SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
ROBOT INDUSTRI
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
ARTI KATA DAN DEFINISI ROBOT
(1) Menurut Kamus Webster :
Robot adalah sebuah alat otomatis yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan
oleh manusia atau operator dengan kecerdasan yang
hampir menyamai manusia.
(2) Menurut Institut of America :
Robot adalah manipulator multi fungsi yang dapat di-
program berulang-ulang, yang dirancang untuk memin-
dahkan bahan, suku cadang, perkakas, atau alat
khusus tertentu melalui serangkaian gerakan terpro-
gram untuk memenuhi serangkaian tugas.
Arti kata robot
Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia : robota yang
berarti pekerja paksa (forced worker).
Definisi robot
ALASAN PEMAKAIAN ROBOT INDUSTRI
Beberapa alasan mengapa robot industri menjadi penting secara
ekonomis dan teknis digunakan dalam proses produksi suatu
industri manufaktur, adalah sebagai berikut :
• Robot dapat menggantikan manusia untuk mengerjakan peker-
jaan yang berbahaya atau lingkungan yang tidak nyaman.
• Robot dapat melakukan siklus pekerjaan secara konsisten dan
mampu mengulangi pekerjaan dengan hasil sama, dimana hal
tersebut tidak dapat dilakukan oleh manusia.
• Robot dapat diprogram. Bila jalannya produksi untuk suatu
tugas tertentu telah selesai, robot dapat diprogram kembali
dan dilengkapi dengan perkakas yang diperlukan untuk me-
ngerjakan tugas yang berbeda.
• Robot dikendalikan dengan komputer berarti dapat dihubung-
kan dengan sistem komputer yang lain sehingga dapat diha-
silkan suatu proses manufaktur yang terpadu.
KOMPONEN DASAR ROBOT
SETIAP ROBOT MEMILIKI KOMPONEN DASAR
YAITU :
• MANIPULATOR
• SENSOR (DAN TRANSDUSER)
• KONTROLER (DAN ANALIZER)
• UNIT KONVERSI DAYA
ANATOMI ROBOT DAN ATRIBUT TERKAIT
Manipulator robot industri dikonstruksi dengan serangkaian sendi
(joint) dan batang-hubung (link). Anatomi robot dibedakan atas
jenis dan ukuran sendi dan batang-hubung dan aspek lain
konstruksi fisik manipulator.
Sendi dan batang-hubung
• Sendi robot industri mirip dengan sendi dalam tubuh manusia.
• Setiap sendi, memiliki derajat kebebasan (degree-of-freedom
/d.o.f) gerakan.
• Dalam hampir setiap kasus, sendi hanya memiliki satu derajat
kebebasan, sehingga jumlah sendi yang dimiliki sebuah robot
sama dengan jumlah derajat kebebasannya.
• Robot sering diklasifikasikan berdasarkan jumlah derajat
kebebasan yang dimilikinya.
• Setiap sendi dihubungkan dengan dua batang-hubung, yaitu
batang-hubung input (input link) dan batang-hubung output
(output link).
• Batang-hubung merupakan komponen kaku (rigid) manipulator
robot.
• Fungsi sendi adalah untuk mengendalikan gerakan relatif
antara batang-hubung input dan batang-hubung output.
Diagram konstruksi robot
Kebanyakan robot dipasang secara stasioner pada lantai.
• Sendi 1 (joint 1) dihubungkan dengan batang–hubung 0 (link 0)
yang merupakan batang-hubung input terhadap sendi 1;
• Batang-hubung out-put sendi 1 adalah batang-hubung 1 (link 1);
• Batang-hubung 1 merupakan batang-hubung input terhadap
sendi 2 (joint 2);
• Sendi 2 memiliki batang-hubung output yaitu batang-hubung 2
(link 2), dan seterusnya.
Link 0
Link 1
Link 2
Joint 1
Joint 2
Base
End-of-arm
Jenis-jenis sendi
Hampir semua robot industri memiliki sendi mekanik yang dapat
diklasifikasikan atas lima jenis, yaitu :
• Sendi linear (linear joint  L joint);
Gerakan relatif antara batang-hubung
input dan batang-hubung out-put ber-
translasi dengan gerakan luncur (sli-
ding), dimana sumbu kedua batang-
hubung sejajar.
• Sendi ortogonal (orthogonal joint  O
joint); Sendi ini juga bergerak dengan
meluncur, tetapi kedua batang-hubung
saling tegak lurus selama bergerak.
• Sendi rotasional (rotational joint  R
