2. Nama dan Nasabnya
• Namanya adalah Utsman bin Affan bin Abu Al-'Ash bin Umayyah bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab.' Nasabnya bertemu dengan
Rasulullah pada Abdi Manaf.
Sedang ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabi'ah bin Habib bin Abd
Syams bin Abdi Manaf bin Qushay.
Arwa binti Kuraiz, ibu Utsman, telah memeluk Islam dan wafat pada masa
kekhalifahan Utsman bin Affan. Ketika wafat, Utsman turut memikul jasad
ibunya ke kuburan dan memakamkannya.
Adapun ayah Utsman, beliau meninggal dunia pada masa Jahiliyah.
•
•
•
3. Silsilah Utsman bin Affan Silisah Muhammad saw
Kilab Kilab
Qushay Qushay
Abdi Manaf (5) Abdu Manaf (4)
Abdi Syams (4) Hasyim (3)
Umayyah (3) Abdul Muthallib (2)
Abu Al-Ash (2) Abdullah (1)
Affan (1) MUHAMMAD SAW
UTSMAN BIN AFFAN
4. Nama Panggilan
Sebelumnya, nama panggilan Utsman adalah Abu
tatkala Utsman dikaruniai anak dari Ruqayah binti
Amru. Akan tetapi,
Rasulullah, anak itu
diberi nama Abdullah, maka kaum muslimin kemudian memberikan
nama panggilan kepada Utsman, dengan panggilan Abu Abdillah.
5. Gelar Utsman bin Affan
• Utsman bin Affan mendapat gelar Dzunnurain (Pemilik Dua Cahaya).
Badruddin Al-Aini' ketika mensyarah Shahih Al-Bukhari menceritakan
bahwa seseorang bertanya kepada Al-Mahlab bin Abu Shafrah, "Mengapa
Utsman dijuluki Dzunnurain?" Al-Mahlab menjawab, "Karena kami belum
mengetahui ada seorang pun menikah dengan dua putri Nabiku kecuali
Utsman."
• Ada yang mengatakan bahwa Utsman dijuluki Dzunnurain karena dia
memperbanyak membaca Al-Qur'an pada setiap malam ketika shalat, Al-
Qur'an satu nur (cahaya) dan shalat qiyamul lail satu nur (cahaya).
6. Kelahirannya
Menurut pendapat yang shahih, Utsman bin Affan lahir di Makkah,
enam tahun sesudah terjadinya peristiwa Am Al-Fil (Tahun Gajah).
Namun ada yang mengatakan bahwa ia lahir di Thaif. Usia Utsman
lebih muda dari Rasulullah, terpaut sekitar lima tahun."
7. Kondisi Fisiknya
Tubuh Utsman bin Affan tidak pendek dan juga tidak tinggi. Berkulit
lembut, berbadan padat, berahang besar dengan jenggot lebat,
berpaha besar, berdada lebar, berambut lebat, dan berjenggot pirang.
Menurut pendapat yang rajih, dia berkulit putih. Akan tetapi ada yang
mengatakan bahwa ia berkulit sawo matang.
8. Keluarga Utsman bin Affan
Jumlah istri Utsman ada delapan orang dan mereka semua dinikahi Utsman setelah
Islam. Mereka adalah:
No Nama Anak Keterangan
1 Ruqayah binti Rasulullah Abdullah, wafat ketika Setelah Ruqayyah wafat beliau
berusia enam tahun. menikah dengan Ummu Kulsum
2 Ummu Kultsum binti Setelah Ummu Kultsum wafat, dia
Rasulullah menikah dengan Fakhitah binti
Ghazwan
3 Fakhitah binti Ghazwan Abdullah Al-Ashgar
4 Ummu 'Amru binti 'Amru, Khalid, Abban, Abban bin Utsman adalah seorang
Jundab Al-Azdiyah Umar, dan Maryam. ulama fikih terkemuka di Madinah. Ia
wafat pada tahun 105 H.
9. No Nama Anak Keterangan
5 Fatimah binti Al-Walid bin Al-Walid, Said dan Al-Walid bin Utsman pernah menjabat
Abdi Syams Ummu Sa'ad. sebagai gubernur Khurasan pada tahun
56 hijriyah ketika Muawiyah bin Abu
Sufyan memegang pemerintahan.
