Kitab Imamat dan Bilangan memberikan instruksi tentang ibadah, sistem imamat, dan hukum-hukum kekudusan bagi umat Israel agar menjadi umat yang kudus di hadapan Allah, serta menceritakan perjalanan umat Israel di padang gurun dan pemberontakan mereka melawan Allah."
3. Garis Besar
I Pendirian kultus / Ibadah di Kemah Suci (Tabernakel) 1 – 10
A Instruksi untuk korban 1 – 7
B Penetapan system imamat dan instruksinya 8 – 10
II Pembentukan umat Kudus 11 – 26
A Aturan Kemurnian 11 – 15
B Hukum Kekudusan 16 – 26
4. Ciri khas kitab Imamat
• Tidak berisi kisah atau narasi, tetapi instruksi Yahweh melalui Musa kepada
umat Israel Ketika mereka berada di kaki gunung Sinai.
• [Awal] TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam
Kemah Pertemuan: (Im. 1:1 ITB)
• [Akhir] Itulah perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di
gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel. (Im. 27:34-1:1 ITB)
5. Tema
• Kitab Imamat terletak di tengah Pentateukh, dan ini melambangkan pusat dari
pengajaran para imam. Meskipun kitab ini mulai dengan instruksi khusus untuk
korban yang dilayani oleh para imam (Imamat 1 - 7), kitab ini berakhir dengan
aturan untuk membangun umat kudus seperti halnya para imam (Imamat 16 -
26). Banyak aturan makan dan kemurnian, yang dulu hanya diperuntukkan untuk
para imam, sekarang diperluas dalam kitab Imamat untuk seluruh orang Israel.
Aturan kultus ini tidak dilihat sebagai beban di kitab ini atau sulit diikuti.
Sebaliknya, aturan tersebut adalah penegasan dari karakter khusus umat kudus
Yahweh.
12. Kudus
• Qadosh :terpisah dan berbeda
• Kekudusan Allah
• Imam yang Kudus
• Umat Allah adalah umat kudus, maka ia harus menghidupi hidupnya dengan
hidup kudus.
13. Menjadi kudus
• Tema utama: Kekudusan
• Kudus bukan pertama-tama berarti
tidak berdosa (moral), tetapi
terpisah, dikhususkan, dan berbeda
• Umat Allah harus hidup secara
kudus, dengan peraturan yang ada,
supaya ia berbeda dari bangsa lain.
• 1-7 : berbagai kurban persembahan
• 8-10: Persiapan Harun sebagai
imam agung
• 11-15: hukum kemurnian
• 17-27: hukum tentang kekudusan
14. Korban
• Sistem Korban dalam Perjanjina Lama adalah sarana rahmat yang
dengannya relasi antara Allah dan Manusia mulai direstorasi.
• Isi PL berbicara seputar system korban yang dilayani oleh para
imam selama upacara untuk menebus dosa umat Israel.
• Kej. 3:20, Mal. 1:8; 1:11, 3:3, 3:10)
• Ada lima jenis Korban dalam Perjanjian Lama
15. Korban Bakaran
• Ibrani: olah – persembahan naik (bdk. holocaust)
• Tujuan: penebusan dosa secara umum dan ungkapan devosi kepada Allah
• Im. 1:3-17.
• Lembu (ay.3), kambing domba (ay.10), burung (ay,14)
• Dibakar sepanjang malam (6:8-13), kulitnya diberikan kepada imam (1:6)
• Jenis korban persembahan paling tua (Ayb 1:5; Kej. 8:20).
16. Korban Sajian
• Ibrani: Minchah atau persembahan biji2an
• Tujuan: ungkapan devosi terhadap TUHAN, dengan mengenal kebaikan dan
penyelenggaraan-Nya.
• Imamat 2
• Roti bakar (ay.4), panggang (2:5), digoreng (7), sereal (14).
• Sebagian dibakar, Sebagian lagi diberikan kepada imam untuk dimakan (ay.9-
10)
17. Korban keselamatan
• Ibrani: shelem
• Imamat 3 – kategori: korban syukur (7:12), korban nazar/sukarela (7:16),
korban api-apian TUHAN
• Lembu (3:1), domba (3:7) atau kambing – jantan atau betina, tidak bercacat.
• Tujuan: menguduskan makanan antara dua atau tiga kelompok di hadapan
TUHAN dan berbagai makanan Bersama dalam kebersamaan damai dan
komitmen satu sama lain untuk kemakmuran di masa depan.
18. Korban Penghapus dosa
• Ibrani: chattath
• Imamat 4.
