SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
TERAPI KOMPLEMENTER SEBAGAI
KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN
Ns. Diny Vellyana S.Kep.,MMR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
Sub
Kajian
• Pendahuluan
• Definisi
• Sejarah
• Pemilihan Metode Terapi Komplementer
• Pemilihan Penggunaan Metode Komplementer
• Hubungan Keperawatan & Terapi Komplementer
• Kategori Terapi Komplementer
• Peraturan Menteri Kesehatan RI
Pendahulu
an
• Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Atau dikenal juga terapi modalitas atau aktivitas
• Terapi komplementer disebut juga sebagai pengobatan holistik. Didasari oleh
bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam
kesatuan fungsi .
• Terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber
daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan
ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan
kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada
Defini
si
• Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit,
pengobatan penyakit, perawatan penyakit.
• Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
• Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem
pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum
tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.
• Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
•Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi
tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi
modern yang mempengaruhi keharmonisan individu
dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual.
• Pengobatan Komplementer Alternatif adalah pengobtan non konvensional
yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi
: promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif yang diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dg kualitas keamanan dan efektifitas yg tinggi yang
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam
kedokteran konvensional.
(PerMenKes RI NO 1109/MENKES/PER IX/2007)
• Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014 tentang Praktik
Keperawatan pasal 30 ayat (2) huruf m yang berbunyi “dalam menjalankan
tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan
masyarakat, perawat berwenang melakukan penatalaksanaan keperawatan
kompelementer dan alternatif.
• Pasal 30 ayat (2) adalah melakukan penatalaksanaan keperawatan
komplementer dan alternatif merupakan bagian dari penyelenggaraan
praktik keperawatan dengan memasukan/mengintegrasikan terapi
komplementer dan alternatif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Pemilihan Metode Terapi
Komplementer
•2 GOLONGAN MASYARAKAT
•A. PERKOTAAN
•B. PEDESAAN
Perkotaan
•Bersifat individu
•Pengobatan modern □
pengobatan
komplementer
Pedesaan
•Mengutamakan
interaksi sosial
•Pengobatan
tradisional saat masa
pengobatan awal
Pelatihan keterampilan teknik
pengobatan tradisional :
•Akupressur
•Pijat
•Senam pernapasan
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beralih ke pengobatan tradisional. Untuk
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan unsur holistik.
Alasan Pemilihan Penggunaan Metode
Pengobatan Komplementer
•Pengobatan Komplementer lebih memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan serta kehidupan
dirinya.
•Pengobatan Komplementer lebih menginginkan pengobatan yang bersifat holistik ; pengobatan
fisik, Jiwa & spiritual
•Pengobatan Komplementer Lebih menekan efek samping yang ditimbulkan
•Hasil dari pengobatan konvensional tidak seutuhnya memberikan kesembuhan
•Terjadi perbedaan filosofi praktik pengobatan yang disebabkan oleh latar belakang kultur dari
masing2 metode pengobatan.
Hubungan Keperawatan & Terapi
Komplementer
•Konsep Pengobatan Integratif Bersifat Holistik memiliki kesamaan dengan Konsep Keperawatan
Menurut Florance Yaitu : Pentingnya pengaruh lingkungan, sentuhan, cahaya, aromatik, musik,
ketenangan â–ˇProses Penyembuhan.
•Tradisi Asuhan Kep yang bersifat Holistik Yaitu perawat memberikan pelayanan terhadap seseorang
Keluarga kelompok hingga masyarakat meliputi aspek fisik, jiwa, sosial, spiritual dalam kondisi sehat
/ sakit.
•Keperawatan □ memiliki tujuan untuk mempertahankan kesehatan serta meningkatkan proses
kesembuhan secara menyeluruh dalam kehidupan manusia
Hubungan Keperawatan & Terapi
Komplementer
Perawat
•Melakukan perawatan
secara holsitik memiliki
peran : alat & fasilitator
proses Penyembuhan.
Perawat
•Dibekali Pengalaman
kesehatan – keyakinan –
nilai harapan kreativitas
(pengetahuan & penelitian
kep) â–ˇ memperlakukan
pasien dg baik.
Hubungan Keperawatan & Terapi
Komplementer
Perawat
•Mengintegrasikan konsep
selfcare – tanggung jawab
– memiliki aspek spiritual.
Perawat
•Meningkatkan kesadaran
diri baik internal dan
eksternal
•Konsep Pengobatan Terapi Komplementer
•Tindakan Keperawatan
•Tindakan yang memiliki fungsi untuk melengkapi kebutuhan dasar manusia. STRATEGI HOLISTIK
Catatan : Perawat tidak diperbolehkan melakukan
tindakan yg tidak didasari dengan ilmu pengetahuan /
SOP
Memandang Individu sebagai Holistik
: Sister Callista Roya
•TeoriAdaptasi
•Fisiologis
•Konsep Diri
•Fungsi Peran
•Saling Ketergantungan
Memandang Individu sebagai Holistik
: Sister Callista Roya
•Fisiologis
•Oksigenasi, Eliminasi, Nutrisi, Aktifitas dan Istirahat, Sensori, Cairan dan Elektrolit, Fungsi Saraf,
Endokrin dan Reproduksi.
•Konsep Diri
