SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
DISUSUN OLEH   :

AIRLANGGA GUNTUR
     BUWONO
     KE 1 D / 03

POLITEKNIK NEGERI
   SEMARANG
Berdasarkan cara kerja dan susunannya, jenis alat ukur listrik
dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Jenis Kumparan putar


2. Jenis Besi putar


3. Jenis induksi


4. Jenis kawat panas
ALAT UKUR
                    ALAT UKUR
 KUMPARAN
                    BESI PUTAR
   PUTAR

             SOAL

  ALAT UKUR
                    ALAT UKUR
THERMOCOUPL
                     INDUKSI
      E
ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
        DEFINISI


      PRINSIP KERJA


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


      KONSTRUKSI


       PEREDAMAN
DEFINISI



 Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja
atas dasar adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan
pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen.
Alat ukur jenis ini tidak terpengaruh magnet luar, karena telah
memiliki medan magnet yang kuat terbuat dari logam alniko yang
berbentuk U. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan
menyebabakan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan
putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk
bermacam arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik.
PRINSIP KERJA



 Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada
penghantar berarus yang diletakkan pada medan magnet
(berdasarkan percobaan Lorentz). Pada alat ukur kumparan
putar pada umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus
searah melalui alat ukur tersebut saat probe dihubungkan
kemudian jarum penunjuknya bergerak. Simpangan atau defleksi
jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan
medan magnet pada kumparan putar. Arus pada kumparan putar
mengakibatkan gaya elektromagnetis yang memiliki arah tertentu
sehingga jarum menyimpang sebesar θ
Pada gambar diperlihatkan adanya medan magnit yang permanen
(1), yang mempunyai kutub-kutub (2), dan diantara kutub tersebut
ditempatkan suatu silinder inti besi (3). Penempatan silinder inti
besi (3) tersebut diatas ini, diantara kedua kutub-kutub magnit.,
utara dan selatan, akan menyebabkan bahwa, dicelah udara
antara kutub-kutub magnit dan silinder inti besi akan terbentuk
medan magnit yang rata, yang masuk melalui kutub-kutub
tersebut ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah
panah.
Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan putar (4/7), yang
dapat berputar melaui sumbu (5/8). Bila arus searah yang tidak
diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu
gaya elektromagnetis f yang mempunyai arah tertentu akan
dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil interaksi antara
arus dan medan magnit. Arah dari gaya f dapat ditentukan
menurut ketentuan tangan dari flemming.
Simpangan dinyatakan dengan momen gerak

                         Td = BnabI

Dengan

B = medan magnet di celah udara

a= panjang kumparan

b= lebar kumparan

n= banyaknya lilitan

I= arus
Pada setiap ujung daripada sumbu (8), ditempatkan pegas
yang salah satu ujungnya melekat padanya, sedangkan ujung
yang lain pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan memberikan
gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi
dari sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi
dengan kata lain, pegas memberikan pada sumbu momen Tc yang
berlawanan arahnya dengan Td
. Bila konstatnta pegas dinyatakan sebagai t maka besar Tc
dapat dinyatakan sebagai :

                               Tc = τ θ

   Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir θo
maka terjadi keadaan seimbang dimana Td = Tc, sehingga
terdapat persamaan sebagai :

                             τ θo = Bnab I

   dan dari sini

                                 θo =
Makin kuat arus dalam putaran, makin kuat daya tolak yang
mengenai kumparan, maka jarum penunjuk makin menyimpang
jauh. Jika arus terbalik maka arah penunjukan akan terbalik juga


Pegas-pegas alat ukur kumparan putar mempunyai arah putar
yang berlawanan dan jika yang satu menegang maka yang lain
akan mengendur,
hal ini akan mengakibatkan :
1. Pada keseimbangan pada kedudukan jarum, yang membuat
jarum kembali ke titik nol setiap kali arus kumparan lenyap
2. Gerak putar kumparan menjadi teratur (arus diukur dilewatkan
pada pegas-pegas tersebut).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan:

1. Memerlukan daya rendah

2. Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui 270

3. mempunyai rasio torsi / berat tinggi

4. dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dan tahanan seri untuk
memperbesar batas ukur arus dan tegangan

5. tidak mempunyai kehilangan hysterisis

6. Peredaman dengan arus eddy sangat efektif

7. Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur
tidak banyak dipengaruhi oleh medan magnet luar.
Kelemahan :

1. Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan
dan perakitan dari berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal
dibanding dengan alat ukur besi putar.

2. Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet
permanent yang sudah tua atau lama pemakaiannya.
KONSTRUKSI



STRUKTUR PENYUSUN
•Kumparan putar
•Sirkuit magnitis
•Skala
•Jarum penunjuk
•Beban penyeimbang
•Pegas
Kumparan putar


Kawat-kawat penghantar yang halus dan berisolasi digulung
disekeliling kerangka alumunium, yang bekerja pula sebagai alat
peredam, dan bersama-sama membentuk kumparan putar.


Pada kedua ujung dari kumparan putar ini, ditempatkan sumbu-
sumbu putarnya, yang ditempatkan pada bantalan.


Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu
inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet
selalu tegak lurus terhadap kumparan putar.
Sirkuit magnitis

Sirkuit magnitis dalam alat ukur kumparan putar dibentuk oleh
magnit permanen. Dimasa yang lalu magnit permanen tersebut
dibuat dari baja khrom atau baja tungstram, akan tetapi pada saat
sekarang kebanyakan mempergunakan logam campuran dari
Alnico (misalnya Al, Ni, co, Cu dan Fe sisanya). Keuntungan dari
logam campuran ini adalah kemampuan kerjanya yang baik
dengan bentuk kecil.
Skala

Skala dari alat ukur kumparan putar berbentuk serasi dan skala
demikian ini dibentuk dari pada skala yang mempunyai jarak yang
sama. Sebagai salah satu cara untuk mengiliminasikan kesalahan
paralaks pada alat ukur yang mempunyai ketelitian yang
tinggi, kaca ditempatkan sejajar dengan skala, dan penempatan
mata untuk membaca sehingga alat penunjuk dan bayangannya
pada cermin menjadi satu sama lainnya.
Jarum Penunjuk


Berfungsi menunjukkan angka/hasil yang tertera pada skala


Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis
untuk alat ukur dengan ketelitian tinggi dan jarum penunjuk yang
tebal untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan biasanya
diletakkan pada panel listrik.
Beban Penyeimbang

 Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk
yang berfungsi sebagai penyeimbang sehingga poros penyangga
jarum   penunjuk   berada   tepat   di   titik   beratnya.   Tujuan
diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi
gesekan   serta    goncangan   pada      jarum   penunjuk    ketika
menyimpang atau berdefleksi.
Pegas


Pegas atau per yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini
berfungsi untuk memberikan momen perlawanan terhadap
momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau
gaya pada harga penunjuknya.
PEREDAMAN
Aksi peredaman yang mempergunakan prinsip-prinsip
elektromagnetis ini dikenal sebagai redaman elektromagnetis.
Kurva A menyatakan perdaman kurang sedangkan kurva B
menyatakan peredaman lebih. Waktu untuk sampai pada harga
akhir untuk kedua keadaan tersebut adalah lama. Suatu keadaan
khusus terdapat diantara keduanya, dimana alat penunjuk akan
sampai pada θo dalam waktu yang relatif singkat, seperti yang
ditunjukkan pada kurva C.keadaan ini dinyatakan sebagai
peredaman kritis.
Waktu yang diperlukan untuk satu periode dalam keadaan
peredaman kurang disebut periode dari osilasi. Untuk alat-alat
ukur yang biasannya kita pergunakan diperlukan untuk sampai
pada harga akhir yang hendak dibaca dalam batas-batas yang
secepat mungkin. Sehingga pengukuran yang benar dapat
diperoleh dengan cepat. Maka dari itu alat-alat ukur yang lazim
dipergunakan dibuat dengan peredaman sedikit kurang.
ALAT UKUR BESI PUTAR
  DEFINISI


PRINSIP KERJA


KARAKTERSITIK


 PEREDAMAN
DEFINISI




   Alat ukur dengan besi putar bekerja berdasarkan pada arus
yang akan diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan
terjadinya medan magnet. Potongan besi ditempatkan di medan
magnet tersebut dan menerima gaya elektromagnetis. Kelebihan
alat ukur tipe besi putar ini sederhana tapi kuat dalam
kontrussinya,serta murah. Sehingga banyak digunakan sebagai
pengukur arus listrik dan tegangan listrik pada frekuensi-
frekuensi yang dipakai pada jarring jaring yang terdapat di kota.
Di samping itu keuntungan alat ukur ini mempunyai sudut yang
sangat besar.
PRINSIP KERJA



Berdasarkan cara kerjanya, alat ukur besi putar dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu :
•Jenis tolak (repusion type)
•Jenis Tarikan (Attraction)
•Jenis gabungan tarik dan tolak (combined attraction and
repulsion type)
Jenis tolak (repusion type)
Seperti diperlihatkan dalam gambar , sepasang besi lunak
ditempatkan di dalam kumparan yang tetap, satu dari
padanya   tidak   dapat   bergerak   sedangkan   yang   lain
ditempatkan agar bebas bergerak melalui suatu sumbu. Besi
yang pertama dikenal sebagai besi tetap dan yang akhir

sebagai besi bergerak.
Kedua besi itu yang tetap mapun yang bergerak
dimagnitiser dan besarnya adalah berbanding lurus dengan
arus I dengan arah magnitisasi yang sama. Dengan demikian
akan terdapat bahwa kutub yang sama yaitu kutub utara
dengan utara dan kutub selatan dengan selatan akan lebih
berdekatan bila dibandingkan antara kutub utara dan selatan.
Akibatnya mereka saling tolak menolak dan menghasilkan
suatu momen gerak.
Jenis Tarikan (Attraction)




                               bekerja berdasarkan
                             pada penarikan sepotong
                             besi lunak terhadap medan
                                      magnet
Pada gambar. terlihat bahwa
 jika lempengan besi yang belum
    termagnetisasi digerakkan
 mendekatai sisi kumparan yang
   dialiri arus, lempengan besi
 akan tertarik di dalam kumparan.
  Hal ini merupakan dasar dalam
 pembuatan suatu pelat dari besi
 lunak yang berbentuk bulat telur,
bila dipasangkan pada batang yang
 berada diantara "bearings" dan
dekat pada kumparan, maka pelat
  besi tersebut akan terayun ke
dalam kumparan yang dialiri arus.
Kuat medan terbesar berada ditengah - tengah kumparan, maka
pelat besi bulat telur harus dipasang sedemikian rupa sehingga
lebar gerakannya yang terbesar berada di tengah kumparan.




Bila sebuah jarum penunjuk dipasangkan pada batang yang
membawa pelat tadi, maka arus yang mengalir dalam kumparan
akan mengakibatkan jarum penunjuk menyimpang
Jenis gabungan tarik dan tolak (combined attraction and repulsion type)


                                    Seperti dalam gambar , dua
                                    pasang     kepingan      besi   yang
                                    terdiri dari besi yang tetap dan
                                    besi   yang     bergerak    seperti
                                    yang terdapat pada type alat
                                    ukur     yang    tolak     menolak
                                    ditempatkan pada jarak yang
                                    tertentu
Bila sudut putar dari sumbu putarnya adalah kecil, maka
susunan ini bekerja seperti cara tolak menolak , akan tetapi
bila sudut putarnya menjadi lebih besar maka masing-masing
besi akan bekerja agak lain. Dalam keadaan ini gaya tarik
menarik mulai akan berpengaruh yang disebabkan oleh
adanya kutub kutub yang berlawanan arahnya, sehingga
menyebabkan pengurangan dari pada gaya tolak menolak
yang disebabkan oleh adanya kutub kutub bersamaan.
KARAKTERSITIK