joint); Gerakan rotasional relatif, dengan
sumbu putar tegak lurus terhadap
sumbu batang-hubung input dan batang-
hubung output.
• Sendi puntir (twisting joint  T joint);
Sendi juga bergerak rotasional, tetapi
sumbu rotasi sejajar terhadap sumbu
kedua batang-hubung.
• Sendi putar (revolving joint  V joint);
Dalam jenis sendi ini, sumbu batang-
hubung input sejajar dengan sumbu
rotasi sendi, dan sumbu batang-hubung
output tegak lurus dengan sumbu rotasi.
Konfigurasi robot yang umum
Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua seksi : (1) rakitan badan-
dan-lengan (body-and-arm assembly), dan rakitan pergelangan (wrist
assembly). Badan-dan-lengan biasanya memiliki tiga derajat kebeba-
san, sedangkan pergelangan biasanya memiliki dua atau tiga derajat
kebebasan. Pada ujung pergelangan manipulator terdapat peralatan
terkait dengan tugas yang harus dilakukan oleh robot, yang disebut
efektor ujung (end effector). Efektor ujung dapat berupa (1) penjepit
(gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk
melakukan suatu proses. Badan-dan-lengan robot digunakan untuk
memposisikan ujung efektor, sedang pergelangan robot digunakan
untuk mengarahkan efektor ujung.
Konfigurasi badan-dan-lengan
Dari lima jenis sendi yang ada, maka dapat dihasilkan = 5 x 5 x 5 =
125 kombinasi sendi berbeda yang dapat digunakan untuk mendesain
rakitan badan-dan-lengan untuk tiga derajat kebebasan manipulator
robot. Walaupun demikian, dalam industri robot komersial hanya
terdapat lima konfigurasi, yaitu : (1) konfigurasi polar, (2) konfigurasi
silindrikal, (3) robot koordinat Cartesian, (4) robot sendi-lengan, dan
(5) SCARA.
(1)
(2)
(3)
(1) Konfigurasi polar (polar configuration); Konfigurasi
polar terdiri dari lengan luncur (sliding arm  L joint)
digerakkan relatif terhadap badan robot, yang dapat
berputar pada sumbu vertikal (T joint) dan sumbu
horisontal (R joint).
(2) Konfigurasi silindrikal (cylindrical configuration);
Konfigurasi ini terdiri dari kolum vertikal dimana
rakitan lengan dapat bergerak vertikal pada kolum (L
joint), berotasi pada sumbu kolum (T joint), dan untuk
mencapai gerakan radial lengan digunakan O joint.
(3) Robot koordinat Cartesian (Cartesian coordinate
robot); Nama lain dari robot ini adalah robot rekti-
linear dan robot x-y-z, karena terdiri dari tiga sendi
luncur (sliding joint), dua diantaranya ortogonal.
(4)
(5)
(4) Robot sendi-lengan (jointed-arm robot); Manipulator
robot ini memiliki konfigurasi umum lengan manusia.
Lengan sendi terdiri dari kolum vertikal yang dapat
berputar pada dasar menggunakan T joint. Pada
puncak kolum terdapat sendi bahu (R joint) yang
batang-hubung outputnya dihubungkan dengan sendi
siku (R joint).
(5) SCARA; SCARA singkatan dari Selective Compliance
Assembly Robot Arm (Lengan Robot Rakitan Pemenu-
han Selektif). Konfigurasinya mirip dengan robot
sendi-lengan kecuali sumbu rotasi bahu dan siku ada-
lah vertikal, yang berarti bahwa lengan itu sangat
kaku dalam arah vertikal, tetapi dapat memenuhi
dalam arah horisontal.
Konfigurasi pergelangan (wrist)
Pergelangan robot digunakan untuk menentukan orientasi efektor
ujung (end effector). Pergelangan robot umumnya memiliki dua atau
tiga derajat kebebasan. Dalam gambar rakitan pergelangan berikut ini
memiliki tiga derajat kebebasan. Ketiga sendi didefinisikan sebagai :
(1) Roll, menggunakan T joint untuk melakukan rotasi pada sumbu
lengan robot;
(2) Pitch, biasanya menggunakan R joint untuk melakukan rotasi naik
dan turun;
(3) Yaw, biasanya juga menggunakan R joint untuk melakukan rotasi
kesamping kiri dan kanan.
Bila posisi seperti dalam gambar, maka sendi yang kedua (dibela-
kang) berfungsi sebagai pitch, tetapi bila posisi roll diputar 90O sendi
