SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI
INDONESIA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Investasi

Oleh :
RACHARDY ANDRIYANTO
090710101240

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
2013

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahkmatnyalah penulis biasa menyelesaikan karya tulis berupa makalah yang berjudul
“PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA”.
Adapun yang akan diuraikan dalam makalah ini adalah pengaruh investasi dalam
menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi , perkembangan investasi di
Indonesia dan ketentuan hukum yang mengatur investasi di Indonesia.
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan
informasi mengenai Penanaman Modal Asing dalam rangka investasi di Indonesia,
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan
pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, serta ditujukan sebagai upaya
pemenuhan atas tugas mata kuliah hokum investasi.
Untuk memperoleh informasi yang penulis butuhkan, penulis melakukan
pencarian di internet dan membaca buku-buku mengenai investasi dan penanaman
modal. penulis menyadari bahwa apa yang telah dipaparkan dalam karya tulis ini
masih jauh dari sempurna baik menyangkut isi,teknis, maupun bahasa. Untuk itu
segala kritik yang sifatnya membangun sangat penuls harapkan demi kelengkapan
karya tulis ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap karya tulis ini
bias memberikan tambahan pengetahuan mengenai Penanaman Modal Asing dalam
rangka investasi di Indonesia.
Jember, Desember 2013

Penulis,

2
DAFTAR ISI
COVER

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB 1. PENDAHULUAN

1

I.1 Latar Belakang

1

I.2 Rumusan Permasalahan

2

BAB II. PEMBAHASAN

3

II. 1. Pengertian Penanaman Modal Asing

3

II. 2. Jenis-jenis Investasi

4

II.3. Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara Berkembang

4

II.4. Faktor-Faktor Pendorong Investasi

6

II.5. Analisis Masalah Penanaman Modal Asing Di Indonesia

12

BAB III. KESIMPULAN

15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Investasi, khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting
untuk menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya
investasi asing dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Faktor yang dapat
mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam
menanamkan modalnya, antara lain : Pertama faktor Sumber Daya Alam, Kedua
faktor Sumber Daya Manusia, Ketiga faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna
menjamin kepastian dalam berusaha, Keempat faktor kebijakan pemerintah, Kelima
faktor kemudahan dalam peizinan.1
Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter. Krisis
moneter ini diawali dengan terdefresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat. Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam sehingga krisis moneter
yang terjadi tersebut berlanjut menjadi krisis ekonomi yang dampaknya terasa hingga
saat ini. Pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat.
Salah satu cara untuk membangkitkan atau menggerakkan kembali
perekonomian nasional seperti sediakala sebelum terjadinya krisis ekonomi adalah
kebijakan mengundang masuknya investasi di Indonesia. Investasi, khususnya
investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam
kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan.
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke
Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus
investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian
hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan
otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi
permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah.
Dengan mulai diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Indonesia
memasuki era baru dalam hubungan antar pemerintahan pusat dan pemerintah daerah.
1

http://reffqi.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-investasi-asing.html, Diakses pada tanggal 18
desember 2013 pukul 16.00 wib.

4
Indonesia memasuki era otonomi daerah. Keadaan baru sangat diperhitungkan oleh
para investor berkaitan dengan dampak negatif yang ditimbulkannya.
Di era reformasi, sejak pemerintahan BJ Habibie, kemudian Abdurrahman
Wahid, Megawati, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pemerintah justru
berupaya menarik sebanyak mungkin investasi asing melalui rentetan kunjungan
kenegaraan ke luar negeri, privatisasi BUMN, penegakkan supremasi hukum, serta
revisi terhadap berbagai undang-undang yang menyangkut bisnis dan investasi
perpajakkan, ketenagakerjaan dan seterusnya. Semua upaya ini tentu bertujuan
menciptakan iklim dunia usaha dalam negeri yang lebih kondusif demi meningkatkan
capital inflow yang pada giliranya diharapkan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Memasuki tahun 2007, semua indikator makro ekonomi menunjukkan
semakin membaiknya iklim dunia usaha, institusi perbankan yang kian berpeluang
untuk meningkatkan penyaluran kredit, kian meningkatnya investor confidence, dan
country risk yang juga membaik, kinerja pemerintahan yang secara umum mulai dapat
dipercaya, walaupun masih ada berbagai ketidakberesan yang perlu segera dibenahi di
sektor birokrasi dan penegakkan hukum.
Masuknya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia
dimaksudkan sebagai pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan industri yang
belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta nasional, baik karena
alasana teknologi, manajemen, maupun alasan permodalan. Modal aing juga
diharapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat lebih merangsang dan
menggairahkan iklim atau kehidupan dunia usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai
upaya menembus jaringan pemasaran internasional melalui jaringan yang mereka
miliki. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat
proses pembangunan ekonomi Indonesia.
I.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan
yang dapat diambil adalah :
1. Apa peranan penanaman modal asing bagi negara berkembang ?
2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan sebagian besar investor asing
enggan masuk ke Indonesia atau juga enggan untuk merealisasi
rencana investasi mereka yang telah disetujui pemerintah ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1. Pengertian Penanaman Modal Asing
Dalam literatur ekonomi makro, investasi asing dapat dilakukan dalam
bentuk, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung atau foreign direct
investment (FDI). Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan
instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung
yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi
dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.2
Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud
dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal).
Dibanding dengan investasi portofolio, Penanaman Modal Asing (PMA)
lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya permanen (jangka panjang),
banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen,
membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang
berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan
lapangan kerja. Sedangkan, dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke
perusahaan yang menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu membuka
lapangan kerja baru.
Sekalipun ada emiten yang setelah mendapat dana dari pasar modal untuk
memperluas usahanya atau membuka usaha baru yang hal ini berarti membuka
lapangan kerja. Tidak sedikit pula dana yang masuk ke emiten hanya untuk
memperkuat struktur modal atau mungkin malah untuk membayar utang bank. Selain
itu proses ini tidak terjadi alih teknologi atau alih keterampilan manajemen.
II. 2. Jenis-jenis Investasi
2

http://reffqi.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-investasi-asing.html, Diakses pada tanggal 18
desember 2013 pukul 16.15 wib.

6
Jenis investasi dibedakan atas investasi langsung (direct investment) dan
investasi portofolio (portofolio investment). Investasi luar negeri langsung biasanya
dianggap bentuk lain dari pemindahan modal yang dilakukan oleh perusahaan orangorang dalam suatu negara dalam aktifitas ekonomi negara lain yang melibatkan
beberapa bentuk partisipasi modal di bidang usaha yang mereka investasikan.
Investasi langsung berarti perusahaan dari negara penanam modal secara de facto dan
de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva) yang ditanam di negara penyimpan
modal dengan cara investasi.
Menurut Nindyo Pramono bahwa investasi langsung investor mengendalikan
manajemen, biasanya dilakukan oleh perusahaan trans-nasional dan periode waktunya
panjang karena menyangkut barang-barang. Modal investasi langsung lebih tertarik
pada besar dan tingkat pertumbuhan pasar, tenaga kerja dan biaya produksi serta
infrastruktur. Sedangkan pada investasi portofolio, investor hanya menyediakan
modal keuangan dan tidak terlibat dalam manajemen. Investornya adalah investor
institusional, bersifat jangka pendek dan mudah dilikuidasi dengan cara menjual
saham yang dibeli.
Dari beberapa pandangan dan pengertian di atas terlihat bahwa investasi
langsung adalah adanya keterlibatan langsung pihak investor terhadap investasi yang
dilakukannya, baik dalam permodalan, pengokohan, dan pengawasan. Menurut Sidik
Jatmika[4], kebaikan dari investasi langsung adalah tidak mendatangkan beban yang
harus dibayar dalam bentuk bunga, deviden dan/atau pembayaran kembali, dapat
mengkombinasikan keahlian, teknologi dan modal, dapat mengatasi masalah transfer
uang, adanya penanaman kembali dari keuntungan investasi yang belum ada dan
dapat menciptakan alih teknologi dan keterampilan.
II.3. Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara Berkembang
Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi
negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi lima, yaitu :
1. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh
negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat
investasi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan
perpindahan struktur produksi dan perdagangan.

