Dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw untuk meningkatkan kompetensi melaksanakan pekerjaan finishing kayu pada siswa SMK. Peneliti mengamati prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model jigsaw, yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa."
Dokumen tersebut membahas penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Hubbulwathan Duri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi selama dua siklus untuk menguji hipotesis bahwa model pembelajaran tersebut dapat
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran IPA dan pendekatan pembelajaran. Terdapat soal-soal pilihan ganda untuk mengetahui penguasaan materi terkait metode dan pendekatan pembelajaran."
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasar-dasar teknik listrik dan elektronika.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan listrik di dua SMK, dengan sampel sebanyak 40 orang.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara per
Dokumen tersebut membahas penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Hubbulwathan Duri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi selama dua siklus untuk menguji hipotesis bahwa model pembelajaran tersebut dapat
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran IPA dan pendekatan pembelajaran. Terdapat soal-soal pilihan ganda untuk mengetahui penguasaan materi terkait metode dan pendekatan pembelajaran."
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasar-dasar teknik listrik dan elektronika.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan listrik di dua SMK, dengan sampel sebanyak 40 orang.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara per
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keberanian berpendapat siswa melalui model pembelajaran STAD pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Bumiayu. Pendahuluan tersebut menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, dan tujuan penelitian."
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...NASuprawoto Sunardjo
Modul ini membahas tentang penentuan fokus masalah untuk penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran matematika di SD. Terdapat tiga kegiatan belajar yaitu memunculkan dan mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta menentukan alternatif judul masalah. Modul ini memberikan panduan bagi guru untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran matematika di kelasnya sehingga dapat
Ringkasan dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 02 Pandean Madiun dalam menyelesaikan soal cerita pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga bulan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi bel
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kemampuan siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri dalam menginstall sistem operasi Windows XP, Microsoft Office, Adobe Reader, dan antivirus dengan pendekatan pembelajaran berkelompok (group investigation) dan berbagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa serta mencapai target ketuntasan belajar. Hasilnya menunjukkan peningk
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memasang Sistem Perpipaan dan Saluran di SMKN 1 Bukittinggi dengan menerapkan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan satu kelas eksperimen dan dua kelas kontrol, di mana kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran kontekstual.
Tajuk Landskap dalam mata pelajaran Kemahiran Hidup Bersepadu pilihan Sains Pertanian merupakan satu tajuk yang sukar dikuasai oleh pelajar. Kajian ini menggunakan peta minda untuk 15 pelajar kelas 3 Merah dan menunjukkan peningkatan prestasi mereka berbanding kaedah biasa.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Teknik Pemesinan Frais untuk kelas XII ini membahas tentang teknik pemesinan frais kompleks untuk pembagian bidang beraturan, meliputi tujuan, materi, metode dan kegiatan pembelajaran, penilaian, serta instrumen penilaian."
Proposal ini membahas pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada pelajaran biologi. Penelitian ini akan menggunakan desain eksperimen semu dengan dua kelompok siswa, kelompok eksperimen yang menggunakan PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar akan diukur melalui tes tertulis."
Tutorial ini membahas pembelajaran matematika di SD, termasuk teori belajar, model-model pembelajaran, dan konsep bilangan cacah. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pembelajaran matematika SD dan konsep bilangan cacah setelah mengikuti tutorial ini.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika di SD. Modul ini menjelaskan pengertian masalah dan pemecahan masalah, prinsip-prinsip pembelajaran berbasis masalah, teknik menyusun RPP matematika SD berbasis masalah, serta pelaksanaan pembelajaran matematika SD yang mengacu pada model pembelajaran berbasis masalah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi guru (UKG) mata pelajaran matematika untuk satuan pendidikan SMP. Terdiri dari 8 kompetensi inti dan beberapa kompetensi dasar yang terkait dengan pembelajaran matematika SMP. Kompetensi inti meliputi penguasaan karakteristik peserta didik, teori belajar, pengembangan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi, pengemb
silabus dan rpp matakuliah belajar dan pembelajaranCoral Reef
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang mencakup deskripsi mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, metode pembelajaran, dan penilaian. Mata kuliah ini membahas tentang proses belajar mengajar, prinsip-prinsip belajar, masalah belajar, penyusunan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, dan strategi pembelajaran.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengujian kadar butir agregat yang lolos saringan No. 200 untuk menentukan kadar lumpur. Langkah-langkahnya meliputi persiapan peralatan, pembagian sampel, pencucian agregat, pengeringan, dan penimbangan untuk menghitung kadar lumpur. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar lumpur agregat halus dan kasar melebihi batas maksimum.
