Penelitian ini membahas kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional di SMP IT Mutiara Qolbu. Data diperoleh dari observasi dan wawancara Ketua Yayasan dan guru. Hasilnya diharapkan berguna untuk peningkatan kinerja pimpinan dan guru serta penambahan wawasan tentang kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional."
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmadSuryadi12
Makalah ini membahas tentang motivasi dan pembelajaran. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan, sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar untuk mencapai tujuan. Keterkaitannya adalah motivasi mempengaruhi hasil pembelajaran karena peserta didik yang termotivasi akan lebih giat belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan penelitian bagi pengawas pendidikan agama Islam untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas perlu memiliki kompetensi penelitian dan pengembangan serta mampu membantu guru melakukan penelitian tindakan kelas. Studi kasus dilakukan di Kabupaten Trenggalek untuk mengembangkan model penelitian bagi pengawas."
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi, meliputi karakteristik biografis, kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stres."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional di MA Miftahul Ulum Sumberwringin.
2. Tujuan kepemimpinan tersebut antara lain untuk memperbaiki standar madrasah dan dukungan eksternal, sedangkan upaya penerapannya meliputi empat aspek kecerdasan emosional.
3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitat
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHsitimasyriqoh
Teks tersebut merupakan jurnal yang membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah di lembaga pendidikan Islam. Jurnal ini membahas tentang definisi kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, dan karakteristik yang harus dimiliki seorang kepala sekolah.
Character education is the deliberate effort (conscious) to help people understand, care about, and implement the core ethical values. It is expected that character and personality are formed by the learners themselves who long for the success of character education. Learners are expected to understand the values imparted to him, entirely without any misunderstanding at all. Integration of character education is vital in overcoming the problem of moral crisis. Thus, in the implementation of character education in schools is three methods are employed involving learning, extracurricular activities, and school culture.
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmadSuryadi12
Makalah ini membahas tentang motivasi dan pembelajaran. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan, sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar untuk mencapai tujuan. Keterkaitannya adalah motivasi mempengaruhi hasil pembelajaran karena peserta didik yang termotivasi akan lebih giat belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan penelitian bagi pengawas pendidikan agama Islam untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas perlu memiliki kompetensi penelitian dan pengembangan serta mampu membantu guru melakukan penelitian tindakan kelas. Studi kasus dilakukan di Kabupaten Trenggalek untuk mengembangkan model penelitian bagi pengawas."
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi, meliputi karakteristik biografis, kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stres."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional di MA Miftahul Ulum Sumberwringin.
2. Tujuan kepemimpinan tersebut antara lain untuk memperbaiki standar madrasah dan dukungan eksternal, sedangkan upaya penerapannya meliputi empat aspek kecerdasan emosional.
3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitat
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHsitimasyriqoh
Teks tersebut merupakan jurnal yang membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah di lembaga pendidikan Islam. Jurnal ini membahas tentang definisi kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, dan karakteristik yang harus dimiliki seorang kepala sekolah.
Character education is the deliberate effort (conscious) to help people understand, care about, and implement the core ethical values. It is expected that character and personality are formed by the learners themselves who long for the success of character education. Learners are expected to understand the values imparted to him, entirely without any misunderstanding at all. Integration of character education is vital in overcoming the problem of moral crisis. Thus, in the implementation of character education in schools is three methods are employed involving learning, extracurricular activities, and school culture.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kompetensi sosial, motivasi belajar, dan kecemasan sekolah pada siswa sekolah dasar.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial berhubungan terbalik dengan kecemasan sekolah dan berhubungan positif dengan motivasi belajar.
3. Hubungan antara kompetensi sosial dan motivasi belaj
Dokumen tersebut membahasikan hubungan antara kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan komunikasi keluarga serta institusi di kalangan pelajar sekolah berasrama penuh dan institusi pengajian tinggi. Ia mengkaji tahap kecerdasan emosi dan spiritual pelajar serta hubungan antara komunikasi keluarga, institusi dengan kecerdasan emosi dan spiritual pelajar.
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
Proposal ini membahas hubungan kecerdasan spiritual dan disiplin diri dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa. Variabel penelitian terdiri atas kecerdasan spiritual, disiplin diri sebagai variabel bebas dan kinerja kepala sekolah sebagai variabel terikat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi seluruh kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
Buku ini membahas tentang teori-teori psikologi pendidikan mulai dari definisi psikologi pendidikan, ruang lingkupnya, teori-teori pembelajaran seperti teori kognitif, sosial kognitif, dan motivasi belajar beserta implikasinya dalam pendidikan.