7
3. Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana
maupun transformasi struktural.
4. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah
perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di
masa selanjutnya lebih produktif.
5. Bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai
membangun industri-industri berat dan industri strategis, adanya
modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrikpabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar
dan sebagainya. 3
Selama ini investor domestik di negara sedang berkembang yang enggan
melakukan usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam
yang belum dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya investor
asing akan sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang tersebut. Adanya
pengadaan prasarana negara, pendirian industri-industri baru, pemanfaatan sumbersumber baru, pembukaan daerah-daerah baru, akan membuka kecenderungan baru
yaitu meningkatkan lapangan kerja. Sehingga tekanan pendudukan pada tanah
pertanian berkurang dan pengangguran dapat diatasi. Inilah keuntungan sosial yang
diperoleh adanya kehadiran investor asing.
Adanya transfer teknologi mengakibatkan tenaga kerja setempat menjadi
terampil,

sehingga

meningkatkan

marginal

produktifitasnya,

akhirnya

akan

meningkatkan keseluruhan upah riil. Semua ini menunjukkan bahwa modal asing
cenderung menaikkan tingkat produktifitas, kinerja dan pendapatan nasional.
Dengan demikian, kehadiran PMA bagi negara sedang berkembang sangat
diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu
dalam industrialisasi, pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja, serta
keterampilan teknik. Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan tergarap sumbersumber baru. Resiko dan kerugian pada tahap perintisan juga tertanggung, selanjutnya
modal asing mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasama. Modal asing juga
membantu mengurangi problem neraca pembayaran dan tingkat inflasi, sehingga akan
memperkuat sektor usaha negara dan swasta domestik negara tuan rumah.
3

http://arrizalaziz.wordpress.com/2011/05/09/penanaman-modal-asing/. Diakses pada

18 Desember 2013, jam 16:44 WIB.

8
Penanaman modal asing di Indonesia tidak terlepas dari cita-cita hukum
ekonomi Indonesia yaitu menggagas dan menyiapkan konsep hukum tentang
kehidupan ekonomi. Kehidupan ekonomi yang diharapkan adalah kehidupan ekonomi
berbangsa dan bernegara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan dalam keadilan
sosial, sebagaimana yang dicita-citakan Pancasila. Dan Indonesia sebagai negara
berdaulat sekaligus sebagai negara berkembang mempunyai pola tertentu terhadap
konsep hukum dalam kegiatan ekonomi, meliputi konsep pencapaian masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila, Konsep ekonomi kekeluargaan yang Pancasilais,
konsep ekonomi kerakyatan untuk membela kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga
perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan
ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia. Dan untuk mendukung investasi di
Indonesia maka perlu pembentukan hukum ekonomi dengan perangkat peraturan
membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif dan pendekatan secara makro
dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari berbagai aspek antara lain :
a. Ekonomi dan social
b. Sosiologis dan budaya
c. Kebutuhan-kebutuhan dasar dan pembangunan.
d. Praktis dan operasional dan kebutuhan ke depan
e. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan
kepatutan dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.4
II.4. Faktor-Faktor Pendorong Investasi
Secara teoritis ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa
investor-investor dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang yakni, The
Product Cycle Theory dan The Industrial Organization Theory of Vertical
Organization. The Product Cyrcle Theory yang dikembangkan oleh Raymond
Vermon ini menyatakan bahwa setiap teknologi atau produk berevolusi melalui tiga
fase :
1. Fase permulaan atau inovasi
2. Fase perkembangan proses dan,
4

http://arrizalaziz.wordpress.com/2011/05/09/penanaman-modal-asing/. Diakses pada

18 Desember 2013, jam 16:30 WIB.

9
3. Fase standardisasi. Dalam setiap fase tersebut sebagai tipe perekonomian negara
memiliki keuntungan komparatif (Comparative advantage).
The Industrial Organization Theory of Vertical Integration merupakan teori
yang paling tepat untuk diterapkan pada new multinasionalism dan pada investasi
yang terintegrasi secara vertikal. Pendekatan teori ini berawal dari penambahan biayabiaya untuk melakukan bisnis diluar negeri (dengan investasi) harus mencakup biayabiaya lain yang harus dipikul lebih banyak daripada biaya yang diperuntukkan hanya
untuk sekedar mengekspor dari pabrik-pabrik dalam negeri. Oleh karena itu
perusahaan itu harus memiliki beberapa kompensasi atau keunggulan spesifik bagi
perusahaan seperti keahlian teknis manajerial keadaan ekonomi yang memungkinkan
adanya monopoli.
Menurut teori ini, investasi dilakukan dengan cara integrasi secara vertikal
yakni dengan penempatan beberapa tahapan produksi di beberapa lokasi yang
berbeda-beda di seluruh dunia. Motivasi utamanya adalah untuk mendapatkan
keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain. Di
samping itu motivasi yang lain adalah untuk membuat rintangan perdagangan bagi
perusahaan-perusahaan lain, artinya dengan investasinya di luar negeri ini berarti
perusahaan-perusahaan multinasional tersebut telah merintangi persaingan-persaingan
dari negara lain sehingga monopoli dapat dipertahankan.5
Motif utama modal internasional baik yang bersifat investasi modal asing
langsung (foreign direct investment) maupun investasi portofolio adalah untuk
mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih
menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.
Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu negara dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :
1. Iklim investasi yang kondusif
2. Prospek pengembangan di negara penerima modal
Dilihat dari kedua faktor di atas, maka tampaknya arus modal asing justru
lebih banyak mengalir ke negara-negara maju daripada ke negara-negara berkembang.
Aliran modal ke negara-negara berkembang masih dipengaruhi faktor-faktor sebagai
berikut :
5

http://sandriechan.blogspot.com/2012/05/eksistensi-dan-esensi-penanaman-modal.html. Diakses pada
18 Desember 2013, jam 16:55 WIB

10
1) Tingkat perkembangan ekonomi negara penerima modal
2) Stabilitas politik yang memadai
3) Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan investor
4) Aliran modal cenderung mengalir ke negara-negara dengan
tingkat pendapatan per kapita yang tinggi
Adanya keengganan masuknya investasi asing dan adanya indikasi relokasi
investasi ke negara lain disebabkan karena tidak kondusifnya iklim investasi di
Indonesia dewasa ini. Menurut Rahmadi Supanca, berbagai faktor yang dituding
menjadi penyebab dari terjadinya tidak kondusifnya iklim investasi yaitu :
1. Instabilitas Politik dan Keamanan
2. Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan
3. Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi
Daerah serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara
pelaksanaan otonomi daerah
4. Kurangnya jaminan kepastian hokum
5. Lemahnya penegakkan hokum
6. Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi
7. Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan
8. Masih maraknya praktek KKN
9. Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi
dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing
Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia.
10. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia.
Elscom

Monthly

Journal

juga

mencatat

beberapa

faktor

yang

mempengaruhi tidak menariknya iklim investasi di Investasi di Indonesia adalah
sebagai berikut :
1) Masalah keamanan, sosial, dan politik
2) Lemahnya peraturan perundang-undangan supremasi hukum dan
jaminan kepastian hokum
3) Banyaknya masalah ketenagakerjaan
4) Implementasi otonomi daerah yang belum jelas

11
5) Kebijakan pemerintah yang tidak mendorong investasi seperti
inkonsistensi kebijakan yang dikeluarkan6
Selain faktor disadvantage di atas, iklim investasi di Indonesia bertambah
tidak kondusif lagi karena stabilitas politik dan sosial serta jaminan keamanan dan
penegakkan hukum di dalam negeri yang masih rawan. Masalah yang paling sering
dikeluhkan oleh investor adalah masalah penegakkan hukum.
. Hal ini yang juga sering dikeluhkan oleh banyak investor adalah masalah
perizinan dan birokrasi yang masih dianggap bertele-tele dan memakan biaya yang
besar. Namun hal tersebut mulai mengalami perbaikan dan peningkatan sejak
dikelarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing.
Masalah daya tarik investasi di daerah, faktor kelembagaan yang menjadi daya
tarik investasi didaerah. Kelembagaan ini menyangkut pelayanan, kebijakan
pemerintah derah dan kepastian hukum untuk mengetahui daya tarik investasi
kabupaten atau kota. Peraturan yang tumpang tindih, panjangnya rantai birokrasi,
pungutan liar, merupakan beban yang besar bagi pengusaha. Dari segi peraturan yang
diterbitkan pemerintah derah tak jarang tumpang tindih dengan peraturan yang
dikeluarkan pemerintahan diatasnya.
Karena itu suatu daerah yang potensi alamnya sangat melimpah sangat
mungkin tidak menarik bagi pelaku usaha atau bagi investor karena adanya berbagai
kebijakan tumpang tindih tersebut. Oleh karena itu faktor daya tarik bagi investor
datang dari potensi ekonomi suatu daerah, namun faktor kelembagaan juga harus
dibenahi. Potensi sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia yang tersedia
masih memerlukan pemodal untuk pengelolaannya, oleh karenanya upaya yang
dilakukan adalah menarik banyak investor agar berminat menanamkan modalnya dan
perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Pada pelaksanaan penanaman modal di daerah, seringkali timbul kendalakendala yang dikeluhkan oleh para investor, yaitu tidak efisiennya pengurusan
perizinan usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit
6

http://www.scribd.com/doc/48240821/ANALISIS-PENANAMAN-MODAL-ASING-DI-

INDONESIAhttp://sidikaurora.wordpress.com/2011/04/15/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18
Desember 2013, jam 17:15 WIB.

