contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
1. Gambar Transportasi intravaskuler
(Sumber: Morales, 2012)
Transportasi intravaskuler (lintasan
air dan mineral dari akar ke daun).
Transportasi ekstravaskuler (Lintasan
air dan mineral dari tanah ke akar)
Prosesnya yaitu air dan mineral yang
sudah berada di xilem akar lalu
menuju batang bergerak menuju
xilem pada tangkai daun, lalu masuk
ke xilem urat daun.
Transportasi ekstravasikuler adalah
pengangkutan air dan zat-zat penting yang
terjadi di luar berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah
di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2
mekanisme, yaitu apoplas (melalui ruang antar
sel) dan simplas (melalui sitoplasma).
Ga
Gambar Transportasi Ekstravaskuler
(Sumber: Filter, 1991)
1) JENIS-JENIS TRANSPORTASI (PENGANGKUTAN) PADA TUMBUHAN
Sumber: Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia
2. 2) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSPORTASI TUMBUHAN
Sumber: Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia
Proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai ke
daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh :
• Daya kapilaritas: pembuluh xilem yang terdapat pada
tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik
melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
• Daya tekan akar: tekanan akar pada setiap tumbuhan
berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar
kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan. Bukti adanya tekanan
akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak
menggenang dipermukaan tunggaknya.
3. Sumber: Salisbury, Frank B, dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.Bandung: ITB press
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan
translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau
organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Jalur translokasi
Pola translokasit
Bahan yang ditranslokasikan di dalam floem
Aspek dari translokasi floem diantaranya adalah
D. TRANSLOKASI PADA TUMBUHAN
5. Difusi adalah pergerakan
molekul atau ion dari dengan
daerah konsentrasi tinggi ke
daerah dengan konsentrasi
rendah yang disebabkan oleh
energi kinetik dari molekul,
ion atau atom-atom.
Gambar Difusi
(Sumber : Biologi, Raven dan Johnson)
Sumber: Aqil M, Firmansyah I U dan Akil M. 2013. Pengelolaan air tanaman jagung (Zea mays).Makasar (ID): Balai Penelitian Tanaman Serealia
A. PENGERTIAN DIFUSI
6. Contoh difusi pada tumbuhan dapat dilihat pada proses pertukaran gas
pada tumbuhan yang berlangsung di daun. Di dalam proses ini gas CO2 dari
atmosfer masuk ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun, yang selanjutnya
digunakan untuk proses fotosintesis. Karena pada siang hari CO2 yang masuk
ke daun selalu digunakan untuk fotosintesisi, maka kadar CO2 di dalam rongga
antar sel daun akan selalu lebih rendah dari atsmofer, akibatnya pada siang hari
akan terjadi aliran difusi gas CO2 dari atsmofer ke daun.
Bersamaan dengan itu terjadi pula difusi das O2 dari rongga antar sel daun
menuju atsmofir. Hal ini dikarenakan pada proses fotosintesis dihasilkan O2,
yang makin lama terakumulasi di dalam rongga antar sel daun, sehingga
kadarnya melebihi kadar oksigen di atmosfir. Dalam kondisi seperti ini
memungkinkan oksigen untuk berdifusi dari daun ke atmosfir.
Sumber: Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian.Jakarta: Rajawali Press
B. PROSES DAN MEKANISME DIFUSI PADA TUMBUHAN
7. Osmosis merupakan difusi air
melalui selaput semipermeabel.
Air akan bergerak dari daerah
yang mempunyai konsentrasi
larutan rendah ke daerah yang
mempunyai konsentrasi tinggi.
Proses osmosis dengan membran semipermeable
(Sumber: slideshare.net)
Sumber: Inge S, et al. (2013). سلطنه
عمان
. Occupational Medicine, 53(4), 130.
C. PENGERTIAN OSMOSIS
8. Contoh proses osmosis pada
tanaman yakni proses masuknya
larutan ke dalam sel-sel endodermis.
Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergerak dari satu sel ke sel lainnya
dengan leluasa. Selain air, molekul-
molekul yang berukuran kecil seperti
O2 dan CO2 juga mudah melewati
membran sel Osmosis juga dapat terjadi
dari sitoplasma ke organel-organel
bermembran.
