Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kognitif anak dan implikasinya bagi pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain gaya pengasuhan dan lingkungan. Teori Piaget dan Vygotsky dapat diterapkan untuk membantu perkembangan kognitif anak melalui pendekatan konstruktivisme dan zona perkembangan potensial.
Teks ini membahas proses kognitif kompleks yang mencakup pemahaman konsep, proses berpikir, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan transfer belajar. Proses-proses kognitif ini penting untuk membentuk pengetahuan dan memecahkan masalah secara efektif."
Dokumen tersebut membahas tentang perbezaan latar belakang psikologi antara individu. Ia menyentuh aspek kebolehan kognitif, tahap kesediaan belajar, motivasi dan konsep diri serta gaya belajar individu yang dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing.
Teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli-ahli psikologi pembelajaran. Terdapat tiga kategori utama teori pembelajaran iaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku hasil daripada peneguhan dan maklum balas manakala kognitivisme menekankan proses mental se
[Ringkasan]
Aktiviti awal sains untuk kanak-kanak prasekolah memberi tumpuan kepada penerokaan alam
sekitar melalui deria dan eksperimen mudah. Ia membantu membangunkan sikap saintifik dan
kemahiran seperti pemerhatian dan penyelesaian masalah. Topik utama termasuk diri, tumbuhtumbuhan, makanan, haiwan, air dan cahaya. Guru perlu merancang aktiviti bertema yang
menarik minat kanak-kanak untuk memup
Dokumen tersebut membahas teori kognitif dan perkembangan kognitif kanak-kanak. Ia menjelaskan tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget serta aspek-aspek penting seperti skema, asimilasi, akomodasi dan adaptasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kognitif anak dan implikasinya bagi pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain gaya pengasuhan dan lingkungan. Teori Piaget dan Vygotsky dapat diterapkan untuk membantu perkembangan kognitif anak melalui pendekatan konstruktivisme dan zona perkembangan potensial.
Teks ini membahas proses kognitif kompleks yang mencakup pemahaman konsep, proses berpikir, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan transfer belajar. Proses-proses kognitif ini penting untuk membentuk pengetahuan dan memecahkan masalah secara efektif."
Dokumen tersebut membahas tentang perbezaan latar belakang psikologi antara individu. Ia menyentuh aspek kebolehan kognitif, tahap kesediaan belajar, motivasi dan konsep diri serta gaya belajar individu yang dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing.
Teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli-ahli psikologi pembelajaran. Terdapat tiga kategori utama teori pembelajaran iaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku hasil daripada peneguhan dan maklum balas manakala kognitivisme menekankan proses mental se
[Ringkasan]
Aktiviti awal sains untuk kanak-kanak prasekolah memberi tumpuan kepada penerokaan alam
sekitar melalui deria dan eksperimen mudah. Ia membantu membangunkan sikap saintifik dan
kemahiran seperti pemerhatian dan penyelesaian masalah. Topik utama termasuk diri, tumbuhtumbuhan, makanan, haiwan, air dan cahaya. Guru perlu merancang aktiviti bertema yang
menarik minat kanak-kanak untuk memup
Dokumen tersebut membahas teori kognitif dan perkembangan kognitif kanak-kanak. Ia menjelaskan tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget serta aspek-aspek penting seperti skema, asimilasi, akomodasi dan adaptasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Belajar merupakan proses konstruksi pengetahuan dimana pengetahuan dibangun melalui pengalaman siswa dan interaksinya dengan lingkungan
2. Guru berperan sebagai fasilitator, expert teacher, dan mediator untuk memandu proses belajar siswa
3. Konsepsi alternatif siswa dapat berasal dari pengalaman sebelumnya dan sulit diubah, metode perubahan konseptual perlu digunakan
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan BanduraNailul Hasibuan
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting:
1) Pengertian belajar menurut para ahli psikologi
2) Teori-teori pembelajaran matematika menurut Ausubel, Gagne, dan Bandura
3) Pentingnya pembelajaran matematika untuk pembangunan negara
Teks tersebut membahas tentang karakteristik peserta didik dan teknik mengidentifikasi kemampuan awal serta karakteristik peserta didik. Terdapat berbagai instrumen yang dapat digunakan seperti tes, kuesioner, observasi, dan wawancara untuk mengetahui bakat, minat, dan kemampuan awal peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan cara-cara belajar yang efektif dalam 3 kalimat atau kurang. Belajar didefinisikan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Faktor-faktor seperti lingkungan, sarana belajar, dan kondisi psikologis mempengaruhi proses belajar. Metode-metode seperti Q3R dan survey 5W+1H
Teori Albert Bandura membahas pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Konsep utama teorinya adalah pembelajaran observasional di mana seseorang dapat belajar dengan mengamati model tanpa harus melakukan pengalaman langsung. Proses pembelajaran meliputi perhatian, pengingatan, reproduksi, dan motivasi untuk meniru perilaku model.