Karakteristik alat ukur besi putar adalah sebagai berikut:


  Pengaruh dari medan magnet luar :


  Pengaruh frekuensi:


  Pengaruh histerisis magnet:
Pengaruh dari medan magnet luar :


Kumparan yang tidak tetap tidak dapat membangkitkan suatu medan
magnet yang kuat. Oleh karena itu seluruh kumparan diletakkan dalam
suatu kotak besi yang berfungsi sebagai suatu tameng magnet.
Pengaruh frekuensi:


Alat ukur tegangan dengan prinsip besi putar ini, jika frekuensi
tegangannya tinggi, maka perubahan arus yang melalui kumparan putar
lebih penting daripada pengaruh arus-arus putar. Perubahan arus ini
disebabkan perubahan induktansi kumparan.
Pengaruh histerisis magnet:


Alat ukur besi putar ini dapat digunakan dalam pengukuran arus searah
mupun bolakbalik. Tetapi penggunaan pada araus searah, kesalahan
akan terjadi yang disebabkan adanya kondisi-kondisi magnetisasi yang
berbedabeda disebabkan kerugian histerisis dari besi.
PEREDAMAN




    Peredam pada alat ukur kumparan besi putar
disebabkan oleh dua hal yaitu karena adanya tahanan
        udara dan arus putar (eddy current)
A   B
Peredaman yang disebabkan oleh tahanan udara terdiri dari
kepingan peredam alumunium yang ditempatkan pada poros
putarannya.   Jika   kepingan   peeredam   tersebut   berputar
berbarengan dengan sumbu putarnya, maka timbullah momen
redaman yang disebabkan oleh adanya tahanan udara. Hal ini
ditunjukkan pada gambar sebelahnya.
Sedangkan peredaman yang dihasilkan karena adanya
arus putar terdiri dari kepinganan logam yang ditempatkan tegak
lurus   terhadap   sumbu   putar   (poros). Kepingan   logam   ini
ditempatkan dalam medan magnet yang dibangkitkan oleh suatu
magnet permanen. Jika sumbu berputar, maka terjadilah arus
putar (eddy current) di dalam kepingan logam tersebut. Adanya
arus putar dan medan magnet permanen akan menimbulkan
adanya momen redaman yang besarnya berbanding lurus dengan
kecepatan putar dan arahnya terbalik terhadap arah putar
ALAT UKUR INDUKSI
        DEFINISI


      PRINSIP KERJA


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
DEFINISI




   Induksi adalah suatu keadaan listrik hasil akibat adanya
medan magnet yang bangkit disekitar kumparan berarus listrik.
Bila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnit dari arus
bolak-balik, maka arus-arus putar akan dibangkitkan didalam
konduktor tersebut. Medan-medan magnit dari arus-arus putar ini
dan   dari   arus   bolak-balik   yang   menyebabkannya,     akan
memberikan interaksi yang menimbulkan momen gerak pada
konduktor; dan prinsip ini akan mendasari kerja daripada alat-alat
ukur induksi.
PRINSIP KERJA




   Prinsip kerja alat ukur induksi ini dipengaruhi adannya torsi
yang terjadi karena adanya reaksi antara fluks magnetis yang
magnitudenya tergantung pada arus atau tegangan yang diukur
serta tergantung pada arus eddy atau arus putar yang terinduksi
pada piringan atau silinder metal oleh fluks magnet yang lain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN



 Kelebihan alat ukur jenis induksi ini adalah memiliki skala
penuh pengukuran yang cukup besar yang dapat melebihi 2000,
tidak banyak dipengaruhi oleh medan dari luar, serta sangat
efisiennya peredaman.
 Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh alat ukur ini adalah
hanya dapat digunakan untuk pengukuran listrik searah,
memerlukan daya yang cukup besar dalam penggunaannya serta
dapat menimbulkan kesalahan (error) jika tidak dikompensasi
oleh variasi frekuensi dan suhu.
ALAT UKUR THERMOCOUPLE
        DEFINISI


     PRINSIP KERJA


JENIS-JENIS THERMOCOUPLE


       KELEBIHAN
DEFINISI



       Thermocouple adalah suatu rangkaian yang tersusun dari
dua buah logam yang masing-masing mempunyai koefisien muai
panjang berbeda yang dihubungkan satu dengan yang lain pada
ujung-ujungnya. Jika pada kedua titk hubung kedua logam
tersebut mempunyai perbedaan temperature, maka timbullah
beda potensial yang memungkinkan adanya arus listrik di
dalamnya.
       Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu
yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam
benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase).
PRINSIP KERJA



Termokopel bekerja berdasarkan pembangkitan tenaga listrik
pada titik sambung dua buah logam yang tidak sama (titik
panas/titk ukur). Ujung lain dari logam tersebut sering disebut
titik referensi (titik dingin) dimana temperaturnya konstan.
Umumnya, termokopel digunakan untuk mengukur temperatur
berdasarkan perubahan temperatur menjadi sinyal listrik.
Terdapat sebuah kawat pemanas lurus yang dibuat dari bahan
yang mempunyai nilai tahanan yang cukup tinggi. Pada tengah-
tengah kawat pemanas tersebut dihubungkan dengan salah satu
titik   hubung   dari   thermocouple.   Kedua   ujung   bebas
thermocouple masing-masing dihubungkan dengan pengukur
milivolt yang akan mengukur beda tegangan yang dihasilkan oleh
kedua ujung thermocouple tersebut.
Jika arus I dialirkan melalui kawat pemanas maka kawat pemanas
akan membangkitkan panas dengan besar daya berbanding
dengan arus kuadratnya. Panas yang dibangkitkan ini menaikkan
panas pada tengah kawat pemanas dari T1 ke T2. Yang
sebanding dengan jumlah panas tersebut.
Temperatur pada salah satu titik hubung thermocouple juga naik
sehingga berlaku hubungan


