SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
 Ahli Waris
Nama orang yang tercantum dalam polis untuk menerima santunan apabila terjadi kematian
pada Tertanggung.
 Aplikasi
Formulir yang harus diisi oleh Calon Tertanggung dan Calon Pemegang Polis ketika
mengajukan perlindungan Asuransi kepada Penanggung.
 Nilai tunai/nilai tebusan
Jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang polis apabila ia menguangkan polis
asuransi jiwanya yang memiliki manfaat nilai tabungan.
 Claim
Permohonan/tuntutan seorang pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk
pembayaran santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis.
 Contestable Period (Masa Percobaan)
Periode (dua tahun) dimana Penanggung berhak mempertanyakan atau menyelidiki
kebenaran informasi/data yang diberikan Tertanggung atau Pemegang Polis dalam surat
aplikasi untuk menentukan keputusan selanjutnya atas kontrak polis tersebut.
 Investment-linked Plan (program asuransi yang dikaitkan dengan investasi)
Premi-premi yang dibayarkan digunakan baik untuk membeli manfaat proteksi asuransi jiwa
maupun unit-unit dalam suatu portofolio Dana Investasi. Harga unit-unit akan tergantung
pada kinerja investasi dana.
 Kadaluwarsa (Lapse)
Hilangnya manfaat/jaminan perlindungan polis yang disebabkan pembayaran premi terhenti
atau melebihi Masa Keleluasaan Pembayaran
 Lapse Notification
Pemberitahuan secara tertulis dari Penanggung kepada Pemegang Polis bahwa polisnya
lapse.
 Maturity Date (tanggal jatuh tempo)
Tanggal yang telah disetujui pada saat suatu perusahaan asuransi membayarkan sejumlah
tunai uang.
 Medical Check-up
Pemeriksaan kesehatan yang dijalani oleh calon Tertanggung.
 Minor
Seseorang yang masih dibawah umur, yaitu di bawah 21 tahun dan belum menikah.
 Pemulihan
Pengembalian status polis dari lapse menjadi inforce untuk memulihkan manfaat/jaminan
perlindungan kembali.
 Penanggung
Perusahaan Asuransi yang menyediakan perlindungan Asuransi melalui perjanjian dalam
Kontrak Asuransi.
 Policy Lapse (polis lewat waktu)
Penghentian penanggungan asuransi sebagai akibat dari tidak dibayarnya premi-premi.
 Polis
Surat kontrak yang memuat perjanjian asuransi jiwa antara Pemegang Polis dan
Penanggung.
 Polis Orphan
Polis yang agennya sudah tidak aktif lagi.
 Polis Aktif/Inforce
Polis Asuransi di mana pembayaran premi terbayar tepat waktu atau sudah dibayar
sepenuhnya.
 Pinjaman Premi Otomatis/Automatic Premium Loan (APL)
Pinjaman polis otomatis yang diambil dari Nilai Tunai Polis (selama Nilai Tunai mencukupi)
untuk melunasi premi yang belum dibayar sampai akhir masa keleluasaan (tidak berlaku
untuk Polis Asuransi Jiwa Unit Link).
 Premium Notice
Surat pemberitahuan dari Penanggung kepada Pemegang Polis bahwa sejumlah premi
akan segera jatuh tempo.
 Premi
Sejumlah uang yang sudah ditentukan dalam polis untuk dibayarkan ke Penanggung untuk
sejumlah manfaat yang tercantum dalam kontrak asuransi.
 Regular Premium Policy (polis premi reguler)
Suatu polis yang menghendaki pembayaran premi secara berkala, sebagai contoh,
bulanan, setiap empat bulan, setiap enam bulan atau tahunan.
 Rider (manfaat tambahan)
Rider merupakan manfaat tambahan yang dapat disertakan pada suatu program asuransi
dasar, seperti program asuransi jiwa menyeluruh (whole life plan) atau program pemberian
bantuan (endowment). Manfaat ini dirancang untuk memberikan tambahan proteksi
keuangan dengan biaya yang lebih murah.
 Risk Based Capital
Rasio untuk mengukur kesehatan dan keamanan financial perusahaan asuransi
berdasarkan kemampuan modal mereka untuk menutup seluruh kerugian yang ada.
 Single Premium Policy (polis dengan premi sekali bayar)
Suatu polis yang hanya menghendaki sekali pembayaran premi yang dilakukan di muka.
 Sum Assured (jumlah Uang Pertangungan)
Jumlah uang jaminan yang dipertanggungkan kepada pemegang polis.
 Surrender
Penjualan polis kepada pihak Penanggung sebesar Nilai Tunai yang telah terbentuk pada
saat penjualan polis dilakukan.
 Tertanggung
Orang yang jiwa/kesehatannya ditanggung dalam Kontrak Asuransi.
 Uang Pertanggungan (Face Amount)
Uang Pertangggungan yang tercantum pada halaman polis yang akan dibayar apabila
terjadi kematian atau kondisi polis lain yaitu dibayarkan pada saat masa pertanggungan
berakhir sesuai dengan macam asuransi yang diambil. Tidak termasuk jumlah tambahan
