SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Kebutuhan Nurtisi pada Bayi
Atika Jatimi, S.Kep., Ns., M.Kep.
Kebutuhan Gizi
pada Bayi 0 – 6 bulan
Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk memenuhi
nutrisi bayi di enam bulan pertamanya atau disebut sebagai ASI
eksklusif.
Namun hebatnya, kebutuhan gizi harian untuk bayi dapat
terpenuhi dengan baik meski hanya dari ASI saja. Jadi sebisa
mungkin, pastikan bayi mendapatkan Asi Ekslusif selama enam
bulan penuh tanpa pemberian makanan dan minuman lainnya.
Ada dua jenis tekstur ASI yang mesti diketahui ibu, yaitu
hindmilk dan foremilk yang menandakan kandungan lemak di
dalam susu.
Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental yang biasanya keluar
saat akhir menyusu. Semakin banyak jumlah hindmilk yang
diperah, akan semakin banyak pula kandungan lemak di dalam
ASI.
Sementara foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusu.
Foremilk yang ada di dalam ASI menandakan kandungan lemak
yang rendah.
ASI memang sudah ‘dirancang’ sebagai makanan terbaik untuk
bayi yang berusia di bawah enam bulan.
Hanya dengan menyusu ASI saja, kebutuhan gizi pada bayi
sebelum usia enam bukan sebenarnya telah terpenuhi dengan
baik.
Angka kecukupan gizi (AKG)
harian bayi usia 0-6 bulan
Kebutuhan zat gizi makro harian bayi:
•Energi: 550 kkal
•Protein: 12 gram (gr)
•Lemak: 34 gr
•Karbohidrat: 58 gr
Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi:
Vitamin
•Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)
•Vitamin D: 5 mcg
•Vitamin E: 4 miligram (mg)
•Vitamin K: 5 mcg
Mineral
•Kalsium: 200 mg
•Fosfor: 100 mg
•Magnesium: 30 mg
•Natrium: 120 mg
•Kalium: 500 mg
Manfaat ASI
Makanan sekaligus minuman yang baik diberikan untuk memenuhi gizi pada
bayi usia 0-6 bulan adalah ASI.
Ada berbagai manfaat ASI lainnya yang juga bisa diperoleh bagi ibu dan
bayinya. Pertama, ASI biasanya lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh
bayi ketimbang makanan dan minuman lainnya.
Kedua, ASI bisa membantu mencegah risiko serangan berbagai penyakit
sekaligus menurunkan tingkat kematian karena penyakit tersebut.
Bahkan, pemberian ASI yang optimal dapat mempercepat proses pemulihan
ketika bayi terserang penyakit. Kabar baiknya lagi, manfaat ASI dapat
mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak melalui interaksi
psikologisnya.
Selain itu, kolostrum atau cairan ASI berwarna bening kekuningan yang baru
keluar pertama kali ternyata kaya akan segudang nutrisi.
Kandungan kolostrum untuk memenuhi kebutuhan gizi pada bayi meliputi
vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih. Selanjutnya, ASI akan bertansisi
menjadi cairan ASI sesungguhnya dengan warna putih susu.
Kandungan ASI
1. Karbohidrat
Karbohidrat yang ada di dalam ASI yaitu laktosa. Laktosa
adalah jenis karbohidrat pada ASI yang dapat menyumbang
sekitar 42 persen total energi.
2. Protein
ASI memiliki dua jenis protein. Kedua protein yang ada pada
ASI yakni whey sebanyak 60 persen dan kasein sebanyak 40
persen.
3. Lemak
ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat
dan asam alfa-linolenat. Keduanya merupakan zat
pembangun senyawa AA (arachidonic acid) dan DHA
(docosahexaenoic acid).
Asupan lemak akan menyumbang sekitar 40-50 persen
kebutuhan gizi energi harian untuk bayi.
Kandungan ASI
4. Vitamin
Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua
kebutuhan gizi harian pada bayi. Kandungan vitamin pada ASI
meliputi vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K serta larut air
seperti B dan C.
5. Mineral
ASI juga kaya akan beragam zat gizi mineral untuk bayi. Berbagai
mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya zat besi,
seng, kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, selenium, dan
lainnya.
Cara memberikan ASI untuk
bayi
Normalnya, bayi memperoleh ASI dengan cara menyusu
langsung pada payudara ibu setiap 2-3 jam sekali pada bayi baru
lahir.
Frekuensi pemberian akan berubah seiring bertambahnya usia
bayi. Namun sayangnya, tidak semua bayi dan ibu dapat
melakukan hal tersebut setiap waktu.
Pada beberapa kasus, cara pemberian ASI bisa tidak melalui
payudara langsung sehingga ASI harus diperah dan disimpan
dengan tepat.
Cara tersebut biasanya dilakukan oleh ibu menyusui yang
bekerja. Ibu menyusui yang persediaan ASI-nya sudah harus
dikeluarkan tapi bayi belum ingin menyusu juga bisa memompa
dengan pompa elektrik maupun manual.
Alhasil, ibu menyusui tersebut akan memompa ASI-nya untuk
diberikan kepada bayinya saat sudah lapar. Penting untuk
diperhatikan bahwa ASI yang sudah diperah tidak boleh disimpan
sembarangan.
Cara Menyimpan ASI Perah
1.ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril (botol atau kantung khusus ASI), kemudian diberi
label bertuliskan tanggal dan waktu ASI diperah.
2.ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin, tapi bukan diletakkan di bagian pintu lemari
pendingin.
3.Aturan suhu penyimpanan ASI sebagai berikut:
1. ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer bersuhu -17 derajat Celcius atau lebih rendah selama
6 bulan atau lebih.
2. ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dan kulkas bersuhu rata-rata -10 derajat Celcius
dengan waktu yang berbeda. ASI segar akan awet selama 3-4 bulan bila berada di dalam freezer dan
kulkas dua pintu dan bisa awet selama 2 minggu untuk freezer dan kulkas satu pintu.
3. ASI perah segar bisa bertahan di dalam kulkas atau lemari pendingin bersuhu rata-rata 5-10 derajat
Celcius selama 5-8 hari.
4. ASI perah segar bisa bertahan di dalam suhu kamar (tanpa freezer atau kulkas) bersuhu 27-28
derajat Celcius selama 10 jam.
5. ASI beku yang keluar dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Sementara jika ASI beku
dikeluarkan dari kulkas bisa dibekukan kembali selama 24 jam dan di suhu kamar selama 1 jam.
4.Periksa suhu freezer dan kulkas sebanyak 3 kali sehari.
5.Pastikan ASI yang telah disimpan tetap dalam kondisi dingin selama diperjalanan bila diperah dalam jarak
yang jauh, misalnya dari rumah ke kantor atau sebaliknya.
Cara mencairkan dan
menghangatkan ASI
1.Pilih ASI perah dari yang disimpan paling awal terlebih dahulu.
2.Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar.
3.Anda bisa memindahkan ASI perah beku di dalam kulkas (24
jam), letakkan di semangkuk air hangat atau basahi wadah ASI
perah dengan air dingin mengalir yang dilanjutkan dengan air
hangat.
4.Hindari mencairkan ASI perah beku pada microwave atau di
dalam air yang sangat panas karena dapat merusak kandungan
gizi di dalamnya.
5.Kocok ASI yang sudah hangat dan mencair agar lemak
handmilk dan foremilk menyatu dengan baik.
6.Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.
Melansir dari Stanford Children’s Health, sebaiknya hindari
membekukan kembali ASI sebelumnya yang sudah dicairkan.
Panduan makanan bayi 7-12 Bulan
Di usianya yang semakin bertambah, kebutuhan bayi akan berbagai zat gizi tentu semakin meningkat. Ini karena
ASI hanya dapat memenuhi sekitar 65-80 persen dari total kebutuhan energi dan sangat sedikit kandungan
mikronutriennya.
Itu sebabnya, pemberian ASI saja tidak mampu memenuhi semua kebutuhan zat gizi harian bayi.
