAN KONTINJENSI
Liabilitas kontinjensi menurut PSAK 57 (rev.2009) adalah:
1. Liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu
dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau
tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada saat
datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali
entitas, atau
2. Liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa
lalu, tetapi tidak diakui karena tidak terdapat
kemungkinan besar (probable) entitas mengeluarkan
sumber daya untuk menyelesaikan liabilitasnya atau
jumlah liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara
andal.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, liabilitas ini hanya
perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
PROVISI DAN KONTINJENSI
Menurut PSAK 57 (rev.2009) provisi sebagai
liabilitas kini yang waktu dan jumlahnya belum
pasti.
Provisi diakui dalam laporan keuangan,
pengukurannya dengan cara melakukan estimasi.
Provisi telah memenuhi definisi umum liabilitas
yaitu merupakan kewajiban kini, timbul dari
peristiwa masa lalu dan mengakibatkan keluarnya
sumber daya entitas.
Pengakuan dan Pengukuran Provisi
Pengakuan dan pengukuran provisi jika memenuhi
syarat, yaitu:
1. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat
hukum, konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu.
2. Kemungkinan besar (probable) penyelesaian
liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya, dan
3. Estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas
nilainya dapat diukur dengan andal dapat dibuat.
Contoh pengukuran provisi:
Entitas menjual produk dengan memberikan garansi selama
1 tahun dari tanggal penjualan. Jika kerusakan terdeteksi
cacat ringan biaya perbaikan atas seluruh produk yang dijual
Rp100juta, jika cacat berat biaya yang dikeluarkan
Rp500juta. Pengalaman entitas di masa lalu memberikan
indikasi bahwa dalam tahun mendatang kemungkinan 80%
produk terjual tanpa cacat, 15% cacat ringan dan 5% cacat
berat.
Jurnal pengakuan garansi:
Beban Garansi 40.000.000
Utang Garansi 40.000.000
Biaya perbaikian pada nilai yang diharapkan (expected value):
(80% x 0) + (15% x Rp100.000.000) + (5% x Rp500.000.000) = Rp40.000.000
Contoh Garansi produk:
Perusahaan menjual produk dengan memberikan garansi
perbaikan selama 2 th. Berdasarkan pengalaman beberapa
tahun terakhir, hasil analisis dan pengalaman diketahui
hanya 5% pelanggan datang meminta garansi. Dari
pelanggan yang meminta garansi, 70% meminta garansi di
tahun pertama dan sisanya di tahun kedua. Rata-rata biaya
yang dikeluarkan untuk garansi tiap produk sebesar
Rp100.000.
Pada tahun 2015 penjualan sebanyak 20.000 unit dan 2016
penjualan sebanyak 26.000 unit. Total garansi aktual yang
dikeluarkan di tahun 2015 sebesar Rp65juta dan tahun 2016
sebesar Rp125juta.
Jurnal pengakuan beban garansi 2015:
Jurnal pemberian garansi 2015:
Jurnal pengakuan beban garansi 2016:
Jurnal pemberian garansi 2016:
Beban Garansi 100.000.000
Provisi Garansi 100.000.000
(5% x 20.000 x Rp100.000)
Provisi Garansi 65.000.000
Kas 65.000.000
Beban Garansi 130.000.000
Provisi Garansi 130.000.000
(5% x 26.000 x Rp100.000)
Provisi Garansi 125.000.000
Kas 125.000.000
Provisi garansi yang disajikan di laporan keuangan 31 Desember 2015= Rp35.000.000 => selisih
beban provisi 2015 dengan beban aktual 2015.
Provisi garansi yang disajikan di laporan keuangan 31 Desember 2016= Rp40.000.000 => selisih
beban provisi 2016 dengan beban aktual 2016 tambah provisi per 31 Desember 2015
ATAU
Jurnal pemberian garansi 2015:
Jurnal tambahan pengakuan beban garansi 2015:
Jurnal pemberian garansi 2016:
Jurnal tambahan pengakuan beban garansi 2016:
Beban Garansi 35.000.000
Provisi Garansi 35.000.000
(5% x 20.000 x Rp100.000)-Rp65.000.000
Provisi Garansi 65.000.000
Kas 65.000.000
Beban Garansi 50.000.000
Provisi Garansi 50.000.000
(5% x 26.000 x Rp100.000)-Rp125.000.000
