SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
TRANSFORMASI
LAPLACE
TRANSFORMASI LAPLACE
• Transformasi adalah teknik atau formula matematis
yang digunakan untuK mengubah representasi
persamaan matematika dari satu bentuk ke bentuk
representasi yang lain. Adanya transformasi
mengharuskan juga adanya inverse transformasi, yang
melakukan hal yang sebaliknya
• Transformasi diperlukan sebagai alat bantu untuk
memecahkan persoalan matematika yang rumit
• Transformasi Laplace merupakan salah satu tools yang
digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial.
• Transformasi Laplace mengkonversikan persamaan differensial
(dalam domain t) kedalam persamaan aljabar dalam domain s.
• Memungkinkan memanipulasi persamaan aljabar dengan
aturan sederhana untuk menghasilkan solusi dalam domain s.
• Solusi dalam domain t dapat diperoleh dengan melakukan
operasi inverse transformasi Laplace
•Terdapat beberapa tipe/jenis transformasi yang
digunakan, tergantung pada persamaan matematika
yang ingin dicari penyelesaiannya. Beberapa contoh
transformasi yang digunakan dalam bidang teknik
antara lain :
1. Transformasi Laplace
2. Transformasi Fourier
3. Trasnformasi Z
4. Trasnformasi Wavelet
5. Dll
Contoh penggunaan Transformasi
• Dalam penggunaan logaritma dan inverse-nya, yaitu fungsi perpangkatan.
Misalnya, Apabila diinginkanbuntuk menghitung hasil dari : 1234 x 5678
tanpa menggunakan kalkulator, namun dengan menggunakan tabel logaritma,
maka solusi hasil perhitungan 1234 x 5678 dapat dicari dengan mudah.
Persamaan diferensial dan
Trasformasi Laplace
• Persamaan Differensial yang diperoleh dari pemodelan matematik suatu
sistem mewakili proses dinamik dari sistem tersebut dimana responsenya
akan bergantung pada masukannya
• Solusi dari persamaan differensial terdiri dari solusi steady state (didapat
jika semua kondisi awal nol) dan solusi transien (mewakili pengaruh dari
kondisi awal).
• Transformasi Laplace mengkonversikan persamaan differensial (dalam
domain t) kedalam persamaan aljabar dalam domain s.
• Memungkinkan memanipulasi persamaan aljabar dengan aturan
sederhana untuk menghasilkan solusi dalam domain s.
• Solusi dalam domain t dapat diperoleh dengan melakukan operasi inverse
transformasi Laplace 6
Definisi
)
(t
F
suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t) dinotasikan dengan
L{F(t)} yang didefinisikan oleh





`
0
)
(
)
(
)}
(
{ s
f
dt
t
F
e
t
F
L st
)}
(
{ t
F
L

Transformasi Laplace digunakan untuk mengubah fungsi y(t) yang berada dalam kawasan waktu
ke kawasan s. Solusi dari persamaan diferensial didapat dengan mengubah persamaan diferensial
(yang merupakan fungsi waktu) dari kawasan waktu ke kawasan s dengan menggunakan
transformasi laplace, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah.
Contoh:
1. Bila fungsi f(t) = A maka kita misa menentukan nilai L[f(t)]
dt
e
A
A
L
t
f
L t
s
.
]
[
)]
(
[
0








 0
]
[ st
e
s
A
s
A
s
A
e
e
s
A






 
)
1
0
(
]
1
1
[ 0
Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa
contoh transformasi Laplace suatu fungsi,Tentukan transformasi
Laplace fungsi berikut
2. f(t) = At
Dibantu dengan formula integral partsial yaitu
dt
e
At
At
L st




0
.
]
[
dt
e
t
A st




0
.
 

 V
U
UV
UV '
'









0
0
.
.
]
[ st
st
de
t
s
A
dt
e
t
A
At
L
 

2
0
0
0
)
1
0
(
1
0
]
[
1
)
1
0
0
(
.
1
]
.
[
s
A
s
s
A
e
s
s
A
dt
e
e
t
s
A
st
st
st




































0
0
.
.
]
[ st
st
de
t
s
A
dt
e
t
A
At
L
3. f(t) = e-at











0
)
(
0
.
]
[
dt
e
dt
e
e
e
L
t
s
a
st
at
at


s
a
s
a
e
s
a
t
s
a












1
)
1
0
(
)
(
1
)
(
1
0
)
(
)
(t
F





`
0
)
(
)
(
)}
(
{ s
f
dt
t
F
e
t
F
L st
)}
(
{ t
F
L






`
0
)
(
)
(
)}
(
{ s
f
dt
t
F
e
t
F
L st





p
st
p
dt
t
F
e
Lim
0
)
(
Karena nilai integral di atas tidak wajar dikarenakan batas atas bernilai
tak hingga ∞ ,
Maka kita bisa menyelesaikan transformasi ini dapat juga diselesaiakn dengan
menggunakan konsep limit
Contoh dengan menggunakan Metoda limit
Contoh 2
Contoh 3
Sifat-sifat Transformasi Laplace
• Sifat Linier.
Jika c1 dan c2 konstan, sedang F1(t) dan F2(t) fungsi-fungsi yang
transformasi laplacenya masing-masing f1(s) dan f2(s), maka:
   
   
   
 
   
s
f
c
s
f
c
t
F
L
c
t
F
L
c
t
F
c
t
F
c
L
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1





