3. Kemana orang sakit berobat pada Zaman
Purbakala ?
• Rempah - rempah Obat-obatan
Cikal Bakal Kedokteran
• Palpasi - Pemanasan - Rendaman air -
Berjemur Cikal Bakal Fisioterapi
4. *The instinctive rubbing (naluri palpasi) of a bruise
(cedera) or an ache is a basic form of physical therapy.
*The principles of physical therapy have been part of the
healing arts since the beginning of recorded time.
*As early as 3000 B.C., the Chinese used rubbing as a
therapeutic measure.
*Hippocrates advocated it in his writings in 460 B.C.
*The Romans, as well as every other civilization, used it.
* Finally, in 1812, Peter Hanley Ling developed the first
scientific basis for therapeutic manual.
* Candi Borobudur mempunyai panel tentang / dinding
penyembuhan dengan metoda fibrasi
5. Hand in hand with the development of manipulation
went scientific muscle re-education or training.
Sometimes this was accomplished with mechanical
assistance. But, just as often, it involved the therapist
moving the limbs of the patient in specific patterns.
Other standard treatments in the physical therapist’s
arsenal have their origins in the early healing arts.
For example, hydrotherapy was celebrated by Homer
as the cure for the wounded Hector, while the Nile
and the Ganges were worshipped for their healing
properties.
7. Zaman Modern - Fisioterapi Modern
Abad 18
Ditemukannya Atom
Ditemukannya mesin uap
Ditemukannya Listrik
Ditemukannya ilmu Biologi
Ditemukannya ilmu anatomi
Revolusi Industri, dlll
Membawa perubahan besar terhadap
dunia kedokteran dan Fisioterapi
8. • Di Eropa Sejak Akhir Abad 18
• di Belanda 1887
• di Amerika 1917
• di Indonesia 1965
Modern Physical Therapy
9. Definisi Fisioterapi sebelum 1995 :
Ilmu dan Seni pengobatan yang
menggunakan khasiat Sumber fisis,
misalnya Panas, Dingin, Sinar, Arus
Listrik, Palpasi, Manipulasi, dan
latihan gerak.
16. Perbedaan pandang secara filosofis,
mencari identifikasi jati diri ?
( World Confederation for Physical Therapy - 1990 )
• Apa yang menjadi garapan Fisioterapi ?
• Apanya manusia menjadi pokok garapan fisioterapi ?
• Dengan apa dan cara bagaimana Fisioterapi menanganinya ?
• Apa yang dipelajari Fisioterapi, seberapa jauh yang dipelajari ?
• Bagaimana legalitas, Etika dan estetika Fisioterapi ?
17. APA BAGAIMANA FISIOTERAPI ITU ?
( WCPT 1995 )
Physical Therapist ( or Physiotherapist as they are called in some
countries) are health professionals who work with people of all ages
to maintain and promote health, and to restore function and
independence when individuals have disabilities or problems caused
by physical, psychological and other disorders.
Fisioterapis adalah tenaga kesehatan profesional yang
bekerja untuk manusia segala umur yang bertujuan untuk
memelihara, meningkatkan kesehatan, mengembalikan fungsi
dan ketergantungan bila individu mendapatkan kekurangan
gangguan kemampuan atau masalah yang disebabkan
kerusakan fisik, psykis dan lain sebagainya.
18. Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak-
fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan
secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics, electrotherapeutic,
mekanik, pelatihan fungsi, dan Komunikasi
Fisioterapis sebagai profesi sebagaimana disosialisasikan oleh WHO tentang
Classifying Health Worker pada The International Standard Classification of
Occupation (ISCO 2008) tercatat dalam occupation group sebagai physiotherapy
dengan ISCO Code 2264
Tujuan Pelayanan Fisioterapi Memberikan pelayanan fisioterapi pada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Memecahkan masalah dan kebutuhan
kesehatan gerak fungsional tubuh manusia dengan menerapkan ilmu
pengetahuan teknologi fisioterapi secara aman, bermutu, efektif dan efisien
dengan pendekatan holistik paripurna, dituntun oleh kode etik, berbasis bukti,
mengacu pada standar/pedoman serta dapat dipertanggungjawabkan
19. • Physical Therapy is providing services to people
and populations to develop, maintain and restore
maximum movement and functional ability
throughout the lifespan.