6 Ummul Banin binti Abdul Malik
Uyainah
7 Ramlah binti Syaibah Aisyah, Ummu Abban,
dan Ummu Amru
8 Na'ilah binti Al-Farafishah Sebelumnya beragama Nasrani,
Al-Kilabiyah kemudian masuk Islam.
10. Kedudukan Utsman pada Masa Jahiliyah
• Pada masa jahiliyah, Utsman bin Affan termasuk manusia terkemuka di
kabilahnya; dia orang terkenal, hartawan, sangat pemalu, halus tutur
bahasanya, dicintai dan sangat dihormati kaumnya.
Utsman bin Affan sama sekali belum pernah bersujud kepada
tidak pernah melakukan perbuatan keji. Sebelum Islampun, dia
meminum khamar atau minuman keras.
• berhala dan
tidak pernah
• Utsman bin Affan berkata, "Sesungguhnya khamar itu menghilangkan fungsi
akal dan pikiran. Padahal, akal merupakan karunia Allah yang paling mulia
kepada manusia. Karena itu, manusia harus memelihara karunia yang mulia ini,
bukan merusaknya."
11. • Begitu pula, semasa jahiliyah, Utsman tidak tertarik menyanyikan lagu-
lagu kaum muda maupun ikut masuk dalam perkumpulan-perkumpulan
dan bersendau gurau. Bahkan lebih dari itu, sesungguhnya Utsman bin
Affan senantiasa memelihara dirinya dari melihat aurat.
Utsman bin Affan berkata, "Aku tidak pernah bernyanyi, melakukan onani
dan tidak pula memegang kemaluanku dengan tangan kananku sejak aku
memberikan bai’at kepada Rasulullah. Aku tidak pernah meminum khamar,
baik ketika masih jahiliyah maupun setelah Islam. Aku juga tidak pernah
berzina, baik ketika masih jahiliyah maupun setelah Islam."
•
12. • Utsman bin Affan menguasai ilmu yang berkembang di Arab masa jahiliyah,
antara lain; nasab, kisah-kisah keteladan dan Akbar Al-Ayyam (peristiwa-
peristiwa penting dalam sejarah).
• Dia telah menjelajah ke beberapa wilayah, seperti Syam (Syiria dan
sekitarnya) dan Habasyah (Ethiopia), sehingga dia dapat berintraksi dengan
sejumlah kelompok manusia yang bukan orang Arab. Karena itu, Utsman
bin Affan dapat mengetahui tabiat, prilaku, perkembangan dan sepak
terjang manusia, sesuatu yang tidak dapat diketahui oleh orang banyak.
13. • Utsman bin Affan menekuni dunia perdagangan yang diwarisi dari ayahnya,
sehingga hartanya dapat berkembang dan menempatkan posisinya dalam
daftar
secara
Kultur
hidup
tokoh-tokoh
keseluruhan.
Bani Umayyah yang diperhitungkan di suku Quraisy
• masyarakat Makkah pada masa jahiliyah dimana Utsman bin Affan
di dalamnya memandang bahwa seseorang dianggap sebagai tokoh
berdasarkan
sukunya.
berdasarkan hartanya; keberadaannya diperhitungkan
kredibiltas anak dan saudaranya, kemudian kekerabatan dan
14. • Sebuah sanjungan untuk mengungkapkan betapa besar kecintaan masyarakat
kepada Utsman bin Affan pada masanya mengingat sifat-sifat baik telah
terkumpul di dalam dirinya adalah cerita atau riwayat berikut ini:
"Waktu itu, seorang perempuan Arab sambil menimang bayinya bernyanyi
•
mengungkapkan betapa besar perhormatan mereka kepada Utsman bin
Affan dan sejauh mana mereka menyanjungnya, perempuan itu berkata,
• Aku mencintaimu wahai bayiku demi Tuhan. Sungguh, aku mencintainya
laksana cinta orang-orang Quraisy kepada Utsman
15. Terbaik di Masa Jahiliyah,
Terbaik di Masa Islam
Baik semasa jahiliyah, apalagi setelah
salah satu sosok terbaik di antara para
ini, beliau bersabda,
masuk Islam, Utsman bin Affan menjadi
Sahabat Nabi Muhammad saw. Dalam hal
فُ
ُ
اا
اذإ
ا
ْ
سل
َ
مل
ف
ايخ
رمك
ةيلهاجال
ف
ايخف
رمك
“Orang yang terbaik di antara kalian pada masa Jahiliyyah adalah yang terbaik
pula di masa Islam jika mereka memahami Islam".
