Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan tumbuhan. Air diserap oleh akar dan ditransportasikan ke dalam tubuh tumbuhan kemudian diuapkan ke atmosfer. Bila terjadi ketidak seimbangan air dalam tubuh tumbuhan menimbulkan masalah defisit air yang mengakibatkan terganggunya sejumlah proses selular. Oleh karena itu tumbuhan harus menjaga seimbangan air yaitu antara pengambilan dan penguapan. Air berperan penting dalam sel tumbuhan. Pada slide ini juga dibahas mengenai sistem transpor air pada tumbuhan. Juga menjelaskan peranan aquaporin sebagai sistem transportasi air pada tumbuhan.
Materi ini mempelajari bagaimana mekanisme dan daya pendorong dalam transpor air dalam tumbuhan - antara tumbuhan – tumbuhan dan lingkungan. Selain itu membahas jalur transpor air dan serta mekanisme membuka dan menutupnya stomata.
Materi ini mempelajari bagaimana mekanisme dan daya pendorong dalam transpor air dalam tumbuhan - antara tumbuhan – tumbuhan dan lingkungan. Selain itu membahas jalur transpor air dan serta mekanisme membuka dan menutupnya stomata.
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT → PT = 0
PA = PO → PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm
Semoga membantu. Tugas ini merupakan tugas yang saya dan teman saya kerjakan pada saat kami kelas XI SMA. Pada Ppt Jaringan Parenkim ini kami berharap semua orang dapat paham mengenai jaringan parenkim itu sendiri, sehingga ilmu ini dapat terus mengalir. Harapan kami apabila ada yang ingin mengcopy artikelnya. Dimohon tidak langsung menganti nama saja. Tapi lengkapilah materi yang kurang di ppt ini. Sehingga ppt ini bisa lebih bermanfaat
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Istilah auksin (auxin) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat (indolasetic acid, IAA). Selain auksin alamiah ini, beberapa senyawa sintetik memiliki aktivitas auksin. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Meristem apikal suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas begerak turun ke daerah pemanjangan sel, hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel tersebut (Campbell dkk., 2002).
Auksin merupakan hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan pertama kali, dimana hormon ini berperan dalam proses pemanjangan beberapa organ tumbuhan sebagai respon adanya ekspansi atau peluasan sel (Opik et al., 2005). Auksin alamiah yang ditemukan pada tanaman berupa asam indolasetat atau indolasetic acid (IAA). IAA merupakan salah satu hormon auksin yang paling aktif, dimana hormon ini dihasilkan dari metabolisme atau sintesis L-Tryptophan (Shahab et al., 2009). Auksin berperan dalam proses perkembangan tumbuhan pada tahapan lebih lanjut serta dapat merubah ekspresi gen dengan cepat sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan menghasilkan protein-protein baru dalam waktu singkat (Verheye, 2010).
Auksin alami yakni tanaman yang dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman, contohnya hormon IAA dan IBA. Zat pengatur tumbuh tanaman merupakan susunan organik berbeda dengan nutrient, dimana hormon dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang bisa mengatur proses fisiologi tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang atau mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan (Patma dkk., 2013).
Auksin sintetik yakni hormon yang berasal dari luar tubuh tumbuhan (auksin eksogen) yakni buatan manusia. Salah satu jenis auksin sintetik yang dijual di pasaran adalah atonik. Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung pengatur tumbuh auksin yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan dapat mempercepat perkecambahan benih. Antonik ini hanya efektif pada lama perendaman tertentu. Cara pemberian zat pengarur tumbuh dapat dalam bentuk pencelupan, perendaman, penyemprotan, pengolesan dan lain-lain (Kumianjani dkk., 2013).