yang akan dibayarkan untuk ketentuan khusus lainnya.
 Underwriting (penjaminan)
Proses penaksiran/penilaian dan penggolongan derajat risiko yang terkait pada calon
Tertanggung, serta pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.
 Whole Life Plan (program asuransi jiwa menyeluruh)
Jenis program asuransi jiwa ini menawarkan proteksi/perlindungan seumur hidup terhadap
kematian atau, apabila dapat diterapkan, cacat yang bersifat menyeluruh dan permanen,
kepada Tertanggung.
AXA Financial menyediakan informasi seputar asuransi agar Anda mengenal dan
memahami lebih dalam berbagai istilah asuransi untuk membantu Anda dalam segala
proses perlindungan diri Anda.
Pengertian asuransi (jaminan) adalah nilai ekonomis seseorang apabila terjadi musibah
kematian, sehingga pihak yang ditinggalkan tetap dapat menerima sejumlah uang tertentu
yang ada dalam perjanjian polis asuransi, dimana uang tersebut bisa digunakan sebagai
biaya hidup oleh pewaris.
Asuransi Jiwa merupakan bentuk perlindungan finansial yang diberikan atas jiwa,
kesehatan seseorang terhadap risiko kematian, sakit atau kecelakaan, oleh perusahaan
asuransi berdasarkan perjanjian antara Pemegang Polis sebagai Tertanggung dan
Perusahaan Asuransi Jiwa sebagai Penanggung sesuai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam polis.
Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
Republik Indonesia :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri pada Tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
 Pihak Tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
 Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan)
kepada pihak Tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu
yang mengandung unsur tak tertentu.
 Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).
 Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa
yang tak tertentu.
Fungsi Asuransi :
 Transfer Risiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat
memindahkan ketidakpastian atas hidup (risiko) ke perusahaan asuransi
 Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk
membayar risiko yang terjadi.
Keuntungan Memiliki Asuransi Jiwa:
Asuransi Jiwa perlu dimiliki dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap
kerugian finansial yang disebabkan oleh risiko ketidakpastian dalam hidup manusia ataupun
untuk perencanaan hari tua yang bahagia dan sejahtera.
Bentuk Asuransi Jiwa
Sebelum menentukan asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan, terlebih dahulu Anda
harus mengenal bentuk asuransi jiwa itu sendiri.
 Asuransi Jiwa Tradisional
Merupakan bentuk asuransi jiwa murni dimana Ahli Waris hanya akan menerima Uang
Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, atau setelah jangka
waktu tertentu (saat masa asuransi jatuh tempo).
 Asuransi Jiwa Unit Link
Merupakan polis individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa, ditambah dengan unsur
investasi dengan menggunakan harga unit, dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai
dengan nilai aset investasi tersebut.
1. Ide Dasar Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa mencoba untuk mengurangi dampak kerugian aset yang diderita oleh
pemiliknya atau pihak-pihak yang menjadi tanggungan pemilik aset tersebut, dengan
cara memberikan kompensasi kerugian.
2. Mengelola Risiko
Risiko (kemungkinan timbulnya kerugian atau kerusakan) tidak dapat dihindari, tetapi
dampak risiko tersebut dapat diminimalisir. Risiko dapat diminimalisir dengan banyak
cara. Perhatikan cara-cara mengelola risiko dibawah ini:
a. Menghindari Risiko
Metode “Mengendalikan Risiko“ dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi
dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul.
Seorang pria yang khawatir dengan kanker paru-paru akibat kebiasaannya merokok
dapat menghindarinya dengan cara menghentikan kebiasaan tersebut.
b. Mengendalikan Risiko
Metode “Mengendalikan Risiko“ dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi
dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul.
Seorang pengendara motor harus menggunakan helm dan merawat motornya secara
berkala, untuk mengendalikan kerugian yang mungkin timbul.
c. Menerima Risiko
Menerima Risiko dilakukan dengan mempertahankan risiko yang ada.
Seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak merasa perlu untuk membeli asuransi
