Virus memiliki berbagai peranan bagi kehidupan. Beberapa virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti influenza, cacar, campak, hepatitis, polio, herpes, rabies, AIDS, Ebola, dan dengue. Namun, ada juga virus yang berguna bagi kehidupan seperti virus yang membantu proses fermentasi pada makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Flagellata dalam filum protozoa. Flagellata memiliki ciri khas bergerak menggunakan flagelum dan memiliki alat pernapasan berupa stigma. Jenis-jenisnya dapat bersifat parasit atau menguntungkan bagi ekosistem. Beberapa contoh spesies yang dijelaskan adalah Leishmania donovani, Trypanosoma brucei rhodesiense, dan Giardia lamblia.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri secara umum, mulai dari definisi, struktur sel, klasifikasi berdasarkan bentuk dan pewarnaan Gram, mekanisme pergerakan, dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri."
Virus memiliki berbagai peranan bagi kehidupan. Beberapa virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti influenza, cacar, campak, hepatitis, polio, herpes, rabies, AIDS, Ebola, dan dengue. Namun, ada juga virus yang berguna bagi kehidupan seperti virus yang membantu proses fermentasi pada makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Flagellata dalam filum protozoa. Flagellata memiliki ciri khas bergerak menggunakan flagelum dan memiliki alat pernapasan berupa stigma. Jenis-jenisnya dapat bersifat parasit atau menguntungkan bagi ekosistem. Beberapa contoh spesies yang dijelaskan adalah Leishmania donovani, Trypanosoma brucei rhodesiense, dan Giardia lamblia.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri secara umum, mulai dari definisi, struktur sel, klasifikasi berdasarkan bentuk dan pewarnaan Gram, mekanisme pergerakan, dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri."
Virus dapat berperan merugikan dengan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa contoh virus penyebab penyakit antara lain virus influenza yang menyebabkan flu, virus HIV yang menyebabkan AIDS, virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis, dan virus Ebola yang menyebabkan demam berdarah Ebola.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang jamur Ascomycota. Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk askospora di dalam askus. Jamur Ascomycota dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual, dan memiliki peran penting dalam industri makanan dan obat-obatan.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Dokumen tersebut membahas tentang protozoa parasit pada manusia yang meliputi Entamoeba histolytica yang menyebabkan ambiasis, Trichomonas vaginalis yang menyebabkan trichomoniasis, Balantidium coli yang menyebabkan balantidiasis, dan Plasmodium sp. yang menyebabkan malaria. Protozoa-protozoa tersebut memiliki siklus hidup dan gejala khas yang dapat digunakan untuk diagnosis.
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Trematoda usus adalah cacing parasit yang memiliki habitat di usus manusia dan hewan. Terdapat beberapa jenis trematoda usus yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, diantaranya Fasciolopsis buski, Heterophyes heterophyes, Metagonimus yokogawai, Echinostoma ilocanum, dan Troglotrema salmincola. Semua trematoda usus memiliki siklus hidup yang melibatkan hospes perantara berupa siput atau ikan sebelum mencapai
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Siklus sel terdiri dari interfase dan pembelahan sel. Interfase terbagi menjadi fase G1, S, dan G2 yang melibatkan sintesis DNA dan protein. Pembelahan sel meliputi mitosis dan meiosis untuk membelah sel somatik dan reproduksi. Mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase untuk membentuk dua sel anak identik. Meiosis meliputi dua divisi sel untuk membentuk empat sel gamet haploid.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan jumlah trombosit dalam diagnosis laboratorium, termasuk bahan pemeriksaan, metode pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung, serta estimasi jumlah trombosit pada sediaan apus darah tepi.
Modul ini membahas tentang mikrobiologi dan parasitologi. Topik utama yang diuraikan adalah pengertian virus, struktur virus, morfologi virus, taksonomi virus, dan reproduksi virus. Virus dijelaskan sebagai parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis untuk bereproduksi. Struktur dasar virus terdiri atas asam nukleat dan protein pelindung. Ada beberapa jenis virus berdasarkan bentuk kapsidnya. Taksonomi virus
Virus dapat berperan merugikan dengan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa contoh virus penyebab penyakit antara lain virus influenza yang menyebabkan flu, virus HIV yang menyebabkan AIDS, virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis, dan virus Ebola yang menyebabkan demam berdarah Ebola.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang jamur Ascomycota. Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk askospora di dalam askus. Jamur Ascomycota dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual, dan memiliki peran penting dalam industri makanan dan obat-obatan.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Dokumen tersebut membahas tentang protozoa parasit pada manusia yang meliputi Entamoeba histolytica yang menyebabkan ambiasis, Trichomonas vaginalis yang menyebabkan trichomoniasis, Balantidium coli yang menyebabkan balantidiasis, dan Plasmodium sp. yang menyebabkan malaria. Protozoa-protozoa tersebut memiliki siklus hidup dan gejala khas yang dapat digunakan untuk diagnosis.
