1. 1
PAPER
“I TIMOTIUS, 4:1-6”
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh
Mata Kuliah Tafsir Perjanjian Baru
Disusun Oleh:
Malvin Liwuto
20188616
SEKOLAH TINNGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
Juni, 2019
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rasul Paulus telah menuliskan dua surat kepada Timotius dan satu kepada Titus.
Ketiga surat merupakan suatu kelompok surat tersendiri, yang mempunyai ciri-ciri khas
yang sama, baik dalam Bahasa maupun dalam masalah-masallah yang dibahas.
Kelompok surat ini dikenal dengan surat-surat pastoral. Istilah latin Pastoral berarti
gembala. Katiga surat ini dinamakan surat-surat Pastoral, karena berisi petunjuk-petunjuk
mengenai bagaimana jemaat Tuhan harus digembalakan.
Siapakah Timotius? Paulus mendapatkan Timotius sebagai pembantu pada awal
perjalanan Penginjilan Pribadi yang ke dua. Setelah Paulus mengalami kekecewaan Karena
perpecahannya dengan Barnabas dan Markus (Kis. 16:1-3). Paulus memilihnya sebagai
pembantu yang baru. Ternyata bahwa Timotius menjadi pembantu terdekat dari Paulus. Ia
disebut dalam 6 surat Paulus sebagai ikut mengirim surat-surat itu (2 Kor 1:1; Fil 1:1; Kol
1:1; 1 Tes 1:1; II Tes 1:1; Flm:1). Tidak ada pembantu lain yang sering disebut dalam surat-
surat Paulus seperti dia. Bahkan ia disebut sebagai satu-satunya orang yang sehati dan
sepikir dengan Paulus dan yang tidak mencari kepentingannya sendiri, melainkan
kepentingan Kristus (Fil 2:21,22). Dan hubungan antara Paulus dan Timotius akrab sekali
seperti antara anak dengan ayah.
2. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui tentang latar belakang Timotius
2. Untuk mengetahui tentang hal-hal yang ditekankan di dalam 1 Timotius 4:1-16
3. Untuk mengetahui tentang tujuan Timotius di kota Eefsus
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
TAFSIRAN 1 TIMOTIUS 4
Penulis:
Surat ini ditulis oleh rasul Paulus (1 Tim1:1).
Waktu Penulisan:
Surat ini dituliskan dalam kurun waktu antara tahun 62-66.
Tujuan Penulisan:
Paulus menuliskan surat ini kepada Timotius untuk menguatkannya terkait tugas
penggembalaannya di gereja Efesus dan kemungkinan besar juga di gereja-gereja lain di
propinsi Asia (1 Tim 1:3).
TUGAS TIMOTIUS DALAM MENGHADAPI PENGAJARAN SESAT
(ayat 1-16)
1 Timotius 4:1”Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu
kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan” Kata (Roh dalam Bahasa Yunani=Pneuma) menunjukan kepada Pribadi
Allah, Dia berkata bahwa banyak orang akan murtad, karena mereka mengikuti ajaran
sesat. Kenapa demikian karena, di kota Efesus mereka masih banyak menyembah dewa
kesuburan atau dewi artemis, inilah yang disebut dengan ajaran sesat yang dimaksud oleh
Roh Kudus. Kata murtad, dalam Bahasa Yunani= Aphistemi, yang berarti: mundur,
meninggalkan, jangan bertindak, ia meninggalkan, hendak meninggalkan, kamu
enyahlah. Guru-guru sesat itu adalah pendusta, mereka berpura-pura dipimpin oleh Roh
Kudus tetapi sebenarnya tidak. Itulah sebabnya Yohanes mengatakan, “jangan percaya
akan setiap roh” (1 Yohanes 4:1). Mereka berpura-pura menganggap dirinya lebih suci
daripada orang-orang yang lain yang ada di dalam jemaat, padahal mereka mengikuti
ajaran iblis, yaitu dengan menyembah orang-orang suci dan malikat-malaikat sebagai Ilah
di antara Allah dan manusia. Itulah yang dibuat gereja Roma Katholik yang paling dahulu
4. 4
murtad. Gereja itu telah membuat patung-patung orang saleh yang mereka sebah dan
puja. Itulah kebiasaan-kebiasaan orang kafir yang dibawa ke dalam jemaat Tuhan.
Ayat 2 “oleh tipu daya pendusta pendusta yang hati nuraninya memakai cap
mereka.