• Physical therapy includes the provision of services
in circumstances where movement and function are
threatened by the process of ageing or that of injury
or disease.
• Full and functional movement are at the heart of
what it means to be healthy.
Penyempurnaan Definisi oleh WCPT 1999 (Yokohama)
20. Ditujukan kepada perorangan dan masyarakat
Yang menjadi bidang garapan Fisioterapi adalah
(maksimilisasi) Gerak dan (kemampuan) Fungsi
Lingkup pelayanan Fisioterapi adalah
Mengembangkan, memelihara, dan memulihkan
Sehat yang dimaksud oleh Fisioterapi adalah
keadaan gerakan penuh dan fungsional.
21. Apa yang dipelajari
They are educated in the physical, human, health
sciences and therapeutic use of physical means
and agents such as exercise, manual techniques,
cold, heat and electro-therapeutic modalities.
Ilmu yang dipelajari adalah Fisika, kemanusiaan,
dan ilmu kesehatan serta penggunaan sumber fisis
untuk penyembuhan seperti misalnya latihan,
tehnik manipulasi, dingin, panas serta modalitas
elektroteraputik.
22. Physical therapy is concerned with identifying
and maximizing movement potential, within the
spheres of promotion, prevention, treatment and
rehabilitation. Physical therapy involves the
interaction between physical therapist, patients
or clients, families and care givers, in a process of
assessing movement potential and in establishing
agreed upon goals and objectives using
knowledge and skills unique to physical
therapists.
23. Fisioterapi mengenali dan memaksimalkan
masalah potensi gerak yang berhubungan dengan
lingkup promosi, preventif, penyembuhan dan
pemulihan.
Fisioterapi ikut dalam interaksi antara Fisioterapis,
pasien atau klien, famili dan pemberi pelayanan
kesehatan dalam proses pemeriksaan potensi gerak
dalam upaya penegakan goal dan tujuan pengobatan
yang disepakati dengan menggunakan pengetahuan
dan ketrampilan Fisioterapi yang unik
24. The physical therapists' distinctive view of the
body and its movement needs and potential is
central to determining a diagnosis and an
intervention strategy and is consistent whatever
the setting in which practice is undertaken. These
settings will vary in relation to whether physical
therapy is concerned with health promotion:
prevention, treatment or rehabilitation.
.
25. Fisioterapis secara khusus memandang tubuh
dan kebutuhan/potensi gerak merupakan inti
penentuan diagnosis dan strategi intervensi dan
konsiten dengan bentuk apapun dimana praktek
fisioterapi dilakukan.
Bentuk pelayanan Fisioterapi akan sangat
bervariasi dalam hubungannya dengan dimana
Fisioterapi bekerja maupun berkenaan dengan
promosi, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan kesehatan
26. PROSES FISIOTERAPI
Independently or multi-disciplinary teams,
physical therapist asses patients and than plan
and deliver treatment and education programmes
in partnerships with patients and their families.
They are involved in screening and prevention
programmes, health education and research. They
are often engages as a consultant to education,
health and social agencies concerned with the
delivery of health care.
27. Secara mandiri atau bersama-sama dalam
team, Fisioterapi memeriksa pasien, kemudian
merencanakan dan memberikan pengobatan
dan program pendidikan kepada pasien dan
keluarganya.
Fisioterapi terlibat dalam program-program
skreening dan pencegahan, pendidikan
kesehatan maupun penelitian. Fisioterapis
dapat menjadi konsultan pada lembaga-
lembaga pendidikan, kesehatan dan sosial yang
berkenaan dengan perawatan kesehatan.
28. Proses Fisioterapi
Assesment ( Pengkajian )
Diagnose ( Diagnosa )
Planning ( Perencanaan )
Intervention ( Pelaksanaan )
Evaluation ( Evaluasi )
Manajemen Fisioterapi
Selain ke 5 tsb. Di atas ditamabah
6.Modifikasi,7.Pengemb kemitraan, 8.Kesejaht Ft
29. Assessment includes both the examination of
individuals or groups with actual or
potential impairments, functional
limitations, disabilities, or other conditions
of health by history taking, screening and
the use of specific tests and measures and
evaluation of the results of the examination
through analysis and synthesis within a
process of clinical reasoning.
