SlideShare a Scribd company logo
MENGANALISIS TERJADINYA PERISTIWA
OSMOSIS DAN DIFUSI YANG TERJADI PADA
KENTANG

DISUSUN OLEH :
NAMA

: FARAH HASNA PANGESTI

KELAS

: 11 IPA 2

PEMBIMBING

: Bpk.Bambang

SMA NEGERI 1 KAB.TANGERANG
Jln. Raya Serang KM 23,5 Balaraja 15160 Tangerang

TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

1
Puja dan puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebab atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi syarat penilaian mata
pelajaran BIOLOGI.
Laporan praktikum ini dibuat untuk menambah wawasan tentang
“TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI PADA KENTANG”.
Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, kami mencari sumber-sumber
dari berbagai media elektronik. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalahini dapat terselesaikan dengan cukup
baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua kami, yang telah membantu terselesainya makalah ini
berupa materil dan moril.
2. Guru kami Bpk. Bambang S.pd yang telah membimbing dan
memberikan materi.
Kami menyadari makalah yang kami buat ini belum sempurna. Oleh
karena itu kami memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Tangerang, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Landasan teori …………………………………………………………………..4-16
2
Tujuan praktikum …………………………………………………………………..17
Alat dan bahan ……………………………………………………………………….18
Cara kerja ………………………………………………………………………..19-22
Hail pengamatan …………………………………………………………………….23
Kesimpulan…………………………………………………………………………………24
Daftar pustaka ……………………………………………………………………….25

BAB 1
PENDAHULUAN

3
A. LANDASAN TEORI OSMOSIS DAN DIFUSI
TEORI OSMOSIS
Menurut Kimball (1983:28) Menyatakan bahwa, osmosis adalah
difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permiable secara
diferensial.

Pada

osmosis

yang

bergerak

melalui

membran

semipermiabel ialah air dari larutan hipotesis (konsentrasi air tinggi
ke konsentrasi air rendah) ke hipertonis (konsentasi air rendah ke
konsentrasi at terlarut tinggi).Konsentrasi merupakan konsentrasi
pelarutnya yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut
(molekul, ion) dalam air pertukaran antara suatu penamaan khusus
yaitu osmosis.
Menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis adalah perpindahan
molekul-molekul

pelarut

dari

larutan

berkonsentrasi

rendah

(Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (Hipertonik) melalui
selaput semiparmeabel. Jika pelarut yang digunakan berupa air,
osmosis dapat diartikan perpindahan molekul air melalui membran
semi parmeabel dari larutan kadar airnya tinggi ke larutan kadar
airnya rendah.
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut
tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih

4
rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka
air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu
juga sebaliknya.
Pada

tahun 1784, ahli

fisika Perancis

menemukan suatu

fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih babi
diisi alkohol kemudian dimasukkan ke dalam air, maka kantung
tersebut

akan

diketahui

bahwa

menggelembung.
air

akan

Dari

menerobos

pengamatannya
masuk

melalui

ternyata
dinding

semipermeabel (membran semipermeabel) dari kantung yang terbuat
dari kandung kemih babi tersebut. Membran semi permeabel adalah
suatu membran yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh
partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat
terlarut.Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel.
Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang
berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi
rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan
pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan
gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer
akanlebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut
dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses
osmosis.
Proses osmosis biasa terjadi dalam kehidupan. Proses tersebut
dapat kamu pelajari dengan menggunakan bahan-bahan tidak hidup.

5
OSMOSIS berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya
pindah, maka OSMOSIS adalah mengalirnya zat cair melaui
membran. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran selektif
permeable dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke
larutan yang kadarnya rendah. Dengan kata lain, osmosis berarti juga
perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonik)
ke

larutan

berkepekatan

tinggi

(hipertonik)

melalui

selaput

semipermeable. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun
hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis
karena adanya osmosis tadi. Proses osmosis akan berhenti ketika
kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut
ISOTONIK.
Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka
molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam
proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air
terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit
molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak
terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang
melewati membran.Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul
air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.