Makalah ini membahas tentang motivasi dan belajar. Pertama, menjelaskan pengertian motivasi belajar sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Kedua, membahas fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong prestasi belajar. Ketiga, menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar seperti cita-cita, kemampuan, dan lingkungan siswa. Terakhir, member
Makalah ini membahas tentang motivasi dan belajar. Pertama, pengertian motivasi belajar dijelaskan sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar. Kedua, fungsi motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi belajar. Ketiga, unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain cita-cita, kemampuan
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Oleh : Drs. Mamin Suparmin, M.Kes. A. PENDAHULUAN. Ketika penulis memutuskan untuk masuk sekolah pendidikan guru (baca. PGA) yang tergambar dalam benak penulis pada waktu itu ...
Makalah ini membahas tentang teori belajar sosial dan implikasinya dalam pendidikan. Teori belajar sosial menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep utama teori ini adalah bahwa lingkungan, perilaku, dan faktor kognitif saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Teori ini berimplikasi penting dalam pendidikan karena menekankan peran model dan lingkungan dalam
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kompetensi sosial, motivasi belajar, dan kecemasan sekolah pada siswa sekolah dasar.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial berhubungan terbalik dengan kecemasan sekolah dan berhubungan positif dengan motivasi belajar.
3. Hubungan antara kompetensi sosial dan motivasi belaj
Dokumen tersebut membahasikan hubungan antara kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan komunikasi keluarga serta institusi di kalangan pelajar sekolah berasrama penuh dan institusi pengajian tinggi. Ia mengkaji tahap kecerdasan emosi dan spiritual pelajar serta hubungan antara komunikasi keluarga, institusi dengan kecerdasan emosi dan spiritual pelajar.
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
Proposal ini membahas hubungan kecerdasan spiritual dan disiplin diri dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa. Variabel penelitian terdiri atas kecerdasan spiritual, disiplin diri sebagai variabel bebas dan kinerja kepala sekolah sebagai variabel terikat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi seluruh kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
Buku ini membahas tentang teori-teori psikologi pendidikan mulai dari definisi psikologi pendidikan, ruang lingkupnya, teori-teori pembelajaran seperti teori kognitif, sosial kognitif, dan motivasi belajar beserta implikasinya dalam pendidikan.
Makalah ini membahas tentang motivasi dan belajar. Pertama, menjelaskan pengertian motivasi belajar sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Kedua, membahas fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong prestasi belajar. Ketiga, menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar seperti cita-cita, kemampuan, dan lingkungan siswa. Terakhir, member
Makalah ini membahas tentang motivasi dan belajar. Pertama, pengertian motivasi belajar dijelaskan sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar. Kedua, fungsi motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi belajar. Ketiga, unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain cita-cita, kemampuan
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Oleh : Drs. Mamin Suparmin, M.Kes. A. PENDAHULUAN. Ketika penulis memutuskan untuk masuk sekolah pendidikan guru (baca. PGA) yang tergambar dalam benak penulis pada waktu itu ...
Makalah ini membahas tentang teori belajar sosial dan implikasinya dalam pendidikan. Teori belajar sosial menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep utama teori ini adalah bahwa lingkungan, perilaku, dan faktor kognitif saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Teori ini berimplikasi penting dalam pendidikan karena menekankan peran model dan lingkungan dalam
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
TESIS ADI PUTRA.pptx
1. Diajukan Kepada Program Pascasarjana (PPs)
Institut Agama Islam (IAI) An Nur Lampung Untuk Memenuhi Persyaratan
Penulisan Tesis Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANA (PPs)
INSTTUT AGAMA ISLAMAN NUR LAMPUNG
2022
ADI PUTRA
NIM : 2027201010232
2. Sesuatu yang menarik untuk diteliti berkaitan dengan Keefektifan
kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) di
lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu yang berkaitan dengan
kecerdasan emosional (EQ), hal ini terlihat dari pengamatan sementara
oleh peniliti bahwa Ketua Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu menggunakan
kecerdasan emosional (EQ) dalam kinerjanya.
Peneliti tertarik untuk mengetaui kepemimpinan Ketua Yayasan SMP IT
Mutiara Qolbu yang dilihat berdasarkan kecerdasan emosional (EQ).