kesehatan atau jiwa karena berpikir dapat menanggung kerugian yang muncul apabila
kecelakaan terjadi.
d. Mengalihkan Risiko
Mengalihkan risiko dapat dilakukan dengan cara mentransfer risiko dari seorang individu ke
perusahaan.
Khawatir apabila ia kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan karena
meninggal dunia atau kecelakaan, seorang kepala keluarga akan mengasuransikan jiwanya
(melakukan transfer risiko ke perusahaan asuransi jiwa) dengan tujuan menyelamatkan
keluarganya dari penderitaan dan kemiskinan di kemudian hari.
3. Pengelolaan Risiko Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa mengelola risiko dengan cara:
 Memindahkan dampak kerugian dari individu kepada grup;
 Membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh anggota
grup.
Ilustrasi bagaimana cara Asuransi Jiwa bekerja adalah
sebagai berikut:
Kita asumsikan ada 1.000 orang yang berusia 50 tahun dan dalam keadaan yang sehat.
Namun perkiraannya, 10 orang mungkin akan meninggal dunia tahun ini.
Misalnya saja, nilai ekonomis kerugian yang ditanggung oleh satu keluarga yang
ditinggalkan adalah sekitar Rp 200.000.000,- Jadi total kerugian 10 keluarga sekitar Rp
2.000.000.000,-
Bila setiap orang dari grup tersebut menyumbang Rp 5.000.000 per tahun untuk dana
bersama, maka dana yang terkumpul adalah sebesar Rp 5.000.000.000 per tahun. Jumlah
tersebut tentu cukup untuk membayar Rp 200.000.000 kepada setiap keluarga yang
ditinggalkan.
Artinya, risiko yang dihadapi oleh 10 orang tadi disebar ke 1.000 orang yang tergabung di
dalam grup tersebut.
4. Tahapan Bisnis Asuransi Jiwa
Bisnis Asuransi Jiwa, seperti yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa, memiliki
beberapa tahapan. Mari kita lihat apa sajakah tahapan tersebut.
a. Menyatukan Menyatukan orang-orang dengan kepentingan asuransi yang sama,
dengan tujuan untuk membagi risiko yang sama.
b. Mengumpulkan Mengumpulkan dana (premi) dari sekumpulan orang yang telah
disatukan tadi
c. Membayar Membayar kompensasi (klaim) kepada mereka yang menderita kerugian.
5. Faktor-faktor Penentu Jumlah Premi
Dalam bisnis ini, risiko-risiko yang dihadapi setiap individu dipindahkan ke pihak
penanggung (perusahaan asuransi jiwa), yang setuju untuk mengganti kerugian dalam
jumlah tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis. Jadi, sebelum menetapkan premi,
perusahaan Asuransi Jiwa harus memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam menentukan jumlah premi:
 Kemungkinan kerugian
 Nilai dari setiap kerugian;
 Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti
mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim,
dan lain-lain;
 Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;
 Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor sosial.
Perusahaan Asuransi Jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut
sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya: menentukan jumlah premi yang lebih
kecil dari seharusnya.
6. Tidak semua Risiko Dapat Diasuransikan
Bisnis Asuransi Jiwa tidak lain adalah saling berbagi. Hal bertujuan untuk menyebar
kerugian yagn diderita oleh seseorang ke seluruh anggota grup yang menghadapi risiko
yang sama.
Perusahaan Asuransi Jiwa bertindak sebagai perwakilan, mengelola dana yang telah
dikumpulkan atas nama komunitas grup tersebut. Perusahaan Asuransi Jiwa juga harus
mengatur sedemikian rupa sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
7. Law of Large Number
Asuransi Jiwa, sebagai alat untuk menyebar risiko, hanya dapat bekerja apabila
perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dalam jumlah yang besar.
Saat perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dengan jumlah yang
besar, maka berlakulah hukum law of large numbers(hukum bilangan besar).
Law of large number menyatakan apabila jumlah eksposure kerugian meningkat, maka
prediksi kerugian akan semakin mendekati jumlah kerugian yang nyata (actual loss).
Penggunaanlaw of large number memungkinkan jumlah kerugian untuk diprediksi secara
lebih baik.
Hal ini sangat penting bagi perusahaan asuransi jiwa karena mereka harus menentukan
jumlah premi (berdasarkan perkiraan kerugian). Kumpulan premi ini nantinya akan
digunakan apabila pemegang asuransi mengalami kerugian.
SELEKSI RISIKO DAN KLASIFIKASI
Definisi Underwriting