6
Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan pekat
berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan mencapai
kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan
pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan yang sama. Pada
kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian larutan
encer dan larutan pekat.
Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan
tekanan di antara kedua larutan.Tekanan pada sisi larutan pekat lebih
tinggi dari pada tekanan pada larutan encer.Tekanan yang diperlukan
untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke larutan pekat
disebut tekanan osmotik (π).Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi
zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

 Hubungan Tekanan Osmotik Dengan Konsentrasi Larutan
Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer
dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas
ideal, yaitu:

7
V = n R T
Keterangan :
V = volum larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absulut larutan (K)
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
Persamaan dapat diubah bentunya menjadi

=MRT

Keterangan :
M = Kemolaran larutan

R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
T = suhu absulut larutan (K)

Proses osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Air akan
masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga
terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami kehancuran karena
robeknya membran plasma. Air dalam sel akan keluar jika konsentrasi
larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis yang akan
mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel.

8
 MEKANISME OSMOSIS
Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka
air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui
selaput semipermeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan
yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi
airnya rendah melalui selaput selektif permiabel.

 OSMOSIS PADA SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
 SEL TUMBUHAN
Dampak osmosis juga terjadi pada tumbuhan. Ketika sel
tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke
dalam sel secara osmosis. Karena dinding sel tumbuhan memiliki
dinding yang kaku, maka sel tumbuhan tidak akan membengkak dan

9
pecah seperti halnya sel hewan. Akan tetapi, masuknya air ke dalma
sel tumbuhan dapat menyebabkan sel menjadi

gembung dan

tegang.Tekanan air di dalam sel yang demikian disebut tekanan
turgor.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan
turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding
sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis
menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga
sel menjadi keriput karena kehilangan air.
 SEL HEWAN
Peristiwa osmosis dapat memengaruhi kehidupan sel hewan.Jika
konsentrasi di dalam larutan sel hewan lebih rendah dibandingkan
dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan ke luar
meninggalkan sel secara osmosis. Akibatnya, sel tersebut mengalami
penyusutan (krenasi) sehingga dapat menyebabkan kematian sel.
Dengan kata lain, sel hewan dapat mengalami krensi jika berada di
dalam larutan hipertonik .
Sebaliknya, sel hewan akan membengkak jika berada dalam
larutan hipotonik.Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air
bebas dibandingkan yang terdapat di dalam sel. Molekul-molekul air
tersebut akan masuk ke dalam sel secara osmosis. Jika keadaan

10
demikian terus berlangsung, maka dapat menyebabkan sel pecah
(lisis).

Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada
garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang
tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang
rendah seperti lipid.

11
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika
luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah
lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar
songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan
satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran
yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan
akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan
dengan suhu yang rendah.

TEORI DIFUSI
Menurut Campbell (1999 : 147) Disufi adalah perpindahan zat
(gas, padat atau cair) tanpa melewati membrane, dari daerah yang
konsetrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga
konsetrasi zat menjadi sama. Difusi di sebut juga suatu substansi
melintang membra biologis di sebut juga dengan transportasi aktif.

12
Menurut DWIOJOSEPUTRO (1990 : 67). Difusi adalah
penyebaran yang di maksut penyebaran di sini penyebaran molekulmolekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan oleh suatu gaya
yang identil dengan energi kinetis tersebut. Baik gas, maupun zat cair
dan zat padat, molekul-molekulnya ada kecenderungan utuk menyebar
sampai terdapat suatu konsentrasi yang sama. Difusi juga akan di
lakukan oleh molekul-molekul gula apabila kita mencampurkan suatu
gua dengan air biasa, setelah kita beri waktu yang cukup lama, maka
seluruh air akan berasa manis.
DIFUSI

berasal

dari

kata

diphus

yang

artinya

“menyebar”.Difusi merupakan transport menurun yang artinya
pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun
tidak. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air
dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Difusi

melalui

membran

dapat

berlangsung

melalui

tiga

mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui
saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion

by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).

