SlideShare a Scribd company logo
Update 
Perpajakan 
www.mucglobal.com
Ketentuan-ketentuan Perpajakan Terbaru 
SPT Badan Wajib Pajak Migas 
Imbalan Bunga 
Transaksi e-Commerce 
Pengusaha Kena Pajak (PKP) Gagal Produksi 
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi PKP yang 
Melakukan Penyerahan yang Terutang dan yang Tidak Terutang 
PPN 
www.mucglobal.com
1. SPT Badan Wajib Pajak (WP) Migas (Usaha Hulu) 
Formulir SPT Badan WP Migas sama 
dengan WP Badan Dalam Negeri 
lainnya. 
Yang berbeda hanyalah lampiran yang 
harus disertakan pada SPT Badan WP 
Migas. 
www.mucglobal.com
1. SPT Badan Wajib Pajak (WP) Migas 
Mulai tahun pajak 2013, SPT Badan WP Migas 
harus dilampiri dengan: 
Financial Quarterly Report (FQR) untuk 
tahun pajak yang bersangkutan; 
Bukti penyetoran PPh; dan 
Lampiran Khusus Penghitungan PPh. 
www.mucglobal.com
1. SPT Badan Wajib Pajak (WP) Migas 
Lampiran Khusus Penghitungan PPh, meliputi: 
Penghitungan PPh Badan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 
Migas; 
Penghitungan Branch Profit Tax/Pajak atas Dividen bagi KKKS Migas; 
Rincian Biaya pada Tahapan Eksplorasi atau Eksploitasi dalam rangka 
KKKS Migas; 
Daftar Penyusutan dalam rangka KKKS Migas; 
Rincian First Tranche Petroleum (FTP) Share Bagian Kontraktor; and 
Laporan Perubahan Participating Interest. 
www.mucglobal.com
2. Ketentuan Imbalan Bunga 
Terlambat mengembalikan kelebihan pembayaran pajak (sesuai Pasal 
11 ayat (3) UU KUP); 
Terlambat menerbitkan SKPLB (untuk selain WP Patuh/WP Tertentu) 
– 
(sesuai Pasal 17B ayat (3) UU KUP); 
Terlambat menerbitkan SKPLB (untuk WP Umumnya) - 
(sesuai Pasal 17B ayat (4) UU KUP); 
Kelebihan pembayaran pajak karena keberatan/banding/Peninjauan 
Kembali atas surat ketetapan pajak (dikabulkan (sesuai Pasal 27A 
ayat (1) UU KUP); 
www.mucglobal.com
2. Ketentuan Imbalan Bunga 
Kelebihan pembayaran sanksi administrasi (denda Pasal 14 ayat (4) 
atau bunga Pasal 19 ayat (1) UU KUP) akibat SK Pengurangan/ 
Penghapusan Sanksi Administrasi yg diterbitkan karena 
keberatan/banding/Peninjauan Kembali yg dikabulkan (Pasal 27A 
ayat (2) UU KUP). 
Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK 
Pengurangan Ketetapan Pajak atau SK Pembatalan Ketetapan 
Pajak yg mengabulkan permohonan WP (Pasal 27A ayat (1a) UU 
KUP). 
www.mucglobal.com
2. Ketentuan Imbalan Bunga 
Namun terdapat penambahan jangka waktu perhitungan imbalan 
bunga untuk beberapa kondisi yg menyebabkan timbulnya imbalan bunga: 
No Penyebab Imbalan 
Bunga 
Besar & JangkaWaktu 
1 Terlambat mengembalikan 
kelebihan pembayaran 
pajak (sesuai Pasal 11 ayat 
(3) UU KUP). 
a. 2% per bulan x jumlah kelebihan 
pembayaran pajak. 
b. Dihitung sejak batas waktu: 
- penerbitan SKPKPP (Surat Keputusan 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak) 
berakhir s.d. tanggal penerbitan SKPKPP; 
- penerbitan SKPPIB (Surat Keputusan 
Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga) 
berakhir s.d. tanggal penerbitan SKPPIB. 
SEBELUMNYA, dihitung sejak batas waktu: 
- penerbitan SPMKP s.d. tanggal penerbitan SPMKP; 