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keberanian berpendapat siswa melalui model pembelajaran STAD pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Bumiayu. Pendahuluan tersebut menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, dan tujuan penelitian."
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...NASuprawoto Sunardjo
Modul ini membahas tentang penentuan fokus masalah untuk penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran matematika di SD. Terdapat tiga kegiatan belajar yaitu memunculkan dan mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta menentukan alternatif judul masalah. Modul ini memberikan panduan bagi guru untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran matematika di kelasnya sehingga dapat
Ringkasan dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 02 Pandean Madiun dalam menyelesaikan soal cerita pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga bulan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi bel
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kemampuan siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri dalam menginstall sistem operasi Windows XP, Microsoft Office, Adobe Reader, dan antivirus dengan pendekatan pembelajaran berkelompok (group investigation) dan berbagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa serta mencapai target ketuntasan belajar. Hasilnya menunjukkan peningk
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memasang Sistem Perpipaan dan Saluran di SMKN 1 Bukittinggi dengan menerapkan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan satu kelas eksperimen dan dua kelas kontrol, di mana kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran kontekstual.
Tajuk Landskap dalam mata pelajaran Kemahiran Hidup Bersepadu pilihan Sains Pertanian merupakan satu tajuk yang sukar dikuasai oleh pelajar. Kajian ini menggunakan peta minda untuk 15 pelajar kelas 3 Merah dan menunjukkan peningkatan prestasi mereka berbanding kaedah biasa.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Teknik Pemesinan Frais untuk kelas XII ini membahas tentang teknik pemesinan frais kompleks untuk pembagian bidang beraturan, meliputi tujuan, materi, metode dan kegiatan pembelajaran, penilaian, serta instrumen penilaian."
Proposal ini membahas pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada pelajaran biologi. Penelitian ini akan menggunakan desain eksperimen semu dengan dua kelompok siswa, kelompok eksperimen yang menggunakan PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar akan diukur melalui tes tertulis."
Tutorial ini membahas pembelajaran matematika di SD, termasuk teori belajar, model-model pembelajaran, dan konsep bilangan cacah. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pembelajaran matematika SD dan konsep bilangan cacah setelah mengikuti tutorial ini.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika di SD. Modul ini menjelaskan pengertian masalah dan pemecahan masalah, prinsip-prinsip pembelajaran berbasis masalah, teknik menyusun RPP matematika SD berbasis masalah, serta pelaksanaan pembelajaran matematika SD yang mengacu pada model pembelajaran berbasis masalah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi guru (UKG) mata pelajaran matematika untuk satuan pendidikan SMP. Terdiri dari 8 kompetensi inti dan beberapa kompetensi dasar yang terkait dengan pembelajaran matematika SMP. Kompetensi inti meliputi penguasaan karakteristik peserta didik, teori belajar, pengembangan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi, pengemb
silabus dan rpp matakuliah belajar dan pembelajaranCoral Reef
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang mencakup deskripsi mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, metode pembelajaran, dan penilaian. Mata kuliah ini membahas tentang proses belajar mengajar, prinsip-prinsip belajar, masalah belajar, penyusunan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, dan strategi pembelajaran.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengujian kadar butir agregat yang lolos saringan No. 200 untuk menentukan kadar lumpur. Langkah-langkahnya meliputi persiapan peralatan, pembagian sampel, pencucian agregat, pengeringan, dan penimbangan untuk menghitung kadar lumpur. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar lumpur agregat halus dan kasar melebihi batas maksimum.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kompetensi kejuruan tentang finishing pekerjaan kayu di SMK Negeri 1 Geneng membahas tentang prosedur dan teknik finishing kayu, macam-macam finishing kayu, serta alat dan bahan yang digunakan. Pembelajaran dilaksanakan selama 6 jam dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok, diharapkan siswa dapat memahami proses finishing kayu secara teoritis maupun prakt
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi guru mata pelajaran Teknik Konstruksi Kayu di sekolah menengah kejuruan. Secara garis besar mencakup 4 kompetensi utama yaitu mengenal karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum, dan kegiatan pembelajaran yang mendidik. Setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut melalui k
Ulangan akhir semester kelas SD/MI mata pelajaran matematika berisi soal pilihan ganda dan esai yang mencakup materi bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pengukuran. Soal terdiri dari 30 pertanyaan pilihan gama dan 5 soal esai yang harus diisi titik-titik kosongnya.