Tipu daya (hupokrisis yaitu: kemunafikan, kata ini bersifat Feminim yaitu:
kemunafikan dan ketidak tulusan hati. Jadi pada saat itu di kota efesus ini banyak orang
yang pendusta, dan orang orang berasal dari orang orang yang mengajar ajaran sesat
tersebut pada saat itu, sehingga apa yang mereka ajarkan tidak ada suatu pun yang benar
karena mereka mengajar pengajaran yang melenceng dari Firman Tuhan atau biasa
disebut pengajaran sesat. mereka mengejarkan tentang hukum taurat, tetapi mereka tidak
mengerti tentang hukum taurat tersebut.
Guru-guru tersebut yang dimaksud dalam ayat ini adalah mereka munafik dan
penipu. Mereka mengaku dirinya menyembah Kristus, tetapi sebenarnya mereka
melawan ajaran Kristus. Jadi ketika apa yang mereka ajarkan, semuanya adalah hal yang
sia-sia yang tidak perlu untuk di dengarkan, karena di ayat 2 sudah sangat jelas
menjelaskan bahwa: oleh tipu daya pendusta pendusta yang hati nuraninya memakai
cap mereka. Untuk itu Rasul Paulus menentang hal ini, dan Paulus menekankan kepada
Timotius agar ia tetap tinggal di efesus untuk mengajarkan kepada mereka ajaran yang
baik, sehingga mereka dapat menerima yang baik dari pengajaran tentang Allah. Karena
pada saat itu, keadaan di kota tersebut sangatlah tidak baik karena, hadirnya guru-guru
sesat dan mereka pun mengajarkan pengajaran yang sesat kepada orang-orang pada saat
itu sehingga banyak yang berpindah atau denga kata lain murtad. Untuk itu, Rasul Paulus
mendesak Timotius untuk tinggal di Efesus supaya dapat mengajarkan pengajaran yang
baik.
Ayat 3, mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan
yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang
percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
5. 5
Dalam hal ini, kenapa mereka melarang orang kawin, karena di efesus ada terdapat
namanya gnosis, dan dalam gnosis terdapat hal yang demikian. dan melarang orang
makan makanan yang diciptakan oleh Allah, karena kalua kita lihat di zaman itu, dan di
efesus banyak terdapat orang orang yang beragama Yahudi, dalan adat Yahudi yaitu
mereka tidak memakan makanan yang sembarangan, atau makanan yang haram. Untuk
itu, mereka melarang orang orang efesus untuk tidak memaakan makanan yang
diciptakan oleh Allah. Apakah ada makakan yang tidak diciptakan oleh Allah? Semua
makanan diciptakan oleh Allah. Tetapi karna kebiasaan atau budaya Yahudi yaitu mereka
tidak memakan makan yang sembarangan atau makanan yang haram.
Guru-guru sesat itu melarang para pemimpin jemaat menikah dan mereka juga
menganggap hina beberapa hal yang telah dikaruniakan Allah. Mereka menyebut dirinya
wakil-wakil Kristus, tetapi banyak melakukan kekejaman dengan memakai nama
Gereja.mereka menyesat hati nurani orang lain. Mereka mengikuti tingkah laku guru-
guru gnostic yang merasa dirinya lebih suci karena mengikuti larangan-larangan jasmani
itu. Orang gnostic menganggap tubuh sebagai satu benda yang jahat dan patut disiksa.
Jadi dalam hal ini mereka mengaku dirinya lebih suci sebab mereka tidak menikah dan
tidak makan daging pada waktu-waktu tertentu. Mereka menuruti larangan-larangan
orang-orang gnostic lalu memasukannya ke dalam jemaat. Apa sebabnya mereka berbuat
demikian? Sebab hati nurani mereka mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.
Paulus berbeda dengan mereka karena Paulus mempunyai tanda-tanda Kristus.
Ayat 4. Karena semua yang diciptakan Yang Mahakuasa itu baik dan suatupun
tidak ada yang haram , bila diterima dengan ucapan syukur.