30. Asesmen termasuk pemeriksaan dan evaluasi pada
perorangan atau kelompok, nyata atau yang
berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan
fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan
lain dengan cara pengambilan perjalanan penyakit
(history taking), skreening, test khusus,
pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan
melalui analisis dan sintesa dalam sebuah proses
pertimbangan klinis.
31. Diagnosis arises from the examination and
evaluation and represents the outcome of the
process of clinical reasoning. This may be
expressed in terms of movement dysfunction or
may encompass categories of impairments,
functional limitations, abilities/disabilities or
syndromes.
32. Diagnosa ditegakkan dari pemeriksaan
dan evaluasi dan menyatakan hasil dari
proses pertimbangan/pemikiran klinis,
dapat berupa pernyataan keadaan
disfungsi gerak, dapat meliputi/mencakup
kategori kelemahan, limitasi fungsi,
kemampuan /ketidakmampuan, atau
sindrom
33. Planning begins with determination of the
need for intervention and normally leads
to the development of a plan of
intervention, including measurable
outcome goals negotiated in collaboration
with the patient/client, family or care giver.
Alternatively it may lead to referral to
another agency in cases which are
inappropriate for physical therapy.
34. Perencanaan dimulai dengan pertimbangan
kebutuhan intervensi dan biasanya menuntun
kepada pengembangan rencana intervensi,
termasuk hasil sesuai dengan tujuan yang
terukur yang disetujui pasien/klien, famili atau
pelayan kesehatan lainnya.
Dapat menjadi pemikiran perencanaa alternatif
untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang
kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi
35. Intervention is implemented and modified in order
to reach agreed goals and may include manual
handling; movement enhancement; physical,
electro-therapeutic and mechanical agents;
functional training; provision of aids and
appliances; patient related instruction and
counselling; documentation and co-ordination, and
communication. Intervention may also be aimed at
prevention of impairments, functional limitations,
disability and injury including the promotion and
maintenance of health, quality of life, and fitness in
all ages and populations.
36. Intervensi di-implementasikan dan dimodifikasikan untuk
mencapai tujuan yang disepakati dan dapat termasuk :
penanganan secara manual;
peningkatan gerakan;
peralatan fisis,
peralatan elektroterapuetis dan
peralatan mekanis;
pelatihan fungsional;
penentuan bantuan dan peralatan bantu;
instruksi dan konseling;
dokumentasi dan koordinasi, komunikasi.
37. Modifikasi : Inovasi pemilihan modalitas, tetode-
tehnik, dosis dan alat evaluasi sesuai perubahan
patologi, dan kond eksternal pend.
Pengembangan kemitraan : Inovasi jalinan
kerja sama antardisiplin terhadap pel pend.
Kesejahteraan Fisioterapis : Peningkatan
penghasilan, keselamatan dan perlindungan profesi
Fisioterapi dalam bekerja.
38. Pelayanan Fisioterapi
Physical therapist provide services in the
private and public sectors in hospitals,
rehabilitation centers, residential care
facilities, clinics, schools and work
setting.
Fisioterapis memberikan pelayanan Fisioterapi
memberikan pelayanan pada sektor privat atau
umum di rumah sakit, pusat rehabilitasi,
puskesmas, klinik, sekolah dan tempat kerja.
39. Peran dalam kehidupan manusia
Bayi dan Balita
kesehatan Reproduksi
Ibu hamil
Tumbuh Kembang
Cedera - trauma
Penyakit
Kesehatan kerja
Olah Raga
Proses penuaan
Post operatif
Kesehatan Masyarakat
Promotif/preventif
Kuratif
Rehabilitatif
41. Modalitas Fisioterapi
1. Hight Frequency Current (HFC) 27 Mhz :
Fisika Dasar :
- Arus AC, Ocillasi
- External Kinetics Energy (EKE)
- Energi Electro Magnetic (EEM)
- Medan Electro Magnetic (MEM)
Biofisika :
- Internal Kinetics Energy ( IKE)
- Mobilisasi : Ionen, Benda Dipols, Benda Isolator
- Perubahan suhu /temperatur jaringan ( panas )
Neuro Fisiologi :
- Pain depressor sampai netralisasi Noxe sensory
Nerve Ending
- Gait Controll
- Sedative effect perubahan suhu jaringan
42. H a s i I
- E f e k
Indikasi
1. Efek fisiologis : Peningkatan : metabolik 13 %, Elastisitas
jaringan 5 – 10 kali lebih baik,Relaksasi jar,konduktivitas
saraf.