kedua melakukan rotasi ke kiri dan ke kanan maka berfungsi sebagai
yaw, sedang sendi pertama (di depan) melakukan rotasi ke atas dan
ke bawah maka berfungsi sebagai pitch.
EFEKTOR UJUNG
Efektor ujung (end effector) dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk
memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu
proses.
Penjepit (gripper)
Beberapa jenis penjepit yang biasa digunakan dalam industri antara
lain adalah :
(*) Penjepit mekanik; terdiri dari dua
atau lebih jari, yang dijalankan oleh
kontroler robot untuk membuka dan
menutup genggaman terhadap ben-
dakerja, Dalam gambar di samping
menggunakan dua jari penjepit.
(*) Penjepit vakum; digunakan untuk
memegang bendakerja datar.
(*) Alat-alat magnetik; digunakan untuk
memegang bendakerja yang terbuat
dari logam ferrous (Fe).
Perkakas (tool)
Perkakas digunakan bila robot harus melakukan suatu operasi
pemrosesan bendakerja. Beberapa contoh perkakas yang digunakan
sebagai efektor ujung antara lain adalah :
(*) spot welding gun,
(*) arc welding tool,
(*) spray painting gun,
(*) rotating spindle for drilling, routing, grinding, and so forth,
(*) assembly tool (e.g. automatic screw driver),
(*) heating torch,
(*) water jet cutting tool.
SENSOR DALAM ROBOTIK
Fungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus
menerus kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan
akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan
balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan
dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau
signal analog (diproses dahulu oleh transduser).
Klasifikasi sensor
Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
(1) Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan
kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini
membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot.
Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi
lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang
untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan
tachometer.
(2) Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi
robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal,
sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana,
seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah
posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau
mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk dibawa oleh
konveyor.
KONTROLER
Kontroler Robot mempunyai tiga tugas utama, yaitu :
(1) Memulai dan menghentikan gerakan setiap komponen manipu-
lator sesuai dengan urutan dan lokasi yang diinginkan;
(2) Menyimpan data posisi dan urutan di dalam memori;
(3) Menghubungkan robot dengan dunia luar melalui sensor.
Dalam melakukan tugas di atas, kontroler melakukan perhitungan
aritmatik untuk menentukan jalur, kecepatan, dan posisi manipu-
lator yang tepat. Kontroler juga harus mengirimkan signal ke
aktuator dengan mengunakan informasi dari sensor.
(1), (2), (3) digunakan untuk apliksi yang tidak terlalu mahal. Paling
umum digunakan adalah kontroler mikrokomputer, sedang mini-
komputer tidak lazim digunakan karena tidak seefisien mikrokompu-
ter.
(1) simple step sequencer,
(2) pneumatic logic system,
(3) electrobic sequencer,
(4) microcomputer,
(5) minicomputer.
Klasifikasi kontroler dibagi atas lima jenis, yaitu :
UNIT KONVERSI DAYA
Fungsi unit ini adalah untuk memberikan energi yang diperlukan
oleh aktuator manipulator.
Bentuknya dapat berupa amplifier daya untuk sistem yang
menggunakan servo, atau kompresor untuk sistem yang menggu-
nakan aktuator pneumatik atau hidrolik.
APLIKASI ROBOT INDUSTRI
 spot welding and arc welding
 spray painting
 grinding
 aplikasi lain yang melibatkan peralatan rotasi.
 parts handling / transfer
 operasi perakitan
 parts sorting
 inspeksi

