SlideShare a Scribd company logo
TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA
Disusun Oleh:
1. Kartika Dwi Rachmawati (1415010013)
2. Siti Arum Rahmaniah (1415010038)
3. Vikha Nur Octaviani (1415010026)
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas ini guna memenuhi tugas mata kuliah Makro Ekonomi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, bimbingan dari Bapak Munas selaku dosen
pada mata kuliah ini, serta bantuan dari teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing , kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Depok, Mei 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................................ iv
Tingkat Investasi Di Indonesia ................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................5
2.1 Pengertian Investasi..........................................................................................5
2.2 Investasi Dalam Pembanguan di Indonesia......................................................5
2.3 Pentingya Investasi Bagi Pertumbuhan Ekonomi ...........................................8
2.4 Kinerja Investasi Di Indonesia .........................................................................9
iii
2.5 Arti GDB Sebagai Indikator Kemakmuran....................................................12
2.6 Manfaat Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional ...........13
2.7 Pengaruh Investasi Dalam Prekonomian Indonesia .......................................15
2.8 Alasan Mendasar Mengapa Indonesia Membutuhkan Investasi Asing .........15
2.9 Ketentuan Hukum Investasi Di Indonesia......................................................16
2.10 Gambaran Umum Investasi Tahun 2012 Triwulan II/2015........................20
2.11 Jenis – Jenis Investasi .................................................................................22
BAB III PENUTUP ................................................................................................................28
KESIMPULAN........................................................................................................28
SARAN ....................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................30
LAMPIRAN – LAMPIRAN....................................................................................................31
iv
ABSTRAK
Tingkat Investasi Di Indonesia
OLEH:
KARTIKA DWI RACHMAWATI 1415010013
SITI ARUM RAHMANIYAH 1415010038
VIKHA NUR OCTAVIANI 1415010026
Kata investasi di Indonesia tidaklah asing, banyak masyarakat yang telah
terjun di dalam dunia ini. salah satu contohnya adalah berinvestasi dalam bentuk
saham. Investor yang mengharapkan capital gain memiliki prediksi serta pengharapan
akan adanya kenaikan harga pada saham yang ingin dibelinya pada saat melakukan
pembelian. Selain itu dalam dunia investasi ini, suku bunga sangat berpengaruh.
Apabila suku bunga lebih tinggi dari tingkat pengembalian modal, maka investasi
yang direncanakan tidak menguntungkan. Oleh sebab itu, dalam kegiatan investasi
hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama
dengan suku bunga.
Menurut ahli ekonomi klasik, dalam perekonomian suku bunga selalu
mengalami perubahan. Dan perubahan itulah yang akan menyebabkan seruh tabungan
v
yang diciptakan sector rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama besarnya dengan jumlah investasi
yang dilakukan oleh para pengusaha.
Alasan mengapa para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa perubahan
yang dapat dengan mudah berlaku pada suku bunga akan menjamin terciptanya
kesamaan antara jumlah tabungan yang akan disediakan rumah tangga dan jumlah
investasi yang akan dilakukan oleh pengusaha adalah karena suku bunga menentukan
besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Keynes tetap megetahui bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup
menentukan didalam pertimbangan para pengusaha dalam melakukan investasi.
Tetapi disamping itu terdapat beberapa faktor penting lainnya, seperti keadaan
perekonomian masa kini, ramalan perkembangan dimasa yang akan datang, dan
perkembangan tegnologi.
Lewat penelitian kali ini penulis mencoba melakukan replikasi terhadap
pendapat yang telah diutarakan oleh Keynes, namun dengan periode data yang
berbeda. Penulis ingin menguraikan penjelasan mengenai investasi yang telah
dilakukan dalam 5 tahun terakhir dibeberapa sector dalam negeri. Selain itu juga ingin
menguraikan mengenai investasi selama 5tahun belakangan ini yang terjadi di Luar
Negeri.
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah
perekonomian. Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga,
PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan
serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan
suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi
pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi,
kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya
lokal.
Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat dunia setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat. Demokrasi yang semakin membaik di Indonesia
membuat perbaikan ekonomi semakin membaik dan jumlah kelas menengah semakin
bertambah. Banyak pemimpin lokal yang menumbuhkan harapan akan adanya
perubahan positif di Indonesia. Mereka akan menjadi katalisator ekonomi Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu tujuan Investasi dari Negara lain alasannya
yaitu Pertama, perekonomian Indonesia saat ini sedang sehat. Dengan Produk
Domestik Bruto (PDB) yang menembus angka US$ 26 Triliun pada 2014, Indonesia
telah berubah menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Salah satu
faktor yang memicu perekonomian Indonesia adalah pertumbuhan kelas menengah
dan pertumbuhan ekonomi makro yang stabil.
2
Kedua, stabilitas politik. Ketika reformasi dimulai yang ditandai dengan
tumbangnya Soeharto pada tahun 1998, banyak pengamat meramalkan bahwa
Indonesia akan terpecah-pecah seperti Rusia. Akan terjadi ‘balkanisasi’ di Indonesia.
Ramalan demikian tidak terjadi karena baik pemerintah maupun masyarakat sama-
sama berkomitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Transisi politik di Indonesia berjalan damai. Demokrasi semakin bertumbuh dan
bahkan menjadi contoh bagi dunia. Sejak tahun 2004 Indonesia sudah
menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif, dan
Pemilu Kepala Daerah, secara langsung dan damai. Kondisi politik yang aman tentu
sangat baik bagi iklim ekonomi dan bisnis.
Ketiga, iklim investasi. Peraturan penanaman modal di Indonesia sudah
direvisi. Tidak ada lagi batasan 30 tahun untuk izin penanaman modal asing, juga
tidak berlaku lagi UU No 1 tahun 1967 tentang divestasi. Peraturan yang baru tidak
melarang perubahan modal. Sejak tahun 2004, semua penduduk Indonesia yang ingin
mendirikan usaha akan mendapat pelayanan lebih mudah dan cepat. Target untuk
meningkatkan kemudahan penyelenggaraan bisnis itu dilakukan mulai dari ketika
memulai usaha, saat pemasangan jaringan listrik, pengurusan izin konstruksi, hingga
pengajuan kredit.
Keempat, pelayanan terpadu satu pintu. Rata-rata pemerintah daerah sudah
mendorong pelayanan terpadu satu pintu. Presiden Joko Widodo adalah contoh
konkret keberhasilan kebijakan satu pintu. Ketika menjadi Wali Kota Solo, Jokowi
berhasil menyulap kota Solo (Surakarta) menjadi daerah yang bergeliat dan tumbuh.
3
Kelima, Indonesia kaya akan sumber daya alam. Indonesia merupakan negara
kaya sumber daya alam, entah laut maupun darat. Bahkan dari prospek mineral,
Indonesia lebih menarik dibandingkan negara lain seperti Afrika Selatan, Australia,
dan Kanada. Sumber daya alam merupkan peluang berinvestasi lebih intensif.
Pengembangan SDA di Indonesia masih jauh dari harapan.
Keenam, pasar domestik sangat menarik. Lebih dari 53 persen penduduk
Indonesia tinggal di daerah perkotaan dan telah mengadopsi gaya hidup modern.
Kelas ekonomi menengah yang terus berkembang terus mendukung PDB. Lihat saja
misalnya pada 2010, sekitar 56,7 persen nilai PDB bersumber dari konsumsi pribadi.
Pada 2010, 56,6 persen dari jumlah populasi berasal dari kelas menengah yang
tumbuh dari angka 37,7 persen pada 2003.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok masalah yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh peran investasi terhadap tingkat pendapatan
prekonomian Indonesia.
2. Apakah ada hubungan dengan laju pertembuhan ekonomi diIndonesia peran
investasi
4
1.3Tujuan Penulisan
1. Guna menyelesaikan tugas ekonomi makro
2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan investasi di Indonesia pada tahun
2012 - 2015
1.4 ManfaatPenulisan
Didalam penulisan ini, penulis selalu mengupayakan agara apa yang telah disusun
ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat baik itu untuk kepentingan
orang-orang yang berkaitan dengan hal tersebut.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PengertianInvestasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan
datang (barang produksi). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi
non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih
besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi
dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
2.2 Investasi DalamPembanguan di Indonesia
Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan
tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa
6
tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada
tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu
ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi
yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4%
pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011.
Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun
2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin
mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja
investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi
nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi
tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan
17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber
investasi lainnya.
Sektor pertanian masih menjadi mayoritas dalam struktur perekonomian
Indonesia, sesuai data BPS 2009 masih menyerap 42,76 persen dari tenaga kerja di
Indonesia. Namun, pertumbuhan sektor pertanian kecil, yaitu rata-rata 0,29 persen. Di
sisi lain sektor perdagangan, hotel dan restoran menyerap 20,05 persen tenaga kerja
dengan pertumbuhan yang lebih besar, yaitu 1,36 persen.Dengan memperhatikan data
ini, maka dua sektor tersebut perlu menjadi perhatian dalam peningkatan
perekonomian Indonesia. Strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di dalam
7
negeri dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki merupakan target
utama yang sangat relevan dengan upaya mengentaskan kemiskinan.
Sektor perdagangan di sisi lain merupakan sektor dengan pertumbuhan yang
tinggi. Optimalisasi sektor ini dapat dilakukan dengan meningkatkan konektivitas
antardaerah, sehingga berbagai sumber daya yang ada di daerah dapat dimobilisasi ke
berbagai daerah lainnya. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri melalui perdagangan
dalam negeri akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian di daerah.
Pembukaan jalur transportasi terbukti merupakan faktor yang penting dalam
menumbuhkembangkan perekonomian suatu daerah.
Selain faktor yang disampaikan di atas, faktor persaingan eksternal, seperti
perdagangan bebas, memberikan pengaruh bagi perkembangan sektor riil di
Indonesia. Perdagangan bebas ini akan memberikan tantangan bagi perkembangan
industri di dalam negeri. Peluang dan hambatan dihadapi oleh pelaku usaha di
Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan daya saing pelaku usaha di
Indonesia, sehingga mereka memperoleh kemampuan untuk bersaing. Penyediaan
kebutuhan mendasar, seperti infrastruktur, adalah faktor utama yang harus disediakan.
Selain itu perangkat soft structure, seperti birokrasi dan perizinan, juga perlu
ditingkatkan oleh pemerintah.
Penurunan suku bunga juga harus dikedepankan untuk menggairahkan
investasi. Kendala/ seretnya lalu lintas kredit sangat komplex. Tidak hanya dilihat dari
suku bunga saja. Dengan pendekatan ekonomi industri, structure, perilaku dan
8
performance diluar intermediasi mencari keuntungan, menyebabkan uang yang yang
beredar bisa dikendalikan, inflasi juga terkendali, kurs dollar pun stabil. Searah
dengan tujuan utama Bank Indonesia, menurut data Bank Indonesia, dapat
menghimpun dana mencapai 2000 trilyun. Tetapi hanya 75% dari dana tersebut,yang
disalurkan ke kredit. Sehingga terdapat 25% dana (+- 500Trilyun) yang tidak tersalur
ke kredit. Suku bunga kredit yang sampai saat ini masih tinggi dalam kisaran 12%
pada bank umum, walaupun BI rate sudah turun di 6,5%, ternyata kurang berhasil
menekan suku bunga tabungan dan suku bunga kredit. Dengan melihat struktur pasar
yang cenderung oligopolistik, menyebabkan kaku dalam penetapan suku bunga.
Walaupun dipacu dengan BI rate melalui suku bunga sertifikat BI,yang menentukan
tingkat bunga adalah persaingan antar bank itu sendiri.
2.3 Pentingya Investasi BagiPertumbuhan Ekonomi
Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam setiap upaya menciptakan
pertumbuhan ekonomi baru bagi perluasan penciptaan lapangan kerja, peningkatan
pendapatan dan penanggulangan kemiskinan. Melalui peningkatan kegiatan investasi,
baik dalam bentuk akumulasi kapital domestik maupun luar negeri, akan menjadi
faktor pengungkit yang sangat dibutuhkan bagi suatu negara dalam menggerakan
mesin ekonomi mengawal pertumbuhan yang berkelanjutan.
Peningkatan investasi diharapkan akan berperan sebagai medium transfer
teknologi dan manajerial yang pada akhirnya akan berkonstribusi terhadap
meningkatnya produksi dan produktivitas, serta daya saing ekonomi suatu bangsa.
9
Secara sederhana, pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan sebagai proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan ke kondisi
yang lebih baik.
Kegiatan investasi telah memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong
kinerja laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, mendorong timbulnya industri pasokan
bahan baku lokal, proses alih teknologi dan manajemen, serta manfaat bagi investor
lokal. Manfaat yang paling menonjol adalah berkembangnya kolaborasi yang saling
menguntungkan dan terjalin antar investor asing dengan kalangan pebisnis lokal,
bisnis dan industri komponen berkembang dengan pesat, termasuk berbagai kegiatan
usaha yang berorientasikan ekspor.
2.4 Kinerja InvestasiDi Indonesia
Pada Tahun 2012 tampaknya merupakan tonggak emas sejarah kinerja
investasi Indonesia, meskipun dibayang-bayangi kondisi perekonomian global yang
kurang menguntungkan bagi ekspansi peningkatan kegiatan investasi, namun kinerja
investasi di Indonesia dalam tahun-tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang
sangat menggembirakan.
Data yang dilansir Badan Pusat Statistika (BPS), membuktikan hal tersebut,
hal ini terlihat dari kinerja investasi pada triwulan II atau hingga September 2012,
yang telah menembus angka Rp 229 triliun atau 81,1% dari target tahun ini, realisasi
investasi tersebut meningkat sekitar 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
10
Hal ini berdampak positip terhadap penambahan pendapatan (produk domestik
bruto/PDB).
Salah satu hal yang menggembirakan dalam struktur realisasi investasi di
Indonesia tersebut adalah mulai terjadinya pemerataan, tercermin dari porsi investasi
di luar Jawa yang terus naik. Pada Januari–September 2012, investasi di luar Jawa
mencapai Rp107,0 triliun atau 46,5 persen di antara total investasi. Angka tersebut
naik jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp81,1 triliun atau 44,8
persen di antara total realisasi investasi, pemerataan investasi ini sangat penting untuk
mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Capaian kinerja investasi tersebut di atas, sesungguhnya menunjukkan
indikator mulai berhasilnya berbagai upaya perbaikan iklim investasi yang telah
dilakukan pemerintah dalam meningkatkan investasi dan memberikan nilai tambah
dan daya saing perekonomian nasional, di sisi lain, kinerja investasi menunjukkan
meningkatkan kepercayaan dunia usaha kepada Indonesia, jumlah penduduk yang
besar serta meningkatnya jumlah kelas menengah menjadi daya tarik utama bagi
kegiatan investasi, disamping terus membaiknya makro ekonomi Indonesia.
Jujur harus diakui bahwa capaian kinerja di bidang investasi sebagaimana yang
dijelaskan di atas bukanlah tanpa hambatan, masih banyak pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan dalam memanfaatkan “golden opportunity” yang kita miliki dan
memelihara “angsa bertelur emas”, yang ada, perlu mempersiapkan diri secara dini
agar kita tidak tergilas oleh derasnya gelombang globalisasi dan jelang berlakunya
Masyarakat Ekonomi Asean Tahun 2015 mendatang.
11
Trend ke depan, investasi di Indonesia tak lagi mengacu pada asumsi makro,
melainkan pada iklim investasi atau tempat tujuan investasi itu berada, sungguh-
sungguh dan kerja keras semua pihak untuk memastikan kesiapan kita dalam
menghadapi persaingan global, kasus “pemerasan” dalam pengembangan lahan
perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Buol, maraknya aksi unjuk rasa di DKI akhir-
akhir ini pasca penetapan UMP DKI Jakarta, serta berbagai masalah kebijakan di
daerah, seperti; pembebasan lahan, pungutan, izin usaha, telah menimbulkan rasa
was-was kalangan investor terhadap masa depan investasinya, bahkan berkembang
wacana untuk merelokasi kegiatan investasi ke tempat yang lebih menguntungkan.
Maraknya aksi demo buruh melakukan mogok kerja dan penyimpangan kewenangan
pemerintah daerah secara kumulatif akan memukul iklim investasi nasional.
Alasannya, para investor akan melihat Indonesia bukan sebagai negara yang
kondusif untuk menanamkan modal. Padahal, datangnya investasi akan menyerap
tenaga kerja oleh karena itu orientasi pada pembangunan ekonomi nasional dan lokal
perlu dibuat agar lebih mendekatkan pada kepentingan kehadiran calon investor.
Penyaluran aspirasi buruh agar dilakukan dengan tertib dan kepala dingin serta
mengefektifkan forum bipartit, tripartit dan saluran resmi lainnya agar tidak
ditunggangi untuk kepentingan jangka pendek, tekanan-tekanan yang menuntut
keadilan dan perbaikan kesejahteraan karyawan didasari atas upaya mencari titik
temu, mencari solusi-solusi kompromi demi kepentingan kelangsungan hidup usaha.
Janganlah tujuan-tujuan politik dan kepentingan dari segelintir kelompok dicampur-
adukkan dalam proses pemberian perijinan investasi dan usaha dengan
memperpanjang jalur birokrasi.
12
Proses otonomi daerahpun perlu dilakukan dengan bijak tanpa membebani
kepentingan dunia usaha secara berkelebihan. Proses pencarian dan penetapan
sumber-sumber keuangan pemerintahan daerah hendaknya dapat dilakukan dengan
memperhatikan keberlangsungan dan eksistensi perusahaan-perusahaan yang telah
bermukim lama di daerah. Budaya melayani kepentingan calon investor baru perlu
ditanamkan diseluruh jajaran aparat birokrasi pemerintahan.
Dalam hal ini perlu dimengerti bahwa wilayah atau kawasan tempat berusaha
tidak lagi dapat ditawarkan dan dipromosikan dengan mudah. Masih ada ratusan
alternatif tempat usaha di berbagai lokalitas di penjuru dunia yang memiliki
aksesibilitas ke pasar global. Tidak ada cara yang lebih baik apabila birokrat
pemerintahan memberikan pelayanan yang terbaik, memangkas birokrasi, mengurangi
beban-beban usaha yang berlebihan, menciptakan iklim investasi dan usaha.
2.5 Arti GDB SebagaiIndikator Kemakmuran
Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh
suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi
pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara)
secara geografis.
GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi
oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian
dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu
13
saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah
negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan
transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu
indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP.
Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama
sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan
volatilitas mata uang.
GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase
pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1)
advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua
dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
Jika GDP (persentase) naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya
maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal
ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara
secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan
perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu
kenaikan nilai mata uang lokal.
2.6 ManfaatInvestasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Nasional
Ada beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:
14
1. Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas
pasar atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang
baru.
2. Investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang
ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor
jasa/pelayanan).
3. Investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan menambah
pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk
pembiayaan impor.
4. Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang
finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan.
Kedua hal ini, sangat krusial uuntuk kelangsungan pembangunan.
5. Sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi asing
untuk menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan karena sumberdaya-
sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.
6. Para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi asing masuk,
maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi,
yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi
keseluruhan.
15
2.7 Pengaruh InvestasiDalam PrekonomianIndonesia
Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan
tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa
tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada
tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu
ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi
yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4%
pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011.
Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada
tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin
mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja
investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi
nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi
tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan
17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber
investasi lainnya.
2.8 Alasan MendasarMengapa Indonesia Membutuhkan
InvestasiAsing
Melihat kondisi Indonesia setidaknya ada lima alasan mendasar mengapa
Indonesia membutuhkan investasi asing saat ini:
 Penyediaan lapangan kerja
16
 Mengembangkan industri subsitusi impor untuk menghemat devisa
Kehadiran penanaman modal asing dapat dipergunakan untuk membantu
mengembangkan industri subsitusi impor dalam rangka menghemat devisa.
 Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non-migas untuk
mendapatkan devisa.
 Pembangunan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing diharapkan sebagai
salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan
untuk membangunInfrastruktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan, rel
kereta api dan lain-lain.
 Alih teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing adalah untuk
mewujudkan alih teknologi.
2.9 Ketentuan Hukum InvestasiDi Indonesia
Pengaturan tentang kegiatan penanaman modal di Indonesia diatur dalamUU
No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a,
disebutkan bahwa kegiatan penanaman modal diselenggarakanberdasarkan asas
kepastian hukum. Sementara itu yang dimaksud dengan“asas kepastian hukum”
adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum dan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagai dasar dalamsetiap kebijakan dan tindakan dalam bidang
penanaman modal.2 Dalamkonteks ini yang dimaksud dengan kepastian hukum
adalah adanyakonsistensi peraturan dan penegakan hukum di Indonesia. Konsistensi
17
peraturan ditunjukkan dengan adanya peraturan yang tidak salingbertentangan antara
satu peraturan dengan peraturan yang lain, dan dapatdijadikan pedoman untuk suatu
jangka waktu yang cukup, sehingga tidak terkesan setiap pergantian pejabat selalu
diikuti pergantian peraturan yangbisa saling bertentangan.
 Penjelasan Pasal 12 ayat (1) menyebutkan, bahwa bidang usaha atau jenis
usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan ditetapkan
melalui Peraturan Presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan
standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di
Indonesia, yaitu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
 Pasal 12 ayat (2) menetapkan, bahwa bidang usaha yang tertutup bagi
penanam modal asing adalah:
- Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
- Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-
undang.
Dalam penjelasannya yang dimaksud dengan “alat peledak” adalah alat yang
digunakan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
 Ayat (3) pasal ini menyatakan, bahwa Pemerintah berdasarkan Peraturan
Presiden menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal,
baik asing maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan,
moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional,
serta kepentingan nasional lainnya.
 Selanjutnya ayat (4) menjelaskan Kriteria dan persyaratan bidang usaha
yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan serta daftar bidang
18
usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing
akan diatur dengan Peraturan Presiden.
 Pasal 12 ayat (5) menyatakan Pemerintah menetapkan bidang usaha yang
terbuka dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu
perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha
mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi,
peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerja
sama dengan badan usaha yang ditunjuk Pemerintah.
 Sebagai pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut di atas Pemerintah telah
mengeluarkan, Peraturan Presiden. Pertama, Peraturan Presiden No. 76
Tahun 2007tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha
Yang Tertutup dan BidangUsaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di
Bidang Penanaman Modal. Kedua,Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2007
Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutupdan Bidang Usaha Yang
Terbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal jo.Peraturan
Presiden No. 111 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
No.77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan
Bidang Usaha Yangerbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman
Modal.
 Pasal 13 ayat (1) menyatakan Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha
yang dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi serta
bidang usaha yang terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus bekerja
sama dengan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
19
 Pasal 14 menyebutkan setiap penanam modal berhak mendapat:
a) Kepastian hak, hukum, dan perlindungan;
b) Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;
c) Hak pelayanan; dan
d) Berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
 Pasal 15 menetapkan setiap penanam modal berkewajiban:
a) Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;
b) Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
c) Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal;
d) Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha
penanaman modal; dan
e) Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pasal 16 undang-undang ini mengatur tentang tanggung jawab penanam
modal, dimana setiap penanam modal bertanggung jawab:
a) Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam
modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya
secara sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) Menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli,
dan hal lain yang merugikan negara;
20
d) Menjaga kelestarian lingkungan hidup;
e) Menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja;
dan
f) Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.10 Gambaran Umum Investasi Tahun 2012 Triwulan
II/2015
Selama tahun 2012 – triwulan II/2015, perkembangan investasi cukup
fluktuatif. Investasi mengalami penurunan pada triwulan II/2012. Hal ini disebabkan
menurunnya transaksi di pasar keuangan pada triwulan-triwulan tersebut.
Memasuki triwulan III/2012 investasi mengalami peningkatan arus investasi
yaitu dari Rp 1.581,19 triliun (pada triwulan II/2012) menjadi Rp 1.933,1 triliun atau
naik sebesar 22,26%. Investasi di triwulan III/2012 tersebut merupakan
perkembangan investasi tertinggi selama tahun 2012.
21
Arus investasi yang terjadi pada tahun 2013 hingga 2015 juga berfluktuasi.
Investasi menurun cukup drastic di triwulan IV/ 2013 dengan penambahannya hanya
sebesar RP1.266,82 triliun, penambahan sebelumnya mencapai Rp 2.199,96 triliun di
triwulan III/2013.
Pola perkembangan investasi financial serupa dengan pola yang terjadi pada
perkembangan total investasi. Pada grafik 5.5 Jelas terlihat bahwa perkembangan arus
investasi financial selalu searah dengan perkembangan total investasi. Penurunan arus
total investasi yang cukup dalam yang terjadi pada triwulan I/2013 dan triwulan
IV/2013, disebabkan oleh penurunan arus investasi financial di triwulan tersebut.
Gambaran berbeda terjadi pada investasi non financial. Selama tahun 2012
sampai triwulan II/2015 , investasi ini menunjukan trend yang terus meningkat.
Namun disetiap triwulan IV, investasi ini selalu mengalami penurunan di bandingkan
trieulan sebelumnya. Penurunan yang terjadi di triwulan tersebut disebabkan adanya
penurunan pada perubahan inventory dari triwulan sebelumnya.
22
Pada umumnya peran investasi financial lebih dominan dari investasi non
financial, seperti terlihat pada III/2012 dan III/2013. Namun pada triwulan II/2014
peran investasi nonfinancial lebih dominan (seperti terlihat pada grafik 5.6). Hal ini
disebabkan adanya perlambatan pada investasi financial dibandingkan investasi non
financial di triwulan tersebut.
2.11 Jenis – Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di
pasaran antara lain:
1. Tabungan
Tabungan disini dalam artian menyimpan uang di Bank. Bank akan menyimpan
uang kita dalam periode tertentu sesuai keinginan kita. Kita bebas
mengambilnya kapan saja baik itu secara langsung di teller atau melalui
transaksi elektronis. Nilai dalam tabungan kita bisa cepat habis karena sering
diambil untuk keperluan Tabungan merupakan investasi paling mudah, paling
23
tidak beresiko, namun memiliki keuntungan yang sangat sedikit. Ada resiko,
ada profit. Jika resiko kecil, profit juga kecil. Mungkin malah berkurang
karena kita mendapatkan segudang fasilitas dari Bank yang memudahkan kita
dalam mengatur uang sendiri. Biasanya bunga bank itu sekitar 1% setahun
(CMIIW).
2. Deposito
Deposito adalah menyimpan uang di Bank dalam periode tertentu. Uang yang
sudah disimpan dalam bentuk deposito hanya bisa diambil jika sudah jatuh
tempo. Jika belum jatuh tempo diambil, maka akan ada penalti atas
kesepakatan yang sudah dilakukan. Investasi jenis ini juga memiliki profit
rendah karena resikonya kecil. Kita tidak perlu action apapun kecuali setor
uang diawal saja. Investasi ini memiliki profit lebih besar daripada tabungan
karena kita diikat oleh periode tertentu. Bunga deposito saat ini sekitar 5% per
tahun. Investasi jenis ini biasanya membutuhkan uang yang tidak besar.
Biasanya ada range untuk deposito sekian juta nanti masuk kategori mana.
3. Reksadana
Reksadana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul
akan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis
investasi lainnya. Bila mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara
rata untuk para investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru
memulai untuk berinvestasi. Jenis risikonya berbeda, tergantung jenis risiko
24
yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar uang, reksadana pendapatan
tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran.
Reksadana ini bisa dikatakan jembatan atau latihan untuk melakukan investasi
yang riil karena kita bisa melihat apa saja investasi yang baik. Si manager
investasi pasti mengumumkan mereka investasi apa aja, dimana saja, dan
berapa profitnya. Dari situ nanti kita bisa terbuka pemikirannya untuk
melakukan investasi sendiri. Tentu dengan perhitungan yang matang. Namun
kerugian dari reksadana sendiri adalah kita bisa saja kurang puas dengan
pencapaian yang didapat oleh manager investasi. Keuntungan tergantung dari
hasil investasinya dan tentu saja ada biaya yang harus diberikan untuk
pengelolanya.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang
kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berhutang akan
memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian
hutang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau
surat utang dari negara.
Obligasi memiliki keuntungan yang lebih besar secara profit. Biasanya lebih besar
daripada deposito. Namun jangka waktu pelunasan obligasi lebih dari 1 tahun.
Hal ini akan membuat kita kurang liquid. Jika ingin mendapatkan uang kita
harus menunggu tanggal jatuh tempo. Selain itu, jika perusahaannya bangkrut,
25
uang kita pastinya tidak akan kembali. Inilah resiko investasi. Semakin besar
investasi, semakin besar profitnya. Saat ini, bunga obligasi rata2 6-9%.
5. Saham
Saham merupakan tawaran perusahaan kepada kita untuk menginvestasikan uang
kita kepada mereka. Dengan itu, kita bisa memiliki bagian dari perusahaan
tersebut sesuai dengan porsinya. Uang yang diberikan akan digunaakan
sebagai modal perusahaan tersebut mengembangkan usahanya. Orang yang
membeli saham tersebut akan mendapatkan profit yang disebut deviden.
Saham ini bersifat fluktuatif tergantung pasar saham. Biasanya kalau
perusahaannya sehat dan memiliki pergerakan positif, maka nilai saham akan
naik, begitu juga sebaliknya. Jika kita optimis nilai saham dari perusahaan
tertentu itu baik maka segeralah membeli sahamnya. Jual beli saham dilakukan
di perusahaan sekuritas.Profitnya tidak bisa ditentukan karena tergantung dari
performa perusahaan tersebut. Bisa untuk berlipat-lipat, bisa juga rugi babak
belur. Ingat, semakin tinggi resiko, semakin besar profit.
6. Emas
Saat ini, emas mulai populer dalam melakukan investasi kecil maupun besar.
Kenapa emas populer? Karena nilai emas selalu naik setiap tahunnya.
Kebutuhan orang akan emas semakin besar dan tidak diimbangi dengan
produksi yang meningkat. Selain itu emas sangatlah liquid, artinya bisa
diuangkan kapan saja, tinggal ke toko emas atau di gadai. Harga emas saat ini
26
berkisar di antar 422.000 per gram. Emas ini bervariasi, ada emas berbentuk
batangan, coin, atau perhiasan. Biasanya emas batangan dan coin adalah emas
murni yaitu emas dengan kadar 24 karat, dengan kemurnian 99.999%. Jika
emas perhiasan tergantung campuran dan modelnya. Biasanya lebih murah
daripada emas murni dengan berat yang sama.
Berat emas bervariasi mulai dari 1 gr, 5gr, 10 gr, dsb. Ada juga yang 1kg. Karena
harga emas semakin lama semakin naik, maka segeralah beli emas saat ini
juga. Jika ingin berinvestasi yang mudah dan mudah dicairkan. Resiko dari
investasi emas ini adalah resiko dicuri orang. Emas merupakan benda berujud
dan tidak ada tanda bukti kepemilikan (hanya sertifikat emas saja). Jadi jika
dicuri orang, maka orang tersebut dengan mudah menjualnya ditoko emas.
Jika ingin mengunci resiko (tidak ingin beresiko dicuri orang) maka simpanlah
ditempat aman atau disimpan di bank (gadai). Tentu saja ada biaya yang harus
dikeluarkan. Kenaikan emas tiap tahun berkisar 30%.
7. Properti
Properti disini bisa dikatakan tanah, rumah, ruko, dsb. Setiap lahan yang menjadi
hak milik kita adalah properti entah lahan itu sudah didirikan suatu bangun
atau belum. Sifat properti juga mirip emas yaitu semakin lama semakin naik
harganya. Namun perbedaannya adalah properti tidak se-liquid emas. Properti
tidak bisa cepat dijual dengan harga sesuai keinginan. Bila akan membeli
rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan pengembang
dapat dipercaya dan adanya perjanjian yang jelas, karena ada beberapa kasus,
27
setelah kita membayar, pembangunan rumah tidak dilanjutkan yang
mengakibatkan kerugian. Kesulitan investasi di bidang properti adalah biaya
yang dikeluar sangat besar.
28
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Tingkat Investasi Di Indonesia, di investasikan pada sektor pertanian, sektor
perdagangan, serta sektor diluar negeri sebagai sektor perdaganan luar. Dengan
memperhitungkan gross domestic product dalam ukuran utama bagi aktivitas
perekonomian nasional, yang mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang
diproduksi oleh sumber daya yang ada dalam suatu negara.
Investasi tetap yang menurun serta melemahnya konsumsi masyarakat
belakangan ini telah menurunkan pertumbuhan PDB Indonesia. Namun pertumbuhan
Indonesia masih relatif tangguh dibanding negara-negara lain yang mengekspor
komoditas ke Tiongkok, seperti Brasil dan Afrika Selatan.
Investasi tetap memberi kontribusi 1,4% kepada pertumbuhan PDB tahun-ke-
tahun pada kuartal pertama 2015 – atau setengah dari rata-rata kontribusi per tahun
selama 2010-2012. Konsumsi masyarakat hanya tumbuh 4,7% tahun-ke-tahun pada
kuartal pertama, dibandingkan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 5,3% tahun lalu.
Konsumsi masyarakat merupakan 55% sumber total belanja PDB dan berdampak
besar pada pertumbuhan.
29
SARAN
1. Indonesia harus bisa membenahi terlebih dahulu sistem politik dan hukum
agar para investor akan lebih banyak yang tertarik untuk menginvestasi di
Indonesia.
2. Tidak mempersulit para investor dengan peraturan – peraturan yang
menyebabkan mereka tidak mau berinvestasi.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dengan memberikan
pelatihan – pelatihan tentang industrilialisasi.
4. Jangan selalu menjadi pekerjanya saja tapi cobalah untuk menjadi seseorang
yang mengendalikan para pekerja dari luar.
5. Memperbaiki infrastruktur yang dapat dimanfaatkan bagi para investor
maupun para pekerjanya.
30
DAFTAR PUSTAKA
 Kantor Badan Pisat Statistika (BPS), Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia
 Diakses melalui web
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=faktor+yang+mempengaruhi+investa
si+dalam+perekonomian+&source=web&cd=2&ved=0CCQQFjAB&url=http%3
A%2F%2Fbappeda.semarang.go.id%2Fuploaded%2Fpublikasi%2FEVALUASI_
FAKTOR_INVESTASI-
NUGROHO.pdf.pdf&ei=5EeRT4HrK8rMrQf_h4zyBA&usg=AFQjCNHxaJWU
dLRiu5Y1oJjktS2antiT2A&cad=rja , 15 mei 2016
 Diakses melalui web
http://www.scribd.com/doc/19613054/Faktor-Mempengaruhi-Perubahan-
Struktur-Ekonomi-Negara , 15 mei 2016
 Diakses melalui web
http://putrijulaiha.wordpress.com/2010/12/26/99/ , 15 mei 2016
31
LAMPIRAN – LAMPIRAN
32
33
34
35
36

