SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
TUGAS JARINGAN WIRELESS
PEMBAHASAN :
JENIS-JENIS ANTENA SERTA RADIASINYA,
RADIO CHANEL
JENIS-JENIS TEKNIK SWITCHING
PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK V:
- MUHAMMAD HAFIZ
- ADE PUTRA
- IIN FEBRINA
- M.RIDWAN
- M.SUPRAPTO
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Pengertian Dan Jenis Antena Jaringan
Alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan
akan menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara. Antena
mengkonversi gelombang elektrik menjadi gelombang
elektromagnetik.Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal
dikenal sebagai gain/penguatan antena.Sedangkan satuan untuk mengukur
penguatan antena adalah dBi.
Macam macam antena terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Antena Directional (Antena pengarah
2. Antena Omnidirectional
1. Antena Directional (Antena pengarah)
Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat
tinggi yang diarahkan ke Access Point
Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu :
1. Yagi
2. Parabolic(parabola).
3. Wajan Bolic
a. Yagi
Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah.
Mempunyai penguatan antara 7 - 19 dBi
b. Parabolic (Parabola)
Digunakan untuk jarak menengah/sedang
Mempunyai penguatan antara18 - 28 dBi
C. Wajan Bolic
Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net
2. Antena Omnidirectional
Biasanya antena jenis ini digunakan pada Access Point(AP).Antena jenis ini
mempunyai pola radiasi 360 derajat.
Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu :
1. Sectoral
2. Omni
a. Sectoral
1. Mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi
2. Tingginya penguatan dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari
45 - 1800
b. OMNI
1. Sering digunakan untuk sambungan point to multi point
2. Mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi
Pola Radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh
sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima
oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi
berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola
elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah
yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang
meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena
isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun,
jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi
sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan
memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena,
maka directivity antena tersebut.
Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan
antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah
tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada
umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk
perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah
decibel
Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol
memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna
dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum
pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal
yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajarimedan
magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama
adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai
beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi
spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah
titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori,
beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan
Radio Chanel
Radio PTP mempunya sistem pengiriman satu arah yaitu didalam prinsip
kerjanya radio tersebut hanya dapat berkomunikasi dengan satu lawan saja dan
radio tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan radio yang lain walaupun
berdekatan dikarenakan pada setiap radio terdapat sistem keamanan yaitu
keamanan dalam hal frekuensi (kanal tertentu), keamanan dalam hal ID dan
peng-addressan masing masing.
Jadi, walaupun banyak pengguna radio dalam satu area mereka pada dasarnya
tidak akan dapat saling menerima jika bukan pasangannya.
Gambar 5 : Gabungan antara koneksi PTP dan PTMP dalam memberikan
beberapa
layanan jasa broadband. Dalam gambar tersebut berbagai layanan
TEKNIK SWITCHING
Komunikasi voice ataupun data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut
adalah uraian beberapa teknik switching yang diterapkan. Secara umum arti
switching dalam teknik jaringan komunikasi adalah melakukan proses
hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara
satu sama lain.
Jaringan telepon terdiri dari banyak titik penyambungan sehingga tiap telepon
dalam jaringan dapat saling dihubungkan melalui junction atau trunk.
Hubungan antara operator disebut Junction. Penyambungan merupakan
masalah kompleks dalam pendefinisian fungsi, features, kemajuan teknologi dan
operasinya.
Ada 8 fungsi dasar penyambungan :
1. Interkoneksi
2. Informasi penerimaan
3. Pengendalian
4. Informasi pengiriman
5. Kesiagaan (alerting)
6. Test kesibukan
7. Penjagaan kondisi pelanggan (attending)
8. Pengawasan (supervisi)
Syarat Teknik Penyambungan:
1. Tiap pemakai mampu berkomunikasi dengan pemakai lain.
2. Waktu penyambungan harus jauh lebih kecil dibanding waktu hubungan.
3. GOS Maximum pada jam sibuk 5 % . Untuk perencanaan sebaiknya
diambil angka 1% (tergantung investasi yang dapat diberikan dan
tuntutan pelanggan serta tarip)
4. Privacy pelanggan harus dapat dijamin kecuali dalam beberapa kasus,
misalkan politik.
5. Informasi utama yang disalurkan adalah suara.
6. Ketersediaan pelayanan harus setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu
dan 365 hari setahun.
Teknik Switching dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Circuit Switching
2. Packet Switching
Sistem Switching
1. Selektor
Selektor merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu masukkan (inlet)
dengan beberapa pilihan keluaran (outlet). Selektor elektromekanik digerakkan
secara elektromagnetik maupun dengan mempergunakan elektromotor.
Selektor banyak digunakan pada awal teknologi switching.
Selektor dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls
dari telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh
besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain.
Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut Uniselector, sedangkan
yang memiliki outlet pada sisi horizontal dan vertikal disebut Two-Motion
Selector. Selektor yang digunakan untuk switching adalah Two-motion selector.
Selektor ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet dapat
dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan menggerakkan wiper ke
arah vertikal, sedangkan digit kedua ke arah horizontal.
2. Crossbar Switch
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan
adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang
berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan
terdiri dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet
dan 20 vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki
200 titik persilangan.
3. Rele
Selain selektor dan crossbar switch, rele banyak digunakan sebagai komponen
penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele
terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR (Silicon
Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar pada
dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet.
Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum
ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini
menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi
kontak yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat
digerakkan hanya dengan pulsa satu mdetik.
Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi
switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.
Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan
terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus
menerus selama hubungan berlangsung :
 Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
 Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay
(tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay).
Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
1. Pembentukan hubungan
2. Transfer data
3. Pembubaran (terminasi) hubungan
Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :
 Real time-spech (contoh : telepon)
 Real time-data very high bit transmitted
Contoh :
 Jaringan Telepon
 ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Dalam sistem ini pengirim yaitu rangkaian masukan disambungkan ke penerima
atau rangkaian keluaran selama pengalihan informasi. Untuk tiap hubungan
diperlukan satu rangkaian. Bilamana pihak yang dituju sibuk ataupun tidak
berada dalam keadaan siap menerima informasi hubungan tidak dapat
dilaksanakan atau gagal. Informasi yang hendak dikirmkan dapat hilang.
Jaringan telepon menggunakan cara ini.
Untuk transmisi data, komunikasi biasanya dilakukan dengan cara melalui
transmisi data dari sumber ke tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching
perantara. Simpul switching bertujuan menyediakan fasilitas switching yang
akan memindah data dari simpul ke simpul sampai mencapai tujuan.
Ujung perangkat yang ingin melakukan komunikasi disebut station. Station bisa
berupa komputer, terminal, telepon, atau perangkat komunikasi lainnya.
Sedangkan perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi disebut simpul.
Simpul-simpul saling dihubungkan melalui jalur transmisi. Masing-masing
station terhubung ke sebuah simpul, dan kumpulan simpul-simpul itulah yang
disebut sebagai jaringan komunikasi.
Simpul yang hanya terhubung dengan simpul lain, tugasnya hanya untuk
switching data secara internal (ke jaringan). Sedangkan yang terhubung ke satu
station atau lebih, fungsinya selain menerima data juga sekaligus
mengirimkannya ke station yang terhubung.
Jalur simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan menggunakan
Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing
(TDM).
Tidak ada saluran langsung diantara sepasang simpul. Sehingga diharapkan
selalu memiliki lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk tiap pasangan
station untuk mempertahankan reliabilitas jaringan.
Routing dalam Circuit Switched
Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara meminimisasi switching dan kapasitas
transmisi
Keterangan:
 Pelanggan : a, b, c, d
 Local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya
menggunakan twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan
beberapa puluh kilometer.
 Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan.
 Switching Lokal mendukung pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan
nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan
dalam local area.
 Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple
voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division
Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).
Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap
selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.
Keuntungan Teknik Switching
1. Sekali koneksi terjadi:
- Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations)
- Fixed data rate tanpa adanya delay
2. Sangat baik untuk komunikasi real time
Kelemahan Teknik Switching
- Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun
tidak ada data yang dikirim
- Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay)
II.3.2 Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan
internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah
node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan
mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan
sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara
bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan
ke rute yang berbeda melalui router.
Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati
jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-
potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket
melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap
titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik
berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun
pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-
paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim,
message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data
dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar
bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya
header berisi :
Source (sender’s) address
Destination (recipient’s) address
Packet size
Sequence number
Error checking information
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
1. Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare
secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan
ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching,
waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu
menggunakan time-division multiplexing.
2. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah
station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
3. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan
jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan
menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima
akan tetapi delay delivery bertambah.
4. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah
queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama
kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai
delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.
Packet Switching juga meiliki kelemahan, yaitu :
- Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss
packet, dan throughput
Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:
- Public data network
- Frame relay
- Internet (connectionless)
- LAN (connectionless)
Contoh packet swithing :
Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching,
yaitu:
1. 1. Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen. Jika host A
megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram,
jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim
bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang
berbeda Paket-paket tersebut disebut datagram,
Implikasi dari switching paket datagram :
- Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda ketika
dikirimkan
- Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
Kelebihan Datagram Packet Switching:
- Tidak ada waktu call setup
- Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload.
- Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure
Kelemahan Datagram Packet Switching:
- Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya.
- Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node
- Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang dating
1. 1. Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan
paket switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket
dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual
circuit). Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-
paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi
interleaving.
Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :
1. Penetapan VC
2. Pentransferan data
3. Pemutusan VC
Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
- Kedatangan paket sesuai urutannya.
- Terdapat mekanisme error control.
- Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
- Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating
Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
- Adanya delay saat connection setup.
- Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
- Adaptasi terhadap network overload kurang baik
Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:
 Datagram (Connectionless)
– Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat
menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur.
– Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan
node yang gagal
 Virtual Circuit (Connection Oriented)
– Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama
PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS
Pemakaian perangkat teknologi berbasis wireless pada saat ini sudah begitu
banyak, baik digunakan untuk komunikasi suara maupun data, juga bisa
dimanfaatkan untuk berbagi sumber daya komputer. Karena teknologi wireless
memanfaatkan frekwensi tinggi untuk menghantarkan sebuah komunikasi.
Pemanfaatan jaringan wireless sangatlah efektif digunakan saat ini karena
perangkat-perangkat komputer yang diciptakan rata-rata sudah menggunkan
teknologi wireless. Teknologi wireless menggunakan media transmisi
gelombang radio utuk komunikasi antar perangkat komputer.
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah ingin memberikan
pengetehuan tentang pemanfaatan jaringan wireless dalam berbagi sumber
daya komputer secara efisien dan hemat.
PENGERTIAN & MANFAAT:
Jaringan nirkabel adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi
antar sistem [[komputer] tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering
dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter,
memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit).
Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi
informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori
jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless
LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan
sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa
kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii,
mengembangkan komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet,
menggunakan biaya rendah seperti ham-radio. Dengan bi-directional topologi
bintang, sistem komputer yang terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat
pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa
menggunakan saluran telepon.
"Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di Proceedings
IEEE pelaporan percobaan jaringan area lokal nirkabel menggunakan
komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P.
Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu radio spread spectrum
untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi Telekomunikasi
Nasional. Pada tahun 1984, perbandingan antara infra merah dan CDMA spread
spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh
IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul kemudian
dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya
Marcus memimpin FCC untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk
aplikasi komersial teknologi spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad
melaporkan percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division
Multiple Access. Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan
dalam pengembangan dari generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan
diperbarui beberapa lama diskusi di radio portabel dan mobile industri.
TOPOLOGI :
Topologi jaringan nirkabel
1. Topologi Ad-Hoc
Topologi ini sama seperti topologi jaringan peer to peer. Artinya jaringan yang
dibangun hanya menggunakan komponen wireless LAN Card tanpa
menggunakan acces point sebagai penghubung. Berikut ilustrasinya .
2. Topologi Infrastruktur
Pada Topologi ini selain menggunakan wireless LAN Card pada masing-masing
komputer, pada topologi ini juga menggunakan acces point sebagai media
penghubung. Jadi client jaringan harus melalui acces point terlebih dahulu
sebelum dapat berhubungan dengan client yang lain.
INTERNET :
PENGERTIAN :
PENGERTIAN JARINGAN INTERNET
Jaringan Internet - Pengertian Jaringan Internet. Teknologi berkembang pesat
sehingga ada sebuah slogan yang mengatakan "Dunia di Gemgaman Tangan
Anda", salah satu teknologi yang sungguh fenomenal adalah Internet, sebuah
Jaringan yang begitu kompleks namun sungguh mengagumkan maka kita sebut
sebagai Jaringan Internet. Internet adalah jaringan komputer yang bisa
dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh
dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat
bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia
layanan internet (internet service provider / ISP) seperti Telkom Speedy, atau
IndosatNet. Internet dapat diterjemahkan sebagai international networking
(jaringan internasional), karena menghubungkan komputer secara internasional,
atau sebagai internetworking (jaringan antar jaringan) karena menghubungkan
berjuta jaringan diseluruh dunia.
Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department
of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang
diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) dengan
tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada dibeberapa
universitas melakukan riset militer, terutama untuk membangun jaringan
komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap serangan nuklir.
Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer yang terlibat, dan
riset disisi pengembangan perangkat lunak juga berkembang. Pada bulan Mei
tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford University dan Robert E.Kahn dari
Departemen Pertahanan USA, mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction
on Communication berjudul “A Protocol for Packet Network
Intercommunication”, konsep ini kemudian populer sebagai protokol TCP/IP,
ketika ARPANET meng-adopsi protokol menjadi protokol standard untuk
ARPANET pada tahun 1983. Pihak universitas terutama University of California
at Berkeley kemudian membangun sistem operasi Berkeley Software
Distribution Unix) atau BSD UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan
pihak departemen pertahanan membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN)
untuk meng-implementasi protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan
pada ARPANET, dengan demikian cikal-bakal internet terbentuk.
Pada penghujung tahun 1983, jaringan ARPANET dibagi dua menjadi
DARPANET (Defence ARPANET) dan MILNET (MILitary NETwork). Pada
tahun 1985 dibentuklah jaringan NFSNET (National Science Foundation
NETwork) untuk menghubungkan supercomputer yang ada diberbagai
universitas di Amerika dan disambungkan dengan ARPANET. Jaringan NSFNET
dikembangkan terus oleh periset perguruan tinggi. Pada tahun 1988 jaringan
backbone internet ini hanya berkapasitas 56 Kbps. Walaupun pada tahun 1990
secara resmi ARPANET ditutup, namun jaringan internet yang telah terbentuk
diteruskan oleh pihak universitas di Amerika dan memasukkan jaringan
universitas di benua Amerika (Kanada dan Amerika Selatan) serta jaringan di
Eropa menjadi bagian dari internet. Pada tahun 1992 jaringan backbone
ditingkatkan ke T3 dengan kecepatan 45 Mbps, dan disekitar tahun 1995
ditingkatkan lagi menjadi OC-3 pada kecepatan 155 Mbps. Kini backbone
internet berkecepatan tinggi dalam order Gbps.
Topologi internet pada dasarnya adalah mesh-topology, menghubungkan
banyak jenis jaringan melalui sistem packet-switching, kalaupun bisa dikatakan
yang menjadi pusat-nya adalah beberapa NAP (Network Access Point) yang ada
di San Fransisco (Pacific Bell), di Chicago (Ameritech), New Jersey (Sprint), dan
Merit Access Exchange (MAE) di San Fransisco (MAE West) dan Washington, D.C
(MAE East) yang ditangani oleh MFS Datanet.
Walaupun tidak ada organisasi yang memiliki internet, namun ada banyak
organisasi yang memelihara jaringan ini melalui penetapan standarisasi
protokol, aturan-aturan, serta metoda akses. Internet Engineering Task Force
(IETF) menangani masalah-masalah teknis yang timbul di internet, seperti
masalah pada protokol, arsitektur dan pengoperasian internet. Internet
Research Task Force (IRTF) menangani riset teknis, seperti sistem
pengalamatan dan rekayasa lainnya. Internet Assigned Numbers Authority
(IANA) mengatur pembagian alamat IP (IP#) ke berbagai negara dan organisasi.
Internet Society (ISOC) menangani masalah administrasi dan struktur organisasi
internet.
Badan usaha komersil kemudian menyediakan layanan akses dengan
menyediakan koneksi dari komputer pengguna ke internet, dan badan ini
disebut sebagai penyedia akses internet atau ISP. Beberapa ISP terkenal di dunia
adalah America On Line (AOL), Australia OnLine, CompuServe, GEnie, dan
Prodigy. Di Indonesia ada TelkomNet, IndosatNet, Wasantara Net, InterNux,
dan sebagainya. ISP menyediakan koneksi dial-up melalui modem-telepon,
koneksi wireless melalui antena WLAN, atau koneksi ADSL melalui telepon.
Protokol koneksi yang digunakan adalah SLIP (Serial Line Interface Protocol)
atau PPP (Point-to-Point Protocol), dimana koneksi SLIP biasanya lebih lambat
dari PPP.

