SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
UNTUK SMP
KELAS IX SEMESTER 1
DISUSUN OLEH
TIM MGMP KETERAMPILAN UKIR
SMP KABUPATEN JEPARA
TAHUN 2012
1
TIM PENYUSUN
BUKU AJAR
KETERAMPILAN UKIR
SMP KABUPATEN JEPARA
Koordinator
Drs. Sutrisna, MM
Ketua
Subagya Eka Santosa, S.Pd
Penulis
Kusharyadi, M.Pd
Sutrisna, S.Pd
Subagya Eka Santosa, S.Pd
Penelaah
Sulistiyono, S.Pd
Widijono, S.Pd
Bambang Rustam E, S.Pd
Rintono Tyas Winarto
Titin Nur Hidayati, S.Pd
Drs. Zaekan
Sri Eli Larasati, S.Pd
A. Zaenuddin, S.Pd
M. Khozin
Tri Irnanta, S.Pd
Noor Yahya
2
Standar Kompetensi :
Mampu melakukan pekerjaan finishing dan memiliki sikap apresiaif terhadap kerajinan kayu.
Kompetensi Dasar :
Dapat melakukan finishing dengan digosok, Vernis, teak oli, politur, cat dan bakaran.
Tujuan ukiran kayu difinishing antara lain untuk :
1. Menjadikan barang ukiran tampak lebih menarik, indah dan mempunyai nilai jual.
2. Menutup pori-pori permukaan suatu barang, supaya kuat dan tahan terhadap kondisi udara,
cuaca dan hama, sehingga barang tersebut menjadi awet.
Barang-barang ukiran kayu disamping dilihat dari bentuk, kualitas pekerjaan dan bahan baku
yang dipakai, finishing merupakan suatu penyelesaian terakhir yang harus dikerjakan dengan
cermat, teliti dan hati-hati sekali, agar tidak kehilangan seni ukirnya. Finishing pada barang-barang
ukiran tidak semata-mata tergantung dari mengkilapnya barang dan tebalnya finishing, tetapi justru
lebih ditonjolkan keindahan yang terletak pada bekas pahatan ukiran kayu tersebut.
Finishing barang-barang ukiran kayu dapat dikerjakan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Finishing dengan gosokan ( sangkling )
2. Finishing dengan Vernis.
3. Finishing dengan Teak Oil.
4. Finishing dengan politur.
5. Finishing dengan warna ( sungging ).
1.1. Finishing dengan Gosokan ( sangkling )
 Bahan dan alat yang digunakan :
• Kertas gosok
• Lilin
• Daun pisang kering ( Klaras )
• Sikat ijuk
 Cara mengerjakannya :
• Gosok ukiran kayu dengan kertas gosok sampai halus dan sikat sampai bersih.
• Selanjutnya gosok dengan daun pisang kering ( klaras ) sampai mengkilat.
• Untuk mendapatkan hasil yang baik dapat juga dibantu dengan lilin sedikit.
3
FINISHING UKIRAN KAYU
1.2. Finishing dengan Vernis.
Vernis berasal dari getah tumbuh-tumbuhan yang dicampur dengan minyak cat yang
berwarna coklat muda. Vernis dapat dipakai untuk memberi lapisan pada benda-benda
kerajinan maupun perabot rumah tangga.
 Cara Memakai Vernis :
• Benda atau ukiran kayu yang akan diVernis harus sudah dalam keadaan halus dan
bersih.
• Apabila sudah bersih, ambilah Vernis dan aduklah sampai rata.
• Kalau terasa kurang cair dapat ditambah dengan minyak cat secukupnya.
• Pekerjaan dimulai dengan mengoleskan kuas yang sudah dicelupkan pada Vernis yang
sudah diaduk rata tadi.
• Begitu seterusnya sampai semua bagian yang diVernis merata kena Vernis dan usahakan
hasilnya merata.
• Apabila akan mengulang lagi, lapisan Vernisnya harus ditunggu sampai kering terlebih
dahulu.
1.3. Finishing dengan Teak Oil.
Yang dimaksud dengan finishing menggunakan Teak Oli ialah : memoles atau memberi
pelindung pada permukaan ukiran dengan bahan Teak Oil.
Bahan Teak Oil ini bisa dibeli ditoko bahan bangunan.
Pada permukaan kayu terdapat warna, kadang-kadang pada satu jenis kayu bermacam-
macam warna. Dengan adanya kemajuan bidang kerajinan, juga mengikuti selera pasar, maka
ada juga sebagian masyarakat yang menghendaki ukiran yang dibuat dari bahan kayu itu masih
tampak jelas urat-urat kayunya.
Untuk memenuhi hal tersebut kita pilih finishing dengan bahan Teak Oil.
Teak Oil ini dapat digunakan untuk memberi lapisan dipermukaan kayu, benda-benda hias
dan benda-benda pakai.
 Cara mengerjakannya :
• Benda atau ukiran kayu yang akan di Teak Oil harus sudah dalam keadaan halus dan
bersih.
4
• Apabila sudah bersih, ambilah Teak Oil dan aduklah sampai rata.
• Kalau terasa kurang cair dapat ditambah dengan minyak tanah secukupnya.
• Pekerjaan dimulai dengan mengoleskan kuas yang sudah dicelupkan pada Teak Oil yang
sudah diaduk rata tadi.
• Begitu seterusnya sampai semua bagian yang di Teak Oil merata kena Teak Oil dan
usahakan hasilnya merata.
• Apabila akan mengulang lagi, lapisan Teak Oilnya harus ditunggu sampai kering
terlebih dahulu.
• Hasil dari proses diatas membuat warna kayu akan lebih tua.
 Tujuan memberi lapisan dengan Teak Oil adalah :
• Warna kayu tampak lebih tua.
• Tahan terhadap air panas dan dingin.
• Urat-urat kayu tetap kelihatan.
• Tahan terhadap cuaca.
 Keuntungannya :
• Mudah mengerjakannya dengan alat kuas.
• Cepat kering.
• Menghemat biaya pengerjaan.
Bahan Teak Oil ini baunya sangat menyengat, agar dapat menghilangkan bau tersebut, maka pada
waktu mengerjakan dan sesudahnya tempatkan ditempat yang kena panas matahari. Dengan sinar
matahari bau Teak Oil akan hilang dan cepat kering.
1.4. Finishing dengan Politur.
Dari jaman dahulu sampai sekarang orang kurang mengetahui bahwa politur itu asal
mulanya dari bahasa Perancis. Polotur ini banyak dipakai oleh para ahli seni kerajinan dan
pertukangan perabot rumah tangga.
Politur asal kata dari “ Polir – Polisten “.
Politur ini dibuat dari campuran serlak dengan spirtus. Serlak berasal dari getah pohon
Schildluis. Pohon ini disadap sehingga mengeluarkan getah. Getah dibersihkan lalu dijemur
sampai kering, sehingga berbentuk kristal. Dalam hal ini kedudukan spirtus untuk percampuran
politur yang terbaik, sebab ada juga yang menggunakan bensin sebagai campuran, tetapi
hasilnya kurang baik dan hasil polituran tidak tahan lama.
Campuran politur menurut perbandingannya adalah sebagai berikut : Perbandingannya 1 : 6
artinya = 1 bagian serlak dan 6 bagian spirtus. Setelah direndam dalam botol tertutup sampai
serlaknya larut, kemudian disaring dengan kain bersih. Hasil dari saringan dapat digunakan
sebagai bahan pengkolap barang-barang dari kayu.
Membuat warna politur dapat diatur menurut resep sebagai berikut :
5
1. Merah tua = 1 lt politur + 5 gr pewarna merah tua.
2. Warna Politur = 1 lt politur + 1 gr warna politur kuning
3. Kuning Citrun = 1 lt politur + 10 gr pewarna Durine
4. Merah darah = 1 lt politur + 10 gr pewarna Sapunine.
5. Hitam gelap = 1 lt politur + 30 gr pewarna hitam lak.
6. Setengah kelabu = 1 lt politur + 10 gr pewarna Induline
7. Coklat = 1 lt politur + 5 gr pewarna coklat
 Cara memolitur :
• Barang yang akan diberi lapisan politur diteliti lebih dulu.
• Apabila terdapat lubang atau retak lebar, selesaikanlah lebih dahulu dengan
menggunakan bahan penutup dempul. Oleskan dempul pada bagian yang berlubang atau
atau retak tadi dengan pisau plamir sampai rata. Bila sudah kering digosok dengan kertas
amplas agar rata dengan permukaan sehingga tidak tampak cacat.
• Untuk selanjutnya diberi lapisan dasar,( yaitu bahan Talk yang dicampur dengan lem
kayu yang diencerkan dengan air ) tujuannya untuk menutup pori-pori kayu.
• Kemudian digosok dengan batu kambang sampai rata. Sebelum diolesi atau didasari
dengan politur , bersihkan dulu serbuk-serbuk dengan kain.
• Odonan politur dioleskan dengan alat kuas halus, dimulai dari ujung ( pangkal ) sampai
rata.
• Setelah pekerjaan memolitur selesai, diamkan sampai kering lalu digosok dengan kain
halus menurut arah urat kayu.
• Pemeliharaannya jangan sampai terkena minyak tanah dan api.
 Tujuan memolitur :
• Adalah untuk melindungi kayu dari serangan binatang kecil.
• Untuk menambah keindahan benda tersebut sehingga mempunyai nilai jual tinggi.
 TAHAPAN MEMOLITUR :
6
 PERBANDINGAN ADONAN POLITUR :
 HASIL UKIRAN YANG DIPOLITUR :
7
1.5. Finishing politur air :
Berbeda dengan politur yang di atas, pada politur ini bahan pengencernya
adalah air, sedangkan jenis politur yang digunakan adalah politur air yang dapat dibeli di toko
– toko bangunan ( yang banyak produk dari mowilek ).
Alat- alat yang digunakan pada pada proses politur ini antara lain : kuwas cat, amplas berbagai
nomor mulai yang kasar sampai dengan yang halus, hal ini untuk mengatasi berbagai tahapan
dalam memolitr, kain perca /kain majun atau kain pop. Kain ini sebaiknya memilih jenis kain
katun yang mudah menyerap air dan serai kainnya halus ( biasanya jenis kain ini sadapan dari
pembuatan kaos katun ).
Bahan – bahan yang diperlukan dalam memolitur dengan politur air minyak tinner. Bahan
tersebut dapat dibeli di toko perlengkapan finishing atau di toko bangunan sekitar kita ( kecuali
air tidak usah beli )
Proses memoliturnya : tuangkan wood filler di kaleng dan encerkan dengan tinner
secukupnya, lalu oleskan wood filler ke seluruh permukaan ukiran atau barang yang finishing
dengan menggunakan kuwas serta keringkan di terik matahari beberapa saat sesuai kondisi
cuaca. Setelah kering amplas tipis – tipis ukiran dengan amplas yang halus agar permukaan
ukiran halus dan tertutup pori-porinya. Bersihkan debu amplasan dengan kuwas, tuangkan
politur air di kaleng kosong dan encerkan dengan air secukupnya kemudian oleskan politur
dengan kuwas ke seluruh permukaan ukiran dan keringkan di terik matahari.ulangi 1 kali atau 2
kali setiap satu kali olesan dikeringkan di terik matahari. Amplas kembali secara perlahan
dengan amplas yang halus lalu olesi politur dengan kuwas 1 atau 2 kali, setiap olesan
dikeringkan di terik matahari. Langkah terakhir adalah ngepopi yaitu mengosok ukiran dengan
kain pop yang sudah dibasahi dengan politur, caranya lipat kain seperti segi tiga dan gulung lalu
celupkan ke larutan politur dan peras kemudian lalu gosokkan kain ke seluruh permukaan ukiran
hingga meratadengan gerakan mengikuti bentuk ukiran dan keringkan diterik mata hari. Ulangi
2 hingga 3 kali dan tiap sekali dipanaskan di terik matahari, lakukan hingga ukiran kelihatan
menggkilap / sempurna warnanya.
1.6. Finishing dengan Pewarnaan :
Bidang kerajinan ukir / karya ukir ( khususnya ukir kayu ) masalah pewarnaan salah satu
unsur pembantu . ukiran tanpa ditambah dengan pewarnaan sudah cukup bagus . sebab ukiran
merupakan keindahan dari ornamen yang dipahat ( diwujudkan ) dalam bentuk timbul – timbul
dan cekung – cekung .
Warna asli dari kayu dimiliki unsur dan nilai penghias atau dekeratif . pemberian warna
terhadap kayu ukir dapat mengelabuhi pandangan . tetapi juga dapat menambah keindahan ,
tahan lama , keagungan dan lain – lain .
Apabila karya ukir itu diwujudkan dari kayu yang memiliki urat bagus , sebaiknya
pewarnaan pada karya ukir itu tidak perlu lagi . tetapi sebaliknya bila karya ukir dari kayu yang
kurang bagus . urat – uratnya atau sembarang kayu, maka perlu pemberian warna.
Menurut teori warna dapat dibagi 3 bagian yaitu :
1. Warna primer ( warna pokok )
2. Warna sekunder ( warna campuran pertama )
3. Warna tertier ( warna campuran kedua )
1. Warna primer adalah :
• Merah
• Kuning
• Biru
2. Warna sekunder adalah :
8
M
KB
• Orange ( warna merah dicampur warna kuning )
• Hijau ( warna kuning dicampur warna biru )
• Ungu ( warna merah dicampur warna biru )
3. Warna tertier adalah :
• Coklat kekuningan ( warna orange dicampur warna hijau )
• Coklat kebiruan ( warna hijau dicampur warna ungu )
• Coklat kemerahan warna ungu dicampur warna orange )
Yang dimaksud dengan pewarna untuk ukir-ukiran disini diantaranya ialah : cat dengan
bermacam-macam warna politur dan brom. Bahan pencair dari cat diantaranya minyak cat dan
terpentin, sedangkan warna brom dapat dicairkan dengan vernis. Bahan atau warna cat, politur
dan brom banyak dijual ditoko-toko, khususnya toko besi ( dalam bentuk kaleng ).
Alat untuk memberi warna ukiran pada umumnya menggunakan kuas dengan berbagai
macam ukuran ataupun menggunakan alat semprot untuk pewarna datar.
 PEWARNA DATAR :
Yang dimaksud dengan pewarna datar ialah pemberian warna terhadap ukiran dengan
satu warna atau lebih yang dapat dibedakan menjadi :
1. Pemberian warna ukiran dengan satu macam warna cat.
2. Pemberian warna ukiran dengan dua warna atau lebih.
3. Kombinasi antara warna cat dengan brom. (baik brom putih maupun kuning emas ).
Pewarnaan karya ukir dengan satu macam warna ialah : memberi warna ukiran dengan
satu warna, misalnya hanya dengan warna merah atau hijau saja.
Cara pemberian warna datar pada ukiran tersebut ialah :
1. Ukiran digosok dengan amplas hingga halus, kemudian disikat hingga bersih.
2. Kemudian diberi warna dasar putih dengan menggunakan kuas atau disemprot hingga
rata.
3. Berikutnya ukiran tersebut di cat seluruhnya ( boleh merah, biru , kuning atau warna lain
pilih salah satu saja ) menggunakan kuas atau semprot hingga rata.
Pemberian warna sungging :
Sugging berasal dari kata sunggi dan ing ( Bahasa Jawa ). Sunggi yang berarti menaruh
sesuatu di atas kepala dan ing bermakna di atasnya lagi. Yang dimaksudkan dari kata
tersebut adalah meninggikan bentuk dengan cara pewarnaan, warna disusun dari warna
muda hingga warna tua secara bersaf – saf, warna muda menunjukkan bentuk tinggi dan
warna tua menunjukkan bentuk yang rendah. Adapun penerapan warna sebagaimana
9
M
KB
OU
H
M
KB
OU
H
menurut gradasi warna / tinggkatan warna, warna dapa lebih dari 2 warna dalam satu elemen
ukiran.
Pekerjaan ini dilakukan dengan penuh ketelitian dan kesabaran, sebab tiap-tiap daun
ukiran harus diberi warna yang berbeda , sehingga gambar sungging ini benar – benar
merupakan karya yang adi luhung. Gambar sunging banyak dierapkan pada kerajinan
wayang kulit dan topeng dari Yogyakarta dan Surakarta.
Cara menyungging :
1. Ukiran digosok dengan amplas hingga halus, kemudian disikat hingga bersih.
2. Kemudian diberi warna menurut selera dengan menggunakan kuas atau disemprot
hingga rata.
3. Jika menyungging ukiran, bentuk-bentuk ukiran yang tinggi atau bulat diberi warna yang
muda, sedangkan bentuk-bentuk ukiran yang cekung, dalam, atau dasaran diberi warna
yang tua.
4. Pekerjaan menyungging ibi harus dikerjakan dengan hati-hati sekali, perlu ketelitian,
kesabaran serta banyak berlatih.
5. Perbedaan warna harus jelas, karena hal ini daat membedakan bentuk yang akan dukir,
yaitu mana yang dibuat tinggi dan mana yang dibuat rendah.
6. Bahan pewarna yang digunakan dapat cat poster, cat tembok, maupun cat minyak
dangan penutup cat clear.
 Menyungging ukiran dengan bahan pencair politur.
Hasil yang dicapai sungginggan dari politur lebih bagus bila dibanding dengan
sunggingan dari bahan cat, oleh karena sifatnya politur adalah tahan panas.
Bahan untuk menyungging ukiran dengan politur adalah sebagai berikut :
1. Siapkan politur yang sudah jadi.
2. Sediakan bahan berwarna berupa serbuk dapat dibeli ditoko besi atau bangunan .
3. Serbuk yang berwarna putih disebut Sink with, yang berwarna hitam disebut oker dan
tiga warna primer, yaitu kuning, merah dan biru.
4. Kemudian politur yang sudah jadi kita campur dengan bahan atau serbuk berwarna
sedikit demi sedikit menurut selera.
5. Bila kita hendak mewarnai biru, maka kita membuat campuran biru muda; ialah warna
campuran sink with dengan perbandingan 1 : 1 dan dicairkan dengan politur.
6. Setelah ukiran halus dan bersih diberi warna putih, dengan sink with dicampur dengan
politur hingga rata.
7. Kemudian baru kita mulai dengan warna biru yang telah tersedia selanjutnya biru
sedang dan yang terakhir biru tua.
8. Menyungging dengan politur lebih sukar dan harus dikerjakan dengan cepat, karena sifat
bahan politur tersebut cepat kering.
9. Setelah pekerjaan menyungging dengan politur ini selesai, kemudian seluruh sunggingan
kita tutup atau dihaluskan dengan politur yang bening atau cair supaya mengkilap
( berkilau ) dengan menggunakan kuas atau kain pop.Pekerjaan terakhir ini disebut babar
(mbabar = jawa).
 CONTOH GAMBAR PEWARNA SUNGGING
10
Kecuali mewarna dengan cat, brom atau politur ada satu cara lagi ialah mewarna dengan
prodo ( jawa ).
Prodo adalah : semacam brom berwarna kuning emas, dan lebih bagus dari pada brom.
Bahan prodo ini sudah tersedia di toko-toko dengan cara dilekatkan pada kertas, hal ini
sering disebut dengan nama kertas prodo.
Prodo emas ini harganya mahal, maka yang lazim diberi prodo emas adalah bagian yang
penting-penting saja.
Misalnya : beberapa tokoh-tookoh wayang, sebagian dari topeng kayu atau kain baju
kebesaran mempelai dan ukiran dari kayu.
Untuk menempelkan kertas prodo ini harus dengan lem ancur atau vernis.
Setelah ornamen atau ukiran diberi warna dasar kuning maka kemudian satu persatu-satu
daun-daun ukiran dilumasi dengan lem atau vernis tersebut.
Kemudian kertas prodo ditempelkan pada ukiran yang telah dilumasi lem tersebut secara
berbalik artinya bagian prodo inilah yang ditempelkan sesuai dengan besar kecilnya daun-
daun ukiran lalu ditekan dengan jari tangan secara pelan-pelan.
Apabila prodo sudah menempel, kertas kita lepas secara perlahan-lahan maka terlihatlah
warna kuning emas dari prodo tersebut.
Untuk selanjutnya maka satu persatu kertas prodo ditempel dan ditekan kemudian kertas
dilepas hingga pekerjaan mewarna dengan prodo ini selesai.
11
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b,
c, dan d.
1. Pemberian warna pada ukiran secara bertingkat dari warna muda ke warna bersap-sap
disebut….
a. memolitur c. menyungging
b. mewarna d. menyangkling
2. Yang termasuk warna pokok adalah….
a. merah, hijau, kuning c. merah, kuning, biru
b. merah, orange, hijau d. kuning, ungu, biru
3. Sedangkan yang termasuk warna sekunder adalah….
a. merah, hijau, ungu c. merah, kuning, biru
b. merah, orange, hijau d. hijau, ungu, orange
4. Proses memolitur setelah ukiran dihaluskan dan dibersihkan, maka selanjutnya didasari yaitu
adonan politur tersebut…. Secara merata.
a. disemprotkan c. dipop
b. diusapkan d. dikuaskan
5. Dalam finishing politur banyak dijumpai tidak hanya memakai warna serlak saja, melainkan
pewarna tambahan sangat dibutuhkan. Untuk politur memakai pewarna serbuk disebut….
a. serlak c. teres
b. oker d. pigmen
6. Teknik finishing dengan menggunakan daun pisang/salam kering disebut….
a. sanklin c. Vernis
b. sangkling d. vernis
7. Polir Polisten asalnya dari Negara Perancis. Adapun kata Politur berasal dari kata…
a. polisten c. polir polisten
b. polir ten d. politur
8. Salah satu teknik finishing pada kayu adalah dengan menggunakan Vernis. Tujuan finishing
dengan Vernis adalah….
a. warna kayu lebih muda c. urat-urat tetap terlihat
b. mudah mengerjakan d. cepat kering
9. Barang kerajinan yang terbuat dari kayu apabila difinishing menggunakan Vernis maka
warna kayu akan tampak….
a. lebih tua c. mengkilap
c. lebih muda d. antik
10. Dalam membuat politur waktu yang dipergunakan agar serlak dan spirtus bercampur dan
hasilnya bagus untuk memolitur adalah….
a. 1 hari 1 malam ( 24 jam ) c. 1 jam
b. 1 hari d. 10 jam
11. Jika menyungging ukiran, bentuk-bentuk yang tinggi atau bulat menggunakan warna
yang….
a. tua c. gelap
b. muda d. kusam
12. Pemberian warna pada ukiran dengan 1 warna atau lebih disebut….
12
a. politur c. Vernis
b. vernis d. pewarna datar
13. Warna ungu dapat diperoleh melalui percampuran warna….
a. merah dan biru c. biru dan putih
b. merah dan kuning d. biru dan hijau
14. Percampuran warna merah dan kuning akan menghasilkan warna….
a. orange c. merah kekuningan
b. ungu d. hijau
15. Warna sekunder dihasilkan dari pencampuran warna….
a. primer dan tertier c. primer dan primer
b. primer dan sekunder d. sekunder dan tertier
16. Memberi warna kuning emas pada ukiran dengan cara melekatkan dengan bahan pelekat
disebut….
a. brom c. cat poster
b. prodo d. dempul
17. Bahan berupa serbuk berwarna putih untuk cairan sungging adalah….
a. oker c. sink with
b. cat minyak d. prodo
18. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, campuran serlak dan spirtus pada politur
memakai perbandingan….
a. 2 : 5 c. 2 : 6
b. 1 : 1 d. 1 : 6
19. Proses memolitur memakai pewarna sampai saat ini banyak dipakai, untuk membuat warna
politur merah tua sebaiknya memakai resep warna, yaitu….
a. 1 liter politur + 5 gram pewarna merah
b. 1 liter politur + 5 gram pewarna saparin
c. 1 liter politur + 10 gram pewarna hitam lak
d. 1 liter politur + 10 gram pewarna politur
20. Warna merah politur pada finishing politur dapat diperoleh dari percampuran….
a. 1 liter politur + 10 gram pewarna induline
b. 1 liter politur + 10 gram pewarna sapanine
c. 1 liter politur + 10 gram pewarna hitam lak
d. 1 liter politur + 10 gram pewarna politur
21. Ngepopi pada proses memolitur sebaiknya menggunakan kain perca dari jenis….
a. katun c. sutera
b. fiscos d. tetoron
22. Tahapan akhir pada proses memolitur yang bertujuan memadatkan dan mengkilapkan
dengan kain biasa disebut dengan….
a. dasari c. mewarnai
b. menyemprot d. ngepopi
23. Pengencer cat minyak yang biasa untuk finishing barang meuble ukir yang baik adalah….
a. air c. tinner
b. bensin d. afdunner
24. Saat ini banyak finishing barang meubel ukir yang mempergunakan teknik bakar, sebelum
diberi warna, adapun alat untuk membakar biasa memakai….
a. kompor bakar c. lilin
b. petromak d. kompresor
25. Barang meubel ukir yang difinishing dengan teknik bakaran secara umum barang akan
berwarna….
13
a. hitam c. merah
b. coklat d. abu-abu
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Cara finishing yang menggunakan teknik gosokan disebut.........................................
2. Salah satu tujuan finishing menggunakan Vernis adalah.............................................
3. Warna kayu setelah difinishing dengan Vernis akan menjadi ....................................
4. Istilah politur berasal dari kata.....................................................................................
5. Lamanya merendam adonan politur ( serlak + spirtus ) yang baik adalah...................
6. Pewarna pada politur dinamakan.................................................................................
7. Finishing dengan media cat menggunakan teknik gradasi warna ( warna bersap) disebut
8. Warna pokok atau warna utama disebut dengan istilah...............................................
9. Warna merah dan kuning jika dicampur akan menghasilkan warna............................
10. Hasil percampuran 2 unsur warna primer akan menghasilkan warna..........................
11. Warna ungu diperoleh dari percampuran warna..........................................................
12. Meningikan bentuk dengan cara pewarnaan bersaf-saf , disebut.................................
13. Dalam menyungging, bentuk-bentuk yang tinggi sebaiknya diberi warna..................
14. Perbandingan campuran politur yang baik adalah.......................................................
15. Resep untuk membuat warna merah tua pada politur adalah.......................................
16. Warna hitam gelap pada politur dapat diperoleh dengan perbandingan......................
17. Kain yang baik digunakan untuk “ngepopi” adalah kain.............................................
18. Tahapan terakhir dalam finishing menggunakan pilitur adalah...................................
19. Bahan pewarna pada politur yang berwarna putih disebut...........................................
20. Salah satu contoh warna prodo adalah.........................................................................
21. Contoh warna sekunder adalah.....................................................................................
22. Warna biru dan kuning jika dicampur akan menghasilkan warna...............................
23. Bahan yang biasa digunakan untuk menyangkling adalah ..........................................
24. Bahan pengencer dalam adonan politur adalah ...........................................................
25. Pemberian warna sungging pada ukiran dapat menggunakan ....................................,
................................, dan ...........................................
14
Standar Kompetensi :
Mampu mengembangkan daya kreatifitas ukir.
Kompetensi Dasar :
Menghargai kerajinan ukir kayu.
A. PANDANGAN SENI DALAM KERAJINAN UKIR KAYU :
Mengamati hasil seni ukir secara cermat dan hati-hati akan menimbulkan rasa senang,
nyaman, nikmat, sahdu juga tegang dan sebagainya, tergantung pengalaman seni seseorang yang
diperoleh sebelummnya.
Ketrampilan ukir khususnya ukir kayu dalam bentuk yang baik dan sempurna selalu
menampilkan perwujudan yang indah dan halus selalu menjadikan perasaan orang menjadi
senang dan nyaman.
Hal ini dapat dipadukan dari arti kata “ Seni “, bahwa seni berarti indah atau halus.
Adapum kata ukir atau ukiran berarti pahatan yaitu salah satu kegiatan seseorang dalam
bidang ketrampilan ukir untuk mewujudkan karya seni yang dikerjakan dengan pahat ukir.
Berarti seni ukir merupakan pekerjaan cukilan-cukilan kayu atau kruwikan yang sambung
menyambungnya cukilan atau kruwikan dapat mewujiudkan bentuk gambar yang indah melalui
tangan-tangan terampil.
Ukiran dapat juga diartikan lukisan atau gambaran. Suatu contoh : bila ada orang berkata ;
ukiran dalam hatimu, dikandung maksud dapat diartikan lukisan dalam hatimu.
Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa karya seni ukir adalah karya seni
yang indah, yang menyenangkan.
Menurut kenyataan benda-benda berukir pada umumnya adalah benda akai yaitu benda atau
barang-barang dibutuhkan untuk kehidupan orang sehari-hari, maka seni ukir pada bemda atau
barang dimaksud merupakan barang yang diperindah dengan tujuan untuk menyenangkan atau
menjadikan rasa senang bagi yang mau menghayati.
Seni ukir ditinjau dari asal mulanya dan perkembangannya mewujudkan bahwa pada
permulaan bangsa Indonesia sudah mengenal ukir, seperti membuat rumah untuk bertempat
tinggal, membuat perahu, perisai dan benda-benda pakai lainnya telah dihiasi ukiran.
Sebelum kedatangan bangsa Hindu ke Indonesia, ketika itu keadaan bangsa Indonesia masih
pada tingkat kehidupan primitif, bangsa Indonesia sudah pandai mengukir. Gaya seni ukir pada
wakt itu dinamakan corak primitif.
Bentuk-bentuk ini masih nampak pada benda-benda yang dipergunakan untuk keperluan
upacara-upacara adat. Contoh : rumah-rumah adat di daerah Sumatra Barat dan Toraja yang
penuh dihiasi dengan seni ukir atau ukir primitif.
Orang-orang Irian Jaya menghiasi rumahnya dengan ukiran tembus dengan motif manusia
dan binatang yang dianggapnya sebagai lambang nenek moyangnya terutama suku Asmat.
15
KERAJINAN UKIR MEMPUNYAI KEGUNAAN
PRAKTIS
Perahu Bugis, perahu madura, perahu Lombok selalu dihiasi dengan ukiran yang
menggambarkan perjuangan mereka di laut.
Daerah Jawa dan Bali kaya akan benda-benda yang dihiasi ukiran. Bangsa Hindu datang ke
Indonesia dengan mencapai puncak keemasannya kurang lebih abad 10, yaitu pada masa
kajayaan/kebesaran raja-raja Hindu Budha di Jawa Tengah.
Karena seni ukir yang berkembang pada abad 10 itu disebut seni ukir klasik Indonesia atau
seni tradisonal.
Bukti peninggalnnya dapat dilihat pada bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah seperti
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasan dan Candi Roro Jonggrang atau Candi
