SlideShare a Scribd company logo
PENGKAJIAN FISIK
DAN PSIKOLOGIS
PADA PERAWATAN
PALIATIF
BLOK KEPERAWATAN PALIATIF
Peran Perawat dalam Perawatan
Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu secara
efektif dan saran-saran untuk meningkatkan kualitas hidup.
ASUHAN KEPERAWATAN 2
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas
dalam menghadapi perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik dalam
memberikan dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka sehingga
kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
ASUHAN KEPERAWATAN 3
Langkah-langkah Perawatan
Palliative
Membentuk team untuk menghadapi beragam pasien dan masalah-masalah
keluarga.
Tujuan dari team ini adalah mengobati, merawat, memberikan penyuluhan
sosial dan pelayanan lainnya dan bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan, Swasta(LSM), relawan, dll.
Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan Palliative tidak terjadi
dalam waktu yang singkat.
Perawatan Palliative sangat berhasil ketika masih pada fase dini,
mendapat dukungan dari lingkungannya yaitu keluarga dan adanya
team yang membangkitkan kesadarannya.
Palliative Care:
Target Perawatan
Kebutuhan prioritas sbg pendekatan kematian:
◦ Persiapan kematian
◦ Jaminan kenyamanan
◦ Support otonomi, pengambilan keputusan, dan menyiapkan wali sebagai
pengambil keputusan
◦ Memberikan support keluarga secara intensif
Physical Aspects of Care
 Physical: Symptoms, progressive impairments
Pain, other symptoms, and side-effects are managed based upon
the best available evidence
Breathlessness Anorexia
Insomnia Fatigue/weakness
Anxiety Nausea
Depression Confusion
Constipation
The outcome of symptom management is the safe and timely
reduction of the symptom to a level that is acceptable to the
patient
Gejala yang paling banyak
muncul:
1.Pain
2.Fatigue
3.Dyspnea
Psychological and Psychiatric Aspects of Care
 Psychological: symptoms, psychiatric disorders, mood and
worries, adaptation and coping, body image, sexuality
The interdisciplinary team includes professionals with training
and skills in the psychological consequences and psychiatric co-
morbidities of serious illness
Appropriate pharmacologic and non-pharmacologic therapies
are initiated for depression, anxiety, insomnia or other
symptoms
Bereavement support is available for up to 13 months
Social Aspects of Care
 Social: Role functioning, family integration, intimacy
Comprehensive interdisciplinary assessment identifies the social needs
for patients and their families
Referrals to appropriate services are made that meet identified social
needs:
Access to care Transportation
Rehabilitation Medications
Counseling Community resources
Equipment Advocacy
Help in the home, school or work
Spiritual, Religious and Existential Aspects
of Care
 Spiritual: religion and faith, meaning,
values, need to contribute, transcendence
Professionals with expertise in assessing and
responding to spiritual and existential issues
are included on the interdisciplinary team
Regular ongoing exploration of spiritual and existential concerns occurs
as appropriate
Contacts with spiritual/religious communities, groups, or individuals as
desired by the patient and/or family are facilitated
Religious or spiritual rituals as desired by the patient and/or family are
supported
Cultural Aspects of Care
The Palliative Care team assesses and attempts to meet the
culture-specific concerns of patients and their families
Communications are respectful of cultural preferences regarding
disclosure, truth-telling and decision-making
The program attempts to respect and accommodate the range of
language, dietary, and ritual practices of patients and their
families
Gejala-gejala yang ditimbulkan
Rasa sakit / Pain
Lemas/Fatique/weakness
Sesak nafas/dyspnea
Buang air terus menerus/presisten diarrhea
Susah tidur/insomnia
Rasa mual/Nausea dan vomiting
Bagi Petugas
Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan derajat nyeri
Mendengarkan keluhan pasien
Mempercayai setiap keluhan pasien
Bersedia memberi keterangan secara jelas dan bijaksana
Mampu dan bersedia melakukan pendekatan dengan multidisipliner
Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-gejala lain
Mampu menanggulangi bila timbul efek samping obat
Memberikan pendidikan terhadap pasien dan keluarganya
Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap
gejala yang timbul
-Melakukan penilaian psikososial
-Memperkirakan emosi pasien yang akan mempengaruhi persepsi dari
rasa nyerinya
-Mengetahui riwayat sosialnya secara detail ( masalah keluarga, kurang
perhatian ) dapat mempengaruhi efek nyerinya )
Tujuan : membantu pasien
Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap
gejala yang timbul.
Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya terhadap penyakitnya melalui
dukungan emosional dan nasehat-nasehat praktis.
Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis
Semua gejala harus diidentifikasi melalui rangkaian gejala dengan
mempertanyakan tentang :
- keluhan
- lokasi
- apa yang memperburuk keadaan
- apa yang memperbaiki keadaan
- gejala-gejala yang berhubungan
- apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien
Asuhan Keperawatan Paliatif
1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif
Kelompok organisasi yang saling bekerjasama
untuk memberikan askep yang memadai.
Perlu renpra yang lebih optimal untuk mencapai
kesehatan prima.
ASUHAN KEPERAWATAN 20
Manfaat
= informasi askep terkini, akurat dan
terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas
basis dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta
(LSM), Relawan, Pemuka Agama dll
ASUHAN KEPERAWATAN 21
