SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Keadaan masyarakat Indonesia pada saat ini dirasakan masih sangat memprihatinkan.
Banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak untuk
keberlangsungan hidupnya, bahkan semakin lama angka kemiskinan selalu naik di Indonesia.
BPS (Badan Pusat Statistik) menyatakan indeks kedalaman kemiskinan naik dari 1,75%
(Maret 2013) menjadi 1,89%, kemudian indeks keparahan kemiskinan naik dari 0,45%
(Maret) menjadi 0,48%. Hal ini disebabkan minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan
yang tidak merata dan kepadatan penduduk di masing-masing daerah.
Zakat merupakan salah satu pilar syari’at Islam yang memiliki kaitan dengan permasalahan
tersebut. Zakat merupakan institusi resmi syari’at Islam untuk menciptakan kesejahteraan
sosial-ekonomi yang berkeadilan, sehingga pembangunan ekonomi mampu menghadirkan
kesejahteraan bagi masyarakat.
Pentingnya pembahasan tentang zakat ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap
membangun kesejahteraan umat dan diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan membahas tentang
zakat sebagai upaya membangun kesejahteraan umat.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimanakah konsep zakat dalam Islam?
2. Bagaimanakah kesejahteraan umat dalam perspektif Islam?
3. Bagaimanakah bentuk pengelolaan zakat dalam membangun kesejahteraan umat?
C. Tujuan Penulisan.
1. Untuk mengetahui konsep zakat dalam Islam.
2. Untuk mengetahui kesejahteraan umat dalam perspektif Islam.
3. Untuk mengetahui korelasi zakat dengan membangun kesejahteraan umat.
D. Metedologi.
Metode yang saya gunakan untuk mengumpulkan data, yaitu saya menggunakan buku-buku
literature, tehnik library research, web, internet dan segala sesuatu yang mendukung dalam
penulisan makalah ilmiah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori.
1. Tinjauan tentang zakat
a. Pengertian zakat
Menurut bahasa, zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti
berkah, tumbuh, bersih, baik, berkembang. Bagi orang yang mengeluarkan zakat, hati dan
jiwanya akan menjadi bersih, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. Yang terdapat
dalam surah At-Taubah ayat 103
Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka…”
Dinamakan zakat karena ia dapat mengembangkan harta yang telah dikeluarkan zakatnya dan
menjauhkan dari degala kerusakan.
Sedangkan menurut istilah, zakat berarti sebutan atau nama bagi sejumlah harta
tertentu yang diwajibkan Allah swt. Untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya.
Orang-orang yang berhak menerima zakat dijelaskan dalam surah at-Taubah ayat 60, yang
berbunyi :
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana”
Orang yang berhak menerima zakat adalah :
1. Orang Fakir,yaitu orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta
dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
3. Pengurus zakat, yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan zakat.
4. Muallaf, yaitu orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru
masuk Islam yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak, mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan
oleh orang-orang kafir.
6. Orang berhutang, yaitu orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang
bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang
untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,
walaupun ia mampu membayarnya.
7. Orang yang berjuang pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan
pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat
bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8. Musafir, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
b. Syarat zakat
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang memiliki persyaratan sebagaimana berikut :
1) Dimiliki secara penuh, yaitu kekayaan berada di bawah kekuasaan pemilik dan tidak
tersangkut di dalamnya hak orang lain.
2) Berkembang, yaitu kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai potensi untuk
berkembang produktif dan memberikan keuntungan.
3) Cukup senisab, yaitu jumlah minimal harta yang harus dikeluarkan zakatnya dalam waktu
tertentu.
4) Melebihi kebutuhan rutin, yaitu sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup, seperti
makanan dan minuman, pakaian, perumahan, dan alat kerja.
5) Bebas dari hutang, apabila mempunyai hutang yang mengurangi jumlah satu nisab,
pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat.
6) Berlaku satu tahun (haul), maksudnya bahwa kepemilikan yang berada di tangan si
pemilik sudah berlalu masanya dua belas bulan Qamariyah. Persyaratan satu tahun hanya
untuk ternak, uang, dan harta perdagangan.
c. Macam-macam zakat
Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.
1) Zakat Mal (harta)
Zakat mal[5] adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan hukum yang wajib
diberikan kepada orang tertentu setelah mencapai jumlah minimal tertentu dan setelah
dimiliki selama jangka waktu tertentu.
Yang termasuk zakat mal adalah emas dan perak, binatang ternak (an’am), hasil tanaman dan
buah-buahan, harta terpendam (rikaz), hasil tambang (ma’din), harta profesi, dan investasi.
2) Zakat Fitrah
Zakat fitrah[6] adalah zakat yang diwajibkan pada akhir bulan puasa Ramadhan bagi setiap
muslim, bagi anak kecil maupun orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Zakat
fitrah pembagiannya diprioritaskan bagi fakir miskin, mengingat maksud utamanya adalah
untuk membantu fakir miskin pada hari lebaran.
Zakat fitrah bertujuan menyucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan
yang tidak berguna, memberi makan pada orang-orang miskin, dan mencukupi kebutuhan
mereka pada Hari Raya Idul Fitri.
Zakat fitrah dikeluarkan untuk setiap orang sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau boleh
diganti dengan uang senilai 2,5 kg beras. Waktu pembayaran zakat fitrah adalah sebelum
sholat Idul Fitri.
d. Cara pengumpulan zakat
Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat pasal 12, 13, 14,
dan 15 ditentukan cara pengumpulan zakat sebagai berikut :
1) Pengumpulan zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil
Zakat (LAZ) dengan cara menerima atau mengambil zakat dari muzaki, atas dasar
pemberitahuan dari muzaki.
2) Muzaki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya
berdasarkan hukum agama.
3) Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat memberikan
bantuan kepada muzaki untuk menghitung zakatnya.
4) Zakat yang dibayarkan kepada amil zakat atau lembaga amil zakat dikurangkan dari
laba atau pendapatan sisa kena pajak dari wajib pajak yang bersangkutan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Pembayaran zakat dapat dilakukan kepada unit pengumpul zakat pada Badan Amil
Zakat (BAZ) nasional, BAZ provinsi, BAZ kabupaten/kota, atau BAZ kecamatan
secara langsung atau melalui rekening pada bank.
Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) terdiri dari kelompok ulama, cendikiawan, professional,
tokoh masyarakat, serta wakil dari pemerintah. Mereka harus memiliki kualifikasi sifat
amanah, adil, berdedikasi, professional, dan berintegritas tinggi (Pasal 6 Ayat (4), Pasal 2
ayat (2) Keputusan Mentri Agama). Masa kepengurusan mereka selama tiga tahun (Pasal 13
Keputusan Mentri Agama)
e. Hikmah zakat
Hikmah disyariatkannya zakat bagi umat Islam antara lain sebagai berikut :
1) Melatih seseorang untuk menjadi dermawan sehingga mengantarkan seseorang
mensyukuri nikmat Allah swt. untuk kepentingan menyucikan harta atau dirinya.
2) Menciptakan ketenangan dan ketentraman bagi pemberi dan penerima zakat dan
membersihkan jiwa manusia dari kotoran kikir, keburukan, dan kerakusan.
3) Menciptakan dan memelihara persatuan, persaudaraan sesama umat manusia, dan
menumbuhkan solidaritas social secara nyata dan berkesinambungan.