•Nilai, Kepercayaan, Emosi, Cita-cita, Perhatian.
•Fungsi Peran
•Menggambarkan Hubungan interaksi seseorang dg orang lain.
•Saling Ketergantungan
•Nilai kemanusiaan, cinta dan keseriusan.
• Berdasarkan teori keperawatan tersebut secara tidak langsung menjelaskan
pentingnya seorang perawat memberikan asuhan keperawatan secara
holistik dalam proses kesembuhan klien dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
• Tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan meliputi
pengkajian – diagnosa keperawatan – intervensi – implementasi – evaluasi.
Terapi Komplementer dikategorikan
menjadi 5
1. Biologi Based Practice : Herbal, Vitamin.
2. Mind – Body Tekhnik : Meditasi
3.Manipulative and Body Based Practice : pijat,
Refleksi
4. Energi Terapi : Terapi Medan Magnet
5. Ancient Medical sistem : akupuntur.
Terapi Komplementer dikategorikan
menjadi 5
•Herbal
•Meditasi
•Refleski
•Terapi Medan Magnet
•Akupuntur
National Institute Of Health
Peran Perawat dalam Terapi
Komplementer
• Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
• Tujuan keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai
perawatan diri secara total.
• Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya
Peran Perawat dalam Terapi
Komplementer
• Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien
• Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan berkaitan dengan terapi komplementer yang diberikan
kepada pasiennya.
Peran Perawat dalam Terapi
Komplementer
• Peran Sebagai Edukator
• Tujuan keperawatan untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu
klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan.
• Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan mengenai terapi komplementer, gejala penyakit
bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari
klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. .
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2017
Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
• Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116.
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144
• Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1186/MENKES/Per/XI/1996 tentang Pemanfaatan Akupunktur di Sarana
Pelayanan Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap maupun pengganti dalam keadaan tertentu.
• Pelayanan Kesehatan Konvensional adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
dan/atau tenaga kesehatan lainnya berupa mengobati gejala dan penyakit dengan menggunakan obat,
pembedahan, dan/atau radiasi.
• Surat Terdaftar Penyehat Tradisional yang selanjutnya disingkat STPT adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada penyehat tradisional yang telah mendaftar untuk memberikan pelayanan Kesehatan Tradisional
Empiris.
• Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT adalah bukti
tertulis pemberian kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
• Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional, yang selanjutnya disingkat SIPTKT adalah bukti tertulis
yang diberikan kepada tenaga kesehatan tradisional dalam rangka pelaksanaan pemberian Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer.
Pengaturan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Integrasi bertujuan untuk:
• Terselenggaranya pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang
terintegrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, efektif
dan sesuai dengan standar;
• Memberikan acuan bagi tenaga kesehatan dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Integrasi;
• Mewujudkan manajemen yang terpadu dalam Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Integrasi; dan
• Terlaksananya pembinaan dan pengawasan secara berjenjang oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi dilakukan secara bersama oleh
tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lain untuk
pengobatan/perawatan pasien.
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus diselenggarakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Pasal 6
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi harus dilakukan dengan tata laksana:
A. Pendekatan holistik dengan menelaah dimensi fisik/jasmani, mental, spiritual, sosial,
dan budaya dari pasien.
B. Mengutamakan hubungan dan komunikasi efektif antara tenaga kesehatan dan pasien;
C. Diberikan secara rasional;
D. Diselenggarakan atas persetujuan pasien (informed consent);
E. Mengutamakan pendekatan alamiah;
F. Meningkatkan kemampuan penyembuhan sendiri; dan
G. Pemberian terapi bersifat individual.
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penyelenggara
• Paragraf 1 Umum Pasal 8
• (1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan penyelenggara Pelayanan Kesehatan
Tradisional Integrasi meliputi Rumah Sakit dan Puskesmas.
• (2) Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus menetapkan pelayanan kesehatan tradisional yang akan
diintegrasikan di Fasilitas Pelayanan Kesehatannya.
• Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit Pasal 9
• (1) Penetapan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan oleh kepala atau direktur Rumah Sakit
berdasarkan rekomendasi komite medik.
• (2) Rekomendasi Komite Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi:
• a. hasil kredensial terhadap staf medis dan tenaga kesehatan tradisional yang akan
melakukan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi;