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Melakukan Askep Paliatif
Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan
secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan keluarga
mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi
ASUHAN KEPERAWATAN 22
Akontabilitas
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak
Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan Budaya
ASUHAN KEPERAWATAN 23
Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep
dan yankes bagi dirinya. Menghormati nilai,
kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan / agama
serta budaya.
Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan
perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang
tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan
terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.
ASUHAN KEPERAWATAN 24
3. Penerapan Asuhan
Keperawatan Paliatif
Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non
farmakologis.
Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada kondisi penyakit
pasien, kepribadian, perkembangan dan latar belakang kehidupan
pribadi pasien, keluarga, budaya, agama dan sebagainya.
ASUHAN KEPERAWATAN 25
Pengkajian
◦Anamnesis yang teliti baik dari pasien
maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
◦Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
◦Gejala-gejala yang berhubungan
ASUHAN KEPERAWATAN 26
Diagnosa Keperawatan
Nyeri,
Resti Infeksi,
Perubahan Nutrisi,
Resti terhadap koping tidak efektif,
Imobilitas,
Ketidakseimbangan cairan,
Ansietas,
ASUHAN KEPERAWATAN 27
Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,
Perubahan Fungsi Defekasi,
Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
Perubahan Mukosa Mulut,
Kerusakan Pertukaran Gas,
Gangguan Konsep Diri,
Kurang perawatan diri.
ASUHAN KEPERAWATAN 28
Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan metabolik
(demam, infeksi )
Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi
ASUHAN KEPERAWATAN 29
Kriteria:
= Berat Badan meningkat kearah BB normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada
= Peningkatan tingkat energi
= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl, Albumin : 4 – 6 mg/dl
ASUHAN KEPERAWATAN 30
ASUHAN KEPERAWATAN 31
INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
 berat badan dan ukur
antropometri tiap
minggu
 masukan dan keluaran
setiap 8 jam
 albumin serum dan
BUN
 persentase makanan
yang dimakan
Untuk mengenal indikasi
kemajuan atau
penyimpangan dari hasil
yang diharapkan
ASUHAN KEPERAWATAN 32
2. Jika cairan diare
berlebihan:
• Pertahankan infus
• Berikan obat-obat anti
diare dan evaluasi
keefektifannya
• Berangsur-angsur dimulai
pemberian makan per oral
bila diare terkontrol.
Anjurkan untuk
menggunakan makanan
bebas laktose, rendah
lemak, tinggi serat.
• Kolaborasi jika diare tetap
berlangsung atau tambah
memburuk
Diare sering disebabkan oleh
protozoa (Cryptospiridium)
yang menyerang lapisan
epitel, menyebabkan
meningkatnya produksi gas
dan banyak cairan masuk
dalam usus.
Pasien bisa kehilangan cairan
10 liter perhari karena diare.
Berhentinya diare hanya
karena pengobatan yang
efektif.
3. Rujuk ke ahli diet
untuk membantu
memilih dan
merencanakan
makanan untuk
kebutuhan nutrisi.
Ahli diet adalah spesialis
nutrisi yang dapat
membantu pasien dalam
perencanaan menu dan
kebutuhan nutrisi untuk
kondisinya
ASUHAN KEPERAWATAN 33
Diagnosa Keperawatan :
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian
Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang
ASUHAN KEPERAWATAN 34
Kriteria :
Pasien mau mendiskusikan rasa takut / cemasnya
Pasien tampak tenang
Pasien menyatakan cemas berkurang
Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan masalah yang sehat
dan menggunakan sumber-sumber yang efektif
ASUHAN KEPERAWATAN 35
ASUHAN KEPERAWATAN 36
INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang
terdekat mengungkapkan
perasaan.
Dengan mengungkapkan
perasaan mempermudah
penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang
mendukung :
 Menemani pasien
 Berikan informasi yg akurat
dan jelas ttg tindakan kep.
 Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik
Sikap, pikiran dan perasaan
pemberi perawatan
mempengaruhi kualitas
hubungan perawat pasien dan
keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN 37
3. Rujuk pasien dan
keluarga ke grup
masyarakat lokal yang
dapat mendukung.
Kelompok pendukung
adalah sumber yang kuat
untuk pasien dan orang
yang bermakna bagi
pasien.
4. Jika kondisi berakhir dan
mendekati tahap akhir,
diskusikan perawatan di
rumah.
Perawatan di rumah untuk
memenuhi kebutuhan
sosial, emosi, fisik, dan
spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim
perawat kesehatan
multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.
ASUHAN KEPERAWATAN 38
tubi pada pasien selama
fase awal proses berduka.
Jawab pertanyaan
khusus. Masukan
informasi dan instruksi
tambahan ketika pasien
mulai menunjukkan
kesiapan mempelajari
tindakan perawatan dini.
individu untuk menerima.
Informasi yang berlebihan
dapat menambah ansietas
yang menyebabkan frustasi
dan depresi.
6. Informasikan pasien
bahwa perasaan mereka
normal dan hal ini
memerlukan waktu untuk
menerima hidup dengan
penyakit kronis atau
perubahan citra tubuh.
Hindari menganalisa atau
mengkritik perilaku
pasien. Informasikan
pasien bahwa Anda ada
Selama proses berduka,
pasien secara umum
bereaksi tetapi tidak
memahami mengapa
mereka merasakan dan
bertindak seperti yang
mereka lakukan. Lebih dari
itu, perasaan pasien
dipengaruhi oleh pemberi
perawatan dan orang
terdekat.
ASUHAN KEPERAWATAN 39
7. Selama marah dan fase tawar-
menawar :
Jangan :
- Berdebat tentang moralisasi
- Menekankan nilai-nilai pribadi