Kata mahakuasa yaitu Allah itu sendiri, kenapa disebut mahakuasa, karena Dialah yang
menciptakan seisi dunia, Ia berkuasa di langit maupun di bumi. Baik adalah kata sifat
(feminim) yang dimiliki oleh manusia. Lalu haram dalam ajaran islam adalah terlarang,
jadi mereka menganggap bahwa makanan yang diciptakan oleh Allah adalah haram, atau
dilarang untuk memakannya. Tetapi di sini Paulus menegaskan bahwa, semua yang
diciptakan Allah itu baik, dan tidak ada yang haram, tetapi kita harus menerimanya
6. 6
dengan ucapan syukur. Apa itu ucapan syukur yaitu? Yaitu ungkapan rasa terimakasih
kita kepada Tuhan. Jadi sesusi dengan konteks di atas yaitu semua makanan boleh denga
penuh ucapan syukur dan doa. Jadi di jaman sekarang ini, dalam kekristenan tidak ada
lagi yang namanya haram, kata haram hanya ada di dalam PL yaitu ketika Allah memberi
perintah kepada bangsa Israel bahwa harus hidup di dalam hukum taurat dan di dalam
hukum taurat banyak sekali aturan-aturan yang Allah berikan kepada bangsa Israel untuk
bangsa tersebut nenaatinya, dan hal itu wajib jika siapa tidak menaatinya ia akan
dilempar dengan batu sampai mati. Ketika di zaman PB Yesus telah menggenapi
semuanya itu sehingga di ayat 4 di atas Rasul Paulus menentang hal-hal yang dilarang
oleh orang orang yang membawa pengajaran sesat tersebut, bahwa mereka melarang
orang kawin dan juga mereka melarang orang makan makanan yang haram. Jadi kita
sebagai orang Kristen kita jangan tertipu dengan hal-hal tersebut karena kita tahu bahwa
ketika Yesus mati di kayu salib Ia telah membayar atau menggenapi semuanya itu.
Ayat 5 “sebab semunya itu dikuduskan oleh Firman Allah dan oleh doa.
Kata semunya itu berarti bukan hanya satu tetapi seluruhnya, dan di kuduskan oleh
Firman Allah, siapakah Firman Allah itu? Yah Allah itu sendiri. Dan doa? Dalam
Alkitab, doa adalah nafas hidup orang percaya. Jadi dengan doa juga kita dapat menaikan
ucapan syukur kita kepada Tuhan, atas apa yang Tuhan berikan kepada kita. Jadi di
zaman perjanjian Lama banyak sekalia aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh umat Israel
yaitu Hukum Taurat contohnya; Dalam hal makanan kalua kia lihat di dalam PL banyak
sekali larangan-larangan untuk memakan binatanga-binatang yang dilarang. Tetapi
Ketika Yesus datang ke dunia Ia telah membayar semuanya itu atau menebus sehingga
semua hewan boleh dimakan oleh manusia seperti yang dijelaskan di ayat 5 yaitu
semuanya telah dikuduskan oleh Allah.
Ayat 6 “dengan selalu mengingatkan hal hal itu kepada saudara-saudara kita,
engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-
soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini.
7. 7
Yang dimaksud hal-hal itu adalah pengajaran-pengajaran yang baik dari Paulus kepada
Timotius dan timotius selalu mengajarkan, dan selalu mengingatkan kepada jemaat di
efesus, agar mereka tertap berpegang teguh pada injil dan tidak kepada ajaran sesat.
Maka disini Paulus mengatkan kepada Timotius, ketika Timotius telah melakukan hal
demikian maka Timotius akan menjadi pelayan Tuhan yang baik. Dan terdidik, yaitu
orang yang telah menerima pendidikan dan yang berhasi, dalam hal ini, ketika Timotius
berhasil memberikan pengajaran kepada jemaat di Efesus maka Timotius adalah anak
yang berhasil. Dalam iman, dan ajaran sehat yang diberikan Paulus kepada Timotius.
Ayat 7 “tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu
beribadah.
KBBI, takhayul (sesuatu yang) hanya ada dalam khayal belaka: banyak orang kampung
yang masih percaya kepada kepercayaan yang dianggap ada atau sakti, tetapi sebenarnya
tidak ada atau tidak sakti:
Takhayul adalah kepercayaan orang orang yang berada kebanyakan di daerah
perkampungan, yaitu kepercayaan yang dianggap ada atau sakti tetapi sebenarnya tidak
ada atau sakti. Dan juga Paulus menekankan supaya jauhi dongeng nenek nenek tua.
Karena, Dongeng adalah suatu cerita yang sia-sia, yang tidak ada gunanya. Untuk itu
Paulus menekankan kepada Timotius agar menjauhi semunya itu, karena hal tersebut
adalah hal yang tidak benar, dan Paulus menenkankan kepada Timotius supaya ia latih
dirinya untuk tetap beribadah kepada Allah.