                            T1-T2 = K1I2


dengan K1 adalah suatu tetapan. Titik hubung thermocouple yang
satunya ditempatkan kira-kira pada temperatur ruangan sehingga
thermocouple akan membangkitkan GGL thermis sebesar

                            E = K2(T1-T2)

Dengan K2 juga sebuah tetapan. Akhirnya hubungan antara arus dan
tegangan adalah

                             E = K1K2I2
Arus yang diukur dapat diperoleh dengan mengukur tegangan
pada kedua ujung thermocouple yang lain. Pada rangkaian bolak-
balik arus yang diukur merupakan arus efektif yang meripakan
gelombang sinus. Sehingga panas yang dibangkitkan pada kawat
pemanas adalah sebagi fungsi waktu. Dengan mengukur harga
tegangan E, maka diperoleh harga dari arus efektif dari arus
bolak balik tersebut. Pada alat ukur ini harga arus dan tegangan
yang ditunjukkan sama saja antara arus DC maupun AC sehingga
alat ukur ini termasuk alat ukur yang universal untuk arus searah
maupun    bolak   balik   dan   tidak   terpengaruh   oleh   bentuk
gelombang dari arus yang diukur.
Termokopel bekerja berdasarkan efek Seebeck, mengubah
antara suhu sambungan acuan (reference junction) dengan suhu
sambungan ukur (measuring junction) menjadi tegangan listrik.
Hubungan antara harga tegangan yang terkoreksi V(tl,0) harga
tegangan sambungan acuan V(ref,0) dan harga tegangan pada
tabel standar kalibrasi V(tl,ref) adalah :


                         V(tl,0)=V(tl,ref)+V(ref,0)
Efek   Seebeck   timbul   karena   kerapatan   muatan   pembawa
(electron dalam logam) suatu penghantar berbeda dengan
penghantar lain dan bergantung pada temperatur. Bila dua jenis
penghantar dihubungkan sehingga membentuk dua sambungan
dan kedua sambungan itu dipertahankan pada temperatur yang
berbeda, maka difusi pembawa muatan yang terjadi pada
sambungan itu mempunyai laju yang berbeda.
Sambungan logam pada termokopel terdiri dari dua
sambungan, yaitu:

a. Reference Junction ( Cold Junction ) ,merupakan
sambungan acuan yang suhunya dijaga konstan dan
biasanya diberi suhu yang dingin ( ≈ 0oC ).

b. Measuring Junction ( Hot Junction ), merupakan
sambungan yang dipakai untuk mengukur suhu atau
disebut juga sambungan panas.
JENIS


                                            Koofesien
                            Range Suhu
Tipex      Material                          Seebeck              Keterangan
                              ( oC )
                                            (µV/ oC)

          Chromel /        −200 °C hingga               Termokopel untuk tujuan umum,
 K                                             41
           Alumel            +1200 °C                   lebih murah

                                                        Tipe E memiliki output yang besar
         Chromel /         −200 °C hingga
 E                                             68       (68 µV/°C) membuatnya cocok
         Constantan          +1000 °C
                                                        digunakan pada temperatur rendah
                                                        Rentangnya terbatas (−40 hingga
           Iron /          −40 °C hingga
  J                                            53       +750 °C) membuatnya kurang
         Constantan          +750 °C
                                                        populer dibanding tipe K
                                                        Stabil dan tahanan yang tinggi
                           −200 °C hingga               terhadap oksidasi membuat tipe N
 N      Nicrosil / Nisil                       39
                             +1300 °C                   cocok untuk pengukuran suhu yang
                                                        tinggi tanpa platinum
Koofesien
                     Range Suhu
Tipex   Material                   Seebeck                Keterangan
                       ( oC )
                                   (µV/ oC)
                                               Tipe B memberi output yang sama
        Platinum-    0 °C hingga               pada suhu 0 °C hingga 42 °C
 B                                    3
        Rhodium       +1800 °C                 sehingga tidak dapat dipakai di
                                               bawah suhu 50 °C.
         Platinum                              Sensitivitas rendah               (6
        /Platinum    0 °C hingga               µV/°C) dan biaya tinggi membuat
 R                                    6
         with 7%      +1600 °C                 mereka tidak cocok dipakai untuk
        Rhodium                                tujuan umum.
         Platinum                              Karena stabilitasnya yang tinggi
        /Platinum    0 °C hingga               Tipe S digunakan untuk standar
 S                                    6
        with 10%      +1600 °C                 pengukuran titik leleh emas
        Rhodium                                (1064.43 °C).
                      −200 °C                  Sering dipakai sebagai alat
         Copper /
 T                     hingga         43       pengukur alternatif sejak penelitian
        Constantan
                      +400 °C                  kawat tembaga.
KELEBIHAN



a.   Tahan terhadap efek getaran
b.   Waktu respon pendek
c.   Ukurannya kecil dan harganya murah
d.   Tidak memiliki efek self-heating
ALAT UKUR BESI PUTAR

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pidSupar Ramah
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)Redo Pariansah
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Erva Eriezt
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pid
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Ohm-meter
Ohm-meterOhm-meter
Ohm-meter
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 

Viewers also liked

Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranhery_nuzz
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaAgus Subowo
 
presentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukurpresentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukurShofwan Hamdani
 
macam –macam alat ukur
macam –macam alat ukurmacam –macam alat ukur
macam –macam alat ukurWicah
 
Eddy current sensor
Eddy current sensorEddy current sensor
Eddy current sensorawwkuku
 
Modul menggunakan-alat-ukur1
Modul menggunakan-alat-ukur1Modul menggunakan-alat-ukur1
Modul menggunakan-alat-ukur1sumindak1993
 