dan
keyakinan pasien
- Menganggap reaksi pasien
secara
individu
Lakukan :
- Mendengarkan keluhan pasien
tanpa menjadi defensif
- Membiarkan pasien
mengekspresikan marah
- Memberikan jawaban jujur tetapi
menghindari memberikan
keyakinan
yang salah
- Bersabar
Sikap tenang dan menerima
dari pemberi perawatan
membantu menghilangkan
marah dan menunjukkan
dukungan.
Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan energi : demam / proses
inflamasi
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien dapat beraktivitas dengan
adekuat
ASUHAN KEPERAWATAN 40
Kriteria :
Pasien mengatakan tidak cepat lelah
dalam aktivitas harian
Pasien berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan
Penampilan rapi
Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl
ASUHAN KEPERAWATAN 41
ASUHAN KEPERAWATAN 42
INTERVENSI RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat
dijangkau oleh pasien. Barang-
barang diletakkan di meja
samping tempat tidur agar
mudah mengambilnya.
Untuk menjamin pasien aman
2. Bantu pasien memenuhi
kebutuhan sehari-harinya.
Anjurkan pasien agar ia dapat
mengerjakan sebanyak
mungkin untuk dirinya.
Perawatan diri membantu
memelihara harga diri dan
kembali untuk hidup tanpa
tergantung pada orang lain
(mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, jika
terjadi kerusakan fisik yang
permanen atau jangka waktu
yang lama.
Ahli fisioterapi dapat membantu
pasien belajar bagaimana
menyesuaikan kebiasaan hidup
dengan keadaan fisik yang terbatas
dan dapat menentukan alat-alat
bantu yang tepat jika diperlukan.
ASUHAN KEPERAWATAN 43
4. Konsul ke pelayanan sosial atau
bagian perencanaan pasien
pulang untuk mengatur
pelayanan perawatan rumah atau
penempatan di fasilitas
perawatan lain sesuai kebutuhan.
Untuk memberikan perawatan
yang kontinu jika ada
kerusakan fisik yang permanen
atau kronis.
5. Berikan pujian terhadap prestasi
dan kemajuan yang dicapai.
Untuk memotivasi agar
mematuhi program rehabilitasi
secara kontinu.
Upaya Peningkatan Kenyamanan
Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.
Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat
Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.
ASUHAN KEPERAWATAN 44
Perawatan
Paliatif
Perawatan Paliatif
Sesak napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN 45
Perawatan
Paliatif
Konseling paliatif
Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
Dengarkan dengan baik dan empati
Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara dengan
pasien
Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada individu
dan keluarga saat mereka mengekspresikan kesedihannya
Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain
Hubungkan pasien dengan grup support
Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat dengannya
untuk bertemu
Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan waktu
mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama pasien
Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan hubungan
terus misal dengan telephone, kartu, catatan singkat pada pasien
sebagai dukungan.
ASUHAN KEPERAWATAN 46
IMPLEMENTASI:
Sesak Napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
ASUHAN KEPERAWATAN 47
Sesak Napas
Seringkali parah 
◦ infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma  kortikosteroid +
antibiotik
◦ Aspirasi cairan pleura
◦ Oksigen
◦ Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak nyamanan
◦ Bronkodilator dg nebulizer
◦ Posisi ½ duduk di tempat tidur
ASUHAN KEPERAWATAN 48
Perawatan
Paliatif
Muntah
Mengganggu masukan cairan  dehidrasi  perlu rehidrasi
Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
Dapat diberi metoclopropamide (primperan)  lapor dokter
ASUHAN KEPERAWATAN 49
Perawatan
Paliatif
Gatal
Beri krem pelembab
Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti jamur
Bila tidak ada infeksi  krem steroid
K/P antihistamin: CTM pada malam hari
ASUHAN KEPERAWATAN 50
Perawatan
Paliatif
Perawatan Kulit
Hindari dekubitus 
◦ Ganti posisi tidur setiap 4 jam
◦ Alas tidur lebih lunak
Bila sudah ada kemerahan  hindari penekanan
◦ Beri lotion – kamper spiritus
Ganti segera linen yang kotor
Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul
Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik
ASUHAN KEPERAWATAN 51
Perawatan
Paliatif
Perawatan Mulut
Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali sehari
Kumur sesudah makan
Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak atau cair.
◦ Obati sesuai indikasi
ASUHAN KEPERAWATAN 52
Perawatan
Paliatif
I. NYERI
Definisi :
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan serta
dihubungkan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan
kerusakan jaringan
( The International Association for the study of pain )
Kajian Riwayat Rasa Nyeri
- Tempat / lokasi terjadinya nyeri
-Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk, ngilu
-Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )
-Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )
-Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari pasien.
-Intensitasnya ( mild, moderate atau severe )
-Perkiraan intensitas nyeri dengan menggunakan alat pengukur nyeri.
Pada anak alat pengukurnya adalah SMILEYANALOGUESCALE
-Padadewasadenganvisualanalogscale
SKALA INTENSITAS NYERI
VISUAL ANALOG SCALE (VAS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No pain Pain as Bad
as it Could
Possibly be
Nilai : 1-4 : nyeri ringan
5-6 : nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
-Melakukan investigasi dan tindak lanjut dimulai dengan tes yang sederhana,
tersedia, dengan kegagalan minimal
-Lakukan monitor nyerinya sesering mungkin dan kemungkinan
pencegahannya.
05 pengkajian fisik&psikologis