•Sifat Translasi
Jika L[F(t)] = f(s) maka : L[eat F(t) ] = f(s-a)
• Sifat Pengubahan Skala
Jika L[F(t)] = f(s), maka :
L[F(at)] = 





a
s
f
a
1
• Sifat Integral
Jika L[F(t)] = f(s) maka
• Sifat Turunan
Jika L[F(t)] = f(s) maka
L{F’(t)} = sf(s) – F(0)
   
s
s
f
du
u
F
L
t








0
)
0
(
)
0
(
...
)
0
(
'
)
0
(
)
(
)]
(
[ )
1
(
)
2
(
2
1 








 n
n
n
n
n
n
F
sF
F
s
F
s
s
f
s
t
F
L
•Sifat Perkalian dengan tn
Jika L[F(t)] = f(s) maka
L[tn F(t)]= (-1) = (-1)n fn(s)
•Sifat Pembagian oleh t
Jika L[F(t)] = f(s) maka
𝑑𝑛
𝑑𝑠𝑛
𝑓(𝑠)









0
)
(
)
(
du
u
f
t
t
F
L
Teorema Transformasi Laplace
• Linieritas
 
   
   
     
s
F
s
F
t
f
t
f
L
s
aF
t
af
L
2
1
2
1 



     
       
dt
df
f
s
F
s
dt
t
f
d
L
f
s
sF
dt
t
df
L
0
0
0
2
2
2

















28
 
     
dt
s
f
s
s
F
dt
t
f
L

 

0
   
s
sF
t
f
s
t 


 lim
lim
0
   
s
sF
t
f
s
t 0
lim
lim




 
   
s
F
e
t
f
L s
 


• Differensiasi
• Integrasi
• Nilai awal
• Nilai akhir
• Pergeseran waktu
Tabel transformasi laplace
•Jenis transformasi integral ini memiliki sejumlah sifat yang
membuatnya amat berguna bagi analisis sistem dinamik
linier.
•Perubahan persamaan integral dan diferensial menjadi
bentuk polinomial menyederhanakan proses penyelesaian.
• Dari Urain penyelessian di atasdapt dibuatkan table sebagai
berikut
Mengingat Bentuk Intergral yang terkadang menjenuhkan maka
integral tersebut biasanya dibentuk table
Tabel Transformasi Laplace untuk fungsi sederhana
f(t) L(f) f(t) L(f)
1 1 1/s 7
cos at
2 t 1/s2 8
sin at
3 t2 2!/s3 9
cosh at
4 tn
(n=0, 1,…)
10
sinh at
5 ta
(a positive)
11
ebt cos at
6 eat 12
ebt sin at
1
!

n
s
n
1
)
1
(



a
s
a
a
s 
1
1
)
1
(



a
s
a
2
2
a
s
s

2
2
a
s
a

2
2
a
s
s

2
2
a
s
a

2
2
)
( a
b
s
b
s



2
2
)
( a
b
s
a


Contoh Tentukan
Sehingga bila kita kembalikan ke dalam inversnya akan berlaku
Invers transformasi laplace
•Jika mengubah sinyal analog kontinyu dari domain
waktu menjadi domain frekuensi menggunakan
transformasi laplace, maka untuk mengembalikan
sinyal tersebut dari domain frekuensi menjadi
domain waktu menggunakan invers transformasi
laplace.
Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika
maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers
dari f(s).
Secara simbolis ditulis dan L disebut operator
transformasi Laplace invers.
INVERS TRANSFORMASI LAPLACE
Invers Transformasi Laplace adalah proses kebalikan dari Transformasi
Laplace.
jika diberikan suatu transformasi Laplace, Maka kita harus mencari
fungsi t dari laplace tsb.
Sebagai contoh, kita ketahui adalah transformasi laplace
dari f(t) =Sin at maka kita dapat menuliskan:
   
 
s
F
L
t
f 1


   
   





0
dt
e
t
f
t
f
L
s
F st
39
Transformasi Laplace F(s)
dari fungsi f(t)
Inverse Transformasi Laplace
Fungsi f(t) haruslah real dan kontinyu sepanjang interval waktu
yang akan dievaluasi, jika tidak, maka transformasi Laplace tidak
dapat digunakan.
Sifat-sifat Invers Transformasi
Laplace
•Sifat Linier.
Jika c1 dan c2 konstan, sedang f1(s) dan f2(s) berturut-turut
transformasi laplace dari F1(t) dan F2(t), maka:
a). L-1 [ c1 f1 (s) ] = c1 L-1[ f1 (s) ] = c1 F1 (t)
L-1 [ c2 f2 (s) ] = c2 L-1[ f2 (s) ] = c1 F2 (t)
b). L-1 [ c1 f1 (s) + c2 f2 (s) ] = L-1 [ c1 f1 (s) ] + L-1 [ c2 f2 (s) ]
= c1 F1 (t) + c2 F2 (t)
Contoh
• Sifat Translasi
Jika L-1[f(s)] = F(t)
maka :
L-1[f(s-a) ] = eat F(t)
• Sifat Pengubahan Skala
Jika L-1[f(s)] = F(t), maka :
L-1[f(as)] = 





a
t
F
a
1
Contoh
• Sifat Integral
Jika L-1[f(s)] = F(t), maka
L-1
• Sifat Turunan
Jika L-1[f(s)] = F(t), maka
L-1[fn(s)] = = (-1)n tn F(t)
   