Peristiwa Osmosis pada Sel Tumbuhan
(Sumber: https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-larutan-
isotonik-hipotonik-dan-hipertonik.html)
Sumber: Ayu, R., Hardianti, G., Gunawan, T., G, D. M., Mahardika, G., Hadi, F., Firdaus, G., Kusumawardhani, (2013). JURNAL DIFUSI
OSMOSIS DIFUSI OSMOSIS.
D. PROSES DAN MEKANISME OSMOSIS
PADA TUMBUHAN
9. Sumber: Ayu, R., Hardianti, G., Gunawan, T., G, D. M., Mahardika, G., Hadi, F., Firdaus, G., Kusumawardhani, (2013). JURNAL DIFUSI
OSMOSIS DIFUSI OSMOSIS.
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIFUSI DAN OSMOSIS PADA
TUMBUHAN
Faktor Yang
Mempengaruhi Difusi
Faktor Yang
Mempengaruhi Difusi
1. ukuran partikel,
2. ketebalan membran,
3. luas suatu area,
4. jarak
5. dan suhu
1. Ukuran zat terlarut
dan tebal membran.
2. banyak zat terlarut
10. Imbibisi merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi. Proses imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air yang
berbeda-beda untuk setiap jenis biji tanaman.
Gambar Imbibisi
Sumber : Elinotes,2020)
Sumber: Dede Suhendra & Efendi, Siska. (2021).. PERBEDAAN BOBOT DAN KADAR AIR BENIH KOPI TERHADAP KONSENTRASI HORMON
GIBERELLIN (GA3) DAN JENIS AIR. Jurnal Agroplasma, Vol 8 No 2
A. PENGERTIAN IMBIBISI
B. PROSES DAN MEKANISME IMBIBISI PADA TUMBUHAN
Proses perkecambahan mengalami proses penyerapan air
dengan cara osmosis ataupun imbibisi. Pada proses penyerapan
air oleh biji biasanya terjadi sampai ke jaringan pada tahap
pertama. Pada tahap kedua penyerapan air pada benih tidak
sama, dikarenakan kulit pada benih biji tersebut mengandung
suatu lapisan atau substrat yang mudah larut dalam air sehingga
air yang diserap lebih banyak. Selain melalui kulit biji, air juga
dapat masuk ke dalam benih melalui celah mikropil yaitu bagian
benih yang berfungsi sebagai keluar masuknya nutrisi yang
dibutuhkan
Sumber: Uji Coba Imbibisi pada Kacang Kedelai ( Glycine max ) dan Kacang Hijau ( Vigna radiata )..Jurnal Biologi 1, 710–716.
11. Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel
pada sel tumbuhan. Jika sel tumbuhan diletakkan dilarutan garam
terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air
dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.
Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan
air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis:
tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya
jarak antara dinding sel dan membran.
Sumber: Sarjun Hendry Sigalingging dkk.2017. Tester Tolerance Some Of Local Maizeto The Salinity Stress On Phase Of Germination.
Jurnal Untan.
C. PENGERTIAN PLASMOLISIS
12. Proses plasmolisis dapat terjadi jika defisit tekanan difusi di dalam suatu sel lebih
rendah dari pada defisit tekanan difusi larutan yang ada di sekitar sel, sehingga air akan
meninggalkan sel sampai defisit tekanan difusi di dalam dan luar sel sama besar.
Protoplasma yang kehilangan air itu menyusut volumenya dan akhirnya dapat terlepas
dari dinding sel.
Sumber: Pratiwi, Naisya. 2022. “Plasmolisis: Pengertian, Proses, contoh, jenis, faktor”, https://apayangdimaksud.com/plasmolisis/index.html, di
akses pada 23 Agustus 2022 pukul 22.06 wib.
D. PROSES DAN MEKANISME PLASMOLISIS PADA TUMBUHAN
1
2
Plasmolisis jelas: Ini adalah tahap kedua dari Plasmolisis. Pada tahap ini, dinding sel telah
mencapai batas kontraksi dan sitoplasma terlepas dari dinding sel mencapai bentuk bulat.
3
Plasmolisis akhir: Ini adalah tahap ketiga dan terakhir dari Plasmolisis. Pada tahap ini,
sitoplasma akan sepenuhnya bebas dari dinding sel dan tetap berada di tengah sel.
