Teks ini menceritakan kisah cinta antara penulis dengan kekasihnya. Mereka menjalani hubungan dengan penuh kasih sayang meskipun terkadang ada pertengkaran kecil. Ketika kekasihnya harus pulang kampung untuk sementara waktu, mereka tetap saling mendukung melalui pesan singkat dan panggilan telepon. Penulis merasa lega setelah mendengar penjelasan kekasihnya.
2. Hari demi hari kulalui dengan bekerja dan ku bekerja mulai dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, ku hanya libur di hari minggu. Hal itu terus berulang setiap hari, ku bekerja di tempat kerjaku sekarang hampir satu tahun disnalah aku bertemu kekasih tercinta. Keseharian kami selalu bersama hingga dia menyatakan sebuah kata cinta yang membuat hatiku luluh. Inilah kisahku
3. Dinginnya udara malam merasuk raga….hingga rasa lelap tak lagi ada….rembulan malam tak lagi terlihat....bintang dilangit tak lagi nampak….hanya ada desiran angin dan suara alam nan pekak….rasa kantuk tak lagi menyeruak….yang terpikirankan hanya rasa muak....yang terpikirkan hanya rasa sesak….dan membuat hati tersedak….dan otak mulai beranjak….apa yang kucari dikehidupan ini?….apa yang kunanti dikehidupan ini?….pertanyaan itu terus menerus mendesak….tetapi ada sesuatu yang membuatku tetap bertahan, tetap bersemangat….tetap berjuang….Penciptaku, keluargaku, dan terutama kekasihku yang selalu menemaniku didalam dunia yang sesak….mereka yang membuat ku selalu menanti….yang membuatku selalu merasakan kebahagiaan….dan ketika sebuah penantian menjadi permulaan untuk menuju kebahagiaan….ku kan terus menanti hingga mencapai kebahagiaan….terutama dengan kekasihku menciptakan keluarga baru dibawah simbol Penciptaku. Kalimat itu terus memenuhi pikiranku, terutama ketika ku sendiri. Keseharianku hanya ku habiskan didepan komputer server tempat kerjaku, ku membuka jendela dunia melalui layar kotak yang hanya disambungkan dengan kabel dan jaringan. Hari-hariku terus stabil seperti itu hingga seseorang datang mengingatkanku, dia berkata :
4. ketika ku melihatmu....wajahku kembali tersenyum… ketika ke melihatmu bahagia....hatiku merasa senang sekali.... ketika dirimu berlalu....ku terus berpikir betapa indah dirimu.... ketika dirimua disisi....ku terus manatap.....betapa lembutnya hatimu.... hingga ku ucapkan janji dihati.... kutakkan berpaling darimu.... kutakkan bisa jauh dari mu.... kutakkan bisa melepas tanganmu.... karena kau telah menjadi bagian hidupku… ketika semua itu berlalu....ketika kau meninggalkan diri ku.... sebagian jiwaku kan terbawa olehmu.... kan terus begitu....hingga kau kembali melengkapi hidup ini
5. Kata-kata itu membuat isi dikepalaku yang penat dengan kehidupan pribadiku kini terasa tersiram oleh air kata-kata yang sejuk. Ku hanya termangu menatap kekasihku tercinta. Ketika ku terdiam di kembali berkata “ada sesuatu yang terlihat dimatamu..... seberkas cahaya nampak dari matamu....pancaran matamu menunjukkan kebahagiaan.... seperti mendapatkan anugrah yang begitu berharga....”
6. “ fuifth....” ku hanya bisa menghela nafas dalam-dalam dan menatap kekasihku dengan penuh tanya” apakah kau adalah orang yang terbaik untukku? Apakah kau kan membuat duniaku menjadi surga? Apakah ku kan menjadi pilihan terbaikmu ?”. Dia seakan mengerti bahasa hatiku dia kembali berkata “ aku seseorang yg sudah berlalu…aku adalah orang yang selalu penuh rindu…walau mukaku seperti orang tak laku tetapi aku adalah orang yang penuh dengan rasa malu.....dan ketika hatiku memiliki kamu....kukan katakan kepada dunia....kumencintaimu....” sambil tertawa malu kusembunyikan tawaku dengan menutup mulut dengan tanganku. Kurasakan hari-hari itu terasa indah, kita bercanda dan bersenda gurau tanpa gangguan dari siapapun. Hari demi hari ku lalui dengan indah, kebersamaan, keceriaan, dan bahkan ketika kita sama-sama lagi susah.