4) Membantu mensejahterahkan orang-orang yang berada dalam kesulitan dan penderitaan.
5) Menyambung tali silaturrahmi antara orang kaya dan miskin, dab memperkecil
kesenjangan social antara orang kaya dan miskin.
2. Tinjauan tentang kesejahteraan.
a. Pengertian kesejahteraan
Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009 Bab I pasal 1, Kesejahteraan Sosial adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Menurut KBBI[8] (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sejahtera adalah aman sentosa dan
makmur, selamat (terlepas dr segala macam gangguan). Dan kesejahteraan adalah hal atau
keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketenteraman jiwa, kesehatan jiwa, sosial
keadaan sejahtera masyarakat.
Menurut HAM, kesejahteraan adalah setiap laki-laki ataupun perempuan, pemuda dan anak
kecil memiliki hak untuk hidup layak baik dari segi kesehatan, makanan, minuman,
perumahan, dan jasa social, jika tidak maka hal tersebut telah melanggar HAM (Hak Asasi
Manusia).
Jadi pengertian kesejahteraan adalah sebuah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi
kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan juga
memiliki pekerjaan dan alat transportasi yang memadai yang dapat menunjang kualitas
hidupnya.
b. Kriteria umat yang sejahtera
Menurut pengertian-pengertian kesejahteraan diatas, maka penulis menyimpulkan kriteria
umat yang sejahtera adalah :
1) Mempunyai lapangan kerja yang tetap.
2) Mempunyai kehidupan yang layak.
3) Mampu memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan.
4) Tidak bergantung pada orang lain.
5) Memiliki alat transportasi.
Standar minimal kesejahteraan menurut Qurasi Sihab tercermin di Surga yang dihuni oleh
Adam dan Hawa sesaat sebelum mereka turun melaksanakan tugas kekhalifaan di bumi.
Seperti yang disebutkan dalam surah Thaha ayat 117-119
Artinya : “Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu
dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari
surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di
dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan
tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya"
Dari ayat ini jelas bahwa pangan, sandang, dan papan yang diistilahkan
dengan tidak lapar, dahaga, telanjang, dan kepanasan semuanya terpenuhi disana.
Terpenuhinya kebutuhan ini merupakan unsur pertama dan utama kesejahteraan sosial.
c. Kesejahteraan dalam perspektif Islam
Dilihat dari pengertiannya, sejahtera sebagaimana dikemukakan dalam Kamus Besar
Indonesia adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat (terlepas) dari segala macam
gangguan, kesukaran, dan sebagainya. Pengertian ini sejalan dengan pengertian “Islam” yang
berarti selamat, sentosa, aman, dan damai. Dari pengertiannya ini dapat dipahami bahwa
masalah kesejahteraan sosial sejalan dengan misi Islam.
Seluruh aspek ajaran Islam ternyata selalu terkait dengan masalah kesejahteraan sosial.
Hubungan dengan Allah misalnya, harus dibarengi dengan hubungan dengan sesama manusia
(habl min Allah wa habl min an-nâs). Demikian pula anjuran beriman selalu diiringi dengan
anjuran melakukan amal saleh, yang di dalamnya termasuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan sosial dalam Islam pada intinya mencakup dua hal pokok yaitu kesejahteraan
sosial yang bersifat jasmani (lahir) dan rohani (batin). Sejahtera lahir dan batin tersebut harus
terwujud dalam setiap pribadi (individu) yang bekerja untuk kesejahteraan hidupnya sendiri,
sehingga akan terbentuk keluarga/masyarakat dan negeri yang sejahtera.
Dalam Islam kesejahteraan dibagi dalam tiga aspek, yaitu kesejahteraan perorangan
(diwujudkan dengan mencari sumber penghasilan), kesejahteraan komunal dalam
keluarga/masyarakat (diwujudkan dengan zakat dan kepedulian terhadap dhuafa),
kesejahteraan masyarakat yang lebih luas/negara (keberkahan ahlul quro dan negeri sejahtera
atau baladan aminan).
Di dalam ajaran Islam terdapat pranata dan lembaga yang secara langsung berhubungan
dengan upaya penciptaan kesejahteraan sosial, seperti zakat yang memiliki Lembaga Amil
Zakat (LAZ) atau Badan Amil Zakat (BAZ). Semua bentuk pranata dan lembaga sosial
berupaya mencari berbagai alternatif untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Selain itu, ajaran Islam menganjurkan agar tidak memanjakan orang lain atau membatasi
kreativitas orang lain, sehingga orang tersebut tidak dapat menolong dirinya sendiri. Bantuan
keuangan baru boleh diberikan apabila seseorang ternyata tidak dapat memenuhi
kebutuhannya. Ketika seseorang datang kepada Nabi Saw. mengadukan kemiskinannya, Nabi
Saw. tidak memberinya uang, tetapi kapak agar digunakan untuk mengambil dan
mengumpulkan kayu. Dengan demikian, ajaran Islam tentang kesejahteraan sosial ini
termasuk di dalamnya ajaran yang mendorong orang untuk kreatif dan bersikap mandiri,
tidak banyak bergantung pada orang lain.
d. Cara membangun kesejahteraan umat
Dalam Islam membangun kesejahteraan umat dapat dilakukan dengan cara yaitu :
1) Infak.
2) Shadaqah.
3) Zakat.
4) Wakaf.
3. Zakat dalam membangun kesejahteraan umat.
Kewajiban zakat dalam pembangunan pada hakekatnya merupakan implementasi dari
pembangunan sosial. Penerapan zakat dalam pembangunan dan aktifitas ekonomi ditujukan
untuk menciptakan harmoni antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi.
Setidaknya, dalam pelaksanaan zakat, terdapat fungsi-fungsi dari pembangunan sosial yang
secara umum terlihat dalam dua hal, yaitu agenda pendistribusian harta kekayaan dan upaya
pemberdayaan masyarakat.
Perintah zakat, pada dasarnya merupakan sebuah upaya agar harta kekayaan dapat
terdistribusi di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya mengumpul di kalangan orang-orang
kaya saja, karena Islam tidak menginginkan harta kekayaan tersebut hanya beredar
dikalangan tertentu saja dalam masyarakat, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hasyr
ayat 7
Artinya : “apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras
hukumannya.”
Dalam pembangunan sektor riil, zakat memiliki peranan yang cukup besar. Peran tersebut
diimplementasikan dalam agenda pemberdayaan masyarakat melalui produktifitas dana
zakat. Pada dasarnya, zakat merupakan sebuah proses yang produktif dalam pemberdayaan
masyarakat. Jelaslah bahwa zakat tidak hanya sebagai perwujudan keimanan kepada Allah,
mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlaq mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,
menghilangkan sikap kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup saja,
tapi sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki. Maka dari itu
pengumpulan dan pendistribuasian zakat harus dikelola dengan baik, agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Perbedaan Pajak dengan Zakat.
Perbedaan pajak dengan zakat adalah dalam hal penerimanya. Zakat dibayarkan melalui amil
zakat (lembaga penyalur dan pengelola zakat) maupun dibayarkan langsung kepada 8
golongan orang yang berhak menerima zakat. Manfaat zakat dapat dirasakan langsung
maupun tidak langsung oleh masyarakat. Sedangkan pajak negara merupakan kewajiban yang
dibayarkan kepada kantor pelayanan pajak dan lembaga-lembaga lain yang ditunjuk oleh
Pemerintah sebagai tempat pembayaran pajak. Manfaat pajak negara tidak bisa dirasakan
langsung oleh masyarakat suatu negara.
Perbedaan pajak dan zakat yang kedua adalah waktu pembayarannya. Zakat fitrah dibayarkan
hanya pada bulan Ramadhan, lalu zakat harta dibayarkan pada saat telah mencapai nisab dan
dimiliki selama setahun. Sedangkan waktu pembayaran pajak negara adalah satu tahun
pembukuan. Misalnya tenggang waktu pembayaran pajak setiap akhir bulan Maret.
Perbedaan pajak dan zakat yang ketiga adalah benda yang digunakan sebagai alat
