Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan terapi komplementer dalam keperawatan. Terapi komplementer menjadi pilihan pengobatan yang populer di berbagai negara. Dokumen ini menjelaskan definisi, jenis, dan peran perawat dalam penerapan terapi komplementer sesuai dengan prinsip keperawatan yang holistik.
Sistem pernapasan meliputi proses pertukaran gas antara paru-paru dan darah melalui rongga hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, dan alveolus. Beberapa gangguan sistem pernapasan umum meliputi influenza, bronkitis, asma, polip hidung, tuberkulosis, sesak napas, faringitis, pneumonia, dan emfisema paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Sistem pernapasan meliputi proses pertukaran gas antara paru-paru dan darah melalui rongga hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, dan alveolus. Beberapa gangguan sistem pernapasan umum meliputi influenza, bronkitis, asma, polip hidung, tuberkulosis, sesak napas, faringitis, pneumonia, dan emfisema paru-paru.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan transkultural berfokus pada perbedaan dan kesamaan budaya dalam memberikan perawatan kesehatan yang menghargai nilai-nilai budaya pasien.
2. Tujuannya adalah mengembangkan ilmu keperawatan yang humanis dan memberikan perawatan yang sesuai dengan budaya pasien.
3. Contoh perkembangannya di Indonesia adalah masyarakat Dayak di Kalimantan yang mulai meninggalkan mitos
Dokumen tersebut membahas tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia. Kode etik ini berfungsi sebagai pedoman bagi perawat dalam berperilaku secara etis dan menjalin hubungan profesional. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur kode etik seperti respek, otonomi, beneficence, dan kerahasiaan informasi pasien. Perawat dituntut untuk memahami dan menerapkan kode etik ini dalam praktik keperawatan sehari-hari
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
implikasi transcultural dalam praktek keperawatanary Camba
Transkultural nursing mempelajari perbedaan dan kesamaan nilai budaya. Budaya mempengaruhi kehidupan individu sehingga penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya pasien. Agama juga berpengaruh besar dalam keperawatan karena menjadi pedoman tindakan perawat.
Teori Komfort Kolcaba menekankan pada penilaian kebutuhan akan kenyamanan pasien secara holistik yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Teori ini menyarankan perancangan tindakan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatan dan perilaku pencarian kesehatan yang baik. Teori ini populer dalam praktik perawatan klinis maupun pendidikan perawat.
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan transkultural berfokus pada perbedaan dan kesamaan budaya dalam memberikan perawatan kesehatan yang menghargai nilai-nilai budaya pasien.
2. Tujuannya adalah mengembangkan ilmu keperawatan yang humanis dan memberikan perawatan yang sesuai dengan budaya pasien.
3. Contoh perkembangannya di Indonesia adalah masyarakat Dayak di Kalimantan yang mulai meninggalkan mitos
Dokumen tersebut membahas tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia. Kode etik ini berfungsi sebagai pedoman bagi perawat dalam berperilaku secara etis dan menjalin hubungan profesional. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur kode etik seperti respek, otonomi, beneficence, dan kerahasiaan informasi pasien. Perawat dituntut untuk memahami dan menerapkan kode etik ini dalam praktik keperawatan sehari-hari
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
implikasi transcultural dalam praktek keperawatanary Camba
Transkultural nursing mempelajari perbedaan dan kesamaan nilai budaya. Budaya mempengaruhi kehidupan individu sehingga penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya pasien. Agama juga berpengaruh besar dalam keperawatan karena menjadi pedoman tindakan perawat.
Teori Komfort Kolcaba menekankan pada penilaian kebutuhan akan kenyamanan pasien secara holistik yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Teori ini menyarankan perancangan tindakan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatan dan perilaku pencarian kesehatan yang baik. Teori ini populer dalam praktik perawatan klinis maupun pendidikan perawat.
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).pptLucuLucuan3
Terapi komplementer adalah pengobatan alternatif yang dapat digunakan bersamaan dengan perawatan medis konvensional untuk memperbaiki fungsi sistem tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh agar dapat menyembuhkan diri. Terapi komplementer didasarkan pada pendekatan holistik dan interaksi antara tubuh, pikiran, dan semangat.
- Terapi komplementer adalah pengobatan tradisional yang diintegrasikan dengan pengobatan modern untuk meningkatkan kesehatan secara holistik meliputi aspek fisik, mental dan spiritual.
- Terapi komplementer dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu berbasis biologi, mind-body, manipulatif, energi, dan sistem kedokteran tradisional.