- penerbitan SPMIN s.d. tanggal penerbitan SPMIB.
2. Ketentuan Imbalan Bunga 
No Penyebab Timbulnya 
Imbalan Bunga 
Besar & JangkaWaktu 
2 Kelebihan pembayaran 
pajak karena 
keberatan/banding/Peninja 
uan Kembali atas surat 
ketetapan pajak dikabulkan 
(sesuai Pasal 27A ayat (1) 
UU KUP). 
- 2% per bulan (maks. 24 bulan) x jumlah 
kelebihan pembayaran pajak. 
- Dihitung sejak tanggal terbit surat ketetapan pajak 
s.d. terbitnya Surat Keputusan Keberatan/Putusan 
Banding/Peninjauan Kembali. 
- Khusus untuk Putusan Banding yg 
menyebabkan jumlah pajak yg masih harus dibayar 
bertambah, dihitung sejak tanggal pembayaran 
berdasarkan Putusan Banding s.d. Putusan PK. 
SEBELUMNYA, tanggal pembayaran yg 
menyebabkan kelebihan pembayaran pajak 
hingga diterbitkannya Surat Keputusan atau 
Putusan. 
www.mucglobal.com
2. Ketentuan Imbalan Bunga 
No Keterangan Besar & JangkaWaktu 
3 Kelebihan pembayaran pajak 
karena SK Pembetulan, SK 
Pengurangan Ketetapan Pajak 
atau SK Pembatalan Ketetapan 
Pajak yang mengabulkan 
sebagian/seluruh permohonan 
WP (Pasal 27A ayat (1a) UU 
KUP). 
- 2% per bulan (maks. 24 bulan) x jumlah kelebihan 
pembayaran pajak. 
- Dihitung sejak: 
a. Tanggal pembayaran yg 
menyebabkan kelebihan pembayaran 
pajak s.d. terbit SK (Surat 
Keputusan)(untuk SKPKB & SKPKBT); 
b. Tanggal terbit SKPN & SKPLB s.d. SK; 
c. Tanggal pembayaran yg menyebabkan 
kelebihan pembayaran pajak s.d. 
terbit SK (untuk STP). 
www.mucglobal.com
2. Ketentuan Imbalan Bunga 
No Keterangan Besar & JangkaWaktu 
3 Kelebihan pembayaran pajak 
karena SK Pembetulan, SK 
Pengurangan Ketetapan Pajak 
atau SK Pembatalan Ketetapan 
Pajak yang mengabulkan 
sebagian/seluruh permohonan 
WP (Pasal 27A ayat (1a) UU 
KUP). 
Namun kini, imbalan bunga tidak dapat diberikan 
atas: 
1) Kelebihan pembayaran pajak karena SK 
Pembetulan yg terkait dengan Persetujuan 
Bersama; 
1) Kelebihan pembayaran pajak karena SK 
Pembatalan Ketetapan Pajak dari hasil 
pemeriksaan yg dilaksanakan tanpa: 
(a) Penyampaian Surat Pemberitahuan 
Hasil Pemeriksaan; atau 
(b) Pembahasan akhir hasil pemeriksaan 
dengan WP. 
www.mucglobal.com
3. Transaksi e-Commerce 
e-Commerce: perdagangan barang dan/atau jasa 
melalui sistem elektronik. 
www.mucglobal.com
3. Transaksi e-Commerce 
Terdapat 4 (empat) model transaksi e-Commerce: 
Online Marketplace 
Kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha (toko internet) sebagai 
tempat menjual barang dan/atau jasa. 
Classified Ads 
Kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk memajang 
iklan/konten barang dan/atau jasa di situs internet. 
Daily Deals 
Kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs Daily Deals 
sebagai tempat menjual barang / jasa, dengan sarana pembayaran 
berupa voucher. 
Online Retail 
Kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang dilakukan di situs Online 
Retail. 
Ketentuan perpajakan atas transaksi e-Commerce dengan berbagai model di 
atas sama dengan transaksi pada umumnya.
3. Transaksi e-Commerce 
