SlideShare a Scribd company logo
Diajukan Kepada Program Pascasarjana (PPs)
Institut Agama Islam (IAI) An Nur Lampung Untuk Memenuhi Persyaratan
Penulisan Tesis Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANA (PPs)
INSTTUT AGAMA ISLAMAN NUR LAMPUNG
2022
ADI PUTRA
NIM : 2027201010232
Sesuatu yang menarik untuk diteliti berkaitan dengan Keefektifan
kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) di
lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu yang berkaitan dengan
kecerdasan emosional (EQ), hal ini terlihat dari pengamatan sementara
oleh peniliti bahwa Ketua Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu menggunakan
kecerdasan emosional (EQ) dalam kinerjanya.
Peneliti tertarik untuk mengetaui kepemimpinan Ketua Yayasan SMP IT
Mutiara Qolbu yang dilihat berdasarkan kecerdasan emosional (EQ).
Mengingat pada masa sekarang, penulis banyak menenukan pada media
cetak maupun media sosial terkait problematika kemempinan yang tidak
lagi menggunakan kecerdasan emosional dalam berfikir dan bertindak,
sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai dampak dan reaksi bagi
orang lain dan keberlangsungan organisasi yang dipimpinnya. Hal ini
menarik untuk dikaji dan diadakan penelitian (research), dari sini muncul
permasalahan tentang keefektifan kepala sekolah berdasarkan
kecerdasan emosional (EQ).
Berdasarkan Fokus dan subfokus penelitian tersebut, maka peneliti
merumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Ketua Yayasan dalam menjalankan kepemimpinan
yang Primal Leadership di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara
Qolbu ?
2. Bagaimanakah Ketua Yayasan dalam menjalankan kepemimpinan
yang resonan di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ?
3. Bagaimanakah Anatomi-Neurologi Kepemimpinan Ketua Yayasan
lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ?
4. Bagaimanakah kepemimpinan Ketua Yayasan lembaga pendidikan
SMP IT Mutiara Qolbu berdasarkan Lima Domain Penemuan?
Penelitian tentang Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosional
Studi di Yayasan, ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang tidak saja berambisi mengumpulkan data dari sisi kuantitasnya, tetapi
juga ingin memperoleh pemahaman yang lebih dalam fenomena yang
berhasil direkam. Misalnya menggali tentang efektif tidaknya pemimpin
yang berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) , Persoalan seperti itu
dipandang lebih tepat jika dijawab lewat kajian yang bersifat
mementingkan aspek kedalaman dan bukan hanya berorientasi pada
keluasan cakupannya.
Penelitian ini sengaja lebih dikonsentrasikan pada segi individu kepala
sekolah/pemimpin dan para guru yang ada di lembaga pendidikan trsebut,
kalaupun toh digali informasi lain, hanya difungsikan sebagai
komplementar. Verma mengatakan bahwa penelitian yang di dasarkan
pada individu perlu lebih jauh melihat posisi individu tersebut dalam
masyarakat serta peran yang harus dilakukan. Setelah melakukan
observasi dan juga konsultasi dengan beberapa pihak peneliti mengambil
lembaga pendidikan yaitu Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur.
Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip
oleh Rulam Ahmadi adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data diskriptif; ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari
orang-orang (subyek) itu sendiri. Pendekatan ini langsung
menunjukkan latar dan individu-individu dalam latar itu secara
keseluruhan; subyek penyelidikan, baik berupa organisasi ataupun
individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi
hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan.
Melihat fenomena di atas, maka pendekatan kualitatif yang paling
cocok dalam penelitian tentang kepemimpinan Ketua Yayasan
berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) di yayasan SMP IT Mutiara
Qolbu Oku Timur adalah “fenomenologik naturalistik”. Lexy J. Moleong
mengatakan bahwa penelitian dalam pandangan “fenomenologik
naturalistik” bermakna memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya
terhadap orang-orang dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian ini berupaya memahami fenomena tentang kemimpinan
Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional di yayasan SMP IT
Mutiara Qolbu Oku Timur. Lebih lanjut pendekatan penelitian kualitatif
ini adalah jenis kualitatif studi kasus, yang mana dalam menghasilkan
generalisasi yang valid sangatlah terbatas, oleh karena itu
kegunaannya yang utama bukanlah sebagai alat untuk menguji
hipotesis, tetapi sebaliknya untuk menghasilkan hipotesis, yang
kemudian dapat diuji melalui penelitian yang lebih.
Penelitian tentang Kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan
emosional yang bertempat di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu
Oku Timur Peneliti bermaksud memahami realitas empirik dari fenomena-
fenoma yang muncul untuk dipahami dan dimaknai berdasarkan
interpretasi peneliti. Tentu saja, dalam memaknai dan menginterpretasikan
informasi dan data, peneliti menggunakan referensi untuk dijadikan acuan
atau sandaran dan penguat data yang ditemukan di lapangan.
Mengingat kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional di yayasan
SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur merupakan gejala perilaku sosial, yakni
adanya komunikasi baik antara Ketua Yayasan dan para staf-staf nya
yang menggunakan kecerdasan emosional. Maka peneliti memandang
bahwa proses tersebut menggunakan sudut pandang persepsidengan
pengertian bahwa data yang dikumpulkan diupayakan untuk didiskripsikan
berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berfikir, pandangan subyek
penelitian, sehingga akan menunjukkan efektif dan tidaknya
kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ).
1. Judul penelitian “Kepemimpinan Kepala Madrasah (Studi tentang
peningkatan profesionalisme guru Madrasah Aliyah Semarang)”yang
dilakukan oleh Choirul Anwar pada Prorgam Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah yang
dikembangkan merupakan kepemimpinan humanis. Dimana
kepemimpinan kepala madrasah sangat memperhatikan aspek sosial (
kecerdasan sosial) yang dijadikan dasar dalam memberikan
kebijakan.
2. Judul penelitian “Urgensi kecerdasan emosional kepala sekolah
dalam meningkatkan motivasi kinerja guru” yang dilakukan oleh
Choirul Hidayah pada Prorgam Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa urgensi kecerdasan emosional kepala sekolah bagi guru untuk
memberi rasa nyaman dalam bekerja menciptakan suasana kerja
yang menyenangkan, mempermudah penyampaian pesan dan
meminimalisair berbagai masalah.
Allah SWT berfirman:
ِ
‫ل‬ُ‫ق‬
ِ
َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ٱلل‬
ِ