Provisi Garansi 125.000.000
Kas 125.000.000
Contoh Garansi Jaminan Produk dan Jasa:
Perusahaan menjual mobil pada 2 Januari 2015
dengan memberikan garansi atas 36.000km
pertama atau selama 3 th mana yg lebih dulu.
Harga mobil Rp300juta. Diestimasikan biaya garansi
yang akan diberikan selama 3 th Rp7juta. Pembeli
juga membeli garansi jasa Rp9juta sehingga ada
tambahan pelayanan servis mobil dari standar
jaminan yang diberikan. Selama 2015 biaya terkait
jaminan asuransi yang dikeluarkan Rp5juta dan
2016 Rp1juta. Atas garansi jasa perusahaan
mengakui dengan metode garis lurus.
Jurnal saat penjualan:
Jurnal pada 2015 saat memberikan garansi
jaminan dan pengakuan garansi jasa:
Kas 309.000.000
beban Garansi 7.000.000
Provisi Garansi 7.000.000
Pendapatan ditangguhkan Garansi jasa 9.000.000
Penjualan 300.000.000
Provisi Garansi 5.000.000
Kas/ Persediaan 5.000.000
Pendapatan ditangguhkan Garansi jasa 3.000.000
Pendapatan Garansi 3.000.000
Garansi jasa metode garis lurus selama 3 tahun (9.000.000 / 3)
Kewajiban Pengelolaan Lingkungan
Yaitu kewajiban untuk melakukan restorasi lingkungan,
yaitu:
1. Terkait pembongkaran atau pemindahan aset
tertentu.
2. Bersifat umum, misal biaya reklamasi lingkungan
tambang dan biaya pengelolaan areal tambang.
Contoh Akuntansi Liabilitas Pembongkaran Aset:
PT Kapuas pada 2 Januari 2015 memulai penggunaan peralatan
penambangan (drilling) di areal tambang miliknya. Regulasi pemerintah
mengharuskan perusahaan melakukan pembongkaran peralatan
tersebut di akhir masa manfaatnya. Masa manfaat drilling adalah 10 th
dengan estimasi biaya Rp2miliar. Dengan tingkat diskon 6% selama
masa manfaat, nilai wajar kewajiban lingkungan tersebut
Rp1.116.800.000 (Rp2.000.000.000 x 0,5584)
Kewajiban Pengelolaan Lingkungan
Jurnal pengakuan liabilitas sebagai penambah nilai peralatan drilling:
Jurnal pengakuan depresiasi peralatan drilling:
Jurnal pengakuan bunga atas liabilitas pembongkaran aset:
Peralatan Drilling 1.116.800.000
Liabilitas Pembongkaran Aset 1.116.800.000
Beban Depresiasi 1.116.800.000
Akumulasi Depresiasi Drilling 1.116.800.000
Beban bunga 67.008.000
Liabilitas pembongkaran aset 67.008.000
(6% x Rp1.116.800.000)
Litigasi Hukum
Merupakan tuntutan perkara terkait suatu entitas yang
sedang berjalan proses hukumnya.
Contoh:
Entitas menerima klaim dari seorang ahli waris pekerja akibat kecelakaan
pekerja yang mengakibatkan cacat seumur hidup. Pihak perusahaan
sudah memberikan semua santunan asuransi kecelakaan kerja sesuai
dengan ketentuan. Namun ahli waris menuntut jumlah yang lebih besar
yaitu Rp300juta. Proses pengadilan berlangsung selama 2013. pada 1
Februari 2016 saat audit laporan keuangan belum selesai, perusahaan
dinyatakan bersalah dan harus membayar Ro250juta.
Sehingga perusahaan mengakui beban dan liabilitas:
Kerugian tuntutan hukum pekerja 250.000.000
Utang tuntutan hukum 250.000.000
Pengungkapan
Pengungkapan liabilitas jangka pendek berisikan
rincian dan tambahan penjelasan.
Misalnya untuk utang usaha, pengungkapan
penjelasan detailutang usaha berdasarkan pemasok
dengan nilai material, utang berdasarkan klasifikasi
umur, dan pengungkapan utang berdasarkan mata
uang asing.untuk utang pajak pengungkapan
berisikan informasi jenis pajak.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis liabilitas jangka panjang dengan melihat
kemampuannya untuk membayar utang yang akan
jatuh tempo menggunakan:
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 =
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑡 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐷𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝐷𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑎
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑎𝑠 =
𝐾𝑎𝑠
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
Semakin besar jumlah utang lancar akan memperbesar risiko perusahaan
untuk kesulitan membayar utangnya.

