konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
SIMPLISIA BUNGA (tugas kelompok 3).pptx
1. OLEH
Maulida Puan Maharani (011310413002)
Dea Ratri Suryaningtyas (011310413003)
Muhandisah (011310413015)
Moch. Widyanura Kuncoro S. (011310413031)
Luthfi Biardiadir (011310413047)
2. Adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami
pengolahan.
Simplisia bunga
Penamaan (nama latin) ditetapkan dengan nama
marga (Genus), nama jenis (species), dan bila
memungkinkan petunjuk jenis (varietas) diikuti dengan
kata flos.
Contoh : Pyrethri flos, Chamomillae flos, Arnicae
flos
3.
4. Pemerian simplisia : Tidak berbau.Tidak berasa. Berbentuk cawan. Bentuk
mahkota bunga tepi : Jorong sampai lanset. Bentuk mahkota bunga tengah :
Mengumpul. Warna tepi mahkota bunga : Putih kekuningan. Warna mahkota
bunga : Coklat kehitaman. Panjang mahkota bunga : 3-8 mm.
5. Nama Ilmiah :Chrysanthemum morifolium Ramatuelle
Nama Sinonim :Pyrethrum cinerariifolium
Nama Lokal : Seruni
Nama Simplisia : Pyrethri Flos
Familia : Asteraceae
Ordo : Asterales
Habitat tanaman :
Krisan tumbuh dengan baik pada wilayah dataran medium sampai dengan
dataran tinggi dengan kisaran ketinggian tempat 700-1200 m diatas
pemukaan laut (dpl). (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta,
2006)2. Terna, tinggi 0,5-1 m. (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 2010)5
Penyebaran tanaman:
Krisan sebenarnya bunga asli dari kawasan Asia Timur, seperti Korea,
Jepang dan China Utara tapi saat ini lebih banyak ditanam di negara Eropa
dan Amerika. (Pangemanan, L. 2011)4
6. Kandungan kimia simplisia:
Kadar flavonoid total tidak kurang dari 0,33% dihitung sebagai mirisetin.
(Farmakope Herbal Indonesia Suplemen 11. 2008)11
Ekstrak kental bunga krisan mengandung flavonoid total tidak kurang dari
1,38% dihitung sebagai mirisetin. (Farmakope Herbal Indonesia Suplemen
11. 2008)11.
Ekstrak bunga krisan (Chrysantenum cinerariaefolium) mengandung zat
piretrin mencapai 0,9-1,3%.
Penelitian yang pernah dilakukan
Simanjuntak tahun 2006 menunjukan bahwa Piretrin efektif sebagai
insektisida terhadap nyamuk Aedes sp (Hutama, Satria. 2011)7.
Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas
ekstrak bunga krisan (Chrysantenum cinerariaefolium) terhadap lalat
Chrysomy sp (dapat menjadi vector dari agen penyakit infeksi,
utamanya adalah infeksi pada saluran perncernaan). Ekstrak bunga
krisan (Chrysantenum cinerariae) mempunyai efek insektisida
terhadap lalat Chrysomya dewasa.
7. EFEK FARMAKOLOGI
Sebagai penurun panas (antipiretik), antibiotic, anti radang (antiinflamasi),
menurunkan tekanan darah (hipotensif), membersihkan darah.
(Wijayakusuma, Prof, H.M Hembing. Ensiklopedia Millenium Tumbuhan
Berkhasiat Obat Indonesia. 2000)6
Sebagai antibakteri, antifungal, antiviral, antipirochetal. (Miyazawa,
Mitsuo., dkk. 2003)10
Toksisitas
Toksisitasnya rendah terhadap manusia. (Hutama, Satria. 2011).7
Kontra indikasi
Tidak dapat di konsumsi oleh ibu hamil.
KEGUNAAN SIMPLISIA
Teh krisan berguna untuk menyembuhkan influenza, demam, panas
dalam, bahkan membersihkan liver, mengobati radang mata merah,
sakit kepala, pusing, pilek karena masuk angin, sinusitis, radang
tenggorokan, penglihatan buram, hipertensi dan bisul-bisul (Utami,
Meganita. 2012)1
8. EMPERICAL
Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata
dan untuk obat luka.