‫ك‬‫ل‬ َٰ‫م‬
ِ
‫ك‬ۡ‫ل‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬
‫ي‬‫ت‬ ۡ
‫ؤ‬ُ‫ت‬
ِ
‫ك‬ۡ‫ل‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬
‫ن‬‫م‬
ِ
ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬
ِ
‫نز‬‫ت‬‫و‬
ِ
ُ‫ع‬
ِ
‫ك‬ۡ‫ل‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬
‫ن‬َّ‫م‬‫م‬
ِ
ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬
ِ
‫ز‬‫ع‬ُ‫ت‬‫و‬
‫ن‬‫م‬
ِ
ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬
ِ
‫ل‬‫ذ‬ُ‫ت‬‫و‬
‫ن‬‫م‬
ِ
ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬
ِ
‫ك‬‫د‬‫ي‬‫ب‬
ُِ‫ر‬ۡ‫ي‬‫خ‬ۡ‫ٱل‬
ِ
‫ك‬َّ‫ن‬‫إ‬
َِٰ
‫ى‬‫ل‬‫ع‬
ِ
‫ل‬ُ‫ك‬
ِ
‫ء‬ ۡ‫ي‬‫ش‬
ِ
‫ير‬‫د‬‫ق‬
٢٦
Artinya: “Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali
Imran; 26)
1. Data Penelitian
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif yaitu apa
yang dikatakan oleh orang-orang berkaitan dengan seperangkat pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Menurut Michael Quinn Patton yang merupakan data utama
pada penelitian kualitatif, yaitu data (yang mereka katakan) diperoleh secara verbal
melalui suatu wawancara atau secara tertulis melalui analisa dokumen atau
respons survey. Data dalam penelitian ini merupakan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan peneliti tentang kepemimpinan Ketua Yayasan
berdasarkan kecerdasan emosional di Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur.
2. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam peneltian ini adalah Ketua Yayasan dan para guru sebagai
informan bagi penelitian ini karena; pertama, mereka sebagai pelaku yang terlibat
langsung dalam setiap kegiatan yang berlangsung di yayasan SMP IT Mutiara
Qolbu Oku Timur kedua, mereka mengetahui secara langsung tentang persoalan
yang akan dikaji oleh peneliti; ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi
secara akurat berkenaan dengan permasalahan yang terjadi di yayasan SMP IT
Mutiara Qolbu Oku Timurtersebut. Anwar Simo Sungelebak Lamongan ini, adalah
informan yang terlibat dan berpengaruh tentang objek yang diteliti
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, diharapkan akan mengungkap
keefektifan kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional,
sehingga hasil penelitian ini akan berguna bagi:
a. Pimpinan yayasan dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya,
utamanya yang berkaitan dengan Efektivitas pada Ketua Yayasan
maupun lembaga yang ada itu sendiri.
b. Tenaga pendidik (guru) untuk senantiasa menyadari akan
pentingnya kecerdasan emosional pimpinannya, agar dalam
c. melaksanakan proses belajar mengajar bisa terciptaan keharmonis
dan menghasilkan out-put yang berkualitas.
d. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan
kepala sekolah dan melatih kecerdasan emosional.
e. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai panduan karya ilmiah.
Teori-teori Kepemimpinan
1. Teori Greatman Dan Teori Bang
Teori yang usianya sudah cukup tua ini menyatakan kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir dari kedua
orang tuanya. Binis dan Nanus mejelaskan bahwa teori Greatman
( orang besar) berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Teori
ini melihat bahwa kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu,
yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau
karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi
sebagai pemimpin. Dengan kata lain para pemimpin menurut teori ini
bersal dari keturunan tertentu (di indonesia disebut keturunan
berdarah biru) yang berhak menjadi pemimpin, sedang orang lain
tidak ada pilihan selain menjadi pihak yang dipimpin. Misalnya
ungkapan yang mengatakan "asal raja menjadi raja" yang dapat
diartikan menurut teori ini bahwa anak raja pasti memiliki bakat untuk
menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.
Bennis dan Nanus juga menyatakan bahwa dalam perkembangan
berikutnya, teori kepemimpinan berdasarkan bakat cenderung ditolak
dan lahirlah teori Big Bang. Teori kepemimpinan yang baru di
zamannya itu menyatakan bahwa suatu peristiwa besar menciptakan
atau dapat membuat sseseorang menjadi pemimpin. Teori ini
mengintegrasikan antara situasi dan pengikut organisasi sebagai jalan
yang dapat mengantarkan seseorang menjadi pemimpin. Situasi yang
dimaksud adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian besar
seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan reformasi.
Yang memunculkan seseorang pengikut/pendukung adalah orang-
orang yang menokohkan orang tersebut dan bersedia patuh dan taat
pada keputusan-keputusan dan/atau perintah-perintahnya dalam
kejadian atau peristiwa tertentu
2. Teori Sifat atau Karasteristik Kepribadian (Trait Theories)
Teori ini hampir sama dengan teori Great man, meskipun berbeda
dalam mengarikan bakat yang dimiliki seorang pemimpin. Teori great
man menekankan bakat dalam arti keturunan, bahwa seseorang
menjadi pemimpin karena memiliki kromosom (pembawa sifat) dari
orang tuanya sebagai pemimpin. Dari pertemuan sel telur (ovum) di
dalam rahim seorang calon ibu dengan spermatozoid seorang calon
ayah terdapat gena-gena yang berisi kromosom (pembawa sifat)
berupa bakat yang diwariskan pada seorang anak. Di antaranya
terdapat bakat pemimpin yang dominan. Contoh yang populer adalah
seorang anak raja diasumsikan memiiliki bakat ayahnya untuk
menjadi raja sebagai pemimpin. Sedang teori sifat atau karakteristik
kepribadian berasumsi bahwa seseorang bisa menjadi pemimpin
apabila memiliki sifat-sifat atau karakteristik kepribadian yang
dibutuhkan oleh seorang pemimpin, meskipun orang tuanya
khususnya ayah bukan seorang pemimpin.
Miftah Thiha mengatakan bahwa ada empat sifat umum yan efektif,
terdiri dari: (1) kecerdasan(2) kedewasaan dan keluasan pandangan
sosial (3) motivasi dari dan dorongan (4) sikap-sikap hubungan social.
Teori ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa keberhasian seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat/karakteristik kepribadian yang
dimilki, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan kata lain teori ini
berasumsi bahwa keefektifan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat,
perangai atau ciri-ciri kepribadian tertentu yang tidak saja bersumber
dari bakat, tetapi juga yang diperoleh dari pengalaman dan hasil
belajar.
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Setelah pada tahun limapuluhan teori sifat kepemimpinan semakin
tidak popular, studi mengenai kepemimpinan diarahkan pada
perilaku pemimpin. Studi-studi tersebut menghasilkan satu teori
baru di zamanya yang disebut teori Perilaku (Behavior Theories)
Teori ini bertolak dari pemikiran bahwa kepemimpinan untuk
mengefektifkan organisasi, tergantung pada perilaku atau gaya
bersikap dan/atau gaya bertindak seorang pemimpin. Dengan