Underwriting adalah proses di mana perusahaan asuransi jiwa memutuskan apakah akan
menerbitkan polis yang diminta calon nasabah atau tidak; perusahaan juga akan
memutuskan syarat dan kondisi apa yang diberlakukan serta berapa besar tingkat premi
yang dikenakan. Pihak yang mengerjakan proses Underwriting ini disebut
dengan Underwriter.
KLAIM
1. Definisi Klaim
Klaim adalah tuntutan yang diajukan Pemegang Polis atau Ahli Waris terhadap pelayanan
atau janji yang diberikan penanggung pada saat kontrak asuransi jiwa dibuat.
Ketika klaim muncul, penanggung harus melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang
tertera dalam polis yaitu, membayar klaim, setelah merasa puas bahwa seluruh syarat dan
ketentuan untuk penyelesaian klaim telah dilengkapi.
2. Jenis Klaim
Kontrak polis asuransi seorang nasabah, telah selesai. Sekarang ia ingin memperoleh uang
yang berhak ia terima.
Tahukah Anda bahwa klaim terdiri atas beberapa jenis? Apa sajakah itu? Mari kita lihat
jenis klaim apa yang dapat diperoleh oleh nasabah tersebut.
a. Klaim Jatuh Tempo (Maturity Claim)
Dalam klaim jatuh tempo, pemegang polis bertahan hidup sampai kontrak polis berakhir
atau sampai pada jangka waktu yang telah ditentukan, misalnya, Polis Dana Pendidikan:
saat anak masuk SD menerima 10% dari Uang Pertanggungan, saat masuk Universitas
terima 30% dari Uang Pertanggungan. Klaim jatuh tempo biasanya terjadi pada polis
Dwiguna (Endowment).
b. Klaim Lebih Awal (Early Claim)
Perusahaan Asuransi jiwa tidak mengharapkan kematian dari tertanggung dalam jangka
waktu kurang dari dua tahun sejak dimulainya polis. Klaim yang tidak diharapkan ini
disebut juga “Klaim Lebih Awal” dan akan dilakukan investigasi secara menyeluruh.
c. Klaim Kematian (Death Claim)
Klaim kematian terjadi pada saat tertanggung meninggal pada masa perlindungan polis
atau masa asuransi masih berlaku.
d. Manfaat Kelangsungan Hidup (Survival Benefits)
Manfaat kelangsungan hidup dapat dibayarkan sebelum jatuh tempo tapi hanya untuk
sampai periode tertentu.
Contoh: Pembayaran periodik di bawah ketentuan pengembalian uang dan bonus atau
tambahan loyalty.
3. Keabsahan Klaim
Klaim harus masih berlaku sebab semua perusahaan Asuransi melakukan pengecekan
awal yang menyeluruh sebelum mengeluarkan polis untuk menguji kebenaran apakah klaim
itu sah atau tidak.
Departemen klaim akan melakukan pengecekan awal untuk memverifikasi apakah klaim
masih berlaku atau tidak. Verifikasi berkisar pada pertanyaan seperti:
a. Apakah polis masih berlaku?
b. Apakah premi terakhir telah dibayar lunas?
c. Apakah seluruh persyaratan telah terpenuhi?
d. Adalah tendensi penipuan?
e. Apakah formulir klaim telah dilengkapi dan ditandatangani?
4. Pemberitahuan Klaim
Bagaimana cara memberitahu agen asuransi jiwa mengenai klaim? Ada banyak cara yang
dapat dilakukan.
Pemberitahuan klaim merupakan proses komunikasi antara penanggung dengan
pemegang polis / ahli waris ketika klaim muncul. Alat pemberitahuan yang paling umum
adalah surat, fax, telepon atau e-mail. Pemberitahuan klaim berbeda baik untuk yang Jatuh
Tempo maupun Klaim Kematian.
Penanggung, sebelum mengirim pemberitahuan klaim jatuh tempo harus meyakini bahwa:
 Tertanggung atau pemegang polis yang sebenarnya dan identitasnya dapat
dibuktikan;
 Pemegang polis telah membayar seluruh preminya;
 Pemegang polis telah menyerahkan bukti usianya;
 Jika polisnya hilang, pemegang polis melaporkan pada pihak penanggung dan
mendapatkan surat keterangan dari polisi;
 Pemegang polis telah menyerahkan polis asli.
5. Pemberitahuan Klaim Kematian
Klaim kematian dapat dibayarkan hanya ketika tertanggung meninggal dalam jangka waktu
kontrak polis. Karena hak untuk melakukan klaim muncul hanya setelah kematian
tertanggung, kematiannya harus diberitahukan kepada penanggung oleh ahli waris yang
ditunjuk, keluarga atau atasannya didukung dengan data-data.
Pemberitahuan tersebut harus mencakup data-data pendukung sebagai berikut:
 Nomor polis;
 Nama;
 Tanggal kematian
 Penyebab kematian;
 Hubungan dengan tertanggung
 Keterangan kematian dari instansi yang terkait, misalnya KBRI, Rumah Sakit dan
Polisi
Bahkan pada waktu tertentu, penanggung dapat mengambil inisiatif untuk memproses klaim
atas informasi yang diterima dari:
 Berita Kematian;
 Agen Asuransi;
 Berita Koran atas terjadinya kecelakaan;