t
t
F
du
u
F
s








~
]
)
(
[
L1
-
s
f
ds
d
n
n
Invers Transformasi Laplace untuk fungsi sederhana
f(s) L-1[f(s)] f(s) L-1[f(s)]
1 1/s 1 7
cos at
2 1/s2 t 8
sin at
3 t2 2!/s3 9
cosh at
4
tn/n! 10
sinh at
5 ta/ (a+1) 11
ebt cos at
6 eat 12
ebt sin at
1
1

n
s
1
1

a
s
a
s 
1
2
2
a
s
s

2
2
1
a
s 
2
2
a
s
s

2
2
1
a
s 
2
2
)
( a
b
s
b
s



2
2
)
( a
b
s
a



a
1
a
1
Metode Pecahan Parsial untuk mencari invers
Transformasi Laplace
•Jika f(s) berbentuk pecahan parsial yang pembilang dan
penyebutnya berbentuk polinomial.
•Derajat P(s) < derajat Q(s), maka
)
(
)
(
)
(
s
Q
s
P
s
f 
•Jika akar-akar Q(s) berbeda, tidak ada yang sama,
•maka :
)
(
...
)
(
)
(
)
(
)
)...(
)(
(
)
(
)
(
2
2
1
1
2
1
n
n
n
p
s
A
p
s
A
p
s
A
s
f
p
s
p
s
p
s
s
P
s
f









t
n
p
n
t
p
t
p
e
A
e
A
e
A
t
F 





 ...
)
( 2
2
1
1
•Q(s) mempunyai akar rangkap
•maka F(t) sama dengan invers transformasi laplace dari
masing-masing suku.
)
(
...
)
(
)
(
...
)
(
)
(
)
(
)
)...(
(
)
(
)
(
)
(
2
2
1
1
2
1
12
1
11
2
1
n
n
r
r
n
r
p
s
A
p
s
A
p
s
A
p
s
A
p
s
A
s
f
p
s
p
s
p
s
s
P
s
f
















APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE
PADA PERSAMAAN DIFFERENSIAL ( PD )
Transformasi Laplace dapat digunakan untuk
menyelesaikan persamaan differensial biasa.
Metode ini akan menghasilkan solusi khusus
secara langsung yang sesuai dengan kondisi
awal yang diberikan.
Langkah–langkah untuk menyelesaikan PD
• Membentuk persamaan pembantu, yaitu gunakan transformasi
laplace pada kedua ruas dari PD yg diberikan dan gunakan kondisi
awal.
• Selesaikan persamaan aljabar (persamaan pembantu) itu dan
dapatkan Y = f(s) .
• Gunakan transformasi Laplace invers pada kedua ruas. Yang akan
memberikan solusi yang dibutuhkan, yaitu :
L-1 [Y] = L-1 [f(s)] atau y = F(t)
Contoh :
Selesaikan PD dibawah ini bila F(0) = 1, F’(0) = 1
Jawab :
PD diatas dapat ditulis dalam bentuk :
Y” – 2y’ + 2y = 0
•Gunakan transf. Laplace pada kedua ruasnya :
L{y”} – 2L{y’} + 2L{y} = L{0}
• L{y”} = s2f(s) – s F(0) – F’(0)
= s2f(s) – s.1 – 1 = s2f(s) – s – 1 ….(1)
0
2
2
2
2


 y
dt
dy
dt
y
d
• L{y’) = sf(s) - F(0) = sf(s) – 1 ……………………………..…………………(2)
• L{Y} = f(s) ………………………………………………………………………(3)
• Subtitusikan pers. (1) , (2) dan (3) kedalam transformasi laplace dari
PD yg diberikan, yaitu :
[s2f(s) – s – 1] – 2 [ s f(s) – 1 ] + 2f(s) = 0
(s2 -2s + 2)f(s) – s + 1 = 0
(s2 -2s + 2)f(s) = s - 1 →
2
2
1
)
( 2




s
s
s
s
f
1
)
1
(
1
)
( 2




s
s
s
f
• Gunakan Invers Transformasi Laplace pada kedua ruasnya, yaitu :
F(t) = et cos t
• Jadi solusi khusus PD yang memenuhi kedua kondisi awal diatas
adalah : F(t) = et cos t
]
1
)
1
(
1
[
)]
(
[ 2
1
1



 

s
s
L
s
f
L
Transformasi Laplace Untuk Solusi
Persamaan Differensial
Misalkan Diberikan persamaan differensial sbb:
       
t
f
t
y
dt
t
dy
dt
t
y
d
5
2
3
2
2



Dimana f(t) adalah fungsi unit step dengan kondisi awal
y(0)=-1 dan y´(0)=2.
Contoh:
Solusi Persamaan Differensial
     
s
s
Y
y
s
sY
y
sy
s
Y
s
1
5
)
(
2
)
0
(
3
3
)
0
´(
0
2






67
Transformasi Laplace menghasilkan:
Menggunakan teorema
differensiasi
transformasi Laplace
       
t
f
t
y
dt
t
dy
dt
t
y
d
5
2
3
2
2



   
)
2
3
(
5
)
(
5
)
(
)
2
3
(
5
)
(
2
3
3
2
2
2
2
2
2


















s
s
s
s
s
s
Y
s
s
s
Y
s
s
s
s
s
Y
s
sY
s
s
Y
s
Fungsi unit step dari
tabel transformasi
Laplace
Solusi dalam domain t
diperoleh dengan
invers transformasi
Laplace
       