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN PENDEKATAN STEM PADA SISWA SMP"
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan STEM. Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMP Negeri 1 Sep
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas perbandingan hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik. Proposal ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang akan digunakan."
RPS Praktik Pengalaman Lapangan I (1).docxHusnah12
1. Mata kuliah PPL-1 membantu mahasiswa mengembangkan kompetensi dalam memahami karakteristik peserta didik, merancang pembelajaran, dan melaksanakan evaluasi secara bertahap di sekolah.
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
Praktik pembelajaran ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbahasa Jawa dengan memperhatikan aturan penulisan aksara Jawanya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya minat siswa dan media pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menggunakan video pembelajaran, model Problem Based Learning, dan modul ajar interaktif. Hasilnya, pemahaman dan hasil belajar siswa
1. Penerapan metode pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan media kongkrit serta berbasis teknologi membantu meningkatkan pemahaman matematika siswa.
2. Strategi ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar nyata yang berdampak positif pada hasil belajar.
3. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dengan strategi ini.
Praktik ini menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada materi zat aditif. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar siswa dan merancang pembelajaran partisipatif menggunakan LKPD dan evaluasi online. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan media dakon untuk meningkatkan penguasaan kompetensi matematika tentang konsep perkalian pada siswa kelas 2 SD. Media dakon diharapkan dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi perkalian."
Similar to Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu (20)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas perencanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Kompetensi Kejuruan tentang merencanakan kebutuhan finishing kayu. RPP ini menjelaskan indikator pembelajaran, tujuan, materi, alokasi waktu, metode pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. Metode pembelajaran yang digunakan adalah kooperat
Paragraf tersebut memberikan daftar bahan dan upah yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengecatan 1 m2 permukaan dengan tiga kali pengecatan. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain cat kayu, minyak cat, dempul, plamur, dan ampelas. Sedangkan upah yang dibutuhkan adalah untuk tukang cat, kepala tukang, pekerja, dan mandor. Tugas yang diberikan adalah menghitung kebutuhan bahan finishing cat
Paragraf tersebut membahas tentang kebutuhan bahan pekerjaan finishing melamin per meter persegi permukaan perabot kayu atau bagian konstruksi kayu. Terdapat daftar bahan yang dibutuhkan beserta jumlahnya per meter persegi untuk satu kali lapisan melamin, serta upah tukang melamin. Ada catatan tambahan mengenai perkalian koefisien bahan jika diperlukan dua atau tiga kali lapisan.
Paragraf tersebut membahas keperluan bahan pekerjaan finishing vernis untuk setiap 1 m2 permukaan perabot kayu atau bagian konstruksi kayu. Terdapat daftar bahan yang dibutuhkan beserta jumlahnya per meter persegi, serta upah tukang vernis. Ada catatan tambahan bahwa koefisien akan dikalikan dua untuk dua kali sapuan dan tiga untuk tiga kali sapuan dengan kualitas yang lebih baik.
Paragraf tersebut membahas tentang contoh perhitungan luas bidang selimut untuk finishing sebuah meja kecil. Terdapat gambar bentuk meja, tabel perhitungan luas tiap bidang, dan contoh soal untuk menghitung luas bidang finishing benda lain berdasarkan gambar yang diberikan.
Paragraf tersebut membahas tentang keperluan bahan pekerjaan finishing politur untuk setiap 1 m2 permukaan bidang perabot rumah atau konstruksi kayu. Terdapat tabel yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan yang dibutuhkan seperti sirlak, spiritus, plamur dan ampelas, serta upah tukang politur per meter persegi. Koefisien bahan akan dikalikan berdasarkan jumlah sapuan yang dilakukan, satu, dua, atau tiga
Paragraf tersebut membahas tentang keperluan bahan pekerjaan finishing melamin yang dihitung untuk setiap 1 m2 permukaan perabotan rumah atau bagian konstruksi kayu. Terdapat tabel yang menunjukkan jenis bahan dan koefisiennya seperti melamin, hardiner, thinner, woodfiller, dan amplas. Juga dijelaskan tentang upah tukang melamin per meter persegi dan catatan tambahan untuk tahapan yang berbeda.