More Related Content

What's hot

Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Operator Warnet Vast Raha
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
Indra Saputra
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadap
Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2
Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1
Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3
Yasirecin Yasir
 
perencanaan dan penganggaran bisnis
perencanaan dan penganggaran bisnis perencanaan dan penganggaran bisnis
perencanaan dan penganggaran bisnis
FebbyPerlica
 
Perencanaan dan Penganggaran Bisnis
Perencanaan dan Penganggaran BisnisPerencanaan dan Penganggaran Bisnis
Perencanaan dan Penganggaran Bisnis
FebbyPerlica
 
Teori Investasi
Teori Investasi Teori Investasi
Teori Investasi
Diana Wattimanela
 
Materi 1-pengertian-investasi
Materi 1-pengertian-investasiMateri 1-pengertian-investasi
Materi 1-pengertian-investasiFathur Marah
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
jeanrudolf
 
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesiaKel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
FitriAyu27
 
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA""MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
Ibnu Siroj
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
MUHAMAD ZAKY MUJAHID
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
evlyn selmarisda brilliani
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikUmi Hanik
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
alifbapuk123
 
Imamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxcImamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxc
I'am Santoso
 
Makalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnMakalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnIbnu Siroj
 

What's hot (20)

Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
 
Definisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantarDefinisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantar
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadap
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3
 
perencanaan dan penganggaran bisnis
perencanaan dan penganggaran bisnis perencanaan dan penganggaran bisnis
perencanaan dan penganggaran bisnis
 
Perencanaan dan Penganggaran Bisnis
Perencanaan dan Penganggaran BisnisPerencanaan dan Penganggaran Bisnis
Perencanaan dan Penganggaran Bisnis
 
Teori Investasi
Teori Investasi Teori Investasi
Teori Investasi
 
Materi 1-pengertian-investasi
Materi 1-pengertian-investasiMateri 1-pengertian-investasi
Materi 1-pengertian-investasi
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesiaKel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
 
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA""MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
 
Imamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxcImamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxc
 
Makalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnMakalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of return
 

Viewers also liked

DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
jurnal investasi
jurnal investasijurnal investasi
jurnal investasi
Mas Yono
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaSuaditya Dika
 
Analisis investasi aset riil 1213-fix-edar
Analisis investasi aset riil   1213-fix-edarAnalisis investasi aset riil   1213-fix-edar
Analisis investasi aset riil 1213-fix-edarWelly Tjoe
 
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri IndonesiaLaporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
PT Indo Analisis
 
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
Puput Waryanto
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambiMakalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambiDenra Razak
 
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Hardi yuan
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Oswar Mungkasa
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
Futurum2
 
Alasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasiAlasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasiPuw Elroy
 
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennySlide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Benny Siallagan
 
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014PA Rianto
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
Joel mabes
 
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013Dewi Kartika
 
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Eko Wahyu H
 
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Mindmore Communications
 

Viewers also liked (20)

DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
jurnal investasi
jurnal investasijurnal investasi
jurnal investasi
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
 
Analisis investasi aset riil 1213-fix-edar
Analisis investasi aset riil   1213-fix-edarAnalisis investasi aset riil   1213-fix-edar
Analisis investasi aset riil 1213-fix-edar
 
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri IndonesiaLaporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
 
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
 
Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
 
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
“Studi perbandingan pola konsumsi pangan dan non pangan rumah tangga kaya dan...
 
Makalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambiMakalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambi
 
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Alasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasiAlasan seseorang berinvestasi
Alasan seseorang berinvestasi
 
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennySlide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
 
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
 
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
 
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
 
TEORI INVESTASI
TEORI INVESTASITEORI INVESTASI
TEORI INVESTASI
 
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
 

Similar to Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016

6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
Kennedi Sembiring
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
AnnisaDinda5
 
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orbaMakalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
rohanapsj
 
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerahMateri 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
firdaanggraeni2
 
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiMakalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Nasruddin Asnah
 
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...jelita249
 
Pkn kehidupan berbanagsa dan bernegara
Pkn kehidupan berbanagsa dan bernegaraPkn kehidupan berbanagsa dan bernegara
Pkn kehidupan berbanagsa dan bernegara
rahmatbuludawa1
 
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdfresume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
iyuliarthawan87
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
Ruri1139
 
PPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdfPPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdf
Linda Andhara
 
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi DaerahPeran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerahchocolate1990
 
Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3 kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14
Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3   kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3   kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14
Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3 kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14
Intan Permatasari
 
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
Uofa_Unsada
 
1. whole of government
1. whole of government1. whole of government
1. whole of government
dillaazhar
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
Deska13
 
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
National Institute of Public Administration, Republic of Indonesia
 
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
Dadang Solihin
 
Modul whole of government cetak
Modul whole of government cetakModul whole of government cetak
Modul whole of government cetak
Harun Surya
 
Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...
Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...
Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...
M Abdul Aziz
 

Similar to Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016 (20)

6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
 
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orbaMakalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
 
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerahMateri 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
 
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam EkonomiMakalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
 
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
 
sistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesiasistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesia
 
Pkn kehidupan berbanagsa dan bernegara
Pkn kehidupan berbanagsa dan bernegaraPkn kehidupan berbanagsa dan bernegara
Pkn kehidupan berbanagsa dan bernegara
 
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdfresume jurnal I Gede mooc  2023 terbaru.pdf
resume jurnal I Gede mooc 2023 terbaru.pdf
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 
PPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdfPPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdf
 
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi DaerahPeran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
 
Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3 kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14
Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3   kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3   kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14
Perencanaan pembangunan ekspor revisi 3 kelompok 3 revisi p djoko-4 jan 14
 
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
 
1. whole of government
1. whole of government1. whole of government
1. whole of government
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
 
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
 
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
lmplementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Sesanti Bhinneka Tung...
 
Modul whole of government cetak
Modul whole of government cetakModul whole of government cetak
Modul whole of government cetak
 
Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...
Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...
Company Profile PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Perilaku Organisasi (Maka...
 

More from Kartika Dwi Rachmawati

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
Kartika Dwi Rachmawati
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
Kartika Dwi Rachmawati
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
Kartika Dwi Rachmawati
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
Kartika Dwi Rachmawati
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
Kartika Dwi Rachmawati
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Kartika Dwi Rachmawati
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
Kartika Dwi Rachmawati
 
Net Present Value and Other Investment Rules
Net Present Value and Other Investment RulesNet Present Value and Other Investment Rules
Net Present Value and Other Investment Rules
Kartika Dwi Rachmawati
 
Makalah Zakat
Makalah ZakatMakalah Zakat
Makalah Zakat
Kartika Dwi Rachmawati
 

More from Kartika Dwi Rachmawati (20)

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
 
Net Present Value and Other Investment Rules
Net Present Value and Other Investment RulesNet Present Value and Other Investment Rules
Net Present Value and Other Investment Rules
 
Makalah Zakat
Makalah ZakatMakalah Zakat
Makalah Zakat
 

Recently uploaded

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 

Recently uploaded (13)

