1. MENGANALISIS TERJADINYA PERISTIWA
OSMOSIS DAN DIFUSI YANG TERJADI PADA
KENTANG
DISUSUN OLEH :
NAMA
: FARAH HASNA PANGESTI
KELAS
: 11 IPA 2
PEMBIMBING
: Bpk.Bambang
SMA NEGERI 1 KAB.TANGERANG
Jln. Raya Serang KM 23,5 Balaraja 15160 Tangerang
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
1
2. Puja dan puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebab atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi syarat penilaian mata
pelajaran BIOLOGI.
Laporan praktikum ini dibuat untuk menambah wawasan tentang
“TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI PADA KENTANG”.
Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, kami mencari sumber-sumber
dari berbagai media elektronik. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalahini dapat terselesaikan dengan cukup
baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua kami, yang telah membantu terselesainya makalah ini
berupa materil dan moril.
2. Guru kami Bpk. Bambang S.pd yang telah membimbing dan
memberikan materi.
Kami menyadari makalah yang kami buat ini belum sempurna. Oleh
karena itu kami memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Tangerang, November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Landasan teori …………………………………………………………………..4-16
2
3. Tujuan praktikum …………………………………………………………………..17
Alat dan bahan ……………………………………………………………………….18
Cara kerja ………………………………………………………………………..19-22
Hail pengamatan …………………………………………………………………….23
Kesimpulan…………………………………………………………………………………24
Daftar pustaka ……………………………………………………………………….25
BAB 1
PENDAHULUAN
3
4. A. LANDASAN TEORI OSMOSIS DAN DIFUSI
TEORI OSMOSIS
Menurut Kimball (1983:28) Menyatakan bahwa, osmosis adalah
difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permiable secara
diferensial.
Pada
osmosis
yang
bergerak
melalui
membran
semipermiabel ialah air dari larutan hipotesis (konsentrasi air tinggi
ke konsentrasi air rendah) ke hipertonis (konsentasi air rendah ke
konsentrasi at terlarut tinggi).Konsentrasi merupakan konsentrasi
pelarutnya yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut
(molekul, ion) dalam air pertukaran antara suatu penamaan khusus
yaitu osmosis.
Menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis adalah perpindahan
molekul-molekul
pelarut
dari
larutan
berkonsentrasi
rendah
(Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (Hipertonik) melalui
selaput semiparmeabel. Jika pelarut yang digunakan berupa air,
osmosis dapat diartikan perpindahan molekul air melalui membran
semi parmeabel dari larutan kadar airnya tinggi ke larutan kadar
airnya rendah.
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut
tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih
4
5. rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka
air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu
juga sebaliknya.
Pada
tahun 1784, ahli
fisika Perancis
menemukan suatu
fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih babi
diisi alkohol kemudian dimasukkan ke dalam air, maka kantung
tersebut
akan
diketahui
bahwa
menggelembung.
air
akan
Dari
menerobos
pengamatannya
masuk
melalui
ternyata
dinding
semipermeabel (membran semipermeabel) dari kantung yang terbuat
dari kandung kemih babi tersebut. Membran semi permeabel adalah
suatu membran yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh
partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat
terlarut.Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel.
Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang
berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi
rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan
pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan
gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer
akanlebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut
dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses
osmosis.
Proses osmosis biasa terjadi dalam kehidupan. Proses tersebut
dapat kamu pelajari dengan menggunakan bahan-bahan tidak hidup.
5
6. OSMOSIS berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya
pindah, maka OSMOSIS adalah mengalirnya zat cair melaui
membran. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran selektif
permeable dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke
larutan yang kadarnya rendah. Dengan kata lain, osmosis berarti juga
perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonik)
ke
larutan
berkepekatan
tinggi
(hipertonik)
melalui
selaput
semipermeable. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun
hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis
karena adanya osmosis tadi. Proses osmosis akan berhenti ketika
kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut
ISOTONIK.
Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka
molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam
proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air
terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit
molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak
terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang
melewati membran.Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul
air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.