Contoh: Daily Deals (penyediaan tempat/waktu pada situs internet) 
a. PPh 
Jika pengguna jasa penyediaan situs Daily Deals (penjual 
barang/jasa) merupakan pemotong pajak, pengguna jasa harus 
memotong PPh Pasal 21/23/26 atas jumlah bruto fee atau imbalan 
jasa penyediaan tempat. 
b. PPN 
Jika pemberi jasa penyediaan situs Daily Deals sudah menjadi 
PKP, pemberi jasa harus menerbitkan Faktur Pajak guna 
memungut PPN sebesar 10% dari pengguna jasa. 
www.mucglobal.com
4. PKP Gagal Produksi 
PKP Produsen 
PKP Produsen dianggap gagal produksi jika dalam waktu 3 (tiga) 
tahun sejak pertama kali mengkreditkan PPN Masukan tidak 
melakukan penyerahan atau ekspor BKP dan/atau JKP hasil 
produksinya. 
PKP Non-Produsen 
PKP Non-Produsen dianggap gagal produksi jika dalam waktu 1 
(satu) tahun sejak pertama kali mengkreditkan PPN Masukan 
tidak melakukan penyerahan atau ekspor BKP dan/atau JKP. 
www.mucglobal.com
4. PKP Gagal Produksi 
Jika tergolong gagal produksi, maka PPN Masukan atas 
perolehan/impor Barang Modal yang telah dikreditkan dan telah 
dikembalikan WAJIB dibayar kembali. 
Pembayaran kembali paling lambat dilakukan di akhir bulan 
berikutnya setelah keadaan gagal berproduksi. 
Surat Setoran Pajak (SSP) sebagai sarana pembayaran harus 
mencantumkan keterangan “Pembayaran kembali Pajak Masukan 
atas impor dan/atau perolehan Barang Modal yang telah dikreditkan 
dan telah diberikan pengembalian 
www.mucglobal.com
4. PKP Gagal Produksi 
Setelah batas waktu keadaan gagal produksi terlampaui, PKP 
Produsen tetap dapat mengkompensasikan atau meminta kembali 
PPN Masukan atas perolehan/impor barang modal yang telah 
dikreditkan dan belum dimintakan pengembalian 
Kompensasi atau permintaan pengembalian di atas hanya dapat 
dilakukan hingga 2 tahun sejak masa pajak keadaan gagal 
produksi terlampaui 
Jika sampai dengan batas waktu 2 tahun tidak melakukan 
penyerahan dan/atau ekspor BKP/JKP hasil produksinya sendiri, 
maka PPN Masukan yang telah dikembalikan harus dibayar 
kembali. 
www.mucglobal.com
5. Pengkreditan PPN Masukan Bagi PKP yg Melakukan 
Penyerahan yang Terutang dan Tidak Terutang Pajak 
PKP yang: 
Menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP) yang atas penyerahannya 
tidak terutang pajak, dan 
Mengolah dan/atau memanfaatkan lebih lanjut BKP tersebut, 
sehingga menjadi BKP yg atas seluruh penyerahanya termasuk 
penyerahan yang terutang pajak, 
dapat mengkreditkan seluruh PPN Masukan yang sudah dibayar sejak 
01 Januari 2014 sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. 
www.mucglobal.com
5. Pengkreditan PPN Masukan Bagi PKP yg Melakukan 
Penyerahan yang Terutang dan Tidak Terutang Pajak 
contoh: 
PT Sawit Nusantara menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa 
sawit dan memproses TBS kelapa sawit tersebut menjadi minyak kelapa 
sawit/Crude Palm Oil (CPO). 
Sejak Januari 2014, PT Sawit Nusantara dapat mengkreditkan seluruh 
PPN Masukan yang sudah dibayar atas perolehan barang dan jasa 
untuk proses TBS menjadi CPO. 
www.mucglobal.com
Terima Kasih 
www.mucglobal.com