More Related Content

What's hot

Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)2nd Social
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAMahyuni Bjm
 

What's hot (20)

Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 

Similar to 1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx

Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangDesi Nurmalasari
 
PSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptx
PSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptxPSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptx
PSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptxajimaulana33
 
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdfAK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdfssuser940db3
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptxAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptxFavianMaravilleYadis
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendekaosta julytha
 
Persentasi Manajemen Piutang.pptx
Persentasi Manajemen Piutang.pptxPersentasi Manajemen Piutang.pptx
Persentasi Manajemen Piutang.pptxAbdul Nasir
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxTata172559
 
Bab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangBab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangRian Ekawati
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamvikingsyara
 
aM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptx
aM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptxaM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptx
aM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptxLiaChalri2
 
Ch.13 kewajiban lancar
Ch.13 kewajiban lancarCh.13 kewajiban lancar
Ch.13 kewajiban lancarbetavanjava
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018imashayatunnufus
 
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).pptaislentikaekwindasar
 

Similar to 1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx (20)

Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
 
Piutang Dagang.pptx
Piutang Dagang.pptxPiutang Dagang.pptx
Piutang Dagang.pptx
 
PSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptx
PSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptxPSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptx
PSAK-55-Pengakuan-Instrumen-Keuangan-IAS-39-18122013-pokok.pptx
 
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdfAK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptxAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
 
Persentasi Manajemen Piutang.pptx
Persentasi Manajemen Piutang.pptxPersentasi Manajemen Piutang.pptx
Persentasi Manajemen Piutang.pptx
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
 
Bab 2-piutang
Bab 2-piutangBab 2-piutang
Bab 2-piutang
 
Bab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangBab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagang
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
 
aM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptx
aM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptxaM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptx
aM3a Penghitungan Bunga Kredit.pptx
 
04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan
 
Part-5.pptx
Part-5.pptxPart-5.pptx
Part-5.pptx
 
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi PerpajakanAkuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan
 
Resume uts sinta
Resume uts sintaResume uts sinta
Resume uts sinta
 
Ch.13 kewajiban lancar
Ch.13 kewajiban lancarCh.13 kewajiban lancar
Ch.13 kewajiban lancar
 
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018Makalah manajemen keuangan uts april 2018
Makalah manajemen keuangan uts april 2018
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx

  • 2. LIABILITAS JANGKA PENDEK Tujuan Pembelajaran: 1. Mampu menjelaskan sifat dan tipe liabilitas jangka pendek. 2. Mampu menjelaskan klasifikasi liabilitas jangka pendek. 3. Mampu menjelaskan pencatatan dan pengukuran utang bank jangka pendek. 4. Mampu menjelaskan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo pada periode berikutnya. 5. Mampu menjelaskan pencatatan dan pengukuran jangka pendek terkait dengan kegiatan operasi entitas. 6. Memahami penyajian dan pengungkapan liabilitas jangka pendek. 7. Mampu menjelaskan definisi, pengukuran dan penyajian provisi. 8. Mampu menjelaskan definisi dan pengungkapan utang dan aset kontinjensi. 9. Menganalisis laporan keuangan terkait dengan liabilitas jangka pendek.
  • 3. DEFINISI LIABILITAS Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK), liabilitas adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Komponen utama liabilitas adalah kewajiban kini yang timbul, terjadi dari transaksi di masa lalu dan penyelesaiannya menyebabkan arus keluar kas atau sumber daya entitas.
  • 4. KLASIFIKASI LIABILITAS Klasifikasi liabilitas dijelaskan dalam PSAK 1 (Revisi 2009), apabila memenuhi kriteria sbb: 1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya. 2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan. 3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan selama periode pelaporan, dan 4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi adalah siklus dari pembelian bahan baku sampai dengan diperolehnya kas dari hasil penjualan produk yang dihasilkan.
  • 5. ITEM LIABILITAS JANGKA PENDEK Item minimal yang diharuskan menurut PSAK 1 (rev.2009) liabilitas jangka pendek adalah: 1. Utang dagang dan terutang lainnya 2. Provisi 3. Liabilitas keuangan jangka pendek (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam provisi) 4. Liabilitas dan aset pajak kini, sebagaimana didefinisikan PSAK 46 (rev 2013) Akuntansi Pajak Penghasilan. 5. Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46 (rev.2013) 6. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 (rev.2010) Aset lancar yang Tersedia untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
  • 6. UTANG BERBUNGA DALAM JANGKAPENDEK 1. Utang Bank Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dalam rangka memenuhi tambahan kebutuhan modal kerja yang bersifat temporer. Contoh 1 (bunga dibayar di belakang): PT Antara pada tanggal 1 November 2015 menarik dari Bank Buana utang sebesar Rp200.000.000 dengan bunga 15% untuk jangka waktu 150 hari. Tidak ada provisi yang dikenakan oleh bank.
  • 7. Jurnal penerimaan utang pada 1 November 2015: Kas 200.000.000 Utang Bank 200.000.000 Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2015 atas bunga terutang dan belum dibayar: Beban Bunga 5.000.000 Utang Bunga 5.000.000 Bunga terutang dari 1 November 2015 – 31 Desember 2015 = 60 hari Rp200.000.000 x 15% x 60/360 = Rp5.000.000 Jurnal saat jatuh tempo 30 Maret 2016 (150 hari): Beban Bunga 7.500.000 Utang Bunga 5.000.000 Utang Bank 200.000.000 Kas 212.500.000 Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik Beban bunga 1 Januari – 30 Maret 2016 = 90 hari Rp200.000.000 x 15% x 90/360 = Rp7.500.000 Total beban bunga (150 hari) Rp200.000.000 x 15% x 150/360 = Rp12.500.000
  • 8. Contoh 2 (bunga dibayar di depan): PT Antara pada tanggal 2 Oktober 2015 menarik dari Bank Buana utang jangka waktu 6 bulan sebesar Rp400.000.000 dengan bunga 15% per tahun dari pokok yang dipotong pada awal.