More Related Content

What's hot

Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasistyo14
 
Antena dipole
Antena dipoleAntena dipole
Antena dipoleronalto20
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
Perlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada btsPerlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada btssepti indah
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomAli Must Can
 
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektroBab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektroFairuz Zabadi
 
2.saluran transmisi
2.saluran transmisi2.saluran transmisi
2.saluran transmisiampas03
 
8.2 Menganalisis Komunikasi Radio
8.2 Menganalisis Komunikasi Radio8.2 Menganalisis Komunikasi Radio
8.2 Menganalisis Komunikasi RadioMohd Shukri Suib
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiampas03
 
Watm interworking 1314
Watm interworking 1314Watm interworking 1314
Watm interworking 1314ampas03
 
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]Salman Alparisi
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanBeny Nugraha
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Abdurrochman Soewarno
 
Teori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelTeori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelEilaz Barnaveld
 
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)arisaef
 
Transmisi data
Transmisi dataTransmisi data
Transmisi datamunir09
 

What's hot (20)

Antena
AntenaAntena
Antena
 
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
 
03. sentral telepon
03. sentral telepon03. sentral telepon
03. sentral telepon
 
Antena dipole
Antena dipoleAntena dipole
Antena dipole
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Perlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada btsPerlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada bts
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkom
 
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektroBab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
 
2.saluran transmisi
2.saluran transmisi2.saluran transmisi
2.saluran transmisi
 
8.2 Menganalisis Komunikasi Radio
8.2 Menganalisis Komunikasi Radio8.2 Menganalisis Komunikasi Radio
8.2 Menganalisis Komunikasi Radio
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
Watm interworking 1314
Watm interworking 1314Watm interworking 1314
Watm interworking 1314
 
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
 
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
 
Teori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelTeori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan Nirkabael
 
IS1313 02-Terminal Devices
IS1313 02-Terminal Devices IS1313 02-Terminal Devices
IS1313 02-Terminal Devices
 
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
 
Transmisi data
Transmisi dataTransmisi data
Transmisi data
 

Similar to Tugas Jaringan Wireless Kelompok V

Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiSigit Muhammad
 
Media transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi dataMedia transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi dataMuhammad Syarif
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wirelessAnshari Nasrun
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputerMuh Ramadhan
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiHeru Sitorus
 
media_transmisi_komunikasi_data.pptx
media_transmisi_komunikasi_data.pptxmedia_transmisi_komunikasi_data.pptx
media_transmisi_komunikasi_data.pptxPutri Arifah
 
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptpertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptamandaaprilia8
 
Wireless Technology and Its Characteristics
Wireless Technology and Its CharacteristicsWireless Technology and Its Characteristics
Wireless Technology and Its CharacteristicsS N M P Simamora
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptxmateriunama
 
MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...
MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...
MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...Lukluk Auliyatul
 
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...BektiWidhianto
 
belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!MFaqihArrijal
 

Similar to Tugas Jaringan Wireless Kelompok V (20)

Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
Media transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi dataMedia transmisi dan komunikasi data
Media transmisi dan komunikasi data
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer
 
Anten
AntenAnten
Anten
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
 
media_transmisi_komunikasi_data.pptx
media_transmisi_komunikasi_data.pptxmedia_transmisi_komunikasi_data.pptx
media_transmisi_komunikasi_data.pptx
 
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptpertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
 
Wireless Technology and Its Characteristics
Wireless Technology and Its CharacteristicsWireless Technology and Its Characteristics
Wireless Technology and Its Characteristics
 
Gardu Induk.ppt
Gardu Induk.pptGardu Induk.ppt
Gardu Induk.ppt
 
Sepetee
SepeteeSepetee
Sepetee
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
 
MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...
MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...
MAKALAH SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK “PLC Sebagai SISTEM KOMUNIKASI ANTAR GA...
 
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
 
Satellite communications
Satellite communicationsSatellite communications
Satellite communications
 
Tugas spa
Tugas spaTugas spa
Tugas spa
 
belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!
 