 Mekanisme difusi

13
Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam
lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran
secara langsung. Membran semi permeabel sangat permeable
terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E,
dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik
seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang
terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran.Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam
amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat
menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein
pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan
difusi difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasma yang
melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein
transporter tergolong protein transmembran yang memiliki tempat
perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam
sel.

14
Setiap molekul atau ion memiliki protein transporter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan
protein transporter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam
sel. Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel
rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel
tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi
1. Ukuran partikel :Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin
cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi
semakin tinggi.
2. Ketebalan membrane :Semakin tebal membran maka semakin
lambat kecepatan difusinya.
15
3. Luas suatu area :Semakin besar luas suatu area, maka semakin
cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak :Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin
lambat difusinya.
5. Suhu :Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk
bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan
difusinya.

16
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Agar dapat menambah wawasan dan dapat membedakan antara
peristiwa osmosis dan difusi.
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada kentang dengan
melalui peristiwa osmosis dan difusi.
3. Meningkatkan

kreativitas

praktikum.

17

siswa

dalam

melakukan

suatu
BAB 2
ISI
A. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
ALAT
 2 buah gelas.
 1 sedotan.
 Cutter.
BAHAN
 1 buah kentang
 2 pewarna tekstil
 Air secukupnya
 Gula pasir.

18
B. CARA KERJA
 (PROSES OSMOSIS)
1. Siapkan alat dan bahan di atas meja.
2. Kupas kentang terlebih dahulu dengan menggunakan cutter , lalu potong di
bagian ujungnya.
3. Salah satu bagian ujung kentang yang telah dipotong tersebut, ditusuk
dengan menggunakan sedotan
4. Bentuk kentang tersebut menjadi kotak, sesuaikan ukuran agar dapat
masuk ke dalam gelas.
5. Berikan lubang di dalam kentang tersebut.
6. Isi air secukupnya ke dalam 2 gelas.
7. Tuangkan sedikit pewarna tekstil ke dalam 2 gelas tersebut (dengan warna
berbeda).
8. Berikan 1% gula pasir ke dalam gelas pertama dan 9% ke dalam gelas
kedua.
9. Masukkan air yang terdapat dalam gelas kedua yang sudah diberi pewarna
tekstil dan 9% gula pasir tersebut ke dalam kentang yang sudah dilubangi.
10. Kemudian, tutup dengan menggunakan ujung kentang yang sudah diberi
sedotan.
11. Masukkan kentang tersebut ke dalam gelas pertama yang sudah diberi
pewarna tekstil dan 1% gula pasir.
12. Lalu, tunggu sampai larutan yang ada di dalam kentang tersebut naik.

19
20
21
 (PROSES DIFUSI)
1. Siapkan alat dan bahan di atas meja.
2. Isi 2 gelas tersebut dengan air secukupnya.
3. Kemudian salah satu gelas yang berisi air diberi pewarna tekstil.
4. Tuangkan gelas yang berisi pewarna tekstil tersebut ke dalam
gelas yang hanya berisi air.
5. Amati perubahannya.

22
C. HASIL PENGAMATAN
 (PROSES OSMOSIS)
Dari hasil pengamatan praktikum tersebut, terjadi kenaikan
larutan yang terdapat di dalam kentang meski hanya sekitar 1 cm saja
dan

membutuhkan

waktu

sedikit

lebih

lama.Namun

hal

itu,

menunjukkan bahwa adanya peristiwa osmosis dari praktikum dengan
menggunakan kentang tersebut.

 (PROSES DIFUSI)
Dari hasil pengamatan terjadi pergerakan (perubahan) dari
larutan yang diberi pewarna tekstil dengan air biasa.