• b. jenis dan modalitas pelayanan kesehatan tradisional yang akan diintegrasikan; dan
• c. area klinis/indikasi Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi.
Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional : PP
RI NO 103 Thn 2014
• Jenis pelayanan kesehatan tradisional meliputi:
• a. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris;
• b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer; dan
• c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional
Empiris
• Merupakan penerapan pelayanan kesehatan tradisional yang manfaat dan
keamanannya terbukti secara empiris.
• Dapat menggunakan satu cara perawatan atau kombinasi cara perawatan
dalam satu sistem Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.
• Cara perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
menggunakan: a. keterampilan; dan/atau b. ramuan.
2. Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer
• Merupakan pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan ilmu
biokultural dan ilmu biomedis yang manfaat dan keamanannya terbukti
secara ilmiah.
• Dapat menggunakan satu cara pengobatan/perawatan atau kombinasi cara
pengobatan/perawatan dalam satu kesatuan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer.
• Dilaksanakan di Fasilitas Peiayanan Kesehatan Tradisional.
• Kriteria tertentu Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer meliputi:
a. Mengikuti kaidah-kaidah ilmiah;
b. Tidak membahayakan kesehatan pasien/klien;
c. tetap memperhatikan kepentingan terbaik pasien/klien;
d. Memiliki potensi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan meningkatkan kualitas
hidup pasien/klien secara fi sik, mental, dan sosial; dan
e. Dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional
• Dilakukan dengan cara pengobatan/perawatan dengan menggunakan: a. keterampiian;
dan/atau b. ramuan
3.Pelayanan Kesehatan Tradisional
Integrasi
• Merupakan pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan
kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer.
• Dilakukan secara bersama oleh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan
tradisional untuk pengobatan/perawatan pasien/ klien.
• Diselenggarakan di Fasilitas Pelayan
• Rekomendasi Tim terdiri atas unsur Kementerian Kesehatan, organisasi
profesi, praktisi, dan pakar kesehatan tradisional.
• Tim sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Menteri
Tata cara pelayanan kesehatan
tradisional : pemberi pelayanan
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris diberikan oleh penyehat tradisional
dalam rangka upaya promotif dan preventif.
2. Pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus sesuai dengan pendekatan biokultural.
3. Penyehat tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
menerima klien sesuai dengan keilmuan dan keahlian yang dimilikinya.
4. Dalam hal penyehat tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berhalangan, praktik tidak dapat digantikan oleh penyehat tradisional lainnya.
5. Penyehat tradisional yang tidak mampu memberikan pelayanan karena tidak
sesuai dengan keilmuan dan keahlian yang dimilikinya wajib mengirim
kliennya ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Pendaftaran Penvehat
Tradisional
1. Setiap penyehat tradisional yang memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris wajib memiliki STPT.
2. STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota tanpa dipungut
biaya.
3. Untuk memperoleh STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyehat tradisional mengajukan permohonan
kepada pemerintah, daerah kabupaten/kota.
4. STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan kepada penyehat tradisional yang tidak melakukan
intervensi tubuh yang bersifat invasif.
5. Setiap penyehat tradisional hanya dapat memiliki 1 (satu) STPT dan hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik
6. STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui
kembali selama memenuhi persyaratan.
7. Pembaharuan STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus melampirkan STPT yang telah habis masa
berlakunya.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan untuk memperoleh STPT diatur dengan Peraturan Menteri.
Registrasi dan Perizinan Tenaga
Kesehatan Tradisional
• Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifi kat kompetensi.
• Setiap tenaga kesehatan tradisional yang menjalankan praktik wajib
memiliki STRTKT dan SIPTKT.
• Pasal 44
(1)STRTKT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 diberikan oleh konsil setelah
memenuhi persyaratan. (
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
• a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan tradisional;
• b. memiliki sertifi kat kompetensi;
• c. memiliki surat keterangan sehat fi sik dan mental;
• d. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/ janji profesi; dan
• e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
(3) STRTKT berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat di registrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan.
• Persyaratan untuk registrasi ulang Tenaga Kesehatan Tradisional :
1. Memiliki STRTKT lama;
2. Memiliki sertifi kat kompetensi;
3. Memiliki surat keterangan sehat fi sik dan mental; dan
4. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi
ALHAMDULILLAH
TERIMAKASIH….WASSALAMMUALAIKUM WR.WB