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Trematoda usus adalah cacing parasit yang memiliki habitat di usus manusia dan hewan. Terdapat beberapa jenis trematoda usus yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, diantaranya Fasciolopsis buski, Heterophyes heterophyes, Metagonimus yokogawai, Echinostoma ilocanum, dan Troglotrema salmincola. Semua trematoda usus memiliki siklus hidup yang melibatkan hospes perantara berupa siput atau ikan sebelum mencapai
1. Myriapoda memiliki banyak ruas tubuh dengan kaki yang keluar pada setiap ruasnya. Ukuran bervariasi dari mikroskopik hingga 30 cm.
2. Myriapoda terdiri dari kelas Chilopoda (lipan), Diplopoda (kaki seribu), Pauropoda, dan Smphyla.
3. Chilopoda adalah karnivora yang memakan serangga dan vertebrata kecil, dengan sistem pencernaan, peredaran darah terbuka, dan sistem sar
Siklus sel terdiri dari interfase dan pembelahan sel. Interfase terbagi menjadi fase G1, S, dan G2 yang melibatkan sintesis DNA dan protein. Pembelahan sel meliputi mitosis dan meiosis untuk membelah sel somatik dan reproduksi. Mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase untuk membentuk dua sel anak identik. Meiosis meliputi dua divisi sel untuk membentuk empat sel gamet haploid.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan jumlah trombosit dalam diagnosis laboratorium, termasuk bahan pemeriksaan, metode pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung, serta estimasi jumlah trombosit pada sediaan apus darah tepi.
Modul ini membahas tentang mikrobiologi dan parasitologi. Topik utama yang diuraikan adalah pengertian virus, struktur virus, morfologi virus, taksonomi virus, dan reproduksi virus. Virus dijelaskan sebagai parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis untuk bereproduksi. Struktur dasar virus terdiri atas asam nukleat dan protein pelindung. Ada beberapa jenis virus berdasarkan bentuk kapsidnya. Taksonomi virus
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Virus hanya dapat bereproduksi dengan menginfeksi sel organisme hidup lain. Proses replikasi virus pada bakteri meliputi fase adsorpsi, injeksi DNA virus ke dalam sel bakteri, replikasi DNA virus menggunakan metabolisme sel bakteri untuk membentuk komponen-komponen virus baru, dan pemecahan sel bakteri untuk melepaskan virus-virus baru. Ada dua cara replikasi yaitu daur lisis yang memecah sel bakteri dan daur lisogenik yang menyisip
Dokumen tersebut membahas tentang virus, termasuk pengertian, struktur tubuh, siklus hidup, dan peran virus. Secara rinci dibahas mengenai ciri-ciri virus, dua siklus hidup utama yaitu daur litik dan daur lisogenik, serta peran virus baik yang merugikan maupun bermanfaat bagi manusia.
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Bacteriophages are viruses that infect bacteria. They were discovered in the early 20th century and come in diverse structural forms. Bacteriophages have a nucleic acid core surrounded by a protein coat. They undergo either a lytic cycle that results in host cell lysis or a lysogenic cycle where the phage DNA integrates into the host chromosome. The lysogenic cycle can confer new properties on the host bacteria through lysogenic conversion. Bacteriophages play important roles in bacterial evolution, epidemiology, and have applications in genetic engineering and controlling bacterial growth.
REPLIKASI VIRUS
Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik
Kelompok 5 membahas daur hidup virus, terutama bakteriofage, yang meliputi dua daur utama yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur litik melibatkan lisis sel inang setelah replikasi virus, sementara daur lisogenik memungkinkan virus hidup bersama sel inang tanpa menyebabkan lisis. Kedua daur tersebut melibatkan proses adsorpsi, injeksi DNA virus, replikasi, perakitan partikel virus baru, dan pelepasan virus baru
Pada virus bagian 1 ini, akan membahas tentang:
Pengertian virus,
Sejarah virus,
Ciri-ciri virus,
Struktur Tubuh Virus,
Cara Hidup & Reproduksi Virus,
Klasifikasi Virus.
Virus melekat pada permukaan sel inang melalui interaksi antara reseptor virus dan sel. Genom virus kemudian memasuki sel dan mensintesis protein serta asam nukleat virus. Komponen-komponen virus kemudian dirakit menjadi virion baru dan dilepaskan dari sel melalui lisis sel.
Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau RNA dan tidak memiliki organel. Virus dapat mereplikasi diri hanya dalam sel hidup dengan memanfaatkan komponen sel untuk mensintesis komponen baru. Ada dua cara replikasi virus yaitu siklus litik dan lisogenik.
Biologi mempelajari makhluk hidup dari tingkat molekul hingga ekosistem. Organisme dikelompokkan menjadi arkebakteri, eubakteri, protista, dan jamur/hewan. Virus memiliki struktur protein dan asam nukleat, serta mereplikasi dengan menginfeksi inang. Bakteri bereproduksi melalui transformasi, konjugasi, dan transduksi. Protista terdiri dari jamur-jamuran dan protozoa.