2.Terapeutik : Mengurangi Nyeri, > Sirkulasi darah,atasi
spasme otot
Kontra Indikasi :
Fixasi Logam, Infeksi aktif, Tumor maligna,kond mudah
berdarah,sendi belum usia 18 thn, pend inkooperatif
43. 2. HFC, Microwave Diathermy ( MWD ) 24,50 Mhz.
Fisika dasar, Biofisika, Neurofisiologi,
Efek- Indikasi dan kontra indikasi,
idem dgn SWD, kecuali penetrasi MWD
lebih dangkal ( 3 cm ) dan lebih terpu
sat pd jar otot dan jar banyak cairan.
3. Ultra Sound Therapy: a. Fisika dasar
- Alat khusus barium titanat
- Piezo Electric, Rare fractio-comp
ression, memproduksi gel suara
>20.000 Hz.
- Micro massage/Mecanical Effect
- Efek perub suhu dan Biomekanik
44. b. Biofisika :
- The reverse piezo electric effect
dlm jaringan
- Timbul efek suhu dan efek biome
kamik dlm jaringan
c. Neurofisiologi :
- Micro Tissue Damage (MTD)
> Iritasi lokal – segmental
> Efek vascular dan cellular “ P”
- Neurogenic inflammation
45. d. Hasil
- Efek Fisiologi : Metabolik,sirkulas darah
- Efek terapeutik : relaksasi, sequnder pain dumping, atasi
lengket antar jaringan, collagen forming proses reparasi jar
cedera.
- Dampak/Kontra indikasi : Kondisi mudah berdarah,
t.malligna, Logam fixasi, Infeksi aktif, cedera jar sebelum 1x24
jam.
46. 4. Interferensi Therapy a. Fisika dasar :
- Arus AC. frekuensi 4250 Hz (Med)
- 2 sumber arus frek berbeda saling
bersuperposisi, membentuk frek
baru bersifat linear.
- Penetrasi cukup dalam.
- AMF. depolarisasi saraf
- Kedalaman Modulasi Linear
superposisi,
dinyatakan dg % (membentk
grs diagonal)
47. b. Biofisika :
- Frek.baru linear supeposisi beriteraksi dgn jar.exitable
(potensial aksi otot dan tipe saraf bermyelin tebal)
- Sensory Nerve ending Noxe tertutup,tdk menangkap
macrofak & neurotransmitter reaksi radang.
- Kedalaman efek,trgtng AMF, Modulasi
- Metode aplikasi 2 & 4 pad
48. c.Neurofisiologi :
- Pain depressor sampai netralisasi noxe sensory nerve end
- Gait controll
d. Hasil 1). Efek : - Fisiologi
> Relaksasi jaringan menurun
> Sirkulasi darah dan metabolik >baik
-Terapeutik :
> Kuantitas dan kualitas nyeri turun
> Spasme jaringan otot
> Healing process cepat terjadi
2). Dampak/kontraindikasi :
- Allergi arus litrik (jarang)
- Logam fixasi yang terjangkau.
49. 5. Galvano Therapy :
a. Fisika dasar :
- Arus rendah searah ( DC)
- None frequens
- Durasi 0,1 – 3 ms.
b. Biofisika :
- Penetrasi Superfisial/tanpa freq.
- Chemic effect nyata : hypersensasi,
hyperaemi, rasa panas, sedikit gata
tal di kulit.