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 

Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016

  • 1. TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA Disusun Oleh: 1. Kartika Dwi Rachmawati (1415010013) 2. Siti Arum Rahmaniah (1415010038) 3. Vikha Nur Octaviani (1415010026) POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas ini guna memenuhi tugas mata kuliah Makro Ekonomi. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, bimbingan dari Bapak Munas selaku dosen pada mata kuliah ini, serta bantuan dari teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing , kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Depok, Mei 2016 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii ABSTRAK ................................................................................................................................ iv Tingkat Investasi Di Indonesia ................................................................................. iv BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3 1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................4 1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................5 2.1 Pengertian Investasi..........................................................................................5 2.2 Investasi Dalam Pembanguan di Indonesia......................................................5 2.3 Pentingya Investasi Bagi Pertumbuhan Ekonomi ...........................................8 2.4 Kinerja Investasi Di Indonesia .........................................................................9
  • 4. iii 2.5 Arti GDB Sebagai Indikator Kemakmuran....................................................12 2.6 Manfaat Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional ...........13 2.7 Pengaruh Investasi Dalam Prekonomian Indonesia .......................................15 2.8 Alasan Mendasar Mengapa Indonesia Membutuhkan Investasi Asing .........15 2.9 Ketentuan Hukum Investasi Di Indonesia......................................................16 2.10 Gambaran Umum Investasi Tahun 2012 Triwulan II/2015........................20 2.11 Jenis – Jenis Investasi .................................................................................22 BAB III PENUTUP ................................................................................................................28 KESIMPULAN........................................................................................................28 SARAN ....................................................................................................................29 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................30 LAMPIRAN – LAMPIRAN....................................................................................................31
  • 5. iv ABSTRAK Tingkat Investasi Di Indonesia OLEH: KARTIKA DWI RACHMAWATI 1415010013 SITI ARUM RAHMANIYAH 1415010038 VIKHA NUR OCTAVIANI 1415010026 Kata investasi di Indonesia tidaklah asing, banyak masyarakat yang telah terjun di dalam dunia ini. salah satu contohnya adalah berinvestasi dalam bentuk saham. Investor yang mengharapkan capital gain memiliki prediksi serta pengharapan akan adanya kenaikan harga pada saham yang ingin dibelinya pada saat melakukan pembelian. Selain itu dalam dunia investasi ini, suku bunga sangat berpengaruh. Apabila suku bunga lebih tinggi dari tingkat pengembalian modal, maka investasi yang direncanakan tidak menguntungkan. Oleh sebab itu, dalam kegiatan investasi hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Menurut ahli ekonomi klasik, dalam perekonomian suku bunga selalu mengalami perubahan. Dan perubahan itulah yang akan menyebabkan seruh tabungan
  • 6. v yang diciptakan sector rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama besarnya dengan jumlah investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Alasan mengapa para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa perubahan yang dapat dengan mudah berlaku pada suku bunga akan menjamin terciptanya kesamaan antara jumlah tabungan yang akan disediakan rumah tangga dan jumlah investasi yang akan dilakukan oleh pengusaha adalah karena suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Keynes tetap megetahui bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup menentukan didalam pertimbangan para pengusaha dalam melakukan investasi. Tetapi disamping itu terdapat beberapa faktor penting lainnya, seperti keadaan perekonomian masa kini, ramalan perkembangan dimasa yang akan datang, dan perkembangan tegnologi. Lewat penelitian kali ini penulis mencoba melakukan replikasi terhadap pendapat yang telah diutarakan oleh Keynes, namun dengan periode data yang berbeda. Penulis ingin menguraikan penjelasan mengenai investasi yang telah dilakukan dalam 5 tahun terakhir dibeberapa sector dalam negeri. Selain itu juga ingin menguraikan mengenai investasi selama 5tahun belakangan ini yang terjadi di Luar Negeri.
  • 7. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya lokal. Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Demokrasi yang semakin membaik di Indonesia membuat perbaikan ekonomi semakin membaik dan jumlah kelas menengah semakin bertambah. Banyak pemimpin lokal yang menumbuhkan harapan akan adanya perubahan positif di Indonesia. Mereka akan menjadi katalisator ekonomi Indonesia. Indonesia merupakan salah satu tujuan Investasi dari Negara lain alasannya yaitu Pertama, perekonomian Indonesia saat ini sedang sehat. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang menembus angka US$ 26 Triliun pada 2014, Indonesia telah berubah menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Salah satu faktor yang memicu perekonomian Indonesia adalah pertumbuhan kelas menengah dan pertumbuhan ekonomi makro yang stabil.
  • 8. 2 Kedua, stabilitas politik. Ketika reformasi dimulai yang ditandai dengan tumbangnya Soeharto pada tahun 1998, banyak pengamat meramalkan bahwa Indonesia akan terpecah-pecah seperti Rusia. Akan terjadi ‘balkanisasi’ di Indonesia. Ramalan demikian tidak terjadi karena baik pemerintah maupun masyarakat sama- sama berkomitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Transisi politik di Indonesia berjalan damai. Demokrasi semakin bertumbuh dan bahkan menjadi contoh bagi dunia. Sejak tahun 2004 Indonesia sudah menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Kepala Daerah, secara langsung dan damai. Kondisi politik yang aman tentu sangat baik bagi iklim ekonomi dan bisnis. Ketiga, iklim investasi. Peraturan penanaman modal di Indonesia sudah direvisi. Tidak ada lagi batasan 30 tahun untuk izin penanaman modal asing, juga tidak berlaku lagi UU No 1 tahun 1967 tentang divestasi. Peraturan yang baru tidak melarang perubahan modal. Sejak tahun 2004, semua penduduk Indonesia yang ingin mendirikan usaha akan mendapat pelayanan lebih mudah dan cepat. Target untuk meningkatkan kemudahan penyelenggaraan bisnis itu dilakukan mulai dari ketika memulai usaha, saat pemasangan jaringan listrik, pengurusan izin konstruksi, hingga pengajuan kredit. Keempat, pelayanan terpadu satu pintu. Rata-rata pemerintah daerah sudah mendorong pelayanan terpadu satu pintu. Presiden Joko Widodo adalah contoh konkret keberhasilan kebijakan satu pintu. Ketika menjadi Wali Kota Solo, Jokowi berhasil menyulap kota Solo (Surakarta) menjadi daerah yang bergeliat dan tumbuh.
  • 9. 3 Kelima, Indonesia kaya akan sumber daya alam. Indonesia merupakan negara kaya sumber daya alam, entah laut maupun darat. Bahkan dari prospek mineral, Indonesia lebih menarik dibandingkan negara lain seperti Afrika Selatan, Australia, dan Kanada. Sumber daya alam merupkan peluang berinvestasi lebih intensif. Pengembangan SDA di Indonesia masih jauh dari harapan. Keenam, pasar domestik sangat menarik. Lebih dari 53 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan dan telah mengadopsi gaya hidup modern. Kelas ekonomi menengah yang terus berkembang terus mendukung PDB. Lihat saja misalnya pada 2010, sekitar 56,7 persen nilai PDB bersumber dari konsumsi pribadi. Pada 2010, 56,6 persen dari jumlah populasi berasal dari kelas menengah yang tumbuh dari angka 37,7 persen pada 2003. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh peran investasi terhadap tingkat pendapatan prekonomian Indonesia. 2. Apakah ada hubungan dengan laju pertembuhan ekonomi diIndonesia peran investasi
  • 10. 4 1.3Tujuan Penulisan 1. Guna menyelesaikan tugas ekonomi makro 2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan investasi di Indonesia pada tahun 2012 - 2015 1.4 ManfaatPenulisan Didalam penulisan ini, penulis selalu mengupayakan agara apa yang telah disusun ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat baik itu untuk kepentingan orang-orang yang berkaitan dengan hal tersebut.
  • 11. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 PengertianInvestasi Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. 2.2 Investasi DalamPembanguan di Indonesia Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa
  • 12. 6 tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya. Sektor pertanian masih menjadi mayoritas dalam struktur perekonomian Indonesia, sesuai data BPS 2009 masih menyerap 42,76 persen dari tenaga kerja di Indonesia. Namun, pertumbuhan sektor pertanian kecil, yaitu rata-rata 0,29 persen. Di sisi lain sektor perdagangan, hotel dan restoran menyerap 20,05 persen tenaga kerja dengan pertumbuhan yang lebih besar, yaitu 1,36 persen.Dengan memperhatikan data ini, maka dua sektor tersebut perlu menjadi perhatian dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di dalam
  • 13. 7 negeri dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki merupakan target utama yang sangat relevan dengan upaya mengentaskan kemiskinan. Sektor perdagangan di sisi lain merupakan sektor dengan pertumbuhan yang tinggi. Optimalisasi sektor ini dapat dilakukan dengan meningkatkan konektivitas antardaerah, sehingga berbagai sumber daya yang ada di daerah dapat dimobilisasi ke berbagai daerah lainnya. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri melalui perdagangan dalam negeri akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian di daerah. Pembukaan jalur transportasi terbukti merupakan faktor yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian suatu daerah. Selain faktor yang disampaikan di atas, faktor persaingan eksternal, seperti perdagangan bebas, memberikan pengaruh bagi perkembangan sektor riil di Indonesia. Perdagangan bebas ini akan memberikan tantangan bagi perkembangan industri di dalam negeri. Peluang dan hambatan dihadapi oleh pelaku usaha di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan daya saing pelaku usaha di Indonesia, sehingga mereka memperoleh kemampuan untuk bersaing. Penyediaan kebutuhan mendasar, seperti infrastruktur, adalah faktor utama yang harus disediakan. Selain itu perangkat soft structure, seperti birokrasi dan perizinan, juga perlu ditingkatkan oleh pemerintah. Penurunan suku bunga juga harus dikedepankan untuk menggairahkan investasi. Kendala/ seretnya lalu lintas kredit sangat komplex. Tidak hanya dilihat dari suku bunga saja. Dengan pendekatan ekonomi industri, structure, perilaku dan