Mengingat pada masa sekarang, penulis banyak menenukan pada media
cetak maupun media sosial terkait problematika kemempinan yang tidak
lagi menggunakan kecerdasan emosional dalam berfikir dan bertindak,
sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai dampak dan reaksi bagi
orang lain dan keberlangsungan organisasi yang dipimpinnya. Hal ini
menarik untuk dikaji dan diadakan penelitian (research), dari sini muncul
permasalahan tentang keefektifan kepala sekolah berdasarkan
kecerdasan emosional (EQ).
3. Berdasarkan Fokus dan subfokus penelitian tersebut, maka peneliti
merumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Ketua Yayasan dalam menjalankan kepemimpinan
yang Primal Leadership di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara
Qolbu ?
2. Bagaimanakah Ketua Yayasan dalam menjalankan kepemimpinan
yang resonan di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ?
3. Bagaimanakah Anatomi-Neurologi Kepemimpinan Ketua Yayasan
lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu ?
4. Bagaimanakah kepemimpinan Ketua Yayasan lembaga pendidikan
SMP IT Mutiara Qolbu berdasarkan Lima Domain Penemuan?
4. Penelitian tentang Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosional
Studi di Yayasan, ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang tidak saja berambisi mengumpulkan data dari sisi kuantitasnya, tetapi
juga ingin memperoleh pemahaman yang lebih dalam fenomena yang
berhasil direkam. Misalnya menggali tentang efektif tidaknya pemimpin
yang berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) , Persoalan seperti itu
dipandang lebih tepat jika dijawab lewat kajian yang bersifat
mementingkan aspek kedalaman dan bukan hanya berorientasi pada
keluasan cakupannya.
Penelitian ini sengaja lebih dikonsentrasikan pada segi individu kepala
sekolah/pemimpin dan para guru yang ada di lembaga pendidikan trsebut,
kalaupun toh digali informasi lain, hanya difungsikan sebagai
komplementar. Verma mengatakan bahwa penelitian yang di dasarkan
pada individu perlu lebih jauh melihat posisi individu tersebut dalam
masyarakat serta peran yang harus dilakukan. Setelah melakukan
observasi dan juga konsultasi dengan beberapa pihak peneliti mengambil
lembaga pendidikan yaitu Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur.
5. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip
oleh Rulam Ahmadi adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data diskriptif; ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari
orang-orang (subyek) itu sendiri. Pendekatan ini langsung
menunjukkan latar dan individu-individu dalam latar itu secara
keseluruhan; subyek penyelidikan, baik berupa organisasi ataupun
individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi
hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan.
Melihat fenomena di atas, maka pendekatan kualitatif yang paling
cocok dalam penelitian tentang kepemimpinan Ketua Yayasan
berdasarkan kecerdasan emosional (EQ) di yayasan SMP IT Mutiara
Qolbu Oku Timur adalah “fenomenologik naturalistik”. Lexy J. Moleong
mengatakan bahwa penelitian dalam pandangan “fenomenologik
naturalistik” bermakna memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya
terhadap orang-orang dalam situasi-situasi tertentu.
6. Penelitian ini berupaya memahami fenomena tentang kemimpinan
Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan emosional di yayasan SMP IT
Mutiara Qolbu Oku Timur. Lebih lanjut pendekatan penelitian kualitatif
ini adalah jenis kualitatif studi kasus, yang mana dalam menghasilkan
generalisasi yang valid sangatlah terbatas, oleh karena itu
kegunaannya yang utama bukanlah sebagai alat untuk menguji
hipotesis, tetapi sebaliknya untuk menghasilkan hipotesis, yang
kemudian dapat diuji melalui penelitian yang lebih.
7. Penelitian tentang Kepemimpinan Ketua Yayasan berdasarkan kecerdasan
emosional yang bertempat di lembaga pendidikan SMP IT Mutiara Qolbu
Oku Timur Peneliti bermaksud memahami realitas empirik dari fenomena-
fenoma yang muncul untuk dipahami dan dimaknai berdasarkan
interpretasi peneliti. Tentu saja, dalam memaknai dan menginterpretasikan
informasi dan data, peneliti menggunakan referensi untuk dijadikan acuan
atau sandaran dan penguat data yang ditemukan di lapangan.