12
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan
yang cukup besar, oleh sebab itu pemerintah pada akhirnya perlu untuk mengeluarkan
Keppres mengingat cukup banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang
berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha atas kegiatan investasi yang dilakukan
di daerah.
Masalah ini timbul setelah berlakunya kebijakan otonomi daerah, dimana
pemerintah daerah, baik di tingkat propinsi, kabupaten dan kota diberikan
kewenangan dalam bidang penanaman modal. Pelaksanaan otonomi daerah telah
menimbulkan ekses negatif bagi kegiatan usaha dan penanaman modal. Banyak
investor asing yang mengeluh karena banyak pungutan liar yang tidak jelas landasan
hukumnya. Berbagai peraturan daerah yang tumpang tindih dengan peraturan pusat
sehingga membebani dunia usaha, di samping praktek korupsi yang hampir merata di
seluruh daerah.
Dengan

sistem

perpajakkan

yang

baru,

pemerintah

propinsi

dan

kabupaten/kota dapat menggunakan instrumen pajak untuk meningkatkan daya tarik
investor dan pekerja-pekerja produktif. Jika daerah mengenakan tarif pajak terlalu
tinggi, sumber daya manusia dan investor yang ada cenderung hengkang mencari
lokasi yang tarif pajaknya lebih rendah. Sebaliknya daerah yang memiliki potensi
tertentu tetapi belum tereksploitasi dengan baik akan cenderung memberikan intensif
perpajakkan dan kemudahan-kemudahan untuk menarik arus investasi dan sumber
daya manusia produktif.
Pemberlakuan otonomi daerah telah menimbulkan adanya kecenderungan
pemerintah daerah untuk menguasai aset-aset dan sumber daya yang ada di daerahnya
dengan alasan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Akibatnya
pengeluaran peraturan-peraturan daerah seringkali menjadi tumpang tindih, sehingga
menimbulkan permasalahan baru bagi dunia usaha khususnya investor yang akan
melakukan usahanya di daerah. Hal ini berarti dengan berlakunya otonomi daerah,
pemerintah telah dianggap menghambat investasi karena masih banyaknya biaya
tambahan dan berbagai pungutan atau retribusi daerah. Masih ada perebutan
kewenangan antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal pemberian izin
penanaman modal. Investor masih enggan berhubungan dengan pemerintah daerah.
Sistem perekonomian dan perdagangan yang terbuka menimbulkan iklim yang
lebih kondusif untuk melakukan kegiatan ekonomi yang dinamis, sehingga dapat
meningkatkan laju perdagangan dan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
13
maka untuk mencapai keadaan ini diperlukan iklim yang memungkinkan, keadaan
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Arus

perdagangan

yang

dapat

berkembang

dengan

semakin

mengurangi hambatan-hambatan baik dalam bentuk tarif (yang
memang semakin menurun) serta hambatan non tarif yang masih
cukup banyak.
2) Kebebasan arus modal baik dalam bentuk direct investment, investasi
portofolio, pinjaman komersial maupun bantuan finansial multilateral
tanpa hambatan administratif, atau hambatan lainnya yang berlebihan.
3) Kebebasan arus migrasi tenaga kerja, baik tingkat buruh maupun
tingkat tenaga ahli tanpa resistensi yang berlebihan dari pihak sindikat
buruh di negara maju yang memprotes adanya pendatang baru maupun
relokasi usaha dari negara maju ke negara berkembang.
4) Kebebasan arus teknologi tanpa hambatan yang diambil oleh
perusahaan pemilik teknologi secara berlebihan ataupun hambatan
yang diambil oleh pemerintah dari negara pemilik teknologi yang
menghendaki agar teknologi yang ada tidak menyebar keluar wilayah
negara yang bersangkutan.7
Tuntutan negara-negara maju yang belum dapat diterima oleh negara-negara
berkembang meliputi 2 (dua) hal yaitu :
1) Negara berkembang tidak menerapkan kebijakan yang menentukan
investor asing untuk mengekspor sebagian dari produksinya sebagai
syarat memperoleh izin investasi (export performance requirement).
2) Menerapkan kebijakan yang menentukan investor asing untuk
menggunakan dari input produksinya dari sumber dalam negeri
(domestic content requirement).
Sementara itu, negara berkembang mempunyai perspektif bahwa investasi
merupakan masalah perdagangan semata. Keputusan mengenai investasi mencakup
masalah makro ekonomi, stabilitas sosial, maupun pembangunan regional. Dengan
demikian sulit diterima bahwa sebuah kebijakan yang menyangkut masalah yang
7

http://www.scribd.com/doc/48240821/ANALISIS-PENANAMAN-MODAL-ASING-DI-

INDONESIAhttp://sidikaurora.wordpress.com/2011/04/15/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18
Desember 2013, jam 17:30WIB.

14
cukup luas disubordinasikan ke dalam masalah perdagangan. Bagi negara
berkembang perundingan di bidang investasi, berarti sama dengan melayani tuntutan
dan kehendak negara maju.
Hal tersebut menunjukkan bahwa investor asing menginginkan adanya
kewajiban timbal balik antar negara penanam investasi dengan negara penerima
investasi, adanya pengaturan standar sehingga aktivitas perusahaan menjadi kondusif,
adanya sikap saling menghargai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dan adanya
keharmonisan kebijakan dibidang pajak dan insentif lainnya antara negara penerima
investasi.
Menurut Harvey Goldstein, Presiden Direktur Harvest International Inc.,
sebuah perusahaan konsultasi investasi, menyimpulkan ada beberapa kondisi yang
bisa menyumbang iklim investasi yang kondusif, salah satunya adalah dengan
diundangkannya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, disamping itu juga faktor
lainnya yaitu :
1) Struktur legal dan penegakkan hokum
2) Stabilitas mata uang, tingkat suku bunga dan iklim perekonomian
mikro
3) Stabilitas politik
4) Hukum investasi yang baru, daya tarik investasi yang bisa
dibandingkan dengan negara-negara lain, tax holiday, dan lain-lain.
5) Pemberantasan KKN di kalangan eksekutif dan lembaga-lembaga
Pemerintah
6) Perbaikan di sektor pertambangan agar lebih menarik bagi penanaman
modal luar negeri
7) Pengembangan lebih lanjut prasarana telekomunikasi Peningkatan
sistem fiskal dan pajak
8) Penekanan pada Pemerintahan yang bersih dan pelayanan umum,
termasuk peningkatan koordinasi antar departemen
II.5. Analisis Masalah Penanaman Modal Asing Di Indonesia
Faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal baik secara langsung maupun secara tidak langsung
memang

mempengaruhi

penurunan

PMA

15

di

Indonesia.