pembayaran. Pajak negara umumnya dibayar menggunakan uang tunai. Sementara itu zakat
fitrah boleh dibayarkan dalam bentuk uang tunai maupun bahan makanan pokok seperti beras
dan gandum.
Menurut saya sebaiknya agar tidak menyamakan pajak dengan zakat seperti yang saya
uraikan di kajian faktual. Karena zakat adalah perintah yang datangnya dari Allah swt.
Sedangkan pajak adalah peraturan Negara.
5. Kurang optimalnya lembaga zakat.
Seperti kajian faktual diatas, masyarakat kebanyakan lebih memilih untuk mendistribusikan
zakatnya sendiri-sendiri daripada memilih untuk mendistribusikannya lewat lembaga-
lembaga zakat. Hal ini disebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-
lembaga zakat. Menurut saya untuk mengoptimalkan lembaga-lembaga zakat yang ada
diperlukannya sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat memahami fungsi dari lembaga
zakat itu sendiri. Dan juga lembaga zakat memberikan transparansi terhadap dana dari zakat
agar masyarakat mengetahui bagaimana kinerja dari lembaga zakat yang akan memupuk
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat tersebut.
D. Pemecahan Masalah.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa cara untuk membangun kesejahteraaan
umat salah satunya dengan zakat. Dengan adanya zakat dapat menumbuhkan sikap
dermawan, kasih sayang terhadap sesama muslim, membangun persatuan dan menyambung
tali sillaturrahmi antar umat Islam, dan juga meningkatkan kesejahteraan umat.
Selain di dalam Islam dianjurkan untuk berzakat agar dapat meningkatkan kesejahteraan
umat, Islam juga menganjurkan umatnya untuk berusaha dan bekerja agar dapat menunjang
kualitas kehidupannya.
Zakat berfungsi pula sebagai sumber dana bagi pengembangan ekonomi syariah dengan
manajemen amanah. Zakat disalurkan bukan sekedar kepada fakir miskin yang lebih
ditujukan ke kepentingan konsumsi (keluarga), tetapi idealnya dana yang disalurkan dapat
dijadikan modal usaha bagi perbaikan ekonomi keluarga warga Muslim. Jadi sisi investasi
atas zakat jauh lebih bermanfaat dibandingkan sisi konsumsi dari zakat. Agar tujuan
pengelolaan zakat tersebut dapat dicapai dan masyarakat dapat dan mau membayarkan
zakatnya melalui Badan Amil Zakat (BAZ), maka perlu dilakukan perubahan paradigma
tentang zakat, sehingga dengan demikian konsepsi zakat berubah dari konsepsi yang bersifat
statis menjadi konsepsi yang bersifat dinamis dan pada gilirannya akan mendapat perhatian
yang cukup dari ummat Islam. Perubahan paradigma menuju paradigma baru tersebut dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Merubah pandangan yang menyatakan bahwa zakat adalah bersifat sukarela dan belas
kasihan orang kaya terhadap fakir miskin, menjadi zakat adalah merupakan perintah
Allah dan hukumnya wajib untuk dilaksanakan.
2. Zakat dibayarkan setelah satu tahun, menjadi zakat dibayarkan tidak mesti satu tahun
tetapi dapat dicicil setiap bulan (system kredit).
3. Zakat adalah untuk kiyai, tuan guru mengaji, menjadi zakat adalah untuk delapan asnaf.
4. Zakat adalah diserahkan langsung kepada orang per orang, menjadi zakat diserhakan
melalui Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan diserahkan kepada
kumpulan orang (system kelompok).
5. Zakat harus dibagi delapan asnaf sama besar, menjadi zakat dibagi secara prioritas
sesuai kebutuhan yang paling mendesak.
6. Zakat dikelola secara konsumtif murni, menjadi zakat harus dikelola secara produktif.
7. Zakat hanya dapat dirasakan seketika, menjadi zakat harus bermanfaat ganda dan
bersifat jangka panjang.
8. Zakat cenderung tidak mendidik, menjadi zakat harus mendidik masyarakat keluar dari
kemiskinan yang menyelimutinya.
9. Hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah yang terdapat dalam fiqh-fiqh lama,
mejadi hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah semua perolehan dan
penghasilan yang baik-baik.
10. Zakat dianggap mengurangi kekayaan muzakki, menjadi zakat justru menambah dan
memberkahi kekayaan si muzakki.
Selain dengan cara mengubah paradigma tentang zakat, untuk mengoptimalkan kerja
Badan Amil Zakat (BAZ) dapat dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat tentang fungsi
dan kinerja dari BAZ sendiri. Kemudian untuk pengurus dari Badan Amil Zakat (BAZ)
hendaknya mengelola dan mendayagunakan zakat semaksimal mungkin, memiliki program
kerja yang jelas dan terukur, memberikan zakat kepada orang-orang yang tepat, serta
senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip kejujuran, profesionalisme, dan transparansi
dalam setiap aktivitasnya.
Menurut saya perlakuan nyata yang dapat dilakukan untuk membangun kesejahteraan
umat adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya akan zakat, dan
kewajiban berzakat. Dan begitu juga Lembaga zakat yang ada agar memantau penggunaan
dana dari penerima zakat, apakah dana tersebut benar-benar digunakan untuk modal usaha
atau tidak. Selain dengan mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya zakat, perlunya
diadakan pemberdayaan masyarakat sejak dini, misalnya pelatihan dengan pelatihan kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan uraian pada Bab-Bab terdahulu maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Zakat berarti sebutan atau nama bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah swt.
Untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan berzakat berarti
kita telah menyalurkan rezeki bagi keluarga yang tidak mampu.
2. Islam menghendaki bahwa umatnya dapat hidup sejahtera, yakni dapat terpenuhi
kebutuhan kehidupan jasmani maupun rohani. Dalam Islam kesejahteraan dibagi dalam
tiga aspek, yaitu kesejahteraan perorangan (diwujudkan dengan mencari sumber
penghasilan), kesejahteraan komunal dalam keluarga/masyarakat (diwujudkan dengan
zakat dan kepedulian terhadap dhuafa), kesejahteraan masyarakat yang lebih luas/negara
(keberkahan ahlul quro dan negeri sejahtera atau baladan aminan).
3. Untuk membangun kesejahteraan umat dapat dilakukan dengan upaya zakat karena dana
yang disalurkan dapat dijadikan modal usaha bagi perbaikan ekonomi keluarga warga
Muslim. Untuk pendistribusian zakat dilakukan melalui lembaga-lembaga yang ada,
misalnya lembaga zakat yang ada di desa maupun di sekololah. Perubahan paradigma
dibutuhkan demi tercapainya tujuan zakat itu sendiri, perubahan paradigma tersebut
diantaranya merubah pandangan yang menyatakan bahwa zakat adalah bersifat sukarela
dan belas kasihan orang kaya terhadap fakir miskin, menjadikan zakat adalah merupakan
perintah Allah dan hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Dan merubah anggapan bahwa
zakat mengurangi kekayaan muzakki, menjadi zakat justru menambah dan memberkahi
kekayaan si muzakki.
B. Saran.
1. Masyarakat.
Masyarakat hendaknya lebih memahami pengertian zakat dan pelaksaan zakat yang sesuai
dengan hukum Islam. Disamping membangun kesejahteraan umat dengan cara zakat,
hendaknya masyarakat juga berusaha untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari
2. Badan Amil Zakat (BAZ) di Kecamatan.
Mengoptimalkan pendistribusian zakat agar masyarakat lebih memahami tentang lembaga
zakat sebaiknya diadakan sosialisasi tentang program kerja lembaga itu. Dan juga senantiasa
mengedepankan prinsip-prinsip kejujuran, profesionalisme, dan transparansi dalam setiap
aktivitasnya.
3. Lembaga zakat di sekolah.
Hendaknya mendidik siswa-siswinya untuk terbiasa berzakat, memberi pengetahuan sejak
dini kepada siswa-sisiwi tentang kelembagaan zakat yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://navisiis.blogspot.co.id/2014/04/makalah-zakat-sebagai-upaya-membangun.html
https://muzzakinetwork.wordpress.com/2012/01/19/zakat-sarana-kesejahteraan-umat/
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/06/pengertian-zakat-macam-macam-dan-hak.html
http://lisnatrisnawatii.blogspot.co.id/2013/06/zakat-merupakan-potensi-untuk.html