Untuk melengkapi kebutuhan gizi tersebut, bayi harus mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI)
sejak usianya 6 bulan.
Proses pengenalan dan pemberian MPASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi juga harus dilakukan secara
bertahap.
Mula-mula Anda bisa berikan makanan bayi dalam bentuk lumat atau lembek terlebih dahulu, contohnya dalam bentuk
bubur.
Di sini, bayi akan belajar mengenali rasa dan tekstur makanan yang baru dicobanya. Selanjutnya setelah mulai terbiasa,
Anda bisa mencoba memberikan makanan dalam bentuk agak padat seperti nasi tim.
Namun, pastikan teksturnya tetap lunak sehingga memudahkan bayi saat menggigit dan mengunyahnya.
Untuk waktu pemberian MPASI guna mencukupi zat gizi harian bayi, bisa disesuaikan dengan jadwal MPASI bayi harian
sebanyak 3 kali sehari.
Bahkan, pemberian MPASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi bisa lebih tergantung seberapa banyak porsi
pemberiannya.
Pastikan juga komposisi MPASI terdiri dari berbagai jenis makanan sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi harian bayi.
Tujuannya agar bayi tidak kekurangan zat gizi tertentu serta pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya lebih optimal.
Komposisi MPASI
Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian
Kesehatan RI, komposisi bahan makanan untuk MPASI dibagi
menjadi dua kelompok, meliputi:
•MPASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur, dan buah.
•MPASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau
nabati, dan sayur atau buah.
Sementara kriteria MPASI yang baik untuk memenuhi kebutuhan
gizi bayi, yakni:
•Padat energi, protein, serta zat gizi mikro seperti zat besi, seng,
kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat.
•Tidak mengandung bumbu yang tajam, dan menggunakan gula,
garam, penyedap rasa, pewarna, maupun pengawet secukupnya
saja.
•Mudah saat dimakan dan disukai oleh anak.
Syarat MPASI yang baik
Menurut WHO, beberapa syarat MPASI yang baik meliputi:
•Diberikan pada waktu yang tepat, yakni ketika pemberian
ASI saja sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pada bayi.
•Aman, yakni MP-ASI harus disimpan dan diberikan kepada
anak dengan tangan atau perlengkapan makan yang bersih.
•Kaya akan gizi, yakni MP-ASI mampu mencukupi kebutuhan
zat gizi makro dan mikronutrien bayi.
•Teksturnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan
makan anak.
Teori 4 Kuadran
Salah satu syarat MPASI yang baik yakni kaya akan gizi. Maka itu, sebaiknya
pastikan MP-ASI yang Anda berikan pada si kecil mengandung 4 hal berikut:
•Karbohidrat, contohnya nasi, kentang, mie, roti, dan bihun
•Protein, terutama sumber hewani. Contohnya daging, ayam, ikan, dan telur
•Sayur atau buah-buahan untuk bayi
•Lemak, yang berasal dari minyak, santan, margarin, dan lain sebagainya
Di usia 7-12 bulan ini, pemberian lemak penting guna menyumbang asam lemak
esensial serta mendukung penyerapan vitamin larut lemak sebagai asupan gizi
untuk bayi.
Di sisi lain, lemak juga bertugas untuk meningkatkan kandungan energi pada
makanan sekaligus menguatkan fungsi sensorik bayi.
Anda bisa memberikan bayi asupan zat gizi lemak dengan menggunakan minyak
sayur pada makanannya, misalnya membuat menu MPASI bayi yang ditumis
menggunakan minyak.
Tak terkecuali pemberian zat besi yang sama pentingnya bagi asupan gizi dan
tumbuh kembang untuk bayi. Pasalnya, zat besi mampu mendukung proses
pembentukan otak, meliputi struktur serta fungsinya.
Jika asupan gizi zat besi pada bayi tidak mencukupi dapat menimbulkan terjadinya
gangguan pada struktur dan fungsi otak.