Kesimpulan
Hormon NAA, AIA, 2,4 D berpengaruh dalam pertumbuhan panjang jaringan koleoptil dan jaringan radikula. Pertambahan panjang jaringan tertinggi terdapat pada hormon NAA jaringan koleoptil sebesar 7,6 mm dan jaringan radikula sebesar 1,8 mm. Pertambahan panjang jaringan terendah terdapat pada akuades yaitu jaringan koleoptil sebesar 0,4 mm dan jaringan radikula 1 mm.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT → PT = 0
PA = PO → PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm
Semoga membantu. Tugas ini merupakan tugas yang saya dan teman saya kerjakan pada saat kami kelas XI SMA. Pada Ppt Jaringan Parenkim ini kami berharap semua orang dapat paham mengenai jaringan parenkim itu sendiri, sehingga ilmu ini dapat terus mengalir. Harapan kami apabila ada yang ingin mengcopy artikelnya. Dimohon tidak langsung menganti nama saja. Tapi lengkapilah materi yang kurang di ppt ini. Sehingga ppt ini bisa lebih bermanfaat
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Istilah auksin (auxin) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat (indolasetic acid, IAA). Selain auksin alamiah ini, beberapa senyawa sintetik memiliki aktivitas auksin. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Meristem apikal suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas begerak turun ke daerah pemanjangan sel, hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel tersebut (Campbell dkk., 2002).
Auksin merupakan hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan pertama kali, dimana hormon ini berperan dalam proses pemanjangan beberapa organ tumbuhan sebagai respon adanya ekspansi atau peluasan sel (Opik et al., 2005). Auksin alamiah yang ditemukan pada tanaman berupa asam indolasetat atau indolasetic acid (IAA). IAA merupakan salah satu hormon auksin yang paling aktif, dimana hormon ini dihasilkan dari metabolisme atau sintesis L-Tryptophan (Shahab et al., 2009). Auksin berperan dalam proses perkembangan tumbuhan pada tahapan lebih lanjut serta dapat merubah ekspresi gen dengan cepat sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan menghasilkan protein-protein baru dalam waktu singkat (Verheye, 2010).
Auksin alami yakni tanaman yang dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman, contohnya hormon IAA dan IBA. Zat pengatur tumbuh tanaman merupakan susunan organik berbeda dengan nutrient, dimana hormon dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang bisa mengatur proses fisiologi tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang atau mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan (Patma dkk., 2013).
Auksin sintetik yakni hormon yang berasal dari luar tubuh tumbuhan (auksin eksogen) yakni buatan manusia. Salah satu jenis auksin sintetik yang dijual di pasaran adalah atonik. Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung pengatur tumbuh auksin yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan dapat mempercepat perkecambahan benih. Antonik ini hanya efektif pada lama perendaman tertentu. Cara pemberian zat pengarur tumbuh dapat dalam bentuk pencelupan, perendaman, penyemprotan, pengolesan dan lain-lain (Kumianjani dkk., 2013).
Kesimpulan
Hormon NAA, AIA, 2,4 D berpengaruh dalam pertumbuhan panjang jaringan koleoptil dan jaringan radikula. Pertambahan panjang jaringan tertinggi terdapat pada hormon NAA jaringan koleoptil sebesar 7,6 mm dan jaringan radikula sebesar 1,8 mm. Pertambahan panjang jaringan terendah terdapat pada akuades yaitu jaringan koleoptil sebesar 0,4 mm dan jaringan radikula 1 mm.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Ruang Lingkup Tugas dan Fungsi Guru sebagai Pelaksana KurikulumFitriDamayanti9
Guru memiliki tugas dan fungsi dalam pelaksanaan kurikulum. Bagaimana sifat dan karakteristik seorang guru. Bagaimana menjadi guru yang tangguh. Bagaimana guru tangguh menghadapi proses belajar pada masa Pandemi Covid-19.
Pengertian guru tangguh, sifat dan karakter yang harus dimiliki serang guru tangguh apalagi di masa pandemi Covid-19. Hakekat pendidikan adalah cinta dan kasih sayang
Tujuan penilian hasil belajar adalah Mengumpulkan data/informasi: kemampuan, ketrampilan, keberhasilan, pencapaian kurikulum, proses pembelajaran pada waktu tertentu. Penilaian hasil belajar meliputi penilaian terhadap: sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
Materi ini menjelaskan mengenai fisiologi stress atau fisiologi cekaman yang terjadi pada tanaman. Tanaman di alam mengalami cekaman atau stress karena faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik disebabkan karena bakteri, jamur, virus atau serangga. Sedangkan faktor abiotik disebabkan karena lingkungan, contohnya: kadar garam tinggi, kekeringan, tingkat Al yang tinggi atau banjir.