More Related Content

What's hot

Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Mitha Khair
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Cahya
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Amalia Senja
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
Ade Rahman
 
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatanFungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Arief Yanto
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
LSIM
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)
Novi Vianah
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Amalia Senja
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
I Gede Purnawinadi
 

What's hot (20)

Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatanFungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 

Similar to 05 pengkajian fisik&psikologis

PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
Dnr Creatives
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123
ssuser9df8d0
 
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdfMengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
papahku123
 
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdfWelas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
papahku123
 
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdfMengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
papahku123
 
Konsep dasar KPP
Konsep dasar KPPKonsep dasar KPP
Konsep dasar KPP
AriefSyarifudin9
 
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdfMeningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
papahku123
 
Asuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumahAsuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumah
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
ssuser1a94271
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkultural
mei rianita
 
Implementasi Sosbud Thd Askep
Implementasi Sosbud Thd AskepImplementasi Sosbud Thd Askep
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Mahzar Wahyudi
 
Perawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHAPerawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHA
ghearizqyoliviacarmanita
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
TrieAnanda2
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
Mariaankira
 
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdfWawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
papahku123
 
Modul 17 pbr dan pbm
Modul 17   pbr dan pbmModul 17   pbr dan pbm
Modul 17 pbr dan pbm
YeyenHuseinDamanik
 
5252939
52529395252939
5252939
Lina Vania
 
Bab i
Bab iBab i

Similar to 05 pengkajian fisik&psikologis (20)

PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123
 
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdfMengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
 
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdfWelas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
Welas Asih untuk Peningkatan Kualitas Hidup.pdf
 
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdfMengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
 
Konsep dasar KPP
Konsep dasar KPPKonsep dasar KPP
Konsep dasar KPP
 
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdfMeningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
 
Asuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumahAsuhan keperawatan lansia di rumah
Asuhan keperawatan lansia di rumah
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkultural
 
Implementasi Sosbud Thd Askep
Implementasi Sosbud Thd AskepImplementasi Sosbud Thd Askep
Implementasi Sosbud Thd Askep
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
 
Perawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHAPerawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHA
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdfWawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
 
Modul 17 pbr dan pbm
Modul 17   pbr dan pbmModul 17   pbr dan pbm
Modul 17 pbr dan pbm
 
5252939
52529395252939
5252939
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

05 pengkajian fisik&psikologis

  • 1. PENGKAJIAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA PERAWATAN PALIATIF BLOK KEPERAWATAN PALIATIF
  • 2. Peran Perawat dalam Perawatan Paliatif 1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan keperawatan. 2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu secara efektif dan saran-saran untuk meningkatkan kualitas hidup. ASUHAN KEPERAWATAN 2
  • 3. 3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas dalam menghadapi perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan kematian. 4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik dalam memberikan dukungan dan perhatian. 5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka sehingga kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup ASUHAN KEPERAWATAN 3
  • 4. Langkah-langkah Perawatan Palliative Membentuk team untuk menghadapi beragam pasien dan masalah-masalah keluarga. Tujuan dari team ini adalah mengobati, merawat, memberikan penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya dan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan, Swasta(LSM), relawan, dll.
  • 5. Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan Palliative tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Perawatan Palliative sangat berhasil ketika masih pada fase dini, mendapat dukungan dari lingkungannya yaitu keluarga dan adanya team yang membangkitkan kesadarannya.
  • 6. Palliative Care: Target Perawatan Kebutuhan prioritas sbg pendekatan kematian: ◦ Persiapan kematian ◦ Jaminan kenyamanan ◦ Support otonomi, pengambilan keputusan, dan menyiapkan wali sebagai pengambil keputusan ◦ Memberikan support keluarga secara intensif
  • 7. Physical Aspects of Care  Physical: Symptoms, progressive impairments Pain, other symptoms, and side-effects are managed based upon the best available evidence Breathlessness Anorexia Insomnia Fatigue/weakness Anxiety Nausea Depression Confusion Constipation The outcome of symptom management is the safe and timely reduction of the symptom to a level that is acceptable to the patient
  • 8. Gejala yang paling banyak muncul: 1.Pain 2.Fatigue 3.Dyspnea
  • 9. Psychological and Psychiatric Aspects of Care  Psychological: symptoms, psychiatric disorders, mood and worries, adaptation and coping, body image, sexuality The interdisciplinary team includes professionals with training and skills in the psychological consequences and psychiatric co- morbidities of serious illness Appropriate pharmacologic and non-pharmacologic therapies are initiated for depression, anxiety, insomnia or other symptoms Bereavement support is available for up to 13 months
  • 10. Social Aspects of Care  Social: Role functioning, family integration, intimacy Comprehensive interdisciplinary assessment identifies the social needs for patients and their families Referrals to appropriate services are made that meet identified social needs: Access to care Transportation Rehabilitation Medications Counseling Community resources Equipment Advocacy Help in the home, school or work
  • 11. Spiritual, Religious and Existential Aspects of Care  Spiritual: religion and faith, meaning, values, need to contribute, transcendence Professionals with expertise in assessing and responding to spiritual and existential issues are included on the interdisciplinary team
  • 12. Regular ongoing exploration of spiritual and existential concerns occurs as appropriate Contacts with spiritual/religious communities, groups, or individuals as desired by the patient and/or family are facilitated Religious or spiritual rituals as desired by the patient and/or family are supported
  • 13. Cultural Aspects of Care The Palliative Care team assesses and attempts to meet the culture-specific concerns of patients and their families Communications are respectful of cultural preferences regarding disclosure, truth-telling and decision-making The program attempts to respect and accommodate the range of language, dietary, and ritual practices of patients and their families