More Related Content

Similar to Robot Industry.pdf

Minggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).pptMinggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).pptRelifMarbun
 
klasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.pptklasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.pptDesOzadadSelan
 
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP AndroidRangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP AndroidNatanael Bryan O E
 
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)septianelathifah
 
Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)Midia Wulandari
 
Articulated robot
Articulated robotArticulated robot
Articulated robotezzati94
 
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdfPart6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdfssusera72af9
 
Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16
Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16
Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16Setiyani
 
ROBOT SEDERHANA
ROBOT SEDERHANA ROBOT SEDERHANA
ROBOT SEDERHANA ilmyhanif
 
1 information sheet template
1 information sheet template1 information sheet template
1 information sheet templateroslen
 
Jurnal Yean Yusapta Airlangga
Jurnal Yean Yusapta AirlanggaJurnal Yean Yusapta Airlangga
Jurnal Yean Yusapta Airlanggaflames0fhell
 
Makalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot Mobile
Makalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot MobileMakalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot Mobile
Makalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot MobileAgung Rahmatullah
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyojepe07
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyojepe07
 

Similar to Robot Industry.pdf (20)

Minggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).pptMinggu 1 Pendahuluan (1).ppt
Minggu 1 Pendahuluan (1).ppt
 
Robot Locomotif
Robot LocomotifRobot Locomotif
Robot Locomotif
 
11976960.ppt
11976960.ppt11976960.ppt
11976960.ppt
 
klasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.pptklasifikasi robotika.ppt
klasifikasi robotika.ppt
 
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP AndroidRangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
Rangkaian Control Menyalakan Led Lewat HP Android
 
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
KOMPUTER DAN INDUSTRI (ROBOTIC)
 
Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)Ppt presentasi (komputer dan industri)
Ppt presentasi (komputer dan industri)
 
Articulated robot
Articulated robotArticulated robot
Articulated robot
 
11927012.ppt
11927012.ppt11927012.ppt
11927012.ppt
 
1 pengantar robotika-reduce
1  pengantar robotika-reduce1  pengantar robotika-reduce
1 pengantar robotika-reduce
 
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdfPart6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
Part6 - SISTEM KONTROL ROBOTIK.pdf
 
Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16
Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16
Robot menggelinding menggunakan mikrokontroller ATmega16
 
ROBOT SEDERHANA
ROBOT SEDERHANA ROBOT SEDERHANA
ROBOT SEDERHANA
 
Walking Robot Menggunakan ATMega16
Walking Robot Menggunakan ATMega16Walking Robot Menggunakan ATMega16
Walking Robot Menggunakan ATMega16
 
1 information sheet template
1 information sheet template1 information sheet template
1 information sheet template
 
Jurnal Yean Yusapta Airlangga
Jurnal Yean Yusapta AirlanggaJurnal Yean Yusapta Airlangga
Jurnal Yean Yusapta Airlangga
 
Makalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot Mobile
Makalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot MobileMakalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot Mobile
Makalah Sistem Kontrol Nirkabel Robot Mobile
 
Robot
RobotRobot
Robot
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyo
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyo
 

More from MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH

K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH
 

More from MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH (16)

Sistem Komputer.pptx
Sistem Komputer.pptxSistem Komputer.pptx
Sistem Komputer.pptx
 
Chapter 4 - Inverse Kinematics.pdf
Chapter 4 - Inverse Kinematics.pdfChapter 4 - Inverse Kinematics.pdf
Chapter 4 - Inverse Kinematics.pdf
 
Transient.pdf
Transient.pdfTransient.pdf
Transient.pdf
 
Memory.pdf
Memory.pdfMemory.pdf
Memory.pdf
 
Modul PLC Programming.pdf
Modul PLC Programming.pdfModul PLC Programming.pdf
Modul PLC Programming.pdf
 
Fungsi Transfer dan Diagram Block.pdf
Fungsi Transfer dan Diagram Block.pdfFungsi Transfer dan Diagram Block.pdf
Fungsi Transfer dan Diagram Block.pdf
 
TRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdf
TRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdfTRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdf
TRANSFORMASI LAPLACE 2021.pdf
 
