2. Keseimbangan cairan dan elektrolit di
dalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri
dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut).
3. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan. Keseimbangan
cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi
yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke
dalam seluruh bagian tubuh (Ganong, 2002).
4. Pada umumnya orang dewasa minum
sekitar 1500 ml per hari, tetapi
membutuhkan sekitar 2500 ml per hari,
sehingga membutuhkan tambahan 1000
ml. Volume tambahan ini di dapat dari
makanan dan oksidasi makanan selama
proses metabolik (Ganong, 2002).
5. Tabel Rata-Rata Haluaran Cairan Per Hari
Pada Orang Dewasa
Rute
Urine
Kehilangan yang
tidak terlihat
Paru-paru
Kulit
Keringat
Feses
Total
Jumlah(ml)
1400-1500
350-400
350-400
100
100-200
2300-2600
6. Pembagian Cairan Tubuh
1. Cairan ekstrasel dan cairan intrasel
1/3 dari cairan tubuh total terdiri dari cairan ekstrasel
dan 2/3 merupakan cairan intrasel. Distribusi cairan
tubuh adalah sebagai berikut:a. Otot 50%, b. Kulit 20%,
c. Darah 20% dan Organ-organ lain 20%.
2. Cairan Interstitial
Cairan interstitial merupakan cairan yang terdapat
diantara sel,termasuk diantaranya adalah cairan limfe.
3. Cairan Transelular
Cairan transelular merupakan cairan yang terdapat
pada lumen saluran pencernaan, keringat cairan
serebrospinal, cairan pleura, cairan pericardial, cairan
intra okuler,cairan synovial, cairan peritoneum, empedu
dan cairan kokhlea
7. Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
1. Difusi, gerakan acak dari partikel pada semua arah
melalui larutan atau gas. Partikel bergerak dari area
dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi
rendah sepanjang gradien konsentrasi.
2. Filtrasi, gerakan air dan zat terlarut dari area dengan
tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan
hidrostatik rendah.
3. Osmosis, gerakan air melewati membran
semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat
terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut
lebih tinggi.
4. Transpot aktif, energi diperlukan agar substansi dapat
pindah dari area berkonsentrasi lebih rendah atau
sama ke area dengan konsentrasi sama atau lebih
besar
8. Faktor-faktor yang berpengaruh pada
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara
1. Usia
2. Jenis Kelamin dan Ukuran Tubuh
3. Suhu Lingkungan
4. Gaya Hidup
5. Stres
9. Gangguan Volume Cairan
1. Hipovolemia (Kekurangan Volume Cairan)
Tabel. Pengkajian perubahan pada hipovolemia (Horne
M, 2000).
Hipovolemia Hipovolemia Sedang Hipovolemia Berat
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urin
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Ringan, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor,
koma
10. 2. Hipervolemia (Kelebihan Volume Cairan)
Kelebihan volume cairan mengacu pada
perluasan isotonok dari CES yang disebabkan
oleh retensi air dan natrium yang abnormal
dalam proporsi yang kurang lebih sama dimana
mereka secara normal berada dalam CES.
(Brunner & Suddarth, 2002).
11. Proses Keperawatan Pemantauan dan
Haluaran Cairan
Pengkajian
Tentukan apakah klien mendapatkan pengobatan atau
cairan yang bisa menjadi faktor predisposisi kelebihan
cairan.
Ukur berat badan klien setiap hari pada jam yang sama
dengan timbangan yang sama. Apakah berat badan
klien tetap sama atau ada kencenderungan peningkatan
atau penurunan berat badan, bila ada kaji tanda dan
gejala kelebihan atau kekurangan cairan.
Tentukan pemahaman klien dan keluarga mengenai
tujuan pencatatan asuapan dan haluaran, serta
keinginan untuk bekerja sama dan berpartisipasi karena
keduanya dapat membantu memastikan akurasi
pemantauan.
12. Perencanaan Keperawatan
Pengukuran dan pencatatan asupan oral dan haluaran
urin. Perawat perlu menekankan pentingnya pengukuran
dan pencatatan yang akurat. Asupan yang khusus
seperti melalui selang makanan, cairan parenteral,
pengobatan intravena, dan cairan irigasi kateter atau
perawat perlu membersihkan tempat drainase untuk
meminimalkan masukan mikroba ke dalam sistem
tertutup. Slang diukur dicatat oleh perawat yang
profesional dalam pemecahan masalah. Perawat juga
menukur haluaran dari drainase slang (Kozier & all,
2000).
13. Wadah Cairan Yang Umum Digunakan dan Volumenya
Gelas air 200 ml
Gelas jus 120 ml
Cangkir 180 ml
Mangkuk sup
Dewasa 180 ml
Anak 100 ml
Teko teh 240 ml
Tempat krim
Besar 90 ml
Kecil 30 ml
Teko air 1000 ml
Piring agar/puding 100 ml
Piring es krim 120 ml
Cangkir kertas
Besar 200 ml
Kecil 120 ml
Dari fundamental of nursing: concepts, process, and
practice, 6th ed; by B. Kozier, G. Erb, A. Berman, & K. Burke,
2000. Upper Saddle River, Nj: Prentice Hall Health
14. Implementasi
Pemantauan Asupan dan haluaran cairan
Perlengkapan
o Lembar catatan asuapan dan haluaran cairan di sisi
tempat tidur
o Grafik asupan dan haluaran cairan
o Pispot atau urinal
o Topi urin (wadah yang dipasang pada kloset )
o Wadah yang telah dikalibrasi: satu untuk mengukur
asupan dan satu untuk mengukur haluaran
o Sarung tangan disposabel
o Tanda di sisi tempat tidur yang menyatakan bahwa
asupan dan haluaran cairan klien sedang dipantau