Materi ini membahas mengenai pertumbuhand dan perkembangan tanaman tingkat tinggi. Mulai dari perkembangan embrio. Perbedaan antara embrio somatik dan zigotik. Perbedaan antara perkembangan embrio monokotil dan dikotil. Pembentukan daun yang diatur secara genetis dan model perbungaan yang diatur oleh gen ABC
Aplikasi bioteknologi di bidang Kesehatan manusia adalah terapi gen. Teknologi ini memungkinkan manusia sembuh dari penyakit-penyakit genetis yang dahulu mungkin tidak dapat disembuhkan dan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Terapi gen telah dikembangkan untuk menyembuhkan: kanker, hemophilia, penyakit kardiovaskular, cubital tunnel syndrome, dan arthritis rheumatoid.
Teknik rekayasa genetika menghasilkan produk GMO pada tanaman umumnya dilakuan dengan menggunakan aplikasi kultur jaringan (tissue culture).
Kultur jaringan adalah proses pembentukan individu tanaman dari sel, jaringan, atau organ yang dilakukan secara in vitro menggunakna media steril yang mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) tertentu. Seluruh tanaman bersifat totipotensi sehingga seluruh bagian tanaman dapat digunakan sebagai eksplan yang mampu beregenerasi membentuk individu tanaman. Proses regenerasi tumbuhan secara in vitro dapat melalui tahap organogenesis dan embriogenesis somatik.
Transformasi Gen dengan Agrobacterium_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta...FitriDamayanti9
Teknik rekayasa genetika memungkinkan manusia untuk menghasilkan tanaman yang termodifikasi secara genetik atau disebut dengan GMO (genetically modified organism). Teknik rekayasa banyak dilakukan pada tanaman pertanian, seperti: padi, jagung, kacang hijau, dan lain-lain. Modifikasi gen atau manipulasi gen dapat dilakukan dengan beberapa teknik:
a. Insersi gen dengan sifat yang diinginkan dari satu organisme ke organisme lain sehingga dihasilka organisme transgenik. Salah satunya dengan bantuan Agrobacterium tumefaciens.
b. Perubahan gen-gen yang ada pada organisme yang mengakibatkan perubahan ekspresi gen
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotroph, yang memiliki kemampuan mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya dan membutuhkan hara dalam bentuk anorganik dari lingkungan tumbuhnya. Hara mineral yang diabsorpsi dari tanah akan bergabung dengan senyawa organik esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dan senyawa organik akan membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino. Proses penggabungan ini disebut asimilasi hara mineral. Proses asimilasi nitrogen dan sulfur membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang sangat komplek dan membutuhkan energi. Sedangkan asimilasi kation membutuhkan pembentukkan komplek dengan senyawa organik.
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI FitriDamayanti9
Bila spesies baru terbentuk dan beradaptasi dengan lingkungan melalui seleksi alamiah dan terbentuk pola-pola evolusi yang berbeda. Terdapat Lima pola dalam evolusi organisme, yaitu: evolusi divergen, radiasi adaptif, evolusi konvergen, evolsui parallel, dan koevolusi.
Tumbuhan membutuhkan komponen anorganik dari lingkungan baik CO2 dari atmosfer dan hara mineral dari tanah. Tumbuhan membutuhkan hara organik maupun anorganik. Hara organik oleh tumbuhan dibutuhkan dalam bentuk senyawa karbon. Hal ini berhubungan dengan karbon, hidrogen dan oksigen yang dibentuk melalui proses fotosintesis. Sedangkan hara anorganik umumnya berasal dari tanah. Hara anorganik yang diakuisisi dari tanah dalam bentuk ion. Hara mineral umumnya secara terus menerus akan mengalami siklus melalui semua organisme dimana hara tersebut akan masuk ke biosfer melalui sistem perakaran tumbuhan. Luas permukaan akar dan kemampuan akar mengabsorpsi ion anorganik pada konsentrasi rendah dari dalam tanah menyebabkan absorpsi hara mineral oleh tumbuhan merupakan proses yang sangat efektif. Hara mineral yang telah diabsorpsi oleh akar kemudian ditranslokasi ke berbagai organ tumbuhan. Selanjutnya hara mineral tersebut akan digunakan untuk berbagai fungsi biologis. Proses akuisisi hara mineral dari dalam tanah yang dilakukan tumbuhan juga dibantu orgamisme lain, seperti cendawan mikoriza dan bakteri pengikat nitrogen.