Prambanan.
Seni ukir klasik Indonesia tersebut akhirnya menjadi panutan untuk dikembangkan di daeah-
daerah dalam bentuk seni ukir terapan atau seni ukir yang dilukiskan pada benda pakai atau
benda-benda hias lainnya. Dengan perkembangnnya muncullah beberapa macam seni ukir yang
disesuaikan dengan daerah dan watak kebudayaan/kepribadian setempat, seperti yang telah
diuraikan pada pelajaran terdahulu. Contoh : yaitu dengan munculnya ragam hias pajajaran,
ragam hias Mataram, ragam hias Majapahit, ragam hias Bali dan daerah-daerah lain termasuk
ragam hias Jepara.
Diantara jenis-jenis seni ukir yang berkembang tadi, sei ukir yang berkembang di Jepara
pada saat ini mendapat tanggapan positif dan menggembirakan dari kalangan masyarakat
negara-negara barat, hal ini disebabkan karena :
a. Seni ukir yang berkembang di Jepara banyak diterapkan pada perabot rumah tangga, pada
hiasan dinding dll.
b. Daerah Jepara dan sekitarnya banyak menghasilakan kayu sebagai bahan baku.
c. Gaya seni ukir yang dikembangkan di daerah Jepara mempunyai jenis indah, luwes dan
anggun.
Seni ukir dapat dismakan dengan seni relief, sebab kedua-dunya berprinsip yang sama
yaitu :
a. Objek yang dilukiskan melekat pada bidang datar.
b. Memproyeksikan bentuk timbul dan bentuk cekung
c. Dikerjakan dengan alat pahat ukir.
Jenis seni yang dihasilkan oleh para pengrajin/seniman ada enam macam yaitu:
1. Ukir rendah (bas relief) disebut ukir rendah karena gambar yang timbul kurang dari separo
belah bentuk utuhnya.
2. Ukir sedang (Mezzo Relief) disebut ukir sedang karena gambar yang timbul tepat separo
belah bentuk utuhnya.
3. Ukir tinggi (Haut Relief) disebut ukir tingi karena gambar yang timbul lebih dari separo
belah bentuk utuhnya.
4. Ukir cekung atau ukir tenggelam (Encreux Relief) disebut ukir cekung karena gambarnya
tenggelam lebih rendah dari pada bidang dasrbya.
5. Ukir tembus atau ukir krawangan (Ayour Relief) disebut ukir tembus karena gambarnya
menembus bidang dasar. Sehingga berupa lubang gambar atau krawang. Ada kalanya yang
tembus bukan gambarnya tetapi dasarnya.
6. Ukir tumpang, disebut ukir tumpang karena gambarnya tumpang tindih di atas bidang
dasar. Ukir tumpang serupa dengan relief karena gambarnya disamping tumpang tindih juga
tampak lebih timbul, contoh : relief yang terkenal yaitu relief Ramayana DI Candi
Prambanan, relief Sidarta Gautama di Candi Bororbudur dilaksanakan pada batu.
Sedangkan sekarang banyak ukiran yang dilaksanakan pada bahan seperti : kayu,
bambu, gading, tempurung, dsb.
16
Untuk meningkatkan kemampuan mengukir kita khusunya bahan kayu, maka perlu
berlatih terus menerus dan mencoba berbagai gambar. Cobalah untuk latiahan mengukir
seperti gambar : penari kipas, relief ramayana, hiasan dinding gambar ikan, hiasan dinding
gambar burung, selamat mencoba.
B. NILAI PRAKTIS :
Seperti telah diuraikan pada bagian depan bahwa seni ukir atau seni.Ketrampilan ukir pada
dasrnya dibagi menjai dua macam yaitu seni ukir yang diterapkan pada benda pakai dan seni
ukir sebagai benda hias.
Seni ukir yang diterapkan pada benda pakai adalah merupakan benda atau barang yang
mempunyai fungsi praktis untuk memenuhi kebutuhan fisik atau kebutuhan kehidupan.
Sedangkan seni ukir sebagai benda hias dikandung maksud benda tersebut dibuat terutama
untuk dinikmati nilai estetisnya atau nilai spiritualnya. Benda atau barang tersebut tidak
mempunyai nilai praktis, karena tidak dapat diterapkan untuk sesuatu keperluan fisik.Untuk
benda terap atau benda pakai dalam penciptaanya selalu mengutamakan fungsi atau kegunaan,
kemudian menyusul keserasiannya bentuk seninya.
Seni r pada benda-benda pakai dimaksudkan untuk menghias benda itu agar menjadi indah.
Oleh karena itu keindahan benda pakai yang akan diukir diciptakan dengan bebtuk yang
sesuai dengan funsinya.
Sebagian besar benda berukir dibuat untuk kelengkapan dan kperluan sehari-hari, misalnya
perabot rumah tangga berupa meja, kursi, almari, sketsel, dll.
Berdasarkan kenyataan benda atau barang dihiasi dengan seni ukir mempunyai nilai praktis
yang cukup besar.
Bahan untuk membuat perabot yang paling cocok satu-satunya adalah bahan kayu yang
merupakan bahan paling sempurna untuk keperluan pekerjaan mebel maupun pekerjaan seni
ukir, sebab kayu adalah merupakan bahan yang paling mudah khususnya di daerah Jepara. Lagi
pula bahan kayu juga mudah dipahat dan mudah disusun atau dirakit menjadi bentuk ang
artistik.
Jadi kayu adalah bahan yang paling baik untuk perabot rumah tangga yang berukir, sebagai
contoh : meja, kursi, almari, tempat tidur, buffet, sketsel, dsb.
C. BARANG UKIRAN YANG DIGUNAKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
Banyak sekali barang barang yang kita pakai sehari-hari yang terbuat dari bahan kayu dan
dihiasi dengan ukiran, sebagai contoh :
1. Meja kursi tamu 5. Tempat tidur
2. Buffet 6. Meja kursi makan
3. Sketsel 7. Kursi goyang
4. Bingkai kaca 8. Almari
Semua barang tersebut diatas proses pembuatannya dikerjakan melalui beberapa tahap.
1. Tahap pertama : rencana gambar dibuat dulu, misalnya untuk meja kursi tamu, kita pilih
modelnya dulu dan juga ragam hias apa yang akan digunakan untuk menghiasnya. Sebab
banyak sekali model kursi tamu, misalnya : kursi antik, kursi gajah, kursi garuda, kursi
hongkong, kursi rafles dan lain sebagainya. Setelah kita tentukan modelnya, kita tentukan
pula ragam hias apa yang sesuai dengan model kursinya, misalnya : kursi antik dengan
ragam hias Pejajaran, kursi gajah dengan ragam hias Majapahit dan lain sebagainya.
2. Tahap kedua : pekerjaan untuk pembuatan meja dan kursi dilaksanakan oleh tukang meuble
atau tukang perabot rumah tangga. Untuk memproses pembuatan meja dan kursi tersebut
17
dari memilih bahan sampai mengerjakan dan sampai jadi berupa meja dan kursi yang masih
dalam keadaan polos dilaksanakan oleh tukang perabot rumah tangga.
3. Tahap ketiga : setelah selesai dari tukang perabot rumah tangga yang berupa meja dan kursi
yang masih polos tadi, kemudian diserahkan kepada tukang ukir. Selanjutnya tukang ukir
memproses mengukir meja dan kursi tersebut bagian demi bagian dengan cara dilepas dulu
sambungan-sambungannya, sehingga memudahkan untuk mengukirnya. Proses mengukir
juga sama seperti kita pada waktu belajar mengukir, dari awal sampai jadi ukiran. Setelah
mengukirnya selesai, kemudian distel kembali sambungan-sambungannya, sehingga berupa
meja dan kursi yang sudah berukir.
1. MEJA KURSI TAMU :
Meja kursi tamu dipakai oleh setiap rumah tangga dan diletakkan di ruang tamu. Meja
kursi tamu yang sudah berukir dapat juga berfungsi sebagai barang yang dipakai sehari-
hari, karena meja kursi tamu itu sebagai benda pakai, maka diutamakan unsur kunstruksinya.
Harus diingat kekuatan sambungannya dan juga hiasan ukirannya jangan sampai
mengurangi kekuatan kursi tersebut.
Contoh gambar meja kursi tamu :
2. MEJA KURSI MAKAN :
Meja kursi makan juga termasuk barang yang dipakai sehari-hari. Setiap rumah tangga
membutuhkan meja kursi makan untuk keperluan makan setiap hari. Bentuk dan ukuran
meja kursi makan sedikit berbeda dengan meja kursi tamu. Ukuran meja dan kursi makan
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan meja dan kursi tamu. Sedangkan ukuran meja
makan lebih besar, supaya dapat untuk menaruh hidangan makan satu keluarga.
Contoh gambar kursi makan :
18
3. KURSI GOYANG :
Kursi goyang dipakai untuk santai atau beristirahat. Selain kursi tamu dan kursi makan,
ada jenis kursi yang bisa digerak-gerakkan atau digoyang dan biasa disebut dengan nama
“kursi goyang “. Bedanya terletak pada alas kaki kursi ada tambahan kayu yang
melengkung menghubungkan kaki depan dengan kaki belakang.
Contoh gambar kursi goyang
4. ALMARI :
Almari termasuk barang yang dipakai untuk menyimpan sesuatu barang yang berharga.
Almari ada bermacam-macam model dan nama almari. Biasanya sesuai dengan barang yang
disimpannya, misalnya almari pakaian yang berfungsi untuk menyimpan pakaian, almari
perak berfungsi untuk menyimpan benda-benda pecah belah atau benda-benda alat makan,
seperti sendok, piring, mangkok dan lain sebagainya.Dan ada juga yang namanya almari
piala yang berfungsi untuk menyimpan piala.
Contoh gambar macam-macam almari :
19
5. TEMPAT TIDUR :
Tempat tidur berukir juga termasuk barang yang dipakai untuk kebutuhan keluarga, atau
biasanya disebut “ Dipan “ ( Bhs. Jawa ). Bentuk dan ukuran tempat tidur bermacam-
macam, ada yang satu tingkat atau biasa, ada yang dua tingkat atau susun. Sedangkan untuk
ukuran lebarnya biasanya diberi nomor. Misalnya dipan nomor : 1 dengan lebar 180 cm,
dipan nomor : 2 lebarnya 160 cm, dipan nomor : 3 lebarnya 90 cm.
Contoh gambar tempat tidur ( Jawa : Dipan ) :
6. BUFFET :
Buffet berfungsi hampir sama dengan almari, yaitu untuk menyimpan sesuatu barang,
tetapi bentuknya berbeda dan barang yang disimpan di buffet juga berbea. Biasanya yang
disimpan di Buffet berupa buku-buku, atau benda-benda lainnya berupa hiasan seperti
patung kecil, benda keramik dan lain sebagainya.
Bentuk dan ukuran Buffet juga bermacam-macam, ada yang ukuran biasa atau satu
tingkat, ada yang susun atau dua tingkat.
Contoh gambar Buffet :
Gambar buffet :
20
7. SKETSEL :
Sketsel berfungsi sebagai penyekat ruangan. Disamping sebagai penyekat ruangan juga
berfungsi sebagai hiasan yang bisa dipindah-pindah atau digeser letaknya menurut
kebutuhan. Sketsel ada yang sebagaian dari kayu dan bagian tengahnya diisi dengan kulit
dan biasanya diberi gambar “ wayang” atau gambar yang lain, ada juga yang keseluruhan
bahannya dari kayu semua.
Contoh gambar sketsel :
8. PIGURA KACA CERMIN :
Pigura kaca berhias dipakai untuk bingkai kaca. Bingkai kaca ini bentuknya bermacam-
macam, ada yang berbentuk segiempat, ada yang berbentuk oval, ada yang berbentuk
madalion dan lain sebagainya. Sedangkan yang digabung dengan meja rias biasanya disebut
“ Tolet “. Tolet ini berfungsi juga untuk berhias
Contoh gambar pigura kaca :
21
22
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b,
c, dan d.
1. Seni ukir diciptakan untuk mewujudkan bentuk yang….
a. trendy c. gemulai
b. bergaya d. estetis
2. Bahan kayu bagi meuble ukir di Jepara merupakan bahan yang termasuk kategori….
a. pendukung c. pokok
b. pembantu d. pelengkap
3. Sedangkan benda-benda berukir pada zaman dahulu yang masih kita dapatkan sekarang ini
dapat dikategorikan sebagai barang….
a. mewah c. kerajinan
b. dagangan d. antik
4. Seni ukir adalah bentuk karya seni yang mengandung unsur …..
a. seni pahat
b. seni patung
c. seni gerak
d. seni rupa
5. Hasil karya seni ukir yang mengutamakan nilai estetisnya saja dan tidak mengindahkan
konstruksinya termasuk….
a. seni ukir sebagai benda pakai
b. seni ukir sebagai benda praktis
c. seni ukir sebagai benda hias
d. seni ukir sebagai benda dagangan
6. Ukiran yang berupa sendok garpu, centong nasi yang dibuat dari kayu berukuran besar dan
panjang , yang dipasang didinding termasuk ukiran benda….
a. benda pakai c. benda hias
b. benda praktis d. benda pakai sehari-hari
7. Karya ukiran dapat dilihat, menarik dan tidak membosankan, hal itu berarti….
a. mempunyai jiwa c. mempunyai kekuatan
b. mengandung nilai seni d. mengandung nilai spiritual
8. Kreator adalah orang yang berkreasi di bidang seni, yang biasa juga disebut dengan….
a. seniman c. musisi
b. penyair d. tutor
9. Seorang penikmat seni yang dapat memberikan penghargaan, sanjungan dan pujian dapat
disebut dengan….
a. kritikus c. kontraktor
b. apresiator d. koreografer
10. Tiga kegiatan yang dilakukan dalam mengapresiasi suatu karya adalah….
a. membuat karya, menghargai, menilai
b. menilai, mengenal, menghargai
c. mengenal, menilai, menghargai
d. menghargai, mengenal, menilai
11. Jenis kursi yang dapat digerak-gerakan untuk bersantai dinamakan….
a. kursi santai c. kursi goyang
b. kursi makan d. kursi tamu
12. Jenis ukiran yang dibuat tembus disebut dengan….
a. ukir tenggelam
b. ukir tembus
23
c. ukir rendah
d. ukir cekung
13. Bas relief adalah istilah lain dari….
a. ukir tinggi c. ukir sedang
b. ukir tembus d. ukir rendah
14. Dalam membuat desain ukiran halus memperhatikan irama, yang biasa dikenal dengan….
a. utility c. ritme
b. harmoni d. balance
15. Ukir Asmat adalah salah satu ukiran corak primitif dengan motif manusia dan binatang
berasal dari….
a. Irian Jaya c. Lombok
b. Bugis d. Toraja
16. Indonesia mengalami masa kejayaan/kebesaran raja-raja pada abad X, sehingga seni ukir
yang berkembang adalah….
a. seni ukir primitif
b. seni ukir modern
c. seni ukir kedaerahan
d. seni ukir klasik/tradisional
17. Bukti peninggalan seni ukir tradisional masih dapat dijumpai di….
a. perabot rumah tangga
b. dinding candi
c. gebyok rumah
d. meja dan kursi
18. Salah satu alasan seni ukir dinamakan dengan seni relief adalah….
a. bercorak realis
b. berbentuk krawangan
c. memproyeksikan bentuk timbul dan bentuk cekung
d. menggambarkan bentuk figur
19. Sketsel adalah salah satu contoh barang perabot berukir yang berfungsi….
a. penghias ruang tamu
b. penyekat ruangan
c. tempat menyimpan benda-benda hias
d. tempat untuk berhias
20. Tempat tidur/dipan memiliki beberapa ukuran.
Untuk dipan nomor 4 berukuran….
a. 120 cm c. 160 cm
b. 180 cm d. 90 cm
21. Meja kursi merupakan salah satu barang yang biasa disebut benda pakai, istilah benda pakai
mempunyai arti….
a. barang yang dipakai
b. barang yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
c. barang yang diperdagangkan
d. barang yang mengandung nilai seni
22. Salah satu bukti kejayaan dan perkembangan seni ukir pada abad X terdapat pada
peninggalan yang sampai saat ini dapat kita lihat pada….
a. candi
b. rumah adat Kudus
c. keraton Yogyakarta
d. masjid Mantingan
23. Seni ukir dapat disamakan dengan seni relief, dikarenakan ada beberapa alasan, salah
satunya adalah….
24
a. sama dikerjakan manusia
b. menggambarkan bentuk manusia
c. bercorak tradisional
d. memproyeksikan bentuk timbul dan cekung
24. Seni ukir dapat diterapkan pada barang hias dan barang pakai. Seni ukir untuk menghias
barang pakai seperyi almari, mempunyai nilai praktis karena….
a. sebagai barang hias dan barang pakai sehari-hari
b. sebagai barang hiasan saja
c. untuk kebutuhan menyimpan barang
d. sebagai barang dagangan
25. Seni ukir yang dikembangkan di Jepara mempunyai nilai “seni tinggi”, istilah lain seni
tinggi adalah….
a. seniman c. arstitektur
b. astistik d. artis
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Istilah “ SENI “ mempunyai arti..................................................................................
......................................................................................................................................
2. Bila ada orang berkata “ ukirkan dalam hatimu “ dikandung maksud.........................
......................................................................................................................................
3. Masa kejayaan/ kebesaran seni ukir terdapat pada abad ke.........................................
......................................................................................................................................
4. Pada masa itu seni ukir yang dikenal olah raja-raja adalah jenis ukiran.....................
dan................................................................................................................................
5. Bukti peninggalannya dapat dilihat pada bangunan.....................................................
......................................................................................................................................
6. Ragam hias tradisional Jawa yang anda kenal adalah..................................................
......................................................................................................................................
7. Seni ukir yang berkembang di Jepara banyak diterapkan pada....................................
......................................................................................................................................
8. Bahan baku yang digunakan pada masyarakat Jepara pada umumnya adalah kayu....
9. Gaya seni ukir yang dikembangkan di Jepara mempunyai jenis..................................
......................................................................................................................................
10. Seni ukir dapat disamakan dengan seni relief. Sebutkan 3 persamaannya !
......................................................................................................................................
11. Ukiran rendah juga disebut dengan istilah...................................................................
......................................................................................................................................
12. Ukiran sedang juga disebut dengan istilah...................................................................
......................................................................................................................................
13. Ukiran tinggi juga disebut dengan istilah.....................................................................
......................................................................................................................................
14. Ukiran cekung atau tenggelam juga disebut dengan istilah.........................................
......................................................................................................................................
15. Ukiran tembus atau krawangan juga disebut dengan istilah.......................................
......................................................................................................................................
16. Sebutkan 6 benda kerajinan yang mempunyai nilai praktis !
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
25
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
17. Meja kursi tamu yang sudah berukir berfungsi sebagai ..............................................
dan terletak di...............................................................................................................
18. Sebutkan 3 perbedaan “kursi tamu” dengan “kursi makan” !
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
19. Almari yang berfungsi untuk menyimpan barang pecah belah dinamakan almari......
20. Almari yang berfungsi untuk menyimpan pakaian dinamakan almari........................
......................................................................................................................................
21. Almari yang berfungsi untuk menyimpan piala dinamakan almari............................
......................................................................................................................................
22. Sebutkan 3 jenis ukuran tempat tidur yang anda ketahui !
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
23. Buffet berfungsi untuk..................................................................................................
......................................................................................................................................
24. Sketsel berfungsi untuk................................................................................................
......................................................................................................................................
25. Bagian tengah dari sketsel biasanya dihias dengan kulit. Gambar yang biasa digunakan
untuk menghias kulit adalah gambar............................................................................
......................................................................................................................................
26
Standar Kompetensi :
Mampu mengembangkan daya kreatifitas ukir.
Kompetensi Dasar :
Menghargai kerajinan ukir kayu.
A. NILAI EKONOMIS :
Berdasarkan pengertian, bahwa benda pakai adalah benda untuk keperluan sehari-hari,
maka hampir setiap orang memerlukannya. Barang-barang semacam itu biasanya
diperdagangkan, maksudnya didalam peredarannya terjadi tukar menukar antara barang dengan
barang atau barang dengan uang.
Jika terjadi peristiwa seperti itu maka berarti barang tersebut mempunyai nilai ekonomis.
Benda seni khususnya ukiran dapat digolongkan sebagai benda yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi. Menurut pasarannya perabot rumah tangga yang berukir pada umumnya
harganya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berukir. Oleh karena itu benda berukir
sering dikategorikan benda mewah ( barang mewah ).
Hasil kerajinan ukir Indonesia, khususnya produksi Jepara banyak diekspor ke luar negeri.
Ekspor barang kerajinan ukir ini mendatangkan keuntungan besar bagi pengusaha maupun
negara dan mendatangkan penghasilan bagi para pengrajin sebagai mata pencahariannya,
dengan begitu sekaligus mengurangi pengangguran warga masyarakat.
B. KERAJINAN UKIR DAPAT SEBAGAI PEKERJAAN PROFESIONAL :
Kerajinan ukir merupakan bagian dari kelompok kerajinan yang dihasilkan oleh para
pengrajin. Banyak barang-barang kerajinan yang dibuat oleh pengrajin misalnya : barang ukiran,
anyaman, batik, keramik, wayang kulit dan lain sebagainya.
Barang ukiran dibuat oleh pengrajin ukiran, biasanya disebut pengukir atau pemahat.
Disebut pemahat karena alat yang digunakan berupa pahat ukir sebagai alat pokoknya. Pemahat
atau pengukir ini lebih khusus lagi namanya sesuai dengan bahan apa yang dikerjakan. Misalnya
bahan yang diukir dari kayu disebut pengukir kayu, sedangkan bahan yang dikerjakan dari batu
disebut pemahat batu. Begitu seterusnya ada pemahat kulit, pemahat atau pengukir perak dan
lain sebagainya.
Pekerjaan mengukir ini dapat disebut sebagai pekerjaan profesional, apabila dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan bisa menghasilkan barang-barang kerajinan bermutu, sehingga
dapat dipasarkan, sehingga hasilnya dapat untuk menopang kehidupan bagi pengukirnya. Untuk
menuju kearah itu kita dapat lakukan dengan banyak latihan mengukir, untuk melatih agar
tangan kita terampil maupun untuk memperkaya berbagai macam bentuk model sesuai dengan
perkembangan, sehingga kita benar-benar menguasai apa yang kita lakukan sebagai pengukir.
27
KERAJINAN UKIR MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN
Kita harus percaya diri bahwa sebagai pengukir dapat digunakan untuk mendapatkan
penghasilan. Apalagi apabila kita telah bisa mencapai sebagai pengukir yang profesional, yang
benar-benar dapat membuat barang-banrang ukiran yang berkwalitas dan mendapatkan
pemasaran, kita akan merasa puas dan bahagia dengan hasil yang kita kerjakan. Berarti kita
telah dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, tanpa harus mencari pekerjaan kemana-
mana.
Maka profesi sebagai pengukir dapat juga menjamin masa depan untuk bisa hidup sendiri,
dan bisa untuk mencukupi kebutuhan kita sebagai pribadi maupun untuk kebutuhan keluarga.
C. KERAJINAN UKIR DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA :
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa apapun pekerjaan seseorang, profesi apapun
asal yang dibenarkan oleh agama, tentu hasilnya bermuara untuk kepentingan keluarga dan
untuk kesejahteraan keluarga.
Kita telah belajar mengukir dan perlu kita tingkatkan terus menerus kemampuan kita, agar
pekerjaan yang akan kita pilih sebagai pengukir benar-benar dapat dirasakan hasilnya. Sebab
penghasilan yang akan kita peroleh itu berdasarkan kemampuan yang kita miliki, misalnya
kemampuan kita masih rendah dalam arti kalau kita membuat barang belum baik mutunya
dengan sendirinya akan dinilai atau dihargai rendah pula atau murah. Tetapi apabila kita telah
mampu membuat barang yang bermutu dan mengandung nilai seni yang indah, tentu akan
dapat nilai yang tinggi, dengan kata lain apabila kita pasarkan akan banyak orang yang
menyenangi dan akan dapat dijual dengan harga yang tinggi pula. Dengan hasil jual barang
yang kita kerjakan, dan dihargai nilainya, tentu akan kita peroleh pendapatan yang tinggi pula
dan akhirnya bisa kita nikmati hasilnya bersama keluarga, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Tentu kita tidak boleh melupakan teman-teman kita, mari kita ajak
bersama-sama, untuk bekerja bersama melakukan pekerjaan sebagai pengukir, ataupun bekerja
secara kelompok, apabila kita mendapat pesanan barang yang jumlahnya banyak. Dengan
demikian kita dapat mengembangkan usaha, sehingga dapat melayani pekerjaan dengan jumlah
yang banyak pula. Apabila yang kita lakukan dapat membentuk kelompok yang terdiri dari
beberapa keluarga, maka kita dapat memberikan pekerjaan kepada beberapa keluarga tadi,
dengan sendirinya keluarga-keluarga tersebut akan memperoleh penghasilan untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya. Dari kelompok keluarga bisa berkembang kepada kelompok warga dan
seterusnya, mungkin bisa berkembang sampai satu daerah melakukan usaha kerajinan, sebagai
contoh di kabupaten Jepara hampir sebagian besar penduduknya sebagai pengrajin ukir kayu
yang tersebar di berbagai desa seperti di desa Tahunan, desa Sukodono, Desa Mantingan,
desa Tegalsambi, desa Semat, desa Krapyak , desa Kecapi dan lain sebagainya. Sebagai
pengukir maupun pengrajin apapun yang dikerjakan dan dihasilkan, untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, misalnya : kita dapat membuat barang-barang berupa meja kursi berukir, almari
berukir, buffet, hiasan dinding dan lain sebagainya, tentu hasilnya akan dipakai atau
dimanfaatkan oleh masyarakat. Begitu pula sebaliknya kita sebagai pengrajin akan dapat
menikmati hasil penjualan barang-barang yang kita kerjakan, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan keluarga. Kita juga harus memikirkan dan menjaga bagaimana agar seni budaya kita
jangan sampai punah termasuk seni kerajinan ukir, perlu adanya regenerasi terus menerus agar
tidak terputus dari generasi ke generasi berikutnya.
D. KERAJINAN UKIR DAPAT MENINGKATKAN PENDAPATAN DAERAH :
Di setiap daerah mempubtai budaya, adat dan kesenian yang merupakan ciri-ciri dari daerah
tersebut. Begitu pula barang-barang kerajinan yang dihasilkan, tentu juga akan membawa nama
daerah dimana barang-barang kerajinan itu dibuat. Misalnya kerajinan perak dari Yogyakarta,
kerajinan keramik atau gerabah dari Kasongan, kerajinan batik dari Solo, Pekalongan,
Yogyakarta, kerajinan ukir dari Jepara, Surakarta dan sebagainya. Sedangkan satu jenis
28
kerajinan saja apabila yang mengerjakan lain daerah tentu akan berbeda corak maupun
motifnya, sebagai contoh kerajinan batik : batik dari Solo akan berbeda dengan batik dari
Pekalongan, baik dari corak, motif maupun pewarnaan, sehingga orang akan mudah