More Related Content

What's hot

Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
mas karebet
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
karomah95
 
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24Sidik Abdullah
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
Asep suryadi
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
Membangun city
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
jamuddin
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
Asep suryadi
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
karomah95
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
Tobagus Makmun
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
karomah95
 
PMK 99-UMKM
PMK 99-UMKMPMK 99-UMKM
PMK 99-UMKM
RizkiDeddySusanto
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
Supri yanto
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
Kppkp Bangil
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
karomah95
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
Giri Jati Ayu Pramesti
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
anggundiantriana
 
Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan
Sosialisasi Perpajakan BendaharawanSosialisasi Perpajakan Bendaharawan
Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan
Bramasto Aditomo
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
puspa
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
karomah95
 

What's hot (19)

Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
Bab 5 pajak penghasilan pasal 22 & pasal 24
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PMK 99-UMKM
PMK 99-UMKMPMK 99-UMKM
PMK 99-UMKM
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan
Sosialisasi Perpajakan BendaharawanSosialisasi Perpajakan Bendaharawan
Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 

Viewers also liked

Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)
Vivi Silvia
 
2. subjek pajak
2. subjek pajak2. subjek pajak
2. subjek pajak
Duni Rusnercih
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
Erwin Buulolo
 
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakCara Menghitung Pajak
Cara Menghitung Pajak
Bbe Mee
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajak
Wanda Ramadhan
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Bagus Budiono
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
Wanda Ramadhan
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
Roko Subagya
 
Buku 10-regulasi-baru-desa-baru
Buku 10-regulasi-baru-desa-baruBuku 10-regulasi-baru-desa-baru
Buku 10-regulasi-baru-desa-baru
Wardi Ashli
 
LLAT 2016Seksi Bank
LLAT 2016Seksi BankLLAT 2016Seksi Bank
LLAT 2016Seksi Bank
kppn137
 
237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib
237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib
237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib
Satria Satria
 
3.1. objek pajak
3.1. objek pajak3.1. objek pajak
3.1. objek pajak
Duni Rusnercih
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Aina Rachmasari
 
konsultan pajak info
konsultan pajak infokonsultan pajak info
konsultan pajak info
Konsultan Pajak
 

Viewers also liked (20)

Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)
 
Kup presentation pemblokiran
Kup presentation pemblokiranKup presentation pemblokiran
Kup presentation pemblokiran
 
Kup penyidikan
Kup penyidikanKup penyidikan
Kup penyidikan
 
2. subjek pajak
2. subjek pajak2. subjek pajak
2. subjek pajak
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung PajakCara Menghitung Pajak
Cara Menghitung Pajak
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajak
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
 
Uup ph
Uup phUup ph
Uup ph
 
Ppt presentasi
Ppt presentasiPpt presentasi
Ppt presentasi
 
Buku 10-regulasi-baru-desa-baru
Buku 10-regulasi-baru-desa-baruBuku 10-regulasi-baru-desa-baru
Buku 10-regulasi-baru-desa-baru
 
LLAT 2016Seksi Bank
LLAT 2016Seksi BankLLAT 2016Seksi Bank
LLAT 2016Seksi Bank
 
237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib
237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib
237390455 contoh-laporan-pengaduan-ke-pihak-berwjib
 
3.1. objek pajak
3.1. objek pajak3.1. objek pajak
3.1. objek pajak
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
 
konsultan pajak info
konsultan pajak infokonsultan pajak info
konsultan pajak info
 

Similar to Update Perpajakan MUC - II

PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
DjonyRosnipa1
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
auliaannisa44
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
Surya Getsemani
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
Surya Getsemani
 
Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)
Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)
Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)
Bimo Prasetio
 
PMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdf
PMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdfPMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdf
PMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdf
PGGTCAT
 
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.pptPOKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
ssuserb41382
 
TAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAKTAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAK
Propaningtyas Windardini
 
5. Materi 6 PPN.pptx
5. Materi 6 PPN.pptx5. Materi 6 PPN.pptx
5. Materi 6 PPN.pptx
Niluhputusayuni
 
Petunjuk pengisian fp standar
Petunjuk pengisian fp standarPetunjuk pengisian fp standar
Petunjuk pengisian fp standar
Roko Subagya
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
EviDewigc
 