16. Kisah Keislamannya
• Ketika umur Utsman bin Affan memasuki usia 34 tahun, tatkala dia diajak
Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam, maka tidak ada istilahnya bagi
Utsman menunda-nunda atau merasa bimbang untuk menerima ajakan
Abu Bakar tersebut. Bahkan secara meyakinkan, waktu itu juga Utsman
bin Affan menerima ajakan Abu Bakar untuk memeluk Islam.
Dengan begitu, Utsman bin Affan termasuk As-Sabiqunal-Awwalun (orang-
orang yang terdahulu lagi pertama-tama memeluk Islam). Karena itulah,
maka Abu Ishaq berkata, "Manusia pertama yang memeluk Islam setelah
(1) Abu Bakar, (2) Ali dan (3) Zaid bin Haritsah adalah (4) Utsman."
•
17. • Ibnu Hajar menuturkan, bahwa bibi Utsman ibn Affan yang Sa'da binti Kuraiz
adalah seorang peramal pada masa Jahiliyah. Sa'da pernah menyampaikan
kepada Utsman tentang agama yang dibawa oleh Nabi s.a.w. Dia mengatakan
bahwa Muhammad itu di pihak yang benar, serta agama yang diajarkannya
akan unggul dan mengalahkan semua kaum yang memusuhinya.
Utsman sendiri mengisahkan, bahwa penuturan bibinya itu selalu terngiang
di benaknya. "Aku pun mulai memikirkan ucapan bibiku. Aku biasa duduk
bersama Abu Bakar dalam sebuah majelis.
Suatu hari, aku mendatangi Abu Bakar. Aku mendapatinya sedang sendirian
tanpa seorang pun di sampingnya. Aku lalu duduk di sampingnya. Abu Bakar
rupanya melihat kegundahanku. Dia pun bertanya tentang persoalanku. Aku
lantas menceritakan apa yang aku dengar dari bibiku.”
•
•
18. • Abu Bakar kemudian berkata, “Celakalah engkau wahai Utsman! Demi Allah
engkau adalah orang yang punya tekad kuat. Tidak sulit bagimu membedakan
kebenaran dan kebatilan. Bukankah berhala-berhala yang disembah kaummu
itu hanyalah batu yang tuli, tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, tidak bisa
mencelakai, dan tidak bisa memberikan pertolongan?" Aku menjawab, 'Benar.
Demi Allah, begitulah berhala-berhala itu."
Abu Bakar melanjutkan, “Demi Allah, bibimu telah berkata benar kepadamu.
Sesungguhnya, Muhammad ibn Abdullah telah diutus oleh Allah dengan risalah-
•
Nya untuk segenap makhluk. Apakah engkau mau menemui beliau dan
mendengar penyampaian beliau?” Aku jawab, "Ya, aku mau.'
19. • Demi Allah, tidak berselang lama, Rasulullah s.a.w. bersama Ali ibn Abi Thalib
lewat. Abu Bakar pun segera berdiri menghampiri beliau dan membisikkan
sesuatu ke telinga Beliau.
• Ketika duduk, Beliau s.a.w. menghadapku dan bersabda, “Wahai Utsman,
sambutlah panggilan
utusan-Nya kepadamu
Utsman melanjutkan
Allah menuju surga-Nya. Sesungguhnya aku adalah
dan seluruh makhluk-Nya."
• lagi penuturannya, "Ketika mendengar ucapan beliau,
bersaksi bahwa tiada Tuhan
aku tidak bisa menahan diri untuk masuk Islam dan
selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya."
20. • Suku Quraisy gempar dengan berita keislaman Utsman. Sebab, Utsman dicintai
kaumnya dan mempunyai kedudukan terhormat di mata generasi muda
mereka. Pamannya, al-Hakam ibn Abi al-Ash, pun berusaha menghalangi
keislamannya, dan gagal.