  • 14. 8 performance diluar intermediasi mencari keuntungan, menyebabkan uang yang yang beredar bisa dikendalikan, inflasi juga terkendali, kurs dollar pun stabil. Searah dengan tujuan utama Bank Indonesia, menurut data Bank Indonesia, dapat menghimpun dana mencapai 2000 trilyun. Tetapi hanya 75% dari dana tersebut,yang disalurkan ke kredit. Sehingga terdapat 25% dana (+- 500Trilyun) yang tidak tersalur ke kredit. Suku bunga kredit yang sampai saat ini masih tinggi dalam kisaran 12% pada bank umum, walaupun BI rate sudah turun di 6,5%, ternyata kurang berhasil menekan suku bunga tabungan dan suku bunga kredit. Dengan melihat struktur pasar yang cenderung oligopolistik, menyebabkan kaku dalam penetapan suku bunga. Walaupun dipacu dengan BI rate melalui suku bunga sertifikat BI,yang menentukan tingkat bunga adalah persaingan antar bank itu sendiri. 2.3 Pentingya Investasi BagiPertumbuhan Ekonomi Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam setiap upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi baru bagi perluasan penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan penanggulangan kemiskinan. Melalui peningkatan kegiatan investasi, baik dalam bentuk akumulasi kapital domestik maupun luar negeri, akan menjadi faktor pengungkit yang sangat dibutuhkan bagi suatu negara dalam menggerakan mesin ekonomi mengawal pertumbuhan yang berkelanjutan. Peningkatan investasi diharapkan akan berperan sebagai medium transfer teknologi dan manajerial yang pada akhirnya akan berkonstribusi terhadap meningkatnya produksi dan produktivitas, serta daya saing ekonomi suatu bangsa.
  • 15. 9 Secara sederhana, pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan ke kondisi yang lebih baik. Kegiatan investasi telah memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong kinerja laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, mendorong timbulnya industri pasokan bahan baku lokal, proses alih teknologi dan manajemen, serta manfaat bagi investor lokal. Manfaat yang paling menonjol adalah berkembangnya kolaborasi yang saling menguntungkan dan terjalin antar investor asing dengan kalangan pebisnis lokal, bisnis dan industri komponen berkembang dengan pesat, termasuk berbagai kegiatan usaha yang berorientasikan ekspor. 2.4 Kinerja InvestasiDi Indonesia Pada Tahun 2012 tampaknya merupakan tonggak emas sejarah kinerja investasi Indonesia, meskipun dibayang-bayangi kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan bagi ekspansi peningkatan kegiatan investasi, namun kinerja investasi di Indonesia dalam tahun-tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Data yang dilansir Badan Pusat Statistika (BPS), membuktikan hal tersebut, hal ini terlihat dari kinerja investasi pada triwulan II atau hingga September 2012, yang telah menembus angka Rp 229 triliun atau 81,1% dari target tahun ini, realisasi investasi tersebut meningkat sekitar 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
  • 16. 10 Hal ini berdampak positip terhadap penambahan pendapatan (produk domestik bruto/PDB). Salah satu hal yang menggembirakan dalam struktur realisasi investasi di Indonesia tersebut adalah mulai terjadinya pemerataan, tercermin dari porsi investasi di luar Jawa yang terus naik. Pada Januari–September 2012, investasi di luar Jawa mencapai Rp107,0 triliun atau 46,5 persen di antara total investasi. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp81,1 triliun atau 44,8 persen di antara total realisasi investasi, pemerataan investasi ini sangat penting untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Capaian kinerja investasi tersebut di atas, sesungguhnya menunjukkan indikator mulai berhasilnya berbagai upaya perbaikan iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan investasi dan memberikan nilai tambah dan daya saing perekonomian nasional, di sisi lain, kinerja investasi menunjukkan meningkatkan kepercayaan dunia usaha kepada Indonesia, jumlah penduduk yang besar serta meningkatnya jumlah kelas menengah menjadi daya tarik utama bagi kegiatan investasi, disamping terus membaiknya makro ekonomi Indonesia. Jujur harus diakui bahwa capaian kinerja di bidang investasi sebagaimana yang dijelaskan di atas bukanlah tanpa hambatan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam memanfaatkan “golden opportunity” yang kita miliki dan memelihara “angsa bertelur emas”, yang ada, perlu mempersiapkan diri secara dini agar kita tidak tergilas oleh derasnya gelombang globalisasi dan jelang berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean Tahun 2015 mendatang.
  • 17. 11 Trend ke depan, investasi di Indonesia tak lagi mengacu pada asumsi makro, melainkan pada iklim investasi atau tempat tujuan investasi itu berada, sungguh- sungguh dan kerja keras semua pihak untuk memastikan kesiapan kita dalam menghadapi persaingan global, kasus “pemerasan” dalam pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Buol, maraknya aksi unjuk rasa di DKI akhir- akhir ini pasca penetapan UMP DKI Jakarta, serta berbagai masalah kebijakan di daerah, seperti; pembebasan lahan, pungutan, izin usaha, telah menimbulkan rasa was-was kalangan investor terhadap masa depan investasinya, bahkan berkembang wacana untuk merelokasi kegiatan investasi ke tempat yang lebih menguntungkan. Maraknya aksi demo buruh melakukan mogok kerja dan penyimpangan kewenangan pemerintah daerah secara kumulatif akan memukul iklim investasi nasional. Alasannya, para investor akan melihat Indonesia bukan sebagai negara yang kondusif untuk menanamkan modal. Padahal, datangnya investasi akan menyerap tenaga kerja oleh karena itu orientasi pada pembangunan ekonomi nasional dan lokal perlu dibuat agar lebih mendekatkan pada kepentingan kehadiran calon investor. Penyaluran aspirasi buruh agar dilakukan dengan tertib dan kepala dingin serta mengefektifkan forum bipartit, tripartit dan saluran resmi lainnya agar tidak ditunggangi untuk kepentingan jangka pendek, tekanan-tekanan yang menuntut keadilan dan perbaikan kesejahteraan karyawan didasari atas upaya mencari titik temu, mencari solusi-solusi kompromi demi kepentingan kelangsungan hidup usaha. Janganlah tujuan-tujuan politik dan kepentingan dari segelintir kelompok dicampur- adukkan dalam proses pemberian perijinan investasi dan usaha dengan memperpanjang jalur birokrasi.
  • 18. 12 Proses otonomi daerahpun perlu dilakukan dengan bijak tanpa membebani kepentingan dunia usaha secara berkelebihan. Proses pencarian dan penetapan sumber-sumber keuangan pemerintahan daerah hendaknya dapat dilakukan dengan memperhatikan keberlangsungan dan eksistensi perusahaan-perusahaan yang telah bermukim lama di daerah. Budaya melayani kepentingan calon investor baru perlu ditanamkan diseluruh jajaran aparat birokrasi pemerintahan. Dalam hal ini perlu dimengerti bahwa wilayah atau kawasan tempat berusaha tidak lagi dapat ditawarkan dan dipromosikan dengan mudah. Masih ada ratusan alternatif tempat usaha di berbagai lokalitas di penjuru dunia yang memiliki aksesibilitas ke pasar global. Tidak ada cara yang lebih baik apabila birokrat pemerintahan memberikan pelayanan yang terbaik, memangkas birokrasi, mengurangi beban-beban usaha yang berlebihan, menciptakan iklim investasi dan usaha. 2.5 Arti GDB SebagaiIndikator Kemakmuran Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis. GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu
  • 19. 13 saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang. GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market. Jika GDP (persentase) naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal. 2.6 ManfaatInvestasi Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional Ada beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:
  • 20. 14 1. Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru. 2. Investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor jasa/pelayanan). 3. Investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor. 4. Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan. Kedua hal ini, sangat krusial uuntuk kelangsungan pembangunan. 5. Sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi asing untuk menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan karena sumberdaya- sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi. 6. Para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan.
  • 21. 15 2.7 Pengaruh InvestasiDalam PrekonomianIndonesia Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya. 2.8 Alasan MendasarMengapa Indonesia Membutuhkan InvestasiAsing Melihat kondisi Indonesia setidaknya ada lima alasan mendasar mengapa Indonesia membutuhkan investasi asing saat ini:  Penyediaan lapangan kerja
  • 22. 16  Mengembangkan industri subsitusi impor untuk menghemat devisa Kehadiran penanaman modal asing dapat dipergunakan untuk membantu mengembangkan industri subsitusi impor dalam rangka menghemat devisa.  Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non-migas untuk mendapatkan devisa.  Pembangunan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan untuk membangunInfrastruktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api dan lain-lain.  Alih teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing adalah untuk mewujudkan alih teknologi. 2.9 Ketentuan Hukum InvestasiDi Indonesia Pengaturan tentang kegiatan penanaman modal di Indonesia diatur dalamUU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, disebutkan bahwa kegiatan penanaman modal diselenggarakanberdasarkan asas kepastian hukum. Sementara itu yang dimaksud dengan“asas kepastian hukum” adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalamsetiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman modal.2 Dalamkonteks ini yang dimaksud dengan kepastian hukum adalah adanyakonsistensi peraturan dan penegakan hukum di Indonesia. Konsistensi
  • 23. 17 peraturan ditunjukkan dengan adanya peraturan yang tidak salingbertentangan antara satu peraturan dengan peraturan yang lain, dan dapatdijadikan pedoman untuk suatu jangka waktu yang cukup, sehingga tidak terkesan setiap pergantian pejabat selalu diikuti pergantian peraturan yangbisa saling bertentangan.  Penjelasan Pasal 12 ayat (1) menyebutkan, bahwa bidang usaha atau jenis usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan ditetapkan melalui Peraturan Presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaitu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).  Pasal 12 ayat (2) menetapkan, bahwa bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah: - Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan - Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang- undang. Dalam penjelasannya yang dimaksud dengan “alat peledak” adalah alat yang digunakan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.  Ayat (3) pasal ini menyatakan, bahwa Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya.  Selanjutnya ayat (4) menjelaskan Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan serta daftar bidang
  • 24. 18 usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden.  Pasal 12 ayat (5) menyatakan Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk Pemerintah.  Sebagai pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut di atas Pemerintah telah mengeluarkan, Peraturan Presiden. Pertama, Peraturan Presiden No. 76 Tahun 2007tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan BidangUsaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal. Kedua,Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutupdan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal jo.Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No.77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yangerbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal.  Pasal 13 ayat (1) menyatakan Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi serta bidang usaha yang terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus bekerja sama dengan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
