Allah Dapat Dipercayai: Kitab Yosua Memperlihatkan Janji dan Kepastian Allah
1. ABSTRAK ALKITAB
KITAB SEJARAH
Bab 6
YOSUA
I. Kitab Pertama dari Kitab Sejarah
1.Dalam Perjanjian Lama, kitab yang melanjutkan Lima Kitab Musa adalah kitab Sejarah,
seluruhnya berjumlah 12 kitab. Kitab Yosua adalah kitab pertama dari kitab Sejarah.
Yang dibicarakan dalam kitab Sejarah adalah dari umat Israel mendirikan kerajaan di
Kanaan, sampai mereka ditawan, di dalamnya mencakup 5 zaman: (1) zaman pendirian
kerajaan (kitab Yosua); (2) hakim-hakim (kitab Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel pasal 1-
10); (3) zaman raja-raja (1 Samuel pasal 11-31, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1
Tawarikh, 2 Tawarikh); (4) zaman penawanan (2 Raja-raja pasal 25, 2 Tawarikh pasal
36, kitab Ester); (5) sebagian kecil umat kembali ke Yerusalem (kitab Ezra, Nehemiah).
2.Kitab Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kita sebagai kaum beriman Perjanjian
Baru, karena kitab Sejarah berisi peringatan, nasihat, lambang dan pelajaran bagi kita.
II. Penulis
Penulis kitab ini tentu saja Yosua sendiri, kitab ini juga sama seperti kitab sebelumnya,
yaitu kitab Ulangan, di mana di akhir kitab ada kata susulan (Yos. 24:29-33), kemungkinan
ditambahkan oleh Pinehas (24:33).
III. Waktu dan Tempat
1.Rentang waktu yang tercakup dalam kitab ini kira-kira 216 tahun, dari 1451 SM sampai
dengan 1426 SM.
2.Tempat adalah di dataran Moab dan tanah Kanaan.
IV. Karakteristik
1.Kitab Yosua adalah kitab yang merampungkan karya penebusan Allah. Langkah pertama
dari penebusan Allah adalah memimpin umat-Nya keluar dari Mesir, meninggalkan
perbudakan; langkah kedua yaitu memimpin mereka masuk ke tanah Kanaan,
menikmati warisan yang diberikan Allah. Tetapi karena mereka di padang gurun,
khususnya di Kadesh Barnea mereka berbuat dosa, memberontak dan tidak percaya...
sehingga menghalangi rencana dan langkah penebusan Tuhan. Sampai 40 tahun
kemudian, setelah generasi pertama yang keluar dari Mesir itu berlalu dan generasi
yang baru bangkit, serta pelajaran di padang gurun juga telah dipelajari dengan baik,
kemudian Allah pun mewujudkan janji-Nya, menggenapi karya penebusan-Nya,
memimpin umat-Nya memasuki tanah Kanaan.
2.Kitab ini juga adalah suatu kitab mengenai sejarah peperangan. Hubungan-Nya dengan
Lima Kitab Musa sama dengan hubungan antara Kisah Para Rasul dengan empat Kitab
Injil, memiliki karakteristik semangat untuk maju dan berkembang.
3.Kitab ini tidak hanya sama dengan Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru, tetapi juga
sama dengan kitab Efesus dalam Perjanjian Baru. Tanah Kanaan umat Israel yang ada
pada kitab ini sama dengan ‘surga’ kaum beriman yang ada pada kitab Efesus (Ef. 1:3,
2:6, 3:10, 6:12). ‘Di surga’ maupun di tanah Kanaan adalah tempat berperang, juga
2. adalah tempat memperoleh warisan, damai sejahtera, kemenangan dan berkat janji
Allah (Yos. 21:41-45).
V. Beberapa Poin yang Perlu Diperhatikan
1. Pasal 1 ayat 8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan
segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil
dan engkau akan beruntung. Ini menunjukkan satu cara baru yang Allah gunakan untuk
mendidik manusia. Dahulu Allah berbicara melalui mimpi, visi atau penampakan
malaikat, sekarang ada ‘kitab Taurat’ yang ditulis Musa, maka umat pun dapat melalui
kitab tersebut memperoleh pengajaran dan mengenal kehendak Allah. Cara mendidik
ini terus dilanjutkan hingga hari ini. Yang berbeda adalah, kitab kita—seluruh Alkitab
—lebih sempurna daripada kitab pada zaman Yosua. Marilah kita memustikakannya.