• Akhirnya,
mengubah
al-Hakam menyiksa Utsman. Namun, semua itu tidak mampu
tekad dan ketegaran Usman sedikitpun. Ibunya juga berupaya
meyakinkannya untuk mengubah pendirian. Namun, tetap saja Utsman
bergeming. Dia tetap berkomitmen kepada jalan dan pilihan yang sudah ia
gariskan untuk dirinya.
21. • Di antara peristiwa yang menguatkan Utsman untuk masuk Islam, adalah
peristiwa yang terjadi dalam perjalanan pulang dari Syam.
Utsman bin Affan berkata, "Wahai Rasulullah, aku baru saja datang dari
•
Syam. Dalam perjalanan, tatkala kami sedang berada di antara daerah
Ma'an dan Az-Zurqa, kami seperti orang tidur, tiba-tiba seseorang
menyeru kami, "Wahai orang-orang yang sedang terlelap tidur,
bangunlah! Sesungguhnya Ahmad (Nabi)
kami datang ke Makkah, kami mendengar
telah keluar di Makkah." Ketika
dakwah yang engkau serukan.“
• Jadi, sebelum bertemu Rasulullah saw dan masuk Islam, Utsman bin Affan
mengalami “bisikan” tersebut dalam perjalanannya sepulang dari Syam.
22. Utsman Memilih Islam
dengan Pemikiran yang Matang
• Sungguh, Utsman bin Affan sudah merenungkan untuk menerima Islam
secara seksama dan mempertimbangkannya secara matang.
Utsman melihat bahwa Islam ini menyeru manusia agar berbuat baik dengan
•
mencampakkan kehinaan, menyeru kepada tauhid dengan melarang
kemusyrikan, menyeru manusia supaya beribadah dan melarang mengikuti
nafsu yang serakah, serta menyeru manusia supaya berakhlak mulia.
• Setelah itu, Utsman bin Affan mengamati kaumnya yang menyembah
berhala, memakan bangkai-bangkai, memperlakukan para tetangga dengan
buruk, dan mereka menghalalkan hal yang diharamkan, seperti membunuh
orang dan lain sebagainya.
23. • Lebih meyakinkan lagi, ketika Utsman bin Affan memperhatikan Nabi
Muhammad. Dia menemukan sosok manusia yang jujur dan dapat dipercaya,
semua hal baik ada pada diri beliau saw, dan tidak pernah berbuat kejahatan
sedikit pun.
• Utsman menyaksikan sendiri bahwa Nabi Muhammad saw; tidak pernah
berbohong dan khianat. Dia menyeru manusia manusia supaya beribadah
kepada Allah semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, mengajak menyambung
tali silaturahim, berbuat baik kepada para tetangga, melaksanakan shalat,
puasa, dan melarang manusia beribadah kepada selain Allah swt.
• Berpijak dari fakta-fakta inilah, maka Utsman bin Affan menerima Islam
sebagai agamanya ketika diajak oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam.
24. • Adapun mengenai keimanan Utsman bin Affan, maka keimanannya
termasuk iman orang-orang yang terdahulu beriman, yang sangat kuat,
dapat dipercaya memegang amanat, penyabar, agung, penuh keridhaan,
pemaaf meskipun orang yang berbuat salah tidak meminta maaf,
berakhlak mulia, memiliki kepekaan sosial, penuh kasih sayang terhadap
sesama, dermawan, ringan tangan, senang berbagi dengan hajat orang-
orang beriman, dan menolong orang-orang miskin. Sosok dan figur seperti
inilah yang sangat dibutuhkan dalam penyebaran dakwah Islam.
25. Pernikahan Utsman bin Affan
Rasulullah
dengan Ruqayah binti
Kaum muslimin menyambut keislaman Utsman bin Affan dengan penuh
suka cita. Kemudian Allah memuliakan Utsman bin Affan dengan dia
menikahi putri Rasulullah, Ruqayah binti Muhammad.
26. • Sebelum dinikahkan dengan Utsman bin Affan, Rasulullah telah menikahkan
Ruqayah dengan Utbah bin Abu Lahab. Sedang adiknya, Ummu Kultsum,
dinikahkan dengan Utaibah bin Abu Lahab.