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Perbandingan antara Piagetianisme dan AusubelianismeIndah KumaLa
Teori perkembangan kognitif Piaget dan teori belajar bermakna Ausubel sama-sama menekankan pentingnya memahami struktur kognitif siswa dan mengasosiasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Kedua teori ini juga menyarankan aktivitas belajar langsung untuk siswa tingkat dasar agar pembelajaran menjadi bermakna.
Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar melalui pengalaman langsung dan kegiatan praktis agar mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah dengan tujuan "mencari tahu" dan "berbuat". IPA berupaya membangkitkan minat untuk meningkatkan kecerdasan dan pemahaman tentang alam sekitar serta menanamkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan pengukuran kecerdasan. Secara singkat, dibahas definisi IQ sebagai ukuran kecerdasan intelektual, teori-teori kecerdasan seperti uni-faktor, dua-faktor, dan multi-faktor, serta pengukuran kecerdasan menggunakan tes-tes seperti Binet Simon yang mengklasifikasikan tingkat kecerdasan.
This document summarizes a presentation about peri-urban demographic change. It discusses how peri-urban areas are experiencing rapid population growth internationally and in Australia. It defines peri-urban areas and examines their population dynamics, characteristics, and key trends. Peri-urban areas have distinct demographics like absorbing a disproportionate share of national growth and immigrant settlements. They also face issues from rapid change and lack of infrastructure/services catching up to growth. The presentation calls for more research on defining peri-urban areas and understanding their unique demographic issues.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Belajar merupakan proses konstruksi pengetahuan dimana pengetahuan dibangun melalui pengalaman siswa dan interaksinya dengan lingkungan
2. Guru berperan sebagai fasilitator, expert teacher, dan mediator untuk memandu proses belajar siswa
3. Konsepsi alternatif siswa dapat berasal dari pengalaman sebelumnya dan sulit diubah, metode perubahan konseptual perlu digunakan
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan BanduraNailul Hasibuan
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting:
1) Pengertian belajar menurut para ahli psikologi
2) Teori-teori pembelajaran matematika menurut Ausubel, Gagne, dan Bandura
3) Pentingnya pembelajaran matematika untuk pembangunan negara
Teks tersebut membahas tentang karakteristik peserta didik dan teknik mengidentifikasi kemampuan awal serta karakteristik peserta didik. Terdapat berbagai instrumen yang dapat digunakan seperti tes, kuesioner, observasi, dan wawancara untuk mengetahui bakat, minat, dan kemampuan awal peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan cara-cara belajar yang efektif dalam 3 kalimat atau kurang. Belajar didefinisikan sebagai proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Faktor-faktor seperti lingkungan, sarana belajar, dan kondisi psikologis mempengaruhi proses belajar. Metode-metode seperti Q3R dan survey 5W+1H
Teori Albert Bandura membahas pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Konsep utama teorinya adalah pembelajaran observasional di mana seseorang dapat belajar dengan mengamati model tanpa harus melakukan pengalaman langsung. Proses pembelajaran meliputi perhatian, pengingatan, reproduksi, dan motivasi untuk meniru perilaku model.
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Perbandingan antara Piagetianisme dan AusubelianismeIndah KumaLa
Teori perkembangan kognitif Piaget dan teori belajar bermakna Ausubel sama-sama menekankan pentingnya memahami struktur kognitif siswa dan mengasosiasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Kedua teori ini juga menyarankan aktivitas belajar langsung untuk siswa tingkat dasar agar pembelajaran menjadi bermakna.
Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar melalui pengalaman langsung dan kegiatan praktis agar mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah dengan tujuan "mencari tahu" dan "berbuat". IPA berupaya membangkitkan minat untuk meningkatkan kecerdasan dan pemahaman tentang alam sekitar serta menanamkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan pengukuran kecerdasan. Secara singkat, dibahas definisi IQ sebagai ukuran kecerdasan intelektual, teori-teori kecerdasan seperti uni-faktor, dua-faktor, dan multi-faktor, serta pengukuran kecerdasan menggunakan tes-tes seperti Binet Simon yang mengklasifikasikan tingkat kecerdasan.