t
f
t
y
dt
t
dy
dt
t
y
d
5
2
3
2
2



Selanjutnya
)
2
)(
1
(
5
)
2
3
(
5
)
(
2
2
2












s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
Y
)
2
)(
1
(
5
)
2
(
)
1
(
)
(
2











s
s
s
s
s
s
C
s
B
s
A
s
Y
69
Invers transformasi Laplace dilakukan dengan memanipulasi penyebut
(denumerator) dalam fungsi Y(s) kedalam akar-akarnya:
Ekpansi dalam pecahan parsial,
2
3
)
1
(
5
)]
(
)
2
[(
5
)
2
(
5
)]
(
)
1
[(
2
5
)
2
)(
1
(
5
)]
(
[
2
2
2
1
2
0






























s
s
s
s
s
Y
s
C
s
s
s
s
s
Y
s
B
s
s
s
s
s
sY
A
s
s
s
Dimana A, B dan C adalah koefisien
)
2
(
2
3
)
1
(
5
2
5
)
(





s
s
s
s
Y
t
t
e
e
t
y 2
2
3
5
2
5
)
( 




71
Persamaan Y(s) dalam bentuk pecahan parsial menjadi
Dengan invers transformasi Laplace (di dapat dari tabel),
persamaan dalam domain waktu y(t) menjadi
Dengan t ≥ 0
Prosedur Solusi pers. Differensial dengan:
Transformasi Laplace
1. Transformasi persamaan differensial ke dalam domain s
dengan transformasi Laplace menggunakan tabel
transformasi Laplace.
2. Manipulasi persamaan aljabar yang telah ditransformasikan
untuk mendapatkan variabel outputnya.
3. Lakukan ekspansi pecahan parsial terhadap persamaan
aljabar pada langkah 2.
4. Lakukan invers transformasi Laplace dengan tabel
transformasi Laplace untuk mendapatkan solusi dalam
domain t.
72
Ekspansi Pecahan Parsial:
• Transformasi Laplace dari suatu persamaan differensial f(t) lazimnya
diberikan dalam bentuk:
)
(
)
(
)
(
s
D
s
N
s
F 
)
)...(
)(
(
)
(
)
(
2
1 N
s
s
s
s
s
s
s
N
s
F




73
• Bentuk ekspansi pecahan parsial dari F(s) bergantung pada akar-akar persamaan
karakteristiknya (denumerator).
– Kasus 1: Persamaan karakteristik hanya memiliki akar real dan tidak sama
N(s) adalah numerator (pembilang) dalam s,
D(s) denumerator (penyebut) dalam s
)
(
...
)
(
)
(
)
(
2
2
1
1
N
N
s
s
K
s
s
K
s
s
K
s
F






 Ki (i=1,…,N) adalah konstanta
yang harus dicari
Dalam kasus tersebut pecahan parsialnya dapat dituliskan
dalam bentuk:
Ekspansi Pecahan Parsial:
)
)...(
)(
)...(
)(
(
)
(
)]
(
)
[(
1
1
2
1 N
i
i
i
i
i
i
i
i
s
s
i
i
s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
N
s
F
s
s
K i


















M
n
n
n
n
n
n s
s
s
s
s
s
s
N
s
F
)
2
...(
)
2
(
)
2
(
)
(
)
( 2
2
2
2
2
1
2
2





 






75
• Kasus 2: Persamaan karakteristik hanya memiliki akar kompleks
Dalam kasus tersebut pecahan parsialnya dapat dituliskan dalam
bentuk:
Konstanta K dicari dengan persamaan berikut:
Jika persamaan karakteristik hanya memiliki M pasangan complex-conjugate, F(s) dapat
dituliskan sbb:
M
n
n
n
n
n
n
N s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
s
N
s
F
)
2
...(
)
2
(
)
2
)(
)...(
)(
(
)
(
)
( 2
2
2
2
2
1
2
2
2
1 




 









76
• Kasus 3: Persamaan karakteristik memiliki akar real, tidak sama dan
kompleks
Dalam kasus tersebut pecahan parsialnya dapat dituliskan dalam bentuk:
M
n
n
M
M
n
n
n
n
N
N
s
s
B
s
A
s
s
B
s
A
s
s
B
s
A
s
s
K
s
s
K
s
s
K
s
F
)
2
(
...
)
2
(
)
2
(
)
(
...
)
(
)
(
)
(
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
1
1





 



















M
n
n
M
M
n
n
n
n s
s
B
s
A
s
s
B
s
A
s
s
B
s
A
s
F
)
2
(
...
)
2
(
)
2
(
)
( 2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1





 












Dimana Ai dan Bi konstanta yang dicari dengan menyamakan pangkat dalam s

More Related Content

What's hot

Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
Yosefh Gultom
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi z
Rumah Belajar
 
Integral fourier
Integral fourierIntegral fourier
Integral fourier
Nur Fadzri
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt
Lukman Hakim
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Beny Nugraha
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
Rumah Belajar
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Khubab Basari
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Beny Nugraha
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2
Dian Arisona
 

What's hot (20)

Transformasi laplace1
Transformasi laplace1Transformasi laplace1
Transformasi laplace1
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourier
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi z
 
Integral fourier
Integral fourierIntegral fourier
Integral fourier
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Mt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplaceMt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplace
 
Pertemuan 12 deret fourier
Pertemuan 12  deret fourierPertemuan 12  deret fourier
Pertemuan 12 deret fourier
 
Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)
 

Similar to TRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdf

Anto 2 .pendiferensialan transform
Anto 2 .pendiferensialan transformAnto 2 .pendiferensialan transform
Anto 2 .pendiferensialan transform
Ariy Anto
 