Tatkala Allah menurunkan surat Al-Masad, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab
dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang
dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya
ada tali dari sabut yang dipintal." (Al-Masad: 1-5)
•
27. • Mendengar ayat ini dibacakan, maka ayah dan ibu Utbah dan Utaibah, Abu
Lahab dan Jamil binti Harb bin Umayyah berkata kedua anaknya, "Kalian
ceraikan dua putri Muhammad."
• Kemudian Utbah menceraikan Ruqayah binti Rasulullah dan Utaibah
sempat
sebagai
menceraikan Ummu Kultsum binti Rasulullah sebelum mereka
sekaligus
melakukan hubungan badan dengan istrinya. Hal ini
bukti bahwa Allah memuliakan Ruqayah dan Ummu Kultsum dan
menghinakan kedua putra Abu Lahab.
28. • Tatkala Utsman bin Affan mendengar Ruqayah diceraikan oleh Utbah bin
Abu Lahab, maka Utsman menyambutnya dengan penuh suka cita.
Dengan segera, Utsman mengkhitbahnya dan Rasulullah lalu menikahkan
•
Ruqayah dengan Utsman. Ummul Mukminin Khadijah kemudian
mengantarkan putrinya, Ruqayah, bertemu suaminya.
• Sebuah pasangan yang sempurna. Utsman dari kalangan pilihan
terpandang dari kaum Quraisy, sedang Ruqayah adalah perempuan yang
cantik dan elok yang setara dengan Utsman.
29. • Tatkala Ruqayah diantar bertemu Utsman sang
Ruqayah, "Sebaik-baik sepasang pengantin yang
Ruqayah berdampingan dengan Utsman sebagai
suaminya, dikatakan kepada
dapat dilihat manusia
suaminya."
adalah
• Abdurrahman bin Utsman Al-Quraisyi meriwayatkan bahwa suatu ketika
kepala
kamu
Rasulullah menjenguk putrinya, sementara putrinya sedang menyisir
Utsman, maka beliau bersabda, "Wahai putriku, hendaknya
memuliakan Abu Abdillah (Utsman bin Affan), sesungguhnya dia menyerupai
sahabatku yang akhlaknya serupa denganku.
30. • Ummu Jamil binti Harb dan suaminya, Abu Lahab, mengira bahwa perceraian
Ruqayah dan Ummu Kultsum binti Rasulullah akan menjadi bencana
mematikan bagi rumah tangga Muhammad. Akan tetapi, Allah telah
memilihkan bagi Ruqayah dan Ummu Kultsum yang terbaik.
Dengan kemarahan memuncak, Ummu Jamil dan Abu Lahab menolak
• keras
tidak
menjadi mertua dari kedua putri Nabi, namun kemarahan ini
memperoleh kebaikan sedikit pun, karena Allah senantiasa memelihara rumah
tangga Rasulullah dari keburukan. Dan sungguh, ketetapan Allah itu suatu
ketetapan yang pasti berlaku.
31. Ujian Keislaman Utsman bin Affan
• Sesungguhnya Utsman bin Affan telah dianiaya dan disiksa di jalan Allah oleh
pamannya sendiri, Al-Hakam bin Abu Al-'Ash bin Umayyah.
Setelah Al-Hakam berhasil menyergap dan mengikat Utsman dengan tali, Al-
•
Hakam berkata kepada Utsman, "Apakah kamu membenci agama nenek
moyangmu sehingga kamu pindah ke agama yang baru? Demi Tuhan, aku tidak
akan melepaskan tali yang mengikatmu selamanya sampai kamu meninggalkan
agama baru yang kamu ikuti itu!"
• Utsman bin Affan menjawab, "Demi Allah, aku tidak akan meninggalkan
agamaku dan aku tidak akan berpisah darinya." Tatkala Al-Hakam melihat
betapa kuat dan kokohnya keyakinan Utsman mengikuti agama barunya, Al-
Hakam kemudian meninggalkan Utsman."
32. Hijrah ke Habasyah
• Penganiayaan terhadap kaum muslimin semakin meningkat dan melampaui
batas kemanusiaan, Yasir dan istrinya, Sumaiyah, mati dibunuh; sedang Nabi
sendiri dianiaya dengan penganiayaan yang sangat menyakitkan.