Antena radio kel ii
Antena radio kel iiAntena radio kel ii
Antena radio kel ii
 

Tugas Jaringan Wireless Kelompok V

  • 1. TUGAS JARINGAN WIRELESS PEMBAHASAN : JENIS-JENIS ANTENA SERTA RADIASINYA, RADIO CHANEL JENIS-JENIS TEKNIK SWITCHING PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS DISUSUN OLEH KELOMPOK V: - MUHAMMAD HAFIZ - ADE PUTRA - IIN FEBRINA - M.RIDWAN - M.SUPRAPTO TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
  • 2. Pengertian Dan Jenis Antena Jaringan Alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara. Antena mengkonversi gelombang elektrik menjadi gelombang elektromagnetik.Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal dikenal sebagai gain/penguatan antena.Sedangkan satuan untuk mengukur penguatan antena adalah dBi. Macam macam antena terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Antena Directional (Antena pengarah 2. Antena Omnidirectional 1. Antena Directional (Antena pengarah) Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat tinggi yang diarahkan ke Access Point Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu : 1. Yagi 2. Parabolic(parabola). 3. Wajan Bolic a. Yagi Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah. Mempunyai penguatan antara 7 - 19 dBi b. Parabolic (Parabola) Digunakan untuk jarak menengah/sedang Mempunyai penguatan antara18 - 28 dBi
  • 3. C. Wajan Bolic Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net 2. Antena Omnidirectional Biasanya antena jenis ini digunakan pada Access Point(AP).Antena jenis ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu : 1. Sectoral 2. Omni a. Sectoral 1. Mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi 2. Tingginya penguatan dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari 45 - 1800 b. OMNI 1. Sering digunakan untuk sambungan point to multi point 2. Mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi
  • 4. Pola Radiasi Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth). Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut. Gain Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah decibel Polarisasi Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajarimedan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan
  • 5. Radio Chanel Radio PTP mempunya sistem pengiriman satu arah yaitu didalam prinsip kerjanya radio tersebut hanya dapat berkomunikasi dengan satu lawan saja dan radio tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan radio yang lain walaupun berdekatan dikarenakan pada setiap radio terdapat sistem keamanan yaitu keamanan dalam hal frekuensi (kanal tertentu), keamanan dalam hal ID dan peng-addressan masing masing. Jadi, walaupun banyak pengguna radio dalam satu area mereka pada dasarnya tidak akan dapat saling menerima jika bukan pasangannya. Gambar 5 : Gabungan antara koneksi PTP dan PTMP dalam memberikan beberapa layanan jasa broadband. Dalam gambar tersebut berbagai layanan
  • 6. TEKNIK SWITCHING Komunikasi voice ataupun data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut adalah uraian beberapa teknik switching yang diterapkan. Secara umum arti switching dalam teknik jaringan komunikasi adalah melakukan proses hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain. Jaringan telepon terdiri dari banyak titik penyambungan sehingga tiap telepon dalam jaringan dapat saling dihubungkan melalui junction atau trunk. Hubungan antara operator disebut Junction. Penyambungan merupakan masalah kompleks dalam pendefinisian fungsi, features, kemajuan teknologi dan operasinya. Ada 8 fungsi dasar penyambungan : 1. Interkoneksi 2. Informasi penerimaan 3. Pengendalian 4. Informasi pengiriman 5. Kesiagaan (alerting) 6. Test kesibukan 7. Penjagaan kondisi pelanggan (attending) 8. Pengawasan (supervisi) Syarat Teknik Penyambungan: 1. Tiap pemakai mampu berkomunikasi dengan pemakai lain. 2. Waktu penyambungan harus jauh lebih kecil dibanding waktu hubungan. 3. GOS Maximum pada jam sibuk 5 % . Untuk perencanaan sebaiknya diambil angka 1% (tergantung investasi yang dapat diberikan dan tuntutan pelanggan serta tarip) 4. Privacy pelanggan harus dapat dijamin kecuali dalam beberapa kasus, misalkan politik. 5. Informasi utama yang disalurkan adalah suara. 6. Ketersediaan pelayanan harus setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun. Teknik Switching dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Circuit Switching 2. Packet Switching
  • 7. Sistem Switching 1. Selektor Selektor merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu masukkan (inlet) dengan beberapa pilihan keluaran (outlet). Selektor elektromekanik digerakkan secara elektromagnetik maupun dengan mempergunakan elektromotor. Selektor banyak digunakan pada awal teknologi switching. Selektor dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls dari telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain. Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut Uniselector, sedangkan yang memiliki outlet pada sisi horizontal dan vertikal disebut Two-Motion Selector. Selektor yang digunakan untuk switching adalah Two-motion selector. Selektor ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet dapat dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan menggerakkan wiper ke arah vertikal, sedangkan digit kedua ke arah horizontal. 2. Crossbar Switch Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20 vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik persilangan. 3. Rele Selain selektor dan crossbar switch, rele banyak digunakan sebagai komponen penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR (Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet. Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan hanya dengan pulsa satu mdetik. Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.
  • 8. Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus menerus selama hubungan berlangsung :  Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain  Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay (tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay). Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu; 1. Pembentukan hubungan 2. Transfer data 3. Pembubaran (terminasi) hubungan Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :  Real time-spech (contoh : telepon)  Real time-data very high bit transmitted Contoh :  Jaringan Telepon  ISDN (Integrated Services Digital Networks) Dalam sistem ini pengirim yaitu rangkaian masukan disambungkan ke penerima atau rangkaian keluaran selama pengalihan informasi. Untuk tiap hubungan diperlukan satu rangkaian. Bilamana pihak yang dituju sibuk ataupun tidak berada dalam keadaan siap menerima informasi hubungan tidak dapat dilaksanakan atau gagal. Informasi yang hendak dikirmkan dapat hilang. Jaringan telepon menggunakan cara ini.