Stuktur ekosistem dipengaruhi oleh: curah hujan, ketinggian permukaan laut, kelembaban udara. Terdapat dua struktur ekosistem, yaitu: ekosistem terestial atau BIOMA dan ekosistem akuatik. Materi ini khusus membahas BIOMA . Terdapat sembilan BIOMA utama
Siklus Biogeokimia adalah proses peredaran unsur-unsur kimia dari lingkungan ke komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan. Proses ini terjadi secara berulang-ulang dan tidak terbatas. Siklus biogeokimia melibatkan: atmosfer, litosfer, biosfer dan hidrosfer. Beberapa siklus biogeokimia penting: siklus air, siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor.
RPP adalah rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus
Fotosintesis adalah proses yang dapat memanen energi cahaya matahari menjadi energi kimia. Proses ini terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap. Berdasarkan modifikasi reaksi gelap terdapat tiga tipe tanaman, yaitu C3, C4 dan CAM.
Fisiologi tumbuhan mempelajari dasar-dasar fisiologi dari proses dan fungsi di dalam tumbuhan tingkat tinggi. Materi yang dipelajari: transpirasi dan hubungan air tanah-tumbuhan-udara, respirasi, fotosintesis, unsur hara dan asimilasinya, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dan mekanisme respon tumbuhan terhadap cekaman lingkungan.
Tiga ranah kompetensi dasar manusia, meliputi: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan UU No. 4 tahun 2005, guru harus memiliki empat kompetensi dasar, yaitu professional, pedagogik, personal dan sosial. Dunia pendidikan mengenal empat pilar Pendidikan bersasarkan UNISCO, yaitu: learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Pewarisan sifat dapat ditentukan oleh gen-gen yang terdapat pada kromosom seks (gen terpaut seks) dan gen yang terdapat pada kromosom autosom. Baik gen dominan atau resesif.
2. Air berperan penting dalam
kehidupan tumbuhan
Air diserap akar & transportasi ke tubuh
tumbuhan diuapkan ke atmosfer
Masalah defisit air
terganggunya sejumlah
proses selular
Menjaga seimbangan
air antara pengambilan
& penguapan
Ketidak seimbangan
air dalam tubuh
tumbuhan
Tantangan bagi
tumbuhan
Keberadaan dinding
sel tekanan
hidrostatik atau
tekanan turgor
• Pembesaran sel
• Pertukaran gas pada daun
• Transpor dalam floem & melintasi
membran
• Menjaga kestabilan & kekakuan
mekanis jaringan tumbuhan
Fungsi
tekanan
turgor
3. Kisaran Rata-Rata 80-90%
Sayuran/buah 85-95%
Jaringan transpor 35-75%
Biji 5-15%
AIR DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN
Pergerakan air dan bahan lain melalui membran ke sel
tumbuhan, dan antara tumbuhan dan lingkungan
Hubungan air tumbuhan
Banyak aktivitas tumbuhan ditentukan oleh
sifat air dan bahan yang larut dalam air
4. 1. Pelarut & medium untuk reaksi kimia
2. Medium untuk transport, zat terlarut organik &
anorganik
3. Medium yang memberikan turgor pada sel tumbuhan
4. Hidrasi & netralisasi muatan pada molekul-molekul
koloid
5. Bahan baku untuk fotosintesis
6. Evaporasi air (transpirasi) untuk mendinginkan
permukaan tanaman
Peranan Air dalam Sel Tumbuhan
5. Makin besar bobot molekul suatu unsur/senyawa
Makin besar kemungkinannya dalam bentuk
padat atau cair pada suhu tertentu (mis. 200C)
Contoh: n-heksana (BM=86)
n-heptana (BM=100)