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrupMikrometer sekrup
Mikrometer sekrupNandaJeko45
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyasayidah mafisah
 
Alat ukur & pengukuran listrik
Alat ukur & pengukuran listrikAlat ukur & pengukuran listrik
Alat ukur & pengukuran listrikfaqih12
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
 
Laboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin Unhas
Laboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin UnhasLaboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin Unhas
Laboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin UnhasAlen Pepa
 
pengukuran dan alat ukur
pengukuran dan alat ukurpengukuran dan alat ukur
pengukuran dan alat ukurSCHOOL
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerLeo Sausul
 
pipe shedule chart
pipe shedule chartpipe shedule chart
pipe shedule chartArun K
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktekTEKNOLOGI
 

Viewers also liked (20)

Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
presentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukurpresentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukur
 
macam –macam alat ukur
macam –macam alat ukurmacam –macam alat ukur
macam –macam alat ukur
 
Bab ii alat ukur
Bab ii alat ukurBab ii alat ukur
Bab ii alat ukur
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Eddy current sensor
Eddy current sensorEddy current sensor
Eddy current sensor
 
Modul menggunakan-alat-ukur1
Modul menggunakan-alat-ukur1Modul menggunakan-alat-ukur1
Modul menggunakan-alat-ukur1
 
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrupMikrometer sekrup
Mikrometer sekrup
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
Alat ukur & pengukuran listrik
Alat ukur & pengukuran listrikAlat ukur & pengukuran listrik
Alat ukur & pengukuran listrik
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
 
Laboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin Unhas
Laboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin UnhasLaboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin Unhas
Laboratorium Motor Bakar - Motor Diesel I - Teknik Mesin Unhas
 
pengukuran dan alat ukur
pengukuran dan alat ukurpengukuran dan alat ukur
pengukuran dan alat ukur
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
 
pipe shedule chart
pipe shedule chartpipe shedule chart
pipe shedule chart
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
11
1111
11
 

Similar to ALAT UKUR BESI PUTAR

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptx
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptxINSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptx
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptxMuhammadRamadhan911959
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxLalapMakan
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantianakinanti2
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxkurokawax
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanNanda Reda
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptxShobySS
 
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1FadhillahHazrina2
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .pptkemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .pptSiskaPane
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-dirighabug
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 

Similar to ALAT UKUR BESI PUTAR (20)

TM_3.pdf
TM_3.pdfTM_3.pdf
TM_3.pdf
 
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptx
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptxINSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptx
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH (DC) Kelompok 4.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetan
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
 
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .pptkemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 