  • 9. Untuk transmisi data, komunikasi biasanya dilakukan dengan cara melalui transmisi data dari sumber ke tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching perantara. Simpul switching bertujuan menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari simpul ke simpul sampai mencapai tujuan. Ujung perangkat yang ingin melakukan komunikasi disebut station. Station bisa berupa komputer, terminal, telepon, atau perangkat komunikasi lainnya. Sedangkan perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan melalui jalur transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan kumpulan simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan komunikasi. Simpul yang hanya terhubung dengan simpul lain, tugasnya hanya untuk switching data secara internal (ke jaringan). Sedangkan yang terhubung ke satu station atau lebih, fungsinya selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station yang terhubung. Jalur simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM). Tidak ada saluran langsung diantara sepasang simpul. Sehingga diharapkan selalu memiliki lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk tiap pasangan station untuk mempertahankan reliabilitas jaringan.
  • 10. Routing dalam Circuit Switched Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara meminimisasi switching dan kapasitas transmisi Keterangan:  Pelanggan : a, b, c, d  Local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer.  Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan.  Switching Lokal mendukung pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area.  Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).
  • 11. Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak. Keuntungan Teknik Switching 1. Sekali koneksi terjadi: - Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations) - Fixed data rate tanpa adanya delay 2. Sangat baik untuk komunikasi real time Kelemahan Teknik Switching - Selama koneksi berlangsung, time slot akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim - Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay) II.3.2 Packet Switching Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
  • 12. Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan- potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket- paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi : Source (sender’s) address Destination (recipient’s) address Packet size Sequence number Error checking information Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching : 1. Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing. 2. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket. 3. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah. 4. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets. Packet Switching juga meiliki kelemahan, yaitu : - Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet, dan throughput Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:
  • 13. - Public data network - Frame relay - Internet (connectionless) - LAN (connectionless) Contoh packet swithing : Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu: 1. 1. Datagram Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen. Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut datagram, Implikasi dari switching paket datagram : - Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda ketika dikirimkan - Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
  • 14. Kelebihan Datagram Packet Switching: - Tidak ada waktu call setup - Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload. - Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure Kelemahan Datagram Packet Switching: - Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya. - Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node - Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang dating 1. 1. Virtual Switching Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket- paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving. Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase : 1. Penetapan VC 2. Pentransferan data 3. Pemutusan VC
  • 15. Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching: - Kedatangan paket sesuai urutannya. - Terdapat mekanisme error control. - Penetapan satu rute untuk satu koneksi. - Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching: - Adanya delay saat connection setup. - Adaptasi terhadap node failure kurang baik. - Adaptasi terhadap network overload kurang baik Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:  Datagram (Connectionless) – Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap – Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node – Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur. – Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal  Virtual Circuit (Connection Oriented)
  • 16. – Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data – Setiap paket memiliki VC identifier. – Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket. – Semua paket akan melalui rute yang sama
  • 17. PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS Pemakaian perangkat teknologi berbasis wireless pada saat ini sudah begitu banyak, baik digunakan untuk komunikasi suara maupun data, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi sumber daya komputer. Karena teknologi wireless memanfaatkan frekwensi tinggi untuk menghantarkan sebuah komunikasi. Pemanfaatan jaringan wireless sangatlah efektif digunakan saat ini karena perangkat-perangkat komputer yang diciptakan rata-rata sudah menggunkan teknologi wireless. Teknologi wireless menggunakan media transmisi gelombang radio utuk komunikasi antar perangkat komputer. Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah ingin memberikan pengetehuan tentang pemanfaatan jaringan wireless dalam berbagi sumber daya komputer secara efisien dan hemat. PENGERTIAN & MANFAAT: Jaringan nirkabel adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem [[komputer] tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah. Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah seperti ham-radio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem komputer yang terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon. "Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di Proceedings IEEE pelaporan percobaan jaringan area lokal nirkabel menggunakan komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu radio spread spectrum untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi Telekomunikasi Nasional. Pada tahun 1984, perbandingan antara infra merah dan CDMA spread spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul kemudian dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus memimpin FCC untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk aplikasi komersial teknologi spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad melaporkan percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division Multiple Access. Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan
  • 18. dalam pengembangan dari generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan diperbarui beberapa lama diskusi di radio portabel dan mobile industri. TOPOLOGI : Topologi jaringan nirkabel 1. Topologi Ad-Hoc Topologi ini sama seperti topologi jaringan peer to peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless LAN Card tanpa menggunakan acces point sebagai penghubung. Berikut ilustrasinya . 2. Topologi Infrastruktur Pada Topologi ini selain menggunakan wireless LAN Card pada masing-masing komputer, pada topologi ini juga menggunakan acces point sebagai media penghubung. Jadi client jaringan harus melalui acces point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan client yang lain. INTERNET : PENGERTIAN : PENGERTIAN JARINGAN INTERNET Jaringan Internet - Pengertian Jaringan Internet. Teknologi berkembang pesat sehingga ada sebuah slogan yang mengatakan "Dunia di Gemgaman Tangan Anda", salah satu teknologi yang sungguh fenomenal adalah Internet, sebuah Jaringan yang begitu kompleks namun sungguh mengagumkan maka kita sebut sebagai Jaringan Internet. Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service provider / ISP) seperti Telkom Speedy, atau IndosatNet. Internet dapat diterjemahkan sebagai international networking (jaringan internasional), karena menghubungkan komputer secara internasional, atau sebagai internetworking (jaringan antar jaringan) karena menghubungkan berjuta jaringan diseluruh dunia. Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada dibeberapa universitas melakukan riset militer, terutama untuk membangun jaringan komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap serangan nuklir. Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer yang terlibat, dan riset disisi pengembangan perangkat lunak juga berkembang. Pada bulan Mei tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford University dan Robert E.Kahn dari Departemen Pertahanan USA, mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction
  • 19. on Communication berjudul “A Protocol for Packet Network Intercommunication”, konsep ini kemudian populer sebagai protokol TCP/IP, ketika ARPANET meng-adopsi protokol menjadi protokol standard untuk ARPANET pada tahun 1983. Pihak universitas terutama University of California at Berkeley kemudian membangun sistem operasi Berkeley Software Distribution Unix) atau BSD UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan pihak departemen pertahanan membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN) untuk meng-implementasi protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan pada ARPANET, dengan demikian cikal-bakal internet terbentuk. Pada penghujung tahun 1983, jaringan ARPANET dibagi dua menjadi DARPANET (Defence ARPANET) dan MILNET (MILitary NETwork). Pada tahun 1985 dibentuklah jaringan NFSNET (National Science Foundation NETwork) untuk menghubungkan supercomputer yang ada diberbagai universitas di Amerika dan disambungkan dengan ARPANET. Jaringan NSFNET dikembangkan terus oleh periset perguruan tinggi. Pada tahun 1988 jaringan backbone internet ini hanya berkapasitas 56 Kbps. Walaupun pada tahun 1990 secara resmi ARPANET ditutup, namun jaringan internet yang telah terbentuk diteruskan oleh pihak universitas di Amerika dan memasukkan jaringan universitas di benua Amerika (Kanada dan Amerika Selatan) serta jaringan di Eropa menjadi bagian dari internet. Pada tahun 1992 jaringan backbone ditingkatkan ke T3 dengan kecepatan 45 Mbps, dan disekitar tahun 1995 ditingkatkan lagi menjadi OC-3 pada kecepatan 155 Mbps. Kini backbone internet berkecepatan tinggi dalam order Gbps. Topologi internet pada dasarnya adalah mesh-topology, menghubungkan banyak jenis jaringan melalui sistem packet-switching, kalaupun bisa dikatakan yang menjadi pusat-nya adalah beberapa NAP (Network Access Point) yang ada di San Fransisco (Pacific Bell), di Chicago (Ameritech), New Jersey (Sprint), dan Merit Access Exchange (MAE) di San Fransisco (MAE West) dan Washington, D.C (MAE East) yang ditangani oleh MFS Datanet. Walaupun tidak ada organisasi yang memiliki internet, namun ada banyak organisasi yang memelihara jaringan ini melalui penetapan standarisasi protokol, aturan-aturan, serta metoda akses. Internet Engineering Task Force (IETF) menangani masalah-masalah teknis yang timbul di internet, seperti masalah pada protokol, arsitektur dan pengoperasian internet. Internet Research Task Force (IRTF) menangani riset teknis, seperti sistem pengalamatan dan rekayasa lainnya. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) mengatur pembagian alamat IP (IP#) ke berbagai negara dan organisasi. Internet Society (ISOC) menangani masalah administrasi dan struktur organisasi internet. Badan usaha komersil kemudian menyediakan layanan akses dengan menyediakan koneksi dari komputer pengguna ke internet, dan badan ini
  • 20. disebut sebagai penyedia akses internet atau ISP. Beberapa ISP terkenal di dunia adalah America On Line (AOL), Australia OnLine, CompuServe, GEnie, dan Prodigy. Di Indonesia ada TelkomNet, IndosatNet, Wasantara Net, InterNux, dan sebagainya. ISP menyediakan koneksi dial-up melalui modem-telepon, koneksi wireless melalui antena WLAN, atau koneksi ADSL melalui telepon. Protokol koneksi yang digunakan adalah SLIP (Serial Line Interface Protocol) atau PPP (Point-to-Point Protocol), dimana koneksi SLIP biasanya lebih lambat dari PPP.