7. Malam itu pun kami berdua pulang ke rumah masing-masing dengan hati yang lega tanpa ada gundah dihati. Ku bersiap-siap untuk menuju tempat tidurku seperti mentari yang mulai beranjak dari singgasananya dan meninggalkan langit yang luas menuju peraduannya seperti layaknya pak petani pulang menuju rumahnya....dan anak-anak sekolah pulang dari tempat mereka bermain dan aku pulang dari tempat kerjaku aat itu ku tatap mentari yang makin lama kian redup bahkan hingga gelap menjelang kutarik nafas dalam-dalam hingga udara didalam paru-paruku keluar dan kembali masuk udara bersih dari luar sebelum ku merebahkan ragaku, kembali ku tatap lagi langit nan gelap dan membuat lamunanku kian melambung jauh....entah kemana.... hingga ku tertidur dan ku bermimpi ku terdiam di malam hari dan hanya ditemani suara desiran angin yang menyambut keheninganku saat itu… dan hanya aku yang mengerti bahasa alam saat itu....hingga ku dikejutkan oleh dering suara HP lalu kuangkat, ku mendengar suara seseorang yang berbunyi “selamat pagi sayangku, ayo bangun waktunya menunaikan kewajiban ibadah”. Dengan rasa kantuk ku meraih kacamataku dan ku lihat jam di dinding ternyata sudah jam 6 pagi, sudah saatnya meluruskan raga dan memulai kembali aktivitasku .
8. Hari ini kumulai kembali aktivitas kesehariaku dengan penuh semangat dan penuh harapan. Setibanya ku ditempat kerjaku terlihat wajah sedih kekasihku, ku tak tahu ada apa dan kenapa, dengan rasa penasaran kuhampiri dia dan kubertanya “ada apa sayangku? Kau terlihat sedih” dia hanya menatapku dengan tatapan kosong dan dingin, hal itu membuat raga dan hatiku sedih. Kembali ku bertanya “ada apa sayangku?” dia tak menjawab juga, tetapi kali ini dia langsung memelukku dengan erat dan mengatakan “diriku gagal test”. Kini ku yang terdiam dan tak satu patah katapun yang dapat terucap, karena ku tahu itu test yang terpenting bagi hidupnya. Dia mengikuti test itu untuk memperbaiki perekonomian kami, masa depan kami, dan rencana matang kami. Kami nerencanakan tahun depan akan menikah dan membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warohma. Oleh karena itu tahun ini kami harus mulai mengumpulkan dana untuk menuju jenjang itu, kami tidak mau menikah dengan uang orang tua kami, tetapi kami ingin menikah dengan menggunakan uang kami, hasil jerih payah kami sendiri karena menurut kami pernikahan yang dibangun dengan usaha dan jerih payah sendiri akan mengkokohkan janji pernikahan kami nanti. Memang kadangan kami suka bertengkar karena salah satu dari kami berbeda pandangan tetapi untungnya selalu kami selesaikan dengan musyawarah.
9. Pernah suatu waktu kami bertengkar hebat, ya bertengkar lumayan hebat hanya karena kesalahan kata yang membuat kami berdua perang dingin, akhirnya kami semua terdiam dan ku hanya bisa meneteskan air mata lalu dengan lembut dia memelukku dengan penuh rasa bersalah. Kejadian itu terjadi sehabis kami makan malam, kami duduk terdiam ditempat kerja kami, tak terasa kami berdua mengeluarkan embun hati. Kami berdua terdiam tanpa kata hingga dia mengucapkan sebuah permintaan maaf dan membisikan sebuah kalimat yang membuat amarah dihatiku menjadi reda
10. ” Hatiku merasakan rasa yang terselimuti rasa bersalah Ketika melihat hati kecilku disana merasa gundah Sayang hatiku terkadang tak sadar Bahwa telah membuat kecewa hatinya Aku sadar akan hal itu Bahwa hatiku terkadang terdapat segumpal amarah Setumpuk emosi yang tak terkendalikan Dan ketika akhirnya hatiku merasa sedih Sehingga menimbulkan kata begitu memilukan Maafkan aku duhai hati kecilku disana Aku belum sempurna untuk menjaganya Hanya setumpuk asa yang kuharapkan Agar aku tidak melakukan kesalahan lagi Seperti yang terdahulu.... Duhai hatiku mantapkan diriku dalam dirinya Jadikan penenang dalam diri ini dan dirinya Selimuti hatiku dengan kehangatan cinta dan sayang Jangan biarkan rasa yang lain menguasainya Agar tujuan hatiku dapat tercapai sampai waktunya.... Sayang maafkan diri ini....ku telah membuatmu bersedih… ku tak tahu kenapa....ku menyadari hal itu, ku menyayangimu, ku harap jangan tinggalkan diriku....ku sayang kamu....ku ingin kau baik-baik saja, sayangku....?????”