More Related Content

Similar to 3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx

Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKdinamuslimah
 
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfMateri 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfPUSKESMASDAGANGAN
 
Angka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptAngka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptLilis c'Ben
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2herniherni
 
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbangOptimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbangReiza Suzan Utami, S.Pd
 
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfSbas InSilent
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
bahan paparan 1000 HPK.pptx
bahan paparan  1000 HPK.pptxbahan paparan  1000 HPK.pptx
bahan paparan 1000 HPK.pptxELande
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.pptainulediting
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptemeliaevi
 
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptKEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptprodid4bima
 
MAYA AULIA_SKP.pptx
MAYA AULIA_SKP.pptxMAYA AULIA_SKP.pptx
MAYA AULIA_SKP.pptxMayaAulia23
 

Similar to 3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx (20)

Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDK
 
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfMateri 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
 
Angka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptAngka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi ppt
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2
 
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbangOptimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
 
Referatasi presentation1
Referatasi presentation1Referatasi presentation1
Referatasi presentation1
 
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
 
GIZI
GIZI GIZI
GIZI
 
Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4
 
Materi kuliah Neonatus
Materi kuliah NeonatusMateri kuliah Neonatus
Materi kuliah Neonatus
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
bahan paparan 1000 HPK.pptx
bahan paparan  1000 HPK.pptxbahan paparan  1000 HPK.pptx
bahan paparan 1000 HPK.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
 
Pmt
PmtPmt
Pmt
 
Nur ainy dan riri (asi eklusif)
Nur ainy dan riri (asi eklusif)Nur ainy dan riri (asi eklusif)
Nur ainy dan riri (asi eklusif)
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
 
Sap ibu menyusui
Sap ibu menyusuiSap ibu menyusui
Sap ibu menyusui
 
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptKEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
 