demikian berarti juga teori ini memusatkan perhatiannya pada
fungsi-fungsi kepemimpinan. organisasinya, sangat tergantung
pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan di dalam strategi kepemimpinannya.
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah,cara memberikan
tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan,
cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin,
cara mengendalikan dan mengawasi pekerjaan bawaannya, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi/hukuman.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengefektifkan Dari
uraian singkat di atas jelas yang di maksud perilaku adalah gaya
kepemimpinan dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi
kepemimpinan, yang menurut teori ini sangat besar pengaruhnya dan
bersifat sangat menentukan dalam mengarahkan organisasi untuk
mencapai tujuannya. Sehubungan dengan itu apabila perilaku
kepemimpinan ditampilkan berupa tindakan tegas, keras, sepihak,
tertutup pada kritik dan saran, mengancam setiap pelanggaran atau
kesalahan anggota organisasi dengan sanksi/hukuman yang berat,
maka disebut sebagai gaya kepemimpinan otoriter. Sebaliknya
pemimpin yang berperilkau dalam memberikan pengaruh dilakukan
secara simpatik, interaksinya berlangsung timbal balik (dua arah),
menghargai pendapat, saran dan kritik, mengajak, memperhatikan
perasaan, membina hubungan yang serasi, maka disebut gaya
kepemimpinan demokrasi
4. Teori Kontingensi (Contingency Theories)
Organisasi terbentuk karena sejumlah orang yang sama
kepentingan atau kebutuhannya berhimpun dalam satu wadah dan
menyelenggarakan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan bersama sebagai tujuan organisasi. Oleh
karena itu sangat banyak organisasi yang didirikan manusia, yang
kepentingannya berbeda satu sama lain, sehingga setiap
organisasi memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda pula. Dari teori-
teori kepemimpinan yang telah diuraikan terdahulu ternyata
semuanya berpandangan bahwa untuk mengelola organisasi
dapat dilakukan dengan perilaku atau gaya kepemimpinan tunggal
dalam segala situasi.
Oleh karena itulah tumbul respon/reaksi terhadap teori-teori
kepemimpinan tersebut. Dengan kata lain tidak mungkin setiap
organisasi terus berkembang menjadi semakin besar atau jumlah
anggotanya semakin banyak. Setiap situasi dan dalam mengelola
anggota organisasi terus tidak sama kepribadian, latar belakang,
tingkat kecerdasannya tidak mungkin dikelola dengan perilaku
atau gaya kepemimpinan tunggal.
Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa dalam
menghadapi situasi yang berbeda diperlukan perilaku atau gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda. Pendapat itu disebut pendekatan
atau teori Kontingensi (Contingency Approach). Disamping itu karena
perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang
dihadapi seorang pemimpin, maka teori ini disebut juga pendekatan
atau teori Situasional (Situasional Approach).
Berdasarkan sub fokus penelitian diatas, diperoleh data sebagai berikut:
1. Primal Leaderhip.
Kemampuan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu dalam menjalankan kepemimpinan
yang primal leadership sangat baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data dan
sumber diamana peneliti melakukan observasi dan memberikan pertanyaan yang
sama terkait kemampuan menjalankan kepemimpinan yang primal leadership
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu kepada warga Sekolah, perangakat Sekolah,
orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru SD, SMP dan SMP IT
Mutiara Qolbu .
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu mempunyai komitmen tinggi terhadap visi diri di
masa depan, terutama selama masa-masa yang penuh tekanan atau di tengah-
tengah bertambahnya tanggung jawab. Berdasarkan Sistem loop, Kepala SMP IT
Mutiara Qolbu mampu mengatur dirinya sendiri. Namun demikian, Kepala SMP IT
Mutiara Qolbu IlirSMP IT Mutiara Qolbu juga bergantung pada sumber luar untuk
mengatur dirinya. Dengan kata lain, untuk stabilitas emosi Kepala Sekolah juga
mengandalakan hubungan dengan orang-orang lain. Penyebaran emosi Kepala
Sekolah mampu mempengaruhi suasana hati bawahan langsungnya. Sifat ramah
menyebar dengan cepat karena Kepala SMP IT Mutiara Qolbu melibatkan menjaga
sikap terhadap seluruh bawahannya.
2. Kepemimpinan Yang Resonan
Terkait dengan resonansi kepemimpinan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu
Ilirsebagai bentuk kererdasan emosional tergolong baik. Hal ini terbukti
berdasakan triangulasi data observasi dan sumber diamana peneliti
memberikan pertanyaan yang sama terkait kemampuan menjalankan
kepemimpinan yang primal leadership Kepala SMP IT Mutiara Qolbu
Ilirkepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat dan
lingkungan sekitar, termasuk guru –guru SMP IT Mutiara Qolbu . Namun
terjadi perbedaan hasil wawancara di SMP IT Mutiara Qolbumeskipun
tidak signifikan. Menurut warga, Kepala SMP IT Mutiara Qolbu perlu
meningkatkan keajegan dalam berempati kepada suluruh warga sehingga
dapat memberi dampak positif.
Sehingga kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri
emosional ini, menjadi keterampilan dasar dalam bergaul. Biaya sosial
akibat ketidak pedulian secara emosional, dan alasan-alasan empati dapat
memupuk altruisme. Orang yang empatik lebih mampu menangkap
sinyalsinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyartkan apa-apa yang
dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Pada lingkungan kerja dan
pergaulan saat ini, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual saja,
melainkan dibutuhkan juga kecerdasan emosional yang baik.
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu rmemiliki gaya yang disonan. Gaya ini
bisa sangat berhasil, terutama di bidang-bidang teknis Sekolah,
diantara para professional yang berketerampilan tinggi. Gaya penentu
kecepatan ini terutama cocok selama fase pencarian posisi bisnis
dalam siklus hidup sebuah perusahaan, ketika pertumbuhan
merupakan hal terpenting. Warga Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu
sangat kompotan, bermotivasi, dan tidak membutuhkan banyak
pengarahan. Namun demikian Kepala Sekolah melakukan
pengontrolan. Dengan adanya tim berbakat, pemimpin penentu
kecepatan akan membuat pekerjaan selesai pada waktunya, atau
bahkan lebih awal dari jadwal.
3. Anatomi-Neurologi Kepemimpinan ( Kompetensi Kepribadian )
Terkait dengan anatomi-neurologi kepemimpinan Kepala SMP IT
Mutiara Qolbu sebagai bentuk kererdasan emosional tergolong sangat
baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan
triangulasi sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang
sama terkait siap asertif pada diri Kepala SMP IT Mutiara Qolbu
Ilirkepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat
dan lingkungan sekitar, termasuk guru SD, dan Manba’ul Ulum .
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu fokus pada hal-hal yang Positif Mereka
yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi tidak berlarut-larut
pada masalah yang sedang mereka hadapi, mereka akan memandang
masalah tersebut dari sisi positif sehingga mereka bisa mengambil
keputusan yang terbaik. Ia selalu berpikiran positif sesuai dengan
kecerdasan emosional yang tinggi, tidak suka mengeluh karena
dengan mendengar keluhan mereka akan membawa energi negatif,
sedangkan ketika mereka berkumpul dengan orang-orang yang
memiliki pikiran positif akan menularkan energi positif, dan secara tidak
langsung akan meningkatkan kecerdasan emosional mereka.
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirselalu bersikap tegas bersikap tegas
dalam hal ini bahwa mereka dapat menyuarakan pendapat tanpa
melukai perasaan lawan bicara mereka, tahu kapan harus bicara dan
tahu cara yang tepat dalam memberikan solusi tanpa harus menggurui
dan mereka selalu berpikir dahulu sebelum bertindak. ia tahu cara
membuat hidup lebih bahagia dan bermakna keberadaan mereka akan
membawa kebahagiaan dan keceriaan bagi orangorang di sekitarnya
karena mereka dapat menikmati kehidupan mereka sehingga akan
menular pada orang-orang di sekelilingnya. Ia tahu bagaimana
mengeluarkan energi mereka secara bijak mereka tahu cara
memanfaatkan energi mereka dengan baik dan mereka akan
menggunakan waktu yang mereka miliki untuk hal-hal yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan sesamanya.
Sehingga anatomi-neurologi kepemimpinan yang tinggi dari Kepala
SMP IT Mutiara Qolbu memberikan sumbangan yang dominan dalam
meningkatkan kualitas manajemen organisasi pada SMP IT Mutiara
Qolbu . Hal ini disebabkan oleh kemapuan Kepala SMP IT Mutiara
Qolbu dalam menyampaikan pikirandengan baik, lugas, dan jelas tanpa
harus membuat orang lain tersinggung.
Berdasarkan data temuan yang sudah Peneliti sajikan sebelumnya
menunjukkan bahwa kepala SMP IT Mutiara Qolbu memiliki anatomi-
neurologi yang baik, artinya dengan kecerdasan emosional yang tinggi
akan berpengeruh pada bagaimana cara memimpin bawahannya/guru.
Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara dan wawancara peneliti dua
bulan yang lalu yang menghasilkan nilai optimal dari kompetensi
optimisme dan kesadaran sosial, nilai istimewa atau tinggi pada
kompetensi kesadaran diri, pengelolaaan diri, empati, pengelolaan
relasi dan kepercayaan diri, sedangkan nilai yang paling rendah hanya
pada kompetensi hubungan antar pribadi. Dengan demikian maka
kepala Sekolah Lembaga Pendidikan Darussalam Syafa’at masuk
katagori tinggi kecerdasan emosionalnya.
4. Lima Domain Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi
(Kesadaran Diri, Pengelolaan Diri, Agenda, Kesadaran Sosial
Dan Pengelolaan Relasi)
Sikap Kepala SMP IT Mutiara Qolbuyang berdasarkan lima domain
kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional, tanpa dirinya
merasa terancam mendapat pengakuan yang tergolong saat baik. Hal
ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan triangulasi
sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang sama terkait
kemampuan mendorong kesuksekan orang lain pada diri Kepala
Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu kepada warga Sekolah, perangakat
Sekolah, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru-
guru Manba’ul Ulum . Sumber-sumber data tersebut menyatakan
kemampuan Kepala Sekolah dalam memberikan dorongan orang lain
meraih kesuksesan sangat baik.
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirsenantiasa membuka diri
menghadapi berbagai kemungkinan baru dan cara baru untuk berubah.
Perubahan tidak akan terjadi dengan mudah, tidak ada yang namanya
perbaikan kilat. Kebiasaan lama, tabiat masa lalu, sama seperti baju
lama teras nyaman, sudah terbiasa, menyenangkan, dan
tidakmengejutkan. Membangun kecakapan yang asing membutuhkan
kesadaran diri, pengabdia, dan latihan sendiri. Setiap perubahan juga
beresiko tidak di jamin selalu berhasil. Bahkan pada saat tingkat
kecerdasan emosional lebih tinggi telah tercapai pun, belum tentu kita
bisa mengendalikan situasi dengan cara yang paling memuaskan.
Tetapi kita akan memiliki tingkat pengetahuan yang baru, yang
membuat kita mampu memetakan cara-cara baru, yang mensikapi
keadaan yang kita hadapi.
Dampak yang diperoleh dari tingginya dorongan kepada orang lain dari
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirmenciptakan suasana kerja yang
baik. Dimana warga Sekolah mempunyai semangat yang tinggi untuk
terus belajar dan berkembang Mereka akan terus belajar hal-hal baru
yang akan membuat mereka berkembang. Mereka sadar bahwa belajar
adalah kegiatan yang terus menerus. Segala tantangan tidak akan
menyurutkan mereka untuk terus belajar dan mencoba. Segala
masukan dan kritik dijadikan sebagai motivasi mereka untuk bahan
pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Hal tersebut
menjadi salah satu faktor penting yang akan menjadi alat menuju
kesukseskan manajemen organisasi pada SMP IT Mutiara Qolbu
IlirAdapun indikator perilaku kepala Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu
yang memiliki EQ tinggi adalah;
1. Dalam kepemimpinannya selalu berusaha meningkatkan
kemampuan kerja bawahannya/para guru, agar prosesnya selalu
sesuai dengan standar kualitas kerja dan hasilnya dapat memenuhi
kualitas sebagaimana yang diharapkan.
2. Sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan dan membina
kerjasamauntuk mencapai tujuan bersama.
3. Mengikut sertakan bawahan dalam mengambil keputusan, bukan
untuk memberikan kesempatan menyampaikan gagasan, kreativitas,
tetapi untuk meyakinkan bahwa rencana keputusan yang telah
disiapkannya diterima dan dilaksanakan.
4. Mengutamakan orientasi hubungan dengan guru, sehinga selalu
terlihat ramah, banyak senyum, akrap, baik hati dan suka menolong.
5. Selalu berusaha keras untuk mencega pertentangan/konflik,
perdebatan dan permusuhan dengan orang lain, terutama para guru
dan murid untuk menciptakan rasa simpati yang bermuarah pada
memperoleh kepercayan bahwa pemimpin dan kepemimpinannya
mampu
6. memberikan rasa aman.
7. Kepala Sekolah selalu murah senyum, tidak lupa memberikan ucapan
selamat.
8. Bersikap rendah hati, datang lebih dahulu dari staf dan tidak
menunggu mereka datang.
9. Senantiasa mau mengajak bicara staf yang meghadapi masalah
(dinas ataupun pribadi) untuk menolongnya
10. Tidak diskriminatif dalam berkomunikasi dan Sesegera mungkin
menyelesaikan setiap ada masalah.
TESIS ADI PUTRA.pptx