  • 9. Jurnal penerimaan utang pada 2 Oktober 2015: Bunga dibayarkan di awal 15% : 2 = 7,5% Rp400.000.000 x 7,5% = Rp30.000.000 Kas diterima Rp400.000.000 – Rp30.000.000 = 370.000.000 Bunga efektif Rp30.000.000 / Rp370.000.000 = 8,11% untuk 6 bulan / 16,22% setahun Kas 370.000.000 Diskon Utang Bank 30.000.000 Utang Bank 400.000.000 Jurnal penyesuaian 31 Desember 2015 untuk pengakuan bunga efektif: Beban bunga 15.000.000 Diskon Utang Bank 15.000.000 Bunga dihitung dengan bunga efektif 16,22% x 3/12 x Rp370.000.000 = Rp15.000.000 Jurnal saat jatuh tempo 30 Maret 2016: Beban bunga 15.000.000 Utang Bank 400.000.000 Diskon Utang Bank 15.000.000 Kas 400.000.000 Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik
  • 10. Contoh 3 (dengan provisi): PT Antara pada 1 November 2015 menarik dari Bank Mulia utang sebesar Rp100.000.000 dengan bunga 12% per tahun dari pokok yang akan dibayar bersamaan dengan pelunasan pada 30 Januari 2016. Bank Mulia mengenakan biaya administrasi 1,5% dari jumlah utang yang ditarik sehingga kas yang diterima dikurangi 1,5% tersebut.
  • 11. Jurnal penerimaan utang pada 1 November 2015: Kas 98.500.000 Diskon Utang Bank 1.500.000 Utang Bank 100.000.000 Bunga dibayarkan 3% untuk 3 bulan Bunga efektif = bunga yang harus dibayar dan provisi (3% + 1,5% dari Rp100.000.000) Rp4.500.000 / Rp98.500.000 x 12/3 = 18,274% Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2015: Beban Bunga 3.000.000 Utang Bunga 2.000.000 Diskon Utang Bank 1.000.000 Bunga efektif 18,274% x 2/12 x Rp98.500.000 = Rp3.000.000 Amortisasi diskon beban bunga – utang bunga = Rp3.000.000 – Rp2.000.000 Jurnal saat jatuh tempo pada 30 Januari 2016: Beban Bunga 1.500.000 Utang Bunga 2.000.000 Utang Bank 100.000.000 Diskon Utang bank 500.000 Kas 103.000.000 Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik
  • 12. Contoh 4 (Line of Credit atau Standby Loan): PT Antara pada 1 Desember 2015 mendapatkan fasilitas line of credit dari Bank Mega sebesar 1 miliar selama jangka waktu 5 tahun. Kredit tersebut dapat ditarik sesuai kebutuhan. Bunga sebesar 12% per tahun dikenakan atas kredit yang ditarik. Untuk setiap penarikan bank mengenakan biaya transaksi 2% dari dana yang ditarik. Bank hanya mengenakan atas tarikan utang yang belum dilunasi sampai dengan akhir bulan pelaporan. Jika penarikan telah dilunasi pada bulan yang sama, maka tidak akan dikenakan bunga. Bunga akan dihitung dari tanggal penarikan atau saldo utang terakhir sampai dengan jatuh tempo pelaporan. Setiap bulan akan disampaikan laporan penggunaan line of credit yang memperlihatkan saldo akhir utang, mutasi kredit, jumlah bunga dan biaya yang dikenakan.
  • 13. Pemakaian Line of Credit: 02-DesPenarikan 300.000.000 300.000.000 02-DesBiaya penarikan 6.000.000 306.000.000 16-DesPenarikan 400.000.000 706.000.000 16-DesBiaya penarikan 8.000.000 714.000.000 30-DesPembayaran 300.000.000 414.000.000 31-DesBunga 2.069.260 416.069.260
  • 14. Jurnal yang diperlukan: 02-DesKas 300.000.000 Beban Bunga 6.000.000 Utang Bank 306.000.000 16-DesKas 400.000.000 Beban Bunga 8.000.000 Utang Bank 408.000.000 30-DesUtang Bank 300.000.000 Kas 300.000.000 31-DesBaban Bunga 2.069.260 Utang Bank 2.069.260
  • 15. UTANG BERBUNGA DALAM JANGKAPENDEK 2. Wesel Bayar Wesel bayar (notes payable / promissory notes) merupakan janji dari pihak penarik wesel untuk membayarkan sejumlah nilai tertentu di masa mendatang. Ditarik untuk pelunasan utang dagang, pembayaran suatu transaksi atau untuk mendapatkan uang tunai. Akuntansi dalam wesel bayar sama dengan akuntansi untuk utang bank, yang membedakan adalah dokumen transaksinya yaitu berupa surat wesel sedangkan untuk utang bank adalah dokumen kredit bank.
  • 16. LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH TEMPO DALAM 12 BULAN Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan, diklasifikasikan dalam jangka pendek, meskipun: Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari 12 bulan dan perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan kembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum penyelesaian laporan keuangan untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut.