Sel adalah unit terkecil yang membentuk makhluk hidup. Terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik memiliki inti yang tidak dibatasi membran, seperti sel bakteri. Sedangkan virus merupakan makhluk hidup paling sederhana yang terdiri atas bahan genetik yang dikelilingi kapsid protein.
a. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel hidup lain.
b. Virus terdiri atas kepala yang berisi DNA atau RNA, kapsid yang melindungi inti asam nukleat, dan ekor untuk menempel pada inang.
c. Virus dapat bereplikasi melalui daur litik atau lisogenik, dimana pada daur litik akan menghancurkan sel inang
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati dan virus. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa virus adalah entitas aseluler yang tidak memiliki organel sel dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang hidup. Virus akan menginfeksi sel inang, memanipulasi materi genetiknya, dan mereplikasi diri untuk membentuk virus baru yang akan memecahkan sel inang.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati dan virus. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa virus adalah makhluk hidup submikroskopik yang tidak memiliki organel sel dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati dan virus. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa virus adalah makhluk hidup submikroskopik yang tidak memiliki organel sel dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang hidup.
Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut: prokariot, tidak memiliki inti sel, beragam bentuk dan ukuran, serta memiliki struktur seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan kromosom yang terletak di dalam sitoplasma. Bakteri dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan sel atau secara seksual melalui konjugasi, transduksi, dan transformasi.
1. Bakteriofag bereplikasi dengan siklus
litik maupun lisogenik. Perbedaan
pada dua siklus ini adalah adanya
kematian sel di akhir siklus litik,
sedangkan sel tetap hidup pada siklus
lisogenik. Dua ilmuan pertama yang
mengobservasi bakteriofag adalah
Frederic Twort dari Inggris dan Felix
d’Herelle dari Prancis pada tahun
1990-an. Penamaan bakteriofag
merupakan usulan d’Herelle yang
berarti ‘Pemakan Bakteri’
- Siklus Litik
Bakteriofag yang paling sering
dipelajari adalah bakteriofag
T.Virion dari bakteriofag T
terdiri dari struktur kepala dan
ekor dan berisi genome double-
stranded DNA. Siklus litik dimulai
dengan menempelnya bakteriofag
pada bakteri. Ekor dari
bakteriofag melekat pada reseptor
dinding sel bakteri. Setelah
penempelan, bakteriofag
menggunakan ekornya untuk
menginjeksikan DNA ke bakteri. Hal
2. tersebut dinamakan penetrasi.
Bakteriofag menggunakan enzim
lisozyme di ekornya untuk
menghancurkan dinding sel bakteri,
sehingga DNA dapat diinjeksikan.
Kepala atau kapsid bakteriofag
masib diluar dinding sel. Setelah
DNA diinjeksi ke sitoplasma sel
bakteri, terjadilah biosintesis.
Disini, bakteriofag T menggunakan
nukleotida dan enzim bakteri untuk
menggandakan DNA bakteriofag. DNA
ini ditranskripsikan menjadi mRNA,
yang akan mengatur sintesis enzim
viral (enzimnya virus) dan protein
kapsid. Beberapa dari enzim viral
mengkatalis reaksi penggandaan DNA
bakteriofag. DNA bakteriofag
kemudian akan mengatur sintesis
komponen virus dalam sel inang.
Kemudian pematangan terjadi. Pada
saat ini DNA dan kapsid
bakteriofag dirakit menjadi virion
dari sel bakteri inang. Enzim
lysozyme milik virus menghancurkan
dinding sel bakteri (lisis) dan
3. virus-virus baru lepas. Lepasnya
virus bakteriofag baru ini akan
menginfeksi sel tetangga dan
siklus akan berlanjut pada sel
tersebut.
- Siklus Lisogenik
Beberapa virus tidak menyebabkan
lisis dan hancurnya sel inang
ketika mereka menginfeksi. Virus
tersebut disebut lysogenic phages
atau temporary phages. Bakteriofag
tersebut bersifat stabil, memiliki
hubungan panjang dengan sel inang.
Sel bakteri yang terinfeksi oleh
virus ini disebut lysogenic cells.
Bakteriofag yang paling sering
dipelajari, yang memperbanyak diri
dengan siklus lysogenic adalah
bakteriofag Lambda. Ketika
bakteriofag Lambda akan
menginfeksi bakteri E.Coli, DNA
bakteriofag membentuk lingkaran.
Lingkaran ini bersesuaian dengan
DNA bakteri. DNA bakteriofag ini
disebut profag (prophage). Setiap
kali sel bakteri inang
4. menggandakan diri secara normal,
DNA profag juga ikut membelah.
Pada saat yang lain, DNA
bakteriofag dapat terpisah dari
profag dan mengawali siklus litik.