2. Dahulu para pemula pembaca Alkitab selalu menganggap sungai Yordan
melambangkan kematian, masuk ke tanah Kanaan melambangkan masuk ke surga, dan
sebagainya. Sebenarnya semuanya itu adalah salah. Melewati sungai Yordan bukanlah
mengacu kepada kematian tubuh jasmani melainkan mengacu kepada kematian ‘aku
telah disalibkan bersama dengan Kristus’, juga kematian yang dilambangkan pada saat
dibaptis. Kanaan juga tidak sama dengan surga, karena di Kanaan ada banyak perang,
sedangkan di surga tidak ada; Kanaan menunjukkan setelah kaum beriman disalib,
dikubur dan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus, memasuki kehidupan dan
alam yang surgawi, di sana ada peperangan dan kemenangan rohani.
3. Hambaku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang (1:2). Musa adalah wakil
dari hukum Taurat, hukum Taurat tidak dapat memberikan bangsa Israel kemenangan,
tidak dapat memimpin mereka masuk tanah Kanaan; sekalipun manusia telah mematuhi
seluruh hukum Taurat, masih tidak dapat memasuki tanah Kanaan. Yosua—nama ini
sama dengan arti ‘Yesus’ dalam bahasa Yunani—adalah seorang pemimpin pasukan
yang besar, adalah ‘Yehova Juru Selamat’ (arti kata ‘Yosua’), barulah dapat memimpin
mereka memasuki tanah Kanaan.
4. Dalam kitab ini ada beberapa lambang yang penting:
(1) Yosua melambangkan Kristus, karena Kristus datang setelah Musa (hukum Taurat)
(Yoh. 1:17; Gal. 3:23-25), Dia memimpin kita kepada kemenangan (2 Kor. 2:14;
Rm. 8:37), Dia adalah pelindung kita (Yos. 7:5-9; 1 Yoh. 2:1), Dia membagi
warisan kepada kita (Ef. 1:1, 4:8).
(2) Rahab melalui tali benang kirmizi yang menyelamatkan, melambangkan darah
yang menyelamatkan orang berdosa, melepaskan mereka dari kebinasaan.
(3) Menyeberangi sungai Yordan melambangkan pembaptisan dari kaum beriman—
mati, dikubur dan bangkit bersama-sama dengan Kristus (Rm. 6:6-11).
(4) Dosa Akhan melambangkan di dalam gereja sedikit ragi mengkhamirkan seluruh
adonan (1 Kor. 5:6).
(5) Yerikho melambangkan kesulitan dan rintangan yang dihadapi kaum beriman
dalam perjalanan kerohaniannya.
(6) Warisan yang dipilih oleh orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang
setengah itu berada di perbatasan Kanaan. Mereka tidak berada di Mesir juga tidak
berada di Kanaan, melambangkan kaum beriman duniawi pada umumnya hari ini,
di satu sisi hidup di dalam kasih karunia, di sisi lain hidup di dalam keduniawian.
5. Yosua adalah tokoh utama dalam kitab ini. Para pemula pembaca Alkitab dapat
memperhatikan bagian biografi Yosua yang ada di dalam kitab ini, kemudian
digabungkan dengan perihal dirinya yang ada di dalam kitab Pentateukh, lalu baca
dengan teliti. Perhatikan bahwa dia lahir di Mesir, dari suku Efraim, ditunjuk menjadi
3. pemimpin dari pasukan Israel, di Kadesh-Barnea bersama-sama dengan Kaleb dengan
penuh semangat berusaha keras untuk masuk dan menduduki Kanaan, Allah
mengangkat dia sebagai penerus Musa, dan sebagainya.
6. Perhatikan kekalahan umat Israel di kota Ai, pelajari pelajaran yang diberikannya
kepada kita.