  • 17. LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH TEMPO DALAM 12 BULAN Untuk mengklasifikasikan liabilitas jangka panjang menjadi jangka pendek, yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian untuk membuat reklasifikasi utang tersebut untuk tujuan penyajian. Dan berfokus pada penyajian bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan disajikan dalam liabilitas jangka pendek.
  • 18. LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH TEMPO DALAM 12 BULAN Contoh: PT Antara mempunyai beberapa liabilitas jangka panjang. Berikut informasi keuangan 31 Desember 2015: 1. Obligasi seri A, Rp400miliar terbit 1 Maret 2007 dengan jangka waktu 10 th bunga 10% dibayar setiap tahun. 2. Obligasi seri B, Rp800miliar terbit 1 Juni 2015, bunga 11%per tahun dibayar setiap tahun, dengan nilai jatuh tempo Rp100miliar. 3. Obligasi seri C, Rp100miliar terbit 1 Desember 2006, jatuh tempo 10 th, bunga 10%. Dan perusahaan sedang mengajukan pendanaan kepada Bank Mitra untuk mengambil alih obligasi ini dan diganti dengan utang bank, jangka waktu 5 th dengan bunga 12%. Pihak bank menyetujui dan proses administrasi akan selesai pada 25 Maret 2016 sebelum laporan keuangan selesai diaudit. 4. Utang bank Mega ditarik pada 1 Juni 2011 sebesar Rp100miliar, jangka waktu 5 th, bunga 12%. Dan telah melakukan perjanjian untuk melakukan pendanaan kembali utang jangka panjang bunga 11%. 5. Utang Bank Permata ditarik 1 Juni 2014 sebesar Rp300miliar, bunga 12% dibayar setiap tahun mulai 1 Juni 2015 Rp50miliar per tahun.
  • 19. LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH TEMPO DALAM 12 BULAN 1. Obligasi seri A tidak perlu direklarifikasi, tetap menjadi liabilitas jangka panjang karena jatuh tempo th 2017. 2. Obligasi seri B direklasifikasi menjadi liabilitas jangka pendek sebesar Rp100miliar yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan. 3. Obligasi seri B tetap harus direklasifikasi karena proses pengambilalihan belum selesai sepenuhnya. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan perlu ditambahkan untuk menginformasikan peristiwa setelah tgl laporan posisi keuangan. 4. Tidak dilakukan reklasifikasi menjadi liabilitas jangka pendek, karena perjanjian pembaharuai utang dan kontrak telah selesai, sehingga tetap menjadi utang jangka panjang. 5. Dilakukan reklasifikasi atas jumlah yang akan jatuh tempo 1 Juni 2016. Utang Obligasi seri B 100.000.000.000 Utang Obligasi seri B jangka pendek 100.000.000.000 Utang Obligasi seri C 100.000.000.000 Utang Obligasi seri C jangka pendek 100.000.000.000 Utang Permata 50.000.000.000 Utang Bank Permata jangka pendek 50.000.000.000
  • 20. LIABILITAS JANGKAPANJANG YANGAKAN JATUH TEMPO DALAM 12 BULAN Penyajian dalam Laporan Keuangan Liabilitas jangka pendek Utang Obligasi seri B 100.000.000.000 Utang Obligasi seri C 100.000.000.000 Utang Bank Mega 50.000.000.000 Utang Bank Permata 50.000.000.000 Liabilitas jangka panjang Utang Obligasi seri A 400.000.000.000 Utang Obligasi seri B 600.000.000.000 Utang Bank Mega 100.000.000.000 Utang Bank Permata 200.000.000.000
  • 21. LIABILITAS JANGKAPANJANG TERKAIT KEGIATAN OPERASI 1. Utang Usaha 2. Beban yang Masih Harus Dibayar 3. Pendapatan Diterima di Muka 4. Utang Terkait Imbalan Kerja 5. Utang Pajak Pihak Ketiga 6. Utang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang Mewah 7. Utang Pajak Penghasilan