Gejala

tersebut
mengkhawatirkan pemerintah Indonesia, karena adanya penurunan keunggulan
komparatif khusus dan berdampak negatif terhadap pembangunan ekonomi nasional.
Faktor secara tidak langsung adalah bahwa dalam beberapa tahun terakhir,
telah terjadi perubahan struktur dana internasional. Pertama, telah terjadi pengalihan
dana pinjaman kepada equity. Kedua, peningkatan penggunaan berbagai instrumen
finansial tradisional maupun bentuk yang baru, yaitu portofolio investment, debt
equity swaps, bonds, structured project finance, dan lain-lain.
Faktor Internal
a. Faktor kelangkaan perangkat hukum dan peraturan
Pada umumnya, masalah perangkat hukum dan peraturan PMA ini sangat
kontroversial antara pihak host country dan pihak investor asing, karena adanya
perbedaan pendekatan untuk mencari keuntungan. Pemerintah negara penerima akan
mempertimbangkan situasi dalam negeri dan kepentingan nasional secara keseluruhan
di satu pihak, investor asing menuntut hukum dan peraturan PMA yang paling
menguntungkan ketika perusahaan PMA beroperasi di suatu negara.
b. Faktor kualitas Sumber Daya Manusia
Faktor sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas berperanan penting
dalam pembenahan usaha bagi investor asing ketika ingin menanam modalnya di
suatu negara, karena faktor ini telah menjadi salah satu kunci sukses dalam rangka
keberhasilan usaha. Sumber Daya Manusia di Indonesia sering disamakan dengan
tenaga kerja yang murah atau tenaga kerja yang terampil yang mudah didapat.
c. Faktor Kekurangan Infrastruktur
Persoalan ketidakcukupan infrastruktur dari sejak lama terus ramai dibicarakan, tetapi
hingga kini kasus tersebut belum terpecahkan secara tuntas. Gambaran tentang
infrastruktur Indonesia yang masih suram dan diperkirakan akan terus mengganggu
pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dan juga peningkatan PMA di masa
mendatang.
d. Faktor ekonomi biaya tinggi (High Cost Economy)
Faktor ekonomi biaya tinggi mencakup banyak aspek, yaitu tingkat bunga kredit
perbankan yang tinggi, belum berkembangnya pasar modal, prosedur-prosedur yang
tumpang tindih, tindakan korupsi birokrat, fasilitas keuangan yang tidak efisien,
produktivitas tenaga kerja yang rendah, dan sebagainya. 8
8

http://sandriechan.blogspot.com/2012/05/eksistensi-dan-esensi-penanaman-

modal.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 17:55 WIB.
16
BAB III
KESIMPULAN
1. Peranan penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang
berkembang dapat diperinci menjadi lima, yaitu : Pertama, sumber dana eksternal

17
(modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar
untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan
ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan
perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana
maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi
menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal
asing di masa selanjutnya lebih produktif. Kelima, bagi negara-negara sedang
berkembang yang tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan
industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan
pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan
sebagainya.
2. Peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga perkembangan kehidupan
ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum
ekonomi Indonesia.
3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan
pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain :
a) Faktor Sumber Daya Alam, seperti tersedianya hasil hutan, bahan tambang, gas
dan minyak bumi maupun iklim dan letak geografis serta kebudayaan.
b) Faktor Sumber Daya Manusia, dalam hal ini berkaitan dengan tenaga kerja siap
pakai.
c) Faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam
berusaha.
d)Faktor

kebijakan

pemerintah,

kebijakan

langkah-langkah

deregulasi

dan

debirokratisasi yang diambil oleh Pemerintah dalam rangka menggairahkan iklim
investasi.Beberapa kebijakan pemerintah yang mempengaruhi investor, antara
lain:
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah
e) Faktor kemudahan dalam peizinan, dalam rangka meningkatkan investasi di
daerah, maka faktor perizinan perlu diperhatikan, antara lain diupayakan untuk
mempermudah

pemberian

pelayanan
18

perizinan

investasi

dengan

cara
memperbanyak pusat pelayanan pemberian persetujuan atau perizinan investasi
dengan melimpahkan wewenang dari Menteri Negara Investasi atau Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di atas, menjadi penyebab sebagian
besar investor asing enggan masuk ke Indonesia atau enggan merealisasikan rencana
investasi mereka yang telah disetujui oleh pemerintah serta terjadinya relokasi industri
ke negara lain yang berakibat adanya capital flight yang besar.
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuknya investasi
asing ke Indonesia. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus
investasi ke sebuah negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian
hukum, yang tampaknya menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah Indonesia.
Ketidakkonsistenan penegakkan hukum masih menjadi faktor penghambat daya tarik
Indonesia bagi investasi asing. Bahkan kebijakan otonomi daerah menjadi
permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari undang – undang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
19
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah
Sumber dari internet
http://arrizalaziz.wordpress.com/2011/05/09/penanaman-modal-asing/. Diakses pada
18 Desember 2013, jam 16:23 WIB.
http://reffqi.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-investasi-asing.html.

Diakses

pada 18 Desember 2013, jam 16:30 WIB.
http://usfariyanto.blogspot.com/2012/04/pengaruh-perkembangan-pasar-modalasing.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:40 WIB.
http://sandriechan.blogspot.com/2012/05/eksistensi-dan-esensi-penanamanmodal.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:55 WIB.
http://www.scribd.com/doc/48240821/ANALISIS-PENANAMAN-MODAL-ASINGDI-INDONESIAhttp://sidikaurora.wordpress.com/2011/04/15/penanaman-modalasing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 17:00 WIB.

20

More Related Content

What's hot

M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaerlina na
 
ppt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiappt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiaR Anggara
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiArry Rahmawan
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Mas Mun
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Rifda Nadifah
 
Modal ventura ppt(ready)
Modal ventura ppt(ready)Modal ventura ppt(ready)
Modal ventura ppt(ready)Marlinda
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsaomcivics
 
Hubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baru
Hubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baruHubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baru
Hubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baruIndri Indrutt
 
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)qamaraniSA
 
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdfTantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdfkakayeuis
 
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesiamasa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesiaahmad arif
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiaIrvan Berutu
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)9elevenStarUnila
 
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPutri Karunia Darmawati
 
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesiaTugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesiasiti aisah
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointMuhalida Zia
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiDadang Solihin
 

What's hot (20)

M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
ppt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiappt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesia
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
 
Kelas 10 sejarah
Kelas 10 sejarahKelas 10 sejarah
Kelas 10 sejarah
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6
 
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966-1998)
 
Modal ventura ppt(ready)
Modal ventura ppt(ready)Modal ventura ppt(ready)
Modal ventura ppt(ready)
 
Perserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa BangsaPerserikatan Bangsa Bangsa
Perserikatan Bangsa Bangsa
 
Tugas PKI Madiun
Tugas PKI MadiunTugas PKI Madiun
Tugas PKI Madiun
 
Hubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baru
Hubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baruHubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baru
Hubungan teori rostow dengan pelaksanaan pembangunan indonesia masa orde baru
 
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
 
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdfTantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.pdf
 
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesiamasa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
masa penjajahan bangsa kolonial di indonesia
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
 
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesiaTugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 

Viewers also liked

Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Dewi Pramitha
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi DaerahPeran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerahchocolate1990
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Operator Warnet Vast Raha
 
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTuplick Luffy
 
jurnal investasi
jurnal investasijurnal investasi
jurnal investasiMas Yono
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Ahmad Zakariya
 
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Rachardy Andriyanto
 
RPP Musik, Web Design, Musik Teknologi
RPP Musik, Web Design, Musik TeknologiRPP Musik, Web Design, Musik Teknologi
RPP Musik, Web Design, Musik TeknologiRachardy Andriyanto
 
LAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIA
LAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIALAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIA
LAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIARachardy Andriyanto
 
KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM
KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAMKONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM
KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAMRachardy Andriyanto
 
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012Rachardy Andriyanto
 
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMENHUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMENRachardy Andriyanto
 
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...Rachardy Andriyanto
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITRachardy Andriyanto
 

Viewers also liked (20)

Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
penanaman modal
penanaman modalpenanaman modal
penanaman modal
 
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi DaerahPeran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
 
Cover Pkn dinamika
Cover Pkn dinamikaCover Pkn dinamika
Cover Pkn dinamika
 
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJTulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
Tulisan ilmiah (miftakhuddin - FKIP UNEJ
 
jurnal investasi
jurnal investasijurnal investasi
jurnal investasi
 
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
 
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
 
Hukum Pajak
Hukum PajakHukum Pajak
Hukum Pajak
 
RPP Musik, Web Design, Musik Teknologi
RPP Musik, Web Design, Musik TeknologiRPP Musik, Web Design, Musik Teknologi
RPP Musik, Web Design, Musik Teknologi
 
LAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIA
LAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIALAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIA
LAPORAN KULIAH UMUM BANK INDONESIA
 
KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM
KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAMKONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM
KONTRAK AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM
 
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
Hukum Telekomunikasi, AMERIKA dan konferensi ITU DUBAI 2012
 
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMENHUKUM FORMIL  DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
HUKUM FORMIL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
 
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...ANALISA KLAUSULA EKSONERASI  PADA STANDART KONTRAK BAKU  SYARAT DAN KONDISI P...
ANALISA KLAUSULA EKSONERASI PADA STANDART KONTRAK BAKU SYARAT DAN KONDISI P...
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
 

Similar to PMA INVESTASI

Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaOperator Warnet Vast Raha
 
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di IndonesiaInvestasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesiajelitawidyastuti
 
Investasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara BerkembangInvestasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara BerkembangIma Sumadir
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriFarahMaharani3
 
Tugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalTugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalmutiariyb
 
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeriEna mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeriEna Mudiawati
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negerimona munawaroh
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnpadlah1984
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....rosita puspa
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalTri Ajeng
 
13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negerimuhammad muhaimin
 
13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeriAndi Sutandi
 
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...An Nisa Rizki Yulianti
 
M13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang lnM13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang lnerlina na
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianYuca Siahaan
 
13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx
13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx
13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptxemi halimi
 
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERIBakhrul Ulum
 

Similar to PMA INVESTASI (20)

Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
 
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di IndonesiaInvestasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
 
Investasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara BerkembangInvestasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara Berkembang
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
 
Tugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalTugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modal
 
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeriEna mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
 
12
1212
12
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang ln
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasional
 
13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri
 
13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri
 
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
 
M13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang lnM13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang ln
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
 
13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx
13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx
13 pengaruh modal asing dan hutang luar negeri.pptx
 
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 

More from Rachardy Andriyanto

Kalender pendidikan 2022-2023.pdf
Kalender pendidikan 2022-2023.pdfKalender pendidikan 2022-2023.pdf
Kalender pendidikan 2022-2023.pdfRachardy Andriyanto
 
Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
 Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
Kalender Pendidikan 2022 2023.pdfRachardy Andriyanto
 
Digital mindset and_behaviour_idt_250064
Digital mindset and_behaviour_idt_250064Digital mindset and_behaviour_idt_250064
Digital mindset and_behaviour_idt_250064Rachardy Andriyanto
 
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdfRachardy Andriyanto
 
Puebi pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
Puebi  pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbudPuebi  pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
Puebi pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbudRachardy Andriyanto
 
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUALSTANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUALRachardy Andriyanto
 
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOKTHE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOKRachardy Andriyanto
 
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_development
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_developmentWsc2022 wsos08 mobile_applications_development
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_developmentRachardy Andriyanto
 
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_artWsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_artRachardy Andriyanto
 

More from Rachardy Andriyanto (20)

Panduan MPLS 2022 Fix Final.pdf
Panduan MPLS 2022 Fix Final.pdfPanduan MPLS 2022 Fix Final.pdf
Panduan MPLS 2022 Fix Final.pdf
 
Kalender pendidikan 2022-2023.pdf
Kalender pendidikan 2022-2023.pdfKalender pendidikan 2022-2023.pdf
Kalender pendidikan 2022-2023.pdf
 
Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
 Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
Kalender Pendidikan 2022 2023.pdf
 
Digital mindset and_behaviour_idt_250064
Digital mindset and_behaviour_idt_250064Digital mindset and_behaviour_idt_250064
Digital mindset and_behaviour_idt_250064
 
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
1999 dream-theater-metropolis-pt-2-scenes-from-a-memorypdf
 
kalender 2022
kalender 2022kalender 2022
kalender 2022
 
Puebi pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
Puebi  pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbudPuebi  pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
Puebi pedoman umum ejaan bahasa indonesia resmi kemendikbud
 
Nikond5100 tombol
Nikond5100 tombolNikond5100 tombol
Nikond5100 tombol
 
Etude Matteo Carcassi
Etude Matteo CarcassiEtude Matteo Carcassi
Etude Matteo Carcassi
 
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUALSTANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
STANDARDISASI KONTEN AUDIOVISUAL
 
Kalender pendidikan 2021-2022
Kalender pendidikan 2021-2022Kalender pendidikan 2021-2022
Kalender pendidikan 2021-2022
 
Raspberry Pi IoT Projects
Raspberry Pi IoT ProjectsRaspberry Pi IoT Projects
Raspberry Pi IoT Projects
 
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOKTHE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
THE Official RASPBERRY PI PROJECTS BOOK
 
Spektrum kurikulum
Spektrum kurikulumSpektrum kurikulum
Spektrum kurikulum
 
Struktur kurikulum (1)
Struktur kurikulum (1)Struktur kurikulum (1)
Struktur kurikulum (1)
 
Mars SMK Kartini Jember
Mars SMK Kartini JemberMars SMK Kartini Jember
Mars SMK Kartini Jember
 
Mind mapping moodboard
Mind mapping moodboardMind mapping moodboard
Mind mapping moodboard
 
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_development
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_developmentWsc2022 wsos08 mobile_applications_development
Wsc2022 wsos08 mobile_applications_development
 
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_artWsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
Wsc2022 wsos50 3_d_digital_game_art
 
Wsc2022 wsos17 web_technologies
Wsc2022 wsos17 web_technologiesWsc2022 wsos17 web_technologies
Wsc2022 wsos17 web_technologies
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