7. Rahel sebenarnya adalah seorang kafir, seorang perempuan sundal, seorang pendosa
yang paling rendah, tinggal di dalam kematian; namun karena dia percaya maka dia
pun diselamatkan, keluar dari kematian, masuk ke dalam hidup. Malah mengatur dia
menjadi nenek moyang Daud dan nenek moyang Kristus; Raja dan Juruselamat berasal
dari dia. Benar-benar keselamatan yang ajaib!
8. Aliran yang tidak percaya mengenai perkara matahari dan bulan yang tidak bergerak
yang tercatat dalam pasal 10 ayat 12 sampai 14, menganggap itu adalah suatu dongeng
yang sama dengan cerita Yunus yang selama tiga hari tiga malam di dalam perut ikan,
banyak kritikan mengenai hal ini. Tapi kita harus ingat: jika hal ini dikerjakan oleh
Yunus, tentu saja tidak dapat dipercaya, tetapi hal ini dikerjakan oleh Allah yang
menciptakan matahari, bulan dan bintang, karena itu tentu saja dapat dipercaya. Kitab
Habakuk 3:11 membahas tentang kekuatan Allah yang menghentikan pergerakan
benda-benda langit. Ilmuwan Harry Rimmer membuktikan bahwa tanggal sebelas
bulan keempat kalender Yahudi (tanggal 22 bulan ketujuh kalender Masehi), jika
berdasarkan penglihatan mata manusia, matahari berhenti di atas Gibeon (31 0 511
Lintang Utara) dan bulan berhenti di atas lembah Ayalon, ini sangatlah tepat. Profesor
C.A Trotter di tahun 1890 menulis satu buku, membuktikan: berdasarkan perhitungan
astronomi yang akurat, berdasarkan hukum perputaran bumi, ada selisih 24 jam, dapat
dikatakan mundur 24 jam, hal ini cocok dengan catatan bahwa matahari tidak bergerak
di tengah langit...kira-kira sehari penuh.
9. Jika orang Israel memusnahkan orang Kanaan, maka akan mendapat seluruh warisan,
dan menikmati perhentian yang kekal. Tetapi karena orang Israel hanya puas dengan
kemenangan dan warisan yang telah ada, hanya mengharapkan kedamaian yang sesaat
dan hanya ingin menggunakan ketundukan musuh yang sesaat, karena itulah tidak
mematuhi perintah Allah untuk memusnahkan mereka secara tuntas, sehingga di
kemudian hari, orang Israel pun kehilangan warisan dan damai sejahtera, dan membuat
suatu akar dosa kepada Allah, hal ini memberikan pelajaran apa terhadap kita?
VI. Berita
1. Berita utama dalam kitab ini yaitu Allah dapat dipercayai. Dia telah berjanji dengan
umat-Nya, Dia adalah yang dapat dipercayai, akhirnya Dia akan memimpin mereka ke
tanah Kanaan berdasarkan janji-Nya kepada mereka.
2. Berita kedua adalah Allah memiliki keadilbenaran, karena itu Dia membenci dosa dan
kejahatan, bahkan dosa-dosa mereka harus dibayar. Dia membuat orang Israel
mengalami kegagalan di kota Ai, Dia membuat 7 suku di Kanaan itu musnah, ini semua
adalah hasil dari keadilbenaran-Nya agar orang Israel membayar dosa-dosa mereka.
VII. Kata Kunci dan Ayat Kunci
1. Kata kunci: (1) ‘bersiaplah sekarang’, (2) ‘menuju’ (Yos. 1:2).
2. Ayat kunci:
(1) Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai
Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan
kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh
telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada
Musa (1:2-3).
4. (2) Demikianlah Yosua merebut seluruh negeri itu sesuai dengan segala yang
difirmankan TUHAN kepada Musa. Dan Yosua pun memberikan negeri ttu kepada
orang Israel menjadi milik pusaka mereka, menurut pembagian suku mereka. Lalu
amanlah negeri itu, berhenti dari perang (11:23).
(3) Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat
seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak
ada seorang pun dari semua musuhnya yang tahan berdiri menghadapi mereka;
semua musuhnya diserahkan TUHAN kepada mereka. Dan segala yang baik yang
dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya
terpenuhi (21:44-45).