MCCB beserta fungsi dan cara setting
MCCB beserta fungsi dan cara settingMCCB beserta fungsi dan cara setting
MCCB beserta fungsi dan cara setting
 
PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)
PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)
PUIL (persyaratan umum instalasi listrik)
 
Panel listrik: Tipe Box Panel Listrik
Panel listrik: Tipe Box Panel ListrikPanel listrik: Tipe Box Panel Listrik
Panel listrik: Tipe Box Panel Listrik
 
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain GaugeSensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
 
Bahasa indonesia : Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia : Ejaan Bahasa IndonesiaBahasa indonesia : Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia : Ejaan Bahasa Indonesia
 
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
 
Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)
 
Kabel listrik dan Jenis-jenisnya
Kabel listrik dan Jenis-jenisnyaKabel listrik dan Jenis-jenisnya
Kabel listrik dan Jenis-jenisnya
 
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistifSensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
 

Robot Industry.pdf

  • 2. OTOMASI SISTEM PRODUKSI ARTI KATA DAN DEFINISI ROBOT (1) Menurut Kamus Webster : Robot adalah sebuah alat otomatis yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia atau operator dengan kecerdasan yang hampir menyamai manusia. (2) Menurut Institut of America : Robot adalah manipulator multi fungsi yang dapat di- program berulang-ulang, yang dirancang untuk memin- dahkan bahan, suku cadang, perkakas, atau alat khusus tertentu melalui serangkaian gerakan terpro- gram untuk memenuhi serangkaian tugas. Arti kata robot Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia : robota yang berarti pekerja paksa (forced worker). Definisi robot
  • 3. ALASAN PEMAKAIAN ROBOT INDUSTRI Beberapa alasan mengapa robot industri menjadi penting secara ekonomis dan teknis digunakan dalam proses produksi suatu industri manufaktur, adalah sebagai berikut : • Robot dapat menggantikan manusia untuk mengerjakan peker- jaan yang berbahaya atau lingkungan yang tidak nyaman. • Robot dapat melakukan siklus pekerjaan secara konsisten dan mampu mengulangi pekerjaan dengan hasil sama, dimana hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh manusia. • Robot dapat diprogram. Bila jalannya produksi untuk suatu tugas tertentu telah selesai, robot dapat diprogram kembali dan dilengkapi dengan perkakas yang diperlukan untuk me- ngerjakan tugas yang berbeda. • Robot dikendalikan dengan komputer berarti dapat dihubung- kan dengan sistem komputer yang lain sehingga dapat diha- silkan suatu proses manufaktur yang terpadu.
  • 4. KOMPONEN DASAR ROBOT SETIAP ROBOT MEMILIKI KOMPONEN DASAR YAITU : • MANIPULATOR • SENSOR (DAN TRANSDUSER) • KONTROLER (DAN ANALIZER) • UNIT KONVERSI DAYA
  • 5. ANATOMI ROBOT DAN ATRIBUT TERKAIT Manipulator robot industri dikonstruksi dengan serangkaian sendi (joint) dan batang-hubung (link). Anatomi robot dibedakan atas jenis dan ukuran sendi dan batang-hubung dan aspek lain konstruksi fisik manipulator. Sendi dan batang-hubung • Sendi robot industri mirip dengan sendi dalam tubuh manusia. • Setiap sendi, memiliki derajat kebebasan (degree-of-freedom /d.o.f) gerakan. • Dalam hampir setiap kasus, sendi hanya memiliki satu derajat kebebasan, sehingga jumlah sendi yang dimiliki sebuah robot sama dengan jumlah derajat kebebasannya. • Robot sering diklasifikasikan berdasarkan jumlah derajat kebebasan yang dimilikinya. • Setiap sendi dihubungkan dengan dua batang-hubung, yaitu batang-hubung input (input link) dan batang-hubung output (output link). • Batang-hubung merupakan komponen kaku (rigid) manipulator robot. • Fungsi sendi adalah untuk mengendalikan gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang-hubung output.