More Related Content

What's hot

KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptValny Majid
 
Keperawatan komunitas
Keperawatan komunitasKeperawatan komunitas
Keperawatan komunitascemot01
 
TREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptx
TREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptxTREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptx
TREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptxAlva Cherry Mustamu
 
14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anakSidik Purnama
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Wenny Anugrah
 
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sariKolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sarirhmaulidina29
 
ASKEP DPD.ppt
ASKEP DPD.pptASKEP DPD.ppt
ASKEP DPD.pptAliAje1
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanmiftahul ulum
 
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolahKb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolahpjj_kemenkes
 
Kb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remaja
Kb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remajaKb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remaja
Kb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remajapjj_kemenkes
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareAmalia Senja
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaayu rahmadani
 
Peran perawat di komunitas
Peran perawat di komunitasPeran perawat di komunitas
Peran perawat di komunitasWinda Permatasari
 
pdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptx
pdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptxpdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptx
pdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptxAriMirza
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayifadzan
 
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaPerawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaKhairulAnwar237
 
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...Uwes Chaeruman
 

What's hot (20)

gizi masa nifas
gizi masa nifasgizi masa nifas
gizi masa nifas
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
Keperawatan komunitas
Keperawatan komunitasKeperawatan komunitas
Keperawatan komunitas
 
TREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptx
TREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptxTREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptx
TREND & ISSUE DALAM KEPERAWATAN TAHUN 2022.pptx
 
14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak14365045 perspektif-keperawatan-anak
14365045 perspektif-keperawatan-anak
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
 
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sariKolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
 
ASKEP DPD.ppt
ASKEP DPD.pptASKEP DPD.ppt
ASKEP DPD.ppt
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolahKb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
 
Kb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remaja
Kb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remajaKb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remaja
Kb 3 as kep komunitas pada kelompok khusus remaja
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
 
Peran perawat di komunitas
Peran perawat di komunitasPeran perawat di komunitas
Peran perawat di komunitas
 
pdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptx
pdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptxpdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptx
pdf-ppt-askep-agregat-dalam-komunitas-kesehatan-lansiapptx.pptx
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayi
 
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaPerawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
Sistem Kesehatan Nasional , Undang – Undang Kesehatan & Mellineum Development...
 