Jadi maksud dari ayat ini adalah pada saat itu, banyak sekali orang orang yang
melakukan hal-hal takhayul dan hal-hal yang tidak berguna, sehingga mereka terlalu
sibuk dengan hal hal tersebut sehingga mereka tidak lagi memikirkan hal-hal lainnya
tetapi mereka fokus pada hal-hal tersebut sehingga mereka tidak lagi mau beribadah
kepada Allah.
Ayat 8 “latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal,
karena megandung janji, baik untuk hidup ini maupun hidup yang akan datang.
8. 8
Jadi maksud dari ayat ini ada orang orang yang latihan badani adalah orang-orang
yang berfokus pada, kesibukan kesibukan mereka sendiri. Contoh: berolah raga, bekerja,
dan juga hal hall yang lainnya, sehingga mereka melakukan hal tersebut dan melupakan
ibadah mereka. kenapa Rasul Paulus memakai kata latihan badani. Karena pada saat itu,
yang terkenal di wilayah tersebut adalah di bidang olahraga. Para atlet-atlet ketika
mereka sebelum memulai pertandingan, pastinya mereka latihan dengan keras. Kalau kita
bandingkan dengan banyak terjemhan maka kita akan memeermasuk di dalamnya adalah
olahraga. makan kata “senam jasmani” dari kata senam inilah kita mengambil kesimpulan
bahwa latihan badani tJadi ini hanya sebagai kata perbandingan antara hal-hal yang
duniawi dan hal-hal jasmani.Untuk itu, Paulus menegaskan kepada Timotius dan
Timotius harus mengajarkan kepada jemaat yang digembalakannya bahwa mereka harus
rajin beribadah, jangan sampai mereka mengerjakan hal-hal yang lain atau pekerjaan
mereka sehari-hari sehingga mereka melupakan ibadah. Untuk itu Paulus berkata bahwa
Latihan badani terbatas gunanya . jadi dari dari hal ini latihan badani terbatas, tetapi harus
beribadah karena kita mementingka diri sendiri, melainka beribadah kepada Tuhan.
Banyak orang pada dewasa ini, secara tidak sadar mengikuti hal hal itu, tetapi
Paulus menekankan tentang ibadah yang suci dan benar. Paulus mengutamakan hal-hal
yang rohani. Hal itu berguna dalam segala hal, baik untukk hidup sekarang maupun hidup
yang akan datang. Rupanya Paulus menganggap segala siksaan terhadap tubuh hanya
sebagai latihan badani, dan ha hal itu terbatas gunanya bila dibandingkan dengan ibadah
yang suci. Manusia lebih suka memperbaiki daging, yaitu: keinginan hawa nafsu, tetapi
sebenarnya Allah telah menyalibkan “daging” (hawa nafsu) karena Ia tahu daging tak
dapat diperbaiki lagi. Seorang olahragawan banya melakukan latihan tubuh; kita juga
patut melakukan latihan dalam soal ibadah kita. Untuk itu dengan bertapa yang dilakuka
orang-orang tersebut, maka sama sekali mereka tidak dapat menghilangkan dosa dan
pencobaan. Yang terutama dan pentingnya ialah ibadah.
Lalu yang dimaksud dari ayat tersebut tentang janji di dalam hidup sekarang maupun
hidup yang akan datang. Yaitu: ketika keta melakukan apa yang diperitahkan Allah
kepada kita maka Allah akan melindungi kita, dimanapun kita berada, berkat akan turun
9. 9
atas kita secara jasmani maupun Rohani. Untuk itu kita sebagai orang Kristen jangan
menganggap rendah ibadah. Di zaman sekarang ini banyak orang Krinten ketika mereka
terlalu sibuk dengan pekerjaan merek, atau kesibukan mereka mereka tidak lagi
memikirkan tentang ibadah Kepada Allah. Mereka menganggap ibadah adalah hal yang
biasa secara rutinitas yang harus dilakukan setiap hari minggu, bahkan ibadah yang lain-
lainnya. Mereka seolah-olah tidak memikirkan hal tersebut, mereka lebih mmemikirkan
karir daripada Tuhan mereka. Tetapi disini Alkitab berkata bahwa keetika kita beribadah
kepada Allah, Allah mempunyai janji kepada kita yaitu lewat Firman Tuhan, apa yang
dikatakan Firman Tuhan adalah benar dan tidak ada yang salah. Karenaa Alkitab adalah
Allah itu sendiri. Tetapi disini pertanyaannya apakah ketika kita beribadah kepad Allah
sungguh-sungguh atau tidak. Ketika kita melakukan iabdah itu dengan sungguh-sungguh
maka apa yang Allah janjikan kepada kita semuanya itu akan terjadi di dalam kehidupan
kita yang penting kita mau lakukan dengan sungguh-sungguh dan juga sebaliknya ketika
kita tidak sungguh-sungguh maka apa yang Allah janjikan kepada kita melalui kepada
kita tidak akan terjadi, karena Allah ingin kita sebagai anak-anak-Nya kita harus
sungguh-sungguh di hadapan-Nya, untuk itu beribadahlah dengan seungguh-sungguh.