membedakan antara batik dari Solo dan batik dari Pekalongan.
Begitu pula kerajinan ukir, setiap daerah tentu mempunyai ciri khusus atau ada perbedaan
irama dan corak, meskipun ada persamaan di dalam memproses pada waktu mengerjakanya.
Dengan perbedaan tadi justru memperkaya budaya dan motif kerajinan yang kita hasilkan dan
dapat dipasarkan ke daerah lain apalagi sampai ke luar negeri, tentu akan meningkatkan
pendapatan daerah kabupaten tersebut. Misalnya kabupaten Jepara yang sudah terkenal karena
kerajinan ukirnya, bahkan sudah dapat memasarkan hasil kerajinan ukir sampai ke luar negeri,
tentu akan dapat meningkatkan pendapatan daerah kabupaten Jepara.
Begitu pula kerajinan-kerajinan yang lainnya, tentu juga akan meningkatkan pendapatan
daerah dimana kerajinan itu dihasilkan, misalnya : kerajinan kulit, kerajinan anyaman, kerajinan
keramik, kerajinan batik dan lain sebagainya.
Jadi dari kegiatan yang dikerjakan oleh pengrajin dampaknya akan sangat luas. Dari
pengrajin dapat menghasilkan pendapatan seterusnya dapat untuk mencukupi kebutuhan
keluarga seperti telah dibahas di depan dan akhirnya dapat meningkatkan pendapat daerah.
29
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b,
c, dan d.
1. Dalam perdanganan barang-barang kerajinan meuble ukir mempunyai nilai ekonomi
yang….
a. tinggi c. sedang
b. rendah d. biasa
2. Dalam cerita Ramayana Prabu Rama Wijaya memanah seekor kijang yang akhirnya
menjelma menjadi raksasa. Siapakah sebenarnya raksasa itu….
a. Pandu Dewanoto
b. Dosomuka
c. Dewoto Cengkar
d. Angkling Kusumo
3. Pekerjaan mengukir dapat menghasilkan pendapatan yang dapat mencukupi hidup sehari-
hari, maka termasuk pekerjaan….
a. sampingan
b. amatir
c. profesional
d. sosial
4. Barang-barang meuble ukir dari Jepara dapat meningkat hasil penjualannya, bila
dipasarkan….
a. ke pasar luar kota
b. ke pasar lokal
c. ke pasar dalam negeri
d. kepasar luar negeri
5. Dengan banyaknya pesanan meuble dari luar negeri di Jepara, maka berakibat meningkatnya
ekonomi masyarakat, hal ini berarti….
a. pendapatan
b. kebutuhan
c. kemiskinan
d. pengangguran
6. Agar meuble ukir dari Jepara tetap digemari konsumen dari luar negeri dan tidak kalah saing
dengan negara lain, maka perlu dijaga….
a. produksinya
b. kuantitasnya
c. jenis barangnya
d. kualitasnya
7. Dengan dukungan pemerintah daerah, di pedesaan banyak berdiri perusahaan kecil yang
dapat membantu kelancaran ekonomi, perusahaan kecil tersebut dapat juga disebut….
a. pengkreditan c. koperasi
b. home industri d. penyalur
8. Dengan banyaknya meuble ukir di Jepara, akan banyak menyerap tenaga kerja, berarti
dapat….
a. menambah ekonomi
b. menambah devisa
c. mengurangi kebodohan
d. mengurangi pengangguran
30
9. Meuble ukir Jepara merupakan perwakilan bangsa Indonesia di forum internasional dalam
bidang kerajinan, bentuk tersebut mempunyai nilai….
a. nasional c. kebangsaan
b. internasional d. estetika
10. Dengan majunya meuble ukir di Jepara dan ekspor ke luar negeri di samping mendatangkan
keuntungan besar bagi pengusaha, juga dapat mendatangkan…. Bagi negara.
a. wisatawan c. bayer
b. devisa d. pengrajin
11. Seni ukir dapat berkembang dengan baik apabila tidak meninggalkan….
a. kerajinan c. ekonomi
b. seni d. ketiga-tiganya benar
12. Relief, patung, hiasan dinding, selain mempunyai nilai estetis juga mempunyai nilai
ekonomis, maksudnya adalah….
a. bentuknya menarik
b. ukirannya indah
c. kualitasnya bagus
d. dapat diperjual belikan
13. Memproduksi barang kerajinan ukir, kita harus memperhatikan beberapa hal, seperti nilai
seni, fungsi dan nilai ekonomi. Yang dimaksud dengan nilai ekonomi adalah….
a. barang dapat dijual belikan
b. barang dapat dipakai
c. barangnya dapat dilihat
d. barang terbuat dari kayu
14. Kerajinan ukir sebagai pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan
meningkatkan produksi kerajinan daerah, sehingga dapat diperdagangkan ke kota, bahkan
negeri lain. Maka kerajinan ukir juga dapat….
a. meningkatkan pendapatan
b. meningkatkan keahlian
c. meningkatkan banyak daerah
d. meningkatkan pendapatan daerah
15. Yang dimaksud ukiran memiliki nilai ekonomi adalah….
a. dapat diperdagangkan c. dapat menghias benda lain
b. dapat dipergunakan d. dapat dipamerkan
16. Selain sebagai pekerjaan profesional dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, seni ukir
juga dapat meningkatkan….
a. pendapatan daerah
b. penghasilan pribadi
c. mutu pengrajin
d. jumlah tenaga kerja
17. Jepara adalah kota ukir yang terkenal di Indonesia maupun di manca negara, oleh karena itu
kita sebagai generasi muda wajib sebagai berikut, kecuali….
a. melestarikan seni ukir
b. belajar dengan tekun tentang ukiran
c. mempromosikan tentang ukiran Jepara
d. membiarkan saja
18. Para pengrajin ukir akar kayu dari belakang gunung desa Mulyoharjo Jepara senantiasa
“kreatif” dalam menciptakan karyanya, makna kreatif adalah….
a. memiliki daya cipta c. hasil daya cipta
b. dapat berkarya d. kemampuan mencipta
19. Corak ukir primitif banyak menghiasi bangunan-bangunan, hal ini dapat kita jumpai pada
bangunan rumah….
31
a. Kudus c. Toraja
b. Jepara d. Bali
20. Ukiran dapat ditukarkan dengan barang lain atau dapat pula diperdagangkan untuk dijual,
hal ini berarti ukir memiliki….
a. nilai seni c. nilai rupiah
b. nilai ekonomi d. nilai tukar
21. Ukir dapat menjadi pekerjaan profesional seseorang sebagai mata pencaharian, yang
dimaksud dengan profesional adalah….
a. keahlian c. ketekunan
b. keterampilan d. kemandirian
22. Peningkatan pendapatan daerah Jepara memalui bidang meuble ukir adalah berupa
pemasukan…. Ke Pemerintah setempat.
a.produk meuble c. retribusi
b. jasa d. pajak
23. Penjualan hasil karya siswa di sekolah yang paling baik adalah melalui….
a. lelang karya c. kantin
b. koperasi siswa d. bazar umum
24. Pasar seni di Indonesia tersbesar dan lengkap menjual berbagai barang seni adalah….
a. pasar seni Sukowati c. pasar Tahunan Jepara
b. pasar seni Ancol d. Malioboro
25. Di Jepara juga banyak dikembangkan jenis patung, bahkan di desa…. Sudah ditetapkan
sebagai sentra industri patung, karena sebagian besar masyarakatnya membuat patung.
a. Senenan c. Mulyoharjo
b. Tahunan d. Krapyak
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai praktis “!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
2. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai sebagai
pekerjaanprofesionalisme” ....................................................................................................
.............................................
....................................................................................................................................................
3. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai
meningkatkan kesejahteraan keluarga “
....................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
4. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai dapat
meningkatkan pendapat daerah” !
......................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
5. Jelaskan secara singkat apa pendapatmu tentang seni ukir di Jepara “untuk masa yang akan
datang “!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
32
WIDYA WISATA
1. Pengertian dan tujuan widya wisata
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa biasa dilaksanakan di ruang kelas, namun
juga dapat dilaksanakan di luar kelas. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada para
siswa agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang suatu materi tertentu yang ada
pada mata pelajaran bersifat pengamatan . Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh
siswa di luar kelas pada mata pelajaran Mulok Keterampilan Ukir adalah berapresiasi
terhadap karya kerajinan ukir, mengamati proses pembuatan karya ukir, mengamati proses
finishing, dan proses pemasaran para perajin ukir. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan
pembelajaran namun ada nuansa rekreasi / wisata, sebabpada kegiatan tersebut anak dapat
memperoleh tambahan ilmu pengetahuan sekaligus berwisata mengenal lebih dekat pada
seni tradisional ukir.
Agar siswa dapat melakukan kegiatan dengan baik, maka perlu diberi wadah kegiatan
yang sesuai yaitu widya wisata. Melihat istilah widya wisata terdiri dari 2 kata yaitu widya
yang berarti pengetahuan/ ilmu pengetahuan, dan wisat berarti rekreasi / piknik. Jadi widya
wisata memiliki makna berekreasi / melakukan piknik untuk mendapatkan tambahan ilmu
pengetahuan.
Adapun dalam pelaksanaan kegiatan widya wisata ini memiliki beberapa tujuan , antara
lain :
1. melepaskan kejenuhan belajar di kelas.
2. menambah ilmu pengetahuan.
3. mengadakan observasi.
4. membuktikan ilmu yang diperoleh di kelas dengan kenyataan di lapangan.
5. melakukan studi banding
6. mengenal lebih dekat tentang kegiatan seni di daerah tertentu.
7. melatih siswa untuk menyusun laporan kegiatan yang dilakukan.
Dari beberapa tujuan widya wisata tersebut diharapkan para siswa dapat melaksanakan
dengan baik sehingga benar – benar memperoleh tambahan ilmu pengetahuan. Disamping
itu setelah mengakhiri kegiatan widya wisat siswa harus dapat menyusun laporan sebagai
bukti untuk penilaian.
2. Obyek widya wisata
Banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi dalam pelaksanaan kegiatan ini, namun
perlu dipilih obyek – obyek mana yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran, sehingga betul
– betul tujuan dapat tercapai. Adapun obyek wisata yang sesuai dikunjungi dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Galeri
Galeri berasal dari bahasa latin, galleria yang artinya sebuah bangunan yang salah satu
sisinya terbuka tanpa pintu. Yang dimaksudkan dalam hal ini
Istilah Galeri memiliki makna suatu tempat para seniman berpameran dan berjualan
karya seni rupa ( termasuk kerajinan ukir )
Contoh : CHODY GALERI Jepara
2. Desa Seni
Desa Seni adalah suatu desa yang sebagian beser penduduknya bekerja di bidang seni /
menghasilkan karya seni.
33
Contoh : Belakang Gunung Mulyoharjo Jepara ( sentra kerajinan ukir akar dan
patung ), Desa Kawak Kec. Pakis Adi
3. Museum
Museum adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda –
benda yang patut mendapat perhatian umum seperti peninggalan bersejarah, seni, dan
ilmu pengetahuan; tempat koleksi atau penyimpanan barang kuno Contoh : Museum
Kartini Jepara, Museum Negeri Jawa Tengah Ronggowarsito Semarang.
4. Sanggar
Sanggar adalah tempat untuk melakukan kegiatan kesenian ( tari, lukis, ukir, dan lain
sebagainya ), digunakan pula sebagai tempat bertukar pikiran tentang ilmu atau bidang
kegiatan tertentu.
5. Pasar Seni
Pasar Seni adalah tempat untuk memperjual belikan barang - barang seni / tempat
memperjual belikan berbagai karya seni.
Contoh : Pasar seni Sukowati di Bali, Pasar seni Ancol di Jakarta .
3. Persiapan Widya Wisata :
1. Menyiapkan media yang diperlukan :
a. Lembar Pengamatan Siswa ( LPS ), yang berisi tentang daftar pertanyaan kunjungan
obyek. yang diamati.
b. Alat tulis dan alat penyimpan dokumen ( kamera, handycamp, HP, kamera
digital, pensil, bolpoin, spidol, dan alat lain yang diperlukan )
2. Menyusun Proposal kegiatan Widya Wisata sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
sehingga terarah secara jelas.
3. Menyiapkan transportasi
Transportasi menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan widya wisata guna
mengantarkan ke tempat tujuan. Adapun jenis transportasi yang dapat digunakan antara
lain : sepeda, sepeda motor, bus, mobil, dokar, atau yang lain.
4. Membentuk suatu kepanitiaan
5. Mendata nama peserta.
6. Menyiapkan dana yang diperlukan ( bila perlu dana )
7. Menentukan obyek yang akan dikunjungi.
8. Menyusun jadwal kegiatan widya wisata sebagai acuhan kegiatan.
9. Menyusun tata tertib widya wisata
4. Pelaksanaan Widya Wisata
Dalam pelaksanaannya widya wisata dapat dilakukan secara mandiri, kelompok kecil
tiap kelas, maupun kelompok besar seluruh siswa di sekolah tertentu. Untuk dapat terlaksana
dengan baik, maka perlu perangkat tersebut di atas ( persiapan ) beteul – betul disiapkan
dengan sebaik-baiknya. Pelaksanaan widya wisata yang sudah direncanakan secara baik
akan menghasilkan kegiatan yang baik sesuai dengan rencana, dengan demikian tujuan dari
pelaksanaan kegiatan dapat tercapai sesuai dengan target. Hal penting dalam melaksanakan
kegiatan widya wisata secara kelompok / bersama yang perlu diperhatikan adalah :
1. Mengadakan cheking peserta di masing – masing kelompok
2. Membacakan tata tertib peserta.
3. Membacakan jadwal kegiatan widya wisata kepada peserta
5. Berdo’a sebelum berangkat widya wisata
34
6. Secara kelompok / perorangan peserta menyampaikan pertanyaan kepada pencipta karya
yang diamati sesuai dengan acuan di LPS dan mencatatnya.
7. Mensket, atau mengambil gambar dengan alat yang disiapkan terhadap obyek karya
yang diamati. Hal ini dilakukan untuk beberapa obyek sesuai dengan yang
direncanakan hingga selesai
8. Mengapresiasi karya yang diamati dan menulis hasil apresiasi tersebut di LPS.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kunjungan ke obyek wisata ukir kayu maupun ke
obyek yang ada hubungannya dengan kerajinan ukiran antara lain :
1. Buku catatan : Untuk mencatat hal-hal yang perlu kita ketahui dan kita tanyakan
kepada pengusaha, karyawan perusahaan, dan nara sumber obyek yang
lain. Buku ini berupa Lembar Pengamtan Siswa ( LPS ) yang berisi
tentang data wawancara guna mendapatkan informasi.
2. Buku gambar : Untuk menyeket atau menggambar apa yang kita lihat dan yang
penting untuk dikembangkan.
3. Alat tulis : Pensil, spidol, bolpoin, untuk mencatat dan menggambar.
4. Kamera : Untuk mengambil gambar situasi dan lokasi, juga barang-barang
kerajinan yang dihasilkan perusahaan.
Gb. Kunjungan di perusahaan ukir Mulyoharjo Jepara
Adapun hal-hal yang perlu kita ketahui dan ditanyakan di LPS antara lain
adalah :
1. Mengenai bahan yang digunakan :
a. Dari bahan atau kayu apa kerajinan ukir itu dibuat, sebagai bahan baku ?
35
b. Dari kayu atau bahan apa untuk penunjangnya ?
c. Dari mana bahan baku dan penunjang dapat diperoleh ?
d. Kesulitan-kesulitan untuk mencari bahan baku maupun penunjang.
e. Sifat-sifat bahan yang digunakan misalnya : keras, lunak dan sebagainya.
2. Karyawan / Pengrajin :
a. Berapakah jumlah karyawan/pengrajin?
b. Berapa penghasilan pengrajin per minggu ?
c. Berapa lama setiap pekerjaan bisa diselesaikan, dari berbagai pekerjaan dan jenis
barang masing-masing lama mengerjakannya.
d. Jam kerja sehari dimulai dan jam berapa selesai.
3. Peralatan :
a. Alat yang digunakan diperoleh atau dapat dibeli dimana untuk alat tradisional ?
b. Alat apa saja yang sudah digunakan dengan mesin ?
c. Masing-masing alat fungsi dan gunanya.
d. Alat pokok dan alat bantu terdiri dari apa saja ?
4. Produksi :
a. Jenis barang apa saja yang dihasilkan ?
b. Dapat menghasilkan berapa setiap bulan atau minggu jumlah barang yang diproduksi
?
c. Perhatikan motif-motif ukirannya.
d. Bagaimana memproses dari awal sampai jadi ?
e. Bagaimana memfinishing ?
f. Bagaimana mengepak / mengemas barang ?
5. Pemasaran :
a. Berapa harga jual setiap barang ?
b. Berapa modal/harga dasar setiap barang ?
c. Kemana saja barang yang dihasilkan dipasarkan ?
d. Barang yang dihasilkan hanya melayani pesanan atau membuat stok barang ?
e. Kesulitan pemasaran maupun modal bagaimana mengatasinya ?
f. Perlu promosi atau pameran atau tidak ?
Secara singkat dapat ditulis data pertanyaan sebagai berikut :
a. Jenis karya : ............... ( misal : PATUNG )
b. Judul karya / tema : pacuan kuda
c. Ukuran : 50 cm x 120 cm x 75 cm
d. Bahan : kayu jati / kayu
e. Alat : pahat, gergaji senso, petel,ganden,amplas, vluter
f. Proses : digambar, digergaji senso, dibentuk dengan pahat,
Bagian rambut divluter/dicoret, dan .....seterusnya.
g. Apresiasi : beri komentar karya yang anda amati . !
Bila kegiatan tersebut di atas telah diselesaikan dengan secara urut berdasarkan susunan
obyek yang dikunjungi maka selesailah sudah pelaksanaan kegiatan widya wisata tersebut.
Para peserta dapat melanjutkan kegiatannya yang bersifat rekreatif yaitu melihat – lihat
obyek widya wisata secara fres dan menikmati keindahan sekitar obyek.
36
6. Penyusunan Laporan
Usai pelaksanaan kegiatan widya wisata, maka para siswa harus menindaklanjuti
kegiatan ini dengan penyusunan laporan. Sebagai bahan penyusunan laporan adalah hasil
pengamatan yang telah dilakukan selama di obyek wisata sesuai dengan acuan di LPS
tersebut. Adapun bentuk penyusunan laporan dapat dibuat sesuai dengan format seperti di
bawah ini :
1. Halaman Judul, ( Misal : WIDYA WISATA UKIR JEPARA )
2. Halaman pengesahan, ( isi : telah disahkan oleh Guru Ukir pada tgl..............)
Ditulis dalam 1 ( satu ) lembar tersendiri
3. Prakata, ( ditulis di halaman tersendiri )
4. Daftar isi, ( berisi semua yang hal yang ditulis sesuai bab- bab yang ada)
5. Isi :
a. Bab. I . : PENDAHULUAN
b. Bab II. : UKIR AKAR KAYU BELAKANG GUNUNG MULYOHARJO
c. Bab III. : MUSEUM KARTINI
d. Bab IV. : UKIR BATU KARANG DI MASJID MANTINGAN JEPARA
e. Bab. V : PENUTUP ( SIMPILAN DAN SARAN )
6. Daftar gambar obyek widya wisata/ karya seni.
CONTOH PROPOSAL WIDYA WISATA :
PROPOSAL WIDYA WISATA UKIR
KELAS IX B SMP 1 JEPARA
A. Pendahuluan :
Kurikulum Pendidikan yang ada menjadi acuhan dalam menentukan materi – materi
pembelajaran sehingga apa yang harus dicapai dalam mata pelajaran tertentu itu jelas.
Kompetensi apa yang harus dicapai pada mata pelajaran terdeskripsikan pada kurikulum
secara jelas.
Salah satu bagian dari bentuk kurikulum yang ada adalah kurikulum muatan lokal ukir
yang dimiliki Kabupaten Jepara yang harus dilaksanakan di setiap SMP yang ada di daerah
tersebut. Muatan materi pembelajarannya ada yang dilaksanakan di dalam kelas dan ada
pula yang dilaksanakan di luar kelas. Sebagai contoh yang dilaksanakan di luar kelas
adalah materi widya wisata. Oleh karena itu bentuk kegiatan yang dilakukan dapat
dilakukan di luar jam pelajaran.
B. Maksud dan tujuan
Maksud diselenggarakannya widya wisata adalah untuk memenuhi tugas ukir sesuai
dengan kurikulum muatan lokal SMP Kabupaten Jepara
Adapun tujuan pelaksanaan widya wisata yang diseleng garakan adalah sebagai
berikut :
1. melepaskan kejenuhan belajar di kelas.
2. menambah ilmu pengetahuan.
3. mengadakan observasi.
4. membuktikan ilmu yang diperoleh di kelas dengan kenyataan di lapangan.
37
5. melakukan studi banding
6. mengenal lebih dekat tentang kegiatan seni di daerah tertentu.
7. melatih siswa untuk menyusun laporan kegiatan yang dilakukan.
C. Waktu pelaksanaan:
Hari, tanggal : Ahad, 30 November 2008
Waktu : Jam 07.00 – 14.00 WIB
D. Obyek yang dikunjungi :
1. Sentra kerajinan ukir Mulyoharjo ( Desa Seni )
2. Museum Kartini
3. Ukir batu karang di Masjid Mantingan Jepara ( Apresiasi )
E. Transportasi : ” DOKAR ”
F. Kepanitiaan : Terlampir
G. Rencana Anggaran : Terlampir
H. Jadwal Kegiatan : Terlampir
I. Daftar peserta : Terlampir
J. Tata Tertib Peserta : Terlampir
K. Penutup
Demikian proposal ini dibuat agar dapat sebagai acuhan dalam melaksanakan kegiatan ,
semoga Allah SWT meridloi Nya
Jepara, .............................
Ketua Sekretaris,
TTD TTD
( nama siswa ) ( nama siswa )
Mengetahui
Guru Mapel Ket. Ukir
TTD
Tulis Nama Guru ukir yang membina
NIP...................................................
CONTOH LAMPIRAN - LAMPIRAN :
38
LAMPIRAN : 1
PANITIA WIDYA WISATA UKIR
KELOMPOK 1 KELAS IX A
SMP NEGERI 1 JEPARA
Guru Pembina : Subagya Eka Santosa, S.Pd.
Ketua : Adi Nugroho
Sekretaris : Astrid Belinda SF
Bendahara : Winda Nadila
Seksi transportasi konsumsi : Fahrizal Akbar O
Seksi publikasi,dokumentasi : Filian Enggar Krisnada
LAMPIRAN : 2
RENCANA AGGARAN
1. Administrasi dan penyusunan laporan : Rp.
15.000,-
2. Tranportasi ( sewa dokar ) :
90.000,-
3. Tiket masuk museum kartini 5 orang x Rp. 2.000,- :
10.000,-
4. Publikasi, dokumentasi, dan kompensasi perajin :
25.000,-
5. Konsumsi / snack 5 orang :
30.000,-
___________ +
JUMLAH : Rp. 170.000,-
Biaya total Rp. 170.000,- dibagi 5 orang = Rp. 34.000,-/ orang
LAMPIRAN : 3
JADWAL KEGIATAN
1. Jam 07.00 – 07.30 : Persiapan / siswa kumpul di sekolah
2. Jam 07.30 – 07.50 : Perjalanan ke sentra ukir Mulyoharjo.
3. Jam 07.50 – 08.50 : Kunjungan di sentra ukir Mulyoharjo.
4. Jam 08.50 – 09.15 : Perjalanan ke museum Kartini.
5. Jam 09.15 – 10.15 : Kunjungan di museum Kartini.
6. Jam 10.15 – 10.45 : Perjalanan ke masjid Mantingan.
7. Jam 10.45 – 12.15 : Kunjungan di masjid Mantingan.
8. Jam 12.15 – 12.45 : Perjalanan ke sekolah ( pulang ke SMP 1 Jepara )
9. Jam 12.45 ........... : Tiba di sekolah ( SMP 1 Jepara ) dan pulang ke rumah.
39
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang merupakan jawaban yang paling
benar !
1. Bahan finishing politur adalah berasal dari campuran suatu bahan … dengan spiritus.
a. oker
b. minyak cat
c. sirlak
d. sinkwit
2. Proses finishing dengan politur dengan menggunakan alat … secara berulang kali, kemudian
tahap akhir agar lebih mengkilap dengan dimop/dipop.
a. cat
b. semprot
c. gosok
d. kuas
3. Untuk menghaluskan permukaan kayu yang akan difinishing adalah dengan bahan / alat ….
a. batu asah
b. gerenda
c. pahat
d. amplas/ambril
4. Untuk mengencerkan cairan vernis yang masih terlalu kental digunakan …
a. spiritus
b. minyak tanah
c. minyak cat
d. air
5. Istilah lain finishing dengan sangkling adalah ….
a. mengamplas
b. menggosok
c. menguas
d. mengpop
6. Bahan politur yang baik yaitu dari serlak dan spiritus yang direndam dalam waktu ….
a. 30 jam c. 20 jam
b. 24 jam d. 10 jam
7. Bahan dan alat finishing sangkling di bawah ini, kecuali ….
a. Oker c. daun pisang kering
b. kertas gosok d. lilin
8. Barang mebel ukir yang difinishing dengan teak oil akan menjadi ….
a. warna kayu lebih tua
b. warna kayu lebih muda
c. kemerah–merahan
d. kekuningan
9. Politur dari kata polis palisten dari kata asing yaitu dari bahasa ….
a. Inggris
b. Amerika
40
c. Perancis
d. Jerman
10. Warna merah, biru, kuning termasuk warna ….
a. sekunder
b. tertier
c. primer
d. tertiary
11. Warna merah dan biru apabila dicampur dengan perbandingan yang sama, menjadi warna
….
a. hijau
b. merah kebiruan
c. ungu/violet
d. orange
12. Warna kuning dicampur dengan warna biru menjadi warna …
a. primer
b. sekunder
c. tertier
d. netral
13. Percampuran warna primer dan sekunder adalah ….
a. warna primer
b. warna tertier
c. wana komplementer
d. warna analogus
14. Warna merah dicampur dengan warna kuning menjadi warna ….
a. orange
b. pink
c. ungu
d. hijau
15. Alat pop untuk memadatkan hasil pemelituran berasal ….
a. dari kain kaos
b. dari kain kasa
c. dari kain dril
d. dari kain pel
16. Untuk menutup lubang kayu yang tidak dikehendaki saat akan dipolitur perlu ditutup dengan
….
a. oker
b. dempul lilin
c. sinkwit
d. bubuk kayu
17. Warna sekunder adalah berasal dari campuran warna primer dengan warna ….
a. sekunder
b. primer
c. tertier
d. tertiery
18. Untuk mengencerkan cat yang terlalu kental menggunakan ….
a. minyak kelapa
b. minyak tanah
c. minyak cat
d. spiritus
19. Alat yang digunakan dalam finishing bakar adalah ….
a. Tungku c. alat semprot api
41
b. Open d. terik matahari
20. Untuk finishing bakar, bahan pewarna yang sering digunakan adalah ….
a. cat poster
b. cat air
c. cat tembok
d. cat minyak
21. Menilai dan menghargai karya seni ….
a. referensi
b. apresiasi
c. artistik
d. estetis
22. Dalam karya ukir secara keseluruhan kita kenal dengan irama yang maksud di sini adalah
….
a. proporsi
b. balance
c. fariasi
d. ritme
23. Orang yang tugasnya mengapresiasi karya seni / ukir disebut ….
a. psikomotor
b. apresiator
c. kontraktor
d. profesor
24. Mengamati hasil seni ukir secara cermat dan hati–hati akan menimbulkan rasa senang dan
nyaman, hal ini dapat dipadukan dari arti kata seni yang artinya ….
a. hiburan
b. pemandangan
c. indah dan halus
d. seniman
25. Sebelum kedatangan bangsa Hindu ke Indonesia, bangsa pribumi Indonesia sudah pandari
mengukir. Adapun gaya seni ukir pada waktu itu dinamakan corak ….
a. asmad
b. primitif
c. modern
d. tradisional
26. Jenis ukir yang gambarnya tumpang tindih di atas bidang dasar ….
a. ukir tenggelam
b. ukir rendah
c. uir tembus
d. ukir tumpang
27. Ukir yang gambarnya tenggelam lebih rendah dari bidang dasarnya ….
a. ukir tinggi / haut relief
b. ukir sedang / mezzo relief
c. ukir cekung / encreux relief
d. ukir susun
28. Ukiran dari akar kayu jati yang dibentuk meja dan kursi, ini termasuk benda ukiran yang …
a. mempunyai nilai prktis
b. sebagai hiasan
c. sebagai relief
d. sebagai barang mewah
29. Untuk membedakan ukiran meja kursi tamu dengan meja kursi makan adalah ….
42
a. tidak ada bedanya / sama
b. meja tamu lebih rendah dari meja makan
c. meja tamu lebih tinggi dari meja makan
d. meja tamu lebih bagus dari meja makan
30. Almari yang fungsinya untuk menyimpan piala adalah ….
a. almari perak c. almari piala
b. almari grabah d. almari pakaian
31. Ukuran tempat tidur / dipan nomor 3 adalah lebarnya ….
a. 180 cm c. 120 cm
b. 160 cm d. 90 cm
32. Dalam perdagangan barang–barang kerajinan mebel ukiran mempunyai nilai ekonomi yang
….
a. Rendah c. sedang
b. Tinggi d. murah
33. Karya yang dikerjakan sungguh–sungguh dan menghasilkan barang kerajinan yang bermutu
sehingga dapat dipasarkan dan dapat menambah penghasilan bagi pengrajin, pekerjaan
tersebut dinamakan ….
a. Professional c. sampingan
b. Amatir d. tambahan
34. Untuk menambah wawasan mengenai kerajinan ukir kayu dan mengamati secara langsung
serta mendapat informasi dari berbagai pihak yang terkait. Hal ini merupakan tujuan dari ….
a. Pariwisata c. widya wisata
b. Pameran d. karya wisata
35. Mempersiapkan buku catatan, buku gambar, alat–alat tulis dan kamera foto termasuk
persiapan untuk ….
a. perlengkapan pengrajin c. kunjungan obyek
b. pemasaran d. mendirikan mebel
36. Hal–hal yang digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan salah satunya adalah
….
a. Peralatan c gambar
b. Bahan d. tempat
37. Untuk mengambil gambar di obyek wisata kita gunakan alat ….
a. kamera
b. pensil/sket
c. buku
d. spidol
38. Hiasan yang berfungsi sebagai penyekat ruangan dan dapat dipindah–pindah posisinya
dinamakan ….
a. toilet
b. meja
c. almari
d. sketsa
39. Barang mebel yang berfungsi untuk menyimpan benda–benda antik. buku–buku dinamakan
….
a. buffet
b. nakas
c. gerobag
d. guci
40. Teknik mewarna ukiran dengan bersap–sap dari warna muda ke warna tua disebut ….
a. sungging c. bakaran
43
b. sangkling d. sending
B. Uraian
1. Salinlah gambar desain gantungan kunci motif asmad di bawah ini dengan ukuran + 3 cm x
5 cm.
2. Gambarlah hiasan dinding gambar burung untuk latihan mengukir seperti gambar di bawah
ini, dengan ukuran gambar 2 kali lebih besar.
3. Salinlah desain hiasan dingin bentuk ikan dengan ukuran atau
diameter 7 cm.
4. Contohlah gambar di bawah ini dengan ukuran 2 kalinya !
5. Buatlah gambar seperti contoh di samping minimal 2 (dua)
kalinya !
44
45