03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace
Ade Try
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Beny Nugraha
 
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrumTelekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Beny Nugraha
 
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Beny Nugraha
 
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integralFisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
jayamartha
 
Chapter vii linear_transformasion
Chapter vii linear_transformasionChapter vii linear_transformasion
Chapter vii linear_transformasion
Sandi Mulyadi
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linier
aulia rachmawati
 

Similar to TRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdf (20)

Transformasi Laplace (1).pptx
Transformasi Laplace (1).pptxTransformasi Laplace (1).pptx
Transformasi Laplace (1).pptx
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-new
 
Transformasi-fourier.pdf
Transformasi-fourier.pdfTransformasi-fourier.pdf
Transformasi-fourier.pdf
 
Anto 2 .pendiferensialan transform
Anto 2 .pendiferensialan transformAnto 2 .pendiferensialan transform
Anto 2 .pendiferensialan transform
 
4 Transformasi Laplace.pdf
4 Transformasi Laplace.pdf4 Transformasi Laplace.pdf
4 Transformasi Laplace.pdf
 
03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrumTelekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
 
Job 2
Job 2Job 2
Job 2
 
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
 
Rangkaian listrik power
Rangkaian listrik powerRangkaian listrik power
Rangkaian listrik power
 
Rangkaian listrik power
Rangkaian listrik powerRangkaian listrik power
Rangkaian listrik power
 
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integralFisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
 
Kalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integralKalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integral
 
Chapter vii linear_transformasion
Chapter vii linear_transformasionChapter vii linear_transformasion
Chapter vii linear_transformasion
 
Kelompok 2 kls d. transformasi fourir diskrit
Kelompok 2 kls d. transformasi fourir diskritKelompok 2 kls d. transformasi fourir diskrit
Kelompok 2 kls d. transformasi fourir diskrit
 
Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasiMakalah metode transformasi
Makalah metode transformasi
 
7 Transformasi Z.pdf
7 Transformasi Z.pdf7 Transformasi Z.pdf
7 Transformasi Z.pdf
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linier
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 

More from MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH

More from MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH (16)

Sistem Komputer.pptx
Sistem Komputer.pptxSistem Komputer.pptx
Sistem Komputer.pptx
 
Chapter 4 - Inverse Kinematics.pdf
Chapter 4 - Inverse Kinematics.pdfChapter 4 - Inverse Kinematics.pdf
Chapter 4 - Inverse Kinematics.pdf
 
Robot Industry.pdf
Robot Industry.pdfRobot Industry.pdf
Robot Industry.pdf
 
Transient.pdf
Transient.pdfTransient.pdf
Transient.pdf
 
Memory.pdf
Memory.pdfMemory.pdf
Memory.pdf
 
Modul PLC Programming.pdf
Modul PLC Programming.pdfModul PLC Programming.pdf
Modul PLC Programming.pdf
 
Fungsi Transfer dan Diagram Block.pdf
Fungsi Transfer dan Diagram Block.pdfFungsi Transfer dan Diagram Block.pdf
Fungsi Transfer dan Diagram Block.pdf
 
MCCB beserta fungsi dan cara setting
MCCB beserta fungsi dan cara settingMCCB beserta fungsi dan cara setting
MCCB beserta fungsi dan cara setting
 
PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)
PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)
PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)
 
Panel listrik: Tipe Box Panel Listrik
Panel listrik: Tipe Box Panel ListrikPanel listrik: Tipe Box Panel Listrik
Panel listrik: Tipe Box Panel Listrik
 
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain GaugeSensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
 
Bahasa indonesia : Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia : Ejaan Bahasa IndonesiaBahasa indonesia : Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia : Ejaan Bahasa Indonesia
 
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
 
Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)
 
Kabel listrik dan Jenis-jenisnya
Kabel listrik dan Jenis-jenisnyaKabel listrik dan Jenis-jenisnya
Kabel listrik dan Jenis-jenisnya
 
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistifSensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Recently uploaded (14)