PMA INVESTASI

  • 1. PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Investasi Oleh : RACHARDY ANDRIYANTO 090710101240 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER 2013 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahkmatnyalah penulis biasa menyelesaikan karya tulis berupa makalah yang berjudul “PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA”. Adapun yang akan diuraikan dalam makalah ini adalah pengaruh investasi dalam menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi , perkembangan investasi di Indonesia dan ketentuan hukum yang mengatur investasi di Indonesia. Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi mengenai Penanaman Modal Asing dalam rangka investasi di Indonesia, faktor – faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, serta ditujukan sebagai upaya pemenuhan atas tugas mata kuliah hokum investasi. Untuk memperoleh informasi yang penulis butuhkan, penulis melakukan pencarian di internet dan membaca buku-buku mengenai investasi dan penanaman modal. penulis menyadari bahwa apa yang telah dipaparkan dalam karya tulis ini masih jauh dari sempurna baik menyangkut isi,teknis, maupun bahasa. Untuk itu segala kritik yang sifatnya membangun sangat penuls harapkan demi kelengkapan karya tulis ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap karya tulis ini bias memberikan tambahan pengetahuan mengenai Penanaman Modal Asing dalam rangka investasi di Indonesia. Jember, Desember 2013 Penulis, 2
  • 3. DAFTAR ISI COVER i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB 1. PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1 I.2 Rumusan Permasalahan 2 BAB II. PEMBAHASAN 3 II. 1. Pengertian Penanaman Modal Asing 3 II. 2. Jenis-jenis Investasi 4 II.3. Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara Berkembang 4 II.4. Faktor-Faktor Pendorong Investasi 6 II.5. Analisis Masalah Penanaman Modal Asing Di Indonesia 12 BAB III. KESIMPULAN 15 DAFTAR PUSTAKA 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Investasi, khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain : Pertama faktor Sumber Daya Alam, Kedua faktor Sumber Daya Manusia, Ketiga faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha, Keempat faktor kebijakan pemerintah, Kelima faktor kemudahan dalam peizinan.1 Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter. Krisis moneter ini diawali dengan terdefresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam sehingga krisis moneter yang terjadi tersebut berlanjut menjadi krisis ekonomi yang dampaknya terasa hingga saat ini. Pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat. Salah satu cara untuk membangkitkan atau menggerakkan kembali perekonomian nasional seperti sediakala sebelum terjadinya krisis ekonomi adalah kebijakan mengundang masuknya investasi di Indonesia. Investasi, khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah. Dengan mulai diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Indonesia memasuki era baru dalam hubungan antar pemerintahan pusat dan pemerintah daerah. 1 http://reffqi.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-investasi-asing.html, Diakses pada tanggal 18 desember 2013 pukul 16.00 wib. 4
  • 5. Indonesia memasuki era otonomi daerah. Keadaan baru sangat diperhitungkan oleh para investor berkaitan dengan dampak negatif yang ditimbulkannya. Di era reformasi, sejak pemerintahan BJ Habibie, kemudian Abdurrahman Wahid, Megawati, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pemerintah justru berupaya menarik sebanyak mungkin investasi asing melalui rentetan kunjungan kenegaraan ke luar negeri, privatisasi BUMN, penegakkan supremasi hukum, serta revisi terhadap berbagai undang-undang yang menyangkut bisnis dan investasi perpajakkan, ketenagakerjaan dan seterusnya. Semua upaya ini tentu bertujuan menciptakan iklim dunia usaha dalam negeri yang lebih kondusif demi meningkatkan capital inflow yang pada giliranya diharapkan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Memasuki tahun 2007, semua indikator makro ekonomi menunjukkan semakin membaiknya iklim dunia usaha, institusi perbankan yang kian berpeluang untuk meningkatkan penyaluran kredit, kian meningkatnya investor confidence, dan country risk yang juga membaik, kinerja pemerintahan yang secara umum mulai dapat dipercaya, walaupun masih ada berbagai ketidakberesan yang perlu segera dibenahi di sektor birokrasi dan penegakkan hukum. Masuknya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia dimaksudkan sebagai pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan industri yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta nasional, baik karena alasana teknologi, manajemen, maupun alasan permodalan. Modal aing juga diharapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat lebih merangsang dan menggairahkan iklim atau kehidupan dunia usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran internasional melalui jaringan yang mereka miliki. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia. I.2 Rumusan Permasalahan Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang dapat diambil adalah : 1. Apa peranan penanaman modal asing bagi negara berkembang ? 2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan sebagian besar investor asing enggan masuk ke Indonesia atau juga enggan untuk merealisasi rencana investasi mereka yang telah disetujui pemerintah ? 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN II. 1. Pengertian Penanaman Modal Asing Dalam literatur ekonomi makro, investasi asing dapat dilakukan dalam bentuk, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI). Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.2 Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal). Dibanding dengan investasi portofolio, Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya permanen (jangka panjang), banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja. Sedangkan, dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke perusahaan yang menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu membuka lapangan kerja baru. Sekalipun ada emiten yang setelah mendapat dana dari pasar modal untuk memperluas usahanya atau membuka usaha baru yang hal ini berarti membuka lapangan kerja. Tidak sedikit pula dana yang masuk ke emiten hanya untuk memperkuat struktur modal atau mungkin malah untuk membayar utang bank. Selain itu proses ini tidak terjadi alih teknologi atau alih keterampilan manajemen. II. 2. Jenis-jenis Investasi 2 http://reffqi.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-investasi-asing.html, Diakses pada tanggal 18 desember 2013 pukul 16.15 wib. 6
  • 7. Jenis investasi dibedakan atas investasi langsung (direct investment) dan investasi portofolio (portofolio investment). Investasi luar negeri langsung biasanya dianggap bentuk lain dari pemindahan modal yang dilakukan oleh perusahaan orangorang dalam suatu negara dalam aktifitas ekonomi negara lain yang melibatkan beberapa bentuk partisipasi modal di bidang usaha yang mereka investasikan. Investasi langsung berarti perusahaan dari negara penanam modal secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva) yang ditanam di negara penyimpan modal dengan cara investasi. Menurut Nindyo Pramono bahwa investasi langsung investor mengendalikan manajemen, biasanya dilakukan oleh perusahaan trans-nasional dan periode waktunya panjang karena menyangkut barang-barang. Modal investasi langsung lebih tertarik pada besar dan tingkat pertumbuhan pasar, tenaga kerja dan biaya produksi serta infrastruktur. Sedangkan pada investasi portofolio, investor hanya menyediakan modal keuangan dan tidak terlibat dalam manajemen. Investornya adalah investor institusional, bersifat jangka pendek dan mudah dilikuidasi dengan cara menjual saham yang dibeli. Dari beberapa pandangan dan pengertian di atas terlihat bahwa investasi langsung adalah adanya keterlibatan langsung pihak investor terhadap investasi yang dilakukannya, baik dalam permodalan, pengokohan, dan pengawasan. Menurut Sidik Jatmika[4], kebaikan dari investasi langsung adalah tidak mendatangkan beban yang harus dibayar dalam bentuk bunga, deviden dan/atau pembayaran kembali, dapat mengkombinasikan keahlian, teknologi dan modal, dapat mengatasi masalah transfer uang, adanya penanaman kembali dari keuntungan investasi yang belum ada dan dapat menciptakan alih teknologi dan keterampilan. II.3. Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara Berkembang Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi lima, yaitu : 1. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. 2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan perdagangan. 7
  • 8. 3. Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi struktural. 4. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif. 5. Bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrikpabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya. 3 Selama ini investor domestik di negara sedang berkembang yang enggan melakukan usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya investor asing akan sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang tersebut. Adanya pengadaan prasarana negara, pendirian industri-industri baru, pemanfaatan sumbersumber baru, pembukaan daerah-daerah baru, akan membuka kecenderungan baru yaitu meningkatkan lapangan kerja. Sehingga tekanan pendudukan pada tanah pertanian berkurang dan pengangguran dapat diatasi. Inilah keuntungan sosial yang diperoleh adanya kehadiran investor asing. Adanya transfer teknologi mengakibatkan tenaga kerja setempat menjadi terampil, sehingga meningkatkan marginal produktifitasnya, akhirnya akan meningkatkan keseluruhan upah riil. Semua ini menunjukkan bahwa modal asing cenderung menaikkan tingkat produktifitas, kinerja dan pendapatan nasional. Dengan demikian, kehadiran PMA bagi negara sedang berkembang sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu dalam industrialisasi, pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja, serta keterampilan teknik. Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan tergarap sumbersumber baru. Resiko dan kerugian pada tahap perintisan juga tertanggung, selanjutnya modal asing mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasama. Modal asing juga membantu mengurangi problem neraca pembayaran dan tingkat inflasi, sehingga akan memperkuat sektor usaha negara dan swasta domestik negara tuan rumah. 3 http://arrizalaziz.wordpress.com/2011/05/09/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:44 WIB. 8