More Related Content

What's hot

Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
Muhammad Ramadhan
 

What's hot (19)

Manajemen asuransi
Manajemen asuransi Manajemen asuransi
Manajemen asuransi
 
Trainer slide takaful keluarga
Trainer slide takaful keluarga Trainer slide takaful keluarga
Trainer slide takaful keluarga
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
Asuransi jiwa
Asuransi jiwaAsuransi jiwa
Asuransi jiwa
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Asuransi
Asuransi Asuransi
Asuransi
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Prinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransiPrinsip – prinsip asuransi
Prinsip – prinsip asuransi
 
291816251 tbe c1
291816251 tbe c1291816251 tbe c1
291816251 tbe c1
 
5. asuransi
5. asuransi5. asuransi
5. asuransi
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
 
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransiManajemen asuransi
Manajemen asuransi
 

Similar to Pedoman asuransi jiwa

Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
asiskash
 
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganHbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
AgungAgungPangestu
 
13 Asuransi.pptx
13 Asuransi.pptx13 Asuransi.pptx
13 Asuransi.pptx
abdtv1
 

Similar to Pedoman asuransi jiwa (20)

Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
Kisi kisi ujian aaji
Kisi kisi ujian aajiKisi kisi ujian aaji
Kisi kisi ujian aaji
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYAPENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...
 