  • 6. Diagram konstruksi robot Kebanyakan robot dipasang secara stasioner pada lantai. • Sendi 1 (joint 1) dihubungkan dengan batang–hubung 0 (link 0) yang merupakan batang-hubung input terhadap sendi 1; • Batang-hubung out-put sendi 1 adalah batang-hubung 1 (link 1); • Batang-hubung 1 merupakan batang-hubung input terhadap sendi 2 (joint 2); • Sendi 2 memiliki batang-hubung output yaitu batang-hubung 2 (link 2), dan seterusnya. Link 0 Link 1 Link 2 Joint 1 Joint 2 Base End-of-arm
  • 7. Jenis-jenis sendi Hampir semua robot industri memiliki sendi mekanik yang dapat diklasifikasikan atas lima jenis, yaitu : • Sendi linear (linear joint  L joint); Gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang-hubung out-put ber- translasi dengan gerakan luncur (sli- ding), dimana sumbu kedua batang- hubung sejajar. • Sendi ortogonal (orthogonal joint  O joint); Sendi ini juga bergerak dengan meluncur, tetapi kedua batang-hubung saling tegak lurus selama bergerak. • Sendi rotasional (rotational joint  R joint); Gerakan rotasional relatif, dengan sumbu putar tegak lurus terhadap sumbu batang-hubung input dan batang- hubung output. • Sendi puntir (twisting joint  T joint); Sendi juga bergerak rotasional, tetapi sumbu rotasi sejajar terhadap sumbu kedua batang-hubung. • Sendi putar (revolving joint  V joint); Dalam jenis sendi ini, sumbu batang- hubung input sejajar dengan sumbu rotasi sendi, dan sumbu batang-hubung output tegak lurus dengan sumbu rotasi.
  • 8. Konfigurasi robot yang umum Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua seksi : (1) rakitan badan- dan-lengan (body-and-arm assembly), dan rakitan pergelangan (wrist assembly). Badan-dan-lengan biasanya memiliki tiga derajat kebeba- san, sedangkan pergelangan biasanya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Pada ujung pergelangan manipulator terdapat peralatan terkait dengan tugas yang harus dilakukan oleh robot, yang disebut efektor ujung (end effector). Efektor ujung dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Badan-dan-lengan robot digunakan untuk memposisikan ujung efektor, sedang pergelangan robot digunakan untuk mengarahkan efektor ujung. Konfigurasi badan-dan-lengan Dari lima jenis sendi yang ada, maka dapat dihasilkan = 5 x 5 x 5 = 125 kombinasi sendi berbeda yang dapat digunakan untuk mendesain rakitan badan-dan-lengan untuk tiga derajat kebebasan manipulator robot. Walaupun demikian, dalam industri robot komersial hanya terdapat lima konfigurasi, yaitu : (1) konfigurasi polar, (2) konfigurasi silindrikal, (3) robot koordinat Cartesian, (4) robot sendi-lengan, dan (5) SCARA.
  • 9. (1) (2) (3) (1) Konfigurasi polar (polar configuration); Konfigurasi polar terdiri dari lengan luncur (sliding arm  L joint) digerakkan relatif terhadap badan robot, yang dapat berputar pada sumbu vertikal (T joint) dan sumbu horisontal (R joint). (2) Konfigurasi silindrikal (cylindrical configuration); Konfigurasi ini terdiri dari kolum vertikal dimana rakitan lengan dapat bergerak vertikal pada kolum (L joint), berotasi pada sumbu kolum (T joint), dan untuk mencapai gerakan radial lengan digunakan O joint. (3) Robot koordinat Cartesian (Cartesian coordinate robot); Nama lain dari robot ini adalah robot rekti- linear dan robot x-y-z, karena terdiri dari tiga sendi luncur (sliding joint), dua diantaranya ortogonal.
  • 10. (4) (5) (4) Robot sendi-lengan (jointed-arm robot); Manipulator robot ini memiliki konfigurasi umum lengan manusia. Lengan sendi terdiri dari kolum vertikal yang dapat berputar pada dasar menggunakan T joint. Pada puncak kolum terdapat sendi bahu (R joint) yang batang-hubung outputnya dihubungkan dengan sendi siku (R joint). (5) SCARA; SCARA singkatan dari Selective Compliance Assembly Robot Arm (Lengan Robot Rakitan Pemenu- han Selektif). Konfigurasinya mirip dengan robot sendi-lengan kecuali sumbu rotasi bahu dan siku ada- lah vertikal, yang berarti bahwa lengan itu sangat kaku dalam arah vertikal, tetapi dapat memenuhi dalam arah horisontal.