• Melihat kenyataan ini, beliau berpikir, sebaiknya kemanakah kaum muslimin
mengungsi supaya terlepas dari semua ini? Kemudian beliau mendapat petunjuk
bahwa tempat yang aman itu adalah Habasyah. Beliau lalu bersabda kepada
kaum muslimin, "Sebaiknya kalian pergi ke Habasyah, sesungguhnya raja
Habasyah adalah orang saleh; di sisinya, seseorang tidak akan dianiaya."
33. • Mengetahui bahwa Raja Najasyi (Ash-Hamah bin Al-Abjar) adalah raja yang
adil, maka beliau saw memerintahkan beberapa orang muslim hijrah ke
Habasyah.
Hijrah yang
• pertama ini dilakukan pada Bulan Rajab tahun ke 5 Kenabian,
Ruqayyah putri
terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita (termasuk
Nabi saw). Rombongan dipimpin Utsman bin Affan.
pelabuhan
• Mereka berangkat malam hari melalui Syaibah (dekat Jeddah).
Kebetulan ada dua perahu yang akan bertolak menuju Habasyah. Mereka
membayar setengah dinar setiap orangnya. Orang Quraisy terlambat
mengetahui, sehingga umat Islam lebih dulu berangkat menggunakan perahu.
35. • Kaum muslimin tiba di Habasyah pada bulan Rajab tahun kelima dari
kenabian. Di Habasyah, kaum muslimin menemukan rasa aman, mendapatkan
suaka dan kebebasan menjalankan ibadah.
• Peristiwa hijrahnya kaum muslimin yang memeluk Islam pada awal-awal Islam
ke Habasyah ini telah dilukiskan
ِ
ف
ِ
ِ
Allah dalam Al-Qur'an,
د
ِ
ِ
م
ِ
ِ
ه
ِ
ِ
نِِ
ِ
ِ
ئو
ِ
ِ
ِ
ِ
ب
ِ
ِ
ن
ِ
ِ
ل
اوم
ِ
ِ
ِ
ِ
ل
ِ
ِ
ظ
ام
ِ
ِ
ِ
لل
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ن
ِ
ِ
يذ
ِ
ِ
ِ
ِِ
ال
و
ِ
ِ
ِ
ِ
ب
ِ
ِ
ك
ِ
ِ
أِ
ة
ِ
ِ
ر
ِ
ِ
خ
ِ
ِ
آلا
ر
ِ
ِ
ج
ِ
ِ
ألو
ِ
ِ
ِ
ِ
ة
ِ
ِ
نس
ِ
ِ
ح
ِ
ِ
ا
ِ
ِ
ي
ِ
ِ
ِ
ند
ال
م
ِ
ِ
ف
ِ
ِ
ِ
ِ
ع
ِ
ِ
ِ
ِ
ب
ن
ِ
ِ
ا اور
ِ
ِ
ج
ِ
ِ
اه
ِ
ِ
ن
ِ
ِ
وم
ِ
ِ
ِ
ِ
لع
ِ
ِ
ِ
ِ
ي
او
ِ
ِ
ناك
ِ
ِ
و
ِ
ِ
ِ
ِ
ل
• "Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizhalimi, pasti Kami
akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di
akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui." (An- Nahl: 41)
36. Setelah itu, Allah menyediakan Darul Hijrah (Madinah) dan Allah
menjadikan penduduknya yang sudah beriman dan
penolong (Anshar) bagi kaum muslimin."
memeluk Islam sebagai
ِ
لل
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ه
ِ
ِ
ذ
ِ
ِ
او
ِ
ِ
نس
ِ
ِ
ح
ِ
ِ
أِ
ن
ِ
ِ
يذ
ِ
ِ
ِ
ِِ
ل
ِ
ِ
ل
م
ِ
ِ
ك
ِ
ِ
ِ
ِِ
بر
ِ
ِ
اوق
ِ
ِ
ِ
ِِ
تا
او
ِ
ِ
نم
ِ
ِ
آ
ن
ِ
ِ
يذ
ِ
ِ
ِ
ِِ
ال
ِ
ف
ِ
ِِ
و
ِ
ِ
ِ
ِ
ي
ا
ِ
ِ
ِ
ن
ِ
ِِ
ِ
ِ
إ
ِ
ِ
ةع
ِ
ِ
س
ِ
ِ
او
ِ
ِ
د
ِ
ِ
ا
ِ
ِ
بع
ِ
ِ
ِ
ي
ِ
ِ
ل
ِ
ِ
ِ
ِ
ق
beriman!