23
BAB 3
PENUTUP
 KESIMPULAN
1.

Waktu perendaman kentang pada larutan gula dan ketika rapat
atau tidaknya menutup kentang akanmempengaruhi hasilnya.

2. Proses

osmosis memang peristiwa perpindahan zat dari yang

berkepekatan rendah ke yang berkepekatan tinggi.

3. Proses

difusi adalah peristiwa suatu zat cair dari konsentrasi

tinggi ke konsentrasi rendah.

24
DAFTAR PUSTAKA
jakasetyawan.wordpress.com/.../laporan-praktikum-difusi-dan-osmosis/
niethajutniez.wordpress.com/2011/05/.../praktikum-ii-difusi-dan-osmosis...
saju-dwi.blogspot.com/2012/.../contoh-praktikum-difusi-dan-osmosis.ht...
permatasarinur.blogspot.com/2012/11/laporan-biologi.html
putrifalindamutiara.blogspot.com/.../laporan-praktikum-difusi-dan-osmo...
id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
blogschoolpedia.blogspot.com/2010/09/proses-osmosis-dan-difusi.html
yunitawijias.blogspot.com/.../laporan-biologi-difusi-dan-osmosis_2163.h...
catatangurukimia.blogspot.com/.../percobaan-osmosis-menyelidiki.html
andigriya.blogspot.com › Sekolah
moeluzie.blogspot.com › Laporan
kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/.../m_teori%20osmosis.html
intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html
widyawati-fistum.blogspot.com/2011/12/osmosis.html
wiwidyahahasasa.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-osmosis.html
wirasagenrsj.wordpress.com/2012/09/.../praktikum-osmosis-pada-kentan...
agungacil.blogspot.com/.../biologi-laporan-praktikum-osmosis-pada.htm...
raiyy.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Bagod Sudjadi&Siti Laila. 2012.Biologi2A Sains dalam kehidupan.yudhistira

25

More Related Content

What's hot

Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanDhiarrafii Bintang Matahari
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiAminah Rahmat
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airNanda Reda
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Selyuliartiramli
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisNur Meili Zakiyah
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan Kawarisusanti
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahZanne Arienta
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
laporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosislaporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosisOneda Rahayu
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptildhawialya30
 

What's hot (20)

Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipi
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan K
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
laporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosislaporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosis
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
 
Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 

Similar to Osmosis dan difusi

1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluanshailladita
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdSuryaRajab1
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membranSulistia Rini
 
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)aris trea
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)NandaKhoirunNisa19
 
laporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumlaporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumchristian tabun
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisRosinda Grace
 
Difusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiDifusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiAstri
 
Tugas kimia yang mau di print
Tugas kimia yang mau di printTugas kimia yang mau di print
Tugas kimia yang mau di printHeriana5
 
Makalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi miaMakalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi miaVirgiana Anggi
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisZza Choirunisa
 
Transpor zat melalu zat membran power point
Transpor zat melalu zat membran power pointTranspor zat melalu zat membran power point
Transpor zat melalu zat membran power pointhutaminurikasiwi1
 
menunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosismenunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosisZanne Arienta
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranHarsidi Side
 

Similar to Osmosis dan difusi (20)

1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan
 
sifat koligatif larutan
sifat koligatif larutansifat koligatif larutan
sifat koligatif larutan
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membran
 
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
 
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
laporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumlaporan praktikum fistum
laporan praktikum fistum
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
 
Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet
 
Difusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiDifusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisi
 
Tugas kimia yang mau di print
Tugas kimia yang mau di printTugas kimia yang mau di print
Tugas kimia yang mau di print
 
Makalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi miaMakalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi mia
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
 
Transpor zat melalu zat membran power point
Transpor zat melalu zat membran power pointTranspor zat melalu zat membran power point
Transpor zat melalu zat membran power point
 
menunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosismenunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosis
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
 