  • 14. Gejala-gejala yang ditimbulkan Rasa sakit / Pain Lemas/Fatique/weakness Sesak nafas/dyspnea Buang air terus menerus/presisten diarrhea Susah tidur/insomnia Rasa mual/Nausea dan vomiting
  • 15. Bagi Petugas Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan derajat nyeri Mendengarkan keluhan pasien Mempercayai setiap keluhan pasien Bersedia memberi keterangan secara jelas dan bijaksana Mampu dan bersedia melakukan pendekatan dengan multidisipliner
  • 16. Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-gejala lain Mampu menanggulangi bila timbul efek samping obat Memberikan pendidikan terhadap pasien dan keluarganya Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul
  • 17. -Melakukan penilaian psikososial -Memperkirakan emosi pasien yang akan mempengaruhi persepsi dari rasa nyerinya -Mengetahui riwayat sosialnya secara detail ( masalah keluarga, kurang perhatian ) dapat mempengaruhi efek nyerinya )
  • 18. Tujuan : membantu pasien Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul. Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya terhadap penyakitnya melalui dukungan emosional dan nasehat-nasehat praktis. Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis
  • 19. Semua gejala harus diidentifikasi melalui rangkaian gejala dengan mempertanyakan tentang : - keluhan - lokasi - apa yang memperburuk keadaan - apa yang memperbaiki keadaan - gejala-gejala yang berhubungan - apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien
  • 20. Asuhan Keperawatan Paliatif 1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif Kelompok organisasi yang saling bekerjasama untuk memberikan askep yang memadai. Perlu renpra yang lebih optimal untuk mencapai kesehatan prima. ASUHAN KEPERAWATAN 20
  • 21. Manfaat = informasi askep terkini, akurat dan terpercaya, = merupakan forum tukar pendapat dan pengembangan gagasan, = memberikan dukungan dan memperluas basis dukungan, = menyatukan sumber daya untuk tujuan bersama yaitu kesejahteraan pasien, = mengobati, merawat dan memberikan penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya. = Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM), Relawan, Pemuka Agama dll ASUHAN KEPERAWATAN 21
  • 22. 2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Askep Paliatif Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan secara medis tidak lagi efektif, karena organ organ vital dalam tubuh pasien sudah mengalami kegagalan atau pasien dan keluarga mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi ASUHAN KEPERAWATAN 22
  • 23. Akontabilitas Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan keperawatan serta mengenal batas peran dan fungsi perawat dalam bertindak Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan Budaya ASUHAN KEPERAWATAN 23
  • 24. Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan / agama serta budaya. Legal Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan perundang – undangan keperawatan, kebijakan lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan terkait dengan kode etik profesi / keperawatan. ASUHAN KEPERAWATAN 24
  • 25. 3. Penerapan Asuhan Keperawatan Paliatif Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis. Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada kondisi penyakit pasien, kepribadian, perkembangan dan latar belakang kehidupan pribadi pasien, keluarga, budaya, agama dan sebagainya. ASUHAN KEPERAWATAN 25
  • 26. Pengkajian ◦Anamnesis yang teliti baik dari pasien maupun keluarganya.( keluhan, lokasi) ◦Pemeriksaan fisik, penunjang, status mental dan laporan harian selama perawatan ◦Gejala-gejala yang berhubungan ASUHAN KEPERAWATAN 26
  • 27. Diagnosa Keperawatan Nyeri, Resti Infeksi, Perubahan Nutrisi, Resti terhadap koping tidak efektif, Imobilitas, Ketidakseimbangan cairan, Ansietas, ASUHAN KEPERAWATAN 27
  • 28. Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan, Perubahan Fungsi Defekasi, Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit, Perubahan Mukosa Mulut, Kerusakan Pertukaran Gas, Gangguan Konsep Diri, Kurang perawatan diri. ASUHAN KEPERAWATAN 28
  • 29. Contoh Diagnosa Keperawatan : Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolik (demam, infeksi ) Tujuan : Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi ASUHAN KEPERAWATAN 29
  • 30. Kriteria: = Berat Badan meningkat kearah BB normal = Tanda Malnutrisi tidak ada = Peningkatan tingkat energi = Tonus otot optimal = Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl, Albumin : 4 – 6 mg/dl ASUHAN KEPERAWATAN 30