6
7. Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan pekat
berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan mencapai
kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan
pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan yang sama. Pada
kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian larutan
encer dan larutan pekat.
Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan
tekanan di antara kedua larutan.Tekanan pada sisi larutan pekat lebih
tinggi dari pada tekanan pada larutan encer.Tekanan yang diperlukan
untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke larutan pekat
disebut tekanan osmotik (π).Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi
zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Hubungan Tekanan Osmotik Dengan Konsentrasi Larutan
Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer
dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas
ideal, yaitu:
7
8. V = n R T
Keterangan :
V = volum larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absulut larutan (K)
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
Persamaan dapat diubah bentunya menjadi
=MRT
Keterangan :
M = Kemolaran larutan
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
T = suhu absulut larutan (K)
Proses osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Air akan
masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga
terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami kehancuran karena
robeknya membran plasma. Air dalam sel akan keluar jika konsentrasi
larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis yang akan
mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel.
8
9. MEKANISME OSMOSIS
Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka
air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui
selaput semipermeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan
yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi
airnya rendah melalui selaput selektif permiabel.
OSMOSIS PADA SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
SEL TUMBUHAN
Dampak osmosis juga terjadi pada tumbuhan. Ketika sel
tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke
dalam sel secara osmosis. Karena dinding sel tumbuhan memiliki
dinding yang kaku, maka sel tumbuhan tidak akan membengkak dan
9
10. pecah seperti halnya sel hewan. Akan tetapi, masuknya air ke dalma
sel tumbuhan dapat menyebabkan sel menjadi
gembung dan
tegang.Tekanan air di dalam sel yang demikian disebut tekanan
turgor.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan
turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding
sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis
menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga
sel menjadi keriput karena kehilangan air.
SEL HEWAN
Peristiwa osmosis dapat memengaruhi kehidupan sel hewan.Jika
konsentrasi di dalam larutan sel hewan lebih rendah dibandingkan
dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan ke luar
meninggalkan sel secara osmosis. Akibatnya, sel tersebut mengalami
penyusutan (krenasi) sehingga dapat menyebabkan kematian sel.
Dengan kata lain, sel hewan dapat mengalami krensi jika berada di
dalam larutan hipertonik .
Sebaliknya, sel hewan akan membengkak jika berada dalam
larutan hipotonik.Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air
bebas dibandingkan yang terdapat di dalam sel. Molekul-molekul air
tersebut akan masuk ke dalam sel secara osmosis. Jika keadaan
10
11. demikian terus berlangsung, maka dapat menyebabkan sel pecah
(lisis).
Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada
garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang
tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang
rendah seperti lipid.
11
12. 3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika
luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah
lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar
songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan
satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran
yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan
akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan
dengan suhu yang rendah.
TEORI DIFUSI
Menurut Campbell (1999 : 147) Disufi adalah perpindahan zat
(gas, padat atau cair) tanpa melewati membrane, dari daerah yang
konsetrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga
konsetrasi zat menjadi sama. Difusi di sebut juga suatu substansi
melintang membra biologis di sebut juga dengan transportasi aktif.
12
13. Menurut DWIOJOSEPUTRO (1990 : 67). Difusi adalah
penyebaran yang di maksut penyebaran di sini penyebaran molekulmolekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan oleh suatu gaya
yang identil dengan energi kinetis tersebut. Baik gas, maupun zat cair
dan zat padat, molekul-molekulnya ada kecenderungan utuk menyebar
sampai terdapat suatu konsentrasi yang sama. Difusi juga akan di
lakukan oleh molekul-molekul gula apabila kita mencampurkan suatu
gua dengan air biasa, setelah kita beri waktu yang cukup lama, maka
seluruh air akan berasa manis.