More Related Content

What's hot

Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Ade Pratama
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratArif Arif
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
kiatbelajar95
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
MeyLiontin
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
Dyra Yunilaili
 
akhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahakhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumah
Hafidzotul Millah
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiFaatihah Abwabarrizqi
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah ShalatArif Winahyu
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
Mushoddik Indisav
 
Infaq Dan Shadaqah
Infaq Dan ShadaqahInfaq Dan Shadaqah
Infaq Dan Shadaqah
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Ppt sholat
Ppt  sholatPpt  sholat
Ppt sholat113111007
 
Ppt zakat fitrah
Ppt zakat fitrahPpt zakat fitrah
Ppt zakat fitrah
Agamaislam03
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
asni furoida
 
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptxPPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
Rahmah280923
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Dodyk Fallen
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
Septian Muna Barakati
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
Azzahra Azzahra
 

What's hot (20)

Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 
akhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahakhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumah
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
 
Infaq Dan Shadaqah
Infaq Dan ShadaqahInfaq Dan Shadaqah
Infaq Dan Shadaqah
 
Ppt sholat
Ppt  sholatPpt  sholat
Ppt sholat
 
Ppt zakat fitrah
Ppt zakat fitrahPpt zakat fitrah
Ppt zakat fitrah
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
PowerPoint Haji
PowerPoint HajiPowerPoint Haji
PowerPoint Haji
 
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptxPPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 

Viewers also liked

makalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakatmakalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakatWiji Lestari
 
Makalah zakat
Makalah zakatMakalah zakat
Makalah zakat
kamisahlukman
 
Makalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakatMakalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakat
Adi New
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
aldi setiawan
 
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Isna Tya
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
kamisahlukman
 
Makalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhabMakalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhabAhmad Zuhdi
 
Makalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisMakalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih Mawaris
Ariful Amär
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahMuhsin Hariyanto
 
KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOHKONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
salman munthe
 
Materi zakat dan ketentuannya
Materi zakat dan ketentuannyaMateri zakat dan ketentuannya
Materi zakat dan ketentuannya
agyana_nadian
 
metode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokmetode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokNia Teresniati
 
Materi menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
Materi menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshorMateri menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
Materi menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
agyana_nadian
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Miftah Iqtishoduna
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Nasruddin Asnah
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
Eman Syukur
 
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakatFIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakatAhmad Haris Miftah
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahMuhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (20)

makalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakatmakalah Fiqih ibadah tentang zakat
makalah Fiqih ibadah tentang zakat
 
Makalah zakat
Makalah zakatMakalah zakat
Makalah zakat
 
Makalah zakat
Makalah zakatMakalah zakat
Makalah zakat
 
Makalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakatMakalah agama islam tentang zakat
Makalah agama islam tentang zakat
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
 
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Makalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhabMakalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhab
 
Makalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisMakalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih Mawaris
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekah
 
KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOHKONTRAK  SOSIAL:  WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
KONTRAK SOSIAL: WAKAF, ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
 
