BAB 1 TENTANG PERUSAHAAN
1.1. Sejarah Perusahaan
1.2. Visi dan Misi Perusahaan
1.3. Nilai – Nilai Perusahaan
BAB 2 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
2.1. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2010-2011
2.2. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2011-2012
2.3. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2012-2014
2.4. Closing Price Tahun 2010-2014
2.5. IHSG Tahun 2010-2014
BAB 3 PERHITUNGAN ANALISIS RASIO
3.1. Tabel Perhitungan dan Formulasi Analisis Rasio
3.2. Hasil Perhitungan Analisis Rasio
BAB 4 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
4.1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
4.2. Manajemen Aset (Asset Management)
4.3. Manajemen Piutang (Debt Management)
4.4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
4.5. Market Value Ratio
4.6. Modal Kerja
4.7. Analisis Persentase Pengembalian Investasi (% Return)
4.8. Analisis Kinerja Perusahaan dibandingkan Pesaing-Pesaingnya
BAB 5 KESIMPULAN & SARAN
Scope meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek
atau untuk menghasilkan produk proyek. Manajemen scope proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengendalikan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang termasuk dalam proyek dan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang tidak termasuk dalam proyek. Untuk kepentingan ini, tim proyek dan stakeholder proyek harus mempunyai pandangan dan pengertian yang sama tentang apa yang akan dihasilkan dari proyek dan bagaimana proses mencapainya.
Penerapan IT (Informasi Teknologi) pada perusahaan tentunya sudah menjadi hal yang sudah menjadi hal yang sangat umum. Penggunaan IT pada perusahaan tentunya membawa banyak manfaat bagi perusahaan, contohnya seperti: meningkatkan performa bisnis, meningkatkan ROI, meminimalisasi biaya dan waktu pemasaran, dan meminimalisasi resiko dalam bisnis yang dinamis. Namun penerapan IT pada perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan profit dari perusahaan bisa dapat berdampak sebaliknya bila Tata Kelola IT tersebut buruk. Untuk itulah dibutuhkan IT Governance dimana penggunaan dan penerapan IT pada perusahaan dapat bekerja secara optimal. IT Governance sendiri mempunyai banyak Tools (Alat) dan salah-satunya adalah COBIT (CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY) framework. Dengan adanya COBIT framework ini perusahaan dapat memanfaatkan IT dengan optimal dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. COBIT juga diharapkan mendukung kebutuhan manajemen dalam menentukan dan monitoring tingkatan yang sesuai dengan keamanan dan kendali organisasi mereka. Dengan begitu perusahaan akan merasa bahwa investasi IT-nya membawa keuntungan maksimal bagi proses bisnis mereka.
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan ( guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 6 - MANAJEMEN BIAYA PROYEKDEDE IRYAWAN
Prinsip Dasar dalam Manajemen Biaya Proyek
CEO (Chief Executive Officer) atau manajer eksekutif perusahaan sebagai salah satu stakeholder proyek yang sangat penting perannya, biasanya mengetahui lebih banyak tentang keuangan perusahaan, namun sedikit mengetahui tentang IT. Sehingga manajer proyek IT harus dapat menjembatani antara kebutuhan biaya proyek dengan keuangan perusahaan dalam bahasa mereka.
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...rhosidadesarti
Sistem informasi pada perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah
Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
BAB 1 TENTANG PERUSAHAAN
1.1. Sejarah Perusahaan
1.2. Visi dan Misi Perusahaan
1.3. Nilai – Nilai Perusahaan
BAB 2 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
2.1. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2010-2011
2.2. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2011-2012
2.3. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2012-2014
2.4. Closing Price Tahun 2010-2014
2.5. IHSG Tahun 2010-2014
BAB 3 PERHITUNGAN ANALISIS RASIO
3.1. Tabel Perhitungan dan Formulasi Analisis Rasio
3.2. Hasil Perhitungan Analisis Rasio
BAB 4 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
4.1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
4.2. Manajemen Aset (Asset Management)
4.3. Manajemen Piutang (Debt Management)
4.4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
4.5. Market Value Ratio
4.6. Modal Kerja
4.7. Analisis Persentase Pengembalian Investasi (% Return)
4.8. Analisis Kinerja Perusahaan dibandingkan Pesaing-Pesaingnya
BAB 5 KESIMPULAN & SARAN
Scope meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek
atau untuk menghasilkan produk proyek. Manajemen scope proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengendalikan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang termasuk dalam proyek dan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang tidak termasuk dalam proyek. Untuk kepentingan ini, tim proyek dan stakeholder proyek harus mempunyai pandangan dan pengertian yang sama tentang apa yang akan dihasilkan dari proyek dan bagaimana proses mencapainya.