More Related Content

What's hot

Pk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alam
Pk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alamPk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alam
Pk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alamAgus Tri
 
Desain kemasan produk bahan keras
Desain kemasan produk bahan kerasDesain kemasan produk bahan keras
Desain kemasan produk bahan kerasWitAnggraini OS
 
Sejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelSejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelLivia Hanifa
 
Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)cumipaus
 
Pedoman disiplin etika menwa
Pedoman disiplin etika menwaPedoman disiplin etika menwa
Pedoman disiplin etika menwamenwakepri
 
Makanan khas daerah
Makanan khas daerahMakanan khas daerah
Makanan khas daerahayuyusena
 
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGLAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGMuhibbudin Kamal
 
Penyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPenyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPT. RAPP
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisFransiska Puteri
 
Pk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan keras
Pk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan kerasPk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan keras
Pk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan kerasAgus Tri
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananNadiya Rahmawati
 
Materi sumber energi
Materi sumber energiMateri sumber energi
Materi sumber energiagungkrisdi
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
Mengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanMengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanRizqi Maulana
 
Contoh Laporan Daur Ulang.pdf
Contoh Laporan Daur Ulang.pdfContoh Laporan Daur Ulang.pdf
Contoh Laporan Daur Ulang.pdfAtika Wulandari
 

What's hot (20)

Resep membuat kentang goreng
Resep membuat kentang gorengResep membuat kentang goreng
Resep membuat kentang goreng
 
Pk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alam
Pk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alamPk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alam
Pk8 s2kd3.1.t2. jenis dan karateristik bahan lunak alam
 
Desain kemasan produk bahan keras
Desain kemasan produk bahan kerasDesain kemasan produk bahan keras
Desain kemasan produk bahan keras
 
Sejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelSejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan Sel
 
Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)
 
Pedoman disiplin etika menwa
Pedoman disiplin etika menwaPedoman disiplin etika menwa
Pedoman disiplin etika menwa
 
Makanan khas daerah
Makanan khas daerahMakanan khas daerah
Makanan khas daerah
 
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGLAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
 
Penyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangiPenyulingan minyak serai wangi
Penyulingan minyak serai wangi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Pk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan keras
Pk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan kerasPk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan keras
Pk9 s2 kd 3.1.t1 prinsip , jenis dan karateristik kerajinan bahan keras
 
Sumber energi
Sumber energiSumber energi
Sumber energi
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Ppt golden rice
Ppt golden ricePpt golden rice
Ppt golden rice
 
Materi sumber energi
Materi sumber energiMateri sumber energi
Materi sumber energi
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
 
Mengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanMengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhan
 
Contoh Laporan Daur Ulang.pdf
Contoh Laporan Daur Ulang.pdfContoh Laporan Daur Ulang.pdf
Contoh Laporan Daur Ulang.pdf
 

Viewers also liked

Soal seni budaya mid ganjil x
Soal seni budaya mid ganjil xSoal seni budaya mid ganjil x
Soal seni budaya mid ganjil xFilza Adja
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...yasirmaster web.id
 
Contoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupaContoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupaYasirecin Yasir
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
Tata tertib perkemahan LT 2 penggalang
Tata tertib perkemahan LT 2 penggalangTata tertib perkemahan LT 2 penggalang
Tata tertib perkemahan LT 2 penggalangumar fauzi
 
Proposal usaha mebel
Proposal usaha mebelProposal usaha mebel
Proposal usaha mebelk4rn43n
 
materi memanfaatkan mesin pencari di internet
materi memanfaatkan mesin pencari di internetmateri memanfaatkan mesin pencari di internet
materi memanfaatkan mesin pencari di internetabdul manaf
 
Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9
Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9
Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9Sulistiyo Wibowo
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
RPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XI
RPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XIRPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XI
RPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XIDiva Pendidikan
 
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta JawabanKumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta JawabanDavid Adi Nugroho
 

Viewers also liked (15)

Soal seni budaya mid ganjil x
Soal seni budaya mid ganjil xSoal seni budaya mid ganjil x
Soal seni budaya mid ganjil x
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
 
Tugas ips surur
Tugas ips sururTugas ips surur
Tugas ips surur
 
Contoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupaContoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupa
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 
Tata tertib perkemahan LT 2 penggalang
Tata tertib perkemahan LT 2 penggalangTata tertib perkemahan LT 2 penggalang
Tata tertib perkemahan LT 2 penggalang
 
Proposal usaha mebel
Proposal usaha mebelProposal usaha mebel
Proposal usaha mebel
 
Prakarya kelas 9
Prakarya kelas 9Prakarya kelas 9
Prakarya kelas 9
 
materi memanfaatkan mesin pencari di internet
materi memanfaatkan mesin pencari di internetmateri memanfaatkan mesin pencari di internet
materi memanfaatkan mesin pencari di internet
 
Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9
Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9
Kunci dan Perangkat Seni Budaya SMP kelas 9
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
RPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XI
RPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XIRPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XI
RPP Prakarya dan Kewirausahaan - Kerajinan SMA Kelas XI
 
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta JawabanKumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
 
Build Features, Not Apps
Build Features, Not AppsBuild Features, Not Apps
Build Features, Not Apps
 

Similar to Materi ukir kelas_ix Jepara

Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 JeparaProduk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 JeparaSarahtarnia
 
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 JeparaProduk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 JeparaSarahtarnia
 
Kerajinan dari bahan lunak
Kerajinan dari bahan lunakKerajinan dari bahan lunak
Kerajinan dari bahan lunakNoti Setiani
 
PK LK 1 Kelompok 1
PK LK 1 Kelompok 1PK LK 1 Kelompok 1
PK LK 1 Kelompok 1lailatulmagh
 
Cara ngecat motor dengan cat semprot
Cara ngecat motor dengan cat semprotCara ngecat motor dengan cat semprot
Cara ngecat motor dengan cat semprotYasirecin Yasir
 
Finishing
FinishingFinishing
FinishingICHSAN
 
Senilukiscatan 110203095846-phpapp02
Senilukiscatan 110203095846-phpapp02Senilukiscatan 110203095846-phpapp02
Senilukiscatan 110203095846-phpapp02Norlita44
 
Fikri zainkel6ximia1smansara
Fikri zainkel6ximia1smansaraFikri zainkel6ximia1smansara
Fikri zainkel6ximia1smansaraAhmad Fikri zain
 
Fikri zain kel6ximia1smansara
Fikri zain kel6ximia1smansaraFikri zain kel6ximia1smansara
Fikri zain kel6ximia1smansaraAhmad Fikri Zian
 
Kerajinan dari Bahan Keras
Kerajinan dari Bahan KerasKerajinan dari Bahan Keras
Kerajinan dari Bahan Kerasintan widyasari
 

Similar to Materi ukir kelas_ix Jepara (20)

Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 JeparaProduk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
 
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 JeparaProduk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
Produk kerajinan dari bahan keras XI MIPA 1 SMAN 1 Jepara
 
Kerajinan dari bahan lunak
Kerajinan dari bahan lunakKerajinan dari bahan lunak
Kerajinan dari bahan lunak
 
PK LK 1 Kelompok 1
PK LK 1 Kelompok 1PK LK 1 Kelompok 1
PK LK 1 Kelompok 1
 
Seni catan
Seni catanSeni catan
Seni catan
 
Warna
WarnaWarna
Warna
 
Seni lukiscatan
Seni lukiscatanSeni lukiscatan
Seni lukiscatan
 
Kemasan word
Kemasan wordKemasan word
Kemasan word
 
Cara ngecat motor dengan cat semprot
Cara ngecat motor dengan cat semprotCara ngecat motor dengan cat semprot
Cara ngecat motor dengan cat semprot
 
4.
4.4.
4.
 