This document summarizes a presentation about peri-urban demographic change. It discusses how peri-urban areas are experiencing rapid population growth internationally and in Australia. It defines peri-urban areas and examines their population dynamics, characteristics, and key trends. Peri-urban areas have distinct demographics like absorbing a disproportionate share of national growth and immigrant settlements. They also face issues from rapid change and lack of infrastructure/services catching up to growth. The presentation calls for more research on defining peri-urban areas and understanding their unique demographic issues.
Dokumen tersebut membahas tentang motif dan motivasi. Motif adalah dorongan internal yang mendorong individu untuk bertindak, sedangkan motivasi adalah faktor yang mempengaruhi motif. Ada beberapa jenis motif seperti motif fisiologis, sosial, eksplorasi diri. Frustrasi dan konflik dapat terjadi jika tujuan tidak tercapai atau jika ada konflik antar motif. Konflik dapat berupa konflik pendekatan-pendekatan, penghindar
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kerjasama lintas sektor dalam pengembangan ekonomi daerah. Dokumen ini menjelaskan tentang isu-isu strategis pembangunan perkotaan dan perdesaan seperti kesenjangan antarwilayah, keterkaitan kota-desa, dan arah kebijakan pembangunan perkotaan dan perdesaan untuk mengurangi kesenjangan.
Adriana Allen: A PERIscope on the PERI-urbanSTEPS Centre
The document discusses the Development Planning Unit's work on peri-urban areas over the past decade. It began with general comparative research and applied research in Hubli-Dharwad, India, and has expanded to include participatory planning, publications, conferences, and initiatives focused on peri-urban water and sanitation. The peri-urban interface is defined as a transition zone between urban and rural areas characterized by mixed land uses and livelihoods. Rapid urbanization and economic changes are driving complex dynamics around land, infrastructure, and social structures in peri-urban areas. The DPU advocates for research and planning that moves beyond negative conceptualizations to recognize opportunities in hybrid peri-urban situations.
This document discusses urban agriculture and its potential benefits related to environmental, economic, and social dimensions. It touches on how urban agriculture can catalyze business development and foster local self-reliance. It also addresses building awareness and strengthening rural-urban linkages through local food systems. Establishing new markets for small-scale livestock production is mentioned, taking into account increasing consumer interest in local production, processing, and animal welfare. Overall, the document presents urban agriculture as a way to maximize diversity and resilience through sustainable food systems.
This document discusses rural-urban linkages and public-private partnerships. It defines rural-urban linkages as two-way flows of people, goods, capital, and other transactions between rural and urban areas that create interdependencies. Social cohesion is defined from both academic and policy perspectives. A conceptual framework is presented showing how rural-urban linkages, social capital, and governance arrangements can reinforce shared identity and reduce inequalities. The document also discusses measuring social cohesion, operationalizing rural-urban linkages through areas like labor markets and migration, and the potential for rural-urban partnership working.
Rural-Urban Linkages for Growth, Employment and Poverty ReductionJoachim von Braun
The document discusses rural-urban linkages and divides. It outlines that lack of linkages between rural and urban areas is divisive and bad for growth, poverty reduction, and equity. Facilitating the flow of resources to where they will have the largest impact on growth and poverty is a key goal. Rural and urban areas can be linked through factors like technology opportunities, trade, infrastructure, human capital and migration, and environmental resources. Specific linkages discussed include agriculture technology, ICT, and energy/biofuels. The document argues for strengthening rural-urban linkages to promote development.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia, pengertian motivasi, teori-teori motivasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Beberapa teori motivasi yang dijelaskan adalah teori Maslow, Alderfer, McClelland, Herzberg, teori keadilan, penetapan tujuan, dan teori penguatan. Motivasi dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal dan memiliki berbagai macam, seperti motivasi bawa
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...keuangandesa
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan perdesaan Indonesia dengan fokus pada revitalisasi pembangunan perdesaan berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, tahapan perkembangan desa dan program pembangunan, serta sasaran pembangunan perdesaan hingga tahun 2019."
Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pengembangan Ekonomi Lokal Mela...KPDT
Paparan Bappenas dalam Workshop Pengembangan dan Studi Implementasi Penguatan Regional Management dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal
Solo 7 Oktober 2014
Dokumen tersebut membahas tentang inteligensi pada manusia. Inteligensi adalah kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan secara mental, yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Inteligensi melibatkan kemampuan untuk mengklasifikasi pola, belajar, berpikir deduktif dan induktif, mengembangkan konsep, serta memahami. Dokumen tersebut juga membahas definisi inteligensi menurut para ahli, faktor
Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa tepat suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan seberapa konsisten hasil pengukuran tersebut. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas isi, prediktif, konkuren, dan konstruk. Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas dapat menggunakan indeks seperti reliab
Dokumen tersebut membahasikan Pentaksiran Psikometrik yang merupakan aktiviti pentaksiran untuk mengumpul maklumat tentang tret psikologi murid. Ia terdiri daripada Ujian Aptitud dan Inventori Personaliti yang bertujuan untuk menilai pelbagai dimensi kebolehan murid seperti kecerdasan, minat, dan personaliti untuk membantu pembelajaran mereka. Dokumen ini juga membincangkan Teori Kecerdasan Pelbagai menurut Howard Gardner yang meng
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran biologi dengan menggunakan model inkuiri. Model inkuiri merupakan model pembelajaran yang membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah untuk menemukan konsep secara mandiri.
2. Terdapat beberapa prinsip utama model inkuiri yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual siswa, bersifat interaktif, dan menekankan peran guru sebagai penanya untuk memicu
Dokumen tersebut membahasikan panduan pentadbiran pentaksiran psikometrik tingkat 3. Ia menjelaskan tujuan pentaksiran psikometrik untuk mengukur kemampuan siswa, personaliti, minat, dan hubungannya dengan pembelajaran. Dokumen ini juga mendefinisikan komponen pentaksiran psikometrik seperti ujian aptitut am dan khusus, ujian personaliti, dan inventori minat kerjaya untuk memahami profil siswa.
Teks tersebut membahas tentang manfaat penerapan teori-teori psikologi pendidikan dan hasil-hasil penelitian psikologi di bidang pendidikan untuk meningkatkan proses dan hasil pendidikan. Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang bersifat terapan dalam membantu pendidik memahami peserta didik."
Pendidikan sains di Indonesia perlu dimodernisasi dengan mengoptimalkan tiga dimensi utama sains yaitu produk sains, proses sains, dan aplikasi sains dalam pembelajaran. Hal ini penting untuk meningkatkan literasi sains peserta didik."
Teks tersebut membahas pendekatan pembelajaran IPS di SD yang berfokus pada pengembangan dimensi sosial, personal, dan perilaku siswa. Pendekatan ini meliputi pendekatan sosial, emosi, nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan melalui pembelajaran formal dan informal di dalam dan luar kelas. Teks tersebut juga menjelaskan model-model pendekatan seperti pendekatan ekspositori, keteladanan, kajian nilai, dan integrasi
Buku ini membahas tentang rancangan penelitian sosial, meliputi proses berpikir dan penelitian, komponen-komponen rancangan penelitian seperti latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, hipotesis, dan metodologi penelitian. Buku ini juga membahas tentang menentukan topik penelitian, pendekatan kuantitatif dan kualitatif, memilih subjek penelitian, dan pen
1. PSIKOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KUNINGAN 2010 DISUSUN OLEH : UCUP SUPRIYATNA, KELAS I C (LANJUTAN)
2.
3.
4.
5. B. ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN 1. Pendidikan Informal “ Proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian menjadi kecapakan dan sikap hidup sehari-hari” Contoh: pendidikan di rumah, tempat ibadah, lapangan permainan, perpustakaan, radio, televisi, dsb.
6. B. ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN 2. Pendidikan Formal “ Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja dengan tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas dan diklasifikasikan secara tegas”. Contoh: jenjang pendidikan sekolah (TK, SD, SMP, SMA, PT)
7. B. ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN 3. Pendidikan Non Formal “ Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk termasuk dalam jenjang pendidikan formal”. Contoh: kursus menjahit, memasak, bahasa, musik, dsb.
8.
9. C. DEFINISI PENDIDIKAN 1. Definisi Awam “ Suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik”. “ Tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang”.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17. F. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1. Instrospeksi Melakukan pengamatan ke dalam diri sendiri/ self observation yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.