  • 31. ASUHAN KEPERAWATAN 31 INTERVENSI RASIONAL 1.Pantau :  berat badan dan ukur antropometri tiap minggu  masukan dan keluaran setiap 8 jam  albumin serum dan BUN  persentase makanan yang dimakan Untuk mengenal indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
  • 32. ASUHAN KEPERAWATAN 32 2. Jika cairan diare berlebihan: • Pertahankan infus • Berikan obat-obat anti diare dan evaluasi keefektifannya • Berangsur-angsur dimulai pemberian makan per oral bila diare terkontrol. Anjurkan untuk menggunakan makanan bebas laktose, rendah lemak, tinggi serat. • Kolaborasi jika diare tetap berlangsung atau tambah memburuk Diare sering disebabkan oleh protozoa (Cryptospiridium) yang menyerang lapisan epitel, menyebabkan meningkatnya produksi gas dan banyak cairan masuk dalam usus. Pasien bisa kehilangan cairan 10 liter perhari karena diare. Berhentinya diare hanya karena pengobatan yang efektif.
  • 33. 3. Rujuk ke ahli diet untuk membantu memilih dan merencanakan makanan untuk kebutuhan nutrisi. Ahli diet adalah spesialis nutrisi yang dapat membantu pasien dalam perencanaan menu dan kebutuhan nutrisi untuk kondisinya ASUHAN KEPERAWATAN 33
  • 34. Diagnosa Keperawatan : Cemas berhubungan dengan perubahan status mental, ancaman kematian Tujuan : Setelah diberikan askep cemas dapat diatasi / berkurang ASUHAN KEPERAWATAN 34
  • 35. Kriteria : Pasien mau mendiskusikan rasa takut / cemasnya Pasien tampak tenang Pasien menyatakan cemas berkurang Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan masalah yang sehat dan menggunakan sumber-sumber yang efektif ASUHAN KEPERAWATAN 35
  • 36. ASUHAN KEPERAWATAN 36 INTERVENSI RASIONAL 1. Biarkan pasien dan orang terdekat mengungkapkan perasaan. Dengan mengungkapkan perasaan mempermudah penyelesaian masalah dan juga memungkinkan perawat mengidentifikasi fase yang mana dari proses kesedihan yang dialami pasien. 2. Berikan hubungan yang mendukung :  Menemani pasien  Berikan informasi yg akurat dan jelas ttg tindakan kep.  Bantu pasien dan sediakan kesempatan keluarga untuk mengekspresikan pikiran- pikiran, perasaan-perasaan yg realistik Sikap, pikiran dan perasaan pemberi perawatan mempengaruhi kualitas hubungan perawat pasien dan keluarga.
  • 37. ASUHAN KEPERAWATAN 37 3. Rujuk pasien dan keluarga ke grup masyarakat lokal yang dapat mendukung. Kelompok pendukung adalah sumber yang kuat untuk pasien dan orang yang bermakna bagi pasien. 4. Jika kondisi berakhir dan mendekati tahap akhir, diskusikan perawatan di rumah. Perawatan di rumah untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosi, fisik, dan spiritual pasien yang sakit dan keluarganya. Tim perawat kesehatan multidisiplin dan sukarelawan terlibat dalam perawatan di rumah.
  • 38. ASUHAN KEPERAWATAN 38 tubi pada pasien selama fase awal proses berduka. Jawab pertanyaan khusus. Masukan informasi dan instruksi tambahan ketika pasien mulai menunjukkan kesiapan mempelajari tindakan perawatan dini. individu untuk menerima. Informasi yang berlebihan dapat menambah ansietas yang menyebabkan frustasi dan depresi. 6. Informasikan pasien bahwa perasaan mereka normal dan hal ini memerlukan waktu untuk menerima hidup dengan penyakit kronis atau perubahan citra tubuh. Hindari menganalisa atau mengkritik perilaku pasien. Informasikan pasien bahwa Anda ada Selama proses berduka, pasien secara umum bereaksi tetapi tidak memahami mengapa mereka merasakan dan bertindak seperti yang mereka lakukan. Lebih dari itu, perasaan pasien dipengaruhi oleh pemberi perawatan dan orang terdekat.
  • 39. ASUHAN KEPERAWATAN 39 7. Selama marah dan fase tawar- menawar : Jangan : - Berdebat tentang moralisasi - Menekankan nilai-nilai pribadi dan keyakinan pasien - Menganggap reaksi pasien secara individu Lakukan : - Mendengarkan keluhan pasien tanpa menjadi defensif - Membiarkan pasien mengekspresikan marah - Memberikan jawaban jujur tetapi menghindari memberikan keyakinan yang salah - Bersabar Sikap tenang dan menerima dari pemberi perawatan membantu menghilangkan marah dan menunjukkan dukungan.
  • 40. Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi : demam / proses inflamasi Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien dapat beraktivitas dengan adekuat ASUHAN KEPERAWATAN 40
  • 41. Kriteria : Pasien mengatakan tidak cepat lelah dalam aktivitas harian Pasien berpartisipasi dalam aktivitas perawatan Penampilan rapi Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl ASUHAN KEPERAWATAN 41