Finishing
FinishingFinishing
Finishing
 
Senilukiscatan 110203095846-phpapp02
Senilukiscatan 110203095846-phpapp02Senilukiscatan 110203095846-phpapp02
Senilukiscatan 110203095846-phpapp02
 
Uts
UtsUts
Uts
 
Fikri zainkel6ximia1smansara
Fikri zainkel6ximia1smansaraFikri zainkel6ximia1smansara
Fikri zainkel6ximia1smansara
 
Fikri zain kel6ximia1smansara
Fikri zain kel6ximia1smansaraFikri zain kel6ximia1smansara
Fikri zain kel6ximia1smansara
 
5
55
5
 
Kerajinan dari Bahan Keras
Kerajinan dari Bahan KerasKerajinan dari Bahan Keras
Kerajinan dari Bahan Keras
 
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tc
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tcLap 2.cap pigmen nonrepeat tc
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tc
 
Limbah hias
Limbah hiasLimbah hias
Limbah hias
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 

More from Idris Miaus

Skl un (fisika) 2014 2015
Skl un (fisika) 2014 2015Skl un (fisika) 2014 2015
Skl un (fisika) 2014 2015Idris Miaus
 
Seni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia pptSeni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia pptIdris Miaus
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfIdris Miaus
 
Dampak globalisasi
Dampak  globalisasiDampak  globalisasi
Dampak globalisasiIdris Miaus
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIdris Miaus
 
Animasi bagus untuk presentasi powerpoint
Animasi bagus untuk presentasi powerpointAnimasi bagus untuk presentasi powerpoint
Animasi bagus untuk presentasi powerpointIdris Miaus
 

More from Idris Miaus (20)

Skl un (fisika) 2014 2015
Skl un (fisika) 2014 2015Skl un (fisika) 2014 2015
Skl un (fisika) 2014 2015
 
Peraturan Perpu
Peraturan PerpuPeraturan Perpu
Peraturan Perpu
 
Pelajaran 13
Pelajaran 13Pelajaran 13
Pelajaran 13
 
Pelajaran 12
Pelajaran 12Pelajaran 12
Pelajaran 12
 
Pelajaran 11
Pelajaran 11Pelajaran 11
Pelajaran 11
 
Pelajaran 10
Pelajaran 10Pelajaran 10
Pelajaran 10
 
Pelajaran 8
Pelajaran 8Pelajaran 8
Pelajaran 8
 
Pelajaran 7
Pelajaran 7Pelajaran 7
Pelajaran 7
 
Pelajaran 6
Pelajaran 6Pelajaran 6
Pelajaran 6
 
Pelajaran 5
Pelajaran 5Pelajaran 5
Pelajaran 5
 
Pelajaran 4
Pelajaran 4Pelajaran 4
Pelajaran 4
 
Pelajaran 3
Pelajaran 3Pelajaran 3
Pelajaran 3
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
 
Pelajaran 1
Pelajaran 1Pelajaran 1
Pelajaran 1
 
Seni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia pptSeni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia ppt
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
Dampak globalisasi
Dampak  globalisasiDampak  globalisasi
Dampak globalisasi
 
Cat
CatCat
Cat
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
 
Animasi bagus untuk presentasi powerpoint
Animasi bagus untuk presentasi powerpointAnimasi bagus untuk presentasi powerpoint
Animasi bagus untuk presentasi powerpoint
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Materi ukir kelas_ix Jepara