Materi zakat dan ketentuannya
Materi zakat dan ketentuannyaMateri zakat dan ketentuannya
Materi zakat dan ketentuannya
 
metode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokmetode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokok
 
Materi menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
Materi menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshorMateri menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
Materi menceritakan tentang perjuangan kaum muhajirin dan anshor
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakatFIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
FIQH ZAKAT Materi 3 : Mustahiq zakat
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekah
 

Similar to Makalah Zakat

Zakat tugas-ppt2
Zakat tugas-ppt2Zakat tugas-ppt2
Zakat tugas-ppt2
MaulanaAyub1
 
Ppt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptx
Ppt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptxPpt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptx
Ppt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptx
NabilaSuhendra1
 
Bab v s2
Bab v s2Bab v s2
Bab v s2
adeboy123
 
Prospek hukum zakat di indonesia
Prospek hukum zakat di indonesiaProspek hukum zakat di indonesia
Prospek hukum zakat di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Pendayagunaan Zakat (
Pendayagunaan Zakat (Pendayagunaan Zakat (
Pendayagunaan Zakat (
Rokhmad Munawir
 
Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)
Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)
Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)
mavie ilmi
 
DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...
DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...
DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...
Hasaniahmadsaid
 
Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2
Operator Warnet Vast Raha
 
Agama islam
Agama islam Agama islam
Agama islam
Thoriq Aziz
 
Ppt agama zakat
Ppt agama zakatPpt agama zakat
Ppt agama zakat
kelompok4agama3
 
Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)
A Gustang
 
Manfaat zakat ditinjau dari aspek sosial
Manfaat zakat ditinjau dari aspek sosialManfaat zakat ditinjau dari aspek sosial
Manfaat zakat ditinjau dari aspek sosial
edwith
 
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatZakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatQ-nuiy Asiya-siti
 
LMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
LMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialLMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
LMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Eliana Zulghaffar
 
Ppt Zakat.pptx
Ppt Zakat.pptxPpt Zakat.pptx
Ppt Zakat.pptx
RheevaAngga2
 
Amalan terbaik pembangunan sosial
Amalan terbaik pembangunan sosialAmalan terbaik pembangunan sosial
Amalan terbaik pembangunan sosial
meylahasim97
 
ZAKAT
ZAKATZAKAT
ZAKAT
Hikmah Jannah
 
Zakat serta Pembagiannya
Zakat serta PembagiannyaZakat serta Pembagiannya
Zakat serta Pembagiannya
Meri Septiani
 
Zakat
ZakatZakat

Similar to Makalah Zakat (20)

Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Zakat tugas-ppt2
Zakat tugas-ppt2Zakat tugas-ppt2
Zakat tugas-ppt2
 
Ppt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptx
Ppt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptxPpt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptx
Ppt Kelompok 7 Materi 11 Pajak dan Zakat.pptx
 
Bab v s2
Bab v s2Bab v s2
Bab v s2
 
Prospek hukum zakat di indonesia
Prospek hukum zakat di indonesiaProspek hukum zakat di indonesia
Prospek hukum zakat di indonesia
 
Pendayagunaan Zakat (
Pendayagunaan Zakat (Pendayagunaan Zakat (
Pendayagunaan Zakat (
 
Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)
Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)
Full ruang lingkup fiqh zakat 1 (pengantar zakat)
 
DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...
DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...
DR. HASANI AHMAD SAID, MA. - Peran strategis pendayagunaan dan pengelolaan za...
 
Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2
 
Agama islam
Agama islam Agama islam
Agama islam
 
Ppt agama zakat
Ppt agama zakatPpt agama zakat
Ppt agama zakat
 
Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)
 
Manfaat zakat ditinjau dari aspek sosial
Manfaat zakat ditinjau dari aspek sosialManfaat zakat ditinjau dari aspek sosial
Manfaat zakat ditinjau dari aspek sosial
 
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatZakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
 
LMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
LMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialLMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
LMCP 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
 
Ppt Zakat.pptx
Ppt Zakat.pptxPpt Zakat.pptx
Ppt Zakat.pptx
 
Amalan terbaik pembangunan sosial
Amalan terbaik pembangunan sosialAmalan terbaik pembangunan sosial
Amalan terbaik pembangunan sosial
 
ZAKAT
ZAKATZAKAT
ZAKAT
 
Zakat serta Pembagiannya
Zakat serta PembagiannyaZakat serta Pembagiannya
Zakat serta Pembagiannya
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 

More from Kartika Dwi Rachmawati

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
Kartika Dwi Rachmawati
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
Kartika Dwi Rachmawati
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
Kartika Dwi Rachmawati
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
Kartika Dwi Rachmawati
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
Kartika Dwi Rachmawati
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
Kartika Dwi Rachmawati
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
Kartika Dwi Rachmawati
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Kartika Dwi Rachmawati
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
Kartika Dwi Rachmawati
 

More from Kartika Dwi Rachmawati (20)