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

TRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdf

  • 2. TRANSFORMASI LAPLACE • Transformasi adalah teknik atau formula matematis yang digunakan untuK mengubah representasi persamaan matematika dari satu bentuk ke bentuk representasi yang lain. Adanya transformasi mengharuskan juga adanya inverse transformasi, yang melakukan hal yang sebaliknya • Transformasi diperlukan sebagai alat bantu untuk memecahkan persoalan matematika yang rumit
  • 3. • Transformasi Laplace merupakan salah satu tools yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial. • Transformasi Laplace mengkonversikan persamaan differensial (dalam domain t) kedalam persamaan aljabar dalam domain s. • Memungkinkan memanipulasi persamaan aljabar dengan aturan sederhana untuk menghasilkan solusi dalam domain s. • Solusi dalam domain t dapat diperoleh dengan melakukan operasi inverse transformasi Laplace
  • 4. •Terdapat beberapa tipe/jenis transformasi yang digunakan, tergantung pada persamaan matematika yang ingin dicari penyelesaiannya. Beberapa contoh transformasi yang digunakan dalam bidang teknik antara lain : 1. Transformasi Laplace 2. Transformasi Fourier 3. Trasnformasi Z 4. Trasnformasi Wavelet 5. Dll
  • 5. Contoh penggunaan Transformasi • Dalam penggunaan logaritma dan inverse-nya, yaitu fungsi perpangkatan. Misalnya, Apabila diinginkanbuntuk menghitung hasil dari : 1234 x 5678 tanpa menggunakan kalkulator, namun dengan menggunakan tabel logaritma, maka solusi hasil perhitungan 1234 x 5678 dapat dicari dengan mudah.
  • 6. Persamaan diferensial dan Trasformasi Laplace • Persamaan Differensial yang diperoleh dari pemodelan matematik suatu sistem mewakili proses dinamik dari sistem tersebut dimana responsenya akan bergantung pada masukannya • Solusi dari persamaan differensial terdiri dari solusi steady state (didapat jika semua kondisi awal nol) dan solusi transien (mewakili pengaruh dari kondisi awal). • Transformasi Laplace mengkonversikan persamaan differensial (dalam domain t) kedalam persamaan aljabar dalam domain s. • Memungkinkan memanipulasi persamaan aljabar dengan aturan sederhana untuk menghasilkan solusi dalam domain s. • Solusi dalam domain t dapat diperoleh dengan melakukan operasi inverse transformasi Laplace 6
  • 7. Definisi ) (t F suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t) dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh      ` 0 ) ( ) ( )} ( { s f dt t F e t F L st )} ( { t F L  Transformasi Laplace digunakan untuk mengubah fungsi y(t) yang berada dalam kawasan waktu ke kawasan s. Solusi dari persamaan diferensial didapat dengan mengubah persamaan diferensial (yang merupakan fungsi waktu) dari kawasan waktu ke kawasan s dengan menggunakan transformasi laplace, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. Contoh: 1. Bila fungsi f(t) = A maka kita misa menentukan nilai L[f(t)] dt e A A L t f L t s . ] [ )] ( [ 0          0 ] [ st e s A s A s A e e s A         ) 1 0 ( ] 1 1 [ 0 Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa contoh transformasi Laplace suatu fungsi,Tentukan transformasi Laplace fungsi berikut
  • 12. 2. f(t) = At Dibantu dengan formula integral partsial yaitu dt e At At L st     0 . ] [ dt e t A st     0 .     V U UV UV ' '          0 0 . . ] [ st st de t s A dt e t A At L
  • 14. 3. f(t) = e-at            0 ) ( 0 . ] [ dt e dt e e e L t s a st at at   s a s a e s a t s a             1 ) 1 0 ( ) ( 1 ) ( 1 0 ) (
  • 15. ) (t F      ` 0 ) ( ) ( )} ( { s f dt t F e t F L st )} ( { t F L       ` 0 ) ( ) ( )} ( { s f dt t F e t F L st      p st p dt t F e Lim 0 ) ( Karena nilai integral di atas tidak wajar dikarenakan batas atas bernilai tak hingga ∞ , Maka kita bisa menyelesaikan transformasi ini dapat juga diselesaiakn dengan menggunakan konsep limit
  • 19. Sifat-sifat Transformasi Laplace • Sifat Linier. Jika c1 dan c2 konstan, sedang F1(t) dan F2(t) fungsi-fungsi yang transformasi laplacenya masing-masing f1(s) dan f2(s), maka:                   s f c s f c t F L c t F L c t F c t F c L 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1     
  • 20. •Sifat Translasi Jika L[F(t)] = f(s) maka : L[eat F(t) ] = f(s-a) • Sifat Pengubahan Skala Jika L[F(t)] = f(s), maka : L[F(at)] =       a s f a 1
  • 21. • Sifat Integral Jika L[F(t)] = f(s) maka • Sifat Turunan Jika L[F(t)] = f(s) maka L{F’(t)} = sf(s) – F(0)     s s f du u F L t         0 ) 0 ( ) 0 ( ... ) 0 ( ' ) 0 ( ) ( )] ( [ ) 1 ( ) 2 ( 2 1           n n n n n n F sF F s F s s f s t F L
  • 22. •Sifat Perkalian dengan tn Jika L[F(t)] = f(s) maka L[tn F(t)]= (-1) = (-1)n fn(s) •Sifat Pembagian oleh t Jika L[F(t)] = f(s) maka 𝑑𝑛 𝑑𝑠𝑛 𝑓(𝑠)          0 ) ( ) ( du u f t t F L