Asuransi di Indonesia
Asuransi di IndonesiaAsuransi di Indonesia
Asuransi di Indonesia
 
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
 
Hukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi IndividuHukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi Individu
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
 
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia RahmiAsuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, moratorium hutang dan pkpu, universitas mercu b...
 
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
 
MIACTION 5.pdf
MIACTION 5.pdfMIACTION 5.pdf
MIACTION 5.pdf
 
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptxAKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganHbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
 
13 Asuransi.pptx
13 Asuransi.pptx13 Asuransi.pptx
13 Asuransi.pptx
 
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.docPerjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
Perjanjian Pialang Broker Asuransi.doc
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (11)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 

Pedoman asuransi jiwa

  • 1.  Ahli Waris Nama orang yang tercantum dalam polis untuk menerima santunan apabila terjadi kematian pada Tertanggung.  Aplikasi Formulir yang harus diisi oleh Calon Tertanggung dan Calon Pemegang Polis ketika mengajukan perlindungan Asuransi kepada Penanggung.  Nilai tunai/nilai tebusan Jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang polis apabila ia menguangkan polis asuransi jiwanya yang memiliki manfaat nilai tabungan.  Claim Permohonan/tuntutan seorang pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis.  Contestable Period (Masa Percobaan) Periode (dua tahun) dimana Penanggung berhak mempertanyakan atau menyelidiki kebenaran informasi/data yang diberikan Tertanggung atau Pemegang Polis dalam surat aplikasi untuk menentukan keputusan selanjutnya atas kontrak polis tersebut.  Investment-linked Plan (program asuransi yang dikaitkan dengan investasi) Premi-premi yang dibayarkan digunakan baik untuk membeli manfaat proteksi asuransi jiwa maupun unit-unit dalam suatu portofolio Dana Investasi. Harga unit-unit akan tergantung pada kinerja investasi dana.  Kadaluwarsa (Lapse) Hilangnya manfaat/jaminan perlindungan polis yang disebabkan pembayaran premi terhenti atau melebihi Masa Keleluasaan Pembayaran  Lapse Notification Pemberitahuan secara tertulis dari Penanggung kepada Pemegang Polis bahwa polisnya lapse.  Maturity Date (tanggal jatuh tempo) Tanggal yang telah disetujui pada saat suatu perusahaan asuransi membayarkan sejumlah tunai uang.  Medical Check-up Pemeriksaan kesehatan yang dijalani oleh calon Tertanggung.
  • 2.  Minor Seseorang yang masih dibawah umur, yaitu di bawah 21 tahun dan belum menikah.  Pemulihan Pengembalian status polis dari lapse menjadi inforce untuk memulihkan manfaat/jaminan perlindungan kembali.  Penanggung Perusahaan Asuransi yang menyediakan perlindungan Asuransi melalui perjanjian dalam Kontrak Asuransi.  Policy Lapse (polis lewat waktu) Penghentian penanggungan asuransi sebagai akibat dari tidak dibayarnya premi-premi.  Polis Surat kontrak yang memuat perjanjian asuransi jiwa antara Pemegang Polis dan Penanggung.  Polis Orphan Polis yang agennya sudah tidak aktif lagi.  Polis Aktif/Inforce Polis Asuransi di mana pembayaran premi terbayar tepat waktu atau sudah dibayar sepenuhnya.  Pinjaman Premi Otomatis/Automatic Premium Loan (APL) Pinjaman polis otomatis yang diambil dari Nilai Tunai Polis (selama Nilai Tunai mencukupi) untuk melunasi premi yang belum dibayar sampai akhir masa keleluasaan (tidak berlaku untuk Polis Asuransi Jiwa Unit Link).  Premium Notice Surat pemberitahuan dari Penanggung kepada Pemegang Polis bahwa sejumlah premi akan segera jatuh tempo.  Premi Sejumlah uang yang sudah ditentukan dalam polis untuk dibayarkan ke Penanggung untuk sejumlah manfaat yang tercantum dalam kontrak asuransi.  Regular Premium Policy (polis premi reguler) Suatu polis yang menghendaki pembayaran premi secara berkala, sebagai contoh, bulanan, setiap empat bulan, setiap enam bulan atau tahunan.
  • 3.  Rider (manfaat tambahan) Rider merupakan manfaat tambahan yang dapat disertakan pada suatu program asuransi dasar, seperti program asuransi jiwa menyeluruh (whole life plan) atau program pemberian bantuan (endowment). Manfaat ini dirancang untuk memberikan tambahan proteksi keuangan dengan biaya yang lebih murah.  Risk Based Capital Rasio untuk mengukur kesehatan dan keamanan financial perusahaan asuransi berdasarkan kemampuan modal mereka untuk menutup seluruh kerugian yang ada.  Single Premium Policy (polis dengan premi sekali bayar) Suatu polis yang hanya menghendaki sekali pembayaran premi yang dilakukan di muka.  Sum Assured (jumlah Uang Pertangungan) Jumlah uang jaminan yang dipertanggungkan kepada pemegang polis.  Surrender Penjualan polis kepada pihak Penanggung sebesar Nilai Tunai yang telah terbentuk pada saat penjualan polis dilakukan.  Tertanggung Orang yang jiwa/kesehatannya ditanggung dalam Kontrak Asuransi.  Uang Pertanggungan (Face Amount) Uang Pertangggungan yang tercantum pada halaman polis yang akan dibayar apabila terjadi kematian atau kondisi polis lain yaitu dibayarkan pada saat masa pertanggungan berakhir sesuai dengan macam asuransi yang diambil. Tidak termasuk jumlah tambahan yang akan dibayarkan untuk ketentuan khusus lainnya.  Underwriting (penjaminan) Proses penaksiran/penilaian dan penggolongan derajat risiko yang terkait pada calon Tertanggung, serta pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.  Whole Life Plan (program asuransi jiwa menyeluruh) Jenis program asuransi jiwa ini menawarkan proteksi/perlindungan seumur hidup terhadap kematian atau, apabila dapat diterapkan, cacat yang bersifat menyeluruh dan permanen, kepada Tertanggung.