  • 9. Penanaman modal asing di Indonesia tidak terlepas dari cita-cita hukum ekonomi Indonesia yaitu menggagas dan menyiapkan konsep hukum tentang kehidupan ekonomi. Kehidupan ekonomi yang diharapkan adalah kehidupan ekonomi berbangsa dan bernegara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan dalam keadilan sosial, sebagaimana yang dicita-citakan Pancasila. Dan Indonesia sebagai negara berdaulat sekaligus sebagai negara berkembang mempunyai pola tertentu terhadap konsep hukum dalam kegiatan ekonomi, meliputi konsep pencapaian masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Konsep ekonomi kekeluargaan yang Pancasilais, konsep ekonomi kerakyatan untuk membela kepentingan rakyat. Oleh karena itu, peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia. Dan untuk mendukung investasi di Indonesia maka perlu pembentukan hukum ekonomi dengan perangkat peraturan membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif dan pendekatan secara makro dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari berbagai aspek antara lain : a. Ekonomi dan social b. Sosiologis dan budaya c. Kebutuhan-kebutuhan dasar dan pembangunan. d. Praktis dan operasional dan kebutuhan ke depan e. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan kepatutan dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.4 II.4. Faktor-Faktor Pendorong Investasi Secara teoritis ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa investor-investor dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang yakni, The Product Cycle Theory dan The Industrial Organization Theory of Vertical Organization. The Product Cyrcle Theory yang dikembangkan oleh Raymond Vermon ini menyatakan bahwa setiap teknologi atau produk berevolusi melalui tiga fase : 1. Fase permulaan atau inovasi 2. Fase perkembangan proses dan, 4 http://arrizalaziz.wordpress.com/2011/05/09/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:30 WIB. 9
  • 10. 3. Fase standardisasi. Dalam setiap fase tersebut sebagai tipe perekonomian negara memiliki keuntungan komparatif (Comparative advantage). The Industrial Organization Theory of Vertical Integration merupakan teori yang paling tepat untuk diterapkan pada new multinasionalism dan pada investasi yang terintegrasi secara vertikal. Pendekatan teori ini berawal dari penambahan biayabiaya untuk melakukan bisnis diluar negeri (dengan investasi) harus mencakup biayabiaya lain yang harus dipikul lebih banyak daripada biaya yang diperuntukkan hanya untuk sekedar mengekspor dari pabrik-pabrik dalam negeri. Oleh karena itu perusahaan itu harus memiliki beberapa kompensasi atau keunggulan spesifik bagi perusahaan seperti keahlian teknis manajerial keadaan ekonomi yang memungkinkan adanya monopoli. Menurut teori ini, investasi dilakukan dengan cara integrasi secara vertikal yakni dengan penempatan beberapa tahapan produksi di beberapa lokasi yang berbeda-beda di seluruh dunia. Motivasi utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain. Di samping itu motivasi yang lain adalah untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain, artinya dengan investasinya di luar negeri ini berarti perusahaan-perusahaan multinasional tersebut telah merintangi persaingan-persaingan dari negara lain sehingga monopoli dapat dipertahankan.5 Motif utama modal internasional baik yang bersifat investasi modal asing langsung (foreign direct investment) maupun investasi portofolio adalah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik. Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Iklim investasi yang kondusif 2. Prospek pengembangan di negara penerima modal Dilihat dari kedua faktor di atas, maka tampaknya arus modal asing justru lebih banyak mengalir ke negara-negara maju daripada ke negara-negara berkembang. Aliran modal ke negara-negara berkembang masih dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut : 5 http://sandriechan.blogspot.com/2012/05/eksistensi-dan-esensi-penanaman-modal.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:55 WIB 10
  • 11. 1) Tingkat perkembangan ekonomi negara penerima modal 2) Stabilitas politik yang memadai 3) Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan investor 4) Aliran modal cenderung mengalir ke negara-negara dengan tingkat pendapatan per kapita yang tinggi Adanya keengganan masuknya investasi asing dan adanya indikasi relokasi investasi ke negara lain disebabkan karena tidak kondusifnya iklim investasi di Indonesia dewasa ini. Menurut Rahmadi Supanca, berbagai faktor yang dituding menjadi penyebab dari terjadinya tidak kondusifnya iklim investasi yaitu : 1. Instabilitas Politik dan Keamanan 2. Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan 3. Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara pelaksanaan otonomi daerah 4. Kurangnya jaminan kepastian hokum 5. Lemahnya penegakkan hokum 6. Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi 7. Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan 8. Masih maraknya praktek KKN 9. Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia. 10. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia. Elscom Monthly Journal juga mencatat beberapa faktor yang mempengaruhi tidak menariknya iklim investasi di Investasi di Indonesia adalah sebagai berikut : 1) Masalah keamanan, sosial, dan politik 2) Lemahnya peraturan perundang-undangan supremasi hukum dan jaminan kepastian hokum 3) Banyaknya masalah ketenagakerjaan 4) Implementasi otonomi daerah yang belum jelas 11
  • 12. 5) Kebijakan pemerintah yang tidak mendorong investasi seperti inkonsistensi kebijakan yang dikeluarkan6 Selain faktor disadvantage di atas, iklim investasi di Indonesia bertambah tidak kondusif lagi karena stabilitas politik dan sosial serta jaminan keamanan dan penegakkan hukum di dalam negeri yang masih rawan. Masalah yang paling sering dikeluhkan oleh investor adalah masalah penegakkan hukum. . Hal ini yang juga sering dikeluhkan oleh banyak investor adalah masalah perizinan dan birokrasi yang masih dianggap bertele-tele dan memakan biaya yang besar. Namun hal tersebut mulai mengalami perbaikan dan peningkatan sejak dikelarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Masalah daya tarik investasi di daerah, faktor kelembagaan yang menjadi daya tarik investasi didaerah. Kelembagaan ini menyangkut pelayanan, kebijakan pemerintah derah dan kepastian hukum untuk mengetahui daya tarik investasi kabupaten atau kota. Peraturan yang tumpang tindih, panjangnya rantai birokrasi, pungutan liar, merupakan beban yang besar bagi pengusaha. Dari segi peraturan yang diterbitkan pemerintah derah tak jarang tumpang tindih dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintahan diatasnya. Karena itu suatu daerah yang potensi alamnya sangat melimpah sangat mungkin tidak menarik bagi pelaku usaha atau bagi investor karena adanya berbagai kebijakan tumpang tindih tersebut. Oleh karena itu faktor daya tarik bagi investor datang dari potensi ekonomi suatu daerah, namun faktor kelembagaan juga harus dibenahi. Potensi sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia yang tersedia masih memerlukan pemodal untuk pengelolaannya, oleh karenanya upaya yang dilakukan adalah menarik banyak investor agar berminat menanamkan modalnya dan perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Pada pelaksanaan penanaman modal di daerah, seringkali timbul kendalakendala yang dikeluhkan oleh para investor, yaitu tidak efisiennya pengurusan perizinan usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit 6 http://www.scribd.com/doc/48240821/ANALISIS-PENANAMAN-MODAL-ASING-DI- INDONESIAhttp://sidikaurora.wordpress.com/2011/04/15/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 17:15 WIB. 12
  • 13. sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang cukup besar, oleh sebab itu pemerintah pada akhirnya perlu untuk mengeluarkan Keppres mengingat cukup banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha atas kegiatan investasi yang dilakukan di daerah. Masalah ini timbul setelah berlakunya kebijakan otonomi daerah, dimana pemerintah daerah, baik di tingkat propinsi, kabupaten dan kota diberikan kewenangan dalam bidang penanaman modal. Pelaksanaan otonomi daerah telah menimbulkan ekses negatif bagi kegiatan usaha dan penanaman modal. Banyak investor asing yang mengeluh karena banyak pungutan liar yang tidak jelas landasan hukumnya. Berbagai peraturan daerah yang tumpang tindih dengan peraturan pusat sehingga membebani dunia usaha, di samping praktek korupsi yang hampir merata di seluruh daerah. Dengan sistem perpajakkan yang baru, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota dapat menggunakan instrumen pajak untuk meningkatkan daya tarik investor dan pekerja-pekerja produktif. Jika daerah mengenakan tarif pajak terlalu tinggi, sumber daya manusia dan investor yang ada cenderung hengkang mencari lokasi yang tarif pajaknya lebih rendah. Sebaliknya daerah yang memiliki potensi tertentu tetapi belum tereksploitasi dengan baik akan cenderung memberikan intensif perpajakkan dan kemudahan-kemudahan untuk menarik arus investasi dan sumber daya manusia produktif. Pemberlakuan otonomi daerah telah menimbulkan adanya kecenderungan pemerintah daerah untuk menguasai aset-aset dan sumber daya yang ada di daerahnya dengan alasan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Akibatnya pengeluaran peraturan-peraturan daerah seringkali menjadi tumpang tindih, sehingga menimbulkan permasalahan baru bagi dunia usaha khususnya investor yang akan melakukan usahanya di daerah. Hal ini berarti dengan berlakunya otonomi daerah, pemerintah telah dianggap menghambat investasi karena masih banyaknya biaya tambahan dan berbagai pungutan atau retribusi daerah. Masih ada perebutan kewenangan antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal pemberian izin penanaman modal. Investor masih enggan berhubungan dengan pemerintah daerah. Sistem perekonomian dan perdagangan yang terbuka menimbulkan iklim yang lebih kondusif untuk melakukan kegiatan ekonomi yang dinamis, sehingga dapat meningkatkan laju perdagangan dan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, 13
