SlideShare a Scribd company logo
www.pajak.go.id
PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS
IMBALAN YANG DITERIMA OLEH PEMBELI
SEHUBUNGAN DENGAN KONDISI TERTENTU
DALAM TRANSAKSI JUAL BELI
SE-24/PJ/2018
KPP Madya Makassar,
24 November 2022
Dasar Hukum
www.pajak.go.id
2
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan perubahannya;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah dan perubahannya;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 s.t.d.d. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perlakuan
Perpajakan Untuk Mendukung Kemudahan Berusaha;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Persewaan Tanah
dan/atau Bangunan ;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Penghitungan, Pemungutan, Penyetoran, dan
Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak
dari Luar Daerah Pabean;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/PMK.03/2015;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa Lain Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 23
Ayat (1) Huruf C Angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah
Beberapa Kali Diubah Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;
8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11/PJ/2015 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan atas Hadiah dan
Penghargaan;
9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran
dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa,
dan Kegiatan Orang Pribadi.
Ruang Lingkup
www.pajak.go.id
3
1. Penjual adalah pihak yang menjual produknya kepada pembeli termasuk
produsen, distributor, dan agen;
2. Pembeli adalah pihak yang membeli produk dari Penjual untuk dijual kembali
termasuk distributor, agen, dan retailer;
3. Kondisi tertentu yang terjadi dalam transaksi jual beli merupakan keadaan atau
peristiwa yang dapat mengakibatkan adanya pemberian imbalan dari Penjual
kepada Pembeli sehubungan dengan transaksi jual beli berdasarkan perikatan
tertulis dan/atau tidak tertulis;
4. Imbalan yang diterima atau diperoleh Pembeli dapat berupa uang, barang,
dan/atau pengurang kewajiban;
5. Imbalan yang diterima sehubungan dengan kondisi tertentu bukan merupakan
potongan harga sehingga tidak dicantumkan sebagai potongan harga dalam
faktur penjualan (commercial invoice) maupun Faktur Pajak yang mengurangi
harga jual atau penggantian dalam menghitung DPP.
KONDISI TERTENTU
www.pajak.go.id
4
No Kondisi Tertentu Keterangan Objek Pajak
1 Pencapaian syarat
tertentu
Pencapaian syarat tertentu dapat berupa:
1) pembelian oleh Pembeli mencapai jumlah tertentu;
2) penjualan oleh Pembeli mencapai jumlah tertentu;
dan/atau
3) pelunasan oleh Pembeli sesuai jangka waktu tertentu.
1. Penghargaan; atau
2. Jasa Manajemen, syarat terdapat:
- aktivitas jasa, dan
- pengakuan penghasilan
/penagihan atas penyerahan jasa
2 Penyediaan ruang
dan/atau peralatan
tertentu
Penjual dapat meminta fasilitas kepada Pembeli berupa
penyediaan ruang dan/atau peralatan tertentu untuk
kepentingan Penjual, yang dapat berupa lantai untuk
menempatkan barang dan rak pemajangan barang penjualan,
termasuk rak, rak gantungan, dan/atau etalase.
1. Persewaan Tanah dan/atau
Bangunan atas penyediaan fasilitas
ruang; dan/atau
2. Sewa sehubungan dengan
penggunaan harta atas fasilitas
peralatan tertentu.
3 Penerimaan
kompensasi yang
diterima
sehubungan dengan
transaksi jual beli
Penjual dapat memberikan imbalan berupa kompensasi untuk
menanggung risiko atas:
1. terjadinya fluktuasi harga, berupa perlindungan harga
(price protection);
2. keterlambatan pengiriman barang, berupa pembayaran
penalty; atau
3. program penjualan tertentu atas perintah Penjual, seperti
pemberian cicilan bunga 0% kepada pembeli akhir.
Bukan Objek Pemotongan PPh tetapi
Penghasilan dari kompensasi dimaksud
wajib dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh
Pembeli.
PERLAKUAN PERPAJAKAN
Pencapaian syarat tertentu
www.pajak.go.id
5
No Jenis Objek
Penerima
Imbalan
(Pembeli)
Perlakuan PPh
(Pemotongan PPh oleh
Penjual)
Perlakuan PPN
Bentuk Uang/Pengurang
Kewajiban
Bentuk Barang
1 Penghargaan WP OP DN PPh Pasal 21
Peserta Kegiatan
Tarif: Pasal 17 x Imbalan
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
WP Badan DN PPh Pasal 23
Tarif: 15% x Imbalan
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
WP LN PPh Pasal 26
Tarif: 20% atau P3B
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
atas ekspor (tarif 0%)
2 Jasa
manajemen
WP OP DN PPh Pasal 21
Bukan Pegawai
Tarif: Pasal 17 x 50%x Imbalan Pembeli memungut PPN atas
penyerahan JKP
-Pembeli memungut PPN
atas penyerahan JKP
-Penjual memungut PPN
atas penyerahan BKP
WP Badan DN PPh Pasal 23
Tarif: 2% x Imbalan
WP LN PPh Pasal 26
Tarif: 20% atau P3B