  • 22. PROVISI DAN KONTINJENSI Liabilitas kontinjensi menurut PSAK 57 (rev.2009) adalah: 1. Liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada saat datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas, atau 2. Liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena tidak terdapat kemungkinan besar (probable) entitas mengeluarkan sumber daya untuk menyelesaikan liabilitasnya atau jumlah liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara andal. Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, liabilitas ini hanya perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
  • 23. PROVISI DAN KONTINJENSI Menurut PSAK 57 (rev.2009) provisi sebagai liabilitas kini yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Provisi diakui dalam laporan keuangan, pengukurannya dengan cara melakukan estimasi. Provisi telah memenuhi definisi umum liabilitas yaitu merupakan kewajiban kini, timbul dari peristiwa masa lalu dan mengakibatkan keluarnya sumber daya entitas.
  • 24. Pengakuan dan Pengukuran Provisi Pengakuan dan pengukuran provisi jika memenuhi syarat, yaitu: 1. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum, konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu. 2. Kemungkinan besar (probable) penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya, dan 3. Estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas nilainya dapat diukur dengan andal dapat dibuat.
  • 25. Contoh pengukuran provisi: Entitas menjual produk dengan memberikan garansi selama 1 tahun dari tanggal penjualan. Jika kerusakan terdeteksi cacat ringan biaya perbaikan atas seluruh produk yang dijual Rp100juta, jika cacat berat biaya yang dikeluarkan Rp500juta. Pengalaman entitas di masa lalu memberikan indikasi bahwa dalam tahun mendatang kemungkinan 80% produk terjual tanpa cacat, 15% cacat ringan dan 5% cacat berat. Jurnal pengakuan garansi: Beban Garansi 40.000.000 Utang Garansi 40.000.000 Biaya perbaikian pada nilai yang diharapkan (expected value): (80% x 0) + (15% x Rp100.000.000) + (5% x Rp500.000.000) = Rp40.000.000
  • 26. Contoh Garansi produk: Perusahaan menjual produk dengan memberikan garansi perbaikan selama 2 th. Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, hasil analisis dan pengalaman diketahui hanya 5% pelanggan datang meminta garansi. Dari pelanggan yang meminta garansi, 70% meminta garansi di tahun pertama dan sisanya di tahun kedua. Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk garansi tiap produk sebesar Rp100.000. Pada tahun 2015 penjualan sebanyak 20.000 unit dan 2016 penjualan sebanyak 26.000 unit. Total garansi aktual yang dikeluarkan di tahun 2015 sebesar Rp65juta dan tahun 2016 sebesar Rp125juta.
  • 27. Jurnal pengakuan beban garansi 2015: Jurnal pemberian garansi 2015: Jurnal pengakuan beban garansi 2016: Jurnal pemberian garansi 2016: Beban Garansi 100.000.000 Provisi Garansi 100.000.000 (5% x 20.000 x Rp100.000) Provisi Garansi 65.000.000 Kas 65.000.000 Beban Garansi 130.000.000 Provisi Garansi 130.000.000 (5% x 26.000 x Rp100.000) Provisi Garansi 125.000.000 Kas 125.000.000 Provisi garansi yang disajikan di laporan keuangan 31 Desember 2015= Rp35.000.000 => selisih beban provisi 2015 dengan beban aktual 2015. Provisi garansi yang disajikan di laporan keuangan 31 Desember 2016= Rp40.000.000 => selisih beban provisi 2016 dengan beban aktual 2016 tambah provisi per 31 Desember 2015
  • 28. ATAU Jurnal pemberian garansi 2015: Jurnal tambahan pengakuan beban garansi 2015: Jurnal pemberian garansi 2016: Jurnal tambahan pengakuan beban garansi 2016: Beban Garansi 35.000.000 Provisi Garansi 35.000.000 (5% x 20.000 x Rp100.000)-Rp65.000.000 Provisi Garansi 65.000.000 Kas 65.000.000 Beban Garansi 50.000.000 Provisi Garansi 50.000.000 (5% x 26.000 x Rp100.000)-Rp125.000.000 Provisi Garansi 125.000.000 Kas 125.000.000