Paragraf tersebut membahas tentang keperluan bahan pekerjaan finishing vernis untuk 1 m2 permukaan perabotan rumah atau konstruksi kayu. Terdapat tabel yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan yang dibutuhkan seperti vernis, hardiner, thinner, woodfiller, dan amplas. Jumlah bahan ditentukan berdasarkan koefisien untuk satu atau beberapa kali sapuan tergantung kualitas hasil yang diinginkan.
Dokumen tersebut merangkum strategi pembelajaran untuk mata pelajaran merencanakan kebutuhan finishing kayu. Strategi ini terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan bacaan siswa, lembar kerja siswa (LKS), lembar penilaian (LP), dan tabel spesifikasi penilaian. Strategi ini bertujuan untuk memberikan contoh perangkat pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir, perilaku berkar
Dokumen ini merupakan silabus mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Teknik Konstruksi Kayu untuk kelas XI semester 3. Silabus ini memuat standar kompetensi membuat kuda-kuda kayu beserta kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang mencakup membuat berbagai komponen dan sambungan kuda-kuda kayu melalui kegiatan praktik ber
RPP ini menjelaskan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membuat bagian-bagian komponen kuda-kuda kayu menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 3 pertemuan dengan menggunakan metode diskusi kelompok, demonstrasi, dan praktek kerja. Siswa akan dibimbing untuk memecahkan masalah membuat komponen kuda-kuda kayu secara berkelompok.
2. rpp 5 smk membuat kuda kuda kayu penggalan 1 mpbm
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
1. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI MELAKSANAKANPEKERJAAN
FINISHING KAYU PADA PROGRAM KEAHLIANTEKNIK
KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
MAGISTER PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
MOHAMMAD YASIN 127895035
2. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Ada kelompok anak yang memiliki nilai
yang tinggi sementara kelompok yang
lain memiliki nilai yang sangat rendah
hal ini diakibatkan dari metode
pembelajaran yang konvensional, hasil
belajar siswa menjadi kelompok yang
bernilai tinggi dan kelompok siswa yang
bernilai rendah.
2. Dengan teknik kooperatif tipe jigsaw ini
maka siswa yang memiliki kemampuan
lebih dibanding dengan teman yang lain
akan dijadikan ahli (expert) pada suatu
aspek tertentu dari materi. Dengan
penempatan siswa yang memiliki
kemampuan lebih sebagai expert maka
kemampuan mereka akan tetap
berkembang sementara siswa yang
memiliki kemampuan kurang akan terbantu
oleh teman expert.
3. B. Identifikasi Masalah
1. Pembelajaran konvensional yang dilakukan
guru di kelas seringkali monoton
2. Media atau alat peraga serta metode pengajaran
yang kurang tepat
3. Rendahnya prestasi siswa dalam kompetensi
Melaksanakan Pekerjaan Finishing Kayu pada
Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu
kelas XII SMK Negeri 2 Samarinda tahun
pelajaran 2012/2013.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik
Konstruksi Kayu mata pelajaran kompetensi
kejuruan, kompetensi Melaksanakan Pekerjaan
Finishing Kayu, pada subkompetensi
Merencanakan Kebutuhan Finishing Kayu di
SMK Negeri 2 Samarinda tahun pelajaran
2012/2013.
Penelitian ini akan selesai jika siswa telah telah
mencapai nilai 70 individu dan mencapai
ketuntasan 80% secara klasikal, dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif
model jigsaw.
4. D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi
masalah, dan pembatasan masalah di depan maka
diajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah
metode pembelajaran kooperatif model jigsaw
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
subkompetensi Merencanakan Kebutuhan
Finishing Kayu pada Program Keahlian Teknik
Konstruksi Kayu kelas XII SMK Negeri 2
Samarinda tahun pelajaran 2012/2013?