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Teorema Transformasi Laplace • Linieritas                 s F s F t f t f L s aF t af L 2 1 2 1                   dt df f s F s dt t f d L f s sF dt t df L 0 0 0 2 2 2                  28         dt s f s s F dt t f L     0     s sF t f s t     lim lim 0     s sF t f s t 0 lim lim           s F e t f L s     • Differensiasi • Integrasi • Nilai awal • Nilai akhir • Pergeseran waktu
  • 29. Tabel transformasi laplace •Jenis transformasi integral ini memiliki sejumlah sifat yang membuatnya amat berguna bagi analisis sistem dinamik linier. •Perubahan persamaan integral dan diferensial menjadi bentuk polinomial menyederhanakan proses penyelesaian. • Dari Urain penyelessian di atasdapt dibuatkan table sebagai berikut Mengingat Bentuk Intergral yang terkadang menjenuhkan maka integral tersebut biasanya dibentuk table
  • 30. Tabel Transformasi Laplace untuk fungsi sederhana f(t) L(f) f(t) L(f) 1 1 1/s 7 cos at 2 t 1/s2 8 sin at 3 t2 2!/s3 9 cosh at 4 tn (n=0, 1,…) 10 sinh at 5 ta (a positive) 11 ebt cos at 6 eat 12 ebt sin at 1 !  n s n 1 ) 1 (    a s a a s  1 1 ) 1 (    a s a 2 2 a s s  2 2 a s a  2 2 a s s  2 2 a s a  2 2 ) ( a b s b s    2 2 ) ( a b s a  
  • 32.
  • 33. Sehingga bila kita kembalikan ke dalam inversnya akan berlaku
  • 34.
  • 35.
  • 36. Invers transformasi laplace •Jika mengubah sinyal analog kontinyu dari domain waktu menjadi domain frekuensi menggunakan transformasi laplace, maka untuk mengembalikan sinyal tersebut dari domain frekuensi menjadi domain waktu menggunakan invers transformasi laplace.
  • 37. Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s). Secara simbolis ditulis dan L disebut operator transformasi Laplace invers. INVERS TRANSFORMASI LAPLACE Invers Transformasi Laplace adalah proses kebalikan dari Transformasi Laplace. jika diberikan suatu transformasi Laplace, Maka kita harus mencari fungsi t dari laplace tsb.
  • 38. Sebagai contoh, kita ketahui adalah transformasi laplace dari f(t) =Sin at maka kita dapat menuliskan:
  • 39.       s F L t f 1                0 dt e t f t f L s F st 39 Transformasi Laplace F(s) dari fungsi f(t) Inverse Transformasi Laplace Fungsi f(t) haruslah real dan kontinyu sepanjang interval waktu yang akan dievaluasi, jika tidak, maka transformasi Laplace tidak dapat digunakan.
  • 40. Sifat-sifat Invers Transformasi Laplace •Sifat Linier. Jika c1 dan c2 konstan, sedang f1(s) dan f2(s) berturut-turut transformasi laplace dari F1(t) dan F2(t), maka: a). L-1 [ c1 f1 (s) ] = c1 L-1[ f1 (s) ] = c1 F1 (t) L-1 [ c2 f2 (s) ] = c2 L-1[ f2 (s) ] = c1 F2 (t) b). L-1 [ c1 f1 (s) + c2 f2 (s) ] = L-1 [ c1 f1 (s) ] + L-1 [ c2 f2 (s) ] = c1 F1 (t) + c2 F2 (t)
  • 42. • Sifat Translasi Jika L-1[f(s)] = F(t) maka : L-1[f(s-a) ] = eat F(t) • Sifat Pengubahan Skala Jika L-1[f(s)] = F(t), maka : L-1[f(as)] =       a t F a 1
  • 44. • Sifat Integral Jika L-1[f(s)] = F(t), maka L-1 • Sifat Turunan Jika L-1[f(s)] = F(t), maka L-1[fn(s)] = = (-1)n tn F(t)     t t F du u F s         ~ ] ) ( [ L1 - s f ds d n n
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50. Invers Transformasi Laplace untuk fungsi sederhana f(s) L-1[f(s)] f(s) L-1[f(s)] 1 1/s 1 7 cos at 2 1/s2 t 8 sin at 3 t2 2!/s3 9 cosh at 4 tn/n! 10 sinh at 5 ta/ (a+1) 11 ebt cos at 6 eat 12 ebt sin at 1 1  n s 1 1  a s a s  1 2 2 a s s  2 2 1 a s  2 2 a s s  2 2 1 a s  2 2 ) ( a b s b s    2 2 ) ( a b s a    a 1 a 1
  • 51. Metode Pecahan Parsial untuk mencari invers Transformasi Laplace •Jika f(s) berbentuk pecahan parsial yang pembilang dan penyebutnya berbentuk polinomial. •Derajat P(s) < derajat Q(s), maka ) ( ) ( ) ( s Q s P s f 
  • 52. •Jika akar-akar Q(s) berbeda, tidak ada yang sama, •maka : ) ( ... ) ( ) ( ) ( ) )...( )( ( ) ( ) ( 2 2 1 1 2 1 n n n p s A p s A p s A s f p s p s p s s P s f          t n p n t p t p e A e A e A t F        ... ) ( 2 2 1 1
  • 53. •Q(s) mempunyai akar rangkap •maka F(t) sama dengan invers transformasi laplace dari masing-masing suku. ) ( ... ) ( ) ( ... ) ( ) ( ) ( ) )...( ( ) ( ) ( ) ( 2 2 1 1 2 1 12 1 11 2 1 n n r r n r p s A p s A p s A p s A p s A s f p s p s p s s P s f                
  • 54. APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE PADA PERSAMAAN DIFFERENSIAL ( PD ) Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial biasa. Metode ini akan menghasilkan solusi khusus secara langsung yang sesuai dengan kondisi awal yang diberikan.
  • 55.