More Related Content

Similar to TESIS ADI PUTRA.pptx

Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikha Belieberforever
 
Esq
EsqEsq
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitian
Muhammad Hendra
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalJerry Makawimbang
 
2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...
2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...
2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...
sayyidahWaroh
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
Naya Ti
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsPrediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
arif widyatma
 
Makalah motivasi&insentif
Makalah motivasi&insentifMakalah motivasi&insentif
Makalah motivasi&insentif
adesaadah
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
adenridwan
 
Publikasi karya_ilmiah
Publikasi  karya_ilmiahPublikasi  karya_ilmiah
Publikasi karya_ilmiah
Mas Mujoko
 
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
66601
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
66601
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikan
Hafidzotul Millah
 
Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011Setyo Gonzalez
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
CecanKuyy
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
sintaroyani
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
Akhina3
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasimirakomalsari
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
DoryRamadhan
 

Similar to TESIS ADI PUTRA.pptx (20)

Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitian
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
 
2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...
2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...
2021-Thesis penanaman sikap spiritual dan sikap sosial dalam pembelajaran sai...
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsPrediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
 
Makalah motivasi&insentif
Makalah motivasi&insentifMakalah motivasi&insentif
Makalah motivasi&insentif
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
 
Publikasi karya_ilmiah
Publikasi  karya_ilmiahPublikasi  karya_ilmiah
Publikasi karya_ilmiah
 
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikan
 
Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasi
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 