Proses lengkap Plasmolisis berlangsung dalam tiga tahap berbeda:
Plasmolisis baru jadi: Ini adalah tahap pertama dari Plasmolisis. Pada tahap ini, air mulai
mengalir keluar dari sel; pada awalnya, sel menyusut dalam volume dan dinding sel menjadi
terdeteksi.
13. Sumber: Aniswah, H & Sa’diyatul F, 2021. Uji Coba Imbibisi pada Kacang Kedelai (Glycine max) dan Kacang Hijau (Vigna radiata). Jurnal
prosiding SEMNAS bio 2021, 1, pp. 710-716
Nurlaini.2014.Plasmolisis. https://nurlainilaili.wordpress.com/2014/11/06/19/. Diakses pada 23 Agustus 2022 pukul 22.44 wib.
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMBIBISI DAN PLASMOLISIS
Faktor Yang
Mempengaruhi Imbisi
Faktor Yang Mempengaruhi
Plasmolisis
1. Tekanan pada benih.
2. Banyaknya Air
3. Komposisi Kotiledon
4. Faktor umur pada benih
1. Konsentrasi
2. Ionisasi zat terlarut
3. Suhu.
14. A.KLASIFIKASI UNSUR HARA BAGI TUMBUHAN
UNSUR HARA PENYERAPAN FUNGSI
Kelompok I
C, H, O, N, S
Dalam bentuk CO2, HCO3—, H2O, H2, NO3-,
NH4-, N2, SO4 2- , SO2. Ion dalam larutan
tanah, gas-gas dari atmosfer.
Sumbangan utama dari bahan organik. Unsur- unsur esensial dari
kelompok-kelompok atomik dalam proses enzimatik. Asimilasi oleh
reaksi melalui reaksi oksidasi-reduksi.
Kelompok II
P , B, Si
Dalam bentuk fosfat , asam
Borik/Borat, Silikat berasal dari larutan
tanah.
Esterifikasi dengan kelompok alkohol dalam tanaman. Ester – ester
Fosfat terlibat dalam reaksi transport energi
Kelompok III
K, Na, Mg,
Mn, Cl
Dalam bentuk ion – ion dari
larutan tanah.
Fungsi ion spesifik membentuk potensial
osmotik. Reaksi reaksi yang lebih spesifik melalui konfirmasi protein
enzim
menjadi siklus optimum (aktifitasi enzim). Membatasi reaksi -reaksi
berpasangan. Menyeimbangkan anion –
anion yang dapat larut dan yang tidak dapat larut.
Kelompok IV
Zn, Fe, Cu
Dalam bentuk ion chelate berasal dari
larutan tanah
Sebagian besar berada dalam chelate tergabung dalam kelompok
prostetik. Memungkinkan transport elektron melalui pertukaran valensi
Tabel 5.1 Klasifikasi Unsur Hara Bagi Tumbuhan
15. Unsur Peranan pada Tumbuhan
Nitrogen (N)
Penyusun semua protein. Klorofil, dan peranan
koenzim, dan asam- asam nukleat.
Posfor (P)
Transfer energi, bgn dari ADP, ATP, penyusun
beberapa protein, koenzim, asam nukleat, dan
substrat metabolisme
Kalium (K)
Sedikit peranannya sebagai penyusun
komponen tanaman. Berfungsi dalam
pengaturan metabolisme sprt fotosintesis,
translokasi karbohidrat, sintesis protein dll.
Kalsium (Cara)
Komponen dinding sel. Berperan dalam struktur
dan permeabilitas membran.
Magnesium
(Mg)
Penyusun klorofil dan enzim aktivator.
Belerang (S)
Bagian penting dari protein tanaman.
Boron(Bo)
Tidak pasti, tetapi dipercaya penting dalam
translokasi gula dan metabolisme kabohidrat.
Unsur Peranan pada Tumbuhan
Besi (Fe)
Sintesis klorofil dan enzim- enzim untuk
transfer elektron.
Mangan (Mn)
Pengendali beberapa sistem oksidasi- reduksi,
pembentukan O2 dalam fotosintesis.
Tembaga (Cu)
Katalisator untuk respirasi, penyusun enzim.
Seng (Zn)
Dalam sistem enzim, yang mengatur bermacam-
macam aktv. metabolik.