Untuk itu di ayat 9 Paulus berkata, “perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
Maksud dari ayat ini adalah pada saat itu ketika Timotius memberi pengajaran kepada
jemaat di Efesus maka mereka harus menerima ajaran tersebut, karena Firman Tuhan
adalah benar dan harus diterima sepenuhnya karean Furman Tuhan adalah Allah itu
sendiri. Dan Allah itu tidaklah berbohong semua yang Ia katakana di dalam Firman
Tuhan adalah benar.
Ayat 10 “itulah sebabnya kita berjerih payah, dan berjuang, karena kita menaruh
pengharapan kita kepada Allah yang hidup, juruselamat semua manusia, terutama
mereka yang percaya.
Di sini Rasul Paulus menekankan kepada Timotius, supaya ia tetap bejuang untuk
memberi pengajaran kepada jemaat-jemaat tersebut, karena hal ini membuuhkan
pengorabanan. apapun itu tantangannya dan rintangannya, walaupun sangat sulit untuk
10. 10
dilakukan. Untuk itu Timotius harus meminta pertolongan dari Tuhan, agar apa yang
Timotius lakukan Tuhan akan menyertainya dalam ia menyampaikan pengajaran-
pengajaran yang baik kepada jemaat tersebut. Dan di sini Paulus berkata kepada Timotius
bahwa, Timotius harus berjuang karena apa yang ia lakukan, bukan kepada manusia
tetapi kepada Allah juruselamat umat manusia. Untuk itu lakukanlah dengan takut akan
Tuhan karena Ia adalah raja diatas segala raja. Dalam hal ini, pembelajaran yang penting
bagi kita bahwa: ketika kita melayani Tuhan, melayanilah dengan sunguh-sunggu dan
takut akan Tuhan, di desa ataupun di kota lakukanlah karena jerih payah kita tidak akan
sia-sia semuanya itu akan dipertanggung jawabkan oleh Tuhan apa yang kita lakukan
kepada Tuhan. Jadi Timotius harus tanamkan di dalam dirinya bahwa apa yang ia
lakukan bukanlah untuk kejayaan dirinya tetapi semua hanya untuk memuliakan Allah,
ketika kita lakukan pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh maka Allah tidak akan
meninggalkan kita, tetapi Allah akan membantu kita di manapun kita berada, bahkan kita
sedang mengerjakan pekerjaannya Allah tidak meninggalkan kita tetapi Ia akan
membantu kita untuk melakukan pekerjaanya, walaupun sangan berate tantangan dan
rintangannya tetapi Ia akan memberi jalan keluar kepada kita.
Ayat 11 “beritakanah dan ajarkanlah semuanya itu.
Beritakanlah dalam hal ini adalah menyiarka suatu berita, maksud dari Paulus adalah
memberitakan kabar baik tentang injil itu kepada semua orang tersebut agar kabar baik
tentang Yesus Kristus tetap di dengar oleh semua orang. Dan kata ajarkan di sini
maksudnya adalah Timotius harus mengajarkan jemaat yang digembalakannya, tentang
Yesus Kristus agar mereka dapar bertumbuh dan dewasa di dalam iman. Jadi maksudnya
di sini yaitu, agar semua orang dapat diselamatkan. Allah menginginkan semua umatnya
untuk bisa selamat/mendapatkan hidup yang kekal. Jadi Allah ingin injil itu diberitakan
ke seluruh dunia, supaya mereka dapat percaya kepada Yesus, sehingga semua orang
dapat diselamtkan oleh Allah. Allah mengkehendaki semua orang mendapatkan
keselamatan tetapi apakah keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada semua orang
tersebut, mereka dapat respon keselamatan tersebut atau tidak. Alkitab dengan tegas
11. 11
menjelaskan bahwa orang yang ingin selamat harus percaya kepada Yesus. Untuk itu
Paulus menekankan kepada Timotius agar pengajaran yang ia terima dari Paulus ia harus
memberitakan kepada orang-orang yang belum percaya kepada Allah, agar setelah
mereka menerima pengajaran dari Timotius mereka dapat percaya kepada Allah supaya
mereka dapat diselamatkan.