E. Pemecahan Masalah
1. Peserta didik kurang terlibat langsung dalam
pembelajaran. Akibat yang paling tampak adalah
rendahnya prestasi belajar siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran.
2. Dengan menerapkan metode kooperatif model
jigsaw diharapkan siswa dapat terlibat langsung
sehingga dapat meningkatkan nilai dalam
pembelajaran
5. F. Definisi Istilah
1. Metode Pembelajaran kooperatif model jigsaw
adalah metode pembelajaran yang menekankan
pada pembentukan kelompok ahli yang
kemudian kelompok tersebut saling
mempresentasikan hasil diskusinya pada setiap
anggota kelompok.
2. Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Finishing
Kayu adalah kemampuan yang meliputi
pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan
dalam melaksanakan pekerjaan finishing kayu
yang harus dimiliki oleh siswa.
3. Program Keahlian Teknik Kontruksi Kayu
adalah salah satu program keahlian di SMK dari
jurusan bangunan gedung.
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan ada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat
atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama/setara SMP/MTs.
6. G. Tujuan Penelitian
1. Menerapkan metode pembelajaran kooperatif
model jigsaw pada kompetensi
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
kompetensi
H. Manfaat Hasil Penelitian
1. Memperkaya khazanah teori/keilmuan yang
terkait dengan kompetensi Melaksanakan
Pekerjaan Finishing Kayu melalui penerapan
metode pembelajaran kooperatif model jigsaw.
2. Dapat memberikan motivasi kepada siswa
3. Dapat merefleksi potensinya diri yang harus
dikembangkan lewat kompetensi
4. Dapat mengembangkan kemampuan guru dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran
kompetensi
5. Mengembangkan profesi pendidik secara lebih
mendalam
6. Menambah pengalaman guru untuk
melaksanakan PTK.
7. II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Elliot Aronson (1996:86): Dalam belajar
kooperatif tipe jigsaw, secara umum siswa
dikelompokkan secara heterogen dalam
kemampuan. Siswa diberi materi yang baru atau
pendalaman dari materi sebelumnya untuk
dipelajari. Masing-masing anggota kelompok
secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli
(expert) pada suatu aspek tertentu dari materi
tersebut. Setelah membaca dan mempelajari
materi, “ahli” dari kelompok berbeda berkumpul
untuk mendiskusikan topik yang sama dari
kelompok lain sampai mereka menjadi “ahli” di
konsep yang ia pelajari. Kemudian kembali ke
kelompok semula untuk mengajarkan topik yang
mereka kuasai kepada teman sekelompoknya.
Terakhir diberikan tes atau assesmen yang lain
pada semua topik yang diberikan. langkah-
langkah pembelajaran dengan jigsaw.
8. 2. Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Finishing
Kayu adalah kemampuan yang meliputi
pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan dalam
melaksanakan pekerjaan finishing kayu yang
harus dimiliki oleh siswa pada program keahlian
teknik perkayuan.
Lanjutan Kajian Pustaka…
3. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
Penerapan metode pembelajaran kooperatif model
jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam subkompetensi merencanakan kebutuhan
finishing kayu pada Program Keahlian Teknik
Konstruksi Kayu kelas XII SMK Negeri 2
Samarindatahun pelajaran 2012/2013.
10. Lebih jelasnya alur kerangka berpikir
dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Lanjutan Kajian Pustaka…
11. III. METODOLOGI PENELITIAN
Siklus action research dalam penelitian
tindakan kelas ini dapat divisualisasikan
sebagai berikut:
A. Desain Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa Program
Keahlian Teknik Konstruksi Kayu kelas XII
SMK Negeri 2 Samarindayang sedang
mempelajari subkompetensi Merencanakan
Kebutuhan Finishing Kayu. Adapun jumlah
subjek penelitian ini adalah 26 siswa.
12. C. Waktu dan Tempat Penelitian
N
o
K
g
Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 A x x x x x x x x
2 B x x x x x x x x x x x x
3 C x x x x x x x x
4 D x x x
Keterangan:
Kg Kegitan
A Penyusunan Proposal
B Pelaksanaan Proposal
C Penyelesaian Hasil Penelitian
D Evaluasi
Waktu :
Tempat Penelitian:
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2
Samarinda, Kota Samarinda
Penelitian ini dimulai pada bulan Juni sampai
dengan Desember 2012. Secara rinci kegiatan ini
disusun dalam jadwal kegiatan di bawah ini:
13. 1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
D. Prosedur Penelitian
Kegiatan yang dilakukan:
a. Menyusun rencana pembelajaran
yang mengacu pada kurikulum yang
mengacu pada metode pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
b. Menyusun format
pengamatan, aktivitas siswa
c. Menyusun alat evaluasi.
