SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
1.
2. Nama Lengkap: Salahuddin Yusuf bin Najmuddin
Ayub
Nama Ayah: Najmuddin Ayub bin Shadhi
Tahun Lahir: 1138M
Tempat lahir: Tikrit, Iraq
Meninggal: Damaskus, Syria, 4 Maret 1193 M (Umur
55)
Tempat dimakamkan : Masjid Umayyad, Damaskus,
Syria
Suku Bangsa: Kurdish
3. Perang Salib merupakan satu peristiwa yang telah
mencatatkan bahawa golongan Kristian telah berjaya
menawan Islamicjerusalem (Baitul Maqdis) dari
pemerintahan umat Islam. Ia menjadi lambang
kejatuhan umat Islam bermula tahun 1099. Pada
tahun 1187 Salahuddin al-Ayyubi telah berjaya
membebaskan Islamicjerusalem dari pihak Tentera
Salib. Ia menjadi bukti keagungan Salahuddin al-
Ayyubi di dalam memimpin pasukannya.
4. Kemenangan umat islam Perang Salib II juga
terjadi sebab bangkitnya Bani Seljuk dan jatuhnya
Halab (Aleppo), Edessa, dan sebagian negeri Syam
ke tangan Imaddudin Zanky (1144 M). Setelah
Imaduddin meninggal, ia digantikan oleh
puteranya yang bernama Nuruddin dan dibantu
oleh Shalahuddin hingga tahun 1147 M. Perang
Salib II ini dipimpin oleh Lode wiyk VII atau Louis
VII (Raja Perancis), Bernard de Clairvaux dan
Concrad III dari Jerman
5. Laskar Islam yang terdiri dari bangsa Turki, Kurdi dan
Arab dipimpin oleh Nuruddin Sidi Saefuddin Gazi dan
Mousul dan dipanglimai oleh Shalahuddin Yusuf ibn
Ayyub. Pada tanggal 4 Juli 1187 terjadi pertempuran
antara pasukan Shalahuddin dengan tentara Salib di
Hittin dekat Baitul Maqdis.
6. Dalam pertempuran ini kaum muslimin dapat
menghancurkan pasukan Salib, sehingga raja Baitul
Maqdis dan Ray Mond tertawan dan dijatuhi hukuman
mati. Kemenangan Shalahuddin dalam peperangan ini
memberikan peluang yang besar untuk merebut kota-
kota lainnya.Termasuk Baitul Maqdis, Yerussalem, Al
Qudus
7. Dalam periode ini disebut sebagai periode reaksi umat
Islam atas jatuhnya beberapa wilayah kekuasaan Islam
ke tangan kaum Salib telah membangkitkan kesadaran
kaum muslimin untuk menghimpun kekuatan guna
menghadapi kaum Salibin. Di bawah komando
Imaduddin Zangi, Gubernur Mousul, kaum muslimin
bergerak maju membendung serangan pasukan Salib
bahkan mereka berhasil merebut kembali Aleppo,
Adessa (Ar-Ruha’) pada tahun 1144 M. Setelah
Imaduddin Zangi wafat, posisinya digantikan putranya
Nuruddin Zangi, dia meneruskan perjuangan ayahnya
untuk membebaskan negara-negara Timur dari
cengkraman kaum Salib. Kota-kota yang berhasil
dibebaskan antara lain Damascus (1147 M), Antiok
(1149 M) dan Mesir (1169 M).
8. Keberhasilan kaum muslimin
meraih berbagai kemenangan,
terutama setelah munculnnya
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
(Salahuddin) di Mesir, yang
berhasil membebaskan Baitul
Maqdis pada tanggal 2 Oktober
1187.
9. Perang Salib III ini timbul sebab bangkitnya Mesir
dibawah pimpinan Shalahuddin, berkat
kesuksesannya menaklukkan Baitul Maqdis dan
kemampuannya mengatasi angkatan-angkatan perang
Prancis, Inggris, Jerman dan negara-negara Eropa
lainnya. Kejadian tersebut dapat membangunkan
Eropa-Barat untuk menyusun angkatan Perang Salib
selanjutnya atas saran Guillaume. Perang Salib III ini
dipimpin oleh Kaisar Fredrick I Barbarosa dari Jerman
Philip II August (Raja Prancis dan Inggris), Richard
The Lion Heart.
