SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
PERJALANAN PAULUS UNTUK MEMBERITAKAN
INJIL KRISTUS
Ditujukan Kepada Dosen Pengampu Teologi Perjanjian
Baru
Pada Sekolah Tinggi Teologi
Mawar Saron-Lampung
Maret 2020
Isai Titasam
NIM: 20178611
2
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga paper tentang “ Perjalanan Paulus untuk memperluas Kekristenan” ini dapat tersusun
sehingga selesai. Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas Pengantar Perjanjian Baru II.
Terlepas dari semuanya itu penulis menyadarivbahwa masih ada kekurangan baik dari
penyusunan paper ini. Oleh sebab itu penulis berharap ada saran dan kritik dari pembaca agar
dapat memperbaiki paper ini. Akhir kata penulis berharap semoga paper tentang “ perjalanan
Paulus untuk memperluas Kekristenan” ini dapat memberikan manfaat maupun pengetahuan
terhadap penulis maupun pembaca.
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………... 4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 5
C. Tujuan ………………………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….. 6
A. Persiapan Allah atas Paulus ………………………………………………………. 6-8
B. Perjalanan Misi Pertama …………………………………………………………..... 8
C. Perjalanan Misi Kedua …………………………………………………………… 8-9
D. Perjalanan Misi Ketiga …………………………………………………………. 10-11
E. Perjalanan Misi Keempat ……………………………………………………….. 11-15
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 16
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………… 16
4
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum kita dapat mengerti tentang Paulus, seorang pemberita Injil Kristen kepada
orang bukan Yahudi, kita perlu meluangkan waktu untuk mengetahui tentang Saulus dari
Tarsus, seorang Farisi muda. Di dalam Kitab Kisah Para Rasul kita menemukan penjelasan
Paulus tentang identitasnya, "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang
terkenal di Kilikia" (TB Kis 21:39). Keterangan ini memberikan data yang pertama kepada kita
untuk merangkai latar belakang kehidupan Paulus. Pada abad pertama, Tarsus adalah kota
utama dari propinsi di Kilikia di bagian timur Asia Kecil. Walau letak kota tersebut sekitar 16
km di pedalaman, Tarsus adalah pelabuhan utama karena memiliki hubungan ke laut melalui
Sungai Cydnus yang mengalir melintasi kota itu. Tidak jauh ke arah utara Tarsus, menjulang
tinggi Pegunungan Taurus yang diselimuti salju, yang menghasilkan kayu gelondongan
sebagai penghasilan utama saudagar Tarsus. Sebuah jalan raya Romawi yang penting menuju
ke arah utara sampai ke luar kota dan melewati jalan sempit di pegunungan yang dikenal
sebagai "Gerbang Kilikia." Banyak pertempuran militer zaman dahulu terjadi di sana. Tarsus
adalah kota perbatasan, sebuah tempat di mana timur dan barat bertemu, dan persimpangan
jalur perdagangan yang menuju ke dua arah baik melintasi darat maupun lautan. Tarsus
memiliki sebuah warisan yang sangat berharga. Percampuran antara fakta dan legenda
membuat penduduknya sangat bangga akan masa lalu mereka. Jendral Romawi, Markus
Antonius, memberi status libera civitas (kota merdeka) pada tahun 42 sM kepada kota tersebut.
Karena itu, meskipun kota ini adalah bagian dari sebuah propinsi Romawi, ia mempunyai
pemerintahan sendiri, dan tidak berkewajiban untuk membayar upeti kepada Kekaisaran
Romawi. Tradisi-tradisi demokrasi negara kota Yunani telah lama ditetapkan pada masa
Paulus. Di kota ini, Saulus muda tumbuh menjadi dewasa. Di dalam tulisan-tulisannya
kemudian, kita menemukan bayangan dari berbagai penglihatan dan kejadian sewaktu ia masih
kecil di Tarsus. Sangat berbeda dengan ilustrasi-ilustrasi alam1
5
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka penulis dapat simpulkan mengenai rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan Allah atas Paulus
2. Perjalanan Misi yang Pertama
3. Perjalanan Misi yang Kedua
4. Perjalanan Misi yang Ketiga
5. Perjalanan Misi yang Keempat
C. Tujuan
Dari perumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisannya
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teologi Perjanjian Baru II.
2. Memberi penjelasan mengenai hal-hal yang dipaparkan.
3. Memahami seorang tokoh yang bernama rasul Paulus
6
BAB II PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN ALLAH ATAS PAULUS
Di sini kita mencoba untuk memahami nama dari seorang tokoh yang bernama Paulus.
Paulus yang artinya “kecil” (Ef 3:8) adalah nama Romawinya. Nama Ibraninya yaitu Saulus,
sam seperti nama raja pertama bangsa Israel. Saulus juga dari suku Benyemin, paulus lahuir
sebagai warga negara Romawi (Kisah 22:25). Dia lahir di Tarsus di tenggara Asia Kecil. Kita
melihat bahwa ternyata tarsus ini merupakan salah satu kota belabuhan dan juga pusa
pertemuan antara dunia timur dan dunia barat, dari darat amaupun dari laut. Hanya 16 km dari
laut tengah dengan sungai dan danaunya, Tarsus ini juga merupakan pelabuhan yang baik dan
aman untuk lalulintas antar bangsa. Kearah utara ada jalan perdagangan purba yang
menghubungkan dunia barat dan timur, yang melewati jalan pegunungan yang dikenal dengan
nama “Pintu Gerbang Kilikia”. Tarsus juga terkenal dengan budaya Yunaninya, kehidupan
intelektual dangan universitas yang ditunjang pemerintah Yunani. Pendekatannya Tarsus
adalah kosmopolitan, tempat lahir filsuf-filsuf terkenal. Dengan pemerintah otonomui dibawa
Roma. Semua ini membewah pengaruh yang nyata kepada Saulus. Pandangannya luas mahir
berkomunikasi dengan orang-orang dari dunia barat maupun timur serta memiliki pengertian
yang mendalam tentang adat istiadat, sifat-sifat dan tingkah laku mereka. Dalam situasi yang
membahayakan dirinya, beberapa kali saulus mengambil manfaat dari kenyataan bahwa dia
warga negara Romawi (Kisah 16:37-38) .
a. Masa Mudah Saulus
Tempat kelahiran Saulus merupakan unsur penting dalam dalam persiapan Allah untuk
misinya bagi orang-orang Gentiles (bukan Yahudi/non Yahudi). Nanti kita lihat bahwa
Saulus mulai pelayanannya di rumah-rumah ibadat (synagogue) didalam bangsanya
sendiri. Lahir dalam keluarga Yahudi, belajar dan memahami Firman Allah dari PL. Dia
termasuk sekte orthodox, pengikut kuat golongan Farisi. Dididik disekolah agama
kemudian dikirik ke Yerusalem untuk belajar di bawah Gamaliel seorang rabi terkel pada
zaman itu (Kisah 22:3). Di sini kita jugaakan melihat kepribadian dan sifat Saulus. Paulus
bukan hanya seorang yang cerdas, tetapi dia juga memiliki semangat yang menggebu-gebu
untuk membela agama nenek moyangnya. Paulus sunggu-sungguh berusaha menaati semua
7
hukum Allah yang secara terperincidan cermat. Mungkin pada saat itu dia sama sekali buta
terhadap kebenaran kristen. Saulus amat legalistik, fundamentalis dalan judaisme,
membawah dirinya langsung kedalam sistim tradisi yang komplek (Mat 3:7). Amarahnya
berkobar-kobar terhadap kekte baru (chritianity) yang bagi Paulus merupakan suatu
penyimpangan dan penghujatan. Saulus ini merupakan pebela kebenaran hukum Allah dan
tak ada orang Yahudi yang dapat mencelanya. Dia seorang yang tinggi hati, menganggap
dirinya paling benar, tersesat, sebelum mengenal atau berjumpa dengan Kristus dan tak
sadar bahwa dia berdosa. Dari fakta ini, nampak bahwa Allahlah yang menentukan tempat,
dan pendidikan Saulus, serta mempersiapkan rencana dan tujuan-Nya. Kita melihat di sini
setelah tujuh tahun setelah Kristus disalibkan, amarah Saulus mencapai puncak ketika
Stefanus menuduh dia dan orang-orang Yahudi lainnya, menolah Allah Roh Kudus. Sejak
saat itu Saulus hanya punya satu pilihan atau tujuan hidup yaitu memusnakan pengikut-
pengikut Yesus dari Nasaret dari muka bumi ini. Saulus keluar masuk rumah di Yerusalem,
mencari orang-orang Kristen untuk ditangkap. Laki-laki dan perempuan yang percaya
Yesus sebagai mesias dipaksa untuk mengingkari Allah mereka (Kisah 8:3;21;22:4;26:10-
11). Tidak puas dengan dengan penganiayaan terhadap pengikut Yesus di Yerusalem,
Saulus meminta surat kuasa dari Sanhedrin untuk memusnakan umat Kristen yang tinggal
di Damsyik, Siria. Ketika Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, Siria. Penuh
dengan kedengkian dan hasrat untuk membunuh, memusnakan semua pengikut Kristus
(Kisah 9:1). Di sini kita akan melihat pernyataan Saulus, dia mengatakan bahwa “dalam
amarah yang merluap-luap aku mengejar mereka, bahka ke kota-kota asing” demikian
pernyataan Saulus (Kisah 26:11). Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat
kota itu tiba-tibah cahaya memancar dari langit dan mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan
kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah
Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan
dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat." Maka termangu-mangulah teman-
temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat
seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat
melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak
dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang
murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan:
"Ananias” Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah
di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam
8
suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan
menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."awab Ananias:
"Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan
yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari
dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang
memanggil nama-Mu." (Kisah 9:1-19). Kalau kita melihat dari kisah ini maka dapat di
simpulkan bahwa Saulus ini merupakan sala satu orang yang sudah di persiapkan Allah
untuk menyatakan kehendak-Nya kepada setiap orang.
B. PERJALANAN MISI PERTAMA PAULUS
Kita melihat bahwa ketika Paulus bertobat ia mulai melayani Yesus dengan
memberiktakan Injil Kristus itu di berbagai kota. Di sini kita mencoba melihat ada beberapa
kota yang dikunjungi oleh Paulus bersama rombongan misinya untuk memberitakan Injil.
Kota-kota yang perna dikunjungi oleh oleh Paulus dan kawan-kawannya yaitu: Sirpus, Perga,
Antiokhia yang dikawasan Pisidia, Ikonium, Listra dan Derbe. Didalam perjalanan Paulus ini
kita melihat bahwa ada banyak peristiewa yang terjadi atau yang dialami oleh Paulus ketika
melakukan perjalan misi pertama (Kisah 14:27-28; Kisah 15). Perjalanan misi pertama lebih
kurang memakan waktu selama dua tahun, sebelum Paulus dan Barnabas tiba kembali di
Antiokhia, Sria. Mereka telah memenuhi tugasnya dengan hasil yang amat memuaskan. Kedua
rasul mendapat pengalaman-pengalaman yang luar bisa yang indah maupun yang tidak enak,
semua itu mengharukan hati mereka dan membawa sukacita bagi jemaat yang mendengarkan
laporan mereka. Kita melihat bahwa bukan hanya Injil yang di beritakan oleh Paulus dan
Barnabas, tetapi ada juga orang judauzer yang datang ke Antiokhia untuk memberitakan Injil
yang lain yang bukan berasal dari Kristus. Kita melihat bahwa Paulus dan Barnabas dengan
tegas tanpa ragu-ragu menetang ajaran menyimpang dari orang-orang judaizer tersebut.
C. PERJALANAN MISI KEDUA PAULUS
Setelah kembali dari sidang di Yerusalem, Paulus, Barnabas dan Silas mengambil
keputusan untuk tetap tinggal di Antiohia, karena mereka merasa dapat membantu
pelayanan,menyatukan gereja melalui ajaran Alkitab yang sehat dan membawa banyak orang
menerima Kristus. Oleh dorongan Roh Kudus, Paulus menyadari selali mengabarkan Injil, dia
9
juga bertanggung jawab membawa orang-orang yang baru percaya kedalam kedewasaan iman
mereka (Ef 4:12; Filipi 1:8; Kolose 1:28), dan juga menyampaikan keputusan sidang
Yerusalem. Kita melihat bahwa didalam perjalanan misi kedua ini kita lihat bahwa ada
perbedaan pendapat antara Paulus dan Bernabas (Kisah 15:36-40). Lukas mencatat perselisihan
yang nyata antara Paulus dan Barnabas. Barnabas setuju dengan usul rencana Paulus
mengunjungi jemaat di gereja yang mereka telah bangun bersama dan ingin memberi
kesempatan lagi kepada saudara sepupunya yang sekarang sudah dewasa. Kita melihat bahwa
perbedaan pendapat wajar terjadi antara semua orang, termasuk orang-orang Kristen. Bedanya
jika orang percaya berjalan pincang, mereka memiliki tongkat . walaupun ada perbedaan
pendapat, mereka tetap saling mengasihi dan menghargai. Kita melihat bahwa Paulus tidak
pernah berkata jelek tentang Barnabas. Sebaliknya dia memuji Barnabas (Kor 9:6). Kita
melihat bahwa ketika Paulus kembali ke Antokhia. Di tidak menatap di situ saja, tetapi dia di
panggil ke Mekadonia (Kisah 16:6:10). Keinginan Paulus melayani Asia kecil (sekarang
termasuk Turki) di kota-kota yang strategis seperti Efesus, Smirna, Pergamus, Tiartira, Sardis,
Filadelfia dan Laodikia, tidak dikabulkan Tuhan. Roh Kudus dengan jelas menyatakan bahwa
belum tiba saatnya. Setelah mereka berjalan ke utara melalui Frigia dan daerah Galatia dan
sampai ke Misia, kita melihat yang kemungkinan mereka di layani oleh Petrus (1 Pet 1:1). Kita
melihat Paulus masuk ke Mekadonia (Kisah 16:11-17) dia membangun pondasi dari gereja-
gereja di profinsi Mekadonia, Akhaya (sekarang Yunani) dan Asia (Turki) menjadi prestasi
yang paling penting dari misi Paulus. Paulus juga mengunjungi kota Filipi yang ada di
Mekadonia (Kisah 16:11-14) mereka bertemu dengan seorang yang bernama Lidia (Kisah
16:11-15). Di dalam memberitakan Injil atau kebenaran itu, tentunya pasti ada tantangan dan
rintangan dari kuasa-kuasa jahat. Paulus dan Silas mendapat satu rintangan atau tantangan
dimana mereka di penjarakan dikota yang mereka kunjungi itu kita bisa lihat dalam (Kisah
16:16-24). Tetapi hal itu tidak membuat mereka putus asah atau takut didalam memberitakan
Injil. Hal yang luar biasa terjadi ketika mereka di penjarakan di kota Filipi, Paulus dan rekannya
itu berdoa dan memuji Allah di penjara sehingga terjadi suatu terobosan atau mujizat yang
sangat luar biasa terjadi di dalam pernjara dan kepala penjara Filipi di selamatkan (Kisah 16:25-
34). Paulus dan Silas juga mengunjungi kota-kota lain seperti Tesalonika di Mekadonia (Kisah
17:1-9), kota Berea (Kisah 17:10-15) dan juga Paulus berpidato di Aeropagus (Kisah 17:22-
34). Ketika Paulus meninggalkan Atena di bersama rekannya itu melanjutkan misinya ke
Korintus (Kisah 18:1-17).
10
D. PERJALANAN MISA KETIGA
Kita melihat bahwa ketika Paulus selesai melakukan misi pertama dan kedua, dia juga
melakukan misi ketiga. Dia melakukan perjalanan pelayanan ke berbagai wilaya. Paulus
menjelajahi Galatia dan Frigia untuk meneguhka hati semua murid yang telah menerima Yesus
(Kisah 16:6) dan karena kasihnya, dan rindu untuk berjumpa dengan mereka. Kembali ke
wilaya-wilaya itu mereupakan permulaan misi yang ketia. Kita melihat dari tiga belas surat-
surat Paulus, yang dua jelas di tulis dalam misi ketiga, sehingga di kenal dengan nama surat
perjalanan, kerena merupakan surat-surat terpanjang. Juga surat-surat ini merupakan tulisan-
tulisannya yang paling berbobot. Seperti 2 Koritus di tulis dari Makedonia dan surat Roma dari
Korintus. Ketika selesai memberitakan Injil serta menguatkan orang-orang percaya yang ada
di Galatia Antiohia dan beberapa daerah lainnya. Paulus melintasi daerah-daerah pedalaman
bagian utara profinsi Asia Kecil, sebelah utara dari Efesus. Setiba di Efesus ia bergabung
dengan Priska dan Akwila. Inilah Tujuan utama dari misi ketia, karena Paulus belum pernah
menginjili kota itu (Kisah 16:6). Ketika Paulus di Efesus ia juga bertemu dengan murid-murid
Yohanes pembaptis (Kisah 19:1-7). Paulus mengambil jalan dalam dan tiba di Efesus, dia
berjumpa dengan dua belas orang yang memiliki latar belakang agama yang sama Apolos, yaitu
telah menerima baptisan Yohanes. Kita melihat bahwa Paulus menenyakan kepada mereka
bahwa apakah kalian sudah menerima Roh Kudus waktu kalia percaya?. Ternyata mereka tidak
pernah mendengar tentang adanya Roh Kudus. Maka Paulus menerangkan kepada mereka,
bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan pengakuan dosa. Mereka harus percaya kepada Dia
yang datang setelah Yohanes, yaitu Tuhan Yesus. Kedua belas orang ini menerima baptisan
ulang yaitu baptisan dalam nama Yesus. Ketika Paulus menaruh tangan atas mereka , Roh
Kudus turung atas mereka dan mereka mulai bercicara dengan bahasa lidah dan bernubuat.
Ketika menetap di Efesus ia mengajar tentang Injil disana (Kisah 19:8-10). Setelah
Akwila dan Priskila telah berhasil dengan baik mempersiapkan pelayanan Paulus di Efesus.
Ketika paulus tiba di Efesus dia mengunjungi rumah ibadat selam tiga bulan berturut-turut.
Dengan berani dan tegas dia berusaha menyakinkan pendengar-pendengarnya dengan kerajaan
Allah. Paulus juga meneruskan mengajar di balai pendidikan Tiranus selama dua tahun, tidak
sama dengan lamanya pelayana di Efesus yaitu tiga tahun. Kita melihat bahwa banyak hal telah
11
di lakukan oleh Paulus dan bahkah hal-hal yang ia alami ketika melayani di Efesus. Di dalam
Kisah 19:21-40 Paulus berencana untuk kembali ke Yerusalem. Setelah semua kejadian yang
di alami oleh Paulus, ia berencana untuk pulang ke Yerusalem melalui Provinsi Mekadonia
dan Akhaya. Dia juga mengharapkan dapat mengunjungi kota Roma (Kisah 19:21-22). Kita
juga melihat perjalanan Paulus menuju Yerusalem (Kisah 20:1-38; 21:1-15). Setelah suasana
meredah Paulus mengumpulkan murid-muridnya, memberi hiburan dan penguatan kepada
mereka. Kemudian ia berangkat menuju Yerusalem, tapi terlebih dahulu melewati Mekadonia.
Untuk mengunjungi gereja-gereja yang ia dirikan dalam perjalanan misinya yang kedua.
Paulus di Yerusalem (Kisah 21:17-26). Kita melihat cerita tentang Paulus tiba kembali
di Yerusalem ini, merupakan akhir dari perjalanan misi ketiga. Dia tiba tepat waktu perayaan
hari Pentakosta. Saudara-saudara seimannya di Yerusalem menyambut dengan hangat dan
sukacita. Keesokan harinya Paulus dan rombongan mengunjungi Yakobus, kepala gereja
Yerusalem untuk menceritakan dengan terperinci apa yang Allah telah perbuat di antara orang-
orang Gentiles melalui misi perjalanannya. Dia juga memberikan pujian dan syukur kepada
Allah, atas apa yang Allah telah lakukan terhadap dirinya selama perjalanan misianya. Di
dalam (Kisah 21:27-40) Paulus di tangkap. Sebelum masa tujuh hari berakhir, beberapa orang
Yahudi dari Asia menghasut rakyat untuk menangkap Paulus. Mereka mendakwa Paulus
melakukan tiga hal, yaitu: Pertama, bahwa Paulus mengajarmeninggalkan budaya , tradisi
warisan bangsa mereka, seperti tuduhan dari Judaizers. Kedua, bahwa Paulus menentang
hukum Musa. Tiga, bahwa Paulus melakukan penghujatan atau pengotoran Bait Allah (seperti
tuduhan yang mengakibatkan kematian Tuhan Yesus, dan Stefanus). Kita melihat ketika Paulus
di tangkap karena tuduhan-tuduhan terhadap dirinya. Dia juga mendapatkan pembelaan
terhadap dirinya, kita bisa lihat didalam Kisah Rasul 22:1-30; 23:10;24-26)
E. PERJALANAN MISI KEEMPAT
Kita melihat bahwa perjalanan misi Paulus ke Roma sebagai seorang tawanan. Cerita
yang di tulis Lukas dari pelayanan Paulus ke Roma sebagai tawanan yang terkandas, adalah
perjalanan kapal yang terpanjang dan sangat jelas di uraikan dari semua perjalanan kapal yang
berkali-kali di sebutnya secara singkat, seperti: Kisah 9:30;11:25;13:4;13:13;14:25-
26;16:11;17:14; 18:18; 18:21; 20:13-16; 27:1). Paulus sendiri menulis suratnya 2 Korintus
11:25, bahwa sebelum kejadian ini (pelayaran ke Roma) dia mengalami kapalnya karam tiga
kali, yang munkin kita tidak tahu detailnya. Tika melihat tulisan Lukas meerupakan catatan
12
berharga sebagai dokumen yang kaya dengan pengetahuan pelayanan di zaman itu. Kisah 27:1;
Lukas menulis dengan kata orang ke satu bentuk majemuk “kami”, ini menunjukan bahwa
Paulus tidak sendirian tetapi di temani orang lain, yaitu Lukas. Munhkin Lukas tinggal di
Kaisarea, ketika Paulus di tahan selama dua tahun dikota itu. Sekarang Lukas berlayar
mendampingi Paulus dalam perjalanan ke Roma. Dan juga kita melihat bahwa Aristarkhus,
seorang Mekadonia dari Tesalonika juga ikut dalam rombongan Paulus.
Kita melihat di dalam Kisah 27;28:1-10, di situ di catat bahwa awal dari perjalanan
Paulus hingga terdampar. Ketika tiba saatnya untuk berlayar ke Roma (Itali) Paulus di temani
Lukas, bersama-sama dengan tawanan lainnya di serahkan di bawah pengawasan Yulius,
seorang perwira dari pasukan Kaisar. Kapal berlayar dari Kaisarea ke utara dan esok harinya
sampai ke Sidon, di sebelah utara Tire. Atas kebaikan Yulius orang-orang Kristen setempat di
perbolehkan memberi perbekalan kepada Paulus dan Lukas. Kita juga melihat bahwa Yulius
ini yang berkuasa dan bertanggung jawab akan keselamatan semua tawanan dan prajurit-
prajuritnya, bersikap baik dan ramah terhadap Paulus, walaupun kita melihat pertama kali dia
mengabaikan nasehat Paulus. Pada lain kesempatan dia mendengarkan apa yang di sarankan
oleh Paulus. Bahkan di ceritakan kalau Yulius mencegah rencana prajurit-prajuritnya yang
akan membunuh semua orang tawanan, karena dia ingin menyelamatkan Paulus. Nyatalah di
sini kebajika manusia di antara orang kafir bisa kita temukan dan ini adalah anugerah dari
Allah. Kita jiga melihat kejadian yang di alami oleh Paulus ketika melakukan pelayaran ke
Roma, di menghadapi badai yang luar bisa (Kisah 27:13-44).
Di sini kita akan mencoba melihat budi pekerti dari seorang Paulus (Kisah 27:20-22).
Budi pekerti yang sebenarnya dari Paulus dapat di lihat dari banyak segi. Menerik bagi kita
untuk melihat di sini bagaimana Paulus bereaksi dalam keadaan “gawat” menghadapi bahaya
besar. Ketika semua orang panik, Paulus hamba Allah yang penuh keyakinan akan kebesaran
Allah, tetap tenang dan mempu berpikir cepat dan praktis. Kita melihat Roh Kudus dalam diri
Paulus, membawah berkat bagi semua orang yang ada di sekelilingnya. Allah berjanji akan
menolong setiap hidup kita asalkan kita berharap hanya kepada Dia (Yak 1:5). Di ceritakan
setelah berhari-hari mereka tidak bisa makan, karena mabuk laut, Paulus berdiri di hadapan
orang-orang dan berkata: Kalian seharusnya mendengar dan mengikuti nasehatku, yaitu tidak
berlayar meninggalkan pulai Kreta. Sekarang aku memohon agar kalian tidak ketakutan, karena
seorangpun dari antara kita tidak akan binasa, tetapi kapal kita akan hancur.
13
Paulus juga pelayanan di pulau Malta (Kisah 28:1-10). Lukas menceritakan kalau
daratan yang di capai mereka ternyata adalah pulau Malta. Sebuah pulau kecil dari Sikili. Tak
seorang pun dari awak kapal yang pernah berlayar mengunjungi teluk, yang sekarang teluk St.
Paul, tempat dimana kapal mereka terdampar. Karena selama musim dingin perjalanan laut
sangat membahayakan, sembari menunggu kapal Aleksandria yang kebetulan berlabu di situ,
mereka tinggal di pulau itu selama tiga bulan. Kita melihat bahwa suatu peristiwa yang
menimpa yang menimpa Paulus di gigit ular berbisa. Lukas menulis bahwa penduduk pulau
Malta menunjukan kebaikannya kepada orang-orang yang terdampar ini. Penduduk membuat
api unggun untuk menyambut mereka, karena udara dingin dan hujan, Paulus dengan suka rela
turun tangan membantu orang-orang, dia mengumpulkan rangting-ranting kayu bakar. Ketika
dia mengambil sebatang kayu dan memasukannya ke dalam api unggun, seekor ular berbisa
keluar karena panasnya api dan menggigit tangannya. Ketika orang-orang menyaksikan apa
yang terjadi atas diri Paulus, penduduk pulau itu berkata satu dengan yang lain:” orang ini
pastilah seorang pembunuh, karena walaupun dia lolos dari maut di laut, sekarang, di daratpun
keadilan menjatuhkan hukuman mati kepadanya” (Kisah 28:4). Tetapi ketika mereka
menyaksikan Paulus mengibaskan ular berbisa tersebut dari tangannya kedalam api dan
ternyata dia tidak apa-apa, pendapat mereka berbalik turun derastis, karena Paulus tidak tidak
mengalami kamatian akibat gigitan ular tersebut. Kini mereka menyebut Paulus dewa (Kisah
28:6). Seperti halnya ketika Paulus berada di Listra (Kisah 14), mujizat ini membuka jalan bagi
Paulus untuk memberitakan Injil kepada mereka.
Ketika Paulus selesai memberitakan Injil di Malta dia melanjutkan pejalanannya ke
Roma (Kisah 28:11-26). Setelah meninggalkan pulau Malta, kapal berlayar ke arah utara
menuju kata pesisir penting, di bagian timur dari pulai Sikili, bernama Sirakusa. Kapal singga
di situ selama tiga hari. Menurut tradisi, Paulus mendirikan gereja dikota itu. Dari situ kapal
berlayar menuju kota pelabuhan Regium, di ujung selatan Itali. Kapal berhenti di kota itu satu
hari, menunggu angin baik supaya bisa berlayar melintasi selat Mesina, antara Sikili dan
daratan Itali dan kemudian menyusur sepanjang pantai barat Itali. Keesokan harinya kapal
berhebti di kota Potioli, di teluk Namples dekat kota Pompei yang terkenal sebagai kota
terpendam debu ketika gunung Versuvius meletus. Putioli ini adalah pelabuhan utama dari kota
Roma dan pelabuhan terpenting di Itali, selain itu juga pelabuhan untuk armada angkutan padi-
padian yang datang dari Mesir, salah satu jajahan Romawi pada saat itu. Kita melihat bahwa
ternyata Paulus di sambut dengan baik oleh orang-orang Kristen yang ada di Putioli. Paulus
tahu bahwa Allah telah memanggil dia ke Roma, tetapi sama sekali dia tidak menyadari dalam
14
keadaan bagaimana dia akan sampai di situ. Ketika dia mengirim salam kepada jemaat Kristen
Roma, tiga tahun sebelumnya (Roma pasal 15 dan 16), dia tidak menduga bahwa jemaat
Kristen di Putioli, akan minta ijin kapada perwira Yulius untuk menjamu Paulus selama tujuh
hari. Kemudia Paulus di antar ke Roma, ketika orang-orang Kristen di Roma mendengar
kedatangan Paulus, mereka datang menjemput dia di perjalanan yang ada di jalan Apian.
Bayangkan betapa besar sukacita dan rasa haru Paulus yang berjalan dengan mereka dalam
keadaan di belenggu sebagai tawanan masuk Kota Roma. Di antara jemaat pastilah ada Akwila
dan Priskila. Pasangan ini memberi dukungan kuat kepada Paulus dan pelayanannya (Roma
16:3). Ketika tiba di Roma perwira Yulius yang memegang komando dalam kelompok itu,
memberikan Paulus kebebasan walaupun terbatas sebelum pengadilan di hadapan Nero. Dia di
ijinkan menyewa rumah sendiri untuk tinggal, di jaga 24 jam oleh seorang prajurit secara
bergilir dan sementara pergelangan tangan Paulus tetap terbelenggu dengan rantai. Dapat kita
bayangkan bagaimana perasaan prajurit yang di rantai bersama Paulus dan apakah ini cara
menyebarkan Injil Kristus ke seluruh istana atau ke seluruh penjaga-penjaga istana? Kita bisa
melihat surat Paulus kapada jemaat di Filipi 1:13 mungkin bisa membantu kita untuk
memahami akan hal ini. Selama dalam tahana rumah, dua kali dia mengadakan pertemuan
dengan pemimpin bangsa Yahudi yang ada di Roma. Sebanarnya kedatangan Paulus di Roma
adalah sebagai tertuduh di pengadilan Kaisar, tetapi sebelum pengadilan di mulai dia
menggunakan waktunya untuk menyebut “semua orang” yang datang menemuinya. Dia
menjadi saksi Kristus bagi orang-orang “Gentiles” (28:28-31). Seperti yang sudah-sudah,
Paulus pertama mencurahkan isi hatinya kepada bangsanya sendiri.
Atas undangan Paulus, karena dia tidak bebas lagi berkotbah di rumah ibadat Yahud,
pemimpin terkemuka bangsa Yahudi di Roam datang berkumpul di rumahnya untuk
mendengarkan pembelaan diri singkat dari Paulus yang keenam kalinya yang di catat dalam
(Kisah 21:1-21; 22:30; 23:10; 24:10-21; 25:1-12; 26:1-29). Pertama, Paulus mulai dengan
menyangkal tuduhan, bahwa ia bersalah terhadap bangsanya (Yahudi), melanggar adat istiadat
nenek moyangnya, termasuk hukum Musa. Kedua, Paulus menjelaskan, bahwa sebagai orang
Yahudi, dia sama sekali tidak layak dipenjarakan, karena dia berkhotbah tentang Mesias, di
hadapan bangsa Israel dengan pembalaan ketiga (Kisah 24:14-15 dan kelima (Kisah 26:4-6).
Paulus juga melakuka penginjilan di rumah sewaanya (Kisah 28:23-29). Kita tahu kalau Paulus
melakukan penginjilan kepada orang Yahudi dalam perjalanan misinya dengan dasar Firman
Allah dari PL. tetapi di kota Roma dalam kesempatan ini, Paulus menerangkan tentang
Kerajaan Allah dan hal-hal yang berkanaan dengan Yesus Kristus yaitu tentang kedatanga,
15
kematian dan kebangkitan-Nya. Semua ini di jelaskan secara terperinci atas dasar hukum dan
nubuatan nabi-nabi yang berkaitan dengan harapan bangsa Israel. Bagi Paulus Kerajaan Allah
dan Yesus tidak dapat di pisahkan, karena melalui Yesus dan penebusan-Nya, Allah
menggenapi harapan Israel. Ketika orang-orang Yahudi mendengarkan khotbah Paulus pada
saat itu ada yang menerima dan percaya, tapi juga ada yang menolak atau tidak percaya.
Perbedaan pendapat di antara orang Yahudi di Roma adalah ciri khas tanggapan Yudaisme jika
menghadapi penggenapan berita harapan bangsa Israel, dalam Yesus Kristus. Ini berarti, bahwa
hanya sebagian dari umat Israel yang akan menerima keselamatan Allah.
Kita melihat di dalam (Kisah 28:26-28) mengandung kata-kata peringatan terakhir
yang mereka dengar sebelum penghakiman bangsa Yahudi di tahun 70 AD. “ Hendaklah
engkau tahu bahwa keselamatan yang dari Allah ini telah di sampaikan kepada bangsa-bangsa
lain dan mereka akan mendengarnya. Ini bukan perkembangan baru yang terjadi pertama kali
di Roma (Kisah 13:46-47; 18:6-7; 19:8-9). Kalimat ini adalah rekan dari ayat 22 yang bunyinya
“Kami tahu bahwa tentang ajaran sekte ini dimana-manapun mendapat perlawanan. Setelah itu
Paulus tidak lagi berkhotbah lagi kepad orang-orang Yahudi di Roma. Injil tidak dapat
dijejalkan (dipaksa) kepada orang-orang Yahudi maupun Gentiles. Kita juga melihat selam dua
tahun Paulus mengkhotbahkan Injil kepada minoritas Yahudi yang percaya dan kepada orang-
orang Gentiles yang makin bertambah jumlahnya yang menerima Injil. Walaupun dia menjadi
tahanan rumah di penjara, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Paulus untuk menulis surat-
suratnya yang ternyata paling berbobot. Penjara merupakan berkat tersembunyai bagi Paulus,
Allah memberi kesempatan pada dia untuk bisa menulis lima surat yang amat berharga bagi
semua orang yang membacanya di sepanjang zaman di dunia. Tulisan yang mengajarkan
doktrin Kristiani yang sejati yang menunjukan jalan yang sejati yang menunjukan jalan menuju
kehidupan kekal.
16
BAB III PENTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan ini dapat penulis simpulkan bahwa Paulus merupakan seorang tokoh
Kristen yang sangat luar biasa. Di mana dia begi giat atau bersemangat untuk memberitakan
Injil serta mendirikan gereja-gereja di mana dia memberitakan Injil itu. Didalam misi yang
pertama sampai misi yang ke empat kita melihat bahwa penyertaan Tuhan itu sungguh luar
biasa terhadap dirinya. Di dalam misinya itu kita melihat berbagai tantangan yang ia hadapi,
namun tantangan itu tidak membuat Paulus menyelah. Tetapi hal itu semakin membuat dia
menggebu-gebu untuk memberitakan Injil. Bahkan sampai ia di gigit oleh ular berbisa, dia
tidak peduli karena dia tahu bahwa Allah yang ia sembah dapat menolong dia dalam
menghadapi situasi apapun. Dan kalau kita lihat ketika ia di rantai pun masih memberitakan
Injil dan sampai di penjara pun Paulus melakukan hal yang sama yaitu menulis surat-
suratnya dan memberitakan Injil kepada setiap orang yang berjumpa denagn dia. Menurut
penulis inilah sosok yang harus di tiru atau di teladani oleh setiap orang Kristen untuk tetap
menyampaikan kabar baik itu kepada setiap orang yang belum mendengar tentang Injil itu
apapun situasi yang kita alami, Injil itu harus tetap di beritakan, kerena itu adalah tugas
kita sebagai orang percaya atau anak-anak Allah.

More Related Content

Similar to PERJALANAN PAULUS

Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2morisonama
 
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYA
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYAPELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYA
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYATita Rosita
 
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanPeranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanAndySeubelan
 
Pelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptxPelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptxBartimeus1
 
Mitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesatMitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesathenry jaya teddy
 
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017David Syahputra
 
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang AbadJejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abadalkitabiah
 
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,Hear O World
 
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA
 
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANPAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANgmahkjerusalem
 
Teol pb 2
Teol pb 2Teol pb 2
Teol pb 2teolpb2
 
Bacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docx
Bacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docxBacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docx
Bacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docxecclesiagbi9
 
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristusNunuk Joko Nugroho
 
Nabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesia
Nabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesiaNabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesia
Nabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Jesus Did Not Die (Indonesia)
Jesus Did Not Die (Indonesia)Jesus Did Not Die (Indonesia)
Jesus Did Not Die (Indonesia)Haka Wahyudi
 
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"SABDA
 
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikKisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikFreeChildrenStories
 
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniBagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniSonnyLami
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxjustin224056
 

Similar to PERJALANAN PAULUS (20)

Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2
 
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYA
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYAPELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYA
PELAYANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILANNYA
 
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanPeranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
 
Pelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptxPelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptx
 
Mitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesatMitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesat
 
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
 
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang AbadJejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
 
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
 
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
 
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANPAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
 
Teol pb 2
Teol pb 2Teol pb 2
Teol pb 2
 
Bacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docx
Bacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docxBacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docx
Bacalah dengan saksama Kisah Para Rasul 9.docx
 
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
 
Nabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesia
Nabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesiaNabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesia
Nabi isa dan peristiwa akhir zaman. indonesian. bahasa indonesia
 
Jesus Did Not Die (Indonesia)
Jesus Did Not Die (Indonesia)Jesus Did Not Die (Indonesia)
Jesus Did Not Die (Indonesia)
 
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
 
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikKisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
 
Tugas spi
Tugas spiTugas spi
Tugas spi
 
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniBagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
 

Recently uploaded

Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

PERJALANAN PAULUS

  • 1. 1 PERJALANAN PAULUS UNTUK MEMBERITAKAN INJIL KRISTUS Ditujukan Kepada Dosen Pengampu Teologi Perjanjian Baru Pada Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron-Lampung Maret 2020 Isai Titasam NIM: 20178611
  • 2. 2 Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga paper tentang “ Perjalanan Paulus untuk memperluas Kekristenan” ini dapat tersusun sehingga selesai. Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas Pengantar Perjanjian Baru II. Terlepas dari semuanya itu penulis menyadarivbahwa masih ada kekurangan baik dari penyusunan paper ini. Oleh sebab itu penulis berharap ada saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki paper ini. Akhir kata penulis berharap semoga paper tentang “ perjalanan Paulus untuk memperluas Kekristenan” ini dapat memberikan manfaat maupun pengetahuan terhadap penulis maupun pembaca.
  • 3. 3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 4 A. Latar Belakang ……………………………………………………………………... 4 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 5 C. Tujuan ………………………………………………………………………………. 5 BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….. 6 A. Persiapan Allah atas Paulus ………………………………………………………. 6-8 B. Perjalanan Misi Pertama …………………………………………………………..... 8 C. Perjalanan Misi Kedua …………………………………………………………… 8-9 D. Perjalanan Misi Ketiga …………………………………………………………. 10-11 E. Perjalanan Misi Keempat ……………………………………………………….. 11-15 BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 16 A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………… 16
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebelum kita dapat mengerti tentang Paulus, seorang pemberita Injil Kristen kepada orang bukan Yahudi, kita perlu meluangkan waktu untuk mengetahui tentang Saulus dari Tarsus, seorang Farisi muda. Di dalam Kitab Kisah Para Rasul kita menemukan penjelasan Paulus tentang identitasnya, "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia" (TB Kis 21:39). Keterangan ini memberikan data yang pertama kepada kita untuk merangkai latar belakang kehidupan Paulus. Pada abad pertama, Tarsus adalah kota utama dari propinsi di Kilikia di bagian timur Asia Kecil. Walau letak kota tersebut sekitar 16 km di pedalaman, Tarsus adalah pelabuhan utama karena memiliki hubungan ke laut melalui Sungai Cydnus yang mengalir melintasi kota itu. Tidak jauh ke arah utara Tarsus, menjulang tinggi Pegunungan Taurus yang diselimuti salju, yang menghasilkan kayu gelondongan sebagai penghasilan utama saudagar Tarsus. Sebuah jalan raya Romawi yang penting menuju ke arah utara sampai ke luar kota dan melewati jalan sempit di pegunungan yang dikenal sebagai "Gerbang Kilikia." Banyak pertempuran militer zaman dahulu terjadi di sana. Tarsus adalah kota perbatasan, sebuah tempat di mana timur dan barat bertemu, dan persimpangan jalur perdagangan yang menuju ke dua arah baik melintasi darat maupun lautan. Tarsus memiliki sebuah warisan yang sangat berharga. Percampuran antara fakta dan legenda membuat penduduknya sangat bangga akan masa lalu mereka. Jendral Romawi, Markus Antonius, memberi status libera civitas (kota merdeka) pada tahun 42 sM kepada kota tersebut. Karena itu, meskipun kota ini adalah bagian dari sebuah propinsi Romawi, ia mempunyai pemerintahan sendiri, dan tidak berkewajiban untuk membayar upeti kepada Kekaisaran Romawi. Tradisi-tradisi demokrasi negara kota Yunani telah lama ditetapkan pada masa Paulus. Di kota ini, Saulus muda tumbuh menjadi dewasa. Di dalam tulisan-tulisannya kemudian, kita menemukan bayangan dari berbagai penglihatan dan kejadian sewaktu ia masih kecil di Tarsus. Sangat berbeda dengan ilustrasi-ilustrasi alam1
  • 5. 5 B. Rumusan Masalah Dari uraian diatas maka penulis dapat simpulkan mengenai rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Allah atas Paulus 2. Perjalanan Misi yang Pertama 3. Perjalanan Misi yang Kedua 4. Perjalanan Misi yang Ketiga 5. Perjalanan Misi yang Keempat C. Tujuan Dari perumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teologi Perjanjian Baru II. 2. Memberi penjelasan mengenai hal-hal yang dipaparkan. 3. Memahami seorang tokoh yang bernama rasul Paulus
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN ALLAH ATAS PAULUS Di sini kita mencoba untuk memahami nama dari seorang tokoh yang bernama Paulus. Paulus yang artinya “kecil” (Ef 3:8) adalah nama Romawinya. Nama Ibraninya yaitu Saulus, sam seperti nama raja pertama bangsa Israel. Saulus juga dari suku Benyemin, paulus lahuir sebagai warga negara Romawi (Kisah 22:25). Dia lahir di Tarsus di tenggara Asia Kecil. Kita melihat bahwa ternyata tarsus ini merupakan salah satu kota belabuhan dan juga pusa pertemuan antara dunia timur dan dunia barat, dari darat amaupun dari laut. Hanya 16 km dari laut tengah dengan sungai dan danaunya, Tarsus ini juga merupakan pelabuhan yang baik dan aman untuk lalulintas antar bangsa. Kearah utara ada jalan perdagangan purba yang menghubungkan dunia barat dan timur, yang melewati jalan pegunungan yang dikenal dengan nama “Pintu Gerbang Kilikia”. Tarsus juga terkenal dengan budaya Yunaninya, kehidupan intelektual dangan universitas yang ditunjang pemerintah Yunani. Pendekatannya Tarsus adalah kosmopolitan, tempat lahir filsuf-filsuf terkenal. Dengan pemerintah otonomui dibawa Roma. Semua ini membewah pengaruh yang nyata kepada Saulus. Pandangannya luas mahir berkomunikasi dengan orang-orang dari dunia barat maupun timur serta memiliki pengertian yang mendalam tentang adat istiadat, sifat-sifat dan tingkah laku mereka. Dalam situasi yang membahayakan dirinya, beberapa kali saulus mengambil manfaat dari kenyataan bahwa dia warga negara Romawi (Kisah 16:37-38) . a. Masa Mudah Saulus Tempat kelahiran Saulus merupakan unsur penting dalam dalam persiapan Allah untuk misinya bagi orang-orang Gentiles (bukan Yahudi/non Yahudi). Nanti kita lihat bahwa Saulus mulai pelayanannya di rumah-rumah ibadat (synagogue) didalam bangsanya sendiri. Lahir dalam keluarga Yahudi, belajar dan memahami Firman Allah dari PL. Dia termasuk sekte orthodox, pengikut kuat golongan Farisi. Dididik disekolah agama kemudian dikirik ke Yerusalem untuk belajar di bawah Gamaliel seorang rabi terkel pada zaman itu (Kisah 22:3). Di sini kita jugaakan melihat kepribadian dan sifat Saulus. Paulus bukan hanya seorang yang cerdas, tetapi dia juga memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk membela agama nenek moyangnya. Paulus sunggu-sungguh berusaha menaati semua
  • 7. 7 hukum Allah yang secara terperincidan cermat. Mungkin pada saat itu dia sama sekali buta terhadap kebenaran kristen. Saulus amat legalistik, fundamentalis dalan judaisme, membawah dirinya langsung kedalam sistim tradisi yang komplek (Mat 3:7). Amarahnya berkobar-kobar terhadap kekte baru (chritianity) yang bagi Paulus merupakan suatu penyimpangan dan penghujatan. Saulus ini merupakan pebela kebenaran hukum Allah dan tak ada orang Yahudi yang dapat mencelanya. Dia seorang yang tinggi hati, menganggap dirinya paling benar, tersesat, sebelum mengenal atau berjumpa dengan Kristus dan tak sadar bahwa dia berdosa. Dari fakta ini, nampak bahwa Allahlah yang menentukan tempat, dan pendidikan Saulus, serta mempersiapkan rencana dan tujuan-Nya. Kita melihat di sini setelah tujuh tahun setelah Kristus disalibkan, amarah Saulus mencapai puncak ketika Stefanus menuduh dia dan orang-orang Yahudi lainnya, menolah Allah Roh Kudus. Sejak saat itu Saulus hanya punya satu pilihan atau tujuan hidup yaitu memusnakan pengikut- pengikut Yesus dari Nasaret dari muka bumi ini. Saulus keluar masuk rumah di Yerusalem, mencari orang-orang Kristen untuk ditangkap. Laki-laki dan perempuan yang percaya Yesus sebagai mesias dipaksa untuk mengingkari Allah mereka (Kisah 8:3;21;22:4;26:10- 11). Tidak puas dengan dengan penganiayaan terhadap pengikut Yesus di Yerusalem, Saulus meminta surat kuasa dari Sanhedrin untuk memusnakan umat Kristen yang tinggal di Damsyik, Siria. Ketika Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, Siria. Penuh dengan kedengkian dan hasrat untuk membunuh, memusnakan semua pengikut Kristus (Kisah 9:1). Di sini kita akan melihat pernyataan Saulus, dia mengatakan bahwa “dalam amarah yang merluap-luap aku mengejar mereka, bahka ke kota-kota asing” demikian pernyataan Saulus (Kisah 26:11). Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu tiba-tibah cahaya memancar dari langit dan mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat." Maka termangu-mangulah teman- temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias” Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam
  • 8. 8 suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."awab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu." (Kisah 9:1-19). Kalau kita melihat dari kisah ini maka dapat di simpulkan bahwa Saulus ini merupakan sala satu orang yang sudah di persiapkan Allah untuk menyatakan kehendak-Nya kepada setiap orang. B. PERJALANAN MISI PERTAMA PAULUS Kita melihat bahwa ketika Paulus bertobat ia mulai melayani Yesus dengan memberiktakan Injil Kristus itu di berbagai kota. Di sini kita mencoba melihat ada beberapa kota yang dikunjungi oleh Paulus bersama rombongan misinya untuk memberitakan Injil. Kota-kota yang perna dikunjungi oleh oleh Paulus dan kawan-kawannya yaitu: Sirpus, Perga, Antiokhia yang dikawasan Pisidia, Ikonium, Listra dan Derbe. Didalam perjalanan Paulus ini kita melihat bahwa ada banyak peristiewa yang terjadi atau yang dialami oleh Paulus ketika melakukan perjalan misi pertama (Kisah 14:27-28; Kisah 15). Perjalanan misi pertama lebih kurang memakan waktu selama dua tahun, sebelum Paulus dan Barnabas tiba kembali di Antiokhia, Sria. Mereka telah memenuhi tugasnya dengan hasil yang amat memuaskan. Kedua rasul mendapat pengalaman-pengalaman yang luar bisa yang indah maupun yang tidak enak, semua itu mengharukan hati mereka dan membawa sukacita bagi jemaat yang mendengarkan laporan mereka. Kita melihat bahwa bukan hanya Injil yang di beritakan oleh Paulus dan Barnabas, tetapi ada juga orang judauzer yang datang ke Antiokhia untuk memberitakan Injil yang lain yang bukan berasal dari Kristus. Kita melihat bahwa Paulus dan Barnabas dengan tegas tanpa ragu-ragu menetang ajaran menyimpang dari orang-orang judaizer tersebut. C. PERJALANAN MISI KEDUA PAULUS Setelah kembali dari sidang di Yerusalem, Paulus, Barnabas dan Silas mengambil keputusan untuk tetap tinggal di Antiohia, karena mereka merasa dapat membantu pelayanan,menyatukan gereja melalui ajaran Alkitab yang sehat dan membawa banyak orang menerima Kristus. Oleh dorongan Roh Kudus, Paulus menyadari selali mengabarkan Injil, dia