  • 1. UNTUK SMP KELAS IX SEMESTER 1 DISUSUN OLEH TIM MGMP KETERAMPILAN UKIR SMP KABUPATEN JEPARA TAHUN 2012 1
  • 2. TIM PENYUSUN BUKU AJAR KETERAMPILAN UKIR SMP KABUPATEN JEPARA Koordinator Drs. Sutrisna, MM Ketua Subagya Eka Santosa, S.Pd Penulis Kusharyadi, M.Pd Sutrisna, S.Pd Subagya Eka Santosa, S.Pd Penelaah Sulistiyono, S.Pd Widijono, S.Pd Bambang Rustam E, S.Pd Rintono Tyas Winarto Titin Nur Hidayati, S.Pd Drs. Zaekan Sri Eli Larasati, S.Pd A. Zaenuddin, S.Pd M. Khozin Tri Irnanta, S.Pd Noor Yahya 2
  • 3. Standar Kompetensi : Mampu melakukan pekerjaan finishing dan memiliki sikap apresiaif terhadap kerajinan kayu. Kompetensi Dasar : Dapat melakukan finishing dengan digosok, Vernis, teak oli, politur, cat dan bakaran. Tujuan ukiran kayu difinishing antara lain untuk : 1. Menjadikan barang ukiran tampak lebih menarik, indah dan mempunyai nilai jual. 2. Menutup pori-pori permukaan suatu barang, supaya kuat dan tahan terhadap kondisi udara, cuaca dan hama, sehingga barang tersebut menjadi awet. Barang-barang ukiran kayu disamping dilihat dari bentuk, kualitas pekerjaan dan bahan baku yang dipakai, finishing merupakan suatu penyelesaian terakhir yang harus dikerjakan dengan cermat, teliti dan hati-hati sekali, agar tidak kehilangan seni ukirnya. Finishing pada barang-barang ukiran tidak semata-mata tergantung dari mengkilapnya barang dan tebalnya finishing, tetapi justru lebih ditonjolkan keindahan yang terletak pada bekas pahatan ukiran kayu tersebut. Finishing barang-barang ukiran kayu dapat dikerjakan dengan berbagai cara, antara lain : 1. Finishing dengan gosokan ( sangkling ) 2. Finishing dengan Vernis. 3. Finishing dengan Teak Oil. 4. Finishing dengan politur. 5. Finishing dengan warna ( sungging ). 1.1. Finishing dengan Gosokan ( sangkling )  Bahan dan alat yang digunakan : • Kertas gosok • Lilin • Daun pisang kering ( Klaras ) • Sikat ijuk  Cara mengerjakannya : • Gosok ukiran kayu dengan kertas gosok sampai halus dan sikat sampai bersih. • Selanjutnya gosok dengan daun pisang kering ( klaras ) sampai mengkilat. • Untuk mendapatkan hasil yang baik dapat juga dibantu dengan lilin sedikit. 3 FINISHING UKIRAN KAYU
  • 4. 1.2. Finishing dengan Vernis. Vernis berasal dari getah tumbuh-tumbuhan yang dicampur dengan minyak cat yang berwarna coklat muda. Vernis dapat dipakai untuk memberi lapisan pada benda-benda kerajinan maupun perabot rumah tangga.  Cara Memakai Vernis : • Benda atau ukiran kayu yang akan diVernis harus sudah dalam keadaan halus dan bersih. • Apabila sudah bersih, ambilah Vernis dan aduklah sampai rata. • Kalau terasa kurang cair dapat ditambah dengan minyak cat secukupnya. • Pekerjaan dimulai dengan mengoleskan kuas yang sudah dicelupkan pada Vernis yang sudah diaduk rata tadi. • Begitu seterusnya sampai semua bagian yang diVernis merata kena Vernis dan usahakan hasilnya merata. • Apabila akan mengulang lagi, lapisan Vernisnya harus ditunggu sampai kering terlebih dahulu. 1.3. Finishing dengan Teak Oil. Yang dimaksud dengan finishing menggunakan Teak Oli ialah : memoles atau memberi pelindung pada permukaan ukiran dengan bahan Teak Oil. Bahan Teak Oil ini bisa dibeli ditoko bahan bangunan. Pada permukaan kayu terdapat warna, kadang-kadang pada satu jenis kayu bermacam- macam warna. Dengan adanya kemajuan bidang kerajinan, juga mengikuti selera pasar, maka ada juga sebagian masyarakat yang menghendaki ukiran yang dibuat dari bahan kayu itu masih tampak jelas urat-urat kayunya. Untuk memenuhi hal tersebut kita pilih finishing dengan bahan Teak Oil. Teak Oil ini dapat digunakan untuk memberi lapisan dipermukaan kayu, benda-benda hias dan benda-benda pakai.  Cara mengerjakannya : • Benda atau ukiran kayu yang akan di Teak Oil harus sudah dalam keadaan halus dan bersih. 4
  • 5. • Apabila sudah bersih, ambilah Teak Oil dan aduklah sampai rata. • Kalau terasa kurang cair dapat ditambah dengan minyak tanah secukupnya. • Pekerjaan dimulai dengan mengoleskan kuas yang sudah dicelupkan pada Teak Oil yang sudah diaduk rata tadi. • Begitu seterusnya sampai semua bagian yang di Teak Oil merata kena Teak Oil dan usahakan hasilnya merata. • Apabila akan mengulang lagi, lapisan Teak Oilnya harus ditunggu sampai kering terlebih dahulu. • Hasil dari proses diatas membuat warna kayu akan lebih tua.  Tujuan memberi lapisan dengan Teak Oil adalah : • Warna kayu tampak lebih tua. • Tahan terhadap air panas dan dingin. • Urat-urat kayu tetap kelihatan. • Tahan terhadap cuaca.  Keuntungannya : • Mudah mengerjakannya dengan alat kuas. • Cepat kering. • Menghemat biaya pengerjaan. Bahan Teak Oil ini baunya sangat menyengat, agar dapat menghilangkan bau tersebut, maka pada waktu mengerjakan dan sesudahnya tempatkan ditempat yang kena panas matahari. Dengan sinar matahari bau Teak Oil akan hilang dan cepat kering. 1.4. Finishing dengan Politur. Dari jaman dahulu sampai sekarang orang kurang mengetahui bahwa politur itu asal mulanya dari bahasa Perancis. Polotur ini banyak dipakai oleh para ahli seni kerajinan dan pertukangan perabot rumah tangga. Politur asal kata dari “ Polir – Polisten “. Politur ini dibuat dari campuran serlak dengan spirtus. Serlak berasal dari getah pohon Schildluis. Pohon ini disadap sehingga mengeluarkan getah. Getah dibersihkan lalu dijemur sampai kering, sehingga berbentuk kristal. Dalam hal ini kedudukan spirtus untuk percampuran politur yang terbaik, sebab ada juga yang menggunakan bensin sebagai campuran, tetapi hasilnya kurang baik dan hasil polituran tidak tahan lama. Campuran politur menurut perbandingannya adalah sebagai berikut : Perbandingannya 1 : 6 artinya = 1 bagian serlak dan 6 bagian spirtus. Setelah direndam dalam botol tertutup sampai serlaknya larut, kemudian disaring dengan kain bersih. Hasil dari saringan dapat digunakan sebagai bahan pengkolap barang-barang dari kayu. Membuat warna politur dapat diatur menurut resep sebagai berikut : 5
  • 6. 1. Merah tua = 1 lt politur + 5 gr pewarna merah tua. 2. Warna Politur = 1 lt politur + 1 gr warna politur kuning 3. Kuning Citrun = 1 lt politur + 10 gr pewarna Durine 4. Merah darah = 1 lt politur + 10 gr pewarna Sapunine. 5. Hitam gelap = 1 lt politur + 30 gr pewarna hitam lak. 6. Setengah kelabu = 1 lt politur + 10 gr pewarna Induline 7. Coklat = 1 lt politur + 5 gr pewarna coklat  Cara memolitur : • Barang yang akan diberi lapisan politur diteliti lebih dulu. • Apabila terdapat lubang atau retak lebar, selesaikanlah lebih dahulu dengan menggunakan bahan penutup dempul. Oleskan dempul pada bagian yang berlubang atau atau retak tadi dengan pisau plamir sampai rata. Bila sudah kering digosok dengan kertas amplas agar rata dengan permukaan sehingga tidak tampak cacat. • Untuk selanjutnya diberi lapisan dasar,( yaitu bahan Talk yang dicampur dengan lem kayu yang diencerkan dengan air ) tujuannya untuk menutup pori-pori kayu. • Kemudian digosok dengan batu kambang sampai rata. Sebelum diolesi atau didasari dengan politur , bersihkan dulu serbuk-serbuk dengan kain. • Odonan politur dioleskan dengan alat kuas halus, dimulai dari ujung ( pangkal ) sampai rata. • Setelah pekerjaan memolitur selesai, diamkan sampai kering lalu digosok dengan kain halus menurut arah urat kayu. • Pemeliharaannya jangan sampai terkena minyak tanah dan api.  Tujuan memolitur : • Adalah untuk melindungi kayu dari serangan binatang kecil. • Untuk menambah keindahan benda tersebut sehingga mempunyai nilai jual tinggi.  TAHAPAN MEMOLITUR : 6
  • 7.  PERBANDINGAN ADONAN POLITUR :  HASIL UKIRAN YANG DIPOLITUR : 7
  • 8. 1.5. Finishing politur air : Berbeda dengan politur yang di atas, pada politur ini bahan pengencernya adalah air, sedangkan jenis politur yang digunakan adalah politur air yang dapat dibeli di toko – toko bangunan ( yang banyak produk dari mowilek ). Alat- alat yang digunakan pada pada proses politur ini antara lain : kuwas cat, amplas berbagai nomor mulai yang kasar sampai dengan yang halus, hal ini untuk mengatasi berbagai tahapan dalam memolitr, kain perca /kain majun atau kain pop. Kain ini sebaiknya memilih jenis kain katun yang mudah menyerap air dan serai kainnya halus ( biasanya jenis kain ini sadapan dari pembuatan kaos katun ). Bahan – bahan yang diperlukan dalam memolitur dengan politur air minyak tinner. Bahan tersebut dapat dibeli di toko perlengkapan finishing atau di toko bangunan sekitar kita ( kecuali air tidak usah beli ) Proses memoliturnya : tuangkan wood filler di kaleng dan encerkan dengan tinner secukupnya, lalu oleskan wood filler ke seluruh permukaan ukiran atau barang yang finishing dengan menggunakan kuwas serta keringkan di terik matahari beberapa saat sesuai kondisi cuaca. Setelah kering amplas tipis – tipis ukiran dengan amplas yang halus agar permukaan ukiran halus dan tertutup pori-porinya. Bersihkan debu amplasan dengan kuwas, tuangkan politur air di kaleng kosong dan encerkan dengan air secukupnya kemudian oleskan politur dengan kuwas ke seluruh permukaan ukiran dan keringkan di terik matahari.ulangi 1 kali atau 2 kali setiap satu kali olesan dikeringkan di terik matahari. Amplas kembali secara perlahan dengan amplas yang halus lalu olesi politur dengan kuwas 1 atau 2 kali, setiap olesan dikeringkan di terik matahari. Langkah terakhir adalah ngepopi yaitu mengosok ukiran dengan kain pop yang sudah dibasahi dengan politur, caranya lipat kain seperti segi tiga dan gulung lalu celupkan ke larutan politur dan peras kemudian lalu gosokkan kain ke seluruh permukaan ukiran hingga meratadengan gerakan mengikuti bentuk ukiran dan keringkan diterik mata hari. Ulangi 2 hingga 3 kali dan tiap sekali dipanaskan di terik matahari, lakukan hingga ukiran kelihatan menggkilap / sempurna warnanya. 1.6. Finishing dengan Pewarnaan : Bidang kerajinan ukir / karya ukir ( khususnya ukir kayu ) masalah pewarnaan salah satu unsur pembantu . ukiran tanpa ditambah dengan pewarnaan sudah cukup bagus . sebab ukiran merupakan keindahan dari ornamen yang dipahat ( diwujudkan ) dalam bentuk timbul – timbul dan cekung – cekung . Warna asli dari kayu dimiliki unsur dan nilai penghias atau dekeratif . pemberian warna terhadap kayu ukir dapat mengelabuhi pandangan . tetapi juga dapat menambah keindahan , tahan lama , keagungan dan lain – lain . Apabila karya ukir itu diwujudkan dari kayu yang memiliki urat bagus , sebaiknya pewarnaan pada karya ukir itu tidak perlu lagi . tetapi sebaliknya bila karya ukir dari kayu yang kurang bagus . urat – uratnya atau sembarang kayu, maka perlu pemberian warna. Menurut teori warna dapat dibagi 3 bagian yaitu : 1. Warna primer ( warna pokok ) 2. Warna sekunder ( warna campuran pertama ) 3. Warna tertier ( warna campuran kedua ) 1. Warna primer adalah : • Merah • Kuning • Biru 2. Warna sekunder adalah : 8 M KB
  • 9. • Orange ( warna merah dicampur warna kuning ) • Hijau ( warna kuning dicampur warna biru ) • Ungu ( warna merah dicampur warna biru ) 3. Warna tertier adalah : • Coklat kekuningan ( warna orange dicampur warna hijau ) • Coklat kebiruan ( warna hijau dicampur warna ungu ) • Coklat kemerahan warna ungu dicampur warna orange ) Yang dimaksud dengan pewarna untuk ukir-ukiran disini diantaranya ialah : cat dengan bermacam-macam warna politur dan brom. Bahan pencair dari cat diantaranya minyak cat dan terpentin, sedangkan warna brom dapat dicairkan dengan vernis. Bahan atau warna cat, politur dan brom banyak dijual ditoko-toko, khususnya toko besi ( dalam bentuk kaleng ). Alat untuk memberi warna ukiran pada umumnya menggunakan kuas dengan berbagai macam ukuran ataupun menggunakan alat semprot untuk pewarna datar.  PEWARNA DATAR : Yang dimaksud dengan pewarna datar ialah pemberian warna terhadap ukiran dengan satu warna atau lebih yang dapat dibedakan menjadi : 1. Pemberian warna ukiran dengan satu macam warna cat. 2. Pemberian warna ukiran dengan dua warna atau lebih. 3. Kombinasi antara warna cat dengan brom. (baik brom putih maupun kuning emas ). Pewarnaan karya ukir dengan satu macam warna ialah : memberi warna ukiran dengan satu warna, misalnya hanya dengan warna merah atau hijau saja. Cara pemberian warna datar pada ukiran tersebut ialah : 1. Ukiran digosok dengan amplas hingga halus, kemudian disikat hingga bersih. 2. Kemudian diberi warna dasar putih dengan menggunakan kuas atau disemprot hingga rata. 3. Berikutnya ukiran tersebut di cat seluruhnya ( boleh merah, biru , kuning atau warna lain pilih salah satu saja ) menggunakan kuas atau semprot hingga rata. Pemberian warna sungging : Sugging berasal dari kata sunggi dan ing ( Bahasa Jawa ). Sunggi yang berarti menaruh sesuatu di atas kepala dan ing bermakna di atasnya lagi. Yang dimaksudkan dari kata tersebut adalah meninggikan bentuk dengan cara pewarnaan, warna disusun dari warna muda hingga warna tua secara bersaf – saf, warna muda menunjukkan bentuk tinggi dan warna tua menunjukkan bentuk yang rendah. Adapun penerapan warna sebagaimana 9 M KB OU H M KB OU H
  • 10. menurut gradasi warna / tinggkatan warna, warna dapa lebih dari 2 warna dalam satu elemen ukiran. Pekerjaan ini dilakukan dengan penuh ketelitian dan kesabaran, sebab tiap-tiap daun ukiran harus diberi warna yang berbeda , sehingga gambar sungging ini benar – benar merupakan karya yang adi luhung. Gambar sunging banyak dierapkan pada kerajinan wayang kulit dan topeng dari Yogyakarta dan Surakarta. Cara menyungging : 1. Ukiran digosok dengan amplas hingga halus, kemudian disikat hingga bersih. 2. Kemudian diberi warna menurut selera dengan menggunakan kuas atau disemprot hingga rata. 3. Jika menyungging ukiran, bentuk-bentuk ukiran yang tinggi atau bulat diberi warna yang muda, sedangkan bentuk-bentuk ukiran yang cekung, dalam, atau dasaran diberi warna yang tua. 4. Pekerjaan menyungging ibi harus dikerjakan dengan hati-hati sekali, perlu ketelitian, kesabaran serta banyak berlatih. 5. Perbedaan warna harus jelas, karena hal ini daat membedakan bentuk yang akan dukir, yaitu mana yang dibuat tinggi dan mana yang dibuat rendah. 6. Bahan pewarna yang digunakan dapat cat poster, cat tembok, maupun cat minyak dangan penutup cat clear.  Menyungging ukiran dengan bahan pencair politur. Hasil yang dicapai sungginggan dari politur lebih bagus bila dibanding dengan sunggingan dari bahan cat, oleh karena sifatnya politur adalah tahan panas. Bahan untuk menyungging ukiran dengan politur adalah sebagai berikut : 1. Siapkan politur yang sudah jadi. 2. Sediakan bahan berwarna berupa serbuk dapat dibeli ditoko besi atau bangunan . 3. Serbuk yang berwarna putih disebut Sink with, yang berwarna hitam disebut oker dan tiga warna primer, yaitu kuning, merah dan biru. 4. Kemudian politur yang sudah jadi kita campur dengan bahan atau serbuk berwarna sedikit demi sedikit menurut selera. 5. Bila kita hendak mewarnai biru, maka kita membuat campuran biru muda; ialah warna campuran sink with dengan perbandingan 1 : 1 dan dicairkan dengan politur. 6. Setelah ukiran halus dan bersih diberi warna putih, dengan sink with dicampur dengan politur hingga rata. 7. Kemudian baru kita mulai dengan warna biru yang telah tersedia selanjutnya biru sedang dan yang terakhir biru tua. 8. Menyungging dengan politur lebih sukar dan harus dikerjakan dengan cepat, karena sifat bahan politur tersebut cepat kering. 9. Setelah pekerjaan menyungging dengan politur ini selesai, kemudian seluruh sunggingan kita tutup atau dihaluskan dengan politur yang bening atau cair supaya mengkilap ( berkilau ) dengan menggunakan kuas atau kain pop.Pekerjaan terakhir ini disebut babar (mbabar = jawa).  CONTOH GAMBAR PEWARNA SUNGGING 10
  • 11. Kecuali mewarna dengan cat, brom atau politur ada satu cara lagi ialah mewarna dengan prodo ( jawa ). Prodo adalah : semacam brom berwarna kuning emas, dan lebih bagus dari pada brom. Bahan prodo ini sudah tersedia di toko-toko dengan cara dilekatkan pada kertas, hal ini sering disebut dengan nama kertas prodo. Prodo emas ini harganya mahal, maka yang lazim diberi prodo emas adalah bagian yang penting-penting saja. Misalnya : beberapa tokoh-tookoh wayang, sebagian dari topeng kayu atau kain baju kebesaran mempelai dan ukiran dari kayu. Untuk menempelkan kertas prodo ini harus dengan lem ancur atau vernis. Setelah ornamen atau ukiran diberi warna dasar kuning maka kemudian satu persatu-satu daun-daun ukiran dilumasi dengan lem atau vernis tersebut. Kemudian kertas prodo ditempelkan pada ukiran yang telah dilumasi lem tersebut secara berbalik artinya bagian prodo inilah yang ditempelkan sesuai dengan besar kecilnya daun- daun ukiran lalu ditekan dengan jari tangan secara pelan-pelan. Apabila prodo sudah menempel, kertas kita lepas secara perlahan-lahan maka terlihatlah warna kuning emas dari prodo tersebut. Untuk selanjutnya maka satu persatu kertas prodo ditempel dan ditekan kemudian kertas dilepas hingga pekerjaan mewarna dengan prodo ini selesai. 11
  • 12. A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, dan d. 1. Pemberian warna pada ukiran secara bertingkat dari warna muda ke warna bersap-sap disebut…. a. memolitur c. menyungging b. mewarna d. menyangkling 2. Yang termasuk warna pokok adalah…. a. merah, hijau, kuning c. merah, kuning, biru b. merah, orange, hijau d. kuning, ungu, biru 3. Sedangkan yang termasuk warna sekunder adalah…. a. merah, hijau, ungu c. merah, kuning, biru b. merah, orange, hijau d. hijau, ungu, orange 4. Proses memolitur setelah ukiran dihaluskan dan dibersihkan, maka selanjutnya didasari yaitu adonan politur tersebut…. Secara merata. a. disemprotkan c. dipop b. diusapkan d. dikuaskan 5. Dalam finishing politur banyak dijumpai tidak hanya memakai warna serlak saja, melainkan pewarna tambahan sangat dibutuhkan. Untuk politur memakai pewarna serbuk disebut…. a. serlak c. teres b. oker d. pigmen 6. Teknik finishing dengan menggunakan daun pisang/salam kering disebut…. a. sanklin c. Vernis b. sangkling d. vernis 7. Polir Polisten asalnya dari Negara Perancis. Adapun kata Politur berasal dari kata… a. polisten c. polir polisten b. polir ten d. politur 8. Salah satu teknik finishing pada kayu adalah dengan menggunakan Vernis. Tujuan finishing dengan Vernis adalah…. a. warna kayu lebih muda c. urat-urat tetap terlihat b. mudah mengerjakan d. cepat kering 9. Barang kerajinan yang terbuat dari kayu apabila difinishing menggunakan Vernis maka warna kayu akan tampak…. a. lebih tua c. mengkilap c. lebih muda d. antik 10. Dalam membuat politur waktu yang dipergunakan agar serlak dan spirtus bercampur dan hasilnya bagus untuk memolitur adalah…. a. 1 hari 1 malam ( 24 jam ) c. 1 jam b. 1 hari d. 10 jam 11. Jika menyungging ukiran, bentuk-bentuk yang tinggi atau bulat menggunakan warna yang…. a. tua c. gelap b. muda d. kusam 12. Pemberian warna pada ukiran dengan 1 warna atau lebih disebut…. 12
  • 13. a. politur c. Vernis b. vernis d. pewarna datar 13. Warna ungu dapat diperoleh melalui percampuran warna…. a. merah dan biru c. biru dan putih b. merah dan kuning d. biru dan hijau 14. Percampuran warna merah dan kuning akan menghasilkan warna…. a. orange c. merah kekuningan b. ungu d. hijau 15. Warna sekunder dihasilkan dari pencampuran warna…. a. primer dan tertier c. primer dan primer b. primer dan sekunder d. sekunder dan tertier 16. Memberi warna kuning emas pada ukiran dengan cara melekatkan dengan bahan pelekat disebut…. a. brom c. cat poster b. prodo d. dempul 17. Bahan berupa serbuk berwarna putih untuk cairan sungging adalah…. a. oker c. sink with b. cat minyak d. prodo 18. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, campuran serlak dan spirtus pada politur memakai perbandingan…. a. 2 : 5 c. 2 : 6 b. 1 : 1 d. 1 : 6 19. Proses memolitur memakai pewarna sampai saat ini banyak dipakai, untuk membuat warna politur merah tua sebaiknya memakai resep warna, yaitu…. a. 1 liter politur + 5 gram pewarna merah b. 1 liter politur + 5 gram pewarna saparin c. 1 liter politur + 10 gram pewarna hitam lak d. 1 liter politur + 10 gram pewarna politur 20. Warna merah politur pada finishing politur dapat diperoleh dari percampuran…. a. 1 liter politur + 10 gram pewarna induline b. 1 liter politur + 10 gram pewarna sapanine c. 1 liter politur + 10 gram pewarna hitam lak d. 1 liter politur + 10 gram pewarna politur 21. Ngepopi pada proses memolitur sebaiknya menggunakan kain perca dari jenis…. a. katun c. sutera b. fiscos d. tetoron 22. Tahapan akhir pada proses memolitur yang bertujuan memadatkan dan mengkilapkan dengan kain biasa disebut dengan…. a. dasari c. mewarnai b. menyemprot d. ngepopi 23. Pengencer cat minyak yang biasa untuk finishing barang meuble ukir yang baik adalah…. a. air c. tinner b. bensin d. afdunner 24. Saat ini banyak finishing barang meubel ukir yang mempergunakan teknik bakar, sebelum diberi warna, adapun alat untuk membakar biasa memakai…. a. kompor bakar c. lilin b. petromak d. kompresor 25. Barang meubel ukir yang difinishing dengan teknik bakaran secara umum barang akan berwarna…. 13
  • 14. a. hitam c. merah b. coklat d. abu-abu B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Cara finishing yang menggunakan teknik gosokan disebut......................................... 2. Salah satu tujuan finishing menggunakan Vernis adalah............................................. 3. Warna kayu setelah difinishing dengan Vernis akan menjadi .................................... 4. Istilah politur berasal dari kata..................................................................................... 5. Lamanya merendam adonan politur ( serlak + spirtus ) yang baik adalah................... 6. Pewarna pada politur dinamakan................................................................................. 7. Finishing dengan media cat menggunakan teknik gradasi warna ( warna bersap) disebut 8. Warna pokok atau warna utama disebut dengan istilah............................................... 9. Warna merah dan kuning jika dicampur akan menghasilkan warna............................ 10. Hasil percampuran 2 unsur warna primer akan menghasilkan warna.......................... 11. Warna ungu diperoleh dari percampuran warna.......................................................... 12. Meningikan bentuk dengan cara pewarnaan bersaf-saf , disebut................................. 13. Dalam menyungging, bentuk-bentuk yang tinggi sebaiknya diberi warna.................. 14. Perbandingan campuran politur yang baik adalah....................................................... 15. Resep untuk membuat warna merah tua pada politur adalah....................................... 16. Warna hitam gelap pada politur dapat diperoleh dengan perbandingan...................... 17. Kain yang baik digunakan untuk “ngepopi” adalah kain............................................. 18. Tahapan terakhir dalam finishing menggunakan pilitur adalah................................... 19. Bahan pewarna pada politur yang berwarna putih disebut........................................... 20. Salah satu contoh warna prodo adalah......................................................................... 21. Contoh warna sekunder adalah..................................................................................... 22. Warna biru dan kuning jika dicampur akan menghasilkan warna............................... 23. Bahan yang biasa digunakan untuk menyangkling adalah .......................................... 24. Bahan pengencer dalam adonan politur adalah ........................................................... 25. Pemberian warna sungging pada ukiran dapat menggunakan ...................................., ................................, dan ........................................... 14
  • 15. Standar Kompetensi : Mampu mengembangkan daya kreatifitas ukir. Kompetensi Dasar : Menghargai kerajinan ukir kayu. A. PANDANGAN SENI DALAM KERAJINAN UKIR KAYU : Mengamati hasil seni ukir secara cermat dan hati-hati akan menimbulkan rasa senang, nyaman, nikmat, sahdu juga tegang dan sebagainya, tergantung pengalaman seni seseorang yang diperoleh sebelummnya. Ketrampilan ukir khususnya ukir kayu dalam bentuk yang baik dan sempurna selalu menampilkan perwujudan yang indah dan halus selalu menjadikan perasaan orang menjadi senang dan nyaman. Hal ini dapat dipadukan dari arti kata “ Seni “, bahwa seni berarti indah atau halus. Adapum kata ukir atau ukiran berarti pahatan yaitu salah satu kegiatan seseorang dalam bidang ketrampilan ukir untuk mewujudkan karya seni yang dikerjakan dengan pahat ukir. Berarti seni ukir merupakan pekerjaan cukilan-cukilan kayu atau kruwikan yang sambung menyambungnya cukilan atau kruwikan dapat mewujiudkan bentuk gambar yang indah melalui tangan-tangan terampil. Ukiran dapat juga diartikan lukisan atau gambaran. Suatu contoh : bila ada orang berkata ; ukiran dalam hatimu, dikandung maksud dapat diartikan lukisan dalam hatimu. Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa karya seni ukir adalah karya seni yang indah, yang menyenangkan. Menurut kenyataan benda-benda berukir pada umumnya adalah benda akai yaitu benda atau barang-barang dibutuhkan untuk kehidupan orang sehari-hari, maka seni ukir pada bemda atau barang dimaksud merupakan barang yang diperindah dengan tujuan untuk menyenangkan atau menjadikan rasa senang bagi yang mau menghayati. Seni ukir ditinjau dari asal mulanya dan perkembangannya mewujudkan bahwa pada permulaan bangsa Indonesia sudah mengenal ukir, seperti membuat rumah untuk bertempat tinggal, membuat perahu, perisai dan benda-benda pakai lainnya telah dihiasi ukiran. Sebelum kedatangan bangsa Hindu ke Indonesia, ketika itu keadaan bangsa Indonesia masih pada tingkat kehidupan primitif, bangsa Indonesia sudah pandai mengukir. Gaya seni ukir pada wakt itu dinamakan corak primitif. Bentuk-bentuk ini masih nampak pada benda-benda yang dipergunakan untuk keperluan upacara-upacara adat. Contoh : rumah-rumah adat di daerah Sumatra Barat dan Toraja yang penuh dihiasi dengan seni ukir atau ukir primitif. Orang-orang Irian Jaya menghiasi rumahnya dengan ukiran tembus dengan motif manusia dan binatang yang dianggapnya sebagai lambang nenek moyangnya terutama suku Asmat. 15 KERAJINAN UKIR MEMPUNYAI KEGUNAAN PRAKTIS