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Makalah Zakat

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Keadaan masyarakat Indonesia pada saat ini dirasakan masih sangat memprihatinkan. Banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak untuk keberlangsungan hidupnya, bahkan semakin lama angka kemiskinan selalu naik di Indonesia. BPS (Badan Pusat Statistik) menyatakan indeks kedalaman kemiskinan naik dari 1,75% (Maret 2013) menjadi 1,89%, kemudian indeks keparahan kemiskinan naik dari 0,45% (Maret) menjadi 0,48%. Hal ini disebabkan minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan yang tidak merata dan kepadatan penduduk di masing-masing daerah. Zakat merupakan salah satu pilar syari’at Islam yang memiliki kaitan dengan permasalahan tersebut. Zakat merupakan institusi resmi syari’at Islam untuk menciptakan kesejahteraan sosial-ekonomi yang berkeadilan, sehingga pembangunan ekonomi mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat. Pentingnya pembahasan tentang zakat ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap membangun kesejahteraan umat dan diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan membahas tentang zakat sebagai upaya membangun kesejahteraan umat. B. Rumusan Masalah. 1. Bagaimanakah konsep zakat dalam Islam? 2. Bagaimanakah kesejahteraan umat dalam perspektif Islam? 3. Bagaimanakah bentuk pengelolaan zakat dalam membangun kesejahteraan umat? C. Tujuan Penulisan. 1. Untuk mengetahui konsep zakat dalam Islam. 2. Untuk mengetahui kesejahteraan umat dalam perspektif Islam. 3. Untuk mengetahui korelasi zakat dengan membangun kesejahteraan umat. D. Metedologi. Metode yang saya gunakan untuk mengumpulkan data, yaitu saya menggunakan buku-buku literature, tehnik library research, web, internet dan segala sesuatu yang mendukung dalam penulisan makalah ilmiah ini.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Teori. 1. Tinjauan tentang zakat a. Pengertian zakat Menurut bahasa, zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik, berkembang. Bagi orang yang mengeluarkan zakat, hati dan jiwanya akan menjadi bersih, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. Yang terdapat dalam surah At-Taubah ayat 103 Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka…” Dinamakan zakat karena ia dapat mengembangkan harta yang telah dikeluarkan zakatnya dan menjauhkan dari degala kerusakan. Sedangkan menurut istilah, zakat berarti sebutan atau nama bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah swt. Untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Orang-orang yang berhak menerima zakat dijelaskan dalam surah at-Taubah ayat 60, yang berbunyi : Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” Orang yang berhak menerima zakat adalah : 1. Orang Fakir,yaitu orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat, yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf, yaitu orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. Memerdekakan budak, mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. Orang berhutang, yaitu orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
  • 3. 7. Orang yang berjuang pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. Musafir, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. b. Syarat zakat Harta yang wajib dizakati adalah harta yang memiliki persyaratan sebagaimana berikut : 1) Dimiliki secara penuh, yaitu kekayaan berada di bawah kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut di dalamnya hak orang lain. 2) Berkembang, yaitu kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai potensi untuk berkembang produktif dan memberikan keuntungan. 3) Cukup senisab, yaitu jumlah minimal harta yang harus dikeluarkan zakatnya dalam waktu tertentu. 4) Melebihi kebutuhan rutin, yaitu sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup, seperti makanan dan minuman, pakaian, perumahan, dan alat kerja. 5) Bebas dari hutang, apabila mempunyai hutang yang mengurangi jumlah satu nisab, pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat. 6) Berlaku satu tahun (haul), maksudnya bahwa kepemilikan yang berada di tangan si pemilik sudah berlalu masanya dua belas bulan Qamariyah. Persyaratan satu tahun hanya untuk ternak, uang, dan harta perdagangan. c. Macam-macam zakat Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua, yaitu zakat mal dan zakat fitrah. 1) Zakat Mal (harta) Zakat mal[5] adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan hukum yang wajib diberikan kepada orang tertentu setelah mencapai jumlah minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu. Yang termasuk zakat mal adalah emas dan perak, binatang ternak (an’am), hasil tanaman dan buah-buahan, harta terpendam (rikaz), hasil tambang (ma’din), harta profesi, dan investasi. 2) Zakat Fitrah Zakat fitrah[6] adalah zakat yang diwajibkan pada akhir bulan puasa Ramadhan bagi setiap muslim, bagi anak kecil maupun orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Zakat fitrah pembagiannya diprioritaskan bagi fakir miskin, mengingat maksud utamanya adalah untuk membantu fakir miskin pada hari lebaran. Zakat fitrah bertujuan menyucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak berguna, memberi makan pada orang-orang miskin, dan mencukupi kebutuhan mereka pada Hari Raya Idul Fitri.
  • 4. Zakat fitrah dikeluarkan untuk setiap orang sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau boleh diganti dengan uang senilai 2,5 kg beras. Waktu pembayaran zakat fitrah adalah sebelum sholat Idul Fitri. d. Cara pengumpulan zakat Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat pasal 12, 13, 14, dan 15 ditentukan cara pengumpulan zakat sebagai berikut : 1) Pengumpulan zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) dengan cara menerima atau mengambil zakat dari muzaki, atas dasar pemberitahuan dari muzaki. 2) Muzaki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya berdasarkan hukum agama. 3) Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat memberikan bantuan kepada muzaki untuk menghitung zakatnya. 4) Zakat yang dibayarkan kepada amil zakat atau lembaga amil zakat dikurangkan dari laba atau pendapatan sisa kena pajak dari wajib pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5) Pembayaran zakat dapat dilakukan kepada unit pengumpul zakat pada Badan Amil Zakat (BAZ) nasional, BAZ provinsi, BAZ kabupaten/kota, atau BAZ kecamatan secara langsung atau melalui rekening pada bank. Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) terdiri dari kelompok ulama, cendikiawan, professional, tokoh masyarakat, serta wakil dari pemerintah. Mereka harus memiliki kualifikasi sifat amanah, adil, berdedikasi, professional, dan berintegritas tinggi (Pasal 6 Ayat (4), Pasal 2 ayat (2) Keputusan Mentri Agama). Masa kepengurusan mereka selama tiga tahun (Pasal 13 Keputusan Mentri Agama) e. Hikmah zakat Hikmah disyariatkannya zakat bagi umat Islam antara lain sebagai berikut : 1) Melatih seseorang untuk menjadi dermawan sehingga mengantarkan seseorang mensyukuri nikmat Allah swt. untuk kepentingan menyucikan harta atau dirinya. 2) Menciptakan ketenangan dan ketentraman bagi pemberi dan penerima zakat dan membersihkan jiwa manusia dari kotoran kikir, keburukan, dan kerakusan. 3) Menciptakan dan memelihara persatuan, persaudaraan sesama umat manusia, dan menumbuhkan solidaritas social secara nyata dan berkesinambungan. 4) Membantu mensejahterahkan orang-orang yang berada dalam kesulitan dan penderitaan. 5) Menyambung tali silaturrahmi antara orang kaya dan miskin, dab memperkecil kesenjangan social antara orang kaya dan miskin.