- Peran perawat dalam terapi komplementer adalah memberikan asuhan keperawatan secara holistik
Terapi komplementer dan alternatif dalam keperawatan membahas berbagai pilihan pengobatan tradisional dan non-medik yang dapat diintegrasikan ke dalam perawatan kesehatan berdasarkan prinsip holistik. Ners perlu memahami berbagai terapi seperti terapi jiwa-raga, herbal, manipulasi, dan energi serta mengintegrasikannya dengan pengkajian keperawatan yang berfokus pada relasi, kehadiran, dan pemulihan pasien secar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian holistik care yang menekankan pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan manusia dengan mempertimbangkan aspek spiritual, emosional, intelektual, dan fisik. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah dan jenis-jenis pengobatan holistik serta penerapannya dalam perawatan kesehatan yang melihat pasien secara menyeluruh.
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa yang bertujuan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif melalui berbagai jenis terapi seperti individu, kelompok, keluarga, lingkungan, biologis, kognitif, dan perilaku.
Dokumen tersebut membahas pengobatan holistik yang menganggap kesehatan sebagai hubungan antar berbagai aspek kesehatan seperti biologis, perilaku, sosial dan lingkungan. Juga membahas pendekatan komplementer seperti nutrisi, psikologis, fisik dan kombinasinya seperti yoga dan tai chi. Metode penyembuhan prana juga dijelaskan sebagai penyembuhan energi tanpa sentuhan yang menggunakan energi kehidup
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis terapi modalitas untuk penanganan gangguan jiwa, di antaranya terapi individual, terapi lingkungan, terapi biologis, terapi kognitif, terapi keluarga, terapi kelompok, terapi perilaku, dan terapi bermain. Setiap jenis terapi memiliki pendekatan dan tahapan yang berbeda-beda dalam menangani klien gangguan jiwa.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan holistik, yang didefinisikan sebagai praktik keperawatan yang bertujuan untuk menyembuhkan seluruh orang secara keseluruhan, bukan hanya gejala fisiknya. Dokumen ini juga membahas tentang pendiri keperawatan holistik, teori-teori yang mendasarinya, jenis-jenis terapi yang diterapkan, peran perawat holistik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pel
2. Sejarah
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini
menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan
komplementer atau alternatif menjadi bagian
penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika
Serikat dan negara lainnya (Snyder &
Lindquis, 2002).
Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna
terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi
praktik konvensional (Smith et al., 2004).
Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna
terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991
menjadi 42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder &
Lindquis, 2002).
3. • Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan
pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan
kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan
seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak
dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith
et al., 2004). Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila
keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat untuk berperan
memberikan terapi komplementer.
4. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang
digabungkan dalam pengobatan modern (Andrews et al.,
1999).
Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas
yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan
kesehatan (Crips & Taylor, 2001).
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan
pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi
yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
Definisi
6. Sesuai dengan prinsip keperawatan
yang memandang manusia sebagai
makhluk yang holistik (bio, psiko,
sosial, dan spiritual).
Perlu didukung kemampuan perawat
dalam menguasai berbagai bentuk
terapi keperawatan termasuk terapi
komplementer
Penerapan terapi komplementer pada
keperawatan perlu mengacu kembali
pada teori-teori yang mendasari
praktik keperawatan.
7. Hasil Penelitian
Terapi sentuhan untuk meningkatkan relaksasi, menurunkan
nyeri, mengurangi kecemasan, mempercepat penyembuhan
luka, dan memberi kontribusi positif pada perubahan
psikoimunologik (Hitchcock et al., 1999).
Terapi pijat (massage) pada bayi yang lahir kurang bulan dapat
meningkatkan berat badan, memperpendek hari rawat, dan
meningkatkan respons. Sedangkan terapi pijat pada anak autis
meningkatkan perhatian dan belajar. Terapi pijat juga dapat
meningkatkan pola makan, meningkatkan citra tubuh, dan
menurunkan kecemasan pada anak susah makan (Stanhope,
2004).
8. Hasil lainnya yang dilaporkan misalnya penggunaan
aromaterapi. Salah satu aromaterapi berupa penggunaan
minyak esensial berkhasiat untuk mengatasi infeksi bakteri
dan jamur (Buckle, 2003).
Tanaman lavender dapat mengontrol minyak kulit, sedangkan
teh dapat membersihkan jerawat dan membatasi
kekambuhan (Key, 2008).
9. Hasil riset juga menunjukkan hipnoterapi meningkatkan suplai
oksigen, perubahan vaskular dan termal, mempengaruhi
aktivitas gastrointestinal, dan mengurangi kecemasan
(Fontaine, 2005).
Hasil-hasil tersebut menyatakan terapi komplementer sebagai
suatu paradigma baru (Smith et al., 2004).
10. Kebutuhan perawat dalam meningkatnya kemampuan
perawat untuk praktik keperawatan semakin meningkat. Hal
ini didasari dari berkembangnya kesempatan praktik mandiri.