  • 14. maka untuk mencapai keadaan ini diperlukan iklim yang memungkinkan, keadaan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Arus perdagangan yang dapat berkembang dengan semakin mengurangi hambatan-hambatan baik dalam bentuk tarif (yang memang semakin menurun) serta hambatan non tarif yang masih cukup banyak. 2) Kebebasan arus modal baik dalam bentuk direct investment, investasi portofolio, pinjaman komersial maupun bantuan finansial multilateral tanpa hambatan administratif, atau hambatan lainnya yang berlebihan. 3) Kebebasan arus migrasi tenaga kerja, baik tingkat buruh maupun tingkat tenaga ahli tanpa resistensi yang berlebihan dari pihak sindikat buruh di negara maju yang memprotes adanya pendatang baru maupun relokasi usaha dari negara maju ke negara berkembang. 4) Kebebasan arus teknologi tanpa hambatan yang diambil oleh perusahaan pemilik teknologi secara berlebihan ataupun hambatan yang diambil oleh pemerintah dari negara pemilik teknologi yang menghendaki agar teknologi yang ada tidak menyebar keluar wilayah negara yang bersangkutan.7 Tuntutan negara-negara maju yang belum dapat diterima oleh negara-negara berkembang meliputi 2 (dua) hal yaitu : 1) Negara berkembang tidak menerapkan kebijakan yang menentukan investor asing untuk mengekspor sebagian dari produksinya sebagai syarat memperoleh izin investasi (export performance requirement). 2) Menerapkan kebijakan yang menentukan investor asing untuk menggunakan dari input produksinya dari sumber dalam negeri (domestic content requirement). Sementara itu, negara berkembang mempunyai perspektif bahwa investasi merupakan masalah perdagangan semata. Keputusan mengenai investasi mencakup masalah makro ekonomi, stabilitas sosial, maupun pembangunan regional. Dengan demikian sulit diterima bahwa sebuah kebijakan yang menyangkut masalah yang 7 http://www.scribd.com/doc/48240821/ANALISIS-PENANAMAN-MODAL-ASING-DI- INDONESIAhttp://sidikaurora.wordpress.com/2011/04/15/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 17:30WIB. 14
  • 15. cukup luas disubordinasikan ke dalam masalah perdagangan. Bagi negara berkembang perundingan di bidang investasi, berarti sama dengan melayani tuntutan dan kehendak negara maju. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor asing menginginkan adanya kewajiban timbal balik antar negara penanam investasi dengan negara penerima investasi, adanya pengaturan standar sehingga aktivitas perusahaan menjadi kondusif, adanya sikap saling menghargai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dan adanya keharmonisan kebijakan dibidang pajak dan insentif lainnya antara negara penerima investasi. Menurut Harvey Goldstein, Presiden Direktur Harvest International Inc., sebuah perusahaan konsultasi investasi, menyimpulkan ada beberapa kondisi yang bisa menyumbang iklim investasi yang kondusif, salah satunya adalah dengan diundangkannya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, disamping itu juga faktor lainnya yaitu : 1) Struktur legal dan penegakkan hokum 2) Stabilitas mata uang, tingkat suku bunga dan iklim perekonomian mikro 3) Stabilitas politik 4) Hukum investasi yang baru, daya tarik investasi yang bisa dibandingkan dengan negara-negara lain, tax holiday, dan lain-lain. 5) Pemberantasan KKN di kalangan eksekutif dan lembaga-lembaga Pemerintah 6) Perbaikan di sektor pertambangan agar lebih menarik bagi penanaman modal luar negeri 7) Pengembangan lebih lanjut prasarana telekomunikasi Peningkatan sistem fiskal dan pajak 8) Penekanan pada Pemerintahan yang bersih dan pelayanan umum, termasuk peningkatan koordinasi antar departemen II.5. Analisis Masalah Penanaman Modal Asing Di Indonesia Faktor Eksternal Beberapa faktor eksternal baik secara langsung maupun secara tidak langsung memang mempengaruhi penurunan PMA 15 di Indonesia. Gejala tersebut
  • 16. mengkhawatirkan pemerintah Indonesia, karena adanya penurunan keunggulan komparatif khusus dan berdampak negatif terhadap pembangunan ekonomi nasional. Faktor secara tidak langsung adalah bahwa dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan struktur dana internasional. Pertama, telah terjadi pengalihan dana pinjaman kepada equity. Kedua, peningkatan penggunaan berbagai instrumen finansial tradisional maupun bentuk yang baru, yaitu portofolio investment, debt equity swaps, bonds, structured project finance, dan lain-lain. Faktor Internal a. Faktor kelangkaan perangkat hukum dan peraturan Pada umumnya, masalah perangkat hukum dan peraturan PMA ini sangat kontroversial antara pihak host country dan pihak investor asing, karena adanya perbedaan pendekatan untuk mencari keuntungan. Pemerintah negara penerima akan mempertimbangkan situasi dalam negeri dan kepentingan nasional secara keseluruhan di satu pihak, investor asing menuntut hukum dan peraturan PMA yang paling menguntungkan ketika perusahaan PMA beroperasi di suatu negara. b. Faktor kualitas Sumber Daya Manusia Faktor sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas berperanan penting dalam pembenahan usaha bagi investor asing ketika ingin menanam modalnya di suatu negara, karena faktor ini telah menjadi salah satu kunci sukses dalam rangka keberhasilan usaha. Sumber Daya Manusia di Indonesia sering disamakan dengan tenaga kerja yang murah atau tenaga kerja yang terampil yang mudah didapat. c. Faktor Kekurangan Infrastruktur Persoalan ketidakcukupan infrastruktur dari sejak lama terus ramai dibicarakan, tetapi hingga kini kasus tersebut belum terpecahkan secara tuntas. Gambaran tentang infrastruktur Indonesia yang masih suram dan diperkirakan akan terus mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dan juga peningkatan PMA di masa mendatang. d. Faktor ekonomi biaya tinggi (High Cost Economy) Faktor ekonomi biaya tinggi mencakup banyak aspek, yaitu tingkat bunga kredit perbankan yang tinggi, belum berkembangnya pasar modal, prosedur-prosedur yang tumpang tindih, tindakan korupsi birokrat, fasilitas keuangan yang tidak efisien, produktivitas tenaga kerja yang rendah, dan sebagainya. 8 8 http://sandriechan.blogspot.com/2012/05/eksistensi-dan-esensi-penanaman- modal.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 17:55 WIB. 16
  • 17. BAB III KESIMPULAN 1. Peranan penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi lima, yaitu : Pertama, sumber dana eksternal 17
  • 18. (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif. Kelima, bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya. 2. Peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia. 3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain : a) Faktor Sumber Daya Alam, seperti tersedianya hasil hutan, bahan tambang, gas dan minyak bumi maupun iklim dan letak geografis serta kebudayaan. b) Faktor Sumber Daya Manusia, dalam hal ini berkaitan dengan tenaga kerja siap pakai. c) Faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha. d)Faktor kebijakan pemerintah, kebijakan langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasi yang diambil oleh Pemerintah dalam rangka menggairahkan iklim investasi.Beberapa kebijakan pemerintah yang mempengaruhi investor, antara lain: 1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal 2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah e) Faktor kemudahan dalam peizinan, dalam rangka meningkatkan investasi di daerah, maka faktor perizinan perlu diperhatikan, antara lain diupayakan untuk mempermudah pemberian pelayanan 18 perizinan investasi dengan cara
  • 19. memperbanyak pusat pelayanan pemberian persetujuan atau perizinan investasi dengan melimpahkan wewenang dari Menteri Negara Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di atas, menjadi penyebab sebagian besar investor asing enggan masuk ke Indonesia atau enggan merealisasikan rencana investasi mereka yang telah disetujui oleh pemerintah serta terjadinya relokasi industri ke negara lain yang berakibat adanya capital flight yang besar. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuknya investasi asing ke Indonesia. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke sebuah negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum, yang tampaknya menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah Indonesia. Ketidakkonsistenan penegakkan hukum masih menjadi faktor penghambat daya tarik Indonesia bagi investasi asing. Bahkan kebijakan otonomi daerah menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Sumber dari undang – undang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal 19
  • 20. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah Sumber dari internet http://arrizalaziz.wordpress.com/2011/05/09/penanaman-modal-asing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:23 WIB. http://reffqi.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-investasi-asing.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:30 WIB. http://usfariyanto.blogspot.com/2012/04/pengaruh-perkembangan-pasar-modalasing.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:40 WIB. http://sandriechan.blogspot.com/2012/05/eksistensi-dan-esensi-penanamanmodal.html. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 16:55 WIB. http://www.scribd.com/doc/48240821/ANALISIS-PENANAMAN-MODAL-ASINGDI-INDONESIAhttp://sidikaurora.wordpress.com/2011/04/15/penanaman-modalasing/. Diakses pada 18 Desember 2013, jam 17:00 WIB. 20