  • 5. 2. Tinjauan tentang kesejahteraan. a. Pengertian kesejahteraan Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009 Bab I pasal 1, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut KBBI[8] (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sejahtera adalah aman sentosa dan makmur, selamat (terlepas dr segala macam gangguan). Dan kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketenteraman jiwa, kesehatan jiwa, sosial keadaan sejahtera masyarakat. Menurut HAM, kesejahteraan adalah setiap laki-laki ataupun perempuan, pemuda dan anak kecil memiliki hak untuk hidup layak baik dari segi kesehatan, makanan, minuman, perumahan, dan jasa social, jika tidak maka hal tersebut telah melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Jadi pengertian kesejahteraan adalah sebuah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan juga memiliki pekerjaan dan alat transportasi yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya. b. Kriteria umat yang sejahtera Menurut pengertian-pengertian kesejahteraan diatas, maka penulis menyimpulkan kriteria umat yang sejahtera adalah : 1) Mempunyai lapangan kerja yang tetap. 2) Mempunyai kehidupan yang layak. 3) Mampu memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. 4) Tidak bergantung pada orang lain. 5) Memiliki alat transportasi. Standar minimal kesejahteraan menurut Qurasi Sihab tercermin di Surga yang dihuni oleh Adam dan Hawa sesaat sebelum mereka turun melaksanakan tugas kekhalifaan di bumi. Seperti yang disebutkan dalam surah Thaha ayat 117-119 Artinya : “Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya" Dari ayat ini jelas bahwa pangan, sandang, dan papan yang diistilahkan dengan tidak lapar, dahaga, telanjang, dan kepanasan semuanya terpenuhi disana. Terpenuhinya kebutuhan ini merupakan unsur pertama dan utama kesejahteraan sosial.
  • 6. c. Kesejahteraan dalam perspektif Islam Dilihat dari pengertiannya, sejahtera sebagaimana dikemukakan dalam Kamus Besar Indonesia adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat (terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya. Pengertian ini sejalan dengan pengertian “Islam” yang berarti selamat, sentosa, aman, dan damai. Dari pengertiannya ini dapat dipahami bahwa masalah kesejahteraan sosial sejalan dengan misi Islam. Seluruh aspek ajaran Islam ternyata selalu terkait dengan masalah kesejahteraan sosial. Hubungan dengan Allah misalnya, harus dibarengi dengan hubungan dengan sesama manusia (habl min Allah wa habl min an-nâs). Demikian pula anjuran beriman selalu diiringi dengan anjuran melakukan amal saleh, yang di dalamnya termasuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial dalam Islam pada intinya mencakup dua hal pokok yaitu kesejahteraan sosial yang bersifat jasmani (lahir) dan rohani (batin). Sejahtera lahir dan batin tersebut harus terwujud dalam setiap pribadi (individu) yang bekerja untuk kesejahteraan hidupnya sendiri, sehingga akan terbentuk keluarga/masyarakat dan negeri yang sejahtera. Dalam Islam kesejahteraan dibagi dalam tiga aspek, yaitu kesejahteraan perorangan (diwujudkan dengan mencari sumber penghasilan), kesejahteraan komunal dalam keluarga/masyarakat (diwujudkan dengan zakat dan kepedulian terhadap dhuafa), kesejahteraan masyarakat yang lebih luas/negara (keberkahan ahlul quro dan negeri sejahtera atau baladan aminan). Di dalam ajaran Islam terdapat pranata dan lembaga yang secara langsung berhubungan dengan upaya penciptaan kesejahteraan sosial, seperti zakat yang memiliki Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau Badan Amil Zakat (BAZ). Semua bentuk pranata dan lembaga sosial berupaya mencari berbagai alternatif untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Selain itu, ajaran Islam menganjurkan agar tidak memanjakan orang lain atau membatasi kreativitas orang lain, sehingga orang tersebut tidak dapat menolong dirinya sendiri. Bantuan keuangan baru boleh diberikan apabila seseorang ternyata tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Ketika seseorang datang kepada Nabi Saw. mengadukan kemiskinannya, Nabi Saw. tidak memberinya uang, tetapi kapak agar digunakan untuk mengambil dan mengumpulkan kayu. Dengan demikian, ajaran Islam tentang kesejahteraan sosial ini termasuk di dalamnya ajaran yang mendorong orang untuk kreatif dan bersikap mandiri, tidak banyak bergantung pada orang lain. d. Cara membangun kesejahteraan umat Dalam Islam membangun kesejahteraan umat dapat dilakukan dengan cara yaitu : 1) Infak. 2) Shadaqah. 3) Zakat. 4) Wakaf.
  • 7. 3. Zakat dalam membangun kesejahteraan umat. Kewajiban zakat dalam pembangunan pada hakekatnya merupakan implementasi dari pembangunan sosial. Penerapan zakat dalam pembangunan dan aktifitas ekonomi ditujukan untuk menciptakan harmoni antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi. Setidaknya, dalam pelaksanaan zakat, terdapat fungsi-fungsi dari pembangunan sosial yang secara umum terlihat dalam dua hal, yaitu agenda pendistribusian harta kekayaan dan upaya pemberdayaan masyarakat. Perintah zakat, pada dasarnya merupakan sebuah upaya agar harta kekayaan dapat terdistribusi di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya mengumpul di kalangan orang-orang kaya saja, karena Islam tidak menginginkan harta kekayaan tersebut hanya beredar dikalangan tertentu saja dalam masyarakat, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hasyr ayat 7 Artinya : “apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.” Dalam pembangunan sektor riil, zakat memiliki peranan yang cukup besar. Peran tersebut diimplementasikan dalam agenda pemberdayaan masyarakat melalui produktifitas dana zakat. Pada dasarnya, zakat merupakan sebuah proses yang produktif dalam pemberdayaan masyarakat. Jelaslah bahwa zakat tidak hanya sebagai perwujudan keimanan kepada Allah, mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlaq mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sikap kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup saja, tapi sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki. Maka dari itu pengumpulan dan pendistribuasian zakat harus dikelola dengan baik, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Perbedaan Pajak dengan Zakat. Perbedaan pajak dengan zakat adalah dalam hal penerimanya. Zakat dibayarkan melalui amil zakat (lembaga penyalur dan pengelola zakat) maupun dibayarkan langsung kepada 8 golongan orang yang berhak menerima zakat. Manfaat zakat dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat. Sedangkan pajak negara merupakan kewajiban yang dibayarkan kepada kantor pelayanan pajak dan lembaga-lembaga lain yang ditunjuk oleh Pemerintah sebagai tempat pembayaran pajak. Manfaat pajak negara tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat suatu negara. Perbedaan pajak dan zakat yang kedua adalah waktu pembayarannya. Zakat fitrah dibayarkan hanya pada bulan Ramadhan, lalu zakat harta dibayarkan pada saat telah mencapai nisab dan dimiliki selama setahun. Sedangkan waktu pembayaran pajak negara adalah satu tahun pembukuan. Misalnya tenggang waktu pembayaran pajak setiap akhir bulan Maret.