Cair
pada suhu ruang
Cairan pada Suhu Fisiologis
6. Makin rendah bobot molekulnya
Makin besar kemungkinan suatu
zat berbentuk cair atau gas
Contoh: Metana BM=16
Propana BM=44
Gas
pada suhu ruang
7. Makin besar molekul
Makin besar energi yang dibutuhkan untuk
memutuskan gaya yang mengikat molekul-
molekul itu satu sama lain
Misal: zat padat zat cair
zat cair gas
8. Hukum Hidrolika
Tumbuhan muda sistem hidrolika
Terlihat jelas ketika
tumbuhan layu
Bentuk normal tumbuhan terpelihara oleh
tekanan air dalam protoplas, mendorong dinding
sel
Diterapkan pada
organisme, krn sebagian
besar terdiri dari air
Zat Cair tidak Termampatkan
9. Tumbuhan tumbuh, bila menyerap air
selnya melar
Mimosa pudica
membuka / menggulung ketika air bergerak
masuk atau keluar sel khusus yang terletak
di dasarnya
Stomata di permukaan daun
membuka ketika air masuk ke sel penjaga
dan menutup jika air keluar dari sel penjaga
10. Ikatan hidrogen pada molekul air.
Ikatan hidrogen terbentuk antara molekul air dengan molekul lain yang
memiliki atom elektronegatif
Ikatan Hidrogen
11. Ikatan hidrogen pada air:
Air dapat mempertahankan suhu tumbuhan
Air sebagai pelarut yang baik
Sifat adesi dan kohesi air sangat penting bagi
tumbuhan
12. Air bersifat
polar
Tertarik ke banyak bahan
Mis: protein dan polisakarida
Gaya Adesi & Gaya Kohesi Air
•Tarik menarik antar molekul tidak sejenis (air & molekul
lain) Molekul air membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul lain
•Tarik menarik antar molekul sejenis (air & molekul lain)
ikatan hidrogen
•Memberikan air kekuatan regang yang sangat besar
kemampuan menahan regangan tanpa putus
13. Kohesi antar molekul
Molekul di permukaan suatu cairan
selalu tertarik ke arah cairan tersebut
oleh gaya kohesi (ikatan hidrogen)
Sedangkan molekul pada fase uap
terlalu sedikit dan terlalu renggang untuk
mampu menghasilkan gaya pada molekul di
permukaannya
Tegangan Permukaan
15. Molekul
Menyebarnya molekul sebuah zat di ruangan yang ada
Memiliki energi intriksi
Gerak termal (kalor)
DIFUSI
Suatu substansi akan berdifusi dari tempat yang
konsentrasinya tinggi ke tempat yang
konsentrasinya lebih rendah
Setiap substansi akan berdifusi menuruni
gradien konsentrasinya
DIFUSI DAN ALIRAN MASSA
16. AIR
Difusi satu zat terlarut
Zat akan berdifusi dari tempat yang lebih pekat ke
tempat yang kurang pekat
Difusi menuruni gradien konsentrasi menyebabkan
kesetimbangan dinamik KESETIMBANGAN
17. Difusi dua zat terlarut
Setiap zat pewarna menuruni gradien
konsentrasinya KESETIMBANGAN
19. Difusi gerakan termal suatu molekul. Pencampuran molekul
perbedaan konsentrasi terjadi kesetimbangan. Difusi pada gas akan
terjadi paling cepat, kemudian cairan, dan terakhir padatan
20. 1. Ukuran partikel partikel berukuran kecil akan semakin
cepat partikel itu akan bergerak semakin tingginya
kecepatan difusi
2. Ketebalan membran membran semakin tebal maka
semakin lambat kecepatan difusi
3. Luas suatu area semakin besar luas area maka semakin
cepat kecepatan difusi yang terjadi
4. Jarak semakin besar jarak antara dua konsentrasi maka
kecepatan difusi akan semakin lambat
5. Suhu semakin tinggi suhu maka partikel akan
mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat
kecepatan difusi akan semakin cepat
Faktor yang Memperngaruhi Kecepatan Difusi
21. Gradien potensial air dan
gradien potensial kimia
GAYA PENDORONG
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi
Lima model sistem difusi
1. Konsentrasi