Ayat 12 “jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang yang percaya, dalam perkataanmu, dan tingkah lakumu, dalam
kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam sukacitamu.
Kata rendah disini berarti: disepelekan, hina, mengabaikan, jadi rendah ini adalah suatu
kata yang tidak membangun, dan muda in adalah umur Timotius yang pada saat itu masih
muda, tetapi Paulus di sini menekankan kepada Timotius bahwa jangan memandang
rendah Timotius, walaupun ia masih muda, dan Paulus juga menekanka bahwa Timotius
juga harus menjadi teladan bagi banyak orang. Walaupun kita masih muda tetapi ketika
kita memberikan teladan yang baik makan kita akan disegani oleh orang. Untuk itu
Paulus menekankan bahwa Timotius harus jadi teladan. Apa itu teladan (dalam Bahasa
aslinya yaitu: Tupos, yang berarti pola, contoh, patokan, yang berasal dari kita dan orang
lain dapat mencontohkannya.) Timotius harus menjadi teladan dalam: perkataan. Contoh:
dalam perktaan kita, kita harus jaga, sebelum kita menngeluarkan perkataan kita terlebih
dahulu kita memikirkannya dahulu apakan perkataan yang kita keluarkan ini bermanfaat
bagi orang lain atau tidak, menyakiti hati orang atau tidak, itu yang kita harus pikirkan
matang-matang. Ketika kita mengeluarkan kata kata yang membangun orang dan orang
tersebut mengikutinya, maka inilah suatu teladan yang kita dapat berikan tersebutt sesuai
dengan perkataan Paulus bahwa Timotius harus jadi telada bagi banyak orang. Lalu
tingkah lakumu, dalam Bahasa aslinya adalah anasthrope, yaitu: tingkah laku, cara
hidup. Kita juga harus bias berikan contoh kepada orang lain lewat cara hidup kita.
Contoh: ketika kita rajin beribadah, berdoa dsb. Ketika ornag lain melihat hal itu, bias
saja Roh Kudus bekerja dalah orang tersebut, dan menimbulkan rasa sadar dari orang
tersebut bahwa ia juga haru demikian, rajin beribadah, berdoa, dan juga membaca
12. 12
Alkitab. Dan menjadi teladan dalam kesetiaanmu, Bahasa aslinya adalah Pistis yang
artinya iman, kepercayaan, keyakinan;(Rom. 14:22-23), ketika kita setia di dalam Tuhan,
maka orang yang lain dapat melihat cara hidup kita, dan dari situlah timbul kesadaran di
dala diri orang lain bahwa mereka juga harus tetap setia di dala Tuhan tetapi hal ini
tidaklah instan tetapi harus membutuhkan proses dan waktu, iniah contoh teladan Timotis
dalam dalam kesetiaannya mengiring Tuhan. Dan yang terakhir yaitu: kesucian
dalam pengertian kain juga, menjelskan bahwa, “jangan seornagpun menganggap
engkau rendah.” Dengan perkataan lain “kamu harus sopan santun dan bijaksana supaya
tidak ada orang yang menganggap engkau rendah.” Jangan memberi kesempatan pada
orang-orang sehingga mereka merendahkan kamu sebab kamu muda. Jagalah supaya
kamu tidak melakukan hal yang sia-sia dan yang keji seperti yang bias dilakukan orang-
orang muda. Timotius mulai mengikuti Paulus pada waktu ia masih muda sekali. Paulus
menulis surat ini sesudah sebelas tahun Timotius mengikuti dia. Timotius merasa takut
karena ia harus menasihati para penatua-penatua yang jaud lebih tua daripada dia.
Ayat 13 “sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca kitab kitab
suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Jadi di sini Paulus menekankan Timotius bahwa ia harus bertekun dalam membaca kitab
suci, ketika Timotius bertekun membaca kitab suci maka, ia akan mengetahui apa yang
menjadi rencna Tuhan di dalam hidupnya, yaitu ia harus melayani Tuhan, untuk itu
Paulus menekankan hal demikian kepada Timotius, ketika Timotius telah mengetahui
pengajaran-pengajaran Allah maka ia harus mengajarkan kepada jemaat yang
digembalakannya di kota Efesus tersebut, karena kita tahu bahwa orang-orang di Efesus
masih terikat oleh pengajaran-pengajaran sesat, yaitu mereka menyembah-menyembah
berhala yaitu menyembah dewi Artemis, atau Dewi kesuburan untuk itu, Timotius harus
harus mengajarkan kepada orang orang tersebut agat mereka dapat mengenal Allah.