Penerapan IT (Informasi Teknologi) pada perusahaan tentunya sudah menjadi hal yang sudah menjadi hal yang sangat umum. Penggunaan IT pada perusahaan tentunya membawa banyak manfaat bagi perusahaan, contohnya seperti: meningkatkan performa bisnis, meningkatkan ROI, meminimalisasi biaya dan waktu pemasaran, dan meminimalisasi resiko dalam bisnis yang dinamis. Namun penerapan IT pada perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan profit dari perusahaan bisa dapat berdampak sebaliknya bila Tata Kelola IT tersebut buruk. Untuk itulah dibutuhkan IT Governance dimana penggunaan dan penerapan IT pada perusahaan dapat bekerja secara optimal. IT Governance sendiri mempunyai banyak Tools (Alat) dan salah-satunya adalah COBIT (CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY) framework. Dengan adanya COBIT framework ini perusahaan dapat memanfaatkan IT dengan optimal dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. COBIT juga diharapkan mendukung kebutuhan manajemen dalam menentukan dan monitoring tingkatan yang sesuai dengan keamanan dan kendali organisasi mereka. Dengan begitu perusahaan akan merasa bahwa investasi IT-nya membawa keuntungan maksimal bagi proses bisnis mereka.
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan ( guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 6 - MANAJEMEN BIAYA PROYEKDEDE IRYAWAN
Prinsip Dasar dalam Manajemen Biaya Proyek
CEO (Chief Executive Officer) atau manajer eksekutif perusahaan sebagai salah satu stakeholder proyek yang sangat penting perannya, biasanya mengetahui lebih banyak tentang keuangan perusahaan, namun sedikit mengetahui tentang IT. Sehingga manajer proyek IT harus dapat menjembatani antara kebutuhan biaya proyek dengan keuangan perusahaan dalam bahasa mereka.
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...rhosidadesarti
Sistem informasi pada perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah
Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
BAB 1-SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kelompok 2-Accountants as Business Analysts
Data Modeling
Kelompok 5-Sales and Collections Business Process
Kelompok 4-Relational Databases and Enterprise Systems
Kelompok 7-CONVERSION BUSSINESS
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Learning Objectives (tujuan pembelajaran)
• LO#1 mengartikulasikan kesamaan dan membedakan antara
inisiatif utama IT dan investasi modal lainnya
• LO#2 Menjelaskan Langkah utama di dalam dasar kebenaran
ekonomi dari inisiatif IT
• LO#3 Menjelaskan manfaat potensi dari inisiatif IT dan bagaimana
untuk mengevaluasikannya
• LO#4 Menilai potensi biaya dari inisiatif IT dan bagaimana untuk
mengevaluasinya
• LO#5 Menggambarkan Potensi resiko dari insiatif IT dan sesuai
teknik mitigasi risiko
• LO#6 menerapkan teknik penganggaran modal untuk menilai
nilai yang ada dari inisiatif IT
14-2
3. Large IT Projects Require Economic Justification (Projek
besar IT memerlukan dasar Kebenaran Ekonomi)
• pengeluaran IT di seluruh dunia diperkirakan akan
melebihi 4 triliun pada tahun 2015 (menurut Gartner
Group pada bulan Januari 2013)
• proyek IT memerlukan sejumlah modal besar dan
modal terbatas
• proyek IT sering melibatkan perubahan proses bisnis
yang akan mempengaruhi bagian yang cukup besar dari
organisasi
• teknik penganggaran modal menyediakan pendekatan
sistematis untuk mengevaluasi investasi; Namun,
banyak organisasi merasa sulit untuk mengevaluasi
proyek IT menggunakan teknik tradisional.
14-3
LO# 1
4. Business Case for IT Initiatives (Kasus bisnis untuk Inisiatif IT)
Should answer these questions: (Harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini)
1. Mengapa melakukan proyek ini?
2. Bagaimana cara mengatasi masalah utama bisnis?
3. Berapa biaya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan?
4. Apa yang dimaksud laba atas jangka waktu investasi dan
pengembalian modal?
5. Apa resiko dari melakukan proyek?
6. Apa resiko dari tidak melakukan proyek?
7. Apa itu alternatif?
8. bagaimana ukuran kesuksesan nya?