- Kontraksi otot dan vasodilatasi >
nyata
50. c. Neurofisiologi :
-Stimulasi A gamma dan A alfa via motor point -
motor unit
d. Hasil :
> Efek Fisiologi berupa tonus dan kontraksi otot
Vasodilatasi pembuluh darah,efek sensasi
Efek Terapeutik : memelihara sifat fisiologi otot
berupa kontraksi otot, Ionto phoresis,
melancarkan sirkulasi darah superfisial
> Dampak : allergi stimulasi arus listrik (jarang)
51. 6.Faradic Therapy
a. Fisika dasar :
- Arus bolak-balik freq rendah
(AC)
- Frequensi < 50 ma
- Durasi 0,1- 3 ms
b. Biofisika :
- Penetrasi superfisial (bawah
kulit)
- Chemical effect tidak nyata
(AC)
- Kontraksi
otot,vasodilatasi,netral Noxe
52. c. Neurofisiologi :
-Stimulasi A gamma- A alfa via motor point dan
motor unit
- Stimulasi tipe saraf bermyelin tebal
d. Hasil :
> Efek Fisiologis : Meningk.metabolik/sirkulasi darah
pelihara sifat fisiolog otot/tonus-kontraksi
vasodilatasi, rileksai otot
> Efek terapeutik :meningkatkan tonus dan kekuatan
otot , dapat mengurangi nyeri
> Dampak : Allergi arus listrik (jarang)
53. 7. Trubert Current ( arus 2-5)
Modifikasi Galvao-faradic current, chemic
effect lebih dominan,terutama reaksi
imflammasi untuk proses reparasi jar
sup.fisial
8. Dyadinamic Current
a. Fisika dasar :
- Modifikasi arus faradic ( AC ) menjadi
DC dlm : bentuk
arus, Frequency dan Durasi
- Frequency 50 Hz, Durasi 1-10 ms
- Continu, dan Interremittens
b. Biofisika :
- Midle penetrasi, chemical effect sedkit, lebih comfort
- Fariasi Freq,durasi, continu dan interremittens mendukumg
dominasi proses biofisika tertentu, seperti fasilitasi senso-
motorik, tipe saraf tertentu dan reaksi kimia tertentu.
54. c. Neurofisiologi :
- Gamma loop : fasilitasi senso-motorik u.sensasi
dan kontraksi otot
- Homeostatic/Vasomotion system
-Pain depressor/ Gait controll
-d. Hasil :
> Efek Fisiologis : Meningk metabolik/sirkulasi
darah, pelhr sifat fisiologi otot via kontrasi dan
relaksasi, meningkatkan konduktivitas saraf,
> Efek terapeutik: Mengurangi : Nyeri, Spasme
otot,memperkuat otot
> Dampak : Allergi arus listrik ( jarang).
55. 9. Laser ( Light Amplification by Stimulated Emission and Radiation )
a. Fisika dasar :
- Melipatgdkan emissi radiasi : Helium,
Neon, Cobalt, dan CO2. dg spectrum
6,328 A dan IR Laser gelbg 9040 A
- Pancaran sinar merup loncatan parti
kel kecil ( Foton) dari satu electron
atom difasilitasi dengan sebuah energi
dlm pompa energi shg terjadi 3 hal :
1. absorbsi elektron, 2.energi/foton
3. emissi (quantum energi > besar)
- Koheren dan monochromatis
- Freq sangat tinggi shg laser ta. Ber
manfaat dan merusak
56. b. Biofisika :
- Freq tinggi memfasilitasi jar. Kls 1.laser tdk merusak, kls 2. merusak jar stlh
1000 ‘ kontak kls 3, radiasi langsung merusak mata dan kls 4.radiasi
langsung/tdk langsung, merusak mata dan kulit.
- Fungsi laser : Coagulasi jar, Pemotong jar, danBiostimulasi Jar : merubah
ketegangan membran sel (freq oscillasi membran cell), Ion Ca+ bebas shg
merangsang prostaglandin dan algogenic u.normalkan cedera jar via reaksi
radang/osnteking reatie
c. Neurofisiologi :
- Micro Tissue Damage u/ reparasi proses
- Sintese ATP-> ADP memacu Ferric sulphide redox system dlm mitochondria
shg sel sel magrophage, sel schwann dan firocytes-> efek terapeutic ( Laser
Catalyzed Reaction)
- Pain depressor (aktivitas endhorpin dan penurunan oedem karena sirkulasi
darah lancar)
d. Hasil : > Efek fisiologis 1. metabolik/ V.dilatasi darah.2.relaksasi
> Efek Terapeutik : 1. Reparasi radang, 2. Mengurangi Nyeri,
3. mengurangi spasme otot superfisial,4 sirkulasi
> Dampak : Merusak jaringan jika salah menerapkan, Allergi sinar laser
(jarang).