• Korban untuk perbuatan dosa yang tidak disengaja (4;2-3; 4:20)
• Dosa yang dimaksudkan, bukan dosa moral, tetapi lebih pada dosa
ketidakmurnian (5:1-5)
• Tujuan: bukan untuk menebus dosa-dosa, tetapi memurnikan dirinya sendiri
untuk dapat masuk Kembali di hadapan Allah.
19. Korban Penebus Salah
• Ibrani: asham
• Tujuan: memperbaiki atas dosa seseorang
• Memiliki fungsi seperti uang. Orang berdosa seperti orang berhutang, dan
harus membayar denda
• Dibayar dengan syikal kudus (uang perak). (5:15)
• Teologi Paulus tentang kematian Yesus sebagai penebusan dosa
20. Ke-imam-an / Imam yang kudus
• Sistem imamat = focus utama kitab imamat
• Instruksi kepada imam atau awam Ketika berinteraksi dengan imama
• Im. 8-10: narasi tentang pentahbisan imam dan kisah tentang bahaya mereka
yang menjalankan tugas sebagai imam.
• Imam menghabiskan waktunya di hadapan Allah yang kudus
• Kehidupan Imam harus diatur agar kekudusan Allah tetap terjaga.
21. Imam
• Tugas utama: mempersembahkan
korban (hewan atau hasil bumi) kepada
TUHAN di kemah suci.
• “Haruslah kamu dapat membedakan
antara yang kudus dengan yang tidak
kudus, antara yang najis dengan yang tidak
najis, dan haruslah kamu dapat
mengajarkan kepada orang Israel segala
ketetapan yang telah difirmankan TUHAN
kepada mereka dengan perantaraan Musa.”
(Im. 10:10-11 ITB)
• Korban bakaran (hewan)
• Korban sajian (gandum/roti)
• Korban keselamatan (shalom)
• Korban penghapus dosa
22. Umat Kudus
• Selain imam, umat harus menjaga kekudusan.
• Hukum kekudusan/kemurnian: Makanan (Im. 11),
kelahiran (12), penyakit kulit (13-14), ketidak tahiran laki-
laki dan perempuan (15)
• Hari raya pendamaian untuk imam dan umat (yom kippur,
Im.16).
23. Tahir dan tidak tahir [hukum kemurnian]
Inilah binatang-binatang yang boleh kamu
makan dari segala binatang berkaki empat
yang ada di atas bumi: setiap binatang yang
berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela
panjang, dan yang memamah biak boleh
kamu makan. Tetapi inilah yang tidak boleh
kamu makan dari yang memamah biak atau
dari yang berkuku belah: unta, karena
memang memamah biak, tetapi tidak berkuku
belah; haram itu bagimu. (Lev. 11:2-4 ITB)
• Jenis makanan diatur untuk membedakan
bangsa Israel dari yang lain.
• Perempuan yang setelah melahirkan [tidak
tahir, maka harus ditahirkan. [Im. 12] =
kebersihan
• Penyakit kusta [tidak tahir] = kebersihan
• Air mani dan darah menstruasi [tidak tahir:
Im.15].
• Darah dan bangkai [haram] [Im. 17] =
kebersihan
24. Hukum kekudusan
• Separuh dari kitab Imamat (17-27).
• Kudus = terpisah, special, berbeda dari yang
lain.
• Berbeda dalam hal berpikir dan bertingkah
laku.
• Kekudusan bukan soal semata-mata
mengikuti ritual keagamaan, tetapi lebih pada
sikap dan Tindakan yang adil dan benar
terhadap sesama.
• Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan
orang buta janganlah kautaruh batu
sandungan, tetapi engkau harus takut akan
Allahmu; Akulah TUHAN. (Lev. 19:14 ITB)
• Janganlah kamu berbuat curang dalam
peradilan; janganlah engkau membela orang
kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah
engkau terpengaruh oleh orang-orang besar,
tetapi engkau harus mengadili orang
sesamamu dengan kebenaran. (Lev. 19:15
ITB)
• Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri; Akulah TUHAN. (Lev. 19:18 ITB)
25. Yom Kippur (Hari Pendamaian)
• Imamat 16
• Perayaan Tahunan
• Melalui perantaraan imam, umat
mempersempahkan korban khusus,
lembu jantan dan kambing, untuk
menebus dosa seluruh bangsa.
• Darah korban lembu jantan dipercikan
ke tabut perjanjian dan seluruh umat.
• Kambing: Imam besar meletakkan
tangan di atas kambing, lalu mengakui
segala dosa-dosa Israel. Kambing ini
(scapegoat) dilepaskan di gurun
• Simbol penghapusan dosa. Dosa
dijauhkan dari umat
• Bandingkan dengan pengakuan dosa.