TESIS ADI PUTRA.pptx

  • 1. Diajukan Kepada Program Pascasarjana (PPs) Institut Agama Islam (IAI) An Nur Lampung Untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Tesis Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam PROGRAM PASCASARJANA (PPs) INSTTUT AGAMA ISLAMAN NUR LAMPUNG 2022 ADI PUTRA NIM : 2027201010232
  • 2. Sesuatu yang menarik untuk diteliti berkaitan dengan Keefektifan kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu yang berkaitan dengan kecerdasan emosional (EQ), hal ini terlihat dari pengamatan sementara oleh peniliti bahwa Ketua Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu menggunakan kecerdasan emosional (EQ) dalam kinerjanya. Peneliti tertarik untuk mengetaui kepemimpinan Ketua Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu yang dilihat berdasarkan kecerdasan emosional (EQ). Mengingat pada masa sekarang, penulis banyak menenukan pada media cetak maupun media sosial terkait problematika kemempinan yang tidak lagi menggunakan kecerdasan emosional dalam berfikir dan bertindak, sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai dampak dan reaksi bagi orang lain dan keberlangsungan organisasi yang dipimpinnya. Hal ini menarik untuk dikaji dan diadakan penelitian (research), dari sini muncul permasalahan tentang keefektifan kepala sekolah berdasarkan kecerdasan emosional (EQ).
  • 3. Berdasarkan Fokus dan subfokus penelitian tersebut, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Ketua Yayasan dalam menjalankan kepemimpinan yang Primal Leadership di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ? 2. Bagaimanakah Ketua Yayasan dalam menjalankan kepemimpinan yang resonan di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ? 3. Bagaimanakah Anatomi-Neurologi Kepemimpinan Ketua Yayasan lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ? 4. Bagaimanakah kepemimpinan Ketua Yayasan lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu berdasarkan Lima Domain Penemuan?
  • 4. Penelitian tentang Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosional Studi di Yayasan, ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak saja berambisi mengumpulkan data dari sisi kuantitasnya, tetapi juga ingin memperoleh pemahaman yang lebih dalam fenomena yang berhasil direkam. Misalnya menggali tentang efektif tidaknya pemimpin yang berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) , Persoalan seperti itu dipandang lebih tepat jika dijawab lewat kajian yang bersifat mementingkan aspek kedalaman dan bukan hanya berorientasi pada keluasan cakupannya. Penelitian ini sengaja lebih dikonsentrasikan pada segi individu kepala sekolah/pemimpin dan para guru yang ada di lembaga pendidikan trsebut, kalaupun toh digali informasi lain, hanya difungsikan sebagai komplementar. Verma mengatakan bahwa penelitian yang di dasarkan pada individu perlu lebih jauh melihat posisi individu tersebut dalam masyarakat serta peran yang harus dilakukan. Setelah melakukan observasi dan juga konsultasi dengan beberapa pihak peneliti mengambil lembaga pendidikan yaitu Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur.
  • 5. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Rulam Ahmadi adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif; ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri. Pendekatan ini langsung menunjukkan latar dan individu-individu dalam latar itu secara keseluruhan; subyek penyelidikan, baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan. Melihat fenomena di atas, maka pendekatan kualitatif yang paling cocok dalam penelitian tentang kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) di yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur adalah “fenomenologik naturalistik”. Lexy J. Moleong mengatakan bahwa penelitian dalam pandangan “fenomenologik naturalistik” bermakna memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang dalam situasi-situasi tertentu.
  • 6. Penelitian ini berupaya memahami fenomena tentang kemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional di yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur. Lebih lanjut pendekatan penelitian kualitatif ini adalah jenis kualitatif studi kasus, yang mana dalam menghasilkan generalisasi yang valid sangatlah terbatas, oleh karena itu kegunaannya yang utama bukanlah sebagai alat untuk menguji hipotesis, tetapi sebaliknya untuk menghasilkan hipotesis, yang kemudian dapat diuji melalui penelitian yang lebih.
  • 7. Penelitian tentang Kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional yang bertempat di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur Peneliti bermaksud memahami realitas empirik dari fenomena- fenoma yang muncul untuk dipahami dan dimaknai berdasarkan interpretasi peneliti. Tentu saja, dalam memaknai dan menginterpretasikan informasi dan data, peneliti menggunakan referensi untuk dijadikan acuan atau sandaran dan penguat data yang ditemukan di lapangan. Mengingat kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional di yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur merupakan gejala perilaku sosial, yakni adanya komunikasi baik antara Ketua Yayasan dan para staf-staf nya yang menggunakan kecerdasan emosional. Maka peneliti memandang bahwa proses tersebut menggunakan sudut pandang persepsidengan pengertian bahwa data yang dikumpulkan diupayakan untuk didiskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berfikir, pandangan subyek penelitian, sehingga akan menunjukkan efektif dan tidaknya kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ).
  • 8. 1. Judul penelitian “Kepemimpinan Kepala Madrasah (Studi tentang peningkatan profesionalisme guru Madrasah Aliyah Semarang)”yang dilakukan oleh Choirul Anwar pada Prorgam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah yang dikembangkan merupakan kepemimpinan humanis. Dimana kepemimpinan kepala madrasah sangat memperhatikan aspek sosial ( kecerdasan sosial) yang dijadikan dasar dalam memberikan kebijakan. 2. Judul penelitian “Urgensi kecerdasan emosional kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kinerja guru” yang dilakukan oleh Choirul Hidayah pada Prorgam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urgensi kecerdasan emosional kepala sekolah bagi guru untuk memberi rasa nyaman dalam bekerja menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, mempermudah penyampaian pesan dan meminimalisair berbagai masalah.
  • 9. Allah SWT berfirman: ِ ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ٱلل‬ ِ ‫ك‬‫ل‬ َٰ‫م‬ ِ ‫ك‬ۡ‫ل‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ ‫ي‬‫ت‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫ت‬ ِ ‫ك‬ۡ‫ل‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ ‫ن‬‫م‬ ِ ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬ ِ ‫نز‬‫ت‬‫و‬ ِ ُ‫ع‬ ِ ‫ك‬ۡ‫ل‬ُ‫م‬ۡ‫ٱل‬ ‫ن‬َّ‫م‬‫م‬ ِ ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬ ِ ‫ز‬‫ع‬ُ‫ت‬‫و‬ ‫ن‬‫م‬ ِ ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬ ِ ‫ل‬‫ذ‬ُ‫ت‬‫و‬ ‫ن‬‫م‬ ِ ُ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬‫ت‬ ِ ‫ك‬‫د‬‫ي‬‫ب‬ ُِ‫ر‬ۡ‫ي‬‫خ‬ۡ‫ٱل‬ ِ ‫ك‬َّ‫ن‬‫إ‬ َِٰ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ِ ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ ‫ء‬ ۡ‫ي‬‫ش‬ ِ ‫ير‬‫د‬‫ق‬ ٢٦ Artinya: “Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran; 26)
  • 10. 1. Data Penelitian Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif yaitu apa yang dikatakan oleh orang-orang berkaitan dengan seperangkat pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Menurut Michael Quinn Patton yang merupakan data utama pada penelitian kualitatif, yaitu data (yang mereka katakan) diperoleh secara verbal melalui suatu wawancara atau secara tertulis melalui analisa dokumen atau respons survey. Data dalam penelitian ini merupakan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti tentang kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional di Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur. 2. Sumber Data Penelitian Sumber data dalam peneltian ini adalah Ketua Yayasan dan para guru sebagai informan bagi penelitian ini karena; pertama, mereka sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang berlangsung di yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur kedua, mereka mengetahui secara langsung tentang persoalan yang akan dikaji oleh peneliti; ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi secara akurat berkenaan dengan permasalahan yang terjadi di yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timurtersebut. Anwar Simo Sungelebak Lamongan ini, adalah informan yang terlibat dan berpengaruh tentang objek yang diteliti