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPD1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
Nur Rina Martyas Ningrum
 
(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121
BagiyoCondro
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8Rekno Wr
 
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015 Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Pajak Sumenep
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Fair Nurfachrizi
 

Similar to Update Perpajakan MUC - II (20)

2.1 per 1 skb potput
2.1 per 1 skb potput2.1 per 1 skb potput
2.1 per 1 skb potput
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015PMK-91/PMK.03/2015
PMK-91/PMK.03/2015
 
Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)
Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)
Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)
 
PMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdf
PMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdfPMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdf
PMK-86 INSENTIF PAJAK LUAS_Rev.4.5.pdf
 
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.pptPOKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG Rev.ppt
 
TAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAKTAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAK
 
5. Materi 6 PPN.pptx
5. Materi 6 PPN.pptx5. Materi 6 PPN.pptx
5. Materi 6 PPN.pptx
 
KPP812 SE 24 2018.pdf
KPP812 SE 24 2018.pdfKPP812 SE 24 2018.pdf
KPP812 SE 24 2018.pdf
 
Petunjuk pengisian fp standar
Petunjuk pengisian fp standarPetunjuk pengisian fp standar
Petunjuk pengisian fp standar
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
 
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPD1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
 
(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015 Penghapusan sanksi pmk 29 2015
Penghapusan sanksi pmk 29 2015
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
 

Recently uploaded

METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 

Recently uploaded (18)

METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 

Update Perpajakan MUC - II

  • 2. Ketentuan-ketentuan Perpajakan Terbaru SPT Badan Wajib Pajak Migas Imbalan Bunga Transaksi e-Commerce Pengusaha Kena Pajak (PKP) Gagal Produksi Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi PKP yang Melakukan Penyerahan yang Terutang dan yang Tidak Terutang PPN www.mucglobal.com
  • 3. 1. SPT Badan Wajib Pajak (WP) Migas (Usaha Hulu) Formulir SPT Badan WP Migas sama dengan WP Badan Dalam Negeri lainnya. Yang berbeda hanyalah lampiran yang harus disertakan pada SPT Badan WP Migas. www.mucglobal.com
  • 4. 1. SPT Badan Wajib Pajak (WP) Migas Mulai tahun pajak 2013, SPT Badan WP Migas harus dilampiri dengan: Financial Quarterly Report (FQR) untuk tahun pajak yang bersangkutan; Bukti penyetoran PPh; dan Lampiran Khusus Penghitungan PPh. www.mucglobal.com
  • 5. 1. SPT Badan Wajib Pajak (WP) Migas Lampiran Khusus Penghitungan PPh, meliputi: Penghitungan PPh Badan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas; Penghitungan Branch Profit Tax/Pajak atas Dividen bagi KKKS Migas; Rincian Biaya pada Tahapan Eksplorasi atau Eksploitasi dalam rangka KKKS Migas; Daftar Penyusutan dalam rangka KKKS Migas; Rincian First Tranche Petroleum (FTP) Share Bagian Kontraktor; and Laporan Perubahan Participating Interest. www.mucglobal.com
  • 6. 2. Ketentuan Imbalan Bunga Terlambat mengembalikan kelebihan pembayaran pajak (sesuai Pasal 11 ayat (3) UU KUP); Terlambat menerbitkan SKPLB (untuk selain WP Patuh/WP Tertentu) – (sesuai Pasal 17B ayat (3) UU KUP); Terlambat menerbitkan SKPLB (untuk WP Umumnya) - (sesuai Pasal 17B ayat (4) UU KUP); Kelebihan pembayaran pajak karena keberatan/banding/Peninjauan Kembali atas surat ketetapan pajak (dikabulkan (sesuai Pasal 27A ayat (1) UU KUP); www.mucglobal.com
  • 7. 2. Ketentuan Imbalan Bunga Kelebihan pembayaran sanksi administrasi (denda Pasal 14 ayat (4) atau bunga Pasal 19 ayat (1) UU KUP) akibat SK Pengurangan/ Penghapusan Sanksi Administrasi yg diterbitkan karena keberatan/banding/Peninjauan Kembali yg dikabulkan (Pasal 27A ayat (2) UU KUP). Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan Pajak atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak yg mengabulkan permohonan WP (Pasal 27A ayat (1a) UU KUP). www.mucglobal.com
  • 8. 2. Ketentuan Imbalan Bunga Namun terdapat penambahan jangka waktu perhitungan imbalan bunga untuk beberapa kondisi yg menyebabkan timbulnya imbalan bunga: No Penyebab Imbalan Bunga Besar & JangkaWaktu 1 Terlambat mengembalikan kelebihan pembayaran pajak (sesuai Pasal 11 ayat (3) UU KUP). a. 2% per bulan x jumlah kelebihan pembayaran pajak. b. Dihitung sejak batas waktu: - penerbitan SKPKPP (Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak) berakhir s.d. tanggal penerbitan SKPKPP; - penerbitan SKPPIB (Surat Keputusan Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga) berakhir s.d. tanggal penerbitan SKPPIB. SEBELUMNYA, dihitung sejak batas waktu: - penerbitan SPMKP s.d. tanggal penerbitan SPMKP; - penerbitan SPMIN s.d. tanggal penerbitan SPMIB.
  • 9. 2. Ketentuan Imbalan Bunga No Penyebab Timbulnya Imbalan Bunga Besar & JangkaWaktu 2 Kelebihan pembayaran pajak karena keberatan/banding/Peninja uan Kembali atas surat ketetapan pajak dikabulkan (sesuai Pasal 27A ayat (1) UU KUP). - 2% per bulan (maks. 24 bulan) x jumlah kelebihan pembayaran pajak. - Dihitung sejak tanggal terbit surat ketetapan pajak s.d. terbitnya Surat Keputusan Keberatan/Putusan Banding/Peninjauan Kembali. - Khusus untuk Putusan Banding yg menyebabkan jumlah pajak yg masih harus dibayar bertambah, dihitung sejak tanggal pembayaran berdasarkan Putusan Banding s.d. Putusan PK. SEBELUMNYA, tanggal pembayaran yg menyebabkan kelebihan pembayaran pajak hingga diterbitkannya Surat Keputusan atau Putusan. www.mucglobal.com
  • 10. 2. Ketentuan Imbalan Bunga No Keterangan Besar & JangkaWaktu 3 Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan Pajak atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak yang mengabulkan sebagian/seluruh permohonan WP (Pasal 27A ayat (1a) UU KUP). - 2% per bulan (maks. 24 bulan) x jumlah kelebihan pembayaran pajak. - Dihitung sejak: a. Tanggal pembayaran yg menyebabkan kelebihan pembayaran pajak s.d. terbit SK (Surat Keputusan)(untuk SKPKB & SKPKBT); b. Tanggal terbit SKPN & SKPLB s.d. SK; c. Tanggal pembayaran yg menyebabkan kelebihan pembayaran pajak s.d. terbit SK (untuk STP). www.mucglobal.com