27. Skesta umum
• Septuaginta: Airthmoi, menunjuk pada sensus atau daftar (Bil. m. 1; 3:15–31; 7:10–
83; 26:5– 51; 28–29; 31:32–52)
• Ibrani, bemidbar, di padang gurun = menunjuk pada setting seluruh kitab, Israel
bergerak dari Sinai (1:19) ke padang gurun Paran (10:12) dan akhirnya kepada
dataran tinggi Moab (22:1; 36:13).
• Bilangan memainkan fungsi penting sebab bercerita tentang masa transisi dari
generasi tua yang meninggalkan Mesir dan berdosa di padang gurun kepada generasi
baru yang akan memasuki tanah terjanji
• Bilangan memberikan pembaca dengan sebuah gambaran permulaan dan harapan
baru.
28. Sekilas kitab Bilangan
• 36 bab
• 1-10: Allah mempersiapkan umat-
Nya di gunung Sinai dengan
memberikan imam 1-4; 7-8; ajaran
tentang kemurnian 4-5; 6,
kehadirannya [kemah suci dan
tanda-tanda kehadiran-Nya] 6; 9-10.
• 11-16, umat tidak percaya kepada
TUHAN di Kadesh.
• 17-36, tetapi TUHAN tetap
memperhatikan dan memelihara
umat-Nya
29. Mengapa bangsa Israel memberontak?
Nasib buruk
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut
di hadapan TUHAN tentang nasib buruk
mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya
bangkitlah murka-Nya, kemudian
menyalalah api TUHAN di antara mereka dan
merajalela di tepi tempat perkemahan. Lalu
berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan
Musa berdoa kepada TUHAN; maka
padamlah api itu (Num. 11:1-2 ITB)
Makanan
Orang-orang bajingan yang ada di antara
mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang
Israelpun menangislah pula serta berkata:
"Siapakah yang akan memberi kita makan
daging? Kita teringat kepada ikan yang kita
makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa,
kepada mentimun dan semangka, bawang
prei, bawang merah dan bawang putih.Tetapi
sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu
apapun, kecuali manna ini saja yang kita
lihat." (Num. 11:4-6 ITB)
30. Mengapa bangsa Israel memberontak?
Otoritas
Miryam serta Harun mengatai Musa
berkenaan dengan perempuan Kush yang
diambilnya, sebab memang ia telah
mengambil seorang perempuan Kush.
Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN
berfirman dengan perantaraan Musa saja?
Bukankah dengan perantaraan kita juga
Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu
kepada TUHAN. (Num. 12:1-2 ITB)
31. Pemberontakan seluruh bangsa.
Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis
pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan
Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati
di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami
ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami
menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?“ Dan mereka
berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin,
lalu pulang ke Mesir." (Num. 14:1-4 ITB)
32. Hukuman terhadap Israel
• Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh
bumi: Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat
yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali
mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan
melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang
mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya. (Num. 14:21-23
ITB)
33. • Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti
yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua
orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua
puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat
sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune
dan Yosua bin Nun! (Num. 14:28-30 ITB)
• Mereka yang masuk ke tanah Kanaan adalah generasi baru umat Israel.
34. Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram
(Bil 16)
• Memberontak terhadap kepemimpinan Musa
dan peran Harun sebagai imam.
• Dihukum oleh TUHAN. maka terbelahlah
tanah yang di bawah mereka, dan bumi
membuka mulutnya dan menelan mereka
dengan seisi rumahnya dan dengan semua
orang yang ada pada Korah dan dengan
segala harta milik mereka. Demikianlah
mereka dengan semua orang yang ada pada
mereka turun hidup-hidup ke dunia orang
mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga
mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
(Num. 16:31-33 ITB)
35. Padang Gurun
• Tempat untuk menguji bangsa Israel
• Tempat untuk mendewasakan sebuah
bangsa: keluar dari Mesir ibarat bayi
yang baru tumbuh, padang gurun
sebagai tempat untuk menempanya.
• Tempat untuk memurnikan dan
menyeleksi siapa yang pantas masuk ke
tanah terjanji.
36. Pesan Teologis
• Bagian pertama kitab: kisah tentang dosa dan penghukuman orang israel.,
dari lingkaran para imam dan awam memberontak kepada Musa, hanya
Kaleb dan Yoshua yang diijinkan Allah untuk masuk ke Tanah Terjanji.
• Allah tetap mendampingi dan melindungi orang Israel di padang gurun
meskipun tetap mengeluh dan memberontak.
• Di padang gurun, Allah tetap setia kepada Perjanjian.
37. Title Lorem Ipsum
2018
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
2019
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
2020
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.