Mengingat kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional di yayasan
SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur merupakan gejala perilaku sosial, yakni
adanya komunikasi baik antara Ketua Yayasan dan para staf-staf nya
yang menggunakan kecerdasan emosional. Maka peneliti memandang
bahwa proses tersebut menggunakan sudut pandang persepsidengan
pengertian bahwa data yang dikumpulkan diupayakan untuk didiskripsikan
berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berfikir, pandangan subyek
penelitian, sehingga akan menunjukkan efektif dan tidaknya
kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional (EQ).
8. 1. Judul penelitian “Kepemimpinan Kepala Madrasah (Studi tentang
peningkatan profesionalisme guru Madrasah Aliyah Semarang)”yang
dilakukan oleh Choirul Anwar pada Prorgam Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah yang
dikembangkan merupakan kepemimpinan humanis. Dimana
kepemimpinan kepala madrasah sangat memperhatikan aspek sosial (
kecerdasan sosial) yang dijadikan dasar dalam memberikan
kebijakan.
2. Judul penelitian “Urgensi kecerdasan emosional kepala sekolah
dalam meningkatkan motivasi kinerja guru” yang dilakukan oleh
Choirul Hidayah pada Prorgam Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa urgensi kecerdasan emosional kepala sekolah bagi guru untuk
memberi rasa nyaman dalam bekerja menciptakan suasana kerja
yang menyenangkan, mempermudah penyampaian pesan dan
meminimalisair berbagai masalah.
9. Allah SWT berfirman:
ِ
لُق
ِ
َّمُهَّٱلل
ِ
كل َٰم
ِ
كۡلُمۡٱل
يت ۡ
ؤُت
ِ
كۡلُمۡٱل
نم
ِ
ُءٓاشت
ِ
نزتو
ِ
ُع
ِ
كۡلُمۡٱل
نَّمم
ِ
ُءٓاشت
ِ
زعُتو
نم
ِ
ُءٓاشت
ِ
لذُتو
نم
ِ
ُءٓاشت
ِ
كديب
ُِرۡيخۡٱل
ِ
كَّنإ
َِٰ
ىلع
ِ
لُك
ِ
ء ۡيش
ِ
يردق
٢٦
Artinya: “Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali
Imran; 26)
10. 1. Data Penelitian
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif yaitu apa
yang dikatakan oleh orang-orang berkaitan dengan seperangkat pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Menurut Michael Quinn Patton yang merupakan data utama
pada penelitian kualitatif, yaitu data (yang mereka katakan) diperoleh secara verbal
melalui suatu wawancara atau secara tertulis melalui analisa dokumen atau
respons survey. Data dalam penelitian ini merupakan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan peneliti tentang kepemimpinan Ketua Yayasan
berdasarkan kecerdasan emosional di Yayasan SMP IT Mutiara Qolbu Oku Timur.
2. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam peneltian ini adalah Ketua Yayasan dan para guru sebagai
informan bagi penelitian ini karena; pertama, mereka sebagai pelaku yang terlibat
langsung dalam setiap kegiatan yang berlangsung di yayasan SMP IT Mutiara
Qolbu Oku Timur kedua, mereka mengetahui secara langsung tentang persoalan
yang akan dikaji oleh peneliti; ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi
secara akurat berkenaan dengan permasalahan yang terjadi di yayasan SMP IT
Mutiara Qolbu Oku Timurtersebut. Anwar Simo Sungelebak Lamongan ini, adalah
informan yang terlibat dan berpengaruh tentang objek yang diteliti
11. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, diharapkan akan mengungkap
keefektifan kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional,
sehingga hasil penelitian ini akan berguna bagi:
a. Pimpinan yayasan dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya,
utamanya yang berkaitan dengan Efektivitas pada Ketua Yayasan
maupun lembaga yang ada itu sendiri.
b. Tenaga pendidik (guru) untuk senantiasa menyadari akan
pentingnya kecerdasan emosional pimpinannya, agar dalam
c. melaksanakan proses belajar mengajar bisa terciptaan keharmonis
dan menghasilkan out-put yang berkualitas.
d. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan
kepala sekolah dan melatih kecerdasan emosional.
e. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai panduan karya ilmiah.
12. Teori-teori Kepemimpinan
1. Teori Greatman Dan Teori Bang
Teori yang usianya sudah cukup tua ini menyatakan kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir dari kedua
orang tuanya. Binis dan Nanus mejelaskan bahwa teori Greatman
( orang besar) berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Teori
ini melihat bahwa kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu,
yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau
karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi
sebagai pemimpin. Dengan kata lain para pemimpin menurut teori ini
bersal dari keturunan tertentu (di indonesia disebut keturunan
berdarah biru) yang berhak menjadi pemimpin, sedang orang lain
tidak ada pilihan selain menjadi pihak yang dipimpin. Misalnya
ungkapan yang mengatakan "asal raja menjadi raja" yang dapat
diartikan menurut teori ini bahwa anak raja pasti memiliki bakat untuk
menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.