Similar to Kebijakan program.pptx

terapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatanterapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatanSyahrul Anax Pembunuh
 
Aspek legal etik keperawatan.pptx
Aspek legal etik keperawatan.pptxAspek legal etik keperawatan.pptx
Aspek legal etik keperawatan.pptxIRFANPERMANA7
 
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdfscribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdfMuhammadAlfian68
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxmateri ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxVipAisyah
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanmertayasa
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementerpjj_kemenkes
 
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan KesehatanPERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan KesehatanAndrySartika1
 
DOKTER_KELUARGA.pptx
DOKTER_KELUARGA.pptxDOKTER_KELUARGA.pptx
DOKTER_KELUARGA.pptxNabilahNakahara
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI pjj_kemenkes
 
4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 giziUwes Chaeruman
 
Konsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakitKonsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakitMuhammad Nasrullah
 
004365019 (1)
004365019 (1) 004365019 (1)
004365019 (1) LiyaEryani
 
prinsip etik keperawatan komunitas.pptx
prinsip etik keperawatan komunitas.pptxprinsip etik keperawatan komunitas.pptx
prinsip etik keperawatan komunitas.pptxrsiaganeshamedika
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.pptPERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.pptRamaitaHanifa
 
Pertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptx
Pertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptxPertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptx
Pertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptxselaluberkah890
 

Similar to Kebijakan program.pptx (20)

terapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatanterapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatan
 
Aspek legal etik keperawatan.pptx
Aspek legal etik keperawatan.pptxAspek legal etik keperawatan.pptx
Aspek legal etik keperawatan.pptx
 
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdfscribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxmateri ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
 
TERAPI KOMPLEMENTER.docx
TERAPI KOMPLEMENTER.docxTERAPI KOMPLEMENTER.docx
TERAPI KOMPLEMENTER.docx
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
 
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan KesehatanPERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan
PERAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan
 
DOKTER_KELUARGA.pptx
DOKTER_KELUARGA.pptxDOKTER_KELUARGA.pptx
DOKTER_KELUARGA.pptx
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2
 
4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi
 
Konsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakitKonsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakit
 
004365019 (1)
004365019 (1) 004365019 (1)
004365019 (1)
 
prinsip etik keperawatan komunitas.pptx
prinsip etik keperawatan komunitas.pptxprinsip etik keperawatan komunitas.pptx
prinsip etik keperawatan komunitas.pptx
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.pptPERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
 
Pertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptx
Pertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptxPertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptx
Pertemuan 4_K.Psikiatri_Peran Perawat Jiwa.pptx
 

Recently uploaded

APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxadibmuhammad14
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 

Recently uploaded (15)

APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 

Kebijakan program.pptx

  • 1. TERAPI KOMPLEMENTER SEBAGAI KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN Ns. Diny Vellyana S.Kep.,MMR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
  • 2. Sub Kajian • Pendahuluan • Definisi • Sejarah • Pemilihan Metode Terapi Komplementer • Pemilihan Penggunaan Metode Komplementer • Hubungan Keperawatan & Terapi Komplementer • Kategori Terapi Komplementer • Peraturan Menteri Kesehatan RI
  • 3. Pendahulu an • Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Atau dikenal juga terapi modalitas atau aktivitas • Terapi komplementer disebut juga sebagai pengobatan holistik. Didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi . • Terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada
  • 4. Defini si • Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. • Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. • Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional. • Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
  • 5. •Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual.
  • 6. • Pengobatan Komplementer Alternatif adalah pengobtan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi : promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dg kualitas keamanan dan efektifitas yg tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam kedokteran konvensional. (PerMenKes RI NO 1109/MENKES/PER IX/2007)
  • 7. • Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014 tentang Praktik Keperawatan pasal 30 ayat (2) huruf m yang berbunyi “dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, perawat berwenang melakukan penatalaksanaan keperawatan kompelementer dan alternatif. • Pasal 30 ayat (2) adalah melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer dan alternatif merupakan bagian dari penyelenggaraan praktik keperawatan dengan memasukan/mengintegrasikan terapi komplementer dan alternatif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
  • 8. Pemilihan Metode Terapi Komplementer •2 GOLONGAN MASYARAKAT •A. PERKOTAAN •B. PEDESAAN
  • 9. Perkotaan •Bersifat individu •Pengobatan modern â–ˇ pengobatan komplementer Pedesaan •Mengutamakan interaksi sosial •Pengobatan tradisional saat masa pengobatan awal
  • 10. Pelatihan keterampilan teknik pengobatan tradisional : •Akupressur •Pijat •Senam pernapasan Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beralih ke pengobatan tradisional. Untuk Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan unsur holistik.
  • 11. Alasan Pemilihan Penggunaan Metode Pengobatan Komplementer •Pengobatan Komplementer lebih memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan serta kehidupan dirinya. •Pengobatan Komplementer lebih menginginkan pengobatan yang bersifat holistik ; pengobatan fisik, Jiwa & spiritual •Pengobatan Komplementer Lebih menekan efek samping yang ditimbulkan •Hasil dari pengobatan konvensional tidak seutuhnya memberikan kesembuhan •Terjadi perbedaan filosofi praktik pengobatan yang disebabkan oleh latar belakang kultur dari masing2 metode pengobatan.
  • 12. Hubungan Keperawatan & Terapi Komplementer •Konsep Pengobatan Integratif Bersifat Holistik memiliki kesamaan dengan Konsep Keperawatan Menurut Florance Yaitu : Pentingnya pengaruh lingkungan, sentuhan, cahaya, aromatik, musik, ketenangan â–ˇProses Penyembuhan. •Tradisi Asuhan Kep yang bersifat Holistik Yaitu perawat memberikan pelayanan terhadap seseorang Keluarga kelompok hingga masyarakat meliputi aspek fisik, jiwa, sosial, spiritual dalam kondisi sehat / sakit. •Keperawatan â–ˇ memiliki tujuan untuk mempertahankan kesehatan serta meningkatkan proses kesembuhan secara menyeluruh dalam kehidupan manusia
  • 13. Hubungan Keperawatan & Terapi Komplementer Perawat •Melakukan perawatan secara holsitik memiliki peran : alat & fasilitator proses Penyembuhan. Perawat •Dibekali Pengalaman kesehatan – keyakinan – nilai harapan kreativitas (pengetahuan & penelitian kep) â–ˇ memperlakukan pasien dg baik.
  • 14. Hubungan Keperawatan & Terapi Komplementer Perawat •Mengintegrasikan konsep selfcare – tanggung jawab – memiliki aspek spiritual. Perawat •Meningkatkan kesadaran diri baik internal dan eksternal
  • 15. •Konsep Pengobatan Terapi Komplementer •Tindakan Keperawatan •Tindakan yang memiliki fungsi untuk melengkapi kebutuhan dasar manusia. STRATEGI HOLISTIK Catatan : Perawat tidak diperbolehkan melakukan tindakan yg tidak didasari dengan ilmu pengetahuan / SOP
  • 16. Memandang Individu sebagai Holistik : Sister Callista Roya •TeoriAdaptasi •Fisiologis •Konsep Diri •Fungsi Peran •Saling Ketergantungan
  • 17. Memandang Individu sebagai Holistik : Sister Callista Roya •Fisiologis •Oksigenasi, Eliminasi, Nutrisi, Aktifitas dan Istirahat, Sensori, Cairan dan Elektrolit, Fungsi Saraf, Endokrin dan Reproduksi. •Konsep Diri •Nilai, Kepercayaan, Emosi, Cita-cita, Perhatian. •Fungsi Peran •Menggambarkan Hubungan interaksi seseorang dg orang lain. •Saling Ketergantungan •Nilai kemanusiaan, cinta dan keseriusan.