VIII.Pembagian
Kitab ini dapat dibagi menjadi 4 bagian: memasuki, menguasai, membagi &
perpisahan.
1. Memasuki (pasal 1 ~ 5)
1. Panggilan Allah terhadap Yosua (1:1-9).
2. Perintah Yosua terhadap umat Israel (1:10-15).
3. Respon yang setuju dari umat (1:16-18).
4. Dua pengintai dan Rahab (pasal 2; Ibr. 11:31; Yak. 2:25).
5. Menyeberangi sungai Yordan (Yos. 3; Rm. 6:6-11).
6. Dua macam benda sebagai peringatan (Yos. 4) : satu adalah keduabelas batu yang diambil
dari sungai Yordan, dan ditegakkan di Gilgal; satu lagi adalah meletakkan keduabelas batu
tersebut di dasar sungai. Yang kedua adalah melambangkan kematian Kristus yang berada
pada posisi kita untuk mewakili kita dalam menerima penghakiman; sedangkan yang pertama
adalah melambangkan kematian Kristus ialah menyelamatkan kita secara sempurna agar kita
terlepas dari penghakiman.
7. Reaksi dari musuh (5:1).
8. Menghapuskan cela Mesir (5:2-9). Sunat adalah tanda perjanjian Allah dengan Abraham,
juga adalah tanda yang memisahkan bangsa Israel di bumi dari banyak bangsa. Umat Israel
saat di Mesir tidak melakukan hal ini (Kel. 4:24-26). Kehilangan bukti pemisahan ini adalah
‘cela Mesir’. Hari ini jika kaum beriman kehilangan bukti pemisahan ini, juga adalah suatu
cela.
9. Makanan baru (Yos. 5:11-12).
10. Panglima Balatentara TUHAN (ayat 13-15)—perhatikan: (1) Yosua berharap bahwa Dia
adalah seorang Penolong, tetapi Dia hanya sebagai Tuhan, hanya sebagai Panglima. (2)
Yosua mengakui bahwa Dia adalah Tuhan, maka ia bersujud menyembah, dan berdiri di
posisi sebagai hamba untuk menunggu perintah.
2. Menguasai (pasal 6 ~ 12)
1. Kota Yerikho dapat dikuasai, bukan karena kekuatan berperang dari manusia, melainkan
kekuatan Allah.
2. Kehancuran kota Ai (pasal 7)—dosa adalah satu-satunya penyebab. Walaupun itu adalah
dosa Akhan seorang diri, tetapi Allah memandang orang Israel telah berbuat dosa, mereka
melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka... Sebab itu, orang Israel tidak
dapat bertahan menghadapi musuhnya (7:11-12).
3. Penguasaan atas Ai (8:1-29).
4. Pelayanan dan pembacaan hukum Taurat di gunung Ebal (8:30-35).
5. Mengadakan perjanjian dengan orang Gibeon (pasal 9).
5. 6. Kemenangan: (1) di Gibeon (10:1-27), (2) di Makeda (10:28-43), (3) di Merom (pasal 11).
7. Daftar raja-raja yang dikalahkan (pasal 12).
3. Pembagian (pasal 13 ~ 22)
1. Firman Allah kepada Yosua (pasal 13).
2. Pembagian tanah (pasal 14 ~ 21)—perhatikan: Hebron menjadi milik pusaka Kaleb, karena
dia setia mengikuti TUHAN (14:14). Yosua sendiri adalah orang yang terakhir mendapat
pusaka, dia memilih Timnat-Serah—sebidang tanah di pegunungan yang tidak terlalu subur
(19:50).
3. Kesalahan dari dua setengah suku (pasal 22).
4. Perpisahan (pasal 23 ~ 24)
1. Kata-kata terakhir dari Yosua: (1) kepada para tua-tua, para kepala, para hakim dan para
pengatur pasukan Israel (pasal 23), (2) kepada seluruh umat (24:1-28).
2. Kematian Yosua (24:29-31).
3. Penguburan tulang-tulang Yusuf dan kematian Eleazar (24:32-33).