Minat masyarakat Indonesia terhadap terapi komplementer
ataupun yang masih tradisional juga mulai meningkat, karena
dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai
manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih
menyeluruh juga lebih murah.
11. MACAM-MACAM TERAPI
KOMPLEMENTER
Invasif
Akupuntur dan cupping
(bekam basah) yang
menggunakan jarum dalam
pengobatannya
Non-invasif
Terapi energi (reiki, chikung, tai
chi, prana, terapi suara), terapi
biologis (herbal, terapi nutrisi,
food combining, terapi jus,
terapi urin, hidroterapi colon
dan terapi sentuhan modalitas;
akupresur, pijat bayi, refleksi,
reiki, rolfing, dan terapi lainnya
(Hitchcock et al., 1999)
12. mind-body therapy yaitu memberikan intervensi
dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi kapasitas
berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi
tubuh misalnya perumpamaan (imagery), yoga, terapi
musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai chi,
dan terapi seni.
Klasifikasi Terapi Komplementer
Kategori Pertama
National Center for Complementary/ Alternative Medicine (NCCAM) membuat
klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem pelayanan dalam lima kategori
13. Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan
kesehatan yang mengembangkan pendekatan
pelayanan biomedis berbeda dari Barat misalnya
pengobatan tradisional Cina, Ayurvedia, pengobatan
asli Amerika, cundarismo, homeopathy, naturopathy.
Kategori Kedua
14. Terapi biologis, yaitu natural dan praktik biologis dan
hasil-hasilnya misalnya herbal, makanan).
Kategori Ketiga
Terapi manipulatif dan sistem tubuh. Terapi ini
didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh
misalnya pengobatan kiropraksi, macam-macam pijat,
rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
Kategori Keempat
15. Terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam tubuh
(biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh
misalnya terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan,
reiki, external qi gong, magnet. Klasifikasi kategori
kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa
kombinasi antara biofield dan bioelektromagnetik
(Snyder & Lindquis, 2002).
Kategori Kelima
16. Klasifikasi lain menurut Smith et al (2004)
meliputi gaya hidup (pengobatan holistik,
nutrisi), botanikal (homeopati, herbal,
aromaterapi); manipulatif (kiropraktik,
akupresur & akupunktur, refleksi, massage);
mind-body (meditasi, guided imagery,
biofeedback, color healing, hipnoterapi). Jenis
terapi komplementer yang diberikan sesuai
dengan indikasi yang dibutuhkan.
17. •Pengobatan alternative : Terapi herbal, akupunktur, pengobatan herbal Cina
•Intervensi tubuh dan pikiran : Meditasi, hipnosis, terapi perilaku, relaksasi
Benson, relaksasi progresif, guided imagery, pengobatan mental dan spiritual
•Terapi bersumber bahan organik : Terapi diet , terapi jus, pengobatan
orthomolekuler (terapi megavitamin), bee pollen, terapi lintah, terapi larva
•Terapi pijat, terapi gerakan somatis, dan fungsi kerja tubuh : Pijat refleksi,
akupresur, perawatan kaki, latihan kaki, senam
•Terapi energi : Qigong, reiki, terapi sentuh, latihan seni pernafasan tenaga
dalam, Tai Chi
•Bioelektromagnetik : Terapi magnet
Bentuk intervensi terapi modalitas dan komplementer memerlukan kajian dan
pengembangan yang disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat, terutama
pada agregat
Ranah terapi komplementer dan bentuk-bentuk terapi
komplementer (Cushman & Hoffman, 2004):
18. PERAN PERAWAT
Konselor
Pendidik kesehatan
Peneliti
Pemberi pelayanan langsung
Koordinator
Advokat
19. Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. (1999). Nurse’s
handbook of alternative and complementary therapies. Pennsylvania: Springhouse.
Buckle, S. (2003). Aromatherapy. http// .www.naturalhealthweb.com/art icles,
diperoleh 25 Januari 2008.
Fontaine, K.L. (2005). Complementary & alternative therapies for nursing practice. 2th
ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Hitchcock, J.E, Schubert, P.E., Thomas, S.A. (1999). Community health nursing: Caring
in action. USA: Delmar Publisher.
Key, G. (2008). Aromatherapy beauty tips. http// .www.naturalhealthweb.
com/articles/ georgekey3.html, diperoleh 25 Januari 2008.
Nezabudkin, V. (2007). How to research alternatif treatment before using
them.http//.www.naturalhealthweb.com/art icles/ Nezabudkin1.html, diperoleh 25
Januari 2008.
Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C. (2004). Clinical nursing skills: Basic to advanced
skills. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Snyder, M. & Lindquist, R. (2002). Complementary/alternative therapies in nursing. 4th
ed. New York: Springer.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2016). Community & public health nursing. 6th ed. St.
Louis: Mosby Inc.
Refrensi