Ayat 14 “jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah
diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
13. 13
Di sini sudah jelas bahwa Paulus menekankan kepada Timotius agar jangan lalai dalam
menggunakan karunia yang ada di dalam diri Timotius, yaitu karunia pengembalaan, jadi
ketika Timotius mempunyai karunia tersebut, jangan ia sia siakan, apa yang ada padanya,
karna apa? Setelah Paulus masuk penjara, Paulus menyerahkan semua jemaat di Efesus
kepada Timotius untuk mnggembalakannya
Kata lain disini adalah jangan meremehkan karunia Allah. Kalua karunia itu tidak
dipergunakan, tentu karunia itu akan lenyap. Timotius diteguhkan untuk pekerjaan Tuhan
pada waktu para penatua jemaat menumpang tangan mereka ke atasnya. Tetapi mungkin
Timotius telah mendapat karunia yang luar biasa pada waktu Paulus penumpang
tangannya ke atasnya (2 Timotius 1:6), atau mungkin juga hal itu teerjadi pada waktu
para penatua menumpangkan tangannya ke atasnya. Mungkin karunia itu adalah karunia
untuk mengabarkan injil, dan mungkin karunia untuk membedahkan roh-roh, yang sangat
diperlukan dalam memilih penatua-penatua yang lain (2 Timotius 4:5). Pentahbisan ialah
penumpangan tangan pendeta-pendeta ke atas seseorang yang dipilih oleh Tuhan untuk
melakukan pekerjaan-Nya, dengan disertai doa supaya karunia-karunia Roh Kudus
dicurahkan kepada ornag itu sehingga ia dapat melakukan pekerjaan sebagai gemabala
atau penatua jemaat.
Ayat 15 “perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata
kepada semua orang.
Dalam hal ini Paulus mengkehendaki supaya kemajuan Timotius dapat dilihat oleh semua
orang. Tuhan Yesus juga mengkehendaki kita mendapat kemajuan dalam pekerjaan
Tuhan. Alangka baiknya bila seorang pengabar injil yang masih muda bertambah maju
dalam pekerjaan Tuhan. Jadi di dalam hal kemajuan kita tidaklah instan tetapi
membutuhkan proses yang panjang untuk mencapai semuanya itu, semakin banyak
rintangan dan cobaan yang dihadapi oleh Timotius dan ketika ia dapat melewati
semuanya itu maka Timotius seakin tahan uji. Untuk dapat mencapai kemajuan itu,
diperlukan ketekunan dalam segala hal. Itu berarti tiap-tiap gembala sidang harus
menjaga dirinya sendiri supaya ia juga maju dalam pekerjaan Tuhan. Ia harus berhati-hati
14. 14
dalam mengajar. Dengan demikian ia sendiri akan selamat, juga orang-orang yang
mendengarnya. Gembala sidang harus senantiasa berjalan bersama Tuhan, dan dalam
terang Firman-Nya. Dengan demikian ia tidak akan sesat dari Firman Tuhan dan
kehidupannya yang suci akan nyata kepada semua orang.
Ayat 16 “awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu
dan semua orang yang mendengar engkau.
Di dalam Ayat ini sangat jelas bahwa Paulus berkata awasilah dirimu dan ajaran
mu, kalua kita lihat hal ini sangatlah berguna terutama bagi Paulus sebagai bapak Rohani
dari Timotius dan juga bagi Timotius sendiri. Di sini Paulus ingin bahwa Timotius harus
menjadi teladan bagi orang yang percaya seperti yang sudah dijelaskan didalam ayat 12.
Bukan hanya itu tetapi bahkan ia juga harus mengawasi dirinya karena pada saat itu,
keadaan di kota tersebut tidak memungkinkan, bisa saja Timotius jatuh ketika ia tidak
mendengarkan Paulus. Tetapi disini kta tahu bahwa Timoius adalah seorang yang taat.