MAYA AULIA_SKP.pptx
MAYA AULIA_SKP.pptxMAYA AULIA_SKP.pptx
MAYA AULIA_SKP.pptx
 
Asi
AsiAsi
Asi
 

3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx

  • 1. Kebutuhan Nurtisi pada Bayi Atika Jatimi, S.Kep., Ns., M.Kep.
  • 2. Kebutuhan Gizi pada Bayi 0 – 6 bulan Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk memenuhi nutrisi bayi di enam bulan pertamanya atau disebut sebagai ASI eksklusif. Namun hebatnya, kebutuhan gizi harian untuk bayi dapat terpenuhi dengan baik meski hanya dari ASI saja. Jadi sebisa mungkin, pastikan bayi mendapatkan Asi Ekslusif selama enam bulan penuh tanpa pemberian makanan dan minuman lainnya. Ada dua jenis tekstur ASI yang mesti diketahui ibu, yaitu hindmilk dan foremilk yang menandakan kandungan lemak di dalam susu. Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental yang biasanya keluar saat akhir menyusu. Semakin banyak jumlah hindmilk yang diperah, akan semakin banyak pula kandungan lemak di dalam ASI. Sementara foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusu. Foremilk yang ada di dalam ASI menandakan kandungan lemak yang rendah. ASI memang sudah ‘dirancang’ sebagai makanan terbaik untuk bayi yang berusia di bawah enam bulan. Hanya dengan menyusu ASI saja, kebutuhan gizi pada bayi sebelum usia enam bukan sebenarnya telah terpenuhi dengan baik.
  • 3. Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-6 bulan Kebutuhan zat gizi makro harian bayi: •Energi: 550 kkal •Protein: 12 gram (gr) •Lemak: 34 gr •Karbohidrat: 58 gr Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi: Vitamin •Vitamin A: 375 mikrogram (mcg) •Vitamin D: 5 mcg •Vitamin E: 4 miligram (mg) •Vitamin K: 5 mcg Mineral •Kalsium: 200 mg •Fosfor: 100 mg •Magnesium: 30 mg •Natrium: 120 mg •Kalium: 500 mg
  • 4. Manfaat ASI Makanan sekaligus minuman yang baik diberikan untuk memenuhi gizi pada bayi usia 0-6 bulan adalah ASI. Ada berbagai manfaat ASI lainnya yang juga bisa diperoleh bagi ibu dan bayinya. Pertama, ASI biasanya lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi ketimbang makanan dan minuman lainnya. Kedua, ASI bisa membantu mencegah risiko serangan berbagai penyakit sekaligus menurunkan tingkat kematian karena penyakit tersebut. Bahkan, pemberian ASI yang optimal dapat mempercepat proses pemulihan ketika bayi terserang penyakit. Kabar baiknya lagi, manfaat ASI dapat mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak melalui interaksi psikologisnya. Selain itu, kolostrum atau cairan ASI berwarna bening kekuningan yang baru keluar pertama kali ternyata kaya akan segudang nutrisi. Kandungan kolostrum untuk memenuhi kebutuhan gizi pada bayi meliputi vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih. Selanjutnya, ASI akan bertansisi menjadi cairan ASI sesungguhnya dengan warna putih susu.
  • 5. Kandungan ASI 1. Karbohidrat Karbohidrat yang ada di dalam ASI yaitu laktosa. Laktosa adalah jenis karbohidrat pada ASI yang dapat menyumbang sekitar 42 persen total energi. 2. Protein ASI memiliki dua jenis protein. Kedua protein yang ada pada ASI yakni whey sebanyak 60 persen dan kasein sebanyak 40 persen. 3. Lemak ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat. Keduanya merupakan zat pembangun senyawa AA (arachidonic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Asupan lemak akan menyumbang sekitar 40-50 persen kebutuhan gizi energi harian untuk bayi.
  • 6. Kandungan ASI 4. Vitamin Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua kebutuhan gizi harian pada bayi. Kandungan vitamin pada ASI meliputi vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K serta larut air seperti B dan C. 5. Mineral ASI juga kaya akan beragam zat gizi mineral untuk bayi. Berbagai mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya zat besi, seng, kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, selenium, dan lainnya.
  • 7. Cara memberikan ASI untuk bayi Normalnya, bayi memperoleh ASI dengan cara menyusu langsung pada payudara ibu setiap 2-3 jam sekali pada bayi baru lahir. Frekuensi pemberian akan berubah seiring bertambahnya usia bayi. Namun sayangnya, tidak semua bayi dan ibu dapat melakukan hal tersebut setiap waktu. Pada beberapa kasus, cara pemberian ASI bisa tidak melalui payudara langsung sehingga ASI harus diperah dan disimpan dengan tepat. Cara tersebut biasanya dilakukan oleh ibu menyusui yang bekerja. Ibu menyusui yang persediaan ASI-nya sudah harus dikeluarkan tapi bayi belum ingin menyusu juga bisa memompa dengan pompa elektrik maupun manual. Alhasil, ibu menyusui tersebut akan memompa ASI-nya untuk diberikan kepada bayinya saat sudah lapar. Penting untuk diperhatikan bahwa ASI yang sudah diperah tidak boleh disimpan sembarangan.