Osmosis dan difusi

  • 1. MENGANALISIS TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI YANG TERJADI PADA KENTANG DISUSUN OLEH : NAMA : FARAH HASNA PANGESTI KELAS : 11 IPA 2 PEMBIMBING : Bpk.Bambang SMA NEGERI 1 KAB.TANGERANG Jln. Raya Serang KM 23,5 Balaraja 15160 Tangerang TAHUN AJARAN 2013/2014 KATA PENGANTAR 1
  • 2. Puja dan puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebab atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi syarat penilaian mata pelajaran BIOLOGI. Laporan praktikum ini dibuat untuk menambah wawasan tentang “TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI PADA KENTANG”. Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, kami mencari sumber-sumber dari berbagai media elektronik. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalahini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orang tua kami, yang telah membantu terselesainya makalah ini berupa materil dan moril. 2. Guru kami Bpk. Bambang S.pd yang telah membimbing dan memberikan materi. Kami menyadari makalah yang kami buat ini belum sempurna. Oleh karena itu kami memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Tangerang, November 2013 Penyusun DAFTAR ISI Landasan teori …………………………………………………………………..4-16 2
  • 3. Tujuan praktikum …………………………………………………………………..17 Alat dan bahan ……………………………………………………………………….18 Cara kerja ………………………………………………………………………..19-22 Hail pengamatan …………………………………………………………………….23 Kesimpulan…………………………………………………………………………………24 Daftar pustaka ……………………………………………………………………….25 BAB 1 PENDAHULUAN 3
  • 4. A. LANDASAN TEORI OSMOSIS DAN DIFUSI TEORI OSMOSIS Menurut Kimball (1983:28) Menyatakan bahwa, osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permiable secara diferensial. Pada osmosis yang bergerak melalui membran semipermiabel ialah air dari larutan hipotesis (konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah) ke hipertonis (konsentasi air rendah ke konsentrasi at terlarut tinggi).Konsentrasi merupakan konsentrasi pelarutnya yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul, ion) dalam air pertukaran antara suatu penamaan khusus yaitu osmosis. Menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis adalah perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah (Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (Hipertonik) melalui selaput semiparmeabel. Jika pelarut yang digunakan berupa air, osmosis dapat diartikan perpindahan molekul air melalui membran semi parmeabel dari larutan kadar airnya tinggi ke larutan kadar airnya rendah. Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih 4
  • 5. rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu juga sebaliknya. Pada tahun 1784, ahli fisika Perancis menemukan suatu fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih babi diisi alkohol kemudian dimasukkan ke dalam air, maka kantung tersebut akan diketahui bahwa menggelembung. air akan Dari menerobos pengamatannya masuk melalui ternyata dinding semipermeabel (membran semipermeabel) dari kantung yang terbuat dari kandung kemih babi tersebut. Membran semi permeabel adalah suatu membran yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat terlarut.Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel. Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer akanlebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis. Proses osmosis biasa terjadi dalam kehidupan. Proses tersebut dapat kamu pelajari dengan menggunakan bahan-bahan tidak hidup. 5
  • 6. OSMOSIS berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya pindah, maka OSMOSIS adalah mengalirnya zat cair melaui membran. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran selektif permeable dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya rendah. Dengan kata lain, osmosis berarti juga perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonik) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonik) melalui selaput semipermeable. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis karena adanya osmosis tadi. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut ISOTONIK. Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik. 6