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
atas ekspor (tarif 0%)
*) DPP dihitung berdasarkan nilai kesepakatan yang tercantum dalam perikatan.
Dalam hal nilai kesepakatan tidak diketahui, maka DPP dihitung berdasarkan harga pasar.
www.pajak.go.id
6
Contoh 1: Penghargaan
1. PT Roda Maju, sebuah produsen ban mobil, melakukan kerja
sama dengan toko ban sebagai pengecer berdasarkan Trading
Term Agreement (TTA) yang salah satu ketentuannya adalah PT
Roda Maju memberikan insentif kepada toko.
2. lnsentif berdasarkan TTA tersebut diberikan kepada toko
sebesar 3% dari nilai pembelian toko atas semua jenis produk
PT Roda Maju, dalam hal toko tersebut memenuhi target
pembelian senilai Rp50.000.000,00 per bulan.
3. Pada bulan Februari 2018, CV Ban Sejahtera sebuah toko
pengecer ban yang bekerja sama dengan PT Roda Maju
mencapai pembelian atas produk ban PT Roda Maju senilai
Rp60.000.000,00. Oleh karena itu, PT Roda Maju memberikan
insentif senilai Rp1.800.000,00 (3% x Rp60.000.000,00) kepada
CV Ban Sejahtera.
4. TTA yang telah dibuat tidak memuat aktivitas jasa yang harus
dilakukan oleh CV Ban Sejahtera kepada PT Roda Maju dan
tidak terdapat penagihan atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh CV Ban Sejahtera, sehingga tidak ada penyerahan jasa yang
dilakukan oleh CV Ban Sejahtera kepada PT Roda Maju
Kondisi
a. PT Roda Maju wajib memotong PPh Pasal 23 atas
penghargaan sebesar 15% dari Rp1.800.000,00.
b. CV Ban Sejahtera tidak membuat Faktur Pajak karena
tidak ada penyerahan JKP.
c. Dalam hal PT Roda Maju memberikan insentif dalam
bentuk pemberian BKP, maka PT Roda Maju:
1) wajib memotong PPh Pasal 23 atas penghargaan
sebesar 15% dari Rp1.800.000,00;
2) dalam hal nilai kesepakatan sebagaimana
dimaksud pada angka 1) tidak diketahui, maka
PT Roda Maju memotong PPh Pasal 23 atas
penghargaan sebesar 15% dari harga pasar; dan
3) wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan
BKP kepada CV Ban Sejahtera dengan DPP
sebesar Rp1.800.000,00.
Perlakuan Perpajakan
www.pajak.go.id
7
Contoh 2: Jasa Manajemen
1. PT Nada Elektronika adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual
produk elektronik ke pasar domestik. Dalam memasarkan produknya, PT
Nada Elektronika membuat kontrak kerja sama dengan para distributor
untuk menjual dan mendistribusikan produk PT Nada Elektronika.
Kontrak kerja sama tersebut memuat ketentuan bahwa selain menjual
produk PT Nada Elektronika, distributor juga diminta melakukan
kegiatan pemasaran produk PT Nada Elektronika, salah satunya dengan
melakukan kegiatan promosi kepada konsumen akhir.
2. Pada periode triwulan II diketahui bahwa PT Berkah Makmur, distributor
PT Nada Elektronika untuk wilayah Bogor, telah melakukan penjualan
dan kegiatan promosi sebagaimana dinyatakan dalam kontrak. Atas hal
tersebut, PT Berkah Makmur menerbitkan tagihan atas penyerahan jasa
manajemen sebesar nilai penggantian atas kegiatan promosi dimaksud
yaitu Rp20.000.000,00.
3. Berdasarkan skema sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2,
diketahui bahwa PT Berkah Makmur telah menyerahkan jasa
manajemen (kegiatan promosi) kepada PT Nada Elektronika yang
dibuktikan dengan adanya tagihan atas penyerahan jasa manajemen
oleh PT Berkah Makmur kepada PT Nada Elektronika.
Kondisi
a. PT Nada Elektronika wajib memotong PPh Pasal 23
atas jasa manajemen sebesar 2% dari
Rp20.000.000,00.
b. PT Berkah Makmur yang sesuai ketentuan merupakan
PKP wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan jasa
manajemen kepada PT Nada Elektronika dengan DPP
PPN sebesar Rp20.000.000,00.
c. Dalam hal PT Nada Elektronika melakukan pembayaran
jasa manajemen dalam bentuk pemberian BKP, maka
PT Nada Elektronika wajib:
1) memotong PPh Pasal 23 atas jasa manajemen
sebesar 2% dari Rp20.000.000,00; dan
2) membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP
tersebut dengan DPP berupa nilai penggantian
atas jasa manajemen sebesar Rp20.000.000,00
Perlakuan Perpajakan
PERLAKUAN PERPAJAKAN
Penyediaan ruang dan/atau peralatan tertentu
www.pajak.go.id
8
No Jenis Objek
Penerima
Imbalan
(Pembeli)
Perlakuan PPh
(Pemotongan PPh oleh
Penjual)
Perlakuan PPN
Bentuk Uang/Pengurang
Kewajiban
Bentuk Barang
1 Persewaan
Tanah dan/atau
Bangunan
WP DN PPh Pasal 4(2)
Tarif: 10% x Imbalan
Pembeli memungut PPN atas
penyerahan JKP
-Pembeli memungut PPN
atas penyerahan JKP
-Penjual memungut PPN
atas penyerahan BKP
WP LN PPh Pasal 26
Tarif: 20% atau P3B
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
atas ekspor (tarif 0%)
2 Sewa
sehubungan
dengan
penggunaan
harta
WP DN PPh Pasal 23
Tarif: 2% x Imbalan
Pembeli memungut PPN atas
penyerahan JKP
-Pembeli memungut PPN
atas penyerahan JKP
-Penjual memungut PPN
atas penyerahan BKP
WP LN PPh Pasal 26