13. Bennis dan Nanus juga menyatakan bahwa dalam perkembangan
berikutnya, teori kepemimpinan berdasarkan bakat cenderung ditolak
dan lahirlah teori Big Bang. Teori kepemimpinan yang baru di
zamannya itu menyatakan bahwa suatu peristiwa besar menciptakan
atau dapat membuat sseseorang menjadi pemimpin. Teori ini
mengintegrasikan antara situasi dan pengikut organisasi sebagai jalan
yang dapat mengantarkan seseorang menjadi pemimpin. Situasi yang
dimaksud adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian besar
seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan reformasi.
Yang memunculkan seseorang pengikut/pendukung adalah orang-
orang yang menokohkan orang tersebut dan bersedia patuh dan taat
pada keputusan-keputusan dan/atau perintah-perintahnya dalam
kejadian atau peristiwa tertentu
14. 2. Teori Sifat atau Karasteristik Kepribadian (Trait Theories)
Teori ini hampir sama dengan teori Great man, meskipun berbeda
dalam mengarikan bakat yang dimiliki seorang pemimpin. Teori great
man menekankan bakat dalam arti keturunan, bahwa seseorang
menjadi pemimpin karena memiliki kromosom (pembawa sifat) dari
orang tuanya sebagai pemimpin. Dari pertemuan sel telur (ovum) di
dalam rahim seorang calon ibu dengan spermatozoid seorang calon
ayah terdapat gena-gena yang berisi kromosom (pembawa sifat)
berupa bakat yang diwariskan pada seorang anak. Di antaranya
terdapat bakat pemimpin yang dominan. Contoh yang populer adalah
seorang anak raja diasumsikan memiiliki bakat ayahnya untuk
menjadi raja sebagai pemimpin. Sedang teori sifat atau karakteristik
kepribadian berasumsi bahwa seseorang bisa menjadi pemimpin
apabila memiliki sifat-sifat atau karakteristik kepribadian yang
dibutuhkan oleh seorang pemimpin, meskipun orang tuanya
khususnya ayah bukan seorang pemimpin.
Miftah Thiha mengatakan bahwa ada empat sifat umum yan efektif,
terdiri dari: (1) kecerdasan(2) kedewasaan dan keluasan pandangan
sosial (3) motivasi dari dan dorongan (4) sikap-sikap hubungan social.
15. Teori ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa keberhasian seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat/karakteristik kepribadian yang
dimilki, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan kata lain teori ini
berasumsi bahwa keefektifan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat,
perangai atau ciri-ciri kepribadian tertentu yang tidak saja bersumber
dari bakat, tetapi juga yang diperoleh dari pengalaman dan hasil
belajar.
16. 3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Setelah pada tahun limapuluhan teori sifat kepemimpinan semakin
tidak popular, studi mengenai kepemimpinan diarahkan pada
perilaku pemimpin. Studi-studi tersebut menghasilkan satu teori
baru di zamanya yang disebut teori Perilaku (Behavior Theories)
Teori ini bertolak dari pemikiran bahwa kepemimpinan untuk
mengefektifkan organisasi, tergantung pada perilaku atau gaya
bersikap dan/atau gaya bertindak seorang pemimpin. Dengan
demikian berarti juga teori ini memusatkan perhatiannya pada
fungsi-fungsi kepemimpinan. organisasinya, sangat tergantung
pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan di dalam strategi kepemimpinannya.
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah,cara memberikan
tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan,
cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin,
cara mengendalikan dan mengawasi pekerjaan bawaannya, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi/hukuman.
17. Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengefektifkan Dari
uraian singkat di atas jelas yang di maksud perilaku adalah gaya
kepemimpinan dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi
kepemimpinan, yang menurut teori ini sangat besar pengaruhnya dan
bersifat sangat menentukan dalam mengarahkan organisasi untuk
mencapai tujuannya. Sehubungan dengan itu apabila perilaku
kepemimpinan ditampilkan berupa tindakan tegas, keras, sepihak,
tertutup pada kritik dan saran, mengancam setiap pelanggaran atau
kesalahan anggota organisasi dengan sanksi/hukuman yang berat,
maka disebut sebagai gaya kepemimpinan otoriter. Sebaliknya
pemimpin yang berperilkau dalam memberikan pengaruh dilakukan
secara simpatik, interaksinya berlangsung timbal balik (dua arah),
menghargai pendapat, saran dan kritik, mengajak, memperhatikan
perasaan, membina hubungan yang serasi, maka disebut gaya
kepemimpinan demokrasi
18. 4. Teori Kontingensi (Contingency Theories)
Organisasi terbentuk karena sejumlah orang yang sama
kepentingan atau kebutuhannya berhimpun dalam satu wadah dan
menyelenggarakan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan bersama sebagai tujuan organisasi. Oleh
karena itu sangat banyak organisasi yang didirikan manusia, yang
kepentingannya berbeda satu sama lain, sehingga setiap
organisasi memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda pula. Dari teori-
teori kepemimpinan yang telah diuraikan terdahulu ternyata
semuanya berpandangan bahwa untuk mengelola organisasi
dapat dilakukan dengan perilaku atau gaya kepemimpinan tunggal
dalam segala situasi.
Oleh karena itulah tumbul respon/reaksi terhadap teori-teori
kepemimpinan tersebut. Dengan kata lain tidak mungkin setiap
organisasi terus berkembang menjadi semakin besar atau jumlah
anggotanya semakin banyak. Setiap situasi dan dalam mengelola
anggota organisasi terus tidak sama kepribadian, latar belakang,
tingkat kecerdasannya tidak mungkin dikelola dengan perilaku
atau gaya kepemimpinan tunggal.
19. Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa dalam
menghadapi situasi yang berbeda diperlukan perilaku atau gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda. Pendapat itu disebut pendekatan
atau teori Kontingensi (Contingency Approach). Disamping itu karena
perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang
dihadapi seorang pemimpin, maka teori ini disebut juga pendekatan
atau teori Situasional (Situasional Approach).
20. Berdasarkan sub fokus penelitian diatas, diperoleh data sebagai berikut:
1. Primal Leaderhip.
Kemampuan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu dalam menjalankan kepemimpinan
yang primal leadership sangat baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data dan
sumber diamana peneliti melakukan observasi dan memberikan pertanyaan yang
sama terkait kemampuan menjalankan kepemimpinan yang primal leadership
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu kepada warga Sekolah, perangakat Sekolah,
orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru SD, SMP dan SMP IT
Mutiara Qolbu .
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu mempunyai komitmen tinggi terhadap visi diri di
masa depan, terutama selama masa-masa yang penuh tekanan atau di tengah-
tengah bertambahnya tanggung jawab. Berdasarkan Sistem loop, Kepala SMP IT
Mutiara Qolbu mampu mengatur dirinya sendiri. Namun demikian, Kepala SMP IT
Mutiara Qolbu IlirSMP IT Mutiara Qolbu juga bergantung pada sumber luar untuk
mengatur dirinya. Dengan kata lain, untuk stabilitas emosi Kepala Sekolah juga
mengandalakan hubungan dengan orang-orang lain. Penyebaran emosi Kepala
Sekolah mampu mempengaruhi suasana hati bawahan langsungnya. Sifat ramah
menyebar dengan cepat karena Kepala SMP IT Mutiara Qolbu melibatkan menjaga
sikap terhadap seluruh bawahannya.
21. 2. Kepemimpinan Yang Resonan
Terkait dengan resonansi kepemimpinan Kepala SMP IT Mutiara Qolbu
Ilirsebagai bentuk kererdasan emosional tergolong baik. Hal ini terbukti
berdasakan triangulasi data observasi dan sumber diamana peneliti
memberikan pertanyaan yang sama terkait kemampuan menjalankan
kepemimpinan yang primal leadership Kepala SMP IT Mutiara Qolbu
Ilirkepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat dan
lingkungan sekitar, termasuk guru –guru SMP IT Mutiara Qolbu . Namun
terjadi perbedaan hasil wawancara di SMP IT Mutiara Qolbumeskipun
tidak signifikan. Menurut warga, Kepala SMP IT Mutiara Qolbu perlu
meningkatkan keajegan dalam berempati kepada suluruh warga sehingga
dapat memberi dampak positif.