  • 4. AXA Financial menyediakan informasi seputar asuransi agar Anda mengenal dan memahami lebih dalam berbagai istilah asuransi untuk membantu Anda dalam segala proses perlindungan diri Anda. Pengertian asuransi (jaminan) adalah nilai ekonomis seseorang apabila terjadi musibah kematian, sehingga pihak yang ditinggalkan tetap dapat menerima sejumlah uang tertentu yang ada dalam perjanjian polis asuransi, dimana uang tersebut bisa digunakan sebagai biaya hidup oleh pewaris. Asuransi Jiwa merupakan bentuk perlindungan finansial yang diberikan atas jiwa, kesehatan seseorang terhadap risiko kematian, sakit atau kecelakaan, oleh perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian antara Pemegang Polis sebagai Tertanggung dan Perusahaan Asuransi Jiwa sebagai Penanggung sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam polis. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada Tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :  Pihak Tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.  Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak Tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.  Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).  Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
  • 5. Fungsi Asuransi :  Transfer Risiko Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup (risiko) ke perusahaan asuransi  Kumpulan Dana Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk membayar risiko yang terjadi. Keuntungan Memiliki Asuransi Jiwa: Asuransi Jiwa perlu dimiliki dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial yang disebabkan oleh risiko ketidakpastian dalam hidup manusia ataupun untuk perencanaan hari tua yang bahagia dan sejahtera. Bentuk Asuransi Jiwa Sebelum menentukan asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan, terlebih dahulu Anda harus mengenal bentuk asuransi jiwa itu sendiri.  Asuransi Jiwa Tradisional Merupakan bentuk asuransi jiwa murni dimana Ahli Waris hanya akan menerima Uang Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, atau setelah jangka waktu tertentu (saat masa asuransi jatuh tempo).  Asuransi Jiwa Unit Link Merupakan polis individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa, ditambah dengan unsur investasi dengan menggunakan harga unit, dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai aset investasi tersebut. 1. Ide Dasar Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa mencoba untuk mengurangi dampak kerugian aset yang diderita oleh pemiliknya atau pihak-pihak yang menjadi tanggungan pemilik aset tersebut, dengan cara memberikan kompensasi kerugian. 2. Mengelola Risiko Risiko (kemungkinan timbulnya kerugian atau kerusakan) tidak dapat dihindari, tetapi dampak risiko tersebut dapat diminimalisir. Risiko dapat diminimalisir dengan banyak cara. Perhatikan cara-cara mengelola risiko dibawah ini: a. Menghindari Risiko
  • 6. Metode “Mengendalikan Risiko“ dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul. Seorang pria yang khawatir dengan kanker paru-paru akibat kebiasaannya merokok dapat menghindarinya dengan cara menghentikan kebiasaan tersebut. b. Mengendalikan Risiko Metode “Mengendalikan Risiko“ dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul. Seorang pengendara motor harus menggunakan helm dan merawat motornya secara berkala, untuk mengendalikan kerugian yang mungkin timbul. c. Menerima Risiko Menerima Risiko dilakukan dengan mempertahankan risiko yang ada. Seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak merasa perlu untuk membeli asuransi kesehatan atau jiwa karena berpikir dapat menanggung kerugian yang muncul apabila kecelakaan terjadi. d. Mengalihkan Risiko Mengalihkan risiko dapat dilakukan dengan cara mentransfer risiko dari seorang individu ke perusahaan. Khawatir apabila ia kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan karena meninggal dunia atau kecelakaan, seorang kepala keluarga akan mengasuransikan jiwanya (melakukan transfer risiko ke perusahaan asuransi jiwa) dengan tujuan menyelamatkan keluarganya dari penderitaan dan kemiskinan di kemudian hari. 3. Pengelolaan Risiko Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa mengelola risiko dengan cara:  Memindahkan dampak kerugian dari individu kepada grup;  Membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh anggota grup.
  • 7. Ilustrasi bagaimana cara Asuransi Jiwa bekerja adalah sebagai berikut: Kita asumsikan ada 1.000 orang yang berusia 50 tahun dan dalam keadaan yang sehat. Namun perkiraannya, 10 orang mungkin akan meninggal dunia tahun ini. Misalnya saja, nilai ekonomis kerugian yang ditanggung oleh satu keluarga yang ditinggalkan adalah sekitar Rp 200.000.000,- Jadi total kerugian 10 keluarga sekitar Rp 2.000.000.000,- Bila setiap orang dari grup tersebut menyumbang Rp 5.000.000 per tahun untuk dana bersama, maka dana yang terkumpul adalah sebesar Rp 5.000.000.000 per tahun. Jumlah tersebut tentu cukup untuk membayar Rp 200.000.000 kepada setiap keluarga yang ditinggalkan. Artinya, risiko yang dihadapi oleh 10 orang tadi disebar ke 1.000 orang yang tergabung di dalam grup tersebut. 4. Tahapan Bisnis Asuransi Jiwa Bisnis Asuransi Jiwa, seperti yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa, memiliki beberapa tahapan. Mari kita lihat apa sajakah tahapan tersebut. a. Menyatukan Menyatukan orang-orang dengan kepentingan asuransi yang sama, dengan tujuan untuk membagi risiko yang sama. b. Mengumpulkan Mengumpulkan dana (premi) dari sekumpulan orang yang telah disatukan tadi c. Membayar Membayar kompensasi (klaim) kepada mereka yang menderita kerugian. 5. Faktor-faktor Penentu Jumlah Premi Dalam bisnis ini, risiko-risiko yang dihadapi setiap individu dipindahkan ke pihak penanggung (perusahaan asuransi jiwa), yang setuju untuk mengganti kerugian dalam jumlah tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis. Jadi, sebelum menetapkan premi, perusahaan Asuransi Jiwa harus memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah premi:  Kemungkinan kerugian  Nilai dari setiap kerugian;