Tarif: 20% atau P3B
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
atas ekspor (tarif 0%)
*) DPP dihitung berdasarkan nilai kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja sama.
www.pajak.go.id
9
Contoh 3: Persewaan
1. PT Sinar Gemilang membuat kontrak jual beli
dengan salah satu distributornya yaitu PT Maju
Jaya. Dalam kontrak disebutkan bahwa selain
sebagai distributor, PT Maju Jaya juga akan
menyediakan peralatan tertentu untuk kepentingan
pemasaran produk yang telah dibeli dari PT Sinar
Gemilang.
2. PT Maju Jaya akan menempatkan suatu produk
yang telah dibeli dari PT Sinar Gemilang pada suatu
etalase/tempat display tertentu dalam tokonya
dalam rangka mendukung kegiatan pemasaran
produk dari PT Sinar Gemilang. PT Sinar Gemilang
akan memberikan imbalan sebesar Rp1.500.000,00
atas pembayaran sewa sehubungan dengan
penggunaan harta kepada PT Maju Jaya.
Kondisi
a. PT Sinar Gemilang wajib memotong PPh Pasal 23 atas
pembayaran sewa sehubungan dengan penggunaan
harta kepada PT Maju Jaya sebesar 2% dari
Rp1.500.000,00.
b. PT Maju Jaya yang sesuai ketentuan merupakan PKP
wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan jasa
sewa sehubungan dengan penggunaan harta kepada
PT Sinar Gemilang dengan DPP PPN sebesar
Rp1.500.000,00.
c. Dalam hal PT Sinar Gemilang melakukan pembayaran
sewa sehubungan dengan penggunaan harta dalam
bentuk pemberian BKP, maka PT Sinar Gemilang wajib:
1) memotong PPh Pasal 23 atas pembayaran sewa
sehubungan dengan penggunaan harta sebesar 2%
dari Rp1.500.000,00; dan
2) membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP
tersebut dengan DPP sebesar nilai penggantian
atas jasa sewa sehubungan dengan penggunaan
harta sebesar Rp1.500.000,00.
Perlakuan Perpajakan
PERLAKUAN PERPAJAKAN
Penerimaan kompensasi
www.pajak.go.id
10
No Jenis Objek
Penerima
Imbalan
(Pembeli)
Perlakuan PPh
Perlakuan PPN
Bentuk Uang/Pengurang
Kewajiban
Bentuk Barang
1 Penerimaan
kompensasi
yang diterima
sehubungan
dengan
transaksi jual
beli
WP DN - Bukan objek pemotongan
PPh Pasal 21/23;
- Merupakan penghasilan
yang wajib dilaporkan
dalam SPT Tahunan PPh
penerima imbalan
(Pembeli)
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
WP LN Bukan objek pemotongan PPh
Pasal 26
Bukan objek PPN Penjual memungut PPN
atas ekspor (tarif 0%)
*) DPP dihitung berdasarkan nilai kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja sama.
www.pajak.go.id
11
Contoh 4: Price Protection
1. PT NGX merupakan distributor handphone dari beberapa produsen
handphone, salah satunya yaitu PT OK International. PT OK International
menunjuk PT NGX sebagai salah satu distributor produknya sebagaimana
tertuang dalam Perjanjian Penunjukan Distributor. Dalam perjanjian
tersebut mengatur antara lain ketentuan mengenai price protection yang
diberikan oleh PT OK International kepada PT NGX sehubungan dengan
terjadinya fluktuasi harga jual handphone di pasar dalam periode
tertentu sesuai perjanjian.
2. PT NGX membeli 1000 (seribu) buah handphone tipe X10 dari PT OK
International dengan harga satuan senilai Rp3.000.000,00. PT OK
International menentukan bahwa harga jual standar untuk handphone
tipe X10 yaitu sebesar Rp3.200.000,00.
3. Sehubungan dengan kondisi persaingan pasar yang tinggi, handphone
tipe X10 mengalami penurunan permintaan pasar sehingga PT OK
International menurunkan harga jual standar handphone tipe X10 yang
semula Rp3.200.000,00 menjadi Rp3.100.000,00, dengan tujuan untuk
meningkatkan penjualan handphone tersebut.
4. Atas hal tersebut, PT NGX berhak mendapatkan price protection dari PT
OK International sebesar Rp100.000,00 atas setiap handphone tipe X10
yang belum terjual dalam periode tertentu sesuai perjanjian yang telah
dibuat.
5. Jumlah handphone tipe X10 yang belum terjual di PT NGX adalah
sebanyak 300 (tiga ratus) buah handphone.
Kondisi
a. Penerimaan kompensasi berupa price protection yang
diberikan kepada PT NGX bukan merupakan objek
pemotongan PPh. PT NGX wajib melaporkan
penerimaan kompensasi berupa price protection
tersebut sebagai penghasilan dalam SPT Tahunan PPh
Badan sebesar Rp30.000.000,00 ((Rp3.200.000,00-
Rp3.100.000,00) x 300 buah).
b. PT NGX tidak membuat Faktur Pajak karena tidak ada
penyerahan JKP
c. Dalam hal PT OK International memberikan kompensasi
berupa price protection dalam bentuk pemberian BKP,
maka:
1) PT NGX wajib melaporkan penerimaan kompensasi
berupa price protection tersebut sebagai
penghasilan dalam SPT Tahunan PPh Badan sebesar
Rp30.000.000,00; dan
2) PT OK International wajib membuat Faktur Pajak
atas penyerahan BKP kepada PT NGX sebesar
Rp30.000.000,00.
Perlakuan Perpajakan
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
@pajakmdymks
KPP Madya Makassar
@pajakmdymks
KPP Madya Makassar