  • 8. Perbedaan pajak dan zakat yang ketiga adalah benda yang digunakan sebagai alat pembayaran. Pajak negara umumnya dibayar menggunakan uang tunai. Sementara itu zakat fitrah boleh dibayarkan dalam bentuk uang tunai maupun bahan makanan pokok seperti beras dan gandum. Menurut saya sebaiknya agar tidak menyamakan pajak dengan zakat seperti yang saya uraikan di kajian faktual. Karena zakat adalah perintah yang datangnya dari Allah swt. Sedangkan pajak adalah peraturan Negara. 5. Kurang optimalnya lembaga zakat. Seperti kajian faktual diatas, masyarakat kebanyakan lebih memilih untuk mendistribusikan zakatnya sendiri-sendiri daripada memilih untuk mendistribusikannya lewat lembaga- lembaga zakat. Hal ini disebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga- lembaga zakat. Menurut saya untuk mengoptimalkan lembaga-lembaga zakat yang ada diperlukannya sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat memahami fungsi dari lembaga zakat itu sendiri. Dan juga lembaga zakat memberikan transparansi terhadap dana dari zakat agar masyarakat mengetahui bagaimana kinerja dari lembaga zakat yang akan memupuk kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat tersebut. D. Pemecahan Masalah. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa cara untuk membangun kesejahteraaan umat salah satunya dengan zakat. Dengan adanya zakat dapat menumbuhkan sikap dermawan, kasih sayang terhadap sesama muslim, membangun persatuan dan menyambung tali sillaturrahmi antar umat Islam, dan juga meningkatkan kesejahteraan umat. Selain di dalam Islam dianjurkan untuk berzakat agar dapat meningkatkan kesejahteraan umat, Islam juga menganjurkan umatnya untuk berusaha dan bekerja agar dapat menunjang kualitas kehidupannya. Zakat berfungsi pula sebagai sumber dana bagi pengembangan ekonomi syariah dengan manajemen amanah. Zakat disalurkan bukan sekedar kepada fakir miskin yang lebih ditujukan ke kepentingan konsumsi (keluarga), tetapi idealnya dana yang disalurkan dapat dijadikan modal usaha bagi perbaikan ekonomi keluarga warga Muslim. Jadi sisi investasi atas zakat jauh lebih bermanfaat dibandingkan sisi konsumsi dari zakat. Agar tujuan pengelolaan zakat tersebut dapat dicapai dan masyarakat dapat dan mau membayarkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat (BAZ), maka perlu dilakukan perubahan paradigma tentang zakat, sehingga dengan demikian konsepsi zakat berubah dari konsepsi yang bersifat statis menjadi konsepsi yang bersifat dinamis dan pada gilirannya akan mendapat perhatian yang cukup dari ummat Islam. Perubahan paradigma menuju paradigma baru tersebut dengan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Merubah pandangan yang menyatakan bahwa zakat adalah bersifat sukarela dan belas kasihan orang kaya terhadap fakir miskin, menjadi zakat adalah merupakan perintah Allah dan hukumnya wajib untuk dilaksanakan.
  • 9. 2. Zakat dibayarkan setelah satu tahun, menjadi zakat dibayarkan tidak mesti satu tahun tetapi dapat dicicil setiap bulan (system kredit). 3. Zakat adalah untuk kiyai, tuan guru mengaji, menjadi zakat adalah untuk delapan asnaf. 4. Zakat adalah diserahkan langsung kepada orang per orang, menjadi zakat diserhakan melalui Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan diserahkan kepada kumpulan orang (system kelompok). 5. Zakat harus dibagi delapan asnaf sama besar, menjadi zakat dibagi secara prioritas sesuai kebutuhan yang paling mendesak. 6. Zakat dikelola secara konsumtif murni, menjadi zakat harus dikelola secara produktif. 7. Zakat hanya dapat dirasakan seketika, menjadi zakat harus bermanfaat ganda dan bersifat jangka panjang. 8. Zakat cenderung tidak mendidik, menjadi zakat harus mendidik masyarakat keluar dari kemiskinan yang menyelimutinya. 9. Hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah yang terdapat dalam fiqh-fiqh lama, mejadi hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah semua perolehan dan penghasilan yang baik-baik. 10. Zakat dianggap mengurangi kekayaan muzakki, menjadi zakat justru menambah dan memberkahi kekayaan si muzakki. Selain dengan cara mengubah paradigma tentang zakat, untuk mengoptimalkan kerja Badan Amil Zakat (BAZ) dapat dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat tentang fungsi dan kinerja dari BAZ sendiri. Kemudian untuk pengurus dari Badan Amil Zakat (BAZ) hendaknya mengelola dan mendayagunakan zakat semaksimal mungkin, memiliki program kerja yang jelas dan terukur, memberikan zakat kepada orang-orang yang tepat, serta senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip kejujuran, profesionalisme, dan transparansi dalam setiap aktivitasnya. Menurut saya perlakuan nyata yang dapat dilakukan untuk membangun kesejahteraan umat adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya akan zakat, dan kewajiban berzakat. Dan begitu juga Lembaga zakat yang ada agar memantau penggunaan dana dari penerima zakat, apakah dana tersebut benar-benar digunakan untuk modal usaha atau tidak. Selain dengan mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya zakat, perlunya diadakan pemberdayaan masyarakat sejak dini, misalnya pelatihan dengan pelatihan kerja.
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada Bab-Bab terdahulu maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Zakat berarti sebutan atau nama bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah swt. Untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan berzakat berarti kita telah menyalurkan rezeki bagi keluarga yang tidak mampu. 2. Islam menghendaki bahwa umatnya dapat hidup sejahtera, yakni dapat terpenuhi kebutuhan kehidupan jasmani maupun rohani. Dalam Islam kesejahteraan dibagi dalam tiga aspek, yaitu kesejahteraan perorangan (diwujudkan dengan mencari sumber penghasilan), kesejahteraan komunal dalam keluarga/masyarakat (diwujudkan dengan zakat dan kepedulian terhadap dhuafa), kesejahteraan masyarakat yang lebih luas/negara (keberkahan ahlul quro dan negeri sejahtera atau baladan aminan). 3. Untuk membangun kesejahteraan umat dapat dilakukan dengan upaya zakat karena dana yang disalurkan dapat dijadikan modal usaha bagi perbaikan ekonomi keluarga warga Muslim. Untuk pendistribusian zakat dilakukan melalui lembaga-lembaga yang ada, misalnya lembaga zakat yang ada di desa maupun di sekololah. Perubahan paradigma dibutuhkan demi tercapainya tujuan zakat itu sendiri, perubahan paradigma tersebut diantaranya merubah pandangan yang menyatakan bahwa zakat adalah bersifat sukarela dan belas kasihan orang kaya terhadap fakir miskin, menjadikan zakat adalah merupakan perintah Allah dan hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Dan merubah anggapan bahwa zakat mengurangi kekayaan muzakki, menjadi zakat justru menambah dan memberkahi kekayaan si muzakki. B. Saran. 1. Masyarakat. Masyarakat hendaknya lebih memahami pengertian zakat dan pelaksaan zakat yang sesuai dengan hukum Islam. Disamping membangun kesejahteraan umat dengan cara zakat, hendaknya masyarakat juga berusaha untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari 2. Badan Amil Zakat (BAZ) di Kecamatan. Mengoptimalkan pendistribusian zakat agar masyarakat lebih memahami tentang lembaga zakat sebaiknya diadakan sosialisasi tentang program kerja lembaga itu. Dan juga senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip kejujuran, profesionalisme, dan transparansi dalam setiap aktivitasnya. 3. Lembaga zakat di sekolah. Hendaknya mendidik siswa-siswinya untuk terbiasa berzakat, memberi pengetahuan sejak dini kepada siswa-sisiwi tentang kelembagaan zakat yang ada.