  • 8. Cara Menyimpan ASI Perah 1.ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril (botol atau kantung khusus ASI), kemudian diberi label bertuliskan tanggal dan waktu ASI diperah. 2.ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin, tapi bukan diletakkan di bagian pintu lemari pendingin. 3.Aturan suhu penyimpanan ASI sebagai berikut: 1. ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer bersuhu -17 derajat Celcius atau lebih rendah selama 6 bulan atau lebih. 2. ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dan kulkas bersuhu rata-rata -10 derajat Celcius dengan waktu yang berbeda. ASI segar akan awet selama 3-4 bulan bila berada di dalam freezer dan kulkas dua pintu dan bisa awet selama 2 minggu untuk freezer dan kulkas satu pintu. 3. ASI perah segar bisa bertahan di dalam kulkas atau lemari pendingin bersuhu rata-rata 5-10 derajat Celcius selama 5-8 hari. 4. ASI perah segar bisa bertahan di dalam suhu kamar (tanpa freezer atau kulkas) bersuhu 27-28 derajat Celcius selama 10 jam. 5. ASI beku yang keluar dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Sementara jika ASI beku dikeluarkan dari kulkas bisa dibekukan kembali selama 24 jam dan di suhu kamar selama 1 jam. 4.Periksa suhu freezer dan kulkas sebanyak 3 kali sehari. 5.Pastikan ASI yang telah disimpan tetap dalam kondisi dingin selama diperjalanan bila diperah dalam jarak yang jauh, misalnya dari rumah ke kantor atau sebaliknya.
  • 9. Cara mencairkan dan menghangatkan ASI 1.Pilih ASI perah dari yang disimpan paling awal terlebih dahulu. 2.Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar. 3.Anda bisa memindahkan ASI perah beku di dalam kulkas (24 jam), letakkan di semangkuk air hangat atau basahi wadah ASI perah dengan air dingin mengalir yang dilanjutkan dengan air hangat. 4.Hindari mencairkan ASI perah beku pada microwave atau di dalam air yang sangat panas karena dapat merusak kandungan gizi di dalamnya. 5.Kocok ASI yang sudah hangat dan mencair agar lemak handmilk dan foremilk menyatu dengan baik. 6.Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair. Melansir dari Stanford Children’s Health, sebaiknya hindari membekukan kembali ASI sebelumnya yang sudah dicairkan.
  • 10. Panduan makanan bayi 7-12 Bulan Di usianya yang semakin bertambah, kebutuhan bayi akan berbagai zat gizi tentu semakin meningkat. Ini karena ASI hanya dapat memenuhi sekitar 65-80 persen dari total kebutuhan energi dan sangat sedikit kandungan mikronutriennya. Itu sebabnya, pemberian ASI saja tidak mampu memenuhi semua kebutuhan zat gizi harian bayi. Untuk melengkapi kebutuhan gizi tersebut, bayi harus mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usianya 6 bulan. Proses pengenalan dan pemberian MPASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi juga harus dilakukan secara bertahap. Mula-mula Anda bisa berikan makanan bayi dalam bentuk lumat atau lembek terlebih dahulu, contohnya dalam bentuk bubur. Di sini, bayi akan belajar mengenali rasa dan tekstur makanan yang baru dicobanya. Selanjutnya setelah mulai terbiasa, Anda bisa mencoba memberikan makanan dalam bentuk agak padat seperti nasi tim. Namun, pastikan teksturnya tetap lunak sehingga memudahkan bayi saat menggigit dan mengunyahnya. Untuk waktu pemberian MPASI guna mencukupi zat gizi harian bayi, bisa disesuaikan dengan jadwal MPASI bayi harian sebanyak 3 kali sehari. Bahkan, pemberian MPASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi bisa lebih tergantung seberapa banyak porsi pemberiannya. Pastikan juga komposisi MPASI terdiri dari berbagai jenis makanan sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi harian bayi. Tujuannya agar bayi tidak kekurangan zat gizi tertentu serta pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya lebih optimal.
  • 11. Komposisi MPASI Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI, komposisi bahan makanan untuk MPASI dibagi menjadi dua kelompok, meliputi: •MPASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah. •MPASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan sayur atau buah. Sementara kriteria MPASI yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, yakni: •Padat energi, protein, serta zat gizi mikro seperti zat besi, seng, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat. •Tidak mengandung bumbu yang tajam, dan menggunakan gula, garam, penyedap rasa, pewarna, maupun pengawet secukupnya saja. •Mudah saat dimakan dan disukai oleh anak.
  • 12. Syarat MPASI yang baik Menurut WHO, beberapa syarat MPASI yang baik meliputi: •Diberikan pada waktu yang tepat, yakni ketika pemberian ASI saja sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi. •Aman, yakni MP-ASI harus disimpan dan diberikan kepada anak dengan tangan atau perlengkapan makan yang bersih. •Kaya akan gizi, yakni MP-ASI mampu mencukupi kebutuhan zat gizi makro dan mikronutrien bayi. •Teksturnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan makan anak.
  • 13. Teori 4 Kuadran Salah satu syarat MPASI yang baik yakni kaya akan gizi. Maka itu, sebaiknya pastikan MP-ASI yang Anda berikan pada si kecil mengandung 4 hal berikut: •Karbohidrat, contohnya nasi, kentang, mie, roti, dan bihun •Protein, terutama sumber hewani. Contohnya daging, ayam, ikan, dan telur •Sayur atau buah-buahan untuk bayi •Lemak, yang berasal dari minyak, santan, margarin, dan lain sebagainya Di usia 7-12 bulan ini, pemberian lemak penting guna menyumbang asam lemak esensial serta mendukung penyerapan vitamin larut lemak sebagai asupan gizi untuk bayi. Di sisi lain, lemak juga bertugas untuk meningkatkan kandungan energi pada makanan sekaligus menguatkan fungsi sensorik bayi. Anda bisa memberikan bayi asupan zat gizi lemak dengan menggunakan minyak sayur pada makanannya, misalnya membuat menu MPASI bayi yang ditumis menggunakan minyak. Tak terkecuali pemberian zat besi yang sama pentingnya bagi asupan gizi dan tumbuh kembang untuk bayi. Pasalnya, zat besi mampu mendukung proses pembentukan otak, meliputi struktur serta fungsinya. Jika asupan gizi zat besi pada bayi tidak mencukupi dapat menimbulkan terjadinya gangguan pada struktur dan fungsi otak.