More Related Content

What's hot

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
Raja Matridi Aeksalo
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
YABES HULU
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
DipoTriMartiano
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
Kppkp Bangil
 
Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran PajakSurat Setoran Pajak
Surat Setoran Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
YABES HULU
 
Aspek Perpajakan Koperasi (3).pptx
Aspek Perpajakan Koperasi (3).pptxAspek Perpajakan Koperasi (3).pptx
Aspek Perpajakan Koperasi (3).pptx
ErickWenanda1
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
karomah95
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
iyandri tiluk wahyono
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
Yan Chen
 
Makalah Hukum Pajak
Makalah Hukum PajakMakalah Hukum Pajak
Makalah Hukum Pajak
Tunggal Ika Saputra
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Mahyuni Bjm
 
1. surat permohonan informasi produk
1. surat permohonan informasi produk1. surat permohonan informasi produk
1. surat permohonan informasi produkSiti Ismawati Idris
 
DEBIT & KREDIT.pptx
DEBIT & KREDIT.pptxDEBIT & KREDIT.pptx
DEBIT & KREDIT.pptx
21054BILLYYURICHIKOS
 
perpajakan internasional
 perpajakan internasional  perpajakan internasional
perpajakan internasional
Asep suryadi
 
Presentasi bphtb
Presentasi bphtbPresentasi bphtb
Presentasi bphtbGiyono Gi
 

What's hot (20)

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)Partnership (persekutuan)
Partnership (persekutuan)
 