11. Setelah kejadian itu kami mulai mengintrospeksi diri, mulai kembali membenahi diri, saling support, saling menjaga satu sama lain. Dan menyimpulkan bahwa makna sebuah kata adalah rasa yang kian hari kian merasuk dalam sukma.. sebuah kata dapat membuat suatu bencana. Sejak hari itu kami mulai menggunakan kata-kata yang tak lagi menyakitkan, tak ada kata-kata sakral yang dipermainkan dan kami berharap kami kan bisa selamanya bersama serta menjadikan keseharian kami jadi bermakna agar hati ini senantiasa berdoa agar cinta ini selalu dalam rasa yang selalu menyelimuti dalam raga.
12. Pernah suatu waktu diri kami berdua sedang diselimuti masalah dengan kelurga kami masing-masing. Dia harus pulang ke rumah dan dia cuti selama beberapa hari, karena orang tunya membutuhkan dia untuk meneruskan usaha keluarganya, tetapi kekasihku tidak bisa tetap dirumahnya, hati kami mulai jauh, tetapi dia terus memberiku semangat untuk menempatkan dirinya dihatiku. Pada tengah malam yang dingin, terdengar dering HP ternyata ada sebuah short Message Service atau biasa kita singkat SMS dari kekasihku tercinta, dia menulis “ Sebentuk cinta untukmu aku lantunkan kata yang penuh makna berharap agar cinta ini pun bermakna sebagai tanda cintaku padamu ”. Dan ku pun membalasnya dengan penuh haru “ Ketika sebuah penantian menjadikan sebuah semangat…ku kan selalu menunggu hingga seseorang yang kusayangi datang kehadapan dan menyampaikan niatnya. Ketika sebuah perjanjian menjadikan sebuah harapan ku kan terus memegang janji hingga harapan itu datang ke diri. Ketika sebuah kehadiran menjadi sebuah perhatian ku kan berada disisi ku kan selalu menemani hingga perjuangan seseorang yang kusayangi berakhir....dan berlabuh didermagaku.... ” Tak terasa ketika ku menulis SMS itu embun hatiku keluar dan membuat rasa kantuk hilang pada malam itu, membuat pikiranku melayang jauh entah kemana. Tak lama kemudian dia meneleponku dan menceritakan kisahnya selama di rumah, kenapa dia harus pulang kenapa dia tidak cepat menemuiku, semuanya dijelaskan dengan penuh pengertian dan kumendengarkan semua dengan pemahaman.
13. Tak terasa sudah selama 1 jam dia menelpon, rasanya malam ini tidak akan menjadi malam yang panjang, karena ketenangan hati telah didapat, akhirnya setelah dia menjelaskan semua pertanyaanku dan dia mengakhiri telepon dengan ucapan “ selamat tidur ya sayang dan doakanku untuk cepat menyelesaikan masalah dirumah dan kembali ke sisimu ” ku hanya mengiyakan dan juga mengucapkan selamat malam. Selain itu juga kumengirimkan sebuah sms untuk mengingatkan kekasihku “ SEMANGAT YA SAYANG…HIDUP DENGAN PERJUANGAN BERSAMA LEBIH TERASA MENYENANGKAN DARIPADA SENDIRI.....”
14. Setelah ku mengirimkan sms itu, kuletakkan HP disamping tempat tidurku dan menyalahkan lampu tidurku lalu kurebahkan kembali badanku di atas kasur dan mulai membaca doa tidur. Didalam doa ku berkata “semoga hari esok kan menjadi hari yang lebih baik....selamat malam semuanya....semoga bermimpi indah”. Hari itu ketenangan hati telah didapat dan kekecewaan telah pergi, penjelasan kekasih tercinta membuat diri ini menjadi ringan. Akhirnya ku bisa mengakhiri hari itu dan hari berikutnya dan seterusnya dengan senyuman.