57. 10. Sinar Infra Merah (IRR).
a. Fisika dasar :
- Glbg Electromagnetic 7.700 – 4 juta A.
- Glbg panjang 12.000 – 15.000 A, penetrasi 0,5 mm (sup.ficial
epidermis), glb pendek 7.700-12.000 A penetr subcut,
capiler,lymfe,ujungsaraf dan jar bawah kulit, 4 sumber IRR :
M.hari 20.000 - 7.700 A (80%), Plain carbon Arc idem,
Air cooled mercury vapour lamp (52 %), Kromayer lamp
diabsorbsi air (60 % UV, 40 % Visible.
- Hukum hukum penyinaran (pemantulan, pembiasan, quadrat
jarak terbalik, penyerapan, Quantum Energy penetr berbadg
lurus dg freq). Generator Non Luminous 100 % IRR,
Luminous campuran visible radiant.
b. Biofisika :
- Glbg pendek penetrasi > dalam, diabsorbsi kulit panas setempat, sub cutan, reaksi saraf dan
sudorifera, reaksi otot, dan kulit
c. Neurofisiologi : Pain depressor, Homeostatic Vasomotion, vasilitasi tipe saraf II.
d.. Hasil :
> Fisiologis : Metabolik,vasodilatasi pemb darah, temperatur tubuh,ventilasi kulit/
keringat, rileksasi otot supficial,konduktivitas saraf,pigmentasi
> Terapeutik : sirkulasi daran, < tonus otot,pain less, < oedem.
> Dampat : Destruksi jaringan kulit ( Combutio ), keratitis jika kontak langsung mata
58. 11. Ultra Violet Therapy a. Fisika dasas :
- glbg electromagnetic 100-380 nm,
M.hari 76-300 nm sapai bumi,> 300,
diserap atmosfir,glbg pendek 100-
290 nm, 3 tipe UV : A, 315-380 nm,
B. 280-315 nm, C. 100-2800 nm
- Produksi UV : Arus litrik , tekanan
gas dlm tabung rendah,Ionisasi gas
dlm tabung
- Hukum hukum penyinaran,desain lampu
UV hampir sama IRR.
b. Biofisika :
- idem IRR
- Reaksi kulit
c. Neurofisiologi
- Homeostatic Vasomotion
- Micro tissue damage ( MTD)
59. d. Hasil
> Fisiologis :V.dilatasi, Erithema kulit (E1-E4),
Penebalan epidermis,desquamatio, Pigmentasi
kulit,pembentukan vit D (270-310 nm) hasil
reaksi 7 dehydro cholesterol u.metab Ca dan
phosfor dlm usus halus,Esophylactic effect
yakni reaksi kulit o/UV merangsang turunnya
S.R.E u/ > anti radang
> Terapeutik : Metabolik/sirkulasi darah,abitic rays
(membunuh kuman di kulit), regenerasi kulit via
repair hormon ke kulit,> daya tahan kulit, perbaiki
tulang, Counter irritasi u/ < nyeri dan general tonic
effect ( + nafsu makan, tidur baik,+ metabol
> Dampak : Descuammatio berlebihan, combutio,
allergi UV.