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran PajakSurat Setoran Pajak
Surat Setoran Pajak
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
Aspek Perpajakan Koperasi (3).pptx
Aspek Perpajakan Koperasi (3).pptxAspek Perpajakan Koperasi (3).pptx
Aspek Perpajakan Koperasi (3).pptx
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
 
Makalah Hukum Pajak
Makalah Hukum PajakMakalah Hukum Pajak
Makalah Hukum Pajak
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
1. surat permohonan informasi produk
1. surat permohonan informasi produk1. surat permohonan informasi produk
1. surat permohonan informasi produk
 
DEBIT & KREDIT.pptx
DEBIT & KREDIT.pptxDEBIT & KREDIT.pptx
DEBIT & KREDIT.pptx
 
perpajakan internasional
 perpajakan internasional  perpajakan internasional
perpajakan internasional
 
Presentasi bphtb
Presentasi bphtbPresentasi bphtb
Presentasi bphtb
 

Similar to KPP812 SE 24 2018.pdf

PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptxPPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
juliacristy07
 
Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23
Knobb Muridnakal
 
Pph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharaPph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharairmans36
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajakpuspa
 
5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf
5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf
5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf
mtsn2paluta02
 
Update Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - IIUpdate Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - II
MUC Consulting Group
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
Juwita W'tio
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
Giri Jati Ayu Pramesti
 
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxPMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
maleekalee1
 
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxPAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
novasaeptian
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Neea Niio
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Neea Niio
 
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
roma rizki wanda siregar
 
Tugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajakTugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajak
roma rizki wanda siregar
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Lutfi Ardhani
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
auliaannisa44
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
Nur Aisyah Zera Datu
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SisiHalidasyah
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
Asep suryadi
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
DjonyRosnipa1
 

Similar to KPP812 SE 24 2018.pdf (20)

PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptxPPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
PPT-MN3_KELOMPOK 3_PPhhhhhhhhhhh 23.pptx
 
Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23
 
Pph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharaPph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendahara
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajak
 
5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf
5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf
5. DJP - Pajak Bendahara Desa.pdf
 
Update Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - IIUpdate Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - II
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
 
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxPMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
 
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxPAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
 
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
Akuntansi, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 23, Roma Rizki Wanda Siregar, Sur...
 
Tugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajakTugas akuntansi pajak
Tugas akuntansi pajak
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (18)

Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 

KPP812 SE 24 2018.pdf

  • 1. www.pajak.go.id PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS IMBALAN YANG DITERIMA OLEH PEMBELI SEHUBUNGAN DENGAN KONDISI TERTENTU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SE-24/PJ/2018 KPP Madya Makassar, 24 November 2022
  • 2. Dasar Hukum www.pajak.go.id 2 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan perubahannya; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan perubahannya; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 s.t.d.d. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perlakuan Perpajakan Untuk Mendukung Kemudahan Berusaha; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan ; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Penghitungan, Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/PMK.03/2015; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa Lain Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 23 Ayat (1) Huruf C Angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008; 8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11/PJ/2015 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan atas Hadiah dan Penghargaan; 9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
  • 3. Ruang Lingkup www.pajak.go.id 3 1. Penjual adalah pihak yang menjual produknya kepada pembeli termasuk produsen, distributor, dan agen; 2. Pembeli adalah pihak yang membeli produk dari Penjual untuk dijual kembali termasuk distributor, agen, dan retailer; 3. Kondisi tertentu yang terjadi dalam transaksi jual beli merupakan keadaan atau peristiwa yang dapat mengakibatkan adanya pemberian imbalan dari Penjual kepada Pembeli sehubungan dengan transaksi jual beli berdasarkan perikatan tertulis dan/atau tidak tertulis; 4. Imbalan yang diterima atau diperoleh Pembeli dapat berupa uang, barang, dan/atau pengurang kewajiban; 5. Imbalan yang diterima sehubungan dengan kondisi tertentu bukan merupakan potongan harga sehingga tidak dicantumkan sebagai potongan harga dalam faktur penjualan (commercial invoice) maupun Faktur Pajak yang mengurangi harga jual atau penggantian dalam menghitung DPP.
  • 4. KONDISI TERTENTU www.pajak.go.id 4 No Kondisi Tertentu Keterangan Objek Pajak 1 Pencapaian syarat tertentu Pencapaian syarat tertentu dapat berupa: 1) pembelian oleh Pembeli mencapai jumlah tertentu; 2) penjualan oleh Pembeli mencapai jumlah tertentu; dan/atau 3) pelunasan oleh Pembeli sesuai jangka waktu tertentu. 1. Penghargaan; atau 2. Jasa Manajemen, syarat terdapat: - aktivitas jasa, dan - pengakuan penghasilan /penagihan atas penyerahan jasa 2 Penyediaan ruang dan/atau peralatan tertentu Penjual dapat meminta fasilitas kepada Pembeli berupa penyediaan ruang dan/atau peralatan tertentu untuk kepentingan Penjual, yang dapat berupa lantai untuk menempatkan barang dan rak pemajangan barang penjualan, termasuk rak, rak gantungan, dan/atau etalase. 1. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan atas penyediaan fasilitas ruang; dan/atau 2. Sewa sehubungan dengan penggunaan harta atas fasilitas peralatan tertentu. 3 Penerimaan kompensasi yang diterima sehubungan dengan transaksi jual beli Penjual dapat memberikan imbalan berupa kompensasi untuk menanggung risiko atas: 1. terjadinya fluktuasi harga, berupa perlindungan harga (price protection); 2. keterlambatan pengiriman barang, berupa pembayaran penalty; atau 3. program penjualan tertentu atas perintah Penjual, seperti pemberian cicilan bunga 0% kepada pembeli akhir. Bukan Objek Pemotongan PPh tetapi Penghasilan dari kompensasi dimaksud wajib dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Pembeli.
  • 5. PERLAKUAN PERPAJAKAN Pencapaian syarat tertentu www.pajak.go.id 5 No Jenis Objek Penerima Imbalan (Pembeli) Perlakuan PPh (Pemotongan PPh oleh Penjual) Perlakuan PPN Bentuk Uang/Pengurang Kewajiban Bentuk Barang 1 Penghargaan WP OP DN PPh Pasal 21 Peserta Kegiatan Tarif: Pasal 17 x Imbalan Bukan objek PPN Penjual memungut PPN WP Badan DN PPh Pasal 23 Tarif: 15% x Imbalan Bukan objek PPN Penjual memungut PPN WP LN PPh Pasal 26 Tarif: 20% atau P3B Bukan objek PPN Penjual memungut PPN atas ekspor (tarif 0%) 2 Jasa manajemen WP OP DN PPh Pasal 21 Bukan Pegawai Tarif: Pasal 17 x 50%x Imbalan Pembeli memungut PPN atas penyerahan JKP -Pembeli memungut PPN atas penyerahan JKP -Penjual memungut PPN atas penyerahan BKP WP Badan DN PPh Pasal 23 Tarif: 2% x Imbalan WP LN PPh Pasal 26 Tarif: 20% atau P3B Bukan objek PPN Penjual memungut PPN atas ekspor (tarif 0%) *) DPP dihitung berdasarkan nilai kesepakatan yang tercantum dalam perikatan. Dalam hal nilai kesepakatan tidak diketahui, maka DPP dihitung berdasarkan harga pasar.