  • 16. Perahu Bugis, perahu madura, perahu Lombok selalu dihiasi dengan ukiran yang menggambarkan perjuangan mereka di laut. Daerah Jawa dan Bali kaya akan benda-benda yang dihiasi ukiran. Bangsa Hindu datang ke Indonesia dengan mencapai puncak keemasannya kurang lebih abad 10, yaitu pada masa kajayaan/kebesaran raja-raja Hindu Budha di Jawa Tengah. Karena seni ukir yang berkembang pada abad 10 itu disebut seni ukir klasik Indonesia atau seni tradisonal. Bukti peninggalnnya dapat dilihat pada bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasan dan Candi Roro Jonggrang atau Candi Prambanan. Seni ukir klasik Indonesia tersebut akhirnya menjadi panutan untuk dikembangkan di daeah- daerah dalam bentuk seni ukir terapan atau seni ukir yang dilukiskan pada benda pakai atau benda-benda hias lainnya. Dengan perkembangnnya muncullah beberapa macam seni ukir yang disesuaikan dengan daerah dan watak kebudayaan/kepribadian setempat, seperti yang telah diuraikan pada pelajaran terdahulu. Contoh : yaitu dengan munculnya ragam hias pajajaran, ragam hias Mataram, ragam hias Majapahit, ragam hias Bali dan daerah-daerah lain termasuk ragam hias Jepara. Diantara jenis-jenis seni ukir yang berkembang tadi, sei ukir yang berkembang di Jepara pada saat ini mendapat tanggapan positif dan menggembirakan dari kalangan masyarakat negara-negara barat, hal ini disebabkan karena : a. Seni ukir yang berkembang di Jepara banyak diterapkan pada perabot rumah tangga, pada hiasan dinding dll. b. Daerah Jepara dan sekitarnya banyak menghasilakan kayu sebagai bahan baku. c. Gaya seni ukir yang dikembangkan di daerah Jepara mempunyai jenis indah, luwes dan anggun. Seni ukir dapat dismakan dengan seni relief, sebab kedua-dunya berprinsip yang sama yaitu : a. Objek yang dilukiskan melekat pada bidang datar. b. Memproyeksikan bentuk timbul dan bentuk cekung c. Dikerjakan dengan alat pahat ukir. Jenis seni yang dihasilkan oleh para pengrajin/seniman ada enam macam yaitu: 1. Ukir rendah (bas relief) disebut ukir rendah karena gambar yang timbul kurang dari separo belah bentuk utuhnya. 2. Ukir sedang (Mezzo Relief) disebut ukir sedang karena gambar yang timbul tepat separo belah bentuk utuhnya. 3. Ukir tinggi (Haut Relief) disebut ukir tingi karena gambar yang timbul lebih dari separo belah bentuk utuhnya. 4. Ukir cekung atau ukir tenggelam (Encreux Relief) disebut ukir cekung karena gambarnya tenggelam lebih rendah dari pada bidang dasrbya. 5. Ukir tembus atau ukir krawangan (Ayour Relief) disebut ukir tembus karena gambarnya menembus bidang dasar. Sehingga berupa lubang gambar atau krawang. Ada kalanya yang tembus bukan gambarnya tetapi dasarnya. 6. Ukir tumpang, disebut ukir tumpang karena gambarnya tumpang tindih di atas bidang dasar. Ukir tumpang serupa dengan relief karena gambarnya disamping tumpang tindih juga tampak lebih timbul, contoh : relief yang terkenal yaitu relief Ramayana DI Candi Prambanan, relief Sidarta Gautama di Candi Bororbudur dilaksanakan pada batu. Sedangkan sekarang banyak ukiran yang dilaksanakan pada bahan seperti : kayu, bambu, gading, tempurung, dsb. 16
  • 17. Untuk meningkatkan kemampuan mengukir kita khusunya bahan kayu, maka perlu berlatih terus menerus dan mencoba berbagai gambar. Cobalah untuk latiahan mengukir seperti gambar : penari kipas, relief ramayana, hiasan dinding gambar ikan, hiasan dinding gambar burung, selamat mencoba. B. NILAI PRAKTIS : Seperti telah diuraikan pada bagian depan bahwa seni ukir atau seni.Ketrampilan ukir pada dasrnya dibagi menjai dua macam yaitu seni ukir yang diterapkan pada benda pakai dan seni ukir sebagai benda hias. Seni ukir yang diterapkan pada benda pakai adalah merupakan benda atau barang yang mempunyai fungsi praktis untuk memenuhi kebutuhan fisik atau kebutuhan kehidupan. Sedangkan seni ukir sebagai benda hias dikandung maksud benda tersebut dibuat terutama untuk dinikmati nilai estetisnya atau nilai spiritualnya. Benda atau barang tersebut tidak mempunyai nilai praktis, karena tidak dapat diterapkan untuk sesuatu keperluan fisik.Untuk benda terap atau benda pakai dalam penciptaanya selalu mengutamakan fungsi atau kegunaan, kemudian menyusul keserasiannya bentuk seninya. Seni r pada benda-benda pakai dimaksudkan untuk menghias benda itu agar menjadi indah. Oleh karena itu keindahan benda pakai yang akan diukir diciptakan dengan bebtuk yang sesuai dengan funsinya. Sebagian besar benda berukir dibuat untuk kelengkapan dan kperluan sehari-hari, misalnya perabot rumah tangga berupa meja, kursi, almari, sketsel, dll. Berdasarkan kenyataan benda atau barang dihiasi dengan seni ukir mempunyai nilai praktis yang cukup besar. Bahan untuk membuat perabot yang paling cocok satu-satunya adalah bahan kayu yang merupakan bahan paling sempurna untuk keperluan pekerjaan mebel maupun pekerjaan seni ukir, sebab kayu adalah merupakan bahan yang paling mudah khususnya di daerah Jepara. Lagi pula bahan kayu juga mudah dipahat dan mudah disusun atau dirakit menjadi bentuk ang artistik. Jadi kayu adalah bahan yang paling baik untuk perabot rumah tangga yang berukir, sebagai contoh : meja, kursi, almari, tempat tidur, buffet, sketsel, dsb. C. BARANG UKIRAN YANG DIGUNAKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI : Banyak sekali barang barang yang kita pakai sehari-hari yang terbuat dari bahan kayu dan dihiasi dengan ukiran, sebagai contoh : 1. Meja kursi tamu 5. Tempat tidur 2. Buffet 6. Meja kursi makan 3. Sketsel 7. Kursi goyang 4. Bingkai kaca 8. Almari Semua barang tersebut diatas proses pembuatannya dikerjakan melalui beberapa tahap. 1. Tahap pertama : rencana gambar dibuat dulu, misalnya untuk meja kursi tamu, kita pilih modelnya dulu dan juga ragam hias apa yang akan digunakan untuk menghiasnya. Sebab banyak sekali model kursi tamu, misalnya : kursi antik, kursi gajah, kursi garuda, kursi hongkong, kursi rafles dan lain sebagainya. Setelah kita tentukan modelnya, kita tentukan pula ragam hias apa yang sesuai dengan model kursinya, misalnya : kursi antik dengan ragam hias Pejajaran, kursi gajah dengan ragam hias Majapahit dan lain sebagainya. 2. Tahap kedua : pekerjaan untuk pembuatan meja dan kursi dilaksanakan oleh tukang meuble atau tukang perabot rumah tangga. Untuk memproses pembuatan meja dan kursi tersebut 17
  • 18. dari memilih bahan sampai mengerjakan dan sampai jadi berupa meja dan kursi yang masih dalam keadaan polos dilaksanakan oleh tukang perabot rumah tangga. 3. Tahap ketiga : setelah selesai dari tukang perabot rumah tangga yang berupa meja dan kursi yang masih polos tadi, kemudian diserahkan kepada tukang ukir. Selanjutnya tukang ukir memproses mengukir meja dan kursi tersebut bagian demi bagian dengan cara dilepas dulu sambungan-sambungannya, sehingga memudahkan untuk mengukirnya. Proses mengukir juga sama seperti kita pada waktu belajar mengukir, dari awal sampai jadi ukiran. Setelah mengukirnya selesai, kemudian distel kembali sambungan-sambungannya, sehingga berupa meja dan kursi yang sudah berukir. 1. MEJA KURSI TAMU : Meja kursi tamu dipakai oleh setiap rumah tangga dan diletakkan di ruang tamu. Meja kursi tamu yang sudah berukir dapat juga berfungsi sebagai barang yang dipakai sehari- hari, karena meja kursi tamu itu sebagai benda pakai, maka diutamakan unsur kunstruksinya. Harus diingat kekuatan sambungannya dan juga hiasan ukirannya jangan sampai mengurangi kekuatan kursi tersebut. Contoh gambar meja kursi tamu : 2. MEJA KURSI MAKAN : Meja kursi makan juga termasuk barang yang dipakai sehari-hari. Setiap rumah tangga membutuhkan meja kursi makan untuk keperluan makan setiap hari. Bentuk dan ukuran meja kursi makan sedikit berbeda dengan meja kursi tamu. Ukuran meja dan kursi makan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan meja dan kursi tamu. Sedangkan ukuran meja makan lebih besar, supaya dapat untuk menaruh hidangan makan satu keluarga. Contoh gambar kursi makan : 18
  • 19. 3. KURSI GOYANG : Kursi goyang dipakai untuk santai atau beristirahat. Selain kursi tamu dan kursi makan, ada jenis kursi yang bisa digerak-gerakkan atau digoyang dan biasa disebut dengan nama “kursi goyang “. Bedanya terletak pada alas kaki kursi ada tambahan kayu yang melengkung menghubungkan kaki depan dengan kaki belakang. Contoh gambar kursi goyang 4. ALMARI : Almari termasuk barang yang dipakai untuk menyimpan sesuatu barang yang berharga. Almari ada bermacam-macam model dan nama almari. Biasanya sesuai dengan barang yang disimpannya, misalnya almari pakaian yang berfungsi untuk menyimpan pakaian, almari perak berfungsi untuk menyimpan benda-benda pecah belah atau benda-benda alat makan, seperti sendok, piring, mangkok dan lain sebagainya.Dan ada juga yang namanya almari piala yang berfungsi untuk menyimpan piala. Contoh gambar macam-macam almari : 19
  • 20. 5. TEMPAT TIDUR : Tempat tidur berukir juga termasuk barang yang dipakai untuk kebutuhan keluarga, atau biasanya disebut “ Dipan “ ( Bhs. Jawa ). Bentuk dan ukuran tempat tidur bermacam- macam, ada yang satu tingkat atau biasa, ada yang dua tingkat atau susun. Sedangkan untuk ukuran lebarnya biasanya diberi nomor. Misalnya dipan nomor : 1 dengan lebar 180 cm, dipan nomor : 2 lebarnya 160 cm, dipan nomor : 3 lebarnya 90 cm. Contoh gambar tempat tidur ( Jawa : Dipan ) : 6. BUFFET : Buffet berfungsi hampir sama dengan almari, yaitu untuk menyimpan sesuatu barang, tetapi bentuknya berbeda dan barang yang disimpan di buffet juga berbea. Biasanya yang disimpan di Buffet berupa buku-buku, atau benda-benda lainnya berupa hiasan seperti patung kecil, benda keramik dan lain sebagainya. Bentuk dan ukuran Buffet juga bermacam-macam, ada yang ukuran biasa atau satu tingkat, ada yang susun atau dua tingkat. Contoh gambar Buffet : Gambar buffet : 20
  • 21. 7. SKETSEL : Sketsel berfungsi sebagai penyekat ruangan. Disamping sebagai penyekat ruangan juga berfungsi sebagai hiasan yang bisa dipindah-pindah atau digeser letaknya menurut kebutuhan. Sketsel ada yang sebagaian dari kayu dan bagian tengahnya diisi dengan kulit dan biasanya diberi gambar “ wayang” atau gambar yang lain, ada juga yang keseluruhan bahannya dari kayu semua. Contoh gambar sketsel : 8. PIGURA KACA CERMIN : Pigura kaca berhias dipakai untuk bingkai kaca. Bingkai kaca ini bentuknya bermacam- macam, ada yang berbentuk segiempat, ada yang berbentuk oval, ada yang berbentuk madalion dan lain sebagainya. Sedangkan yang digabung dengan meja rias biasanya disebut “ Tolet “. Tolet ini berfungsi juga untuk berhias Contoh gambar pigura kaca : 21
  • 22. 22
  • 23. A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, dan d. 1. Seni ukir diciptakan untuk mewujudkan bentuk yang…. a. trendy c. gemulai b. bergaya d. estetis 2. Bahan kayu bagi meuble ukir di Jepara merupakan bahan yang termasuk kategori…. a. pendukung c. pokok b. pembantu d. pelengkap 3. Sedangkan benda-benda berukir pada zaman dahulu yang masih kita dapatkan sekarang ini dapat dikategorikan sebagai barang…. a. mewah c. kerajinan b. dagangan d. antik 4. Seni ukir adalah bentuk karya seni yang mengandung unsur ….. a. seni pahat b. seni patung c. seni gerak d. seni rupa 5. Hasil karya seni ukir yang mengutamakan nilai estetisnya saja dan tidak mengindahkan konstruksinya termasuk…. a. seni ukir sebagai benda pakai b. seni ukir sebagai benda praktis c. seni ukir sebagai benda hias d. seni ukir sebagai benda dagangan 6. Ukiran yang berupa sendok garpu, centong nasi yang dibuat dari kayu berukuran besar dan panjang , yang dipasang didinding termasuk ukiran benda…. a. benda pakai c. benda hias b. benda praktis d. benda pakai sehari-hari 7. Karya ukiran dapat dilihat, menarik dan tidak membosankan, hal itu berarti…. a. mempunyai jiwa c. mempunyai kekuatan b. mengandung nilai seni d. mengandung nilai spiritual 8. Kreator adalah orang yang berkreasi di bidang seni, yang biasa juga disebut dengan…. a. seniman c. musisi b. penyair d. tutor 9. Seorang penikmat seni yang dapat memberikan penghargaan, sanjungan dan pujian dapat disebut dengan…. a. kritikus c. kontraktor b. apresiator d. koreografer 10. Tiga kegiatan yang dilakukan dalam mengapresiasi suatu karya adalah…. a. membuat karya, menghargai, menilai b. menilai, mengenal, menghargai c. mengenal, menilai, menghargai d. menghargai, mengenal, menilai 11. Jenis kursi yang dapat digerak-gerakan untuk bersantai dinamakan…. a. kursi santai c. kursi goyang b. kursi makan d. kursi tamu 12. Jenis ukiran yang dibuat tembus disebut dengan…. a. ukir tenggelam b. ukir tembus 23
  • 24. c. ukir rendah d. ukir cekung 13. Bas relief adalah istilah lain dari…. a. ukir tinggi c. ukir sedang b. ukir tembus d. ukir rendah 14. Dalam membuat desain ukiran halus memperhatikan irama, yang biasa dikenal dengan…. a. utility c. ritme b. harmoni d. balance 15. Ukir Asmat adalah salah satu ukiran corak primitif dengan motif manusia dan binatang berasal dari…. a. Irian Jaya c. Lombok b. Bugis d. Toraja 16. Indonesia mengalami masa kejayaan/kebesaran raja-raja pada abad X, sehingga seni ukir yang berkembang adalah…. a. seni ukir primitif b. seni ukir modern c. seni ukir kedaerahan d. seni ukir klasik/tradisional 17. Bukti peninggalan seni ukir tradisional masih dapat dijumpai di…. a. perabot rumah tangga b. dinding candi c. gebyok rumah d. meja dan kursi 18. Salah satu alasan seni ukir dinamakan dengan seni relief adalah…. a. bercorak realis b. berbentuk krawangan c. memproyeksikan bentuk timbul dan bentuk cekung d. menggambarkan bentuk figur 19. Sketsel adalah salah satu contoh barang perabot berukir yang berfungsi…. a. penghias ruang tamu b. penyekat ruangan c. tempat menyimpan benda-benda hias d. tempat untuk berhias 20. Tempat tidur/dipan memiliki beberapa ukuran. Untuk dipan nomor 4 berukuran…. a. 120 cm c. 160 cm b. 180 cm d. 90 cm 21. Meja kursi merupakan salah satu barang yang biasa disebut benda pakai, istilah benda pakai mempunyai arti…. a. barang yang dipakai b. barang yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari c. barang yang diperdagangkan d. barang yang mengandung nilai seni 22. Salah satu bukti kejayaan dan perkembangan seni ukir pada abad X terdapat pada peninggalan yang sampai saat ini dapat kita lihat pada…. a. candi b. rumah adat Kudus c. keraton Yogyakarta d. masjid Mantingan 23. Seni ukir dapat disamakan dengan seni relief, dikarenakan ada beberapa alasan, salah satunya adalah…. 24
  • 25. a. sama dikerjakan manusia b. menggambarkan bentuk manusia c. bercorak tradisional d. memproyeksikan bentuk timbul dan cekung 24. Seni ukir dapat diterapkan pada barang hias dan barang pakai. Seni ukir untuk menghias barang pakai seperyi almari, mempunyai nilai praktis karena…. a. sebagai barang hias dan barang pakai sehari-hari b. sebagai barang hiasan saja c. untuk kebutuhan menyimpan barang d. sebagai barang dagangan 25. Seni ukir yang dikembangkan di Jepara mempunyai nilai “seni tinggi”, istilah lain seni tinggi adalah…. a. seniman c. arstitektur b. astistik d. artis B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Istilah “ SENI “ mempunyai arti.................................................................................. ...................................................................................................................................... 2. Bila ada orang berkata “ ukirkan dalam hatimu “ dikandung maksud......................... ...................................................................................................................................... 3. Masa kejayaan/ kebesaran seni ukir terdapat pada abad ke......................................... ...................................................................................................................................... 4. Pada masa itu seni ukir yang dikenal olah raja-raja adalah jenis ukiran..................... dan................................................................................................................................ 5. Bukti peninggalannya dapat dilihat pada bangunan..................................................... ...................................................................................................................................... 6. Ragam hias tradisional Jawa yang anda kenal adalah.................................................. ...................................................................................................................................... 7. Seni ukir yang berkembang di Jepara banyak diterapkan pada.................................... ...................................................................................................................................... 8. Bahan baku yang digunakan pada masyarakat Jepara pada umumnya adalah kayu.... 9. Gaya seni ukir yang dikembangkan di Jepara mempunyai jenis.................................. ...................................................................................................................................... 10. Seni ukir dapat disamakan dengan seni relief. Sebutkan 3 persamaannya ! ...................................................................................................................................... 11. Ukiran rendah juga disebut dengan istilah................................................................... ...................................................................................................................................... 12. Ukiran sedang juga disebut dengan istilah................................................................... ...................................................................................................................................... 13. Ukiran tinggi juga disebut dengan istilah..................................................................... ...................................................................................................................................... 14. Ukiran cekung atau tenggelam juga disebut dengan istilah......................................... ...................................................................................................................................... 15. Ukiran tembus atau krawangan juga disebut dengan istilah....................................... ...................................................................................................................................... 16. Sebutkan 6 benda kerajinan yang mempunyai nilai praktis ! ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 25
  • 26. ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 17. Meja kursi tamu yang sudah berukir berfungsi sebagai .............................................. dan terletak di............................................................................................................... 18. Sebutkan 3 perbedaan “kursi tamu” dengan “kursi makan” ! ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 19. Almari yang berfungsi untuk menyimpan barang pecah belah dinamakan almari...... 20. Almari yang berfungsi untuk menyimpan pakaian dinamakan almari........................ ...................................................................................................................................... 21. Almari yang berfungsi untuk menyimpan piala dinamakan almari............................ ...................................................................................................................................... 22. Sebutkan 3 jenis ukuran tempat tidur yang anda ketahui ! ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 23. Buffet berfungsi untuk.................................................................................................. ...................................................................................................................................... 24. Sketsel berfungsi untuk................................................................................................ ...................................................................................................................................... 25. Bagian tengah dari sketsel biasanya dihias dengan kulit. Gambar yang biasa digunakan untuk menghias kulit adalah gambar............................................................................ ...................................................................................................................................... 26
  • 27. Standar Kompetensi : Mampu mengembangkan daya kreatifitas ukir. Kompetensi Dasar : Menghargai kerajinan ukir kayu. A. NILAI EKONOMIS : Berdasarkan pengertian, bahwa benda pakai adalah benda untuk keperluan sehari-hari, maka hampir setiap orang memerlukannya. Barang-barang semacam itu biasanya diperdagangkan, maksudnya didalam peredarannya terjadi tukar menukar antara barang dengan barang atau barang dengan uang. Jika terjadi peristiwa seperti itu maka berarti barang tersebut mempunyai nilai ekonomis. Benda seni khususnya ukiran dapat digolongkan sebagai benda yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Menurut pasarannya perabot rumah tangga yang berukir pada umumnya harganya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berukir. Oleh karena itu benda berukir sering dikategorikan benda mewah ( barang mewah ). Hasil kerajinan ukir Indonesia, khususnya produksi Jepara banyak diekspor ke luar negeri. Ekspor barang kerajinan ukir ini mendatangkan keuntungan besar bagi pengusaha maupun negara dan mendatangkan penghasilan bagi para pengrajin sebagai mata pencahariannya, dengan begitu sekaligus mengurangi pengangguran warga masyarakat. B. KERAJINAN UKIR DAPAT SEBAGAI PEKERJAAN PROFESIONAL : Kerajinan ukir merupakan bagian dari kelompok kerajinan yang dihasilkan oleh para pengrajin. Banyak barang-barang kerajinan yang dibuat oleh pengrajin misalnya : barang ukiran, anyaman, batik, keramik, wayang kulit dan lain sebagainya. Barang ukiran dibuat oleh pengrajin ukiran, biasanya disebut pengukir atau pemahat. Disebut pemahat karena alat yang digunakan berupa pahat ukir sebagai alat pokoknya. Pemahat atau pengukir ini lebih khusus lagi namanya sesuai dengan bahan apa yang dikerjakan. Misalnya bahan yang diukir dari kayu disebut pengukir kayu, sedangkan bahan yang dikerjakan dari batu disebut pemahat batu. Begitu seterusnya ada pemahat kulit, pemahat atau pengukir perak dan lain sebagainya. Pekerjaan mengukir ini dapat disebut sebagai pekerjaan profesional, apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan bisa menghasilkan barang-barang kerajinan bermutu, sehingga dapat dipasarkan, sehingga hasilnya dapat untuk menopang kehidupan bagi pengukirnya. Untuk menuju kearah itu kita dapat lakukan dengan banyak latihan mengukir, untuk melatih agar tangan kita terampil maupun untuk memperkaya berbagai macam bentuk model sesuai dengan perkembangan, sehingga kita benar-benar menguasai apa yang kita lakukan sebagai pengukir. 27 KERAJINAN UKIR MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
  • 28. Kita harus percaya diri bahwa sebagai pengukir dapat digunakan untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi apabila kita telah bisa mencapai sebagai pengukir yang profesional, yang benar-benar dapat membuat barang-banrang ukiran yang berkwalitas dan mendapatkan pemasaran, kita akan merasa puas dan bahagia dengan hasil yang kita kerjakan. Berarti kita telah dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, tanpa harus mencari pekerjaan kemana- mana. Maka profesi sebagai pengukir dapat juga menjamin masa depan untuk bisa hidup sendiri, dan bisa untuk mencukupi kebutuhan kita sebagai pribadi maupun untuk kebutuhan keluarga. C. KERAJINAN UKIR DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA : Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa apapun pekerjaan seseorang, profesi apapun asal yang dibenarkan oleh agama, tentu hasilnya bermuara untuk kepentingan keluarga dan untuk kesejahteraan keluarga. Kita telah belajar mengukir dan perlu kita tingkatkan terus menerus kemampuan kita, agar pekerjaan yang akan kita pilih sebagai pengukir benar-benar dapat dirasakan hasilnya. Sebab penghasilan yang akan kita peroleh itu berdasarkan kemampuan yang kita miliki, misalnya kemampuan kita masih rendah dalam arti kalau kita membuat barang belum baik mutunya dengan sendirinya akan dinilai atau dihargai rendah pula atau murah. Tetapi apabila kita telah mampu membuat barang yang bermutu dan mengandung nilai seni yang indah, tentu akan dapat nilai yang tinggi, dengan kata lain apabila kita pasarkan akan banyak orang yang menyenangi dan akan dapat dijual dengan harga yang tinggi pula. Dengan hasil jual barang yang kita kerjakan, dan dihargai nilainya, tentu akan kita peroleh pendapatan yang tinggi pula dan akhirnya bisa kita nikmati hasilnya bersama keluarga, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tentu kita tidak boleh melupakan teman-teman kita, mari kita ajak bersama-sama, untuk bekerja bersama melakukan pekerjaan sebagai pengukir, ataupun bekerja secara kelompok, apabila kita mendapat pesanan barang yang jumlahnya banyak. Dengan demikian kita dapat mengembangkan usaha, sehingga dapat melayani pekerjaan dengan jumlah yang banyak pula. Apabila yang kita lakukan dapat membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa keluarga, maka kita dapat memberikan pekerjaan kepada beberapa keluarga tadi, dengan sendirinya keluarga-keluarga tersebut akan memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Dari kelompok keluarga bisa berkembang kepada kelompok warga dan seterusnya, mungkin bisa berkembang sampai satu daerah melakukan usaha kerajinan, sebagai contoh di kabupaten Jepara hampir sebagian besar penduduknya sebagai pengrajin ukir kayu yang tersebar di berbagai desa seperti di desa Tahunan, desa Sukodono, Desa Mantingan, desa Tegalsambi, desa Semat, desa Krapyak , desa Kecapi dan lain sebagainya. Sebagai pengukir maupun pengrajin apapun yang dikerjakan dan dihasilkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya : kita dapat membuat barang-barang berupa meja kursi berukir, almari berukir, buffet, hiasan dinding dan lain sebagainya, tentu hasilnya akan dipakai atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Begitu pula sebaliknya kita sebagai pengrajin akan dapat menikmati hasil penjualan barang-barang yang kita kerjakan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Kita juga harus memikirkan dan menjaga bagaimana agar seni budaya kita jangan sampai punah termasuk seni kerajinan ukir, perlu adanya regenerasi terus menerus agar tidak terputus dari generasi ke generasi berikutnya. D. KERAJINAN UKIR DAPAT MENINGKATKAN PENDAPATAN DAERAH : Di setiap daerah mempubtai budaya, adat dan kesenian yang merupakan ciri-ciri dari daerah tersebut. Begitu pula barang-barang kerajinan yang dihasilkan, tentu juga akan membawa nama daerah dimana barang-barang kerajinan itu dibuat. Misalnya kerajinan perak dari Yogyakarta, kerajinan keramik atau gerabah dari Kasongan, kerajinan batik dari Solo, Pekalongan, Yogyakarta, kerajinan ukir dari Jepara, Surakarta dan sebagainya. Sedangkan satu jenis 28