ALAT UKUR BESI PUTAR

  • 1.
  • 2. DISUSUN OLEH : AIRLANGGA GUNTUR BUWONO KE 1 D / 03 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
  • 3. Berdasarkan cara kerja dan susunannya, jenis alat ukur listrik dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Jenis Kumparan putar 2. Jenis Besi putar 3. Jenis induksi 4. Jenis kawat panas
  • 4. ALAT UKUR ALAT UKUR KUMPARAN BESI PUTAR PUTAR SOAL ALAT UKUR ALAT UKUR THERMOCOUPL INDUKSI E
  • 5. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR DEFINISI PRINSIP KERJA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONSTRUKSI PEREDAMAN
  • 6. DEFINISI Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen.
  • 7. Alat ukur jenis ini tidak terpengaruh magnet luar, karena telah memiliki medan magnet yang kuat terbuat dari logam alniko yang berbentuk U. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk bermacam arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik.
  • 8. PRINSIP KERJA Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada penghantar berarus yang diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan Lorentz). Pada alat ukur kumparan putar pada umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus searah melalui alat ukur tersebut saat probe dihubungkan kemudian jarum penunjuknya bergerak. Simpangan atau defleksi jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan medan magnet pada kumparan putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya elektromagnetis yang memiliki arah tertentu sehingga jarum menyimpang sebesar θ
  • 9.
  • 10. Pada gambar diperlihatkan adanya medan magnit yang permanen (1), yang mempunyai kutub-kutub (2), dan diantara kutub tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi (3). Penempatan silinder inti besi (3) tersebut diatas ini, diantara kedua kutub-kutub magnit., utara dan selatan, akan menyebabkan bahwa, dicelah udara antara kutub-kutub magnit dan silinder inti besi akan terbentuk medan magnit yang rata, yang masuk melalui kutub-kutub tersebut ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah panah.
  • 11. Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan putar (4/7), yang dapat berputar melaui sumbu (5/8). Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetis f yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil interaksi antara arus dan medan magnit. Arah dari gaya f dapat ditentukan menurut ketentuan tangan dari flemming.
  • 12. Simpangan dinyatakan dengan momen gerak Td = BnabI Dengan B = medan magnet di celah udara a= panjang kumparan b= lebar kumparan n= banyaknya lilitan I= arus
  • 13. Pada setiap ujung daripada sumbu (8), ditempatkan pegas yang salah satu ujungnya melekat padanya, sedangkan ujung yang lain pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi dengan kata lain, pegas memberikan pada sumbu momen Tc yang berlawanan arahnya dengan Td
  • 14. . Bila konstatnta pegas dinyatakan sebagai t maka besar Tc dapat dinyatakan sebagai : Tc = τ θ Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir θo maka terjadi keadaan seimbang dimana Td = Tc, sehingga terdapat persamaan sebagai : τ θo = Bnab I dan dari sini θo =
  • 15. Makin kuat arus dalam putaran, makin kuat daya tolak yang mengenai kumparan, maka jarum penunjuk makin menyimpang jauh. Jika arus terbalik maka arah penunjukan akan terbalik juga Pegas-pegas alat ukur kumparan putar mempunyai arah putar yang berlawanan dan jika yang satu menegang maka yang lain akan mengendur, hal ini akan mengakibatkan : 1. Pada keseimbangan pada kedudukan jarum, yang membuat jarum kembali ke titik nol setiap kali arus kumparan lenyap 2. Gerak putar kumparan menjadi teratur (arus diukur dilewatkan pada pegas-pegas tersebut).
  • 16. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan: 1. Memerlukan daya rendah 2. Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui 270 3. mempunyai rasio torsi / berat tinggi 4. dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dan tahanan seri untuk memperbesar batas ukur arus dan tegangan 5. tidak mempunyai kehilangan hysterisis 6. Peredaman dengan arus eddy sangat efektif 7. Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak banyak dipengaruhi oleh medan magnet luar.
  • 17. Kelemahan : 1. Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan dan perakitan dari berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal dibanding dengan alat ukur besi putar. 2. Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet permanent yang sudah tua atau lama pemakaiannya.
  • 18. KONSTRUKSI STRUKTUR PENYUSUN •Kumparan putar •Sirkuit magnitis •Skala •Jarum penunjuk •Beban penyeimbang •Pegas
  • 19. Kumparan putar Kawat-kawat penghantar yang halus dan berisolasi digulung disekeliling kerangka alumunium, yang bekerja pula sebagai alat peredam, dan bersama-sama membentuk kumparan putar. Pada kedua ujung dari kumparan putar ini, ditempatkan sumbu- sumbu putarnya, yang ditempatkan pada bantalan. Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar.
  • 20. Sirkuit magnitis Sirkuit magnitis dalam alat ukur kumparan putar dibentuk oleh magnit permanen. Dimasa yang lalu magnit permanen tersebut dibuat dari baja khrom atau baja tungstram, akan tetapi pada saat sekarang kebanyakan mempergunakan logam campuran dari Alnico (misalnya Al, Ni, co, Cu dan Fe sisanya). Keuntungan dari logam campuran ini adalah kemampuan kerjanya yang baik dengan bentuk kecil.
  • 21. Skala Skala dari alat ukur kumparan putar berbentuk serasi dan skala demikian ini dibentuk dari pada skala yang mempunyai jarak yang sama. Sebagai salah satu cara untuk mengiliminasikan kesalahan paralaks pada alat ukur yang mempunyai ketelitian yang tinggi, kaca ditempatkan sejajar dengan skala, dan penempatan mata untuk membaca sehingga alat penunjuk dan bayangannya pada cermin menjadi satu sama lainnya.
  • 22. Jarum Penunjuk Berfungsi menunjukkan angka/hasil yang tertera pada skala Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis untuk alat ukur dengan ketelitian tinggi dan jarum penunjuk yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan biasanya diletakkan pada panel listrik.
  • 23. Beban Penyeimbang Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk ketika menyimpang atau berdefleksi.
  • 24. Pegas Pegas atau per yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga penunjuknya.