  • 6. www.pajak.go.id 6 Contoh 1: Penghargaan 1. PT Roda Maju, sebuah produsen ban mobil, melakukan kerja sama dengan toko ban sebagai pengecer berdasarkan Trading Term Agreement (TTA) yang salah satu ketentuannya adalah PT Roda Maju memberikan insentif kepada toko. 2. lnsentif berdasarkan TTA tersebut diberikan kepada toko sebesar 3% dari nilai pembelian toko atas semua jenis produk PT Roda Maju, dalam hal toko tersebut memenuhi target pembelian senilai Rp50.000.000,00 per bulan. 3. Pada bulan Februari 2018, CV Ban Sejahtera sebuah toko pengecer ban yang bekerja sama dengan PT Roda Maju mencapai pembelian atas produk ban PT Roda Maju senilai Rp60.000.000,00. Oleh karena itu, PT Roda Maju memberikan insentif senilai Rp1.800.000,00 (3% x Rp60.000.000,00) kepada CV Ban Sejahtera. 4. TTA yang telah dibuat tidak memuat aktivitas jasa yang harus dilakukan oleh CV Ban Sejahtera kepada PT Roda Maju dan tidak terdapat penagihan atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh CV Ban Sejahtera, sehingga tidak ada penyerahan jasa yang dilakukan oleh CV Ban Sejahtera kepada PT Roda Maju Kondisi a. PT Roda Maju wajib memotong PPh Pasal 23 atas penghargaan sebesar 15% dari Rp1.800.000,00. b. CV Ban Sejahtera tidak membuat Faktur Pajak karena tidak ada penyerahan JKP. c. Dalam hal PT Roda Maju memberikan insentif dalam bentuk pemberian BKP, maka PT Roda Maju: 1) wajib memotong PPh Pasal 23 atas penghargaan sebesar 15% dari Rp1.800.000,00; 2) dalam hal nilai kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka 1) tidak diketahui, maka PT Roda Maju memotong PPh Pasal 23 atas penghargaan sebesar 15% dari harga pasar; dan 3) wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP kepada CV Ban Sejahtera dengan DPP sebesar Rp1.800.000,00. Perlakuan Perpajakan
  • 7. www.pajak.go.id 7 Contoh 2: Jasa Manajemen 1. PT Nada Elektronika adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk elektronik ke pasar domestik. Dalam memasarkan produknya, PT Nada Elektronika membuat kontrak kerja sama dengan para distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk PT Nada Elektronika. Kontrak kerja sama tersebut memuat ketentuan bahwa selain menjual produk PT Nada Elektronika, distributor juga diminta melakukan kegiatan pemasaran produk PT Nada Elektronika, salah satunya dengan melakukan kegiatan promosi kepada konsumen akhir. 2. Pada periode triwulan II diketahui bahwa PT Berkah Makmur, distributor PT Nada Elektronika untuk wilayah Bogor, telah melakukan penjualan dan kegiatan promosi sebagaimana dinyatakan dalam kontrak. Atas hal tersebut, PT Berkah Makmur menerbitkan tagihan atas penyerahan jasa manajemen sebesar nilai penggantian atas kegiatan promosi dimaksud yaitu Rp20.000.000,00. 3. Berdasarkan skema sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2, diketahui bahwa PT Berkah Makmur telah menyerahkan jasa manajemen (kegiatan promosi) kepada PT Nada Elektronika yang dibuktikan dengan adanya tagihan atas penyerahan jasa manajemen oleh PT Berkah Makmur kepada PT Nada Elektronika. Kondisi a. PT Nada Elektronika wajib memotong PPh Pasal 23 atas jasa manajemen sebesar 2% dari Rp20.000.000,00. b. PT Berkah Makmur yang sesuai ketentuan merupakan PKP wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan jasa manajemen kepada PT Nada Elektronika dengan DPP PPN sebesar Rp20.000.000,00. c. Dalam hal PT Nada Elektronika melakukan pembayaran jasa manajemen dalam bentuk pemberian BKP, maka PT Nada Elektronika wajib: 1) memotong PPh Pasal 23 atas jasa manajemen sebesar 2% dari Rp20.000.000,00; dan 2) membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP tersebut dengan DPP berupa nilai penggantian atas jasa manajemen sebesar Rp20.000.000,00 Perlakuan Perpajakan
  • 8. PERLAKUAN PERPAJAKAN Penyediaan ruang dan/atau peralatan tertentu www.pajak.go.id 8 No Jenis Objek Penerima Imbalan (Pembeli) Perlakuan PPh (Pemotongan PPh oleh Penjual) Perlakuan PPN Bentuk Uang/Pengurang Kewajiban Bentuk Barang 1 Persewaan Tanah dan/atau Bangunan WP DN PPh Pasal 4(2) Tarif: 10% x Imbalan Pembeli memungut PPN atas penyerahan JKP -Pembeli memungut PPN atas penyerahan JKP -Penjual memungut PPN atas penyerahan BKP WP LN PPh Pasal 26 Tarif: 20% atau P3B Bukan objek PPN Penjual memungut PPN atas ekspor (tarif 0%) 2 Sewa sehubungan dengan penggunaan harta WP DN PPh Pasal 23 Tarif: 2% x Imbalan Pembeli memungut PPN atas penyerahan JKP -Pembeli memungut PPN atas penyerahan JKP -Penjual memungut PPN atas penyerahan BKP WP LN PPh Pasal 26 Tarif: 20% atau P3B Bukan objek PPN Penjual memungut PPN atas ekspor (tarif 0%) *) DPP dihitung berdasarkan nilai kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja sama.