18. F. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 2. Observasi Kegiatan melihat sesuatu di luar diri sehingga yang diperoleh merupakan data overt behavior (perilaku yang tampak).
19.
20. F. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 4. Metode Diferensial Digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket,dsb) serta menggunakan statistik untuk menganalisis.
21. F. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 5. Metode Ilmiah Merupakan prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu pendekatan objektif yang terbuka untuk dikritik,dikonfirmasikan, dimodifikasi atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh penelitian berikutnya. Digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
22. F. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 6. Metode Eksperimen Melakukan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variabel-variabel yang diperkirakan dapat mencemari atau mengotori hasil penelitian.
23.
24.
25.
26.
27. B. INTELEGENSI 2. Pengertian Intelegensi TERMAN Suatu kemampuan untuk berpikir berdasarkan atas gagasan yang abstrak. BINET Intelegensi mencakup 4 hal yaitu:pemahaman, hasil penemuan, arahan dan pembahasan. STREN Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru. THORNDIKE Daya kekuatan respon yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan. Tiga aspek intelegensi: ketinggian, keluasan dan kecepatan.
28. B. INTELEGENSI 3. Teori-teori Intelegensi CHARLES SPEARMAN Dua faktor intelegensi, yaitu: Faktor G: mencakup semua kegiatan intelektual dan dimiliki oleh semua orang. Faktor S: mencakup semua faktor khsusus tertentu yang relevan dengan tugas tertentu.
29. B. INTELEGENSI 3. Teori-teori Intelegensi THURSTONE Intelegensi beroperasi pada empat tingkat trial & error yaitu : Perilaku nyata (trial & error) Perseptual (trial & error) Ideational Konseptual dijadikan acuan bagi pengukuran intelegensi
30.
31.
32. B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi ALFRED BINET TES STANFORD BINET IQ = MA CA X 100 IQ = Intelligence Quotient MA = Mental Age CA = Chronological Age
33. B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi Klasifikasi IQ Menurut Stanford-Binet
34. B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi DAVID WECHSLER Wechsler-Bellevue Intellegence Scale (1939) Wechsler Intellegence Scale for Children (1949) Wechsler Adult Intellegence Scale (1955)
35. B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi Klasifikasi IQ Menurut Wechsler
38. C. Bakat 1. Sejarah Bakat Pendidikan = Bakat Ideal Aplikasi Bakat pendidikan & lapangan kerja Thorndike Tiga jenis intelegensi : Abstrak Mekanis Sosial Spearman Teori faktor G & faktor S dalam intelegensi
39. C. Bakat 2. Pengertian Bakat Crow dan Crow : Bakat merupakan kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam William B. Michael : bakat adalah kapasitas seseorang dalam melakukan tugas, yang dedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan Brigham : Bakat kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance /kinerja) setelah individu mendapat latihan .
40. C. Bakat 2. Pengertian Bakat Woodworth dan Marquis : bakat adalah prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus. Bakat merupakan kemampuan yang memiliki tiga arti, yaitu: 1. Achievement Kemampuan aktual 2. Capacity Kemampuan potensial 3. Aptitude Kualitas
41.
42.
43. C. Bakat 4. Pengukuran Bakat Prosedur pengukuran bakat (Suryabrata, 1995) : a. Analisis jabatan/lapangan b. Deskripsi jabatan/lapangan studi c. Menemukan persyaratan yang diperlukan d. Menyusun alat pengungkap bakat, biasanya berbentuk tes
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61. B. PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT 4. Model Identifikasi Renzulli IQ > Rata-rata Task comitment Kreativitas THREE-RINGS INTERACTION
62. B. PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT 4. Model Identifikasi Triandis Sekolah Teman Sebaya Keluarga Intelegensi Kreativitas Keuletan Anak cerdas tinggi
63.
64.
65.
66. C. MENTAL RETARDATION 2. Kategori MR 1). Ditinjau dari skala IQ a. Mild MR - Stanford Binet : 52 - 67 - Wechsler : 55 - 69 b. Moderate MR - Stanford Binet : 36 - 51 - Wechsler : 40 - 54
67. C. MENTAL RETARDATION 2. Kategori MR c. Severe MR - Stanford Binet : 20 - 35 - Wechsler : 25 - 39 d. Profound MR - Stanford Binet : <= 19 - Wechsler : <= 24
68. C. MENTAL RETARDATION 2. Kategori MR 2). Ditinjau dari istilah dalam psikologi dan kesehatan: a. Debil : IQ 50 - 75 b. Imbicil : IQ 25 - 49 c. Idiot : IQ < 25 3). Ditinjau dari istilah dalam pendidikan: a. Dull : IQ 75 - 85 b. Educable : IQ 50 - 74 c. Trainable : IQ 25 - 49 d. Hanya mampu rawat : IQ < 25
69.