  • 26. Aksi peredaman yang mempergunakan prinsip-prinsip elektromagnetis ini dikenal sebagai redaman elektromagnetis. Kurva A menyatakan perdaman kurang sedangkan kurva B menyatakan peredaman lebih. Waktu untuk sampai pada harga akhir untuk kedua keadaan tersebut adalah lama. Suatu keadaan khusus terdapat diantara keduanya, dimana alat penunjuk akan sampai pada θo dalam waktu yang relatif singkat, seperti yang ditunjukkan pada kurva C.keadaan ini dinyatakan sebagai peredaman kritis.
  • 27. Waktu yang diperlukan untuk satu periode dalam keadaan peredaman kurang disebut periode dari osilasi. Untuk alat-alat ukur yang biasannya kita pergunakan diperlukan untuk sampai pada harga akhir yang hendak dibaca dalam batas-batas yang secepat mungkin. Sehingga pengukuran yang benar dapat diperoleh dengan cepat. Maka dari itu alat-alat ukur yang lazim dipergunakan dibuat dengan peredaman sedikit kurang.
  • 28. ALAT UKUR BESI PUTAR DEFINISI PRINSIP KERJA KARAKTERSITIK PEREDAMAN
  • 29. DEFINISI Alat ukur dengan besi putar bekerja berdasarkan pada arus yang akan diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya medan magnet. Potongan besi ditempatkan di medan magnet tersebut dan menerima gaya elektromagnetis. Kelebihan alat ukur tipe besi putar ini sederhana tapi kuat dalam kontrussinya,serta murah. Sehingga banyak digunakan sebagai pengukur arus listrik dan tegangan listrik pada frekuensi- frekuensi yang dipakai pada jarring jaring yang terdapat di kota. Di samping itu keuntungan alat ukur ini mempunyai sudut yang sangat besar.
  • 30. PRINSIP KERJA Berdasarkan cara kerjanya, alat ukur besi putar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : •Jenis tolak (repusion type) •Jenis Tarikan (Attraction) •Jenis gabungan tarik dan tolak (combined attraction and repulsion type)
  • 32. Seperti diperlihatkan dalam gambar , sepasang besi lunak ditempatkan di dalam kumparan yang tetap, satu dari padanya tidak dapat bergerak sedangkan yang lain ditempatkan agar bebas bergerak melalui suatu sumbu. Besi yang pertama dikenal sebagai besi tetap dan yang akhir sebagai besi bergerak.
  • 33. Kedua besi itu yang tetap mapun yang bergerak dimagnitiser dan besarnya adalah berbanding lurus dengan arus I dengan arah magnitisasi yang sama. Dengan demikian akan terdapat bahwa kutub yang sama yaitu kutub utara dengan utara dan kutub selatan dengan selatan akan lebih berdekatan bila dibandingkan antara kutub utara dan selatan. Akibatnya mereka saling tolak menolak dan menghasilkan suatu momen gerak.
  • 34. Jenis Tarikan (Attraction) bekerja berdasarkan pada penarikan sepotong besi lunak terhadap medan magnet
  • 35. Pada gambar. terlihat bahwa jika lempengan besi yang belum termagnetisasi digerakkan mendekatai sisi kumparan yang dialiri arus, lempengan besi akan tertarik di dalam kumparan. Hal ini merupakan dasar dalam pembuatan suatu pelat dari besi lunak yang berbentuk bulat telur, bila dipasangkan pada batang yang berada diantara "bearings" dan dekat pada kumparan, maka pelat besi tersebut akan terayun ke dalam kumparan yang dialiri arus.
  • 36. Kuat medan terbesar berada ditengah - tengah kumparan, maka pelat besi bulat telur harus dipasang sedemikian rupa sehingga lebar gerakannya yang terbesar berada di tengah kumparan. Bila sebuah jarum penunjuk dipasangkan pada batang yang membawa pelat tadi, maka arus yang mengalir dalam kumparan akan mengakibatkan jarum penunjuk menyimpang
  • 37. Jenis gabungan tarik dan tolak (combined attraction and repulsion type) Seperti dalam gambar , dua pasang kepingan besi yang terdiri dari besi yang tetap dan besi yang bergerak seperti yang terdapat pada type alat ukur yang tolak menolak ditempatkan pada jarak yang tertentu
  • 38. Bila sudut putar dari sumbu putarnya adalah kecil, maka susunan ini bekerja seperti cara tolak menolak , akan tetapi bila sudut putarnya menjadi lebih besar maka masing-masing besi akan bekerja agak lain. Dalam keadaan ini gaya tarik menarik mulai akan berpengaruh yang disebabkan oleh adanya kutub kutub yang berlawanan arahnya, sehingga menyebabkan pengurangan dari pada gaya tolak menolak yang disebabkan oleh adanya kutub kutub bersamaan.
  • 39. KARAKTERSITIK Karakteristik alat ukur besi putar adalah sebagai berikut: Pengaruh dari medan magnet luar : Pengaruh frekuensi: Pengaruh histerisis magnet:
  • 40. Pengaruh dari medan magnet luar : Kumparan yang tidak tetap tidak dapat membangkitkan suatu medan magnet yang kuat. Oleh karena itu seluruh kumparan diletakkan dalam suatu kotak besi yang berfungsi sebagai suatu tameng magnet.
  • 41. Pengaruh frekuensi: Alat ukur tegangan dengan prinsip besi putar ini, jika frekuensi tegangannya tinggi, maka perubahan arus yang melalui kumparan putar lebih penting daripada pengaruh arus-arus putar. Perubahan arus ini disebabkan perubahan induktansi kumparan.
  • 42. Pengaruh histerisis magnet: Alat ukur besi putar ini dapat digunakan dalam pengukuran arus searah mupun bolakbalik. Tetapi penggunaan pada araus searah, kesalahan akan terjadi yang disebabkan adanya kondisi-kondisi magnetisasi yang berbedabeda disebabkan kerugian histerisis dari besi.
  • 43. PEREDAMAN Peredam pada alat ukur kumparan besi putar disebabkan oleh dua hal yaitu karena adanya tahanan udara dan arus putar (eddy current)
  • 44. A B
  • 45. Peredaman yang disebabkan oleh tahanan udara terdiri dari kepingan peredam alumunium yang ditempatkan pada poros putarannya. Jika kepingan peeredam tersebut berputar berbarengan dengan sumbu putarnya, maka timbullah momen redaman yang disebabkan oleh adanya tahanan udara. Hal ini ditunjukkan pada gambar sebelahnya.
  • 46. Sedangkan peredaman yang dihasilkan karena adanya arus putar terdiri dari kepinganan logam yang ditempatkan tegak lurus terhadap sumbu putar (poros). Kepingan logam ini ditempatkan dalam medan magnet yang dibangkitkan oleh suatu magnet permanen. Jika sumbu berputar, maka terjadilah arus putar (eddy current) di dalam kepingan logam tersebut. Adanya arus putar dan medan magnet permanen akan menimbulkan adanya momen redaman yang besarnya berbanding lurus dengan kecepatan putar dan arahnya terbalik terhadap arah putar
  • 47. ALAT UKUR INDUKSI DEFINISI PRINSIP KERJA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