Untuk obat bengkak mata dipakai 10 gram bunga krisan,
dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil
rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres
mata yang sakit. (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
2010)5
Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
10 gram bunga krisan kering dan 15 gram daun tapak
dara (Catharanthusroseus L.) direbus dengan 400 cc air
hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum.
(Wijayakusuma, Prof, H.M Hembing. Ensiklopedia
Millenium Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. 2000)6
9. DAFTAR PUSTAKA
1. Utami, Meganita. 2012. Efek Antibakteri Pasta Gigi Yang Mengandung Tea Tree Oil
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus (online)
(http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/4025/Skripsi.pdf?sequ
ence=1, diakses 5 April 2014)
2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. 2006. Teknologi Budidaya
Tanaman Hias Krisan (online)
(http://yogya.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_phocadownload&view
=category&id=3:brosur&download=19:budidaya-tanaman-krisan&Itemid=0, diakses
6 April 2014)
3. Thora, Win Fudlatindkk. 2011.UJI POTENSI EKSTRAK BUNGA KRISAN (Chrysanthemum
Cinerariaefolium) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK Culex Sp. Dengan
Metode Semprot (online)
(http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/kedokteran/win%20fudlatin%20thora%
20(0710710082).pdf, diakses 6 April 2014)
4. Pangemanan, L. 2011. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BUNGA POTONG (Studi
Kasus Petani Bunga Krisan Putih Di Kelurahan Kakaskasen Dua Kecamatan
Tomohon Utara Kota Tomohon) (online)
(http://babel.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/pdf/contohuntuk_katam.pdf,
diakses 6 April 2014)
5. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 2010. (online)
(http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=679&idMen
u=682, diakses 6 April 2014)
10. 6. Wijayakusuma, Prof, H.M. Hembing. 2000. Ensiklopedia Millenium Tumbuhan Berkhasiat
Obat Indonesia (online)
(http://books.google.co.id/books?id=kc001g4dAOMC&pg=PA112&lpg=PA112&dq=ka
ndungan+kimia+bunga+seruni+yang+digunakan+untuk+obat&source=bl&ots=gfESK0-
nmc&sig=Xy6srYA5uW05qRhFOXDJEbS11N4&hl=id&sa=X&ei=IE1BU5ueKsjlrAfVsIH4
AQ&redir_esc=y#v=onepage&q=kandungan%20kimia%20bunga%20seruni%20yang%20dig
unakan%20untuk%20obat&f=false, diakses 6 April 2014)
7. Hutama, Satria. 2011. Uji Efektivitas Ekstrak Bunga Krisan (Chrysantenum
cinerariaefolium) Sebagai Insektisida Terhadap Lalat Chrysomya Dengan Metode
Semprot (online)
(http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/kedokteran/Mohammad%20Angitya%20
S.%20H..pdf, diakses 6 April 2014)
8. Sistem Informasi Tanaman Obat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
(http://ff.unair.ac.id/sito/index.php?search=Chrysanthemum+morifolium&p=1&mode
=search&more=true&id=112, diakses 7 April 2014)
9. HERBAL TEAS DURING PREGNANCY
(http://www.bchu.org/pdf/Nutrition/Herbal_Teas_during_Pregnancy_-
_with_changes2.pdf, diakses 7 April 2014)
10. Miyazawa, Mitsuo.,dkk. Antimutagenic Activity of Flavonoids from Chrysanthemum
morifolium (online) (http://straighttoyourheart.ca/files/chrysanthemum-and-
mutagenity.pdf, diakses pada 7 April 2014)
11. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2008. Farmakope Herbal
Indonesia Suplemen 11. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
11.
12. Pemerian simplisia : Baunya sedap, aromatik , rasanya sedikit pahit,Warna putih ke
abu-abu kekuning-kuningan. Capitula memiliki diameter 8 mm sampai 20 mm;dasar
bunga padat; dasar bunga dikelilingi oleh penutup yang terdiri dari 2 atau 3 baris.(1).