70.
71.
72.
73. D. EXCEPTIONAL PEOPLE 2. Kategori Exceptional People Kategori Indonesia: a. Tuna Netra (SLB A) b. Tuna Wicara & Tuna Rungu (SLB B) c. Tuna Grahita (SLB C) d. Tuna Daksa (SLB D) e. Tuna Laras (SLB E) f. Berbakat/gifted (SLB F)
74.
75.
76.
77. C. MODEL INSTRUKSIONAL Penentuan tujuan-tujuan spesifik Penilaian Pendahuluan Pengajaran Evaluasi Model Instruksional yang Beracuan Tujuan
78. C. MODEL INSTRUKSIONAL Penentuan tujuan-tujuan spesifik Penilaian Pendahuluan Pengajaran Evaluasi Jika tujuan tidak tercapai, perbaiki Jika tujuan tercapai, kembangkan Langkah-langkah yang ditentukan oleh evaluasi hasil
79.
80. D. KURIKULUM 1. Definisi Kurikulum Kurikulum ialah keseluruhan hasil belajar yang direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah.
81.
82.
83.
84. A. KOMUNIKASI 1. Pengertian Komunikasi Berasal dari bahasa Latin “ communicere ” = “memberitahukan”, “berpartisipasi”, “menjadi milik bersama” Susanto (1973): komunikasi berarti memberitahukan (dan menyebarkan) untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama ( commoness ). Hovland, Janis, Kelly: komunikasi merupakan suatu proses dimana individu (komuniaktor)mentransmisikan stimulus (yang biasanya verbal) untuk mengubah perilaku individu lainnya.
85.
86.
87. A. KOMUNIKASI 3. Model Proses Persuasi Pesan-pesan Persuasi Alternatif proses psikologis laten Pembahasan yang terjadi dalam wujud tindakan Model Psikodinamika
88. A. KOMUNIKASI 3. Model Proses Persuasi Pesan yang persuasif Batasan(Batasan kembali proses sosbud kelompok) Membentuk batasan(definisi untuk perilaku sos.bagi anggota kelompok Menghasilkan perubahan perilaku Model Sosial Budaya
89.
90.
91.
92.
93. B. PEMBELAJARAN AKTIF 1. Latar Belakang & Pengertian Upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan : Secara Kuantitatif Secara Kualitatif Pendidikan yang semakin merata. Peningkatan mutu proses belajar mengajar
94.
95. B. PEMBELAJARAN AKTIF 2. Untuk Apa Tuntutan masa depan kreatif ekspresif memiliki prakasa tanggung jawab
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105. B. FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN 1. Dasar Psikologis Evaluasi pendidikan berguna sebagai bahan orientasi untuk menghadapi usaha-usaha yang lebih jauh a . Di pandang dari segi anak didik b. Di pandang dari segi pendidik
106.
107. B. FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN 1. Dasar Psikologis b. Di pandang dari segi pendidik Orang membutuhkan untuk mengetahui sejaumana usahanya telah mencapai tujuan sebagai pedoman dan dasar untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut Guru butuh untuk mengetahui hasil usahanya sebagai pedoman dalam menjalankan usaha-usaha lebih lanjut.
108. B. FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN 2. Dasar Didaktis a. Ditinjau dari segi anak didik Pengetahuan tentang kemajuan-kemajuan yang telah dicapai umumnya berpengaruh baik terhadap pekerjaan-pekerjaan selanjutnya
109.
110. B. FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN 2. Dasar Administratif Memberikan data untuk menentukan status anak didik dalam kelasnya Memberikan ihtisar hasil usaha yang telah dilakukan oleh suatu lembaga Merupakan inti laporan tentang kemajuan murid-murid kepada orangtua, atau pejabat pemerintah , guru-guru dan murid.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119. D. TEKNIK PENILAIAN 2. Tes Objektif Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
120. D. TEKNIK PENILAIAN 2. Tes Objektif Matching Test
121. D. TEKNIK PENILAIAN 2. Tes Objektif Tes Isian