Molibdenum
(Mo)
Dalam nitrogenase dibutuhkan untuk fiksasi
nitrogen.
Kobalt
Penting untuk fiksasi N secara simbiotik oleh
rhizobium. Namun, tidak penting untuk semua
tanaman berpembuluh menurut batasan suatu
unsur penting oleh Arnon.
Klorin (Cl)
Aktivator sistem untuk menghasilkan O2
dalam fotositesis.
Tabel 5.2 Beberapa unsur hara esensial dan peranannya dalam tanaman.
16. Sumber: Triadiawarman, Dian dkk. 2022. PEran Unsur Hara Makro Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa
L.). Jurnal AGRIFOR, Volume XXI (1), 27-32.
B. FUNGSI UMUM UNSUR HARA BAGI TUMBUHAN
1
2
Unsur hara diperlukan secara terus menerus dan berimbang terutama untuk
tanaman pangan.
3
Unsur hara makro memiliki kandungan zat arang, hidrogen dan juga oksigen
yang menjadi bahan baku untuk pembentukan jaringan pada tubuh tanaman.
Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman.
17. Aniswah, H & Sa’diyatul F, 2021. Uji Coba Imbibisi pada Kacang Kedelai (Glycine max) dan Kacang Hijau (Vigna
radiata). Jurnal prosiding SEMNAS bio 2021, 1, pp. 710-716
Aqil M, Firmansyah I U dan Akil M. 2013. Pengelolaan air tanaman jagung (Zea mays). Makasar (ID) : Balai
Penelitian Tanaman Serealia.
Ayu, R., Hardianti, G., Gunawan, T., G, D. M., Mahardika, G., Hadi, F., Firdaus, G., Kusumawardhani, C., (2013). JURNAL
DIFUSI OSMOSIS DIFUSI OSMOSIS.
Barid B. 2007. Kajian Unit Resapan Dengan Lapisan Tanah Dan Tanaman Dalam Menurunkan Limpasan Permukaan.
Jurnal Berkala Ilmiah Teknik Perairan, Vol 13 (4) :248-255.
Berg L. 2007. Botany : Plant, People and Environment Second Edition. Belmont, California (US) : Thomson Higher
Education.
Biologi, J., Matematika, F., Alam, P., & Padang, U. N. (2021). Uji Coba Imbibisi pada Kacang Kedelai ( Glycine max ) dan
Kacang Hijau ( Vigna radiata ).Jurnal Biologi 1, 710–716.
Dede Suhendra dan Efendi, Siska. (2021).PERBEDAAN BOBOT DAN KADAR AIR BENIH KOPI TERHADAP
KONSENTRASI HORMON GIBERELLIN (GA3) DAN JENIS AIR. Jurnal Agroplasma, Vol 8 No 2
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia.
DAFTAR PUSTAKA
18. Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian.Jakarta: Rajawali Press.
Hopkins. W.G. & N.P.A. Huner. 2009. Introduction of Plant Physiology. 4th ed. London: John Wiley & Sons Inc.
Inge S, et al. (2013). No Title سلطنه
عمان . Occupational Medicine, 53(4), 130.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nurlaini.2014.Plasmolisis. https://nurlainilaili.wordpress.com/2014/11/06/19/. Diakses pada 23 Agustus 2022
pukul 22.44 wib
Parwati D U. 2013. Pengaruh Frekuensi Peyiraman Dan Lama Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.). Jurnal Fakultas Pertanian, Instiper,Yogyakarta.
Pratiwi, Naisya.2022. “Plasmolisis: Pengertian, Proses, contoh, jenis, faktor”,
https://apayangdimaksud.com/plasmolisis/index.html,di akses pada 23 Agustus 2022 pukul 22.06 wib.
Sahrir ,Dede Cahyati.2021.Diktat Kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Salisbury, Frank B, dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.Bandung: ITB press
Salisbury.F.B. and Ross, C. (1998) Fisiologi Tumbuhan (terjemahan).Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarjun Hendry Sigalingging dkk.2017. TESTER TOLERANCE SOME OF LOCAL MAIZETO THE SALINITY STRESS ON
PHASE OF GERMINATION.Jurnal Untan
Triadiawarman, Dian dkk. 2022.PERAN UNSUR HARA MAKRO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH
(Allium cepa L.). Jurnal AGRIFOR, Volume XXI (1), 27-32.