  • 11. 2. Ketentuan Imbalan Bunga No Keterangan Besar & JangkaWaktu 3 Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan Pajak atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak yang mengabulkan sebagian/seluruh permohonan WP (Pasal 27A ayat (1a) UU KUP). Namun kini, imbalan bunga tidak dapat diberikan atas: 1) Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan yg terkait dengan Persetujuan Bersama; 1) Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembatalan Ketetapan Pajak dari hasil pemeriksaan yg dilaksanakan tanpa: (a) Penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; atau (b) Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan WP. www.mucglobal.com
  • 12. 3. Transaksi e-Commerce e-Commerce: perdagangan barang dan/atau jasa melalui sistem elektronik. www.mucglobal.com
  • 13. 3. Transaksi e-Commerce Terdapat 4 (empat) model transaksi e-Commerce: Online Marketplace Kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha (toko internet) sebagai tempat menjual barang dan/atau jasa. Classified Ads Kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk memajang iklan/konten barang dan/atau jasa di situs internet. Daily Deals Kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs Daily Deals sebagai tempat menjual barang / jasa, dengan sarana pembayaran berupa voucher. Online Retail Kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang dilakukan di situs Online Retail. Ketentuan perpajakan atas transaksi e-Commerce dengan berbagai model di atas sama dengan transaksi pada umumnya.
  • 14. 3. Transaksi e-Commerce Contoh: Daily Deals (penyediaan tempat/waktu pada situs internet) a. PPh Jika pengguna jasa penyediaan situs Daily Deals (penjual barang/jasa) merupakan pemotong pajak, pengguna jasa harus memotong PPh Pasal 21/23/26 atas jumlah bruto fee atau imbalan jasa penyediaan tempat. b. PPN Jika pemberi jasa penyediaan situs Daily Deals sudah menjadi PKP, pemberi jasa harus menerbitkan Faktur Pajak guna memungut PPN sebesar 10% dari pengguna jasa. www.mucglobal.com
  • 15. 4. PKP Gagal Produksi PKP Produsen PKP Produsen dianggap gagal produksi jika dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak pertama kali mengkreditkan PPN Masukan tidak melakukan penyerahan atau ekspor BKP dan/atau JKP hasil produksinya. PKP Non-Produsen PKP Non-Produsen dianggap gagal produksi jika dalam waktu 1 (satu) tahun sejak pertama kali mengkreditkan PPN Masukan tidak melakukan penyerahan atau ekspor BKP dan/atau JKP. www.mucglobal.com
  • 16. 4. PKP Gagal Produksi Jika tergolong gagal produksi, maka PPN Masukan atas perolehan/impor Barang Modal yang telah dikreditkan dan telah dikembalikan WAJIB dibayar kembali. Pembayaran kembali paling lambat dilakukan di akhir bulan berikutnya setelah keadaan gagal berproduksi. Surat Setoran Pajak (SSP) sebagai sarana pembayaran harus mencantumkan keterangan “Pembayaran kembali Pajak Masukan atas impor dan/atau perolehan Barang Modal yang telah dikreditkan dan telah diberikan pengembalian www.mucglobal.com
  • 17. 4. PKP Gagal Produksi Setelah batas waktu keadaan gagal produksi terlampaui, PKP Produsen tetap dapat mengkompensasikan atau meminta kembali PPN Masukan atas perolehan/impor barang modal yang telah dikreditkan dan belum dimintakan pengembalian Kompensasi atau permintaan pengembalian di atas hanya dapat dilakukan hingga 2 tahun sejak masa pajak keadaan gagal produksi terlampaui Jika sampai dengan batas waktu 2 tahun tidak melakukan penyerahan dan/atau ekspor BKP/JKP hasil produksinya sendiri, maka PPN Masukan yang telah dikembalikan harus dibayar kembali. www.mucglobal.com
  • 18. 5. Pengkreditan PPN Masukan Bagi PKP yg Melakukan Penyerahan yang Terutang dan Tidak Terutang Pajak PKP yang: Menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP) yang atas penyerahannya tidak terutang pajak, dan Mengolah dan/atau memanfaatkan lebih lanjut BKP tersebut, sehingga menjadi BKP yg atas seluruh penyerahanya termasuk penyerahan yang terutang pajak, dapat mengkreditkan seluruh PPN Masukan yang sudah dibayar sejak 01 Januari 2014 sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. www.mucglobal.com
  • 19. 5. Pengkreditan PPN Masukan Bagi PKP yg Melakukan Penyerahan yang Terutang dan Tidak Terutang Pajak contoh: PT Sawit Nusantara menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan memproses TBS kelapa sawit tersebut menjadi minyak kelapa sawit/Crude Palm Oil (CPO). Sejak Januari 2014, PT Sawit Nusantara dapat mengkreditkan seluruh PPN Masukan yang sudah dibayar atas perolehan barang dan jasa untuk proses TBS menjadi CPO. www.mucglobal.com