  • 48. DEFINISI Induksi adalah suatu keadaan listrik hasil akibat adanya medan magnet yang bangkit disekitar kumparan berarus listrik. Bila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnit dari arus bolak-balik, maka arus-arus putar akan dibangkitkan didalam konduktor tersebut. Medan-medan magnit dari arus-arus putar ini dan dari arus bolak-balik yang menyebabkannya, akan memberikan interaksi yang menimbulkan momen gerak pada konduktor; dan prinsip ini akan mendasari kerja daripada alat-alat ukur induksi.
  • 49. PRINSIP KERJA Prinsip kerja alat ukur induksi ini dipengaruhi adannya torsi yang terjadi karena adanya reaksi antara fluks magnetis yang magnitudenya tergantung pada arus atau tegangan yang diukur serta tergantung pada arus eddy atau arus putar yang terinduksi pada piringan atau silinder metal oleh fluks magnet yang lain.
  • 50. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan alat ukur jenis induksi ini adalah memiliki skala penuh pengukuran yang cukup besar yang dapat melebihi 2000, tidak banyak dipengaruhi oleh medan dari luar, serta sangat efisiennya peredaman. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh alat ukur ini adalah hanya dapat digunakan untuk pengukuran listrik searah, memerlukan daya yang cukup besar dalam penggunaannya serta dapat menimbulkan kesalahan (error) jika tidak dikompensasi oleh variasi frekuensi dan suhu.
  • 51. ALAT UKUR THERMOCOUPLE DEFINISI PRINSIP KERJA JENIS-JENIS THERMOCOUPLE KELEBIHAN
  • 52. DEFINISI Thermocouple adalah suatu rangkaian yang tersusun dari dua buah logam yang masing-masing mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dihubungkan satu dengan yang lain pada ujung-ujungnya. Jika pada kedua titk hubung kedua logam tersebut mempunyai perbedaan temperature, maka timbullah beda potensial yang memungkinkan adanya arus listrik di dalamnya. Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase).
  • 53. PRINSIP KERJA Termokopel bekerja berdasarkan pembangkitan tenaga listrik pada titik sambung dua buah logam yang tidak sama (titik panas/titk ukur). Ujung lain dari logam tersebut sering disebut titik referensi (titik dingin) dimana temperaturnya konstan. Umumnya, termokopel digunakan untuk mengukur temperatur berdasarkan perubahan temperatur menjadi sinyal listrik.
  • 54. Terdapat sebuah kawat pemanas lurus yang dibuat dari bahan yang mempunyai nilai tahanan yang cukup tinggi. Pada tengah- tengah kawat pemanas tersebut dihubungkan dengan salah satu titik hubung dari thermocouple. Kedua ujung bebas thermocouple masing-masing dihubungkan dengan pengukur milivolt yang akan mengukur beda tegangan yang dihasilkan oleh kedua ujung thermocouple tersebut.
  • 55. Jika arus I dialirkan melalui kawat pemanas maka kawat pemanas akan membangkitkan panas dengan besar daya berbanding dengan arus kuadratnya. Panas yang dibangkitkan ini menaikkan panas pada tengah kawat pemanas dari T1 ke T2. Yang sebanding dengan jumlah panas tersebut.
  • 56. Temperatur pada salah satu titik hubung thermocouple juga naik sehingga berlaku hubungan T1-T2 = K1I2 dengan K1 adalah suatu tetapan. Titik hubung thermocouple yang satunya ditempatkan kira-kira pada temperatur ruangan sehingga thermocouple akan membangkitkan GGL thermis sebesar E = K2(T1-T2) Dengan K2 juga sebuah tetapan. Akhirnya hubungan antara arus dan tegangan adalah E = K1K2I2
  • 57. Arus yang diukur dapat diperoleh dengan mengukur tegangan pada kedua ujung thermocouple yang lain. Pada rangkaian bolak- balik arus yang diukur merupakan arus efektif yang meripakan gelombang sinus. Sehingga panas yang dibangkitkan pada kawat pemanas adalah sebagi fungsi waktu. Dengan mengukur harga tegangan E, maka diperoleh harga dari arus efektif dari arus bolak balik tersebut. Pada alat ukur ini harga arus dan tegangan yang ditunjukkan sama saja antara arus DC maupun AC sehingga alat ukur ini termasuk alat ukur yang universal untuk arus searah maupun bolak balik dan tidak terpengaruh oleh bentuk gelombang dari arus yang diukur.
  • 58. Termokopel bekerja berdasarkan efek Seebeck, mengubah antara suhu sambungan acuan (reference junction) dengan suhu sambungan ukur (measuring junction) menjadi tegangan listrik. Hubungan antara harga tegangan yang terkoreksi V(tl,0) harga tegangan sambungan acuan V(ref,0) dan harga tegangan pada tabel standar kalibrasi V(tl,ref) adalah : V(tl,0)=V(tl,ref)+V(ref,0)
  • 59. Efek Seebeck timbul karena kerapatan muatan pembawa (electron dalam logam) suatu penghantar berbeda dengan penghantar lain dan bergantung pada temperatur. Bila dua jenis penghantar dihubungkan sehingga membentuk dua sambungan dan kedua sambungan itu dipertahankan pada temperatur yang berbeda, maka difusi pembawa muatan yang terjadi pada sambungan itu mempunyai laju yang berbeda.
  • 60. Sambungan logam pada termokopel terdiri dari dua sambungan, yaitu: a. Reference Junction ( Cold Junction ) ,merupakan sambungan acuan yang suhunya dijaga konstan dan biasanya diberi suhu yang dingin ( ≈ 0oC ). b. Measuring Junction ( Hot Junction ), merupakan sambungan yang dipakai untuk mengukur suhu atau disebut juga sambungan panas.
  • 61. JENIS Koofesien Range Suhu Tipex Material Seebeck Keterangan ( oC ) (µV/ oC) Chromel / −200 °C hingga Termokopel untuk tujuan umum, K 41 Alumel +1200 °C lebih murah Tipe E memiliki output yang besar Chromel / −200 °C hingga E 68 (68 µV/°C) membuatnya cocok Constantan +1000 °C digunakan pada temperatur rendah Rentangnya terbatas (−40 hingga Iron / −40 °C hingga J 53 +750 °C) membuatnya kurang Constantan +750 °C populer dibanding tipe K Stabil dan tahanan yang tinggi −200 °C hingga terhadap oksidasi membuat tipe N N Nicrosil / Nisil 39 +1300 °C cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum
  • 62. Koofesien Range Suhu Tipex Material Seebeck Keterangan ( oC ) (µV/ oC) Tipe B memberi output yang sama Platinum- 0 °C hingga pada suhu 0 °C hingga 42 °C B 3 Rhodium +1800 °C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 °C. Platinum Sensitivitas rendah (6 /Platinum 0 °C hingga µV/°C) dan biaya tinggi membuat R 6 with 7% +1600 °C mereka tidak cocok dipakai untuk Rhodium tujuan umum. Platinum Karena stabilitasnya yang tinggi /Platinum 0 °C hingga Tipe S digunakan untuk standar S 6 with 10% +1600 °C pengukuran titik leleh emas Rhodium (1064.43 °C). −200 °C Sering dipakai sebagai alat Copper / T hingga 43 pengukur alternatif sejak penelitian Constantan +400 °C kawat tembaga.
  • 63. KELEBIHAN a. Tahan terhadap efek getaran b. Waktu respon pendek c. Ukurannya kecil dan harganya murah d. Tidak memiliki efek self-heating