10. Setelah Shalahuddin berhasil menguasai
yarussalem, dia mengambil tindakan yang lebih mulia
daripada praktek kaum salib terhadap kota tersebut.
Tindakan shalahuddin yaitu:
1. Keluarga kaum salib boleh meninggalkan kota
yerussalem dengan tempo paling lambat 40 hari.
Siapa yang tidak memiliki simpanan harta, diberi
bekal untuk pergi.
2. Raja baitul Maqdis yang di tawan dibebaskan setelah
bersumpah tidak menyerang lagi. Sedangkan
Raymond di bunuh sesuai janjinya dahulu
11. Pada hari Rabu, 27 Safar, 589H,
pulanglah Salahuddin ke rahmatullah
selepas berhempas pulas
mengembalikan tanah air Islam pada
usia 57 tahun. Bahauddin bin Shaddad,
penasihat utama Salahuddin telah
menulis mengenai hari-hari terakhir
Salahuddin. Pada malam 27 Safar, 12
hari selepas ia jatuh sakit, ia telah
menjadi sangat lemah. Syeikh Abu
Ja'afar seorang yang wara' telah diminta
menemani Salahuddin di Istana supaya
jika ia nazak, bacaan Qur'an dan
syahadah boleh diperdengarkan
kepadanya. Memang pada malam itu
telah nampak tanda-tanda berakhirnya
hayat Salahuddin. Syeikh Abu Jaafar
telah duduk di tepi katilnya semenjak 3
hari yang lepas membacakan Qur'an.
12. Dalam masa ini Salahuddin selalu pingsan dan sedar
sebentar. Apabila Syeikh Au Jaafar membacakan ayat,
"Dialah Allah, tiada tuhan melainkan Dia, Yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata" (Al-Hasyr:
22), Salahuddin membuka matanya sambil senyum,
mukanya berseri dan denga nada yang gembira ia
berkata, "Memang benar". Selepas ia mengucapkan
kata-kata itu rohnya pun kembali ke rahmatullah.
Masa ini ialah sebelum subuh, 27 Safar.
13. Seterusnya Bahauddin menceritakan Salahuddin tidak
meninggalkan harta kecuali satu dinar dan 47 dirham
ketika ia wafat. Tiada rumah-rumah, barang-barang,
tanah, kebun dan harta-harta lain yang
ditinggalkannya. Bahkan harta yang ditinggalkannya
tidak cukup untuk kos pengkebumiannya.
Keluarganya terpaksa meminjam wang untuk
menanggung kos pengkebumian ini. Bahkan kain
kafan pun diberikan oleh seorang menterinya.
14. Salahuddin Al Ayyubi dikenal memiliki jiwa pemurah
dan penyayang terhadap pihak yang lemah
Salahuddin Al Ayyubi adalah seorang perwira yang
pemberani, adail, tegas, serta memiliki jiwa kesatria
Salahuddin adalah perwira sejati yang mencurahkan
segala upayanya semata-mata demi kejayaan agama
Allah SWT dan negara
Salahuddin adalah pemimpin yang cinta terhadap ilmu
pengetahuan dan ilmu keagamaan
Salahuddin dikenal memiliki toleransi yang tinggi
terhadap umat agama lain
15. 1. Kita harus memiliki sifat as saja’ah (pemberani),
terlebih dalam menegakkan kebenaran
2. Kita harus memiliki jiwa pemurah dan penyayang
terhadap siapa saja, terutama kepada orang-orang lemah
3. Kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk
kemaksiatan dan kemungkaran
4. Kita harus mencintai ilmu baik ilmu pengetahuan
maupun ilmu agama denagn cara belajar dengan
sungguh-sungguh dan tekun
16. 5. Kita harus memiliki sikap toleransi terhadap
siapa saja, selama dalam batas-batas yang
diperbolehkan agama
6. Kita harus bersikap adil terhadap siapa saja
7. Kita harus memiliki jiwa perwira dan ksatria
8. Kita harus menanamkan pada diri kita bahwa
semua yang kita lakukan dalam kehidupan ini
semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah
SWT