  • 8.  Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dan lain-lain;  Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;  Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor sosial. Perusahaan Asuransi Jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya: menentukan jumlah premi yang lebih kecil dari seharusnya. 6. Tidak semua Risiko Dapat Diasuransikan Bisnis Asuransi Jiwa tidak lain adalah saling berbagi. Hal bertujuan untuk menyebar kerugian yagn diderita oleh seseorang ke seluruh anggota grup yang menghadapi risiko yang sama. Perusahaan Asuransi Jiwa bertindak sebagai perwakilan, mengelola dana yang telah dikumpulkan atas nama komunitas grup tersebut. Perusahaan Asuransi Jiwa juga harus mengatur sedemikian rupa sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. 7. Law of Large Number Asuransi Jiwa, sebagai alat untuk menyebar risiko, hanya dapat bekerja apabila perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dalam jumlah yang besar. Saat perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dengan jumlah yang besar, maka berlakulah hukum law of large numbers(hukum bilangan besar). Law of large number menyatakan apabila jumlah eksposure kerugian meningkat, maka prediksi kerugian akan semakin mendekati jumlah kerugian yang nyata (actual loss). Penggunaanlaw of large number memungkinkan jumlah kerugian untuk diprediksi secara lebih baik. Hal ini sangat penting bagi perusahaan asuransi jiwa karena mereka harus menentukan jumlah premi (berdasarkan perkiraan kerugian). Kumpulan premi ini nantinya akan digunakan apabila pemegang asuransi mengalami kerugian.
  • 9. SELEKSI RISIKO DAN KLASIFIKASI Definisi Underwriting Underwriting adalah proses di mana perusahaan asuransi jiwa memutuskan apakah akan menerbitkan polis yang diminta calon nasabah atau tidak; perusahaan juga akan memutuskan syarat dan kondisi apa yang diberlakukan serta berapa besar tingkat premi yang dikenakan. Pihak yang mengerjakan proses Underwriting ini disebut dengan Underwriter. KLAIM 1. Definisi Klaim Klaim adalah tuntutan yang diajukan Pemegang Polis atau Ahli Waris terhadap pelayanan atau janji yang diberikan penanggung pada saat kontrak asuransi jiwa dibuat. Ketika klaim muncul, penanggung harus melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang tertera dalam polis yaitu, membayar klaim, setelah merasa puas bahwa seluruh syarat dan ketentuan untuk penyelesaian klaim telah dilengkapi. 2. Jenis Klaim Kontrak polis asuransi seorang nasabah, telah selesai. Sekarang ia ingin memperoleh uang yang berhak ia terima. Tahukah Anda bahwa klaim terdiri atas beberapa jenis? Apa sajakah itu? Mari kita lihat jenis klaim apa yang dapat diperoleh oleh nasabah tersebut. a. Klaim Jatuh Tempo (Maturity Claim) Dalam klaim jatuh tempo, pemegang polis bertahan hidup sampai kontrak polis berakhir atau sampai pada jangka waktu yang telah ditentukan, misalnya, Polis Dana Pendidikan: saat anak masuk SD menerima 10% dari Uang Pertanggungan, saat masuk Universitas terima 30% dari Uang Pertanggungan. Klaim jatuh tempo biasanya terjadi pada polis Dwiguna (Endowment). b. Klaim Lebih Awal (Early Claim)
  • 10. Perusahaan Asuransi jiwa tidak mengharapkan kematian dari tertanggung dalam jangka waktu kurang dari dua tahun sejak dimulainya polis. Klaim yang tidak diharapkan ini disebut juga “Klaim Lebih Awal” dan akan dilakukan investigasi secara menyeluruh. c. Klaim Kematian (Death Claim) Klaim kematian terjadi pada saat tertanggung meninggal pada masa perlindungan polis atau masa asuransi masih berlaku. d. Manfaat Kelangsungan Hidup (Survival Benefits) Manfaat kelangsungan hidup dapat dibayarkan sebelum jatuh tempo tapi hanya untuk sampai periode tertentu. Contoh: Pembayaran periodik di bawah ketentuan pengembalian uang dan bonus atau tambahan loyalty. 3. Keabsahan Klaim Klaim harus masih berlaku sebab semua perusahaan Asuransi melakukan pengecekan awal yang menyeluruh sebelum mengeluarkan polis untuk menguji kebenaran apakah klaim itu sah atau tidak. Departemen klaim akan melakukan pengecekan awal untuk memverifikasi apakah klaim masih berlaku atau tidak. Verifikasi berkisar pada pertanyaan seperti: a. Apakah polis masih berlaku? b. Apakah premi terakhir telah dibayar lunas? c. Apakah seluruh persyaratan telah terpenuhi? d. Adalah tendensi penipuan? e. Apakah formulir klaim telah dilengkapi dan ditandatangani? 4. Pemberitahuan Klaim Bagaimana cara memberitahu agen asuransi jiwa mengenai klaim? Ada banyak cara yang dapat dilakukan.
  • 11. Pemberitahuan klaim merupakan proses komunikasi antara penanggung dengan pemegang polis / ahli waris ketika klaim muncul. Alat pemberitahuan yang paling umum adalah surat, fax, telepon atau e-mail. Pemberitahuan klaim berbeda baik untuk yang Jatuh Tempo maupun Klaim Kematian. Penanggung, sebelum mengirim pemberitahuan klaim jatuh tempo harus meyakini bahwa:  Tertanggung atau pemegang polis yang sebenarnya dan identitasnya dapat dibuktikan;  Pemegang polis telah membayar seluruh preminya;  Pemegang polis telah menyerahkan bukti usianya;  Jika polisnya hilang, pemegang polis melaporkan pada pihak penanggung dan mendapatkan surat keterangan dari polisi;  Pemegang polis telah menyerahkan polis asli. 5. Pemberitahuan Klaim Kematian Klaim kematian dapat dibayarkan hanya ketika tertanggung meninggal dalam jangka waktu kontrak polis. Karena hak untuk melakukan klaim muncul hanya setelah kematian tertanggung, kematiannya harus diberitahukan kepada penanggung oleh ahli waris yang ditunjuk, keluarga atau atasannya didukung dengan data-data. Pemberitahuan tersebut harus mencakup data-data pendukung sebagai berikut:  Nomor polis;  Nama;  Tanggal kematian  Penyebab kematian;  Hubungan dengan tertanggung  Keterangan kematian dari instansi yang terkait, misalnya KBRI, Rumah Sakit dan Polisi Bahkan pada waktu tertentu, penanggung dapat mengambil inisiatif untuk memproses klaim atas informasi yang diterima dari:  Berita Kematian;  Agen Asuransi;  Berita Koran atas terjadinya kecelakaan;