14-4
LO# 2
5. The Economic Justification Process (proses dasar kebenaran
ekonomi)
14-5
LO# 2
Mulai- menilai kebutuhan bisnis-identifikasi potensi
solusi- memperkirakan manfaat(atas),
memperkirakan biaya (tengah), memperkirakan resiko
(bawah)- menilai proposi nilainya
6. Assessing Business Requirements
( Menilai Kebutuhan Bisnis)
• IT saja biasanya tidak cukup untuk mencapai perubahan yang
penting
• mempertimbangkan kemungkinan perubahan lain yang dalam
hubungannya dengan teknologi akan mencapai perubahan
bisnis yang substansial
14-6
LO# 2
8. Examples of Complementary Changes
(Contoh Perubahan Pelengkap)
• Training employees (pelatihan karyawan)
• Redefining job descriptions (mendefinisikan ulang
gambaran pekerjaan)
• Reconfiguring tasks (konfigurasi tugas)
• Offering incentives to make changes (menawarkan
insentif untuk melakukan perubahan)
• Others (lainnya)
14-8
LO# 2
9. Estimating Benefits (Memperkirakan Manfaat)
1. Peningkatan Pendapatan -menciptakan peluang penjualan
baru
2. perlindungan pendapatan- melindungi aliran pendapatan
yang ada
3. penghematan biaya- peluang untuk memodifikasi proses
bisnis untuk mengurangi aktivi nilai tambah yang rendah
atau kegiatan yang intensif secara manual, untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengelola aset untuk
meningkatkan efisiensi, atau untuk mengurangi kesalahan
4. menghindari biaya- peluanguntuk memodifikasi proses
bisnis untuk menghindari kenaikan biaya di masa
mendatang
14-9
LO# 3
10. Forecasting Effects of Change
(MERAMAL/MEMPERKIRAKAN EFEK DARI
PERUBAHAN)
14-10
Step 1: Current
Output
Step 2: Current
Input
Step 3: Current
Effectiveness
Step 4: Impact
of Change
Step 5: Forecast
Future
Effectiveness
Evaluate Marginal
Costs/Benefits
LO# 3
ARUS
KELUAR/
HASIL
ARUS
MASUK
EFEKTIVITAS
SAAT INI
DAMPAK
PERUBAHAN
MERAMALKAN
EFEKTIFITAS
MASA
MENDATANG
11. Memperkirakan biaya relevan
• Biaya Akuisisi
- Biaya langsung untuk memperoleh dan menerapkan
Perangkat keras
Perangkat Lunak
Jaringan
Pembangunan
Proyek Mangemen
konsultasi
Pelatihan
- Biaya tidak langsung mengalami gangguan pada operasi
tahun berjalan
11
12. Memperkirakan Biaya Relevan
Biaya operasional
- biaya langsung yang diperlukan untuk mengoperasikan,
memelihara, dan mengelola teknologi
• pengganti Perangkat keras
• memperbaharui perangkat lunak
• kontrak Pemeliharaan
• Membantu mendukung meja
• pelatihan sedang berlangsung
• Administrasi
• Menonaktifkan
penghentian biaya tidak langsung untuk pengguna ,seperti
wktu yg dihabiskan utk pelatihan diri, pengguna akhir data
manajemen
12
13. Assessing Risks
menilai Risiko
• risiko sejajar/setara = solusi tidak selaras dengan strategi
perusahaan.
• risiko Solusi- solusi tidak akan menghasilkan manfaat
proyeksi
• risiko-Financial solusi tidak akan memberikan kinerja
keuangan yang diharapkan.
• Proyek risiko -proyek tidak akan selesai tepat waktu yg
sesuai anggaran.
• Perubahan risiko-perusahaan atau bagian dari
perusahaan tidak akan bisa berubah.
• risiko teknologi- teknologii tidak akan menghasilkan
manfaat proyeksi
4-13
LO# 5
14. Mengidentifikasi teknik mitigasi risiko
14-14
IT Initiative Risks Risk Mitigation Examples
Alignment Risk Use the Balanced Scorecard Framework (Chapter 13) to
assess the link to strategy
Solution Risk Use sensitivity analysis to consider likely alternative benefit
levels
Financial Risk Interview other users of similar IT; follow a structured
Balanced Scorecard Management Process (Chapter 13)
Project Risk Assure active top management support for the project
Change Risk Conduct training and create employee incentives for
successful use of the new IT
Technological Risk Require hardware and software vendors to demonstrate that
their systems can meet requirements
LO# 5
15. Combining Benefits, Costs, and Risks
Menggabungkan Manfaat, Biaya, dan Risiko
• Memahami sepenuhnya implikasi keuangan dari
investasi
– Tentukan kerangka waktu yang relevan untuk
biaya dan manfaat
– Pilih diskon tarif yang sesuai untuk diterapkan
– Siapkan metrik keuangan penganggaran modal
– Menilai sensitivitas dari hasil untuk asumsi
• Pilih alternatif terbaik dan ringkas alasan untuk
pilihan
14-15
LO# 2
16. Capital Budgeting Financial Metrics
14-16
LO# 2
Metrik Keuangan Penganggaran modal
• tingkat/tarif Akuntansi untuk pengembalian (ARR)
• Rata-rata pendapatan tahunan dari inisiatif IT
dibagi dengan biaya investasi awal
ARR = (pendapatan tahunan rata-rata dari inisiatif IT)
/ (Total Biaya investasi IT inisiatif)
17. Test Sensitivity to Changes in Assumptions
14-17
LO# 2
Kinerja yang
diharapkan
kinerja
alurnya
Pengaplikasian nya
Resiko penundaan
projek,
manfaat yang terendah
Dan biaya yang tinggi
18. Prepare the Value Proposition
Siapkan Proposisi Nilai
• mengerahkan analisis untuk setiap alternatif inisiatif IT dan
merekomendasikan alternatif pilihan.
• Focus on these five questions:
1. Perubahan dan teknologi yang diusulkan
2. Manfaat yang diantisipasi (terkait dengan faktor penentu
keberhasilan perusahaan)
3. Kelompok (s) dalam perusahaan yang akan
menguntungkan
4. manfaat waktu
5. kemungkinan mencapai manfaat tersebut seperti yang
direncanakan
14-18
LO# 2