Sehingga kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri
emosional ini, menjadi keterampilan dasar dalam bergaul. Biaya sosial
akibat ketidak pedulian secara emosional, dan alasan-alasan empati dapat
memupuk altruisme. Orang yang empatik lebih mampu menangkap
sinyalsinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyartkan apa-apa yang
dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Pada lingkungan kerja dan
pergaulan saat ini, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual saja,
melainkan dibutuhkan juga kecerdasan emosional yang baik.
22. Kepala SMP IT Mutiara Qolbu rmemiliki gaya yang disonan. Gaya ini
bisa sangat berhasil, terutama di bidang-bidang teknis Sekolah,
diantara para professional yang berketerampilan tinggi. Gaya penentu
kecepatan ini terutama cocok selama fase pencarian posisi bisnis
dalam siklus hidup sebuah perusahaan, ketika pertumbuhan
merupakan hal terpenting. Warga Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu
sangat kompotan, bermotivasi, dan tidak membutuhkan banyak
pengarahan. Namun demikian Kepala Sekolah melakukan
pengontrolan. Dengan adanya tim berbakat, pemimpin penentu
kecepatan akan membuat pekerjaan selesai pada waktunya, atau
bahkan lebih awal dari jadwal.
23. 3. Anatomi-Neurologi Kepemimpinan ( Kompetensi Kepribadian )
Terkait dengan anatomi-neurologi kepemimpinan Kepala SMP IT
Mutiara Qolbu sebagai bentuk kererdasan emosional tergolong sangat
baik. Hal ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan
triangulasi sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang
sama terkait siap asertif pada diri Kepala SMP IT Mutiara Qolbu
Ilirkepada warga Sekolah, perangakat Sekolah, orang-orang terdekat
dan lingkungan sekitar, termasuk guru SD, dan Manba’ul Ulum .
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu fokus pada hal-hal yang Positif Mereka
yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi tidak berlarut-larut
pada masalah yang sedang mereka hadapi, mereka akan memandang
masalah tersebut dari sisi positif sehingga mereka bisa mengambil
keputusan yang terbaik. Ia selalu berpikiran positif sesuai dengan
kecerdasan emosional yang tinggi, tidak suka mengeluh karena
dengan mendengar keluhan mereka akan membawa energi negatif,
sedangkan ketika mereka berkumpul dengan orang-orang yang
memiliki pikiran positif akan menularkan energi positif, dan secara tidak
langsung akan meningkatkan kecerdasan emosional mereka.
24. Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirselalu bersikap tegas bersikap tegas
dalam hal ini bahwa mereka dapat menyuarakan pendapat tanpa
melukai perasaan lawan bicara mereka, tahu kapan harus bicara dan
tahu cara yang tepat dalam memberikan solusi tanpa harus menggurui
dan mereka selalu berpikir dahulu sebelum bertindak. ia tahu cara
membuat hidup lebih bahagia dan bermakna keberadaan mereka akan
membawa kebahagiaan dan keceriaan bagi orangorang di sekitarnya
karena mereka dapat menikmati kehidupan mereka sehingga akan
menular pada orang-orang di sekelilingnya. Ia tahu bagaimana
mengeluarkan energi mereka secara bijak mereka tahu cara
memanfaatkan energi mereka dengan baik dan mereka akan
menggunakan waktu yang mereka miliki untuk hal-hal yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan sesamanya.
Sehingga anatomi-neurologi kepemimpinan yang tinggi dari Kepala
SMP IT Mutiara Qolbu memberikan sumbangan yang dominan dalam
meningkatkan kualitas manajemen organisasi pada SMP IT Mutiara
Qolbu . Hal ini disebabkan oleh kemapuan Kepala SMP IT Mutiara
Qolbu dalam menyampaikan pikirandengan baik, lugas, dan jelas tanpa
harus membuat orang lain tersinggung.
25. Berdasarkan data temuan yang sudah Peneliti sajikan sebelumnya
menunjukkan bahwa kepala SMP IT Mutiara Qolbu memiliki anatomi-
neurologi yang baik, artinya dengan kecerdasan emosional yang tinggi
akan berpengeruh pada bagaimana cara memimpin bawahannya/guru.
Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara dan wawancara peneliti dua
bulan yang lalu yang menghasilkan nilai optimal dari kompetensi
optimisme dan kesadaran sosial, nilai istimewa atau tinggi pada
kompetensi kesadaran diri, pengelolaaan diri, empati, pengelolaan
relasi dan kepercayaan diri, sedangkan nilai yang paling rendah hanya
pada kompetensi hubungan antar pribadi. Dengan demikian maka
kepala Sekolah Lembaga Pendidikan Darussalam Syafa’at masuk
katagori tinggi kecerdasan emosionalnya.