DIFUSI
berasal
dari
kata
diphus
yang
artinya
“menyebar”.Difusi merupakan transport menurun yang artinya
pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun
tidak. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air
dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Difusi
melalui
membran
dapat
berlangsung
melalui
tiga
mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui
saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion
by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Mekanisme difusi
13
14. Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam
lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran
secara langsung. Membran semi permeabel sangat permeable
terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E,
dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik
seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang
terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran.Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam
amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat
menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein
pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan
difusi difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasma yang
melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein
transporter tergolong protein transmembran yang memiliki tempat
perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam
sel.
14
15. Setiap molekul atau ion memiliki protein transporter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan
protein transporter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam
sel. Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel
rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel
tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi
1. Ukuran partikel :Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin
cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi
semakin tinggi.
2. Ketebalan membrane :Semakin tebal membran maka semakin
lambat kecepatan difusinya.
15
16. 3. Luas suatu area :Semakin besar luas suatu area, maka semakin
cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak :Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin
lambat difusinya.
5. Suhu :Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk
bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan
difusinya.
16
17. B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Agar dapat menambah wawasan dan dapat membedakan antara
peristiwa osmosis dan difusi.
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada kentang dengan
melalui peristiwa osmosis dan difusi.
3. Meningkatkan
kreativitas
praktikum.
17
siswa
dalam
melakukan
suatu
18. BAB 2
ISI
A. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
ALAT
2 buah gelas.
1 sedotan.
Cutter.
BAHAN
1 buah kentang
2 pewarna tekstil
Air secukupnya
Gula pasir.
18
19. B. CARA KERJA
(PROSES OSMOSIS)
1. Siapkan alat dan bahan di atas meja.
2. Kupas kentang terlebih dahulu dengan menggunakan cutter , lalu potong di
bagian ujungnya.
3. Salah satu bagian ujung kentang yang telah dipotong tersebut, ditusuk
dengan menggunakan sedotan
4. Bentuk kentang tersebut menjadi kotak, sesuaikan ukuran agar dapat
masuk ke dalam gelas.
5. Berikan lubang di dalam kentang tersebut.
6. Isi air secukupnya ke dalam 2 gelas.
7. Tuangkan sedikit pewarna tekstil ke dalam 2 gelas tersebut (dengan warna
berbeda).
8. Berikan 1% gula pasir ke dalam gelas pertama dan 9% ke dalam gelas
kedua.
9. Masukkan air yang terdapat dalam gelas kedua yang sudah diberi pewarna
tekstil dan 9% gula pasir tersebut ke dalam kentang yang sudah dilubangi.
10. Kemudian, tutup dengan menggunakan ujung kentang yang sudah diberi
sedotan.
11. Masukkan kentang tersebut ke dalam gelas pertama yang sudah diberi
pewarna tekstil dan 1% gula pasir.
12. Lalu, tunggu sampai larutan yang ada di dalam kentang tersebut naik.
19
22. (PROSES DIFUSI)
1. Siapkan alat dan bahan di atas meja.
2. Isi 2 gelas tersebut dengan air secukupnya.
3. Kemudian salah satu gelas yang berisi air diberi pewarna tekstil.
4. Tuangkan gelas yang berisi pewarna tekstil tersebut ke dalam
gelas yang hanya berisi air.
5. Amati perubahannya.
22
23. C. HASIL PENGAMATAN
(PROSES OSMOSIS)
Dari hasil pengamatan praktikum tersebut, terjadi kenaikan
larutan yang terdapat di dalam kentang meski hanya sekitar 1 cm saja
dan
membutuhkan
waktu
sedikit
lebih
lama.Namun
hal
itu,
menunjukkan bahwa adanya peristiwa osmosis dari praktikum dengan
menggunakan kentang tersebut.
(PROSES DIFUSI)
Dari hasil pengamatan terjadi pergerakan (perubahan) dari
larutan yang diberi pewarna tekstil dengan air biasa.
23
24. BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Waktu perendaman kentang pada larutan gula dan ketika rapat
atau tidaknya menutup kentang akanmempengaruhi hasilnya.
2. Proses
osmosis memang peristiwa perpindahan zat dari yang
berkepekatan rendah ke yang berkepekatan tinggi.
3. Proses
difusi adalah peristiwa suatu zat cair dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah.
24