  • 7. Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan pekat berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan mencapai kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian larutan encer dan larutan pekat. Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan tekanan di antara kedua larutan.Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan encer.Tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke larutan pekat disebut tekanan osmotik (π).Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.  Hubungan Tekanan Osmotik Dengan Konsentrasi Larutan Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu: 7
  • 8. V = n R T Keterangan : V = volum larutan (L) n = jumlah mol zat terlarut T = suhu absulut larutan (K) R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1) Persamaan dapat diubah bentunya menjadi =MRT Keterangan : M = Kemolaran larutan R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1) T = suhu absulut larutan (K) Proses osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Air akan masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami kehancuran karena robeknya membran plasma. Air dalam sel akan keluar jika konsentrasi larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis yang akan mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel. 8
  • 9.  MEKANISME OSMOSIS Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput semipermeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel.  OSMOSIS PADA SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN  SEL TUMBUHAN Dampak osmosis juga terjadi pada tumbuhan. Ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke dalam sel secara osmosis. Karena dinding sel tumbuhan memiliki dinding yang kaku, maka sel tumbuhan tidak akan membengkak dan 9
  • 10. pecah seperti halnya sel hewan. Akan tetapi, masuknya air ke dalma sel tumbuhan dapat menyebabkan sel menjadi gembung dan tegang.Tekanan air di dalam sel yang demikian disebut tekanan turgor. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.  SEL HEWAN Peristiwa osmosis dapat memengaruhi kehidupan sel hewan.Jika konsentrasi di dalam larutan sel hewan lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan ke luar meninggalkan sel secara osmosis. Akibatnya, sel tersebut mengalami penyusutan (krenasi) sehingga dapat menyebabkan kematian sel. Dengan kata lain, sel hewan dapat mengalami krensi jika berada di dalam larutan hipertonik . Sebaliknya, sel hewan akan membengkak jika berada dalam larutan hipotonik.Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat di dalam sel. Molekul-molekul air tersebut akan masuk ke dalam sel secara osmosis. Jika keadaan 10
  • 11. demikian terus berlangsung, maka dapat menyebabkan sel pecah (lisis). Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis 1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah. 2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid. 11
  • 12. 3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar. 4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat. 5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah. TEORI DIFUSI Menurut Campbell (1999 : 147) Disufi adalah perpindahan zat (gas, padat atau cair) tanpa melewati membrane, dari daerah yang konsetrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsetrasi zat menjadi sama. Difusi di sebut juga suatu substansi melintang membra biologis di sebut juga dengan transportasi aktif. 12
  • 13. Menurut DWIOJOSEPUTRO (1990 : 67). Difusi adalah penyebaran yang di maksut penyebaran di sini penyebaran molekulmolekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan oleh suatu gaya yang identil dengan energi kinetis tersebut. Baik gas, maupun zat cair dan zat padat, molekul-molekulnya ada kecenderungan utuk menyebar sampai terdapat suatu konsentrasi yang sama. Difusi juga akan di lakukan oleh molekul-molekul gula apabila kita mencampurkan suatu gua dengan air biasa, setelah kita beri waktu yang cukup lama, maka seluruh air akan berasa manis. DIFUSI berasal dari kata diphus yang artinya “menyebar”.Difusi merupakan transport menurun yang artinya pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).  Mekanisme difusi 13
  • 14. Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran semi permeabel sangat permeable terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran.Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memiliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam sel. 14
  • 15. Setiap molekul atau ion memiliki protein transporter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transporter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi 1. Ukuran partikel :Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. 2. Ketebalan membrane :Semakin tebal membran maka semakin lambat kecepatan difusinya. 15