ف
ِ
ِ
ِ
ِ
ا
ض
ِ
ِ
ر
ِ
ِ
ِ
ِ
أو
ِ
ِ
ِ
ِ
ة
ِ
ِ
نس
ِ
ِ
ح
ِ
ِ
ا
ِ
ِ
ي
ِ
ِ
ِ
ند
ال
ح
ِ
ِ
ه
ِ
ِ
ِ
ي
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
غ
ِ
ِ
ب
ِ
ِ م
ِ
ِ
ه
ِ
ِ
ر
ِ
ِ
ج
ِ
ِ
ِ
ِ
أ
ن
ِ
ِ
ور
ِ
ِ
باص
ِ
ِ
ِ
ِ
ال
باس
ِ
ِ
(Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang
Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan, bumi Allah itu luas. Hanya orang-
orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (Az-
Zumar: 10)
37. Tokoh Quraisy Sujud Mendengarkan Alquran
Pada Bulan Ramadhan tahun 5 kenabian. Nabi masuk pelataran Ka’bah. Saat itu
pembesar Quraisy sedang berkumpul. Beliau saw membaca QS An-Najm.
Sehingga
Ketika
ketika
dilantunkan ayat demi ayat, mereka terpesona, menyimak isinya.
sampai pada ayat terakhir, mereka semuanya bersujud…
Telah dekat terjadinya hari kiamat. ة
ف
ز
ال
ت
ف
ز
أ
Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah ة
ة
فِش
ك
اّ
لَل
ن
و
د
ن
م
ا
ه
ل
س
ي
ل
Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? ن
ن
ا
ب
ج
ع
ت
ث
ي
د
ح
َل
ا
ذ
ه
ن
م
ف
أ
Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? ن
ن
ك
ا
ب
ت
ال
و
ن
ن
ك
ح
ض
ت
و
Sedang kamu melengahkan (nya)? ن
و
د
م
ا
س
ا
ت
ن
أ
و
Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). ا
و
د
ا
ب
ع
ا
و
اّلل
ا
و
د
ا
س
ا
ف
38. • Karena tokoh-tokoh Quraisy sujud ketika mendengar bacaan Quran-nya
Rasulullah saw, maka tersiar kabar bahwa penduduk Makkah telah memeluk
Islam. Rumor itu sampai ke telinga kaum muslimin yang hijrah
sehingga pulang ke Mekah pada bulan Syawal.
Hingga ketika mereka tiba di dekat Makkah, mereka mendapat
di Habasyah,
• kabar bahwa
opini yang tersebar bahwa penduduk Makkah telah memeluk Islam adalah
bohong belaka. Kaum muslimin masuk ke Makkah dengan jaminan keamanaan
dari sebagian penduduk Makkah.
Di antara mereka yang kembali ke Makkah adalah Utsman bin Affan bersama
istrinya, Ruqayah binti Rasulullah. Utsman bin Affan tetap tinggal di Makkah
sampai Allah menurunkan izin supaya kaum muslimin berhijrah ke Madinah.
•
39. • Sejak hari pertama Utsman bin Affan memeluk Islam, Utsman senantiasa
bersama Nabi dimanapun beliau berada. Utsman bin Affan tidak berpisah
dengan Rasulullah kecuali untuk hijrah atas izin beliau atau karena
yang harus dia kerjakan. Dalam hal ini, tidak seorang pun dapat
sebagaimana yang dilakukan oleh Utsman.
Apa yang dilakukan Utsman bin Affan, tetap berupaya bersama
ada urusan
melakukan
• Rasulullah,
adalah sebagaimana yang dilakukan oleh seluruh Khulafaur Rasyidin; seolah-
olah ia merupakan sebuah kekhususan dari kekhususan- kekhususan mereka.
• Para Khulafaur-Rasyidin mengabdikan diri untuk senantiasa dekat dengan
Nabi, sebagai pemimpin, sedekat mereka memegang jabatan khilafah setelah
beliau wafat secara bergantian."