  • 11. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, diharapkan akan mengungkap keefektifan kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional, sehingga hasil penelitian ini akan berguna bagi: a. Pimpinan yayasan dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya, utamanya yang berkaitan dengan Efektivitas pada Ketua Yayasan maupun lembaga yang ada itu sendiri. b. Tenaga pendidik (guru) untuk senantiasa menyadari akan pentingnya kecerdasan emosional pimpinannya, agar dalam c. melaksanakan proses belajar mengajar bisa terciptaan keharmonis dan menghasilkan out-put yang berkualitas. d. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan kepala sekolah dan melatih kecerdasan emosional. e. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai panduan karya ilmiah.
  • 12. Teori-teori Kepemimpinan 1. Teori Greatman Dan Teori Bang Teori yang usianya sudah cukup tua ini menyatakan kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir dari kedua orang tuanya. Binis dan Nanus mejelaskan bahwa teori Greatman ( orang besar) berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Teori ini melihat bahwa kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Dengan kata lain para pemimpin menurut teori ini bersal dari keturunan tertentu (di indonesia disebut keturunan berdarah biru) yang berhak menjadi pemimpin, sedang orang lain tidak ada pilihan selain menjadi pihak yang dipimpin. Misalnya ungkapan yang mengatakan "asal raja menjadi raja" yang dapat diartikan menurut teori ini bahwa anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.
  • 13. Bennis dan Nanus juga menyatakan bahwa dalam perkembangan berikutnya, teori kepemimpinan berdasarkan bakat cenderung ditolak dan lahirlah teori Big Bang. Teori kepemimpinan yang baru di zamannya itu menyatakan bahwa suatu peristiwa besar menciptakan atau dapat membuat sseseorang menjadi pemimpin. Teori ini mengintegrasikan antara situasi dan pengikut organisasi sebagai jalan yang dapat mengantarkan seseorang menjadi pemimpin. Situasi yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan reformasi. Yang memunculkan seseorang pengikut/pendukung adalah orang- orang yang menokohkan orang tersebut dan bersedia patuh dan taat pada keputusan-keputusan dan/atau perintah-perintahnya dalam kejadian atau peristiwa tertentu
  • 14. 2. Teori Sifat atau Karasteristik Kepribadian (Trait Theories) Teori ini hampir sama dengan teori Great man, meskipun berbeda dalam mengarikan bakat yang dimiliki seorang pemimpin. Teori great man menekankan bakat dalam arti keturunan, bahwa seseorang menjadi pemimpin karena memiliki kromosom (pembawa sifat) dari orang tuanya sebagai pemimpin. Dari pertemuan sel telur (ovum) di dalam rahim seorang calon ibu dengan spermatozoid seorang calon ayah terdapat gena-gena yang berisi kromosom (pembawa sifat) berupa bakat yang diwariskan pada seorang anak. Di antaranya terdapat bakat pemimpin yang dominan. Contoh yang populer adalah seorang anak raja diasumsikan memiiliki bakat ayahnya untuk menjadi raja sebagai pemimpin. Sedang teori sifat atau karakteristik kepribadian berasumsi bahwa seseorang bisa menjadi pemimpin apabila memiliki sifat-sifat atau karakteristik kepribadian yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin, meskipun orang tuanya khususnya ayah bukan seorang pemimpin. Miftah Thiha mengatakan bahwa ada empat sifat umum yan efektif, terdiri dari: (1) kecerdasan(2) kedewasaan dan keluasan pandangan sosial (3) motivasi dari dan dorongan (4) sikap-sikap hubungan social.
  • 15. Teori ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa keberhasian seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat/karakteristik kepribadian yang dimilki, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan kata lain teori ini berasumsi bahwa keefektifan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri-ciri kepribadian tertentu yang tidak saja bersumber dari bakat, tetapi juga yang diperoleh dari pengalaman dan hasil belajar.
  • 16. 3. Teori Perilaku (Behavior Theories) Setelah pada tahun limapuluhan teori sifat kepemimpinan semakin tidak popular, studi mengenai kepemimpinan diarahkan pada perilaku pemimpin. Studi-studi tersebut menghasilkan satu teori baru di zamanya yang disebut teori Perilaku (Behavior Theories) Teori ini bertolak dari pemikiran bahwa kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi, tergantung pada perilaku atau gaya bersikap dan/atau gaya bertindak seorang pemimpin. Dengan demikian berarti juga teori ini memusatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi kepemimpinan. organisasinya, sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan di dalam strategi kepemimpinannya. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah,cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara mengendalikan dan mengawasi pekerjaan bawaannya, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi/hukuman.
  • 17. Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengefektifkan Dari uraian singkat di atas jelas yang di maksud perilaku adalah gaya kepemimpinan dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan, yang menurut teori ini sangat besar pengaruhnya dan bersifat sangat menentukan dalam mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Sehubungan dengan itu apabila perilaku kepemimpinan ditampilkan berupa tindakan tegas, keras, sepihak, tertutup pada kritik dan saran, mengancam setiap pelanggaran atau kesalahan anggota organisasi dengan sanksi/hukuman yang berat, maka disebut sebagai gaya kepemimpinan otoriter. Sebaliknya pemimpin yang berperilkau dalam memberikan pengaruh dilakukan secara simpatik, interaksinya berlangsung timbal balik (dua arah), menghargai pendapat, saran dan kritik, mengajak, memperhatikan perasaan, membina hubungan yang serasi, maka disebut gaya kepemimpinan demokrasi
  • 18. 4. Teori Kontingensi (Contingency Theories) Organisasi terbentuk karena sejumlah orang yang sama kepentingan atau kebutuhannya berhimpun dalam satu wadah dan menyelenggarakan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama sebagai tujuan organisasi. Oleh karena itu sangat banyak organisasi yang didirikan manusia, yang kepentingannya berbeda satu sama lain, sehingga setiap organisasi memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda pula. Dari teori- teori kepemimpinan yang telah diuraikan terdahulu ternyata semuanya berpandangan bahwa untuk mengelola organisasi dapat dilakukan dengan perilaku atau gaya kepemimpinan tunggal dalam segala situasi. Oleh karena itulah tumbul respon/reaksi terhadap teori-teori kepemimpinan tersebut. Dengan kata lain tidak mungkin setiap organisasi terus berkembang menjadi semakin besar atau jumlah anggotanya semakin banyak. Setiap situasi dan dalam mengelola anggota organisasi terus tidak sama kepribadian, latar belakang, tingkat kecerdasannya tidak mungkin dikelola dengan perilaku atau gaya kepemimpinan tunggal.
  • 19. Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa dalam menghadapi situasi yang berbeda diperlukan perilaku atau gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Pendapat itu disebut pendekatan atau teori Kontingensi (Contingency Approach). Disamping itu karena perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang dihadapi seorang pemimpin, maka teori ini disebut juga pendekatan atau teori Situasional (Situasional Approach).
  • 20. Berdasarkan sub fokus penelitian diatas, diperoleh data sebagai berikut: 1. Primal Leaderhip. Kemampuan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu dalam menjalankan kepemimpinan yang primal leadership sangat baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data dan sumber diamana peneliti melakukan observasi dan memberikan pertanyaan yang sama terkait kemampuan menjalankan kepemimpinan yang primal leadership Kepala SMP IT Mutiara Qolbu kepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru SD, SMP dan SMP IT Mutiara Qolbu . Kepala SMP IT Mutiara Qolbu mempunyai komitmen tinggi terhadap visi diri di masa depan, terutama selama masa-masa yang penuh tekanan atau di tengah- tengah bertambahnya tanggung jawab. Berdasarkan Sistem loop, Kepala SMP IT Mutiara Qolbu mampu mengatur dirinya sendiri. Namun demikian, Kepala SMP IT Mutiara Qolbu IlirSMP IT Mutiara Qolbu juga bergantung pada sumber luar untuk mengatur dirinya. Dengan kata lain, untuk stabilitas emosi Kepala Sekolah juga mengandalakan hubungan dengan orang-orang lain. Penyebaran emosi Kepala Sekolah mampu mempengaruhi suasana hati bawahan langsungnya. Sifat ramah menyebar dengan cepat karena Kepala SMP IT Mutiara Qolbu melibatkan menjaga sikap terhadap seluruh bawahannya.