  • 25. 19  Pasal 14 menyebutkan setiap penanam modal berhak mendapat: a) Kepastian hak, hukum, dan perlindungan; b) Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya; c) Hak pelayanan; dan d) Berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan  Pasal 15 menetapkan setiap penanam modal berkewajiban: a) Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik; b) Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; c) Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal; d) Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; dan e) Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.  Pasal 16 undang-undang ini mengatur tentang tanggung jawab penanam modal, dimana setiap penanam modal bertanggung jawab: a) Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b) Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c) Menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli, dan hal lain yang merugikan negara;
  • 26. 20 d) Menjaga kelestarian lingkungan hidup; e) Menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja; dan f) Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.10 Gambaran Umum Investasi Tahun 2012 Triwulan II/2015 Selama tahun 2012 – triwulan II/2015, perkembangan investasi cukup fluktuatif. Investasi mengalami penurunan pada triwulan II/2012. Hal ini disebabkan menurunnya transaksi di pasar keuangan pada triwulan-triwulan tersebut. Memasuki triwulan III/2012 investasi mengalami peningkatan arus investasi yaitu dari Rp 1.581,19 triliun (pada triwulan II/2012) menjadi Rp 1.933,1 triliun atau naik sebesar 22,26%. Investasi di triwulan III/2012 tersebut merupakan perkembangan investasi tertinggi selama tahun 2012.
  • 27. 21 Arus investasi yang terjadi pada tahun 2013 hingga 2015 juga berfluktuasi. Investasi menurun cukup drastic di triwulan IV/ 2013 dengan penambahannya hanya sebesar RP1.266,82 triliun, penambahan sebelumnya mencapai Rp 2.199,96 triliun di triwulan III/2013. Pola perkembangan investasi financial serupa dengan pola yang terjadi pada perkembangan total investasi. Pada grafik 5.5 Jelas terlihat bahwa perkembangan arus investasi financial selalu searah dengan perkembangan total investasi. Penurunan arus total investasi yang cukup dalam yang terjadi pada triwulan I/2013 dan triwulan IV/2013, disebabkan oleh penurunan arus investasi financial di triwulan tersebut. Gambaran berbeda terjadi pada investasi non financial. Selama tahun 2012 sampai triwulan II/2015 , investasi ini menunjukan trend yang terus meningkat. Namun disetiap triwulan IV, investasi ini selalu mengalami penurunan di bandingkan trieulan sebelumnya. Penurunan yang terjadi di triwulan tersebut disebabkan adanya penurunan pada perubahan inventory dari triwulan sebelumnya.
  • 28. 22 Pada umumnya peran investasi financial lebih dominan dari investasi non financial, seperti terlihat pada III/2012 dan III/2013. Namun pada triwulan II/2014 peran investasi nonfinancial lebih dominan (seperti terlihat pada grafik 5.6). Hal ini disebabkan adanya perlambatan pada investasi financial dibandingkan investasi non financial di triwulan tersebut. 2.11 Jenis – Jenis Investasi Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain: 1. Tabungan Tabungan disini dalam artian menyimpan uang di Bank. Bank akan menyimpan uang kita dalam periode tertentu sesuai keinginan kita. Kita bebas mengambilnya kapan saja baik itu secara langsung di teller atau melalui transaksi elektronis. Nilai dalam tabungan kita bisa cepat habis karena sering diambil untuk keperluan Tabungan merupakan investasi paling mudah, paling
  • 29. 23 tidak beresiko, namun memiliki keuntungan yang sangat sedikit. Ada resiko, ada profit. Jika resiko kecil, profit juga kecil. Mungkin malah berkurang karena kita mendapatkan segudang fasilitas dari Bank yang memudahkan kita dalam mengatur uang sendiri. Biasanya bunga bank itu sekitar 1% setahun (CMIIW). 2. Deposito Deposito adalah menyimpan uang di Bank dalam periode tertentu. Uang yang sudah disimpan dalam bentuk deposito hanya bisa diambil jika sudah jatuh tempo. Jika belum jatuh tempo diambil, maka akan ada penalti atas kesepakatan yang sudah dilakukan. Investasi jenis ini juga memiliki profit rendah karena resikonya kecil. Kita tidak perlu action apapun kecuali setor uang diawal saja. Investasi ini memiliki profit lebih besar daripada tabungan karena kita diikat oleh periode tertentu. Bunga deposito saat ini sekitar 5% per tahun. Investasi jenis ini biasanya membutuhkan uang yang tidak besar. Biasanya ada range untuk deposito sekian juta nanti masuk kategori mana. 3. Reksadana Reksadana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Bila mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk para investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru memulai untuk berinvestasi. Jenis risikonya berbeda, tergantung jenis risiko
  • 30. 24 yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Reksadana ini bisa dikatakan jembatan atau latihan untuk melakukan investasi yang riil karena kita bisa melihat apa saja investasi yang baik. Si manager investasi pasti mengumumkan mereka investasi apa aja, dimana saja, dan berapa profitnya. Dari situ nanti kita bisa terbuka pemikirannya untuk melakukan investasi sendiri. Tentu dengan perhitungan yang matang. Namun kerugian dari reksadana sendiri adalah kita bisa saja kurang puas dengan pencapaian yang didapat oleh manager investasi. Keuntungan tergantung dari hasil investasinya dan tentu saja ada biaya yang harus diberikan untuk pengelolanya. 4. Obligasi Obligasi adalah surat hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berhutang akan memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian hutang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang dari negara. Obligasi memiliki keuntungan yang lebih besar secara profit. Biasanya lebih besar daripada deposito. Namun jangka waktu pelunasan obligasi lebih dari 1 tahun. Hal ini akan membuat kita kurang liquid. Jika ingin mendapatkan uang kita harus menunggu tanggal jatuh tempo. Selain itu, jika perusahaannya bangkrut,
  • 31. 25 uang kita pastinya tidak akan kembali. Inilah resiko investasi. Semakin besar investasi, semakin besar profitnya. Saat ini, bunga obligasi rata2 6-9%. 5. Saham Saham merupakan tawaran perusahaan kepada kita untuk menginvestasikan uang kita kepada mereka. Dengan itu, kita bisa memiliki bagian dari perusahaan tersebut sesuai dengan porsinya. Uang yang diberikan akan digunaakan sebagai modal perusahaan tersebut mengembangkan usahanya. Orang yang membeli saham tersebut akan mendapatkan profit yang disebut deviden. Saham ini bersifat fluktuatif tergantung pasar saham. Biasanya kalau perusahaannya sehat dan memiliki pergerakan positif, maka nilai saham akan naik, begitu juga sebaliknya. Jika kita optimis nilai saham dari perusahaan tertentu itu baik maka segeralah membeli sahamnya. Jual beli saham dilakukan di perusahaan sekuritas.Profitnya tidak bisa ditentukan karena tergantung dari performa perusahaan tersebut. Bisa untuk berlipat-lipat, bisa juga rugi babak belur. Ingat, semakin tinggi resiko, semakin besar profit. 6. Emas Saat ini, emas mulai populer dalam melakukan investasi kecil maupun besar. Kenapa emas populer? Karena nilai emas selalu naik setiap tahunnya. Kebutuhan orang akan emas semakin besar dan tidak diimbangi dengan produksi yang meningkat. Selain itu emas sangatlah liquid, artinya bisa diuangkan kapan saja, tinggal ke toko emas atau di gadai. Harga emas saat ini
  • 32. 26 berkisar di antar 422.000 per gram. Emas ini bervariasi, ada emas berbentuk batangan, coin, atau perhiasan. Biasanya emas batangan dan coin adalah emas murni yaitu emas dengan kadar 24 karat, dengan kemurnian 99.999%. Jika emas perhiasan tergantung campuran dan modelnya. Biasanya lebih murah daripada emas murni dengan berat yang sama. Berat emas bervariasi mulai dari 1 gr, 5gr, 10 gr, dsb. Ada juga yang 1kg. Karena harga emas semakin lama semakin naik, maka segeralah beli emas saat ini juga. Jika ingin berinvestasi yang mudah dan mudah dicairkan. Resiko dari investasi emas ini adalah resiko dicuri orang. Emas merupakan benda berujud dan tidak ada tanda bukti kepemilikan (hanya sertifikat emas saja). Jadi jika dicuri orang, maka orang tersebut dengan mudah menjualnya ditoko emas. Jika ingin mengunci resiko (tidak ingin beresiko dicuri orang) maka simpanlah ditempat aman atau disimpan di bank (gadai). Tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan. Kenaikan emas tiap tahun berkisar 30%. 7. Properti Properti disini bisa dikatakan tanah, rumah, ruko, dsb. Setiap lahan yang menjadi hak milik kita adalah properti entah lahan itu sudah didirikan suatu bangun atau belum. Sifat properti juga mirip emas yaitu semakin lama semakin naik harganya. Namun perbedaannya adalah properti tidak se-liquid emas. Properti tidak bisa cepat dijual dengan harga sesuai keinginan. Bila akan membeli rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan pengembang dapat dipercaya dan adanya perjanjian yang jelas, karena ada beberapa kasus,
  • 33. 27 setelah kita membayar, pembangunan rumah tidak dilanjutkan yang mengakibatkan kerugian. Kesulitan investasi di bidang properti adalah biaya yang dikeluar sangat besar.
  • 34. 28 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Tingkat Investasi Di Indonesia, di investasikan pada sektor pertanian, sektor perdagangan, serta sektor diluar negeri sebagai sektor perdaganan luar. Dengan memperhitungkan gross domestic product dalam ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasional, yang mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang ada dalam suatu negara. Investasi tetap yang menurun serta melemahnya konsumsi masyarakat belakangan ini telah menurunkan pertumbuhan PDB Indonesia. Namun pertumbuhan Indonesia masih relatif tangguh dibanding negara-negara lain yang mengekspor komoditas ke Tiongkok, seperti Brasil dan Afrika Selatan. Investasi tetap memberi kontribusi 1,4% kepada pertumbuhan PDB tahun-ke- tahun pada kuartal pertama 2015 – atau setengah dari rata-rata kontribusi per tahun selama 2010-2012. Konsumsi masyarakat hanya tumbuh 4,7% tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, dibandingkan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 5,3% tahun lalu. Konsumsi masyarakat merupakan 55% sumber total belanja PDB dan berdampak besar pada pertumbuhan.
  • 35. 29 SARAN 1. Indonesia harus bisa membenahi terlebih dahulu sistem politik dan hukum agar para investor akan lebih banyak yang tertarik untuk menginvestasi di Indonesia. 2. Tidak mempersulit para investor dengan peraturan – peraturan yang menyebabkan mereka tidak mau berinvestasi. 3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dengan memberikan pelatihan – pelatihan tentang industrilialisasi. 4. Jangan selalu menjadi pekerjanya saja tapi cobalah untuk menjadi seseorang yang mengendalikan para pekerja dari luar. 5. Memperbaiki infrastruktur yang dapat dimanfaatkan bagi para investor maupun para pekerjanya.
  • 36. 30 DAFTAR PUSTAKA  Kantor Badan Pisat Statistika (BPS), Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia  Diakses melalui web http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=faktor+yang+mempengaruhi+investa si+dalam+perekonomian+&source=web&cd=2&ved=0CCQQFjAB&url=http%3 A%2F%2Fbappeda.semarang.go.id%2Fuploaded%2Fpublikasi%2FEVALUASI_ FAKTOR_INVESTASI- NUGROHO.pdf.pdf&ei=5EeRT4HrK8rMrQf_h4zyBA&usg=AFQjCNHxaJWU dLRiu5Y1oJjktS2antiT2A&cad=rja , 15 mei 2016  Diakses melalui web http://www.scribd.com/doc/19613054/Faktor-Mempengaruhi-Perubahan- Struktur-Ekonomi-Negara , 15 mei 2016  Diakses melalui web http://putrijulaiha.wordpress.com/2010/12/26/99/ , 15 mei 2016
  • 38. 32
  • 39. 33
  • 40. 34
  • 41. 35
  • 42. 36