  • 18. • Berdasarkan teori keperawatan tersebut secara tidak langsung menjelaskan pentingnya seorang perawat memberikan asuhan keperawatan secara holistik dalam proses kesembuhan klien dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. • Tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan meliputi pengkajian – diagnosa keperawatan – intervensi – implementasi – evaluasi.
  • 19. Terapi Komplementer dikategorikan menjadi 5 1. Biologi Based Practice : Herbal, Vitamin. 2. Mind – Body Tekhnik : Meditasi 3.Manipulative and Body Based Practice : pijat, Refleksi 4. Energi Terapi : Terapi Medan Magnet 5. Ancient Medical sistem : akupuntur.
  • 20. Terapi Komplementer dikategorikan menjadi 5 •Herbal •Meditasi •Refleski •Terapi Medan Magnet •Akupuntur National Institute Of Health
  • 21. Peran Perawat dalam Terapi Komplementer • Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan • Tujuan keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai perawatan diri secara total. • Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya
  • 22. Peran Perawat dalam Terapi Komplementer • Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien • Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan berkaitan dengan terapi komplementer yang diberikan kepada pasiennya.
  • 23. Peran Perawat dalam Terapi Komplementer • Peran Sebagai Edukator • Tujuan keperawatan untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. • Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan mengenai terapi komplementer, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. .
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2017 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi • Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116. • Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 • Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 • Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298 • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1186/MENKES/Per/XI/1996 tentang Pemanfaatan Akupunktur di Sarana Pelayanan Kesehatan • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221 • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
  • 28. • Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap maupun pengganti dalam keadaan tertentu. • Pelayanan Kesehatan Konvensional adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter dan/atau tenaga kesehatan lainnya berupa mengobati gejala dan penyakit dengan menggunakan obat, pembedahan, dan/atau radiasi. • Surat Terdaftar Penyehat Tradisional yang selanjutnya disingkat STPT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada penyehat tradisional yang telah mendaftar untuk memberikan pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris. • Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer. • Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional, yang selanjutnya disingkat SIPTKT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga kesehatan tradisional dalam rangka pelaksanaan pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
  • 29. Pengaturan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi bertujuan untuk: • Terselenggaranya pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang terintegrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, efektif dan sesuai dengan standar; • Memberikan acuan bagi tenaga kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi; • Mewujudkan manajemen yang terpadu dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi; dan • Terlaksananya pembinaan dan pengawasan secara berjenjang oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
  • 30. • Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi dilakukan secara bersama oleh tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan/perawatan pasien. • Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselenggarakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
  • 31. • Pasal 6 • Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi harus dilakukan dengan tata laksana: A. Pendekatan holistik dengan menelaah dimensi fisik/jasmani, mental, spiritual, sosial, dan budaya dari pasien. B. Mengutamakan hubungan dan komunikasi efektif antara tenaga kesehatan dan pasien; C. Diberikan secara rasional; D. Diselenggarakan atas persetujuan pasien (informed consent); E. Mengutamakan pendekatan alamiah; F. Meningkatkan kemampuan penyembuhan sendiri; dan G. Pemberian terapi bersifat individual.
  • 32. • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penyelenggara • Paragraf 1 Umum Pasal 8 • (1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi meliputi Rumah Sakit dan Puskesmas. • (2) Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menetapkan pelayanan kesehatan tradisional yang akan diintegrasikan di Fasilitas Pelayanan Kesehatannya.
  • 33. • Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit Pasal 9 • (1) Penetapan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan oleh kepala atau direktur Rumah Sakit berdasarkan rekomendasi komite medik. • (2) Rekomendasi Komite Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi: • a. hasil kredensial terhadap staf medis dan tenaga kesehatan tradisional yang akan melakukan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi; • b. jenis dan modalitas pelayanan kesehatan tradisional yang akan diintegrasikan; dan • c. area klinis/indikasi Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi.