Kegiatan Inti Siklus 1
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
Topik Ahli 1 : menghitung luas
bidang pekerjaan.
Topik Ahli 2 : menghitung bahan
finishing cat.
Topik Ahli 3 : menghitung bahan
finishing politur.
Topik Ahli 4 : menghitung bahan
finishing melamin.
Topik Ahli 5 : menghitung bahan
finishing vernis.
14. 3. Pengamatan Tindakan (Observasi)
4. Refleksi Tindakan (Refleksing)
a. Dokumen hasil belajar siswa dalam
mengerjakan soal-soal ulangan harian,
b. Hasil observasi peneliti pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung,
c. Hasil wawancara siswa setelah kegiatan
belajar mengajar.
1. Dengan kegiatan refleksi ini akan diketahui
kelebihan dan kelemahan dari
pelaksanaan penelitian tindakan tersebut.
Data hasil dari pengamatan tindakan dicari
akar permasalahannya, dianalisis dan
dikaji secara matang sehingga dapat
diketahui apa yang harus ditingkatkan atau
yang harus diperbaiki serta dipertahankan.
2. Penelitian ini akan dihentikan jika
ketuntasan belajar siswa telah mencapai 70
secara individu dan 80% secara klasikal.
E. Data dan Sumber Data
1. Peristiwa atau kegiatan pembelajaran
2. Kurikulum, silabus pembelajaran, rencana
pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
15. F. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan dengan cara
membuat catatan-catatan terhadap
proses, hasil, dan kondisi penerapan
metode pembelajaran
2. Tes
Tes pada awal kegiatan penelitian untuk
mengidentifikasikan kekurangan atau
kelemahan siswa dan tes di setiap akhir
siklus bertujuan untuk mengetahui
peningkatan prestasi hasil kemampuan
siswa
G. Validasi Data
Sebelum informasi dijadikan data penelitian,
informasi tersebut perlu diuji validitasnya
sehingga data yang diperoleh benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dipergunakan sebagai dasar yang kuat untuk
mengambil kesimpulan.
16. Tabel 3.1: Pedoman Konvensi Nilai Absolute
Skala
No Interval Kriteria
1
2
3
4
5
00,00%-39,99%
40,00%-59,99%
60,00%-79,99%
80,00%-89,99%
90,00%-100%
Sangat kurang
Prestasi kurang
Cukup berprestasi
Prestasi tinggi
Prestasi tinggi sekali
I. Indikator Kinerja
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini dikatakan
berhasil apabila sekurang-kurangnya mencapai
indikator sebagai berikut: meningkatnya prestasi
siswa dalam subkompetensi Merencanakan
Kebutuhan Finishing Kayu dengan penerapan
metode pembelajaran kooperatif model jigsaw,
telah mencapai nilai 70 individu dan mencapai
ketuntasan 80% secara klasikal pada Program
Keahlian Teknik Konstruksi Kayu kelas XII SMK
Negeri 2 Samarindatahun pelajaran 2012/2013.
H. Teknik Analisis Data
17. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pratindakan (Temuan Masalah)
Tabel 4.1 Prestasi Siswa Sebelum Ada Tindakan
18. Tabel 4.2 Rekap Prestasi Siswa Sebelum Ada Tindakan
No Aspek
Nilai
Pratindakan
1 Ketuntasan 7 siswa atau 35 %
2 Ketidaktuntasan 13 siswa atau 65 %
3 Nilai tertinggi 90
4 Nilai terendah 35
5 Nilai rata-rata 63
Grafik 4.1 Rekap Prestasi Siswa Sebelum Ada Tindakan
19. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
3. Observasi Tindakan 1
Tabel 4.3 Prestasi Belajar Siswa Siklus I
20. Tabel 4.4: Rekap Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Aspek
Nilai
Pratindakan
1 Ketuntasan 15 siswa atau 35 %
2 Ketidaktuntasan 5 siswa atau 65 %
3 Nilai tertinggi 90
4 Nilai terendah 50
5 Nilai rata-rata 71.25
Grafik4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus I
21. 4. Refleksi
Dengan hasil itu memang sudah ada peningkatan
prestasi belajar akan tetapi belum sesuai dengan
target yang ditetapkan yakni telah mencapai nilai
70 individu dan mencapai ketuntasan 80% secara
klasikal. Sehingga dengan hasil ini
direkomendasikan untuk melakukan tindakan
atau melanjutkan pada siklus II. Namun demikian
untuk memenuhi target yang ditetapkan
hendaknya dilakukan perubahan tindakan.
5. Pelaksanaan Siklus II
6. Observasi Tindakan II
23. Tabel 4.6 Rekap Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No Aspek
Nilai
Pratindakan
1 Ketuntasan 15 siswa atau 35 %
2 Ketidaktuntasan 5 siswa atau 65 %
3 Nilai tertinggi 90
4 Nilai terendah 50
5 Nilai rata-rata 71.25
Grafik4.3 Prestasi Belajar Siswa Siklus II
24. 7. Refleksi
Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan.
Dengan kata lain, prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa yang mengikuti pembelajaran telah sesuai
dengan target yang ditetapkan yakni telah
mencapai nilai 70 individu dan mencapai
ketuntasan 80% secara klasikal. Mengingat target
penelitian sudah tercapai maka direkomendasikan
untuk tidak melanjutkan pembelajaran pada siklus
III.
Tabel 4.7 Rekap Perkembangan Prestasi Belajar
No Aspek
Nilai
Penindaka
n
Siklus
I
Siklus
II
1 Ketuntasan 35% 75% 100%
2 Ketidaktuntasan 65% 25% 0%
3 Nilai tertinggi 90 90 95
4 Nilai terendah 35 50 70
5 Nilai rata-rata 63 71,25 81
25. Grafik4.4 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
Dengan hasil ini maka hipotesis tindakan yang
berbunyi Penerapan metode pembelajaran
kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam subkompetensi
merencanakan kebutuhan finishing kayu pada
Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu kelas
XII SMK Negeri 2 Samarinda tahun pelajaran
2012/2013 dapat diterima
26. V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
1. Angka ketuntasan mengalami kenaikan dari
35% menjadi 75% pada siklus I dan
meningkat menjadi 100% pada siklus II
2. Nilai tertinggi pada pratindakan adalah
90, pada siklus I juga 90, dan meningkat
menjadi 95 pada siklus II.
3. Nilai rata-rata juga mengalami kenaikan
yakni dari 63 pada pratindakan, meningkat
menjadi 71,25 pada siklus I, dan meningkat
menjadi 81 pada siklus II.
4. Dalam penelitian ini diberikan suatu
gambaran bahwa keberhasilan suatu
pembelajaran bergantung dari beberapa
faktor. Faktor yang paling menentukan
adalah berasal dari guru.
5. Dalam setiap pembelajaran hendaknya guru
lebih sering melibatkan siswa. Kedudukan
siswa dalam pembelajaran ini adalah sebagai
subjek dan bukan sebagai objek. Salah satu
cara untuk dapat melibatkan siswa dengan
cara diskusi kelompok.
27. DAFTAR PUSTAKA
Dahlan.Pengertian Kompetensi.http://dahlanforum.wordpress.com
2008/04/17/pengertian-kompetensi. Diunduh
Djahiri, A. (1992). Dasar-dasar Metodologi Pengajaran.
Bandung: Lab. PPMP IKIP andung.
Ibrahim, M dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:
Unesa University Press.
Killen, Roy, 1996, Effective Teaching Strategies, Lesson
from Research and Practice, Scial Science Press,
New South Wales.
Lie, A. (2002). Cooperative Learning, Mempraktikan
Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.
Jakarta: Grasindo.
Rochiati Wiriaatmadja. 2005. Metode Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Slavin, S.E. 1995. Cooperative Learning, second edition.
Massachusets: Allyn & Bacon.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006.
Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi
Aksara.
Wikipedia. Sekolah Menengah Kejuruan.
http://id.wikipedia.org/wiki/SMK. diunduh
Selasa, 13juli 2010 ,pukul 7.30 WIB.