26. 4. Lima Domain Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi
(Kesadaran Diri, Pengelolaan Diri, Agenda, Kesadaran Sosial
Dan Pengelolaan Relasi)
Sikap Kepala SMP IT Mutiara Qolbuyang berdasarkan lima domain
kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional, tanpa dirinya
merasa terancam mendapat pengakuan yang tergolong saat baik. Hal
ini terbukti berdasakan triangulasi data observasi dan triangulasi
sumber diamana peneliti memberikan pertanyaan yang sama terkait
kemampuan mendorong kesuksekan orang lain pada diri Kepala
Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu kepada warga Sekolah, perangakat
Sekolah, orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar, termasuk guru-
guru Manba’ul Ulum . Sumber-sumber data tersebut menyatakan
kemampuan Kepala Sekolah dalam memberikan dorongan orang lain
meraih kesuksesan sangat baik.
27. Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirsenantiasa membuka diri
menghadapi berbagai kemungkinan baru dan cara baru untuk berubah.
Perubahan tidak akan terjadi dengan mudah, tidak ada yang namanya
perbaikan kilat. Kebiasaan lama, tabiat masa lalu, sama seperti baju
lama teras nyaman, sudah terbiasa, menyenangkan, dan
tidakmengejutkan. Membangun kecakapan yang asing membutuhkan
kesadaran diri, pengabdia, dan latihan sendiri. Setiap perubahan juga
beresiko tidak di jamin selalu berhasil. Bahkan pada saat tingkat
kecerdasan emosional lebih tinggi telah tercapai pun, belum tentu kita
bisa mengendalikan situasi dengan cara yang paling memuaskan.
Tetapi kita akan memiliki tingkat pengetahuan yang baru, yang
membuat kita mampu memetakan cara-cara baru, yang mensikapi
keadaan yang kita hadapi.
28. Dampak yang diperoleh dari tingginya dorongan kepada orang lain dari
Kepala SMP IT Mutiara Qolbu Ilirmenciptakan suasana kerja yang
baik. Dimana warga Sekolah mempunyai semangat yang tinggi untuk
terus belajar dan berkembang Mereka akan terus belajar hal-hal baru
yang akan membuat mereka berkembang. Mereka sadar bahwa belajar
adalah kegiatan yang terus menerus. Segala tantangan tidak akan
menyurutkan mereka untuk terus belajar dan mencoba. Segala
masukan dan kritik dijadikan sebagai motivasi mereka untuk bahan
pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Hal tersebut
menjadi salah satu faktor penting yang akan menjadi alat menuju
kesukseskan manajemen organisasi pada SMP IT Mutiara Qolbu
IlirAdapun indikator perilaku kepala Sekolah SMP IT Mutiara Qolbu
yang memiliki EQ tinggi adalah;
1. Dalam kepemimpinannya selalu berusaha meningkatkan
kemampuan kerja bawahannya/para guru, agar prosesnya selalu
sesuai dengan standar kualitas kerja dan hasilnya dapat memenuhi
kualitas sebagaimana yang diharapkan.
29. 2. Sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan dan membina
kerjasamauntuk mencapai tujuan bersama.
3. Mengikut sertakan bawahan dalam mengambil keputusan, bukan
untuk memberikan kesempatan menyampaikan gagasan, kreativitas,
tetapi untuk meyakinkan bahwa rencana keputusan yang telah
disiapkannya diterima dan dilaksanakan.
4. Mengutamakan orientasi hubungan dengan guru, sehinga selalu
terlihat ramah, banyak senyum, akrap, baik hati dan suka menolong.
5. Selalu berusaha keras untuk mencega pertentangan/konflik,
perdebatan dan permusuhan dengan orang lain, terutama para guru
dan murid untuk menciptakan rasa simpati yang bermuarah pada
memperoleh kepercayan bahwa pemimpin dan kepemimpinannya
mampu
6. memberikan rasa aman.
7. Kepala Sekolah selalu murah senyum, tidak lupa memberikan ucapan
selamat.
8. Bersikap rendah hati, datang lebih dahulu dari staf dan tidak
menunggu mereka datang.
9. Senantiasa mau mengajak bicara staf yang meghadapi masalah
(dinas ataupun pribadi) untuk menolongnya
10. Tidak diskriminatif dalam berkomunikasi dan Sesegera mungkin
menyelesaikan setiap ada masalah.