Dengan pusat kuning (kira-kira 1 - 1.5 cm di diameter) dan petal berwarnah putih.(3).
ovarium inferior, kuntum berbentuk tabung memiliki tabung corolla lima bergigi(4).
13. Nama Ilmiah : Matricaria chamomilla L.
Nama Sinonim : M. recutita L. , M. suaveolens L.
Nama Lokal : Baboonig, babuna, babunah camomile, babunj, bunga kamil,
camamilla, camomile, chamomile, camomilla, chamomille allemande,
campomilla, chamomile commune, camomille sauvage, fleurs de petite
camomille, flos chamomillae, german chamomile, hungarian chamomile,
Kamille, Kamillen, kamitsure, kamiture, manzanilla, manzanilla chiquita,
manzanilla comun, manzanilla dulce, matricaire, matricaria flowers, pin
heads, sweet false chamomille, sweet feverfew, wild chamomile. (WHO
monograph)
Nama Simplisia : Chamomillae Flos (WHO)
Familia : Asteraceae
Ordo : Asterales
Habitat tanaman :
Tumbuh di dataran rendah, dataran rendah, pada tanah kering dan lembab.
(Department of Ecology, Prešov University, Prešov, Slovak Republic).
14. Penyebaran tanaman:
Chamomile (Matricaria chamomilla L.) adalah
ramuan obat asli Eropa selatan dan timur .
Chamomile juga tumbuh di Jerman, Hungaria ,
Perancis, Rusia , Yugoslavia , dan Brasil .
15. Kandungan kimia simplisia:
Flos Chamomillae mengandung minyak esensial (0,4-1,5%), yang memiliki warna
biru intens karena konten chamazulene nya (1-15%). Konstituen utama lainnya
termasuk α-bisabolol dan terkait seskuiterpen (hingga 50% dari minyak).
Apigenin dan flavonoid glikosida terkait hingga 8% (berat kering) dari obat.
(WHO).
Penelitian yang pernah dilakukan
Anti- inflamasi
Ekstrak dari camomile ( Matricaria chamomillaL . ) digunakan untuk
menekan kedua efek inflamasi dan infiltrasi leukosit . Matricaria
chamomilla dinilai untuk aktivitas anti –inflamasi pada tikus utuh
dengan mengukur penindasan karagenan diinduksi pada kaki hewan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman memiliki aktivitas anti -
inflamasi yang baik(6).
Aktivitas anti - kanker
Ekstrak air dan metanol chamomile menunjukkan diferensial apoptosis
pada sel kanker tetapi tidak pada sel normal di dosis yang sama(6) .
16. Efek Antipruritus
per oral dari ekstrak etil asetat atau minyak esensial
chamomile Jerman ( Matricaria recutita L. ) menunjukkan
efek antipruritus pada tikus.(6).
Pengobatan gangguan pencernaan
Ekstrak metanol dari Matricaria recutita ( bunga ) dan
Ginkgo biloba ( daun ) memiliki MIC (minimun inhibitor
concentration) > 100 mcg / mL gram - negatif terhadap
bakteri Helicobacter pylori.(6)
Aktivitas anti - alergi
Efek penghambatan asupan ekstrak chamomile pada
senyawa 48/80-induced gatal – awal respon yang
sebanding dengan oxatomide ( 10 mg / kg , po ) , sebuah
agen anti - alergi .(6)
17. EFEK FARMAKOLOGI
aktivitas antiseptic, menghambat Staphylococcus aureus dan Bacillus
subtilis, menghambat baik siklooksigenase dan lipoksigenase, efek anti -
inflamasi obat, bermanfaat dalam pengobatan mucositis radiasi .(who)
Toksisitas
Penggunaan chamomile memiliki tingkat keamanan yang tinggi, seperti
yang di uji pada berbagai model hewan.(chamomillae german)
Efek samping
Menyebabkan ngantuk (sedative). (chamomillae german)
Kontraindikasi
Camomile memiliki kontraindikasi pada pasien dengan sensitivitas atau
alergi terhadap tanaman dari Asteraceae (Compositae) seperti ragweed,
aster, dan chrysanthemums. (WHO).