  • 29. Contoh Garansi Jaminan Produk dan Jasa: Perusahaan menjual mobil pada 2 Januari 2015 dengan memberikan garansi atas 36.000km pertama atau selama 3 th mana yg lebih dulu. Harga mobil Rp300juta. Diestimasikan biaya garansi yang akan diberikan selama 3 th Rp7juta. Pembeli juga membeli garansi jasa Rp9juta sehingga ada tambahan pelayanan servis mobil dari standar jaminan yang diberikan. Selama 2015 biaya terkait jaminan asuransi yang dikeluarkan Rp5juta dan 2016 Rp1juta. Atas garansi jasa perusahaan mengakui dengan metode garis lurus.
  • 30. Jurnal saat penjualan: Jurnal pada 2015 saat memberikan garansi jaminan dan pengakuan garansi jasa: Kas 309.000.000 beban Garansi 7.000.000 Provisi Garansi 7.000.000 Pendapatan ditangguhkan Garansi jasa 9.000.000 Penjualan 300.000.000 Provisi Garansi 5.000.000 Kas/ Persediaan 5.000.000 Pendapatan ditangguhkan Garansi jasa 3.000.000 Pendapatan Garansi 3.000.000 Garansi jasa metode garis lurus selama 3 tahun (9.000.000 / 3)
  • 31. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Yaitu kewajiban untuk melakukan restorasi lingkungan, yaitu: 1. Terkait pembongkaran atau pemindahan aset tertentu. 2. Bersifat umum, misal biaya reklamasi lingkungan tambang dan biaya pengelolaan areal tambang. Contoh Akuntansi Liabilitas Pembongkaran Aset: PT Kapuas pada 2 Januari 2015 memulai penggunaan peralatan penambangan (drilling) di areal tambang miliknya. Regulasi pemerintah mengharuskan perusahaan melakukan pembongkaran peralatan tersebut di akhir masa manfaatnya. Masa manfaat drilling adalah 10 th dengan estimasi biaya Rp2miliar. Dengan tingkat diskon 6% selama masa manfaat, nilai wajar kewajiban lingkungan tersebut Rp1.116.800.000 (Rp2.000.000.000 x 0,5584)
  • 32. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Jurnal pengakuan liabilitas sebagai penambah nilai peralatan drilling: Jurnal pengakuan depresiasi peralatan drilling: Jurnal pengakuan bunga atas liabilitas pembongkaran aset: Peralatan Drilling 1.116.800.000 Liabilitas Pembongkaran Aset 1.116.800.000 Beban Depresiasi 1.116.800.000 Akumulasi Depresiasi Drilling 1.116.800.000 Beban bunga 67.008.000 Liabilitas pembongkaran aset 67.008.000 (6% x Rp1.116.800.000)
  • 33. Litigasi Hukum Merupakan tuntutan perkara terkait suatu entitas yang sedang berjalan proses hukumnya. Contoh: Entitas menerima klaim dari seorang ahli waris pekerja akibat kecelakaan pekerja yang mengakibatkan cacat seumur hidup. Pihak perusahaan sudah memberikan semua santunan asuransi kecelakaan kerja sesuai dengan ketentuan. Namun ahli waris menuntut jumlah yang lebih besar yaitu Rp300juta. Proses pengadilan berlangsung selama 2013. pada 1 Februari 2016 saat audit laporan keuangan belum selesai, perusahaan dinyatakan bersalah dan harus membayar Ro250juta. Sehingga perusahaan mengakui beban dan liabilitas: Kerugian tuntutan hukum pekerja 250.000.000 Utang tuntutan hukum 250.000.000
  • 34. Pengungkapan Pengungkapan liabilitas jangka pendek berisikan rincian dan tambahan penjelasan. Misalnya untuk utang usaha, pengungkapan penjelasan detailutang usaha berdasarkan pemasok dengan nilai material, utang berdasarkan klasifikasi umur, dan pengungkapan utang berdasarkan mata uang asing.untuk utang pajak pengungkapan berisikan informasi jenis pajak.
  • 35. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis liabilitas jangka panjang dengan melihat kemampuannya untuk membayar utang yang akan jatuh tempo menggunakan: 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑡 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐷𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝐷𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑎𝑠 = 𝐾𝑎𝑠 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 Semakin besar jumlah utang lancar akan memperbesar risiko perusahaan untuk kesulitan membayar utangnya.