1. CERPEN : SATU PERJANJIAN
Di malam yang gelap dan sunyi sepi , yang dihiasi ribuan bintang . Anis menatap ke
langit-langit . Matanya berenang dengan air mata apabila mengigati kembali
kenangan bersama dua orang sahabatnya Athirah dan Ain .
Tiba-tiba pintu biliknya terbuka . Terlihat sosok tubuh seorang wanita berdiri di situ
.
“Eh , Anis tak tidur lagi ?” soal wanita itu .
“Belum lagi ibu “balasnya sambil menahan air mata dari jatuh membasahi pipi .
“Apa yang Anis pikirkan sangat tu ?” tanya wanita itu lagi .
“Anis hanya rindukan Athirah dengan Ain” balasku .
……………………………………………………………………………………….
Pada suatu hari , kami menulis surat perjanjian persahabatan di sehelai kertas dan
dimasukkan ke dalam sebuah botol kaca , kemudian botol tersebut ditanam di bawah
pohon yang tidak jauh dari sekolah . Kami berjanji untuk kembali dan membuka
surat tersebut sewaktu kami menerima keputusan SPM .
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba , kami pun menerima keputusan dan
hasilnya kami bertiga mendapat keputusan yang cemerlang .
Kemudian, kami bertiga membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu
pernah ditulis . Kertas itu bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama untuk
selamanya.”
Keesokan hari , Athirah berancang untuk meraikan kejayaan kami bertiga .
Malamnya kami bertiga pergi ke berbagai tempat yang menarik dan di situlah
terhasilnya kenangan terakhir bersama .Malam itu sungguh malam yang istimewa
untuk kami bertiga . Kami pun bergegas untuk pulang.
Semasa perjalanan pulang , kami bercerita supaya keadaan tidak menjadi sunyi dan
mengantuk . Ketika sedang leka bergelak ketawa , tiba-tiba hal yang tak diduga
terjadi.
“Ainnnn hati-hati ada jurang !”
“Aaarghhhhh” . Kereta yang kami naiki masuk ke dalam jurang.
Aku membuka mata perlahan dan melihat ibu berada disampingku.
“Alhamdulillah , Anis dah sedar” kata ibu
“Anis dekat mana? Di mana Athirah dengan Ain ibu?” tanyaku
“Anis dekat hospital . Athirah dengan Ain tak dapat diselamatkan disebabkan oleh
kecederaan teruk di bahagian kepala ” jawab ibu sambil menitikkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu . Mataku dibanjiri air mata , tangisanku tiada
henti selepas mendengar pernyataan ibu.
2. 2 hari telah berlalu dan aku berkunjung ke kubur mereka , aku berharap kami dapat
menghabiskan waktu bersama sampai tua . Tetapi sekarang semua itu hanya angan-
angan. Aku berjanji akan selalu mengenangkan jasa dan kenangan bersama mereka .
THE END .