  • 16. 3. Luas suatu area :Semakin besar luas suatu area, maka semakin cepat kecepatan difusinya. 4. Jarak :Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat difusinya. 5. Suhu :Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. 16
  • 17. B. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut : 1. Agar dapat menambah wawasan dan dapat membedakan antara peristiwa osmosis dan difusi. 2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada kentang dengan melalui peristiwa osmosis dan difusi. 3. Meningkatkan kreativitas praktikum. 17 siswa dalam melakukan suatu
  • 18. BAB 2 ISI A. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM ALAT  2 buah gelas.  1 sedotan.  Cutter. BAHAN  1 buah kentang  2 pewarna tekstil  Air secukupnya  Gula pasir. 18
  • 19. B. CARA KERJA  (PROSES OSMOSIS) 1. Siapkan alat dan bahan di atas meja. 2. Kupas kentang terlebih dahulu dengan menggunakan cutter , lalu potong di bagian ujungnya. 3. Salah satu bagian ujung kentang yang telah dipotong tersebut, ditusuk dengan menggunakan sedotan 4. Bentuk kentang tersebut menjadi kotak, sesuaikan ukuran agar dapat masuk ke dalam gelas. 5. Berikan lubang di dalam kentang tersebut. 6. Isi air secukupnya ke dalam 2 gelas. 7. Tuangkan sedikit pewarna tekstil ke dalam 2 gelas tersebut (dengan warna berbeda). 8. Berikan 1% gula pasir ke dalam gelas pertama dan 9% ke dalam gelas kedua. 9. Masukkan air yang terdapat dalam gelas kedua yang sudah diberi pewarna tekstil dan 9% gula pasir tersebut ke dalam kentang yang sudah dilubangi. 10. Kemudian, tutup dengan menggunakan ujung kentang yang sudah diberi sedotan. 11. Masukkan kentang tersebut ke dalam gelas pertama yang sudah diberi pewarna tekstil dan 1% gula pasir. 12. Lalu, tunggu sampai larutan yang ada di dalam kentang tersebut naik. 19
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22.  (PROSES DIFUSI) 1. Siapkan alat dan bahan di atas meja. 2. Isi 2 gelas tersebut dengan air secukupnya. 3. Kemudian salah satu gelas yang berisi air diberi pewarna tekstil. 4. Tuangkan gelas yang berisi pewarna tekstil tersebut ke dalam gelas yang hanya berisi air. 5. Amati perubahannya. 22
  • 23. C. HASIL PENGAMATAN  (PROSES OSMOSIS) Dari hasil pengamatan praktikum tersebut, terjadi kenaikan larutan yang terdapat di dalam kentang meski hanya sekitar 1 cm saja dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama.Namun hal itu, menunjukkan bahwa adanya peristiwa osmosis dari praktikum dengan menggunakan kentang tersebut.  (PROSES DIFUSI) Dari hasil pengamatan terjadi pergerakan (perubahan) dari larutan yang diberi pewarna tekstil dengan air biasa. 23
  • 24. BAB 3 PENUTUP  KESIMPULAN 1. Waktu perendaman kentang pada larutan gula dan ketika rapat atau tidaknya menutup kentang akanmempengaruhi hasilnya. 2. Proses osmosis memang peristiwa perpindahan zat dari yang berkepekatan rendah ke yang berkepekatan tinggi. 3. Proses difusi adalah peristiwa suatu zat cair dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. 24
  • 25. DAFTAR PUSTAKA jakasetyawan.wordpress.com/.../laporan-praktikum-difusi-dan-osmosis/ niethajutniez.wordpress.com/2011/05/.../praktikum-ii-difusi-dan-osmosis... saju-dwi.blogspot.com/2012/.../contoh-praktikum-difusi-dan-osmosis.ht... permatasarinur.blogspot.com/2012/11/laporan-biologi.html putrifalindamutiara.blogspot.com/.../laporan-praktikum-difusi-dan-osmo... id.wikipedia.org/wiki/Osmosis blogschoolpedia.blogspot.com/2010/09/proses-osmosis-dan-difusi.html yunitawijias.blogspot.com/.../laporan-biologi-difusi-dan-osmosis_2163.h... catatangurukimia.blogspot.com/.../percobaan-osmosis-menyelidiki.html andigriya.blogspot.com › Sekolah moeluzie.blogspot.com › Laporan kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/.../m_teori%20osmosis.html intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html widyawati-fistum.blogspot.com/2011/12/osmosis.html wiwidyahahasasa.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-osmosis.html wirasagenrsj.wordpress.com/2012/09/.../praktikum-osmosis-pada-kentan... agungacil.blogspot.com/.../biologi-laporan-praktikum-osmosis-pada.htm... raiyy.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html Bagod Sudjadi&Siti Laila. 2012.Biologi2A Sains dalam kehidupan.yudhistira 25