  • 34. Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional : PP RI NO 103 Thn 2014 • Jenis pelayanan kesehatan tradisional meliputi: • a. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris; • b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer; dan • c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
  • 35. 1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris • Merupakan penerapan pelayanan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris. • Dapat menggunakan satu cara perawatan atau kombinasi cara perawatan dalam satu sistem Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris. • Cara perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan menggunakan: a. keterampilan; dan/atau b. ramuan.
  • 36. 2. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer • Merupakan pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan ilmu biokultural dan ilmu biomedis yang manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah. • Dapat menggunakan satu cara pengobatan/perawatan atau kombinasi cara pengobatan/perawatan dalam satu kesatuan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer. • Dilaksanakan di Fasilitas Peiayanan Kesehatan Tradisional.
  • 37. • Kriteria tertentu Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer meliputi: a. Mengikuti kaidah-kaidah ilmiah; b. Tidak membahayakan kesehatan pasien/klien; c. tetap memperhatikan kepentingan terbaik pasien/klien; d. Memiliki potensi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan meningkatkan kualitas hidup pasien/klien secara fi sik, mental, dan sosial; dan e. Dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional • Dilakukan dengan cara pengobatan/perawatan dengan menggunakan: a. keterampiian; dan/atau b. ramuan
  • 38. 3.Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi • Merupakan pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer. • Dilakukan secara bersama oleh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan tradisional untuk pengobatan/perawatan pasien/ klien. • Diselenggarakan di Fasilitas Pelayan • Rekomendasi Tim terdiri atas unsur Kementerian Kesehatan, organisasi profesi, praktisi, dan pakar kesehatan tradisional. • Tim sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Menteri
  • 39. Tata cara pelayanan kesehatan tradisional : pemberi pelayanan 1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris diberikan oleh penyehat tradisional dalam rangka upaya promotif dan preventif. 2. Pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan pendekatan biokultural. 3. Penyehat tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat menerima klien sesuai dengan keilmuan dan keahlian yang dimilikinya. 4. Dalam hal penyehat tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berhalangan, praktik tidak dapat digantikan oleh penyehat tradisional lainnya. 5. Penyehat tradisional yang tidak mampu memberikan pelayanan karena tidak sesuai dengan keilmuan dan keahlian yang dimilikinya wajib mengirim kliennya ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
  • 40. Pendaftaran Penvehat Tradisional 1. Setiap penyehat tradisional yang memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris wajib memiliki STPT. 2. STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota tanpa dipungut biaya. 3. Untuk memperoleh STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyehat tradisional mengajukan permohonan kepada pemerintah, daerah kabupaten/kota. 4. STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan kepada penyehat tradisional yang tidak melakukan intervensi tubuh yang bersifat invasif. 5. Setiap penyehat tradisional hanya dapat memiliki 1 (satu) STPT dan hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik 6. STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali selama memenuhi persyaratan. 7. Pembaharuan STPT sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus melampirkan STPT yang telah habis masa berlakunya. 8. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan untuk memperoleh STPT diatur dengan Peraturan Menteri.
  • 41. Registrasi dan Perizinan Tenaga Kesehatan Tradisional • Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifi kat kompetensi. • Setiap tenaga kesehatan tradisional yang menjalankan praktik wajib memiliki STRTKT dan SIPTKT.
  • 42. • Pasal 44 (1)STRTKT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 diberikan oleh konsil setelah memenuhi persyaratan. ( (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: • a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan tradisional; • b. memiliki sertifi kat kompetensi; • c. memiliki surat keterangan sehat fi sik dan mental; • d. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/ janji profesi; dan • e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi. (3) STRTKT berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat di registrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.
  • 43. • Persyaratan untuk registrasi ulang Tenaga Kesehatan Tradisional : 1. Memiliki STRTKT lama; 2. Memiliki sertifi kat kompetensi; 3. Memiliki surat keterangan sehat fi sik dan mental; dan 4. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi