Tugas ini membahas pandangan Yahudi dan Yunani mengenai gelar keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus berdasarkan sumber-sumber Alkitab dan kritik Alquran terhadap Kekristenan. Pandangan Yahudi diwakili oleh Rasul Paulus menekankan bahwa Kristus adalah pribadi kedua Allah dengan seluruh keilahian dan kekuasaannya. Sedangkan Yunani meyakini Yesus sebagai tokoh ilahi meskipun manusia. Gelar Kristus se
1. TUGAS PERSEORANGAN
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KRISTOLOGI
DOSEN PENGAMPU : DR. RATNA JANURI
( ROI . SIPAHELUT )
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL NUSANTARA
2. 1. Menjelaskan Hakekat Gelar Keilahian –
Kemanusian Kristus Dalam pemikiran Yahudi
Dan Yunani
2. Manakah Gelar Yesus dalam Kedua Pemikiran
Tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan
kritik Quran Terhadap Kekristenan
DESKRIPSI TUGAS
3. PANDANGAN YUDAISME
Pandangan Yahudi tentang Yesus Kristus adalah kumpulan pendapat dari orang Yahudi
mengenai figur Yesus Kristus yang menjadi pusat kepercayaan Kristen. Kebanyakan
orang Yahudi yang mengaku sebagai penganut Yudaisme tidak menerima Yesus sebagai
Mesias. Namun ada sejumlah orang Yahudi yang menerima dan mereka disebut
"Messianic Jews" (orang Yahudi Mesianik). Perlu diingat bahwa Yesus Kristus lahir dan
hidup sebagai orang Yahudi selama di dunia. Demikian pula murid-murid-Nya yang
dipilih-Nya dan ditinggalkan-Nya untuk meneruskan pemberitaan Injil, yaitu
Keduabelas rasul, semuanya orang Yahudi asli. Demikian pula rasul Paulus, penulis
sebagian besar kitab-kitab Perjanjian Baru adalah seorang Yahudi yang dibesarkan dan
dididik dalam aliran Yudaisme yang sangat konservatif.
5. Nama dan gelar Yesus adalah nama, gelar,
istilah atau lambang yang dipakai di dalam
Alkitab untuk menggambarkan Yesus Kristus.
Beberapa gelar umum yang dipakai untuk
menggambarkan Yesus adalah
Kristus/Mesias, Juru Selamat, Anak Allah,
Anak Domba Allah,Tuhan, Anak Daud, Allah
yang Mahatinggi.
6. Yesus menggunakan nama dan gelar Allah
Apologis Kristen menyatakan bahwa argumen terkuat
untuk keilahian Yesus adalah: Dia secara pribadi menyebut
dirinya dengan menggunakan nama dan gelar Allah dari
Perjanjian Lama[1] dan juga mengizinkan orang lain untuk
memanggilnya dengan nama panggilan Allah.[2] Tindakan
ini menyebabkan kemarahan besar dari para penguasa
Yahudi sehingga mereka mencoba membunuhnya atas
tuduhan penghujatan terhadap Allah.[3] Penguasa Yahudi
tidak ragu bahwa guru asal Galilea ini sedang mengklaim
sebagai Tuhan yang Mahakuasa.[4]
7. 1. Jesus = Divine (God): "Christian Colligation of Apologetics..."Jesus's Divinity Within Jewish
Monotheism", oleh Christopher Price.
2. Deity--Jesus: Shares Names/Titles of God
3. Josh McDowell and Bart Larson. Jesus: A Biblical Defense of His Deity. Here's Life Publishers,
1983. ISBN 978-0-86605-114-9
4. Diety--Jesus: Bible References Lihat keterangan pada Wahyu 1:8.
5. Jesus = Creator "Who is Jesus? Creator"
9. KONTEKS PEMIKIRAN YAHUDI MENGENAI GELAR KEILAHIAN
– KEMANUSIAN YESUS DIWAKILI OLEH RASUL PAULUS
Tugas ini mengupas teologi Paulus sebagai orang
yahudi sekaligus juga Adalah Orang Yahudi mengenai
gelar keilahian dan kemanusian yang terdapat dalam
Tulisan-tulisannya terutama yang terkena yaitu surat
roma guna memperlihatkan bahwa konsep kebenaran
Allah dan karya pembenaran-Nya yang dipahami
Paulus bersifat menyeluruh yang terkandung didalam
gelar keilahianNya – kemanusianNya, Sebagi
Juruselamat
10. GELAR KEILAHIAN
ALLAH ADALAH HAKIM
Di dalam PL,metafora secara hukum ini dapat berfungsi di
dalam tiga cara. Pertama, Allah digambarkan sebagai
pendakwa. Allah yang setia mengadakan perkara terhadap
umat manusia yangtidak setia (misalnya Mzm. 143:2; Yes.
5:3-4;43:9, 26). Kedua, Allah digambarkan sebagai hakim
yang adil yang menyatakan keadilan-Nya sebagai sebuah
keputusan secara
yuridis.17 Sebagai hakim, Allah mendengarkan bukti-bukti
dari kedua kubu yang bertikai dan kemudian membuat
keputusan yang adil dengan menentukan siapa yang benar
dan salah (1Raj. 8:31-32; 2Taw. 6:23; bdk. Ul. 25:1; 2Sam.
15:4; Ams. 17:15; Yes. 5:22-23).
Ketiga, Allah digambarkan sebagai hakim yang adil yang
memberikan keadilan dan membela kaum tertindas
11. HAKEKAT GELAR KEILAHIAN – KEMANUSIAA KRISTUS MENURUT
PEMIKIRAN YANG DIWAKILI OLEH PAULUS ADALAH :
1. KRISTUS YANG ADALAH JURUSELEMAT ADALAH PRIBADI KE 2
DARI ALLAH DENGAN SEGALA KEMAHAKUASAANYA DENGAN
SELURUH GELAR, ATRIBUT, KEILAHIAN YANG MELEKAT
PADANYA
2. MANUSIA DAPAT BERELASI DENGAN KRISTUS YESUS YESUS,
RELASI ATAU HUBUNGAN DARI SUDUT PANDANG PEMIKIRAN
YAHUDI YANG DIWAKILI OLEH OLEH PAULUS ADALAH RELASI
YAN DUNAMIS ANTARA PENCIPTA DAN CIPTAANYA, ANTARA
JURUSELMAT DENGAN YANG DISELAMATKANNYA, MANUSIA
MEMAHAMI, MENIKMATI HUBUNGAN MELALUI GELAR
KEILAHIAN DAN KEMANUSIAN KRISTUS YESUS
14. Latar Belakang
Orang-orang Yunani sangat tertarik dengan mujizatmujizat yang Yesus
lakukan, karena Yesus melampaui dukun-dukun yang ada di sekitar
mereka dalam membuat mujizat. Itu sebabnya mereka meyakini Yesus
itu ‘tokoh ilahi’. Pemikiran ini memiliki ‘bahaya’ karena mereka seolah
melupakan bahwa Yesus itu seorang tokoh manusia yang pernah hidup
dan mati disalib
PEMIKIRAN YUNANI TENTANG NAMA, GELAR KEILAHIAN -
KEMANUSIAN INI TEREKAM DIDALAM KITAB PERJANJIAN BARU YAITU
KISAH 17 : 16 -34 PAULUS DI AEROPAGUS BERDISKUSI DENGAN PARA
AHLI EPIKUROS DAN STOA
15. HAKEKAT GELAR KEILAHIAN –ADALAH : KEMANUSIAAN
KRISTUS MENURUT PEMIKIRAN YANG DIWAKILI
YUNANI :
1. MEYAKINI YESUS SEBAGAI TOKOH ILAHI – KISAH
17:16-34
2. Cara Mereka Berelasi Dengan “ Sesembahan
Mereka” Dewa-Dewi Mereka Adalah Hubungan
Mekanis Sebab Akibat, Kalau Sakit Butuh Kuasa
Ilahi, Pemahaman ini juga mereka kenakan Ketika
Mereka Menerima Kristus Dan pemahaman serta
pemikiran Ini Yang Harus dirubah
16.
17. Bahwa al-Qur’an mengkritik agama lain, terutama Kristen, tak
perlu diperdebatkan. Yang terbuka untuk diperdebatkan ialah apa
yang sebenarnya dikritik oleh al-Qur’an itu. Memang, kritik-kritik
al-Qur’an tidak banyak didiskusikan sarjana. Hal itu bisa
dimengerti karena “norma” zaman modern menuntut kita
menghargai keyakinan lain. Dan membicarakan kritik-kritik
tersebut dianggap menyalahi aksioma yang menuntut kita respek
dan menoleransi agama lain
18. Masalahnya ialah keengganan mendiskusikan kritik-kritik al-Qur’an justru
menjadikan isu penting ini terlepas dari perbincangan serius. Lebih dari
itu, banyak polemik al-Qur’an terhadap Kristen dijadikan alasan oleh
kelompok Muslim radikal untuk menjustifikasi sikap eksklusif bahkan
tindakan kekerasan.
Kenyataannya, kita temukan banyak kritik al-Qur’an terhadap Kristen.
Misalnya soal ketuhanan Yesus dan doktrin Trinitas.
19.
20. Maka Gelar Kristus Yesus Sebagai Hakim Yang Agung Pada Kesudahan
Zaman ( didalam pengertian Muslim : Hari Kiamat ) dapat Menjelaskan
Kritikan Alquran Terhadap Terhadap Kekristenan
Aksioma Pada Alquran Bahwa Isa Almasih Adalah Penguasa, Hakim
Pada hari kiamat – Aksioma pada Alkitab Bahwa Kristus Akan Mengadili
Segala Sesuatu Pada Akhir Zaman
21. 2 Korintus 5:10 TB Sebab kita semua harus menghadap takhta
pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut
diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini,
baik ataupun jahat.
Wahyu 14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan j orang-orang
kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. 14:13
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan:
"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan sejak
sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka
menyertai mereka."
22. QS An-Nisa' (4): 159 ِهِب انَنِمْؤُيَل ا
َّلِإ ِباَتِكْلا ِلْهَأ ْنِم ْنِإَو
اَيِقْلا َم ْوَيَو ۖ ِهِت ْوَم َلْبَق
ِةَم
ًاديَِهش ْمِهْيَلَع ُُونكَيArtinya: “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab,
kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di
hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
QS Az-Zukhruf (43): 61 ِب انُرَتْمَت َ
َلَف ِةَعااسلِل ٌمْلِعَل ُهانِإَو
ٌطاَر ِ
ص اَذََٰه ۚ ِونُعِباتاَو اَه
ٌميِقَتْسُمArtinya: “Artinya: "Dan sungguh, dia (Isa) benar-benar
menjadi pertanda akan datangnya kiamat. Karena itu, janganlah
kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan
yang lurus.”
23.
24. Memahami Pandangan/Pemikiran yahudi serta
yunani terhadap nama, gelar keilahian dan
kemanusiaan Yesus membuat Kita mempunyai
Titik tumpu Yang Kokoh Secara Kristologis
Didalam Relasi Keimanan kita Yang dunamis
terhadap Kristus serta Atribut yang melekat
padaNya, Tetapi Disini lain Kita tetap harus
Berargumen Untuk mempertahankan Doktrin
Kristologi dengan Tetap berpaologetika
terhadap Upaya kritik-kritik Alquran tersebut
secara kreatif diharapkan mengubah persoalan
teologis yang rumit itu menjadi kesempatan
bagi perbincangan yang berbuah keharmonisan.
PENUTUP