  • 56. Langkah–langkah untuk menyelesaikan PD • Membentuk persamaan pembantu, yaitu gunakan transformasi laplace pada kedua ruas dari PD yg diberikan dan gunakan kondisi awal. • Selesaikan persamaan aljabar (persamaan pembantu) itu dan dapatkan Y = f(s) . • Gunakan transformasi Laplace invers pada kedua ruas. Yang akan memberikan solusi yang dibutuhkan, yaitu : L-1 [Y] = L-1 [f(s)] atau y = F(t)
  • 57. Contoh : Selesaikan PD dibawah ini bila F(0) = 1, F’(0) = 1 Jawab : PD diatas dapat ditulis dalam bentuk : Y” – 2y’ + 2y = 0 •Gunakan transf. Laplace pada kedua ruasnya : L{y”} – 2L{y’} + 2L{y} = L{0} • L{y”} = s2f(s) – s F(0) – F’(0) = s2f(s) – s.1 – 1 = s2f(s) – s – 1 ….(1) 0 2 2 2 2    y dt dy dt y d
  • 58. • L{y’) = sf(s) - F(0) = sf(s) – 1 ……………………………..…………………(2) • L{Y} = f(s) ………………………………………………………………………(3) • Subtitusikan pers. (1) , (2) dan (3) kedalam transformasi laplace dari PD yg diberikan, yaitu : [s2f(s) – s – 1] – 2 [ s f(s) – 1 ] + 2f(s) = 0 (s2 -2s + 2)f(s) – s + 1 = 0 (s2 -2s + 2)f(s) = s - 1 → 2 2 1 ) ( 2     s s s s f 1 ) 1 ( 1 ) ( 2     s s s f
  • 59. • Gunakan Invers Transformasi Laplace pada kedua ruasnya, yaitu : F(t) = et cos t • Jadi solusi khusus PD yang memenuhi kedua kondisi awal diatas adalah : F(t) = et cos t ] 1 ) 1 ( 1 [ )] ( [ 2 1 1       s s L s f L
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66. Transformasi Laplace Untuk Solusi Persamaan Differensial Misalkan Diberikan persamaan differensial sbb:         t f t y dt t dy dt t y d 5 2 3 2 2    Dimana f(t) adalah fungsi unit step dengan kondisi awal y(0)=-1 dan y´(0)=2.
  • 67. Contoh: Solusi Persamaan Differensial       s s Y y s sY y sy s Y s 1 5 ) ( 2 ) 0 ( 3 3 ) 0 ´( 0 2       67 Transformasi Laplace menghasilkan: Menggunakan teorema differensiasi transformasi Laplace         t f t y dt t dy dt t y d 5 2 3 2 2   
  • 68.     ) 2 3 ( 5 ) ( 5 ) ( ) 2 3 ( 5 ) ( 2 3 3 2 2 2 2 2 2                   s s s s s s Y s s s Y s s s s s Y s sY s s Y s Fungsi unit step dari tabel transformasi Laplace Solusi dalam domain t diperoleh dengan invers transformasi Laplace         t f t y dt t dy dt t y d 5 2 3 2 2   
  • 71. ) 2 ( 2 3 ) 1 ( 5 2 5 ) (      s s s s Y t t e e t y 2 2 3 5 2 5 ) (      71 Persamaan Y(s) dalam bentuk pecahan parsial menjadi Dengan invers transformasi Laplace (di dapat dari tabel), persamaan dalam domain waktu y(t) menjadi Dengan t ≥ 0
  • 72. Prosedur Solusi pers. Differensial dengan: Transformasi Laplace 1. Transformasi persamaan differensial ke dalam domain s dengan transformasi Laplace menggunakan tabel transformasi Laplace. 2. Manipulasi persamaan aljabar yang telah ditransformasikan untuk mendapatkan variabel outputnya. 3. Lakukan ekspansi pecahan parsial terhadap persamaan aljabar pada langkah 2. 4. Lakukan invers transformasi Laplace dengan tabel transformasi Laplace untuk mendapatkan solusi dalam domain t. 72
  • 73. Ekspansi Pecahan Parsial: • Transformasi Laplace dari suatu persamaan differensial f(t) lazimnya diberikan dalam bentuk: ) ( ) ( ) ( s D s N s F  ) )...( )( ( ) ( ) ( 2 1 N s s s s s s s N s F     73 • Bentuk ekspansi pecahan parsial dari F(s) bergantung pada akar-akar persamaan karakteristiknya (denumerator). – Kasus 1: Persamaan karakteristik hanya memiliki akar real dan tidak sama N(s) adalah numerator (pembilang) dalam s, D(s) denumerator (penyebut) dalam s
  • 74. ) ( ... ) ( ) ( ) ( 2 2 1 1 N N s s K s s K s s K s F        Ki (i=1,…,N) adalah konstanta yang harus dicari Dalam kasus tersebut pecahan parsialnya dapat dituliskan dalam bentuk:
  • 75. Ekspansi Pecahan Parsial: ) )...( )( )...( )( ( ) ( )] ( ) [( 1 1 2 1 N i i i i i i i i s s i i s s s s s s s s s s s N s F s s K i                   M n n n n n n s s s s s s s N s F ) 2 ...( ) 2 ( ) 2 ( ) ( ) ( 2 2 2 2 2 1 2 2              75 • Kasus 2: Persamaan karakteristik hanya memiliki akar kompleks Dalam kasus tersebut pecahan parsialnya dapat dituliskan dalam bentuk: Konstanta K dicari dengan persamaan berikut: Jika persamaan karakteristik hanya memiliki M pasangan complex-conjugate, F(s) dapat dituliskan sbb:
  • 76. M n n n n n n N s s s s s s s s s s s s s N s F ) 2 ...( ) 2 ( ) 2 )( )...( )( ( ) ( ) ( 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1                 76 • Kasus 3: Persamaan karakteristik memiliki akar real, tidak sama dan kompleks Dalam kasus tersebut pecahan parsialnya dapat dituliskan dalam bentuk: M n n M M n n n n N N s s B s A s s B s A s s B s A s s K s s K s s K s F ) 2 ( ... ) 2 ( ) 2 ( ) ( ... ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1                           M n n M M n n n n s s B s A s s B s A s s B s A s F ) 2 ( ... ) 2 ( ) 2 ( ) ( 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1                    Dimana Ai dan Bi konstanta yang dicari dengan menyamakan pangkat dalam s