  • 11. Konfigurasi pergelangan (wrist) Pergelangan robot digunakan untuk menentukan orientasi efektor ujung (end effector). Pergelangan robot umumnya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Dalam gambar rakitan pergelangan berikut ini memiliki tiga derajat kebebasan. Ketiga sendi didefinisikan sebagai : (1) Roll, menggunakan T joint untuk melakukan rotasi pada sumbu lengan robot; (2) Pitch, biasanya menggunakan R joint untuk melakukan rotasi naik dan turun; (3) Yaw, biasanya juga menggunakan R joint untuk melakukan rotasi kesamping kiri dan kanan. Bila posisi seperti dalam gambar, maka sendi yang kedua (dibela- kang) berfungsi sebagai pitch, tetapi bila posisi roll diputar 90O sendi kedua melakukan rotasi ke kiri dan ke kanan maka berfungsi sebagai yaw, sedang sendi pertama (di depan) melakukan rotasi ke atas dan ke bawah maka berfungsi sebagai pitch.
  • 12. EFEKTOR UJUNG Efektor ujung (end effector) dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Penjepit (gripper) Beberapa jenis penjepit yang biasa digunakan dalam industri antara lain adalah : (*) Penjepit mekanik; terdiri dari dua atau lebih jari, yang dijalankan oleh kontroler robot untuk membuka dan menutup genggaman terhadap ben- dakerja, Dalam gambar di samping menggunakan dua jari penjepit. (*) Penjepit vakum; digunakan untuk memegang bendakerja datar. (*) Alat-alat magnetik; digunakan untuk memegang bendakerja yang terbuat dari logam ferrous (Fe).
  • 13. Perkakas (tool) Perkakas digunakan bila robot harus melakukan suatu operasi pemrosesan bendakerja. Beberapa contoh perkakas yang digunakan sebagai efektor ujung antara lain adalah : (*) spot welding gun, (*) arc welding tool, (*) spray painting gun, (*) rotating spindle for drilling, routing, grinding, and so forth, (*) assembly tool (e.g. automatic screw driver), (*) heating torch, (*) water jet cutting tool.
  • 14. SENSOR DALAM ROBOTIK Fungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus menerus kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau signal analog (diproses dahulu oleh transduser). Klasifikasi sensor Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : (1) Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot. Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan tachometer. (2) Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal, sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana, seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk dibawa oleh konveyor.
  • 15. KONTROLER Kontroler Robot mempunyai tiga tugas utama, yaitu : (1) Memulai dan menghentikan gerakan setiap komponen manipu- lator sesuai dengan urutan dan lokasi yang diinginkan; (2) Menyimpan data posisi dan urutan di dalam memori; (3) Menghubungkan robot dengan dunia luar melalui sensor. Dalam melakukan tugas di atas, kontroler melakukan perhitungan aritmatik untuk menentukan jalur, kecepatan, dan posisi manipu- lator yang tepat. Kontroler juga harus mengirimkan signal ke aktuator dengan mengunakan informasi dari sensor. (1), (2), (3) digunakan untuk apliksi yang tidak terlalu mahal. Paling umum digunakan adalah kontroler mikrokomputer, sedang mini- komputer tidak lazim digunakan karena tidak seefisien mikrokompu- ter. (1) simple step sequencer, (2) pneumatic logic system, (3) electrobic sequencer, (4) microcomputer, (5) minicomputer. Klasifikasi kontroler dibagi atas lima jenis, yaitu :
  • 16. UNIT KONVERSI DAYA Fungsi unit ini adalah untuk memberikan energi yang diperlukan oleh aktuator manipulator. Bentuknya dapat berupa amplifier daya untuk sistem yang menggunakan servo, atau kompresor untuk sistem yang menggu- nakan aktuator pneumatik atau hidrolik. APLIKASI ROBOT INDUSTRI  spot welding and arc welding  spray painting  grinding  aplikasi lain yang melibatkan peralatan rotasi.  parts handling / transfer  operasi perakitan  parts sorting  inspeksi