  • 21. 2. Kepemimpinan Yang Resonan Terkait dengan resonansi kepemimpinan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirsebagai bentuk kererdasan emosional tergolong baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang sama terkait kemampuan menjalankan kepemimpinan yang primal leadership Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirkepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru –guru SMP IT Mutiara Qolbu . Namun terjadi perbedaan hasil wawancara di SMP IT Mutiara Qolbumeskipun tidak signifikan. Menurut warga, Kepala SMP IT Mutiara Qolbu perlu meningkatkan keajegan dalam berempati kepada suluruh warga sehingga dapat memberi dampak positif. Sehingga kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional ini, menjadi keterampilan dasar dalam bergaul. Biaya sosial akibat ketidak pedulian secara emosional, dan alasan-alasan empati dapat memupuk altruisme. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyalsinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyartkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Pada lingkungan kerja dan pergaulan saat ini, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual saja, melainkan dibutuhkan juga kecerdasan emosional yang baik.
  • 22. Kepala SMP IT Mutiara Qolbu rmemiliki gaya yang disonan. Gaya ini bisa sangat berhasil, terutama di bidang-bidang teknis Sekolah, diantara para professional yang berketerampilan tinggi. Gaya penentu kecepatan ini terutama cocok selama fase pencarian posisi bisnis dalam siklus hidup sebuah perusahaan, ketika pertumbuhan merupakan hal terpenting. Warga Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu sangat kompotan, bermotivasi, dan tidak membutuhkan banyak pengarahan. Namun demikian Kepala Sekolah melakukan pengontrolan. Dengan adanya tim berbakat, pemimpin penentu kecepatan akan membuat pekerjaan selesai pada waktunya, atau bahkan lebih awal dari jadwal.
  • 23. 3. Anatomi-Neurologi Kepemimpinan ( Kompetensi Kepribadian ) Terkait dengan anatomi-neurologi kepemimpinan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu sebagai bentuk kererdasan emosional tergolong sangat baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan triangulasi sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang sama terkait siap asertif pada diri Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirkepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru SD, dan Manba’ul Ulum . Kepala SMP IT Mutiara Qolbu fokus pada hal-hal yang Positif Mereka yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi tidak berlarut-larut pada masalah yang sedang mereka hadapi, mereka akan memandang masalah tersebut dari sisi positif sehingga mereka bisa mengambil keputusan yang terbaik. Ia selalu berpikiran positif sesuai dengan kecerdasan emosional yang tinggi, tidak suka mengeluh karena dengan mendengar keluhan mereka akan membawa energi negatif, sedangkan ketika mereka berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif akan menularkan energi positif, dan secara tidak langsung akan meningkatkan kecerdasan emosional mereka.
  • 24. Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirselalu bersikap tegas bersikap tegas dalam hal ini bahwa mereka dapat menyuarakan pendapat tanpa melukai perasaan lawan bicara mereka, tahu kapan harus bicara dan tahu cara yang tepat dalam memberikan solusi tanpa harus menggurui dan mereka selalu berpikir dahulu sebelum bertindak. ia tahu cara membuat hidup lebih bahagia dan bermakna keberadaan mereka akan membawa kebahagiaan dan keceriaan bagi orangorang di sekitarnya karena mereka dapat menikmati kehidupan mereka sehingga akan menular pada orang-orang di sekelilingnya. Ia tahu bagaimana mengeluarkan energi mereka secara bijak mereka tahu cara memanfaatkan energi mereka dengan baik dan mereka akan menggunakan waktu yang mereka miliki untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan sesamanya. Sehingga anatomi-neurologi kepemimpinan yang tinggi dari Kepala SMP IT Mutiara Qolbu memberikan sumbangan yang dominan dalam meningkatkan kualitas manajemen organisasi pada SMP IT Mutiara Qolbu . Hal ini disebabkan oleh kemapuan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu dalam menyampaikan pikirandengan baik, lugas, dan jelas tanpa harus membuat orang lain tersinggung.
  • 25. Berdasarkan data temuan yang sudah Peneliti sajikan sebelumnya menunjukkan bahwa kepala SMP IT Mutiara Qolbu memiliki anatomi- neurologi yang baik, artinya dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan berpengeruh pada bagaimana cara memimpin bawahannya/guru. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara dan wawancara peneliti dua bulan yang lalu yang menghasilkan nilai optimal dari kompetensi optimisme dan kesadaran sosial, nilai istimewa atau tinggi pada kompetensi kesadaran diri, pengelolaaan diri, empati, pengelolaan relasi dan kepercayaan diri, sedangkan nilai yang paling rendah hanya pada kompetensi hubungan antar pribadi. Dengan demikian maka kepala Sekolah Lembaga Pendidikan Darussalam Syafa’at masuk katagori tinggi kecerdasan emosionalnya.
  • 26. 4. Lima Domain Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi (Kesadaran Diri, Pengelolaan Diri, Agenda, Kesadaran Sosial Dan Pengelolaan Relasi) Sikap Kepala SMP IT Mutiara Qolbuyang berdasarkan lima domain kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional, tanpa dirinya merasa terancam mendapat pengakuan yang tergolong saat baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan triangulasi sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang sama terkait kemampuan mendorong kesuksekan orang lain pada diri Kepala Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu kepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru- guru Manba’ul Ulum . Sumber-sumber data tersebut menyatakan kemampuan Kepala Sekolah dalam memberikan dorongan orang lain meraih kesuksesan sangat baik.
  • 27. Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirsenantiasa membuka diri menghadapi berbagai kemungkinan baru dan cara baru untuk berubah. Perubahan tidak akan terjadi dengan mudah, tidak ada yang namanya perbaikan kilat. Kebiasaan lama, tabiat masa lalu, sama seperti baju lama teras nyaman, sudah terbiasa, menyenangkan, dan tidakmengejutkan. Membangun kecakapan yang asing membutuhkan kesadaran diri, pengabdia, dan latihan sendiri. Setiap perubahan juga beresiko tidak di jamin selalu berhasil. Bahkan pada saat tingkat kecerdasan emosional lebih tinggi telah tercapai pun, belum tentu kita bisa mengendalikan situasi dengan cara yang paling memuaskan. Tetapi kita akan memiliki tingkat pengetahuan yang baru, yang membuat kita mampu memetakan cara-cara baru, yang mensikapi keadaan yang kita hadapi.
  • 28. Dampak yang diperoleh dari tingginya dorongan kepada orang lain dari Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirmenciptakan suasana kerja yang baik. Dimana warga Sekolah mempunyai semangat yang tinggi untuk terus belajar dan berkembang Mereka akan terus belajar hal-hal baru yang akan membuat mereka berkembang. Mereka sadar bahwa belajar adalah kegiatan yang terus menerus. Segala tantangan tidak akan menyurutkan mereka untuk terus belajar dan mencoba. Segala masukan dan kritik dijadikan sebagai motivasi mereka untuk bahan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penting yang akan menjadi alat menuju kesukseskan manajemen organisasi pada SMP IT Mutiara Qolbu IlirAdapun indikator perilaku kepala Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu yang memiliki EQ tinggi adalah; 1. Dalam kepemimpinannya selalu berusaha meningkatkan kemampuan kerja bawahannya/para guru, agar prosesnya selalu sesuai dengan standar kualitas kerja dan hasilnya dapat memenuhi kualitas sebagaimana yang diharapkan.
  • 29. 2. Sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan dan membina kerjasamauntuk mencapai tujuan bersama. 3. Mengikut sertakan bawahan dalam mengambil keputusan, bukan untuk memberikan kesempatan menyampaikan gagasan, kreativitas, tetapi untuk meyakinkan bahwa rencana keputusan yang telah disiapkannya diterima dan dilaksanakan. 4. Mengutamakan orientasi hubungan dengan guru, sehinga selalu terlihat ramah, banyak senyum, akrap, baik hati dan suka menolong. 5. Selalu berusaha keras untuk mencega pertentangan/konflik, perdebatan dan permusuhan dengan orang lain, terutama para guru dan murid untuk menciptakan rasa simpati yang bermuarah pada memperoleh kepercayan bahwa pemimpin dan kepemimpinannya mampu 6. memberikan rasa aman. 7. Kepala Sekolah selalu murah senyum, tidak lupa memberikan ucapan selamat. 8. Bersikap rendah hati, datang lebih dahulu dari staf dan tidak menunggu mereka datang. 9. Senantiasa mau mengajak bicara staf yang meghadapi masalah (dinas ataupun pribadi) untuk menolongnya 10. Tidak diskriminatif dalam berkomunikasi dan Sesegera mungkin menyelesaikan setiap ada masalah.