Untuk itu, apa yang dikatakan oleh Paulus ia dapat menaatinya terutama ia harus
mengawasi dirinya, yaitu tujuannya untuk menjaga dirinya sendiri dari pengajaran guru-
guru sesat tersebut, agar ia tidak jatuh. Lalu Paulus juga menekankan kepada Timotius
agar ia juga mengawasi pengajarannya. Untuk itu Timotius harus berhati-hati dalam
memmberi pengajaran kepada jemaat di kota tersebut, agar apa yang ia ajarkan tidaklah
melencenga dari pengjaran tentang Firman Tuhan atau ajaran yang diinginkan oleh
Paulus. Untuk itu Paulus menyuruh Timotius untuk bertekun di dalam semuanya itu
kalua kita lihat pengertian dari bertekun adalah berpegang teguh pada janji, untuk itu,
Paulus berkata bahwa Timotius bahwa ia harus bertekun dalam memberikan pengajaran
yang baik kepada selujuh jemaat tersebut, maka kata selanjutnya disitu bahwa: engkau
akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Jadi yang
menjadi penenkanannnya di sin adalah ketika Timotius, memberikan pengajaran yang
baik kepada jemaat tersebut, dan kepada mereka mau meresponya maka dalam ayat 16
berkata bahwa: engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengan
15. 15
engkau, yaitu mereka yang respon terhadap pengajaran yang diberikan Timotius kepada
jemaat, dan mereka mau melakukannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Beberapa pesan rasul Paulus bagi Timotius
Ada beberapa kemurtadan (4:1-5) yang khususnya menyesatkan mereka yang
sudah suam terhadap Tuhan sehingga “hati nuraninya mereka tidak lagi menuduh
mereka” (4:2b). karena orang yang sudah murtad mudah disesatkan oleh iblih.
Pesan pesan berupa nasihat (4:4-16)
a. Haruslah engkau terdidik dalam soal pokok pokok iman (4:6)
b. Latihlah dirimu beribadah (4:7-8)
c. Berjuanglah dengan gigih serta tarulah pengharapanmu kepada Allah, “ajarkanlah
ini” (4:10-11)
d. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, tingkah lakumu,
kasihmu, kesetiaanmu, dan kesucianmu (4:12)
e. Bertekunlah dalam membaca kitab suci dan dalam mengajarkannya (4:3)
f. Awasilah dirimu sendiri, awasilah ajaranmu (4:16)
Pesan-pesan berupa peringatan:
a. Janganlah menghiraukan takhayul dan dongeng nenek-nenk tua (4:7)
b. Latihan badan berguna, teetapi terbatas gunanya (4:8)
c. Jangan lalaikan karunia yang ada padamu (4:14-15)
16. 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dari pembahasan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam
mengembalakan suatu jemaat bukanlah suatu hal yang gampang tetapi sangatlah susah.
Rasul Paulus ketika ia mengutus Timotius ke Efesus untuk mengembalakan jemaat
tersebut timotius tidak langsung di katakan bahwa ia yang bisa, atau ia tahan uji karena
pada saat itu ketika Rasul Paulus mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di
Efesus, Timotius masih sangat muda pada saat itu. Tetapi Rasul Paulus tetapi mendesak
Timotius untuk tetap tinggal di Efesus tujuannya agar ia dapat memberi pengajaran yang
sehat, yang sesuai dengan Firman Tuhan yang telah Rasul Paulus ajarkan dahulu kepada
jemaat tersebut. Tetapi kalau kita lihat pada saat itu Timotius tidak bisa berbuat apa apa
karena ia masih sangatlah muda ia minder untuk mengajarkan orang dewasa karena dari
pengetahuannya ia merasa bahwa ia tidaklah mampu, tetapi Rasul Paulus tetap memberi
semangat kepada Timotius agar ia tetap bertahan di Efesus untuk memberi pengajaran
yang sehat kepada mereka. Untuk itu Rasul Paulus mengatakan kepada Timotius bahwa,
ia harus menjadi teladan (1 Tim. 4:12). Walaupun ia masih sangat muda tujuannya agar
tidak seorangpun yang anggap ia rendah. Kunci dari semua ini adalah kesetiaan dalam
mengiring Tuhan. Jadi ketika kita setia kepada Tuhan maka, Apa yang menjadi pekerjaan
Tuhan kita akan melakukannya walaupun itu sangat susah, dan sulit untuk di lakukan
bahkan bisa merenggut nyawa tetapi ketika kita setia kepada Tuhan maka kita akan
menjalaninya itu walaupun sangat berat untuk dilakukan.