  • 9. www.pajak.go.id 9 Contoh 3: Persewaan 1. PT Sinar Gemilang membuat kontrak jual beli dengan salah satu distributornya yaitu PT Maju Jaya. Dalam kontrak disebutkan bahwa selain sebagai distributor, PT Maju Jaya juga akan menyediakan peralatan tertentu untuk kepentingan pemasaran produk yang telah dibeli dari PT Sinar Gemilang. 2. PT Maju Jaya akan menempatkan suatu produk yang telah dibeli dari PT Sinar Gemilang pada suatu etalase/tempat display tertentu dalam tokonya dalam rangka mendukung kegiatan pemasaran produk dari PT Sinar Gemilang. PT Sinar Gemilang akan memberikan imbalan sebesar Rp1.500.000,00 atas pembayaran sewa sehubungan dengan penggunaan harta kepada PT Maju Jaya. Kondisi a. PT Sinar Gemilang wajib memotong PPh Pasal 23 atas pembayaran sewa sehubungan dengan penggunaan harta kepada PT Maju Jaya sebesar 2% dari Rp1.500.000,00. b. PT Maju Jaya yang sesuai ketentuan merupakan PKP wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan jasa sewa sehubungan dengan penggunaan harta kepada PT Sinar Gemilang dengan DPP PPN sebesar Rp1.500.000,00. c. Dalam hal PT Sinar Gemilang melakukan pembayaran sewa sehubungan dengan penggunaan harta dalam bentuk pemberian BKP, maka PT Sinar Gemilang wajib: 1) memotong PPh Pasal 23 atas pembayaran sewa sehubungan dengan penggunaan harta sebesar 2% dari Rp1.500.000,00; dan 2) membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP tersebut dengan DPP sebesar nilai penggantian atas jasa sewa sehubungan dengan penggunaan harta sebesar Rp1.500.000,00. Perlakuan Perpajakan
  • 10. PERLAKUAN PERPAJAKAN Penerimaan kompensasi www.pajak.go.id 10 No Jenis Objek Penerima Imbalan (Pembeli) Perlakuan PPh Perlakuan PPN Bentuk Uang/Pengurang Kewajiban Bentuk Barang 1 Penerimaan kompensasi yang diterima sehubungan dengan transaksi jual beli WP DN - Bukan objek pemotongan PPh Pasal 21/23; - Merupakan penghasilan yang wajib dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh penerima imbalan (Pembeli) Bukan objek PPN Penjual memungut PPN WP LN Bukan objek pemotongan PPh Pasal 26 Bukan objek PPN Penjual memungut PPN atas ekspor (tarif 0%) *) DPP dihitung berdasarkan nilai kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja sama.
  • 11. www.pajak.go.id 11 Contoh 4: Price Protection 1. PT NGX merupakan distributor handphone dari beberapa produsen handphone, salah satunya yaitu PT OK International. PT OK International menunjuk PT NGX sebagai salah satu distributor produknya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Penunjukan Distributor. Dalam perjanjian tersebut mengatur antara lain ketentuan mengenai price protection yang diberikan oleh PT OK International kepada PT NGX sehubungan dengan terjadinya fluktuasi harga jual handphone di pasar dalam periode tertentu sesuai perjanjian. 2. PT NGX membeli 1000 (seribu) buah handphone tipe X10 dari PT OK International dengan harga satuan senilai Rp3.000.000,00. PT OK International menentukan bahwa harga jual standar untuk handphone tipe X10 yaitu sebesar Rp3.200.000,00. 3. Sehubungan dengan kondisi persaingan pasar yang tinggi, handphone tipe X10 mengalami penurunan permintaan pasar sehingga PT OK International menurunkan harga jual standar handphone tipe X10 yang semula Rp3.200.000,00 menjadi Rp3.100.000,00, dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan handphone tersebut. 4. Atas hal tersebut, PT NGX berhak mendapatkan price protection dari PT OK International sebesar Rp100.000,00 atas setiap handphone tipe X10 yang belum terjual dalam periode tertentu sesuai perjanjian yang telah dibuat. 5. Jumlah handphone tipe X10 yang belum terjual di PT NGX adalah sebanyak 300 (tiga ratus) buah handphone. Kondisi a. Penerimaan kompensasi berupa price protection yang diberikan kepada PT NGX bukan merupakan objek pemotongan PPh. PT NGX wajib melaporkan penerimaan kompensasi berupa price protection tersebut sebagai penghasilan dalam SPT Tahunan PPh Badan sebesar Rp30.000.000,00 ((Rp3.200.000,00- Rp3.100.000,00) x 300 buah). b. PT NGX tidak membuat Faktur Pajak karena tidak ada penyerahan JKP c. Dalam hal PT OK International memberikan kompensasi berupa price protection dalam bentuk pemberian BKP, maka: 1) PT NGX wajib melaporkan penerimaan kompensasi berupa price protection tersebut sebagai penghasilan dalam SPT Tahunan PPh Badan sebesar Rp30.000.000,00; dan 2) PT OK International wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP kepada PT NGX sebesar Rp30.000.000,00. Perlakuan Perpajakan