Partikel berdifusi dari tempat beraktivitas tinggi ke
tempat yang beraktivitas rendah
potensial kimia tinggi ke rendah
22. 2. Suhu
H2O H2O
Gas yang lebih dingin berdifusi panas
Tumbuhan di daerah Artika
akar berada pada pada yang hampir beku,
daun dihangatkan oleh matahari 200C
23. 3. Tekanan
H2O H2O
Jika tekanan diberikan pada larutan di satu sisi
membran dan tidak di sisi lain
Potensial air di sisi yang mendapat tekanan
akan naik dan terjadi difusi melintasi
membran ke sisi bertekanan rendah
24. 4. Efek linarut
H2O
Air berdifusi melintasi membran dari sisi air murni
ke sisi larutan
Difusi khusus (OSMOSIS)
Contoh:
Proses pergerakan air dari tanah ke tumbuhan
Dari satu sel ke sel lainnya
H2O
Gula,
garam mineral
25. 5. Matriks = permukaan bahan yangmengikat air
H2O
Proses penyerapan air oleh matriks = hidrasi
Contoh: penyerapan air oleh benih
sebelum berkecambah
H2O
Tanah liat
26. Laju Difusi
Postulat dari ilmuwan Jerman
(Fisiologi Hewan), Adolf Eugen Fick
Hukum Difusi
Pertama Fick
Jj = -D
ℓ
Cj
ℓ
x
Jj = Fluks aliran difusi
Jumlah j persatuan waktu
= gradien konsentrasi
x = jarak
ℓ
Cj
ℓ
x
27. Jika satu sisi membran ada larutan dan di sisi
lainnya ada larutan lain yang berbeda
konsentrasinya
Larutan yang lebih pekat memiliki potensial
air lebih rendah (-)
SISTEM OSMOTIK
28. Proses osmosis perpindahan air dari daerah konsentrasi
rendah (hipotonik) menuju daerah konsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui membrane semipermiabel
29. Komponen Potensial Air
Ψ m = potensial matriks
Gaya yang menahan air di dalam
unsur pokok tumbuhan dan tanah
(gaya ini bernilai – karena dapat
dihilangkan dengan penambahan
gaya
Ψw = Ψm + Ψs + Ψp + Ψz
30. Ψ s Potensial zat terlarut (potensial osmosis).
Energi potensial air yang dipengaruhi oleh
konsentrasi bahan terlarut
Ψ p Potensial tekanan (tekanan turgor).
Gaya yang disebabkan tekanan hidrostatis
(bernilai +)
Ψ z Potensial gravitasi gaya selalu ada, ini berarti
untuk pohon yang tinggi
31. Pengenceran
Pada waktu air berdifusi melintasi
membran, air menyebabkan naiknya
tekanan dan pengenceran
Potensial osmotik larutan meningkat,
tekanan yang dibutuhkan untuk mencapai
kesetimbangan berkurang
37. • Aquaporin famili dari protein membran MIPs (Mayor
Intrinsic Proteins) dibagi menjadi 3 subkelompok:
• 1. PIPs (Plasma Membrane Intrinsic Proteins)
• 2. TIPs (Tonoplast Intrinsic Proteins)
• 3. NLMs (Nodulin-26 Like MIPs)
• Struktur molekulnya: terdiri dari 6 domain dengan 5 loop
ekstamembran (A-E)
• Aquaporin bersifat selektif terhadap molekul air yang masuk
dan keluar sel dan mencegah keluarnya ion dan zat terlarut
lainnya
• Meningkatkan permeabilitas membran terhadap air penting
untuk sistem transportasi air
AQUAPORIN
38. AQUAPORIN
Tampilan sisi saluran
aquaporin 1 (AQP1)
Lintasan air melalui membran
secara difusi atau melalui lubang
selektif dari protein membran
integral (aquaporin)
39. Mercury derivates inhibitors of water
channels in biological membranes.
Mercury ions specifically oxidize a Cys
residue in the E-loop close to the second
NPA motif --- recovered by mercaptoethanol
(ME).
Motor cells in the pulvinus of Mimosa pudica
contain 2 distinct types of vacuole (tannin
vacuole & aqueous vacuole – have Ɣ-TIP ) ----
role play in cell volume adjustment during leaf
movement
40.
41. Mekanisme regulasi aquaporin di membran plasma dan tonoplast pada
kondisi potensial air tinggi dan rendah
Sumber: http://www.journals.elsevier.com/plant-science