  • 42. ASUHAN KEPERAWATAN 42 INTERVENSI RASIONAL 1. Jamin bahwa bel dapat dijangkau oleh pasien. Barang- barang diletakkan di meja samping tempat tidur agar mudah mengambilnya. Untuk menjamin pasien aman 2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Anjurkan pasien agar ia dapat mengerjakan sebanyak mungkin untuk dirinya. Perawatan diri membantu memelihara harga diri dan kembali untuk hidup tanpa tergantung pada orang lain (mandiri). 3. Rujuk ke bagian fisioterapi, jika terjadi kerusakan fisik yang permanen atau jangka waktu yang lama. Ahli fisioterapi dapat membantu pasien belajar bagaimana menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keadaan fisik yang terbatas dan dapat menentukan alat-alat bantu yang tepat jika diperlukan.
  • 43. ASUHAN KEPERAWATAN 43 4. Konsul ke pelayanan sosial atau bagian perencanaan pasien pulang untuk mengatur pelayanan perawatan rumah atau penempatan di fasilitas perawatan lain sesuai kebutuhan. Untuk memberikan perawatan yang kontinu jika ada kerusakan fisik yang permanen atau kronis. 5. Berikan pujian terhadap prestasi dan kemajuan yang dicapai. Untuk memotivasi agar mematuhi program rehabilitasi secara kontinu.
  • 44. Upaya Peningkatan Kenyamanan Upaya Keterangan Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es. Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan Mandi Berendam di air hangat Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan otot Produk Mentol Gosokkan pada kulit. Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu. ASUHAN KEPERAWATAN 44 Perawatan Paliatif
  • 45. Perawatan Paliatif Sesak napas Muntah Gatal Perawatan kulit Perawatan Mulut Nyeri ASUHAN KEPERAWATAN 45 Perawatan Paliatif
  • 46. Konseling paliatif Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya Dengarkan dengan baik dan empati Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara dengan pasien Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada individu dan keluarga saat mereka mengekspresikan kesedihannya Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain Hubungkan pasien dengan grup support Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat dengannya untuk bertemu Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan waktu mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama pasien Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan hubungan terus misal dengan telephone, kartu, catatan singkat pada pasien sebagai dukungan. ASUHAN KEPERAWATAN 46
  • 48. Sesak Napas Seringkali parah  ◦ infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma  kortikosteroid + antibiotik ◦ Aspirasi cairan pleura ◦ Oksigen ◦ Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak nyamanan ◦ Bronkodilator dg nebulizer ◦ Posisi ½ duduk di tempat tidur ASUHAN KEPERAWATAN 48 Perawatan Paliatif
  • 49. Muntah Mengganggu masukan cairan  dehidrasi  perlu rehidrasi Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering Dapat diberi metoclopropamide (primperan)  lapor dokter ASUHAN KEPERAWATAN 49 Perawatan Paliatif
  • 50. Gatal Beri krem pelembab Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti jamur Bila tidak ada infeksi  krem steroid K/P antihistamin: CTM pada malam hari ASUHAN KEPERAWATAN 50 Perawatan Paliatif
  • 51. Perawatan Kulit Hindari dekubitus  ◦ Ganti posisi tidur setiap 4 jam ◦ Alas tidur lebih lunak Bila sudah ada kemerahan  hindari penekanan ◦ Beri lotion – kamper spiritus Ganti segera linen yang kotor Massage titik yang tertekan: tumit, siku, pergelangan kaki, punggung, pinggul Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik ASUHAN KEPERAWATAN 51 Perawatan Paliatif
  • 52. Perawatan Mulut Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali sehari Kumur sesudah makan Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak atau cair. ◦ Obati sesuai indikasi ASUHAN KEPERAWATAN 52 Perawatan Paliatif
  • 53. I. NYERI Definisi : Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan serta dihubungkan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan ( The International Association for the study of pain )
  • 54. Kajian Riwayat Rasa Nyeri - Tempat / lokasi terjadinya nyeri -Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk, ngilu -Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi ) -Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan ) -Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari pasien.
  • 55. -Intensitasnya ( mild, moderate atau severe ) -Perkiraan intensitas nyeri dengan menggunakan alat pengukur nyeri. Pada anak alat pengukurnya adalah SMILEYANALOGUESCALE -Padadewasadenganvisualanalogscale
  • 56. SKALA INTENSITAS NYERI VISUAL ANALOG SCALE (VAS) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 No pain Pain as Bad as it Could Possibly be Nilai : 1-4 : nyeri ringan 5-6 : nyeri sedang 7-10 : nyeri berat
  • 57. -Melakukan investigasi dan tindak lanjut dimulai dengan tes yang sederhana, tersedia, dengan kegagalan minimal -Lakukan monitor nyerinya sesering mungkin dan kemungkinan pencegahannya.