  • 29. kerajinan saja apabila yang mengerjakan lain daerah tentu akan berbeda corak maupun motifnya, sebagai contoh kerajinan batik : batik dari Solo akan berbeda dengan batik dari Pekalongan, baik dari corak, motif maupun pewarnaan, sehingga orang akan mudah membedakan antara batik dari Solo dan batik dari Pekalongan. Begitu pula kerajinan ukir, setiap daerah tentu mempunyai ciri khusus atau ada perbedaan irama dan corak, meskipun ada persamaan di dalam memproses pada waktu mengerjakanya. Dengan perbedaan tadi justru memperkaya budaya dan motif kerajinan yang kita hasilkan dan dapat dipasarkan ke daerah lain apalagi sampai ke luar negeri, tentu akan meningkatkan pendapatan daerah kabupaten tersebut. Misalnya kabupaten Jepara yang sudah terkenal karena kerajinan ukirnya, bahkan sudah dapat memasarkan hasil kerajinan ukir sampai ke luar negeri, tentu akan dapat meningkatkan pendapatan daerah kabupaten Jepara. Begitu pula kerajinan-kerajinan yang lainnya, tentu juga akan meningkatkan pendapatan daerah dimana kerajinan itu dihasilkan, misalnya : kerajinan kulit, kerajinan anyaman, kerajinan keramik, kerajinan batik dan lain sebagainya. Jadi dari kegiatan yang dikerjakan oleh pengrajin dampaknya akan sangat luas. Dari pengrajin dapat menghasilkan pendapatan seterusnya dapat untuk mencukupi kebutuhan keluarga seperti telah dibahas di depan dan akhirnya dapat meningkatkan pendapat daerah. 29
  • 30. A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, dan d. 1. Dalam perdanganan barang-barang kerajinan meuble ukir mempunyai nilai ekonomi yang…. a. tinggi c. sedang b. rendah d. biasa 2. Dalam cerita Ramayana Prabu Rama Wijaya memanah seekor kijang yang akhirnya menjelma menjadi raksasa. Siapakah sebenarnya raksasa itu…. a. Pandu Dewanoto b. Dosomuka c. Dewoto Cengkar d. Angkling Kusumo 3. Pekerjaan mengukir dapat menghasilkan pendapatan yang dapat mencukupi hidup sehari- hari, maka termasuk pekerjaan…. a. sampingan b. amatir c. profesional d. sosial 4. Barang-barang meuble ukir dari Jepara dapat meningkat hasil penjualannya, bila dipasarkan…. a. ke pasar luar kota b. ke pasar lokal c. ke pasar dalam negeri d. kepasar luar negeri 5. Dengan banyaknya pesanan meuble dari luar negeri di Jepara, maka berakibat meningkatnya ekonomi masyarakat, hal ini berarti…. a. pendapatan b. kebutuhan c. kemiskinan d. pengangguran 6. Agar meuble ukir dari Jepara tetap digemari konsumen dari luar negeri dan tidak kalah saing dengan negara lain, maka perlu dijaga…. a. produksinya b. kuantitasnya c. jenis barangnya d. kualitasnya 7. Dengan dukungan pemerintah daerah, di pedesaan banyak berdiri perusahaan kecil yang dapat membantu kelancaran ekonomi, perusahaan kecil tersebut dapat juga disebut…. a. pengkreditan c. koperasi b. home industri d. penyalur 8. Dengan banyaknya meuble ukir di Jepara, akan banyak menyerap tenaga kerja, berarti dapat…. a. menambah ekonomi b. menambah devisa c. mengurangi kebodohan d. mengurangi pengangguran 30
  • 31. 9. Meuble ukir Jepara merupakan perwakilan bangsa Indonesia di forum internasional dalam bidang kerajinan, bentuk tersebut mempunyai nilai…. a. nasional c. kebangsaan b. internasional d. estetika 10. Dengan majunya meuble ukir di Jepara dan ekspor ke luar negeri di samping mendatangkan keuntungan besar bagi pengusaha, juga dapat mendatangkan…. Bagi negara. a. wisatawan c. bayer b. devisa d. pengrajin 11. Seni ukir dapat berkembang dengan baik apabila tidak meninggalkan…. a. kerajinan c. ekonomi b. seni d. ketiga-tiganya benar 12. Relief, patung, hiasan dinding, selain mempunyai nilai estetis juga mempunyai nilai ekonomis, maksudnya adalah…. a. bentuknya menarik b. ukirannya indah c. kualitasnya bagus d. dapat diperjual belikan 13. Memproduksi barang kerajinan ukir, kita harus memperhatikan beberapa hal, seperti nilai seni, fungsi dan nilai ekonomi. Yang dimaksud dengan nilai ekonomi adalah…. a. barang dapat dijual belikan b. barang dapat dipakai c. barangnya dapat dilihat d. barang terbuat dari kayu 14. Kerajinan ukir sebagai pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan produksi kerajinan daerah, sehingga dapat diperdagangkan ke kota, bahkan negeri lain. Maka kerajinan ukir juga dapat…. a. meningkatkan pendapatan b. meningkatkan keahlian c. meningkatkan banyak daerah d. meningkatkan pendapatan daerah 15. Yang dimaksud ukiran memiliki nilai ekonomi adalah…. a. dapat diperdagangkan c. dapat menghias benda lain b. dapat dipergunakan d. dapat dipamerkan 16. Selain sebagai pekerjaan profesional dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, seni ukir juga dapat meningkatkan…. a. pendapatan daerah b. penghasilan pribadi c. mutu pengrajin d. jumlah tenaga kerja 17. Jepara adalah kota ukir yang terkenal di Indonesia maupun di manca negara, oleh karena itu kita sebagai generasi muda wajib sebagai berikut, kecuali…. a. melestarikan seni ukir b. belajar dengan tekun tentang ukiran c. mempromosikan tentang ukiran Jepara d. membiarkan saja 18. Para pengrajin ukir akar kayu dari belakang gunung desa Mulyoharjo Jepara senantiasa “kreatif” dalam menciptakan karyanya, makna kreatif adalah…. a. memiliki daya cipta c. hasil daya cipta b. dapat berkarya d. kemampuan mencipta 19. Corak ukir primitif banyak menghiasi bangunan-bangunan, hal ini dapat kita jumpai pada bangunan rumah…. 31
  • 32. a. Kudus c. Toraja b. Jepara d. Bali 20. Ukiran dapat ditukarkan dengan barang lain atau dapat pula diperdagangkan untuk dijual, hal ini berarti ukir memiliki…. a. nilai seni c. nilai rupiah b. nilai ekonomi d. nilai tukar 21. Ukir dapat menjadi pekerjaan profesional seseorang sebagai mata pencaharian, yang dimaksud dengan profesional adalah…. a. keahlian c. ketekunan b. keterampilan d. kemandirian 22. Peningkatan pendapatan daerah Jepara memalui bidang meuble ukir adalah berupa pemasukan…. Ke Pemerintah setempat. a.produk meuble c. retribusi b. jasa d. pajak 23. Penjualan hasil karya siswa di sekolah yang paling baik adalah melalui…. a. lelang karya c. kantin b. koperasi siswa d. bazar umum 24. Pasar seni di Indonesia tersbesar dan lengkap menjual berbagai barang seni adalah…. a. pasar seni Sukowati c. pasar Tahunan Jepara b. pasar seni Ancol d. Malioboro 25. Di Jepara juga banyak dikembangkan jenis patung, bahkan di desa…. Sudah ditetapkan sebagai sentra industri patung, karena sebagian besar masyarakatnya membuat patung. a. Senenan c. Mulyoharjo b. Tahunan d. Krapyak B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai praktis “! ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 2. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai sebagai pekerjaanprofesionalisme” .................................................................................................... ............................................. .................................................................................................................................................... 3. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai meningkatkan kesejahteraan keluarga “ .................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................. 4. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan seni ukir mempunyai “nilai dapat meningkatkan pendapat daerah” ! ...................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... 5. Jelaskan secara singkat apa pendapatmu tentang seni ukir di Jepara “untuk masa yang akan datang “! ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 32
  • 33. WIDYA WISATA 1. Pengertian dan tujuan widya wisata Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa biasa dilaksanakan di ruang kelas, namun juga dapat dilaksanakan di luar kelas. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada para siswa agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang suatu materi tertentu yang ada pada mata pelajaran bersifat pengamatan . Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa di luar kelas pada mata pelajaran Mulok Keterampilan Ukir adalah berapresiasi terhadap karya kerajinan ukir, mengamati proses pembuatan karya ukir, mengamati proses finishing, dan proses pemasaran para perajin ukir. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pembelajaran namun ada nuansa rekreasi / wisata, sebabpada kegiatan tersebut anak dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan sekaligus berwisata mengenal lebih dekat pada seni tradisional ukir. Agar siswa dapat melakukan kegiatan dengan baik, maka perlu diberi wadah kegiatan yang sesuai yaitu widya wisata. Melihat istilah widya wisata terdiri dari 2 kata yaitu widya yang berarti pengetahuan/ ilmu pengetahuan, dan wisat berarti rekreasi / piknik. Jadi widya wisata memiliki makna berekreasi / melakukan piknik untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan widya wisata ini memiliki beberapa tujuan , antara lain : 1. melepaskan kejenuhan belajar di kelas. 2. menambah ilmu pengetahuan. 3. mengadakan observasi. 4. membuktikan ilmu yang diperoleh di kelas dengan kenyataan di lapangan. 5. melakukan studi banding 6. mengenal lebih dekat tentang kegiatan seni di daerah tertentu. 7. melatih siswa untuk menyusun laporan kegiatan yang dilakukan. Dari beberapa tujuan widya wisata tersebut diharapkan para siswa dapat melaksanakan dengan baik sehingga benar – benar memperoleh tambahan ilmu pengetahuan. Disamping itu setelah mengakhiri kegiatan widya wisat siswa harus dapat menyusun laporan sebagai bukti untuk penilaian. 2. Obyek widya wisata Banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi dalam pelaksanaan kegiatan ini, namun perlu dipilih obyek – obyek mana yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran, sehingga betul – betul tujuan dapat tercapai. Adapun obyek wisata yang sesuai dikunjungi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Galeri Galeri berasal dari bahasa latin, galleria yang artinya sebuah bangunan yang salah satu sisinya terbuka tanpa pintu. Yang dimaksudkan dalam hal ini Istilah Galeri memiliki makna suatu tempat para seniman berpameran dan berjualan karya seni rupa ( termasuk kerajinan ukir ) Contoh : CHODY GALERI Jepara 2. Desa Seni Desa Seni adalah suatu desa yang sebagian beser penduduknya bekerja di bidang seni / menghasilkan karya seni. 33
  • 34. Contoh : Belakang Gunung Mulyoharjo Jepara ( sentra kerajinan ukir akar dan patung ), Desa Kawak Kec. Pakis Adi 3. Museum Museum adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda – benda yang patut mendapat perhatian umum seperti peninggalan bersejarah, seni, dan ilmu pengetahuan; tempat koleksi atau penyimpanan barang kuno Contoh : Museum Kartini Jepara, Museum Negeri Jawa Tengah Ronggowarsito Semarang. 4. Sanggar Sanggar adalah tempat untuk melakukan kegiatan kesenian ( tari, lukis, ukir, dan lain sebagainya ), digunakan pula sebagai tempat bertukar pikiran tentang ilmu atau bidang kegiatan tertentu. 5. Pasar Seni Pasar Seni adalah tempat untuk memperjual belikan barang - barang seni / tempat memperjual belikan berbagai karya seni. Contoh : Pasar seni Sukowati di Bali, Pasar seni Ancol di Jakarta . 3. Persiapan Widya Wisata : 1. Menyiapkan media yang diperlukan : a. Lembar Pengamatan Siswa ( LPS ), yang berisi tentang daftar pertanyaan kunjungan obyek. yang diamati. b. Alat tulis dan alat penyimpan dokumen ( kamera, handycamp, HP, kamera digital, pensil, bolpoin, spidol, dan alat lain yang diperlukan ) 2. Menyusun Proposal kegiatan Widya Wisata sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan sehingga terarah secara jelas. 3. Menyiapkan transportasi Transportasi menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan widya wisata guna mengantarkan ke tempat tujuan. Adapun jenis transportasi yang dapat digunakan antara lain : sepeda, sepeda motor, bus, mobil, dokar, atau yang lain. 4. Membentuk suatu kepanitiaan 5. Mendata nama peserta. 6. Menyiapkan dana yang diperlukan ( bila perlu dana ) 7. Menentukan obyek yang akan dikunjungi. 8. Menyusun jadwal kegiatan widya wisata sebagai acuhan kegiatan. 9. Menyusun tata tertib widya wisata 4. Pelaksanaan Widya Wisata Dalam pelaksanaannya widya wisata dapat dilakukan secara mandiri, kelompok kecil tiap kelas, maupun kelompok besar seluruh siswa di sekolah tertentu. Untuk dapat terlaksana dengan baik, maka perlu perangkat tersebut di atas ( persiapan ) beteul – betul disiapkan dengan sebaik-baiknya. Pelaksanaan widya wisata yang sudah direncanakan secara baik akan menghasilkan kegiatan yang baik sesuai dengan rencana, dengan demikian tujuan dari pelaksanaan kegiatan dapat tercapai sesuai dengan target. Hal penting dalam melaksanakan kegiatan widya wisata secara kelompok / bersama yang perlu diperhatikan adalah : 1. Mengadakan cheking peserta di masing – masing kelompok 2. Membacakan tata tertib peserta. 3. Membacakan jadwal kegiatan widya wisata kepada peserta 5. Berdo’a sebelum berangkat widya wisata 34
  • 35. 6. Secara kelompok / perorangan peserta menyampaikan pertanyaan kepada pencipta karya yang diamati sesuai dengan acuan di LPS dan mencatatnya. 7. Mensket, atau mengambil gambar dengan alat yang disiapkan terhadap obyek karya yang diamati. Hal ini dilakukan untuk beberapa obyek sesuai dengan yang direncanakan hingga selesai 8. Mengapresiasi karya yang diamati dan menulis hasil apresiasi tersebut di LPS. Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kunjungan ke obyek wisata ukir kayu maupun ke obyek yang ada hubungannya dengan kerajinan ukiran antara lain : 1. Buku catatan : Untuk mencatat hal-hal yang perlu kita ketahui dan kita tanyakan kepada pengusaha, karyawan perusahaan, dan nara sumber obyek yang lain. Buku ini berupa Lembar Pengamtan Siswa ( LPS ) yang berisi tentang data wawancara guna mendapatkan informasi. 2. Buku gambar : Untuk menyeket atau menggambar apa yang kita lihat dan yang penting untuk dikembangkan. 3. Alat tulis : Pensil, spidol, bolpoin, untuk mencatat dan menggambar. 4. Kamera : Untuk mengambil gambar situasi dan lokasi, juga barang-barang kerajinan yang dihasilkan perusahaan. Gb. Kunjungan di perusahaan ukir Mulyoharjo Jepara Adapun hal-hal yang perlu kita ketahui dan ditanyakan di LPS antara lain adalah : 1. Mengenai bahan yang digunakan : a. Dari bahan atau kayu apa kerajinan ukir itu dibuat, sebagai bahan baku ? 35
  • 36. b. Dari kayu atau bahan apa untuk penunjangnya ? c. Dari mana bahan baku dan penunjang dapat diperoleh ? d. Kesulitan-kesulitan untuk mencari bahan baku maupun penunjang. e. Sifat-sifat bahan yang digunakan misalnya : keras, lunak dan sebagainya. 2. Karyawan / Pengrajin : a. Berapakah jumlah karyawan/pengrajin? b. Berapa penghasilan pengrajin per minggu ? c. Berapa lama setiap pekerjaan bisa diselesaikan, dari berbagai pekerjaan dan jenis barang masing-masing lama mengerjakannya. d. Jam kerja sehari dimulai dan jam berapa selesai. 3. Peralatan : a. Alat yang digunakan diperoleh atau dapat dibeli dimana untuk alat tradisional ? b. Alat apa saja yang sudah digunakan dengan mesin ? c. Masing-masing alat fungsi dan gunanya. d. Alat pokok dan alat bantu terdiri dari apa saja ? 4. Produksi : a. Jenis barang apa saja yang dihasilkan ? b. Dapat menghasilkan berapa setiap bulan atau minggu jumlah barang yang diproduksi ? c. Perhatikan motif-motif ukirannya. d. Bagaimana memproses dari awal sampai jadi ? e. Bagaimana memfinishing ? f. Bagaimana mengepak / mengemas barang ? 5. Pemasaran : a. Berapa harga jual setiap barang ? b. Berapa modal/harga dasar setiap barang ? c. Kemana saja barang yang dihasilkan dipasarkan ? d. Barang yang dihasilkan hanya melayani pesanan atau membuat stok barang ? e. Kesulitan pemasaran maupun modal bagaimana mengatasinya ? f. Perlu promosi atau pameran atau tidak ? Secara singkat dapat ditulis data pertanyaan sebagai berikut : a. Jenis karya : ............... ( misal : PATUNG ) b. Judul karya / tema : pacuan kuda c. Ukuran : 50 cm x 120 cm x 75 cm d. Bahan : kayu jati / kayu e. Alat : pahat, gergaji senso, petel,ganden,amplas, vluter f. Proses : digambar, digergaji senso, dibentuk dengan pahat, Bagian rambut divluter/dicoret, dan .....seterusnya. g. Apresiasi : beri komentar karya yang anda amati . ! Bila kegiatan tersebut di atas telah diselesaikan dengan secara urut berdasarkan susunan obyek yang dikunjungi maka selesailah sudah pelaksanaan kegiatan widya wisata tersebut. Para peserta dapat melanjutkan kegiatannya yang bersifat rekreatif yaitu melihat – lihat obyek widya wisata secara fres dan menikmati keindahan sekitar obyek. 36
  • 37. 6. Penyusunan Laporan Usai pelaksanaan kegiatan widya wisata, maka para siswa harus menindaklanjuti kegiatan ini dengan penyusunan laporan. Sebagai bahan penyusunan laporan adalah hasil pengamatan yang telah dilakukan selama di obyek wisata sesuai dengan acuan di LPS tersebut. Adapun bentuk penyusunan laporan dapat dibuat sesuai dengan format seperti di bawah ini : 1. Halaman Judul, ( Misal : WIDYA WISATA UKIR JEPARA ) 2. Halaman pengesahan, ( isi : telah disahkan oleh Guru Ukir pada tgl..............) Ditulis dalam 1 ( satu ) lembar tersendiri 3. Prakata, ( ditulis di halaman tersendiri ) 4. Daftar isi, ( berisi semua yang hal yang ditulis sesuai bab- bab yang ada) 5. Isi : a. Bab. I . : PENDAHULUAN b. Bab II. : UKIR AKAR KAYU BELAKANG GUNUNG MULYOHARJO c. Bab III. : MUSEUM KARTINI d. Bab IV. : UKIR BATU KARANG DI MASJID MANTINGAN JEPARA e. Bab. V : PENUTUP ( SIMPILAN DAN SARAN ) 6. Daftar gambar obyek widya wisata/ karya seni. CONTOH PROPOSAL WIDYA WISATA : PROPOSAL WIDYA WISATA UKIR KELAS IX B SMP 1 JEPARA A. Pendahuluan : Kurikulum Pendidikan yang ada menjadi acuhan dalam menentukan materi – materi pembelajaran sehingga apa yang harus dicapai dalam mata pelajaran tertentu itu jelas. Kompetensi apa yang harus dicapai pada mata pelajaran terdeskripsikan pada kurikulum secara jelas. Salah satu bagian dari bentuk kurikulum yang ada adalah kurikulum muatan lokal ukir yang dimiliki Kabupaten Jepara yang harus dilaksanakan di setiap SMP yang ada di daerah tersebut. Muatan materi pembelajarannya ada yang dilaksanakan di dalam kelas dan ada pula yang dilaksanakan di luar kelas. Sebagai contoh yang dilaksanakan di luar kelas adalah materi widya wisata. Oleh karena itu bentuk kegiatan yang dilakukan dapat dilakukan di luar jam pelajaran. B. Maksud dan tujuan Maksud diselenggarakannya widya wisata adalah untuk memenuhi tugas ukir sesuai dengan kurikulum muatan lokal SMP Kabupaten Jepara Adapun tujuan pelaksanaan widya wisata yang diseleng garakan adalah sebagai berikut : 1. melepaskan kejenuhan belajar di kelas. 2. menambah ilmu pengetahuan. 3. mengadakan observasi. 4. membuktikan ilmu yang diperoleh di kelas dengan kenyataan di lapangan. 37
  • 38. 5. melakukan studi banding 6. mengenal lebih dekat tentang kegiatan seni di daerah tertentu. 7. melatih siswa untuk menyusun laporan kegiatan yang dilakukan. C. Waktu pelaksanaan: Hari, tanggal : Ahad, 30 November 2008 Waktu : Jam 07.00 – 14.00 WIB D. Obyek yang dikunjungi : 1. Sentra kerajinan ukir Mulyoharjo ( Desa Seni ) 2. Museum Kartini 3. Ukir batu karang di Masjid Mantingan Jepara ( Apresiasi ) E. Transportasi : ” DOKAR ” F. Kepanitiaan : Terlampir G. Rencana Anggaran : Terlampir H. Jadwal Kegiatan : Terlampir I. Daftar peserta : Terlampir J. Tata Tertib Peserta : Terlampir K. Penutup Demikian proposal ini dibuat agar dapat sebagai acuhan dalam melaksanakan kegiatan , semoga Allah SWT meridloi Nya Jepara, ............................. Ketua Sekretaris, TTD TTD ( nama siswa ) ( nama siswa ) Mengetahui Guru Mapel Ket. Ukir TTD Tulis Nama Guru ukir yang membina NIP................................................... CONTOH LAMPIRAN - LAMPIRAN : 38
  • 39. LAMPIRAN : 1 PANITIA WIDYA WISATA UKIR KELOMPOK 1 KELAS IX A SMP NEGERI 1 JEPARA Guru Pembina : Subagya Eka Santosa, S.Pd. Ketua : Adi Nugroho Sekretaris : Astrid Belinda SF Bendahara : Winda Nadila Seksi transportasi konsumsi : Fahrizal Akbar O Seksi publikasi,dokumentasi : Filian Enggar Krisnada LAMPIRAN : 2 RENCANA AGGARAN 1. Administrasi dan penyusunan laporan : Rp. 15.000,- 2. Tranportasi ( sewa dokar ) : 90.000,- 3. Tiket masuk museum kartini 5 orang x Rp. 2.000,- : 10.000,- 4. Publikasi, dokumentasi, dan kompensasi perajin : 25.000,- 5. Konsumsi / snack 5 orang : 30.000,- ___________ + JUMLAH : Rp. 170.000,- Biaya total Rp. 170.000,- dibagi 5 orang = Rp. 34.000,-/ orang LAMPIRAN : 3 JADWAL KEGIATAN 1. Jam 07.00 – 07.30 : Persiapan / siswa kumpul di sekolah 2. Jam 07.30 – 07.50 : Perjalanan ke sentra ukir Mulyoharjo. 3. Jam 07.50 – 08.50 : Kunjungan di sentra ukir Mulyoharjo. 4. Jam 08.50 – 09.15 : Perjalanan ke museum Kartini. 5. Jam 09.15 – 10.15 : Kunjungan di museum Kartini. 6. Jam 10.15 – 10.45 : Perjalanan ke masjid Mantingan. 7. Jam 10.45 – 12.15 : Kunjungan di masjid Mantingan. 8. Jam 12.15 – 12.45 : Perjalanan ke sekolah ( pulang ke SMP 1 Jepara ) 9. Jam 12.45 ........... : Tiba di sekolah ( SMP 1 Jepara ) dan pulang ke rumah. 39
  • 40. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang merupakan jawaban yang paling benar ! 1. Bahan finishing politur adalah berasal dari campuran suatu bahan … dengan spiritus. a. oker b. minyak cat c. sirlak d. sinkwit 2. Proses finishing dengan politur dengan menggunakan alat … secara berulang kali, kemudian tahap akhir agar lebih mengkilap dengan dimop/dipop. a. cat b. semprot c. gosok d. kuas 3. Untuk menghaluskan permukaan kayu yang akan difinishing adalah dengan bahan / alat …. a. batu asah b. gerenda c. pahat d. amplas/ambril 4. Untuk mengencerkan cairan vernis yang masih terlalu kental digunakan … a. spiritus b. minyak tanah c. minyak cat d. air 5. Istilah lain finishing dengan sangkling adalah …. a. mengamplas b. menggosok c. menguas d. mengpop 6. Bahan politur yang baik yaitu dari serlak dan spiritus yang direndam dalam waktu …. a. 30 jam c. 20 jam b. 24 jam d. 10 jam 7. Bahan dan alat finishing sangkling di bawah ini, kecuali …. a. Oker c. daun pisang kering b. kertas gosok d. lilin 8. Barang mebel ukir yang difinishing dengan teak oil akan menjadi …. a. warna kayu lebih tua b. warna kayu lebih muda c. kemerah–merahan d. kekuningan 9. Politur dari kata polis palisten dari kata asing yaitu dari bahasa …. a. Inggris b. Amerika 40
  • 41. c. Perancis d. Jerman 10. Warna merah, biru, kuning termasuk warna …. a. sekunder b. tertier c. primer d. tertiary 11. Warna merah dan biru apabila dicampur dengan perbandingan yang sama, menjadi warna …. a. hijau b. merah kebiruan c. ungu/violet d. orange 12. Warna kuning dicampur dengan warna biru menjadi warna … a. primer b. sekunder c. tertier d. netral 13. Percampuran warna primer dan sekunder adalah …. a. warna primer b. warna tertier c. wana komplementer d. warna analogus 14. Warna merah dicampur dengan warna kuning menjadi warna …. a. orange b. pink c. ungu d. hijau 15. Alat pop untuk memadatkan hasil pemelituran berasal …. a. dari kain kaos b. dari kain kasa c. dari kain dril d. dari kain pel 16. Untuk menutup lubang kayu yang tidak dikehendaki saat akan dipolitur perlu ditutup dengan …. a. oker b. dempul lilin c. sinkwit d. bubuk kayu 17. Warna sekunder adalah berasal dari campuran warna primer dengan warna …. a. sekunder b. primer c. tertier d. tertiery 18. Untuk mengencerkan cat yang terlalu kental menggunakan …. a. minyak kelapa b. minyak tanah c. minyak cat d. spiritus 19. Alat yang digunakan dalam finishing bakar adalah …. a. Tungku c. alat semprot api 41
  • 42. b. Open d. terik matahari 20. Untuk finishing bakar, bahan pewarna yang sering digunakan adalah …. a. cat poster b. cat air c. cat tembok d. cat minyak 21. Menilai dan menghargai karya seni …. a. referensi b. apresiasi c. artistik d. estetis 22. Dalam karya ukir secara keseluruhan kita kenal dengan irama yang maksud di sini adalah …. a. proporsi b. balance c. fariasi d. ritme 23. Orang yang tugasnya mengapresiasi karya seni / ukir disebut …. a. psikomotor b. apresiator c. kontraktor d. profesor 24. Mengamati hasil seni ukir secara cermat dan hati–hati akan menimbulkan rasa senang dan nyaman, hal ini dapat dipadukan dari arti kata seni yang artinya …. a. hiburan b. pemandangan c. indah dan halus d. seniman 25. Sebelum kedatangan bangsa Hindu ke Indonesia, bangsa pribumi Indonesia sudah pandari mengukir. Adapun gaya seni ukir pada waktu itu dinamakan corak …. a. asmad b. primitif c. modern d. tradisional 26. Jenis ukir yang gambarnya tumpang tindih di atas bidang dasar …. a. ukir tenggelam b. ukir rendah c. uir tembus d. ukir tumpang 27. Ukir yang gambarnya tenggelam lebih rendah dari bidang dasarnya …. a. ukir tinggi / haut relief b. ukir sedang / mezzo relief c. ukir cekung / encreux relief d. ukir susun 28. Ukiran dari akar kayu jati yang dibentuk meja dan kursi, ini termasuk benda ukiran yang … a. mempunyai nilai prktis b. sebagai hiasan c. sebagai relief d. sebagai barang mewah 29. Untuk membedakan ukiran meja kursi tamu dengan meja kursi makan adalah …. 42
  • 43. a. tidak ada bedanya / sama b. meja tamu lebih rendah dari meja makan c. meja tamu lebih tinggi dari meja makan d. meja tamu lebih bagus dari meja makan 30. Almari yang fungsinya untuk menyimpan piala adalah …. a. almari perak c. almari piala b. almari grabah d. almari pakaian 31. Ukuran tempat tidur / dipan nomor 3 adalah lebarnya …. a. 180 cm c. 120 cm b. 160 cm d. 90 cm 32. Dalam perdagangan barang–barang kerajinan mebel ukiran mempunyai nilai ekonomi yang …. a. Rendah c. sedang b. Tinggi d. murah 33. Karya yang dikerjakan sungguh–sungguh dan menghasilkan barang kerajinan yang bermutu sehingga dapat dipasarkan dan dapat menambah penghasilan bagi pengrajin, pekerjaan tersebut dinamakan …. a. Professional c. sampingan b. Amatir d. tambahan 34. Untuk menambah wawasan mengenai kerajinan ukir kayu dan mengamati secara langsung serta mendapat informasi dari berbagai pihak yang terkait. Hal ini merupakan tujuan dari …. a. Pariwisata c. widya wisata b. Pameran d. karya wisata 35. Mempersiapkan buku catatan, buku gambar, alat–alat tulis dan kamera foto termasuk persiapan untuk …. a. perlengkapan pengrajin c. kunjungan obyek b. pemasaran d. mendirikan mebel 36. Hal–hal yang digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan salah satunya adalah …. a. Peralatan c gambar b. Bahan d. tempat 37. Untuk mengambil gambar di obyek wisata kita gunakan alat …. a. kamera b. pensil/sket c. buku d. spidol 38. Hiasan yang berfungsi sebagai penyekat ruangan dan dapat dipindah–pindah posisinya dinamakan …. a. toilet b. meja c. almari d. sketsa 39. Barang mebel yang berfungsi untuk menyimpan benda–benda antik. buku–buku dinamakan …. a. buffet b. nakas c. gerobag d. guci 40. Teknik mewarna ukiran dengan bersap–sap dari warna muda ke warna tua disebut …. a. sungging c. bakaran 43
  • 44. b. sangkling d. sending B. Uraian 1. Salinlah gambar desain gantungan kunci motif asmad di bawah ini dengan ukuran + 3 cm x 5 cm. 2. Gambarlah hiasan dinding gambar burung untuk latihan mengukir seperti gambar di bawah ini, dengan ukuran gambar 2 kali lebih besar. 3. Salinlah desain hiasan dingin bentuk ikan dengan ukuran atau diameter 7 cm. 4. Contohlah gambar di bawah ini dengan ukuran 2 kalinya ! 5. Buatlah gambar seperti contoh di samping minimal 2 (dua) kalinya ! 44
  • 45. 45