18. KEGUNAAN SIMPLISIA
Penggunaan internal
Pengobatan gejala penyakit pencernaan seperti dispepsia, perut kembung,
gangguan pencernaan. (who)
Penggunaan eksternal
Peradangan dan iritasi pada kulit dan mukosa (kulit kering, memar, radang
dingin, dan gigitan serangga) termasuk iritasi dan infeksi pada mulut dan gusi,
dan wasir. (who)
Inhalasi:
Mengurangi gejala-gejala iritasi pada saluran pernapasan akibat pilek.(who)
Penggunaan di masyarakat (tanpa penelitian dan data klinik):
Sebagai agen antibakteri dan antivirus, muntah, dan untuk mengobati infeksi
saluran kencing dan diare . (WHO)
Penggunaan yang dijelaskan dalam farmakope dan dalam sistem obat
tradisional
Adjuvant dalam pengobatan kondisi peradangan ringan pada saluran
pencernaan (WHO)
19. EMPERICAL
Penggunaan internal :
Dewasa:
“flower head”: rata-rata dosis harian 2-8 g, 3 kali sehari;
Ekstrak cairan 1: 1 di 45% etanol: dosis 1-4 ml, 3 kali sehari .
Anak-anak:
“flower head”: 2 g, 3 kali sehari;
Ekstrak cairan (etanol 45-60%): dosis tunggal 0,6-2 ml.
Tidak boleh digunakan oleh anak-anak berusia di bawah 3
tahun.(who)
Penggunaan eksternal :
Untuk kompres, bilasan atau kumur: 3-10% (30-100 g / l)
infus atau 1% ekstrak atau 5% tingtur.
Untuk mandi: 5 g / l air atau 0,8 g / l dari alkohol ekstrak.
Untuk inhalasi: 6 g obat atau 0,8 g ekstrak alkohol per liter
air panas .(who)
20. DAFTAR PUSTAKA
1. WHO monographs on selected medicinal plants volume 3,2001. Flos Arnicae.
2. Judith Ladner,1988.Arnica Montana L. (online)
(http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/Gbase/data/pf000462.tm diakses 08
April 2014 )
3. Homeopathy,2008.Materia Medica Homeopathy (online)
(http://mockup.uninet.net.id/HomoeopathicMedicine/tabid/115/Default.aspx
diakses 08 April 2014)
4. WebMD,2005.Find a Vitamin or Suplement Arnica (online)
(http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-721-
ARNICA.aspx?activeIngredientId=721&activeIngredientName=ARNICA diakses
09 April 2014)
5. Zheleva, Dimitrina dan Balabanova, Vesella.2012.Turkish Jourrnal Of Biology (online)
(http://mistug.tubitak.gov.tr/bdyim/abs.php?dergi=biy&rak=1204-70 diakses 09
April 2014)
21.
22. Pemerian simplisia : warna bunga kuning cerah. khas aromatik. Rasa : pahit dan
tajam. penampilan umum Bongkol ( kapitulum ) sekitar 20 mm dan 15 mm yang
mendalam, tangkai bunganya ( pedicellus ) Panjang 2-3 cm. dan daun pelindung (
bract ) 18-24 bentuk lanset memanjang, 8-10 mm. Dasar buga sekitar
berdiameter 6 mm, Berbentuk cembung Alveolata dan ditutupi dengan rambut.
Ovarium panjang 4-8 mm, ( WHO vol 3 Arnicae flos ‘2001 )
23. Nama Ilmiah : Arnica montana L.
Nama Sinonim : Doronicum arnica Desf., D. montanum Lam.