  • 9. 9 juga bertanggung jawab membawa orang-orang yang baru percaya kedalam kedewasaan iman mereka (Ef 4:12; Filipi 1:8; Kolose 1:28), dan juga menyampaikan keputusan sidang Yerusalem. Kita melihat bahwa didalam perjalanan misi kedua ini kita lihat bahwa ada perbedaan pendapat antara Paulus dan Bernabas (Kisah 15:36-40). Lukas mencatat perselisihan yang nyata antara Paulus dan Barnabas. Barnabas setuju dengan usul rencana Paulus mengunjungi jemaat di gereja yang mereka telah bangun bersama dan ingin memberi kesempatan lagi kepada saudara sepupunya yang sekarang sudah dewasa. Kita melihat bahwa perbedaan pendapat wajar terjadi antara semua orang, termasuk orang-orang Kristen. Bedanya jika orang percaya berjalan pincang, mereka memiliki tongkat . walaupun ada perbedaan pendapat, mereka tetap saling mengasihi dan menghargai. Kita melihat bahwa Paulus tidak pernah berkata jelek tentang Barnabas. Sebaliknya dia memuji Barnabas (Kor 9:6). Kita melihat bahwa ketika Paulus kembali ke Antokhia. Di tidak menatap di situ saja, tetapi dia di panggil ke Mekadonia (Kisah 16:6:10). Keinginan Paulus melayani Asia kecil (sekarang termasuk Turki) di kota-kota yang strategis seperti Efesus, Smirna, Pergamus, Tiartira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia, tidak dikabulkan Tuhan. Roh Kudus dengan jelas menyatakan bahwa belum tiba saatnya. Setelah mereka berjalan ke utara melalui Frigia dan daerah Galatia dan sampai ke Misia, kita melihat yang kemungkinan mereka di layani oleh Petrus (1 Pet 1:1). Kita melihat Paulus masuk ke Mekadonia (Kisah 16:11-17) dia membangun pondasi dari gereja- gereja di profinsi Mekadonia, Akhaya (sekarang Yunani) dan Asia (Turki) menjadi prestasi yang paling penting dari misi Paulus. Paulus juga mengunjungi kota Filipi yang ada di Mekadonia (Kisah 16:11-14) mereka bertemu dengan seorang yang bernama Lidia (Kisah 16:11-15). Di dalam memberitakan Injil atau kebenaran itu, tentunya pasti ada tantangan dan rintangan dari kuasa-kuasa jahat. Paulus dan Silas mendapat satu rintangan atau tantangan dimana mereka di penjarakan dikota yang mereka kunjungi itu kita bisa lihat dalam (Kisah 16:16-24). Tetapi hal itu tidak membuat mereka putus asah atau takut didalam memberitakan Injil. Hal yang luar biasa terjadi ketika mereka di penjarakan di kota Filipi, Paulus dan rekannya itu berdoa dan memuji Allah di penjara sehingga terjadi suatu terobosan atau mujizat yang sangat luar biasa terjadi di dalam pernjara dan kepala penjara Filipi di selamatkan (Kisah 16:25- 34). Paulus dan Silas juga mengunjungi kota-kota lain seperti Tesalonika di Mekadonia (Kisah 17:1-9), kota Berea (Kisah 17:10-15) dan juga Paulus berpidato di Aeropagus (Kisah 17:22- 34). Ketika Paulus meninggalkan Atena di bersama rekannya itu melanjutkan misinya ke Korintus (Kisah 18:1-17).
  • 10. 10 D. PERJALANAN MISA KETIGA Kita melihat bahwa ketika Paulus selesai melakukan misi pertama dan kedua, dia juga melakukan misi ketiga. Dia melakukan perjalanan pelayanan ke berbagai wilaya. Paulus menjelajahi Galatia dan Frigia untuk meneguhka hati semua murid yang telah menerima Yesus (Kisah 16:6) dan karena kasihnya, dan rindu untuk berjumpa dengan mereka. Kembali ke wilaya-wilaya itu mereupakan permulaan misi yang ketia. Kita melihat dari tiga belas surat- surat Paulus, yang dua jelas di tulis dalam misi ketiga, sehingga di kenal dengan nama surat perjalanan, kerena merupakan surat-surat terpanjang. Juga surat-surat ini merupakan tulisan- tulisannya yang paling berbobot. Seperti 2 Koritus di tulis dari Makedonia dan surat Roma dari Korintus. Ketika selesai memberitakan Injil serta menguatkan orang-orang percaya yang ada di Galatia Antiohia dan beberapa daerah lainnya. Paulus melintasi daerah-daerah pedalaman bagian utara profinsi Asia Kecil, sebelah utara dari Efesus. Setiba di Efesus ia bergabung dengan Priska dan Akwila. Inilah Tujuan utama dari misi ketia, karena Paulus belum pernah menginjili kota itu (Kisah 16:6). Ketika Paulus di Efesus ia juga bertemu dengan murid-murid Yohanes pembaptis (Kisah 19:1-7). Paulus mengambil jalan dalam dan tiba di Efesus, dia berjumpa dengan dua belas orang yang memiliki latar belakang agama yang sama Apolos, yaitu telah menerima baptisan Yohanes. Kita melihat bahwa Paulus menenyakan kepada mereka bahwa apakah kalian sudah menerima Roh Kudus waktu kalia percaya?. Ternyata mereka tidak pernah mendengar tentang adanya Roh Kudus. Maka Paulus menerangkan kepada mereka, bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan pengakuan dosa. Mereka harus percaya kepada Dia yang datang setelah Yohanes, yaitu Tuhan Yesus. Kedua belas orang ini menerima baptisan ulang yaitu baptisan dalam nama Yesus. Ketika Paulus menaruh tangan atas mereka , Roh Kudus turung atas mereka dan mereka mulai bercicara dengan bahasa lidah dan bernubuat. Ketika menetap di Efesus ia mengajar tentang Injil disana (Kisah 19:8-10). Setelah Akwila dan Priskila telah berhasil dengan baik mempersiapkan pelayanan Paulus di Efesus. Ketika paulus tiba di Efesus dia mengunjungi rumah ibadat selam tiga bulan berturut-turut. Dengan berani dan tegas dia berusaha menyakinkan pendengar-pendengarnya dengan kerajaan Allah. Paulus juga meneruskan mengajar di balai pendidikan Tiranus selama dua tahun, tidak sama dengan lamanya pelayana di Efesus yaitu tiga tahun. Kita melihat bahwa banyak hal telah
  • 11. 11 di lakukan oleh Paulus dan bahkah hal-hal yang ia alami ketika melayani di Efesus. Di dalam Kisah 19:21-40 Paulus berencana untuk kembali ke Yerusalem. Setelah semua kejadian yang di alami oleh Paulus, ia berencana untuk pulang ke Yerusalem melalui Provinsi Mekadonia dan Akhaya. Dia juga mengharapkan dapat mengunjungi kota Roma (Kisah 19:21-22). Kita juga melihat perjalanan Paulus menuju Yerusalem (Kisah 20:1-38; 21:1-15). Setelah suasana meredah Paulus mengumpulkan murid-muridnya, memberi hiburan dan penguatan kepada mereka. Kemudian ia berangkat menuju Yerusalem, tapi terlebih dahulu melewati Mekadonia. Untuk mengunjungi gereja-gereja yang ia dirikan dalam perjalanan misinya yang kedua. Paulus di Yerusalem (Kisah 21:17-26). Kita melihat cerita tentang Paulus tiba kembali di Yerusalem ini, merupakan akhir dari perjalanan misi ketiga. Dia tiba tepat waktu perayaan hari Pentakosta. Saudara-saudara seimannya di Yerusalem menyambut dengan hangat dan sukacita. Keesokan harinya Paulus dan rombongan mengunjungi Yakobus, kepala gereja Yerusalem untuk menceritakan dengan terperinci apa yang Allah telah perbuat di antara orang- orang Gentiles melalui misi perjalanannya. Dia juga memberikan pujian dan syukur kepada Allah, atas apa yang Allah telah lakukan terhadap dirinya selama perjalanan misianya. Di dalam (Kisah 21:27-40) Paulus di tangkap. Sebelum masa tujuh hari berakhir, beberapa orang Yahudi dari Asia menghasut rakyat untuk menangkap Paulus. Mereka mendakwa Paulus melakukan tiga hal, yaitu: Pertama, bahwa Paulus mengajarmeninggalkan budaya , tradisi warisan bangsa mereka, seperti tuduhan dari Judaizers. Kedua, bahwa Paulus menentang hukum Musa. Tiga, bahwa Paulus melakukan penghujatan atau pengotoran Bait Allah (seperti tuduhan yang mengakibatkan kematian Tuhan Yesus, dan Stefanus). Kita melihat ketika Paulus di tangkap karena tuduhan-tuduhan terhadap dirinya. Dia juga mendapatkan pembelaan terhadap dirinya, kita bisa lihat didalam Kisah Rasul 22:1-30; 23:10;24-26) E. PERJALANAN MISI KEEMPAT Kita melihat bahwa perjalanan misi Paulus ke Roma sebagai seorang tawanan. Cerita yang di tulis Lukas dari pelayanan Paulus ke Roma sebagai tawanan yang terkandas, adalah perjalanan kapal yang terpanjang dan sangat jelas di uraikan dari semua perjalanan kapal yang berkali-kali di sebutnya secara singkat, seperti: Kisah 9:30;11:25;13:4;13:13;14:25- 26;16:11;17:14; 18:18; 18:21; 20:13-16; 27:1). Paulus sendiri menulis suratnya 2 Korintus 11:25, bahwa sebelum kejadian ini (pelayaran ke Roma) dia mengalami kapalnya karam tiga kali, yang munkin kita tidak tahu detailnya. Tika melihat tulisan Lukas meerupakan catatan
  • 12. 12 berharga sebagai dokumen yang kaya dengan pengetahuan pelayanan di zaman itu. Kisah 27:1; Lukas menulis dengan kata orang ke satu bentuk majemuk “kami”, ini menunjukan bahwa Paulus tidak sendirian tetapi di temani orang lain, yaitu Lukas. Munhkin Lukas tinggal di Kaisarea, ketika Paulus di tahan selama dua tahun dikota itu. Sekarang Lukas berlayar mendampingi Paulus dalam perjalanan ke Roma. Dan juga kita melihat bahwa Aristarkhus, seorang Mekadonia dari Tesalonika juga ikut dalam rombongan Paulus. Kita melihat di dalam Kisah 27;28:1-10, di situ di catat bahwa awal dari perjalanan Paulus hingga terdampar. Ketika tiba saatnya untuk berlayar ke Roma (Itali) Paulus di temani Lukas, bersama-sama dengan tawanan lainnya di serahkan di bawah pengawasan Yulius, seorang perwira dari pasukan Kaisar. Kapal berlayar dari Kaisarea ke utara dan esok harinya sampai ke Sidon, di sebelah utara Tire. Atas kebaikan Yulius orang-orang Kristen setempat di perbolehkan memberi perbekalan kepada Paulus dan Lukas. Kita juga melihat bahwa Yulius ini yang berkuasa dan bertanggung jawab akan keselamatan semua tawanan dan prajurit- prajuritnya, bersikap baik dan ramah terhadap Paulus, walaupun kita melihat pertama kali dia mengabaikan nasehat Paulus. Pada lain kesempatan dia mendengarkan apa yang di sarankan oleh Paulus. Bahkan di ceritakan kalau Yulius mencegah rencana prajurit-prajuritnya yang akan membunuh semua orang tawanan, karena dia ingin menyelamatkan Paulus. Nyatalah di sini kebajika manusia di antara orang kafir bisa kita temukan dan ini adalah anugerah dari Allah. Kita jiga melihat kejadian yang di alami oleh Paulus ketika melakukan pelayaran ke Roma, di menghadapi badai yang luar bisa (Kisah 27:13-44). Di sini kita akan mencoba melihat budi pekerti dari seorang Paulus (Kisah 27:20-22). Budi pekerti yang sebenarnya dari Paulus dapat di lihat dari banyak segi. Menerik bagi kita untuk melihat di sini bagaimana Paulus bereaksi dalam keadaan “gawat” menghadapi bahaya besar. Ketika semua orang panik, Paulus hamba Allah yang penuh keyakinan akan kebesaran Allah, tetap tenang dan mempu berpikir cepat dan praktis. Kita melihat Roh Kudus dalam diri Paulus, membawah berkat bagi semua orang yang ada di sekelilingnya. Allah berjanji akan menolong setiap hidup kita asalkan kita berharap hanya kepada Dia (Yak 1:5). Di ceritakan setelah berhari-hari mereka tidak bisa makan, karena mabuk laut, Paulus berdiri di hadapan orang-orang dan berkata: Kalian seharusnya mendengar dan mengikuti nasehatku, yaitu tidak berlayar meninggalkan pulai Kreta. Sekarang aku memohon agar kalian tidak ketakutan, karena seorangpun dari antara kita tidak akan binasa, tetapi kapal kita akan hancur.
  • 13. 13 Paulus juga pelayanan di pulau Malta (Kisah 28:1-10). Lukas menceritakan kalau daratan yang di capai mereka ternyata adalah pulau Malta. Sebuah pulau kecil dari Sikili. Tak seorang pun dari awak kapal yang pernah berlayar mengunjungi teluk, yang sekarang teluk St. Paul, tempat dimana kapal mereka terdampar. Karena selama musim dingin perjalanan laut sangat membahayakan, sembari menunggu kapal Aleksandria yang kebetulan berlabu di situ, mereka tinggal di pulau itu selama tiga bulan. Kita melihat bahwa suatu peristiwa yang menimpa yang menimpa Paulus di gigit ular berbisa. Lukas menulis bahwa penduduk pulau Malta menunjukan kebaikannya kepada orang-orang yang terdampar ini. Penduduk membuat api unggun untuk menyambut mereka, karena udara dingin dan hujan, Paulus dengan suka rela turun tangan membantu orang-orang, dia mengumpulkan rangting-ranting kayu bakar. Ketika dia mengambil sebatang kayu dan memasukannya ke dalam api unggun, seekor ular berbisa keluar karena panasnya api dan menggigit tangannya. Ketika orang-orang menyaksikan apa yang terjadi atas diri Paulus, penduduk pulau itu berkata satu dengan yang lain:” orang ini pastilah seorang pembunuh, karena walaupun dia lolos dari maut di laut, sekarang, di daratpun keadilan menjatuhkan hukuman mati kepadanya” (Kisah 28:4). Tetapi ketika mereka menyaksikan Paulus mengibaskan ular berbisa tersebut dari tangannya kedalam api dan ternyata dia tidak apa-apa, pendapat mereka berbalik turun derastis, karena Paulus tidak tidak mengalami kamatian akibat gigitan ular tersebut. Kini mereka menyebut Paulus dewa (Kisah 28:6). Seperti halnya ketika Paulus berada di Listra (Kisah 14), mujizat ini membuka jalan bagi Paulus untuk memberitakan Injil kepada mereka. Ketika Paulus selesai memberitakan Injil di Malta dia melanjutkan pejalanannya ke Roma (Kisah 28:11-26). Setelah meninggalkan pulau Malta, kapal berlayar ke arah utara menuju kata pesisir penting, di bagian timur dari pulai Sikili, bernama Sirakusa. Kapal singga di situ selama tiga hari. Menurut tradisi, Paulus mendirikan gereja dikota itu. Dari situ kapal berlayar menuju kota pelabuhan Regium, di ujung selatan Itali. Kapal berhenti di kota itu satu hari, menunggu angin baik supaya bisa berlayar melintasi selat Mesina, antara Sikili dan daratan Itali dan kemudian menyusur sepanjang pantai barat Itali. Keesokan harinya kapal berhebti di kota Potioli, di teluk Namples dekat kota Pompei yang terkenal sebagai kota terpendam debu ketika gunung Versuvius meletus. Putioli ini adalah pelabuhan utama dari kota Roma dan pelabuhan terpenting di Itali, selain itu juga pelabuhan untuk armada angkutan padi- padian yang datang dari Mesir, salah satu jajahan Romawi pada saat itu. Kita melihat bahwa ternyata Paulus di sambut dengan baik oleh orang-orang Kristen yang ada di Putioli. Paulus tahu bahwa Allah telah memanggil dia ke Roma, tetapi sama sekali dia tidak menyadari dalam
  • 14. 14 keadaan bagaimana dia akan sampai di situ. Ketika dia mengirim salam kepada jemaat Kristen Roma, tiga tahun sebelumnya (Roma pasal 15 dan 16), dia tidak menduga bahwa jemaat Kristen di Putioli, akan minta ijin kapada perwira Yulius untuk menjamu Paulus selama tujuh hari. Kemudia Paulus di antar ke Roma, ketika orang-orang Kristen di Roma mendengar kedatangan Paulus, mereka datang menjemput dia di perjalanan yang ada di jalan Apian. Bayangkan betapa besar sukacita dan rasa haru Paulus yang berjalan dengan mereka dalam keadaan di belenggu sebagai tawanan masuk Kota Roma. Di antara jemaat pastilah ada Akwila dan Priskila. Pasangan ini memberi dukungan kuat kepada Paulus dan pelayanannya (Roma 16:3). Ketika tiba di Roma perwira Yulius yang memegang komando dalam kelompok itu, memberikan Paulus kebebasan walaupun terbatas sebelum pengadilan di hadapan Nero. Dia di ijinkan menyewa rumah sendiri untuk tinggal, di jaga 24 jam oleh seorang prajurit secara bergilir dan sementara pergelangan tangan Paulus tetap terbelenggu dengan rantai. Dapat kita bayangkan bagaimana perasaan prajurit yang di rantai bersama Paulus dan apakah ini cara menyebarkan Injil Kristus ke seluruh istana atau ke seluruh penjaga-penjaga istana? Kita bisa melihat surat Paulus kapada jemaat di Filipi 1:13 mungkin bisa membantu kita untuk memahami akan hal ini. Selama dalam tahana rumah, dua kali dia mengadakan pertemuan dengan pemimpin bangsa Yahudi yang ada di Roma. Sebanarnya kedatangan Paulus di Roma adalah sebagai tertuduh di pengadilan Kaisar, tetapi sebelum pengadilan di mulai dia menggunakan waktunya untuk menyebut “semua orang” yang datang menemuinya. Dia menjadi saksi Kristus bagi orang-orang “Gentiles” (28:28-31). Seperti yang sudah-sudah, Paulus pertama mencurahkan isi hatinya kepada bangsanya sendiri. Atas undangan Paulus, karena dia tidak bebas lagi berkotbah di rumah ibadat Yahud, pemimpin terkemuka bangsa Yahudi di Roam datang berkumpul di rumahnya untuk mendengarkan pembelaan diri singkat dari Paulus yang keenam kalinya yang di catat dalam (Kisah 21:1-21; 22:30; 23:10; 24:10-21; 25:1-12; 26:1-29). Pertama, Paulus mulai dengan menyangkal tuduhan, bahwa ia bersalah terhadap bangsanya (Yahudi), melanggar adat istiadat nenek moyangnya, termasuk hukum Musa. Kedua, Paulus menjelaskan, bahwa sebagai orang Yahudi, dia sama sekali tidak layak dipenjarakan, karena dia berkhotbah tentang Mesias, di hadapan bangsa Israel dengan pembalaan ketiga (Kisah 24:14-15 dan kelima (Kisah 26:4-6). Paulus juga melakuka penginjilan di rumah sewaanya (Kisah 28:23-29). Kita tahu kalau Paulus melakukan penginjilan kepada orang Yahudi dalam perjalanan misinya dengan dasar Firman Allah dari PL. tetapi di kota Roma dalam kesempatan ini, Paulus menerangkan tentang Kerajaan Allah dan hal-hal yang berkanaan dengan Yesus Kristus yaitu tentang kedatanga,
  • 15. 15 kematian dan kebangkitan-Nya. Semua ini di jelaskan secara terperinci atas dasar hukum dan nubuatan nabi-nabi yang berkaitan dengan harapan bangsa Israel. Bagi Paulus Kerajaan Allah dan Yesus tidak dapat di pisahkan, karena melalui Yesus dan penebusan-Nya, Allah menggenapi harapan Israel. Ketika orang-orang Yahudi mendengarkan khotbah Paulus pada saat itu ada yang menerima dan percaya, tapi juga ada yang menolak atau tidak percaya. Perbedaan pendapat di antara orang Yahudi di Roma adalah ciri khas tanggapan Yudaisme jika menghadapi penggenapan berita harapan bangsa Israel, dalam Yesus Kristus. Ini berarti, bahwa hanya sebagian dari umat Israel yang akan menerima keselamatan Allah. Kita melihat di dalam (Kisah 28:26-28) mengandung kata-kata peringatan terakhir yang mereka dengar sebelum penghakiman bangsa Yahudi di tahun 70 AD. “ Hendaklah engkau tahu bahwa keselamatan yang dari Allah ini telah di sampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya. Ini bukan perkembangan baru yang terjadi pertama kali di Roma (Kisah 13:46-47; 18:6-7; 19:8-9). Kalimat ini adalah rekan dari ayat 22 yang bunyinya “Kami tahu bahwa tentang ajaran sekte ini dimana-manapun mendapat perlawanan. Setelah itu Paulus tidak lagi berkhotbah lagi kepad orang-orang Yahudi di Roma. Injil tidak dapat dijejalkan (dipaksa) kepada orang-orang Yahudi maupun Gentiles. Kita juga melihat selam dua tahun Paulus mengkhotbahkan Injil kepada minoritas Yahudi yang percaya dan kepada orang- orang Gentiles yang makin bertambah jumlahnya yang menerima Injil. Walaupun dia menjadi tahanan rumah di penjara, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Paulus untuk menulis surat- suratnya yang ternyata paling berbobot. Penjara merupakan berkat tersembunyai bagi Paulus, Allah memberi kesempatan pada dia untuk bisa menulis lima surat yang amat berharga bagi semua orang yang membacanya di sepanjang zaman di dunia. Tulisan yang mengajarkan doktrin Kristiani yang sejati yang menunjukan jalan yang sejati yang menunjukan jalan menuju kehidupan kekal.
  • 16. 16 BAB III PENTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan ini dapat penulis simpulkan bahwa Paulus merupakan seorang tokoh Kristen yang sangat luar biasa. Di mana dia begi giat atau bersemangat untuk memberitakan Injil serta mendirikan gereja-gereja di mana dia memberitakan Injil itu. Didalam misi yang pertama sampai misi yang ke empat kita melihat bahwa penyertaan Tuhan itu sungguh luar biasa terhadap dirinya. Di dalam misinya itu kita melihat berbagai tantangan yang ia hadapi, namun tantangan itu tidak membuat Paulus menyelah. Tetapi hal itu semakin membuat dia menggebu-gebu untuk memberitakan Injil. Bahkan sampai ia di gigit oleh ular berbisa, dia tidak peduli karena dia tahu bahwa Allah yang ia sembah dapat menolong dia dalam menghadapi situasi apapun. Dan kalau kita lihat ketika ia di rantai pun masih memberitakan Injil dan sampai di penjara pun Paulus melakukan hal yang sama yaitu menulis surat- suratnya dan memberitakan Injil kepada setiap orang yang berjumpa denagn dia. Menurut penulis inilah sosok yang harus di tiru atau di teladani oleh setiap orang Kristen untuk tetap menyampaikan kabar baik itu kepada setiap orang yang belum mendengar tentang Injil itu apapun situasi yang kita alami, Injil itu harus tetap di beritakan, kerena itu adalah tugas kita sebagai orang percaya atau anak-anak Allah.