60. 12. Hydro Therapy a. Fisika dasar
- Thermal : Panas, dingin
- Mekanika : daya gerak air
- Chemic : zat kimia dlm air
- Tekanan : daya apung,hyperbarik
- Perpindahan suhu : konduksi, kon
veksi, Radiasi, evaporasi
- Daya rekreasi air
b. Biofisika air :
- Reaksi jaringan tubuh : suhu, mekanik, kimia, tekananan
air dan daya kreasi air,
c. Neurofisiologi :
- Pain depressor, Homeostatic vasomotion,
- Sensomotoric integration
- Reciproke inchibition,rec fascilitation, cortical movement
61. d. Hasil
Fisiologi : Metabolik/V.dilatasi/constrition,rileksasi,konduk
tivitas saraf,sedatif/analgsic, >fundamental motor
skill,cardiorespiratory function
Terapeutik :
Sirkulasi darah Pain less,< spasme otot,mengobati ggn. motor
skill, > LGS, menyembuhkan penyakit kulit tetentu
Dampak :
Takut air, misskomunikasi pada pasien non kooperative
,
62. 13. Exercises Therapy
a. Fisika dasar :
- Posisi - fasilitasi
- Gerak - limitasi
- Fasilitasi - lingkungan
- karakteristik individu & psikosomatis
b. Biofisika :
- Reaksi : Posisi, gerak, fasilitasi,
lingkungan & karakteristik indiv
c. Neurofisiologi :
- Pain depressor, homeostatic Vasomotion
- sensomotoric intergration
- reciproke ichibition, rec.fascilitatin, Cor
tical movement,- Respon mekanikalsar
komer &myofibrilstrecth ke resting
length menurunkan tighness otot.nyeri
- Respons Neurofisiologi ;
Stretchsensorik mekanikal reseptor
musc. spindle & golgi tendon menginhibisi
impuls nyeri o/ nosiceptor nyeri turun.
63. - Gate Control Theory :
a Impuls serabut saraf diameter kecil, dgn NAR tinggi membuka
pintu gerbang impuls nyeri di lamina gelatinosa C.Post MS.
memfasilitasi impuls nyeri ke tingkat SSP.
b Impuls ser.saraf dim.besar (mekanoseptor) dgn NAR rendah
menutup pintu gerbang.
c Mecanical effect o/ passive stretcing mengembalikan elastisi
tas Sarcomer shg nyeri menurun dan kontraktur teatasi, bersa
maan dgn Neurofisiologis effect o/ PM, memfasilitasi musc
les spindle & golgi tendon (mecanoseptor) menginhibisi im
puls nyeri oleh serabut otot berdiameter kecil /bermyelin tipis
shg nyeri menurun
64. d. Hasil :
> Fisiologi : Peningkt Fundamental Motorskill ; Strength, Speed,
Agility, Coordination, Power, Muscular endurance, Cardio
respiratory function( VO2 Max), Flexibility, Balanc, Accuracy
Health for Sport , peningkt Vasodilatasi,Rileksasi, Kondukti
vitas saraf, Sedatif/analgesic, > kesehatan dan kebugaran tbh.
> Terapeutik : Mengobati gangguan Fundamental motorskill,
sirkulasi darah, Pain less, mengatasi spasme otot, > ROM ,
mecapai tujuan paradigma sehat.
> Dampak : Fatic, Muscle sprain, strain, Rupture, Fracture,
sudden death dan atau tanpa manfaat ( jika salah dosis ).
Say : Physiotherapy is no day without Exercise.
65. LAPANGAN KERJA FISITERAPIS
1.PNS : - Pengelola Fisioterapi RS, sesuai jenjang profesi FT.
- Pengelola diklat FT. RS, sesuai jenjang profesi, Depkes
- Pengelola FT.Ergonomi/RS, Dep.Perindustrian
- Pengelola FT.Olah Raga, Depdiknas
- Pengelola FT. Klinik/RS, Dep.Perhubungan Laut-Udara
- Pengelola FT/guidance Dep.Pariwisata
- Pengelola FT.Klinik Lembaga Tinggi Negara (DPR)
- Dosen/staf pengajar Institusi Pendidikan
2. ABRI/POLRI :
- Dinas ABRI/POLRI pangkat Letnan
- Pengelola FT. Klinik/RS. TNI/POLRI
66. 3. Swasta :
- Pengelola FT.Klinik/RS Swasta
- Pengelola FT. Olah-Raga Koni
- Fisioterapis berbagai Klub Olah-Raga
- Praktek berkelompok dengan disiplin lainnya
- Dosen/staf pengajar institusi Pend.Swasta
4. Praktek Mandiri :
- Praktek Mandiri berkelompok dengan FTs. Lainnya
- Fisioterapis Keluarga
- Praktek Mandiri Individu