Nama Lokal : Arnica, arnika, arnique, betoine des montagnes, betouana,
Bergwohlverleih,celtic bane, dokhanolfouh, Echtes Wolferlei, estourniga,
estrunica,Fallkraut, Kraftwurz, leopard’s bane, mountain arnica, mountain
tobacco,St Luzianskraut, Stichwurzel, strunica, Verfangkraut, Wohlverleih,wolf’s
bane, Wundkraut (4–9). ( WHO flos Arnicae ’77 )
Nama Simplisia : Arnicae Flos
Familia : Asteraceae
Ordo : Asterales
Habitat tanaman:
Arnica tumbuh di pegunungan di padang rumput alpine dan padang rumput dan
hutan. (Bomme & Daniel 1993; EMEA 1999; Kowalchik & Hylton 1998; Lewis 1996 )
Penyebaran tanaman:
Penghasil utama yaitu Yugoslavia, Spanyol, Italia dan Switzerland yang berkembang
di lebih rendah lereng gunung, Rumania adalah salah satu negara sumber utama
kering Arnica montana L. kepala bunga diproses di Eropa Tengah. Arnica montana
L. Terdapat di padang rumput pada tanah mengandung silika di daerah
pegunungan.Dan masih bisa ditemukan di Pegunungan Apuseni (Transylvania,
Rumania).
24. Kandungan kimia simplisia:
Konstituen utama termasuk minyak esensial mengandung (0,5%),
asam lemak , timol, Flavonoid termasuk dalam glikosida, ( WHO vol 3
Arnicae flos ‘2001 )
Penelitian yang pernah dilakukan
Penelitian Dimitrina Zheleva - Dimitrov, Vessela Balabanova
menunjukkan bahwa ekstrak Arnica memiliki aktivitas antioksidan
yang kuat dan kemampuan untuk menghambat acetylcholinesterase.
25. EFEK FARMAKOLOGI
Analgesik dan aktivitas anti-inflamasi, antioksidan, antitumor, aktivitas
kardiovaskular.
Toksisitas
Kontak dengan tanaman juga dapat menyebabkan iritasi kulit, ketika
digunakan secara topikal dalam gel pada konsentrasi 50 % , Arnica
montana ditemukan memiliki efek yang sama ketika dibandingkan
dengan gel ibuprofen 5 % untuk mengobati gejala osteoarthritis tangan
( Wikipedia, the free encyclopedia 2014 )
Kontraindikasi
Tidak dapat di konsumsi penderita jantung.
Indikasi
Pengobatan memar dan keseleo, nyeri rematik,,radang kulit.
KEGUNAAN SIMPLISIA
Osteoarthritis, mengurangi rasa sakit, bengkak, memar, nyeri otot, gigitan
serangga, nyeri (pasca bedah), sakit tenggorokan, stroke, bibir pecah-pecah,
jerawat
26. EMPERICAL
Salep eksternal dan tincture (cairan kental): Oleskan
Arnica tincture ke daerah yang terluka (memar) dan
daerah yang rematik.
Arnica kompres: Campurkan 1 sendok makan arnica
tingtur dalam 1 liter air murni. Celupkan pada kasa dalam
campuran, kemudian letakkan pada rematik sendi atau
daerah memar.
27. DAFTAR PUSTAKA
1. WHO monographs on selected medicinal plants volume 3,2001.Flos
Arnicae.
2. Judith Ladner,1988.Arnica Montana L. (online)
(http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/Gbase/data/pf000462.h
tm diakses 08 April 2014 )
3. Homeopathy,2008.Materia Medica Homeopathy. (online)
(http://mockup.uninet.net.id/HomoeopathicMedicine/tabid/115/
Default.aspx diakses 08 April 2014)
4. WebMD,2005.Find a Vitamin or Suplement Arnica. (online)
(http://www.webmd.com/vitamins-
supplements/ingredientmono-721-
ARNICA.aspx?activeIngredientId=721&activeIngredientName=A
RNICA diakses 09 April 2014)
5. Zheleva, Dimitrina dan Balabanova, Vesella.2012.Turkish Jourrnal Of
Biology. (online)
(http://mistug.tubitak.gov.tr/bdyim/abs.php?dergi=biy&rak=120
4-70 diakses 09 April 2014)