Dokumen tersebut membahas konsep nilai waktu uang dalam perspektif ekonomi Islam dan konvensional. Nilai waktu uang mengakui bahwa uang yang dimiliki saat ini lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa depan. Walaupun demikian, sistem ekonomi Islam tidak mengijinkan pengenaan bunga atas pinjaman uang seperti yang dilakukan dalam sistem konvensional.
2. KELOMPOK:
1. Siti Lailatun Nisa
2. Mila Alfiani
3. Rudi Joko Laksono
4. EssyMuzdalifah
Dosen: Wulandari Sungkowati Tri Putri, S.E., M.Ek
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NAHDATUL ULAMA (UNISNU)
JEPARA
3. Pengertian Time Value of Money
Time value of money atau nilai waktu uang adalah
sebuah konsep yang menyebutkan bahwa uang
sebesar satu rupiah yang dapat diterima saat ini adalah
lebih bernilai dibanding satu rupiah yang baru akan
diterima pada waktu yang akan datang. Karena uang
tersebut akan memperoleh hasil yang lebih besar bila
di investasikan, dibanding uang yang baru dapat
diterima pada masa yang akan datang.
William R. Lasher mengemukakan bahwa time value
of money didasarkan pada gagasan bahwa sejumlah
uang di tangan seseorang saat ini bernilai lebih dari
jumlah yang sama dijanjikan pada beberapa waktu di
masa depan.
4. Konsep nilai waktu uang ini sangat penting untuk
dipahami oleh seorang manajer keuangan, karena
konsep ini merupakan dasar untuk :
1. Menghitung harga saham
2. Menghitung harga obligasi
3. Memahami metode Net Present Value
4. Melakukan analisis komparatif antara beberapa
alternatif
5. Perhitungan bunga atau tingkat keuntungan
6. Perhitungan amortisasi hutang dan lain-lainnya.
5. Banyak ahli ekonomi menganggap bahwa konsep present
value merupakan dasar ilmu keuangan perusahaan. Atas
dasar tersebut konsep nilai waktu uang sangat penting
untuk dipahami oleh investor.
Seorang investor akan lebih senang menerima uang Rp.
1.000.000,-(satu juta rupiah) hari ini daripada sejumlah
uang yang sama setahun mendatang. Jika ia menerima
uang tersebut hari ini, ia dapat menginvestasikan uang
tersebut pada suatu tingkat keuntungan sehingga tahun
mendatang uang Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) telah
menjadi lebih besar dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Dalam ekonomi konvensional itu disebut uang memiliki
nilai waktu. Uang yang ada sekarang lebih disenangi
daripada uang yang didapatkan pada waktu yang akan
datang dalam jumlah yang sama disebut juga dengan time
preference.
6. Time Value of Money dalam
Ekonomi Konvensional
Nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu. Nilai waktu dari
uang merupakan suatu pertimbangan yang kritikal dalam
keputusan keuangan dan investasi dalam teori
konvensional.
Dalam teori konvensional diakui bahwa nilai waktu uang
(time value of money) menjadi bagian penting dari suatu
bisnis, karena tujuan berbisnis adalah laba, saat ini laba
dapat diperoleh dengan menerapkan konsep nilai waktu
uang dalam pengelolaannya. Apalagi jika dana bisnis
tersebut didapatkan dari pihak ketiga seperti bank
konvensional. Nilai waktu uang menjadi konsep sentral
dalam teori keuangan konvensional.
7. Dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa
perhitungan terhadap nilai waktu uang, perhitungan-perhitungan
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Tingkat Bunga:
Tingkat Bunga Sederhana
Tingkat Bunga Majemuk
b) Nilai yang Akan Datang (Future Value)
c) Nilai Sekarang (Present Value)
8. Time Value of Money dalam
Perspektif Ekonomi Islam Beberapa sarjana Islam berpendapat bahwa dalam konsep
time value of money yang membenarkan pengambilan
bunga atas pinjaman bukanlah fitur dalam sistem
keuangan Islam. Namun, sebagaimana disebutkan di atas,
beban bunga hanya salah satu biaya kesempatan
(opportunity cost) yang tampaknya membenarkan nilai
waktu dari uang dalam analisis konvensional.
Islam mendorong seseorang untuk membayar utang
kepada orang lain sesegera mungkin. Hal ini khususnya
biaya kesempatan yang dihadapi oleh si pemberi pinjaman.
Oleh karena itu, banyak sarjana Islam berpendapat bahwa
nilai waktu dari uang merupakan konsep yang berlaku di
bidang ekonomi dan keuangan Islam.
9. Islam mengakui kewujudan nilai waktu uang dalam
aktivitas perekonomian atau transaksi keuangan yang
dikontrakkan. Pengakuan ini dapat dibuktikan
berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur’an, hadis dan
pernyataan para fuqaha berkaitan dengan kebolehan
kontrak murabahah.
Dalam kontrak murabahah, penjual menetapkan
harga yang lebih tinggi secara tangguh dibandingkan
harga tunai. Alasan penetapan kenaikan harga dalam
kontrak murabahah yang dikemukakan oleh para
fuqaha adalah faktor tangguh (al-‘ajal). Alasan ini
menunjukkan bahwa fuqaha memperhatikan
pengaruh dimensi waktu al-‘ajal (tangguh) atas harga
barang.
10. Adapun asas terhadap wujudnya nilai waktu uang
dalam Islam adalah sebagai berikut:
1. Konsep keutamaan nilai waktu (tafdhilal-zaman)
37 :الأنبياء )خلق الانسان من عجل سأوريكم ءاياتي فلا تستعجلون )
Artinya: Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.
kelak akan aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku.
Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya
dengan segera. (QS. al-Anbiya’ : 37)
20 :القيامة )كلا بل تحبون العاجلة )
Artinya: Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu
(hai manusia) mencintai kehidupan dunia (yang cepat
habisnya). (QS. Al-Qiyamah: 20)
11. 2. Kebolehan menaikkan harga
barang disebabkan tangguhan
Kebolehan menaikkan harga disebabkan tangguhan (al-
‘ajal) juga membuktikan bahwa waktu juga mempunyai
nilai ekonomi yang dapat diberikan imbalan (‘iwadh)
dalam bentuk uang. Meskipun terjadi perdebatan di
kalangan fuqaha, namun mayoritas ulama berpendapat
bahwa menaikkan harga barang disebabkan faktor
penangguhan bayaran yang terjadi dalam berbagai
kegiatan jual beli dan transaksi bertangguh seperti bai’ bi
thaman ‘ajil dan bai’ al-inah adalah hukumnya boleh.
Mereka bersandarkan dalil dari al-Qur’an ayat 275 surah
al-Baqarah dan hadis-hadis yang membolehkan jual beli
tangguh serta bayaran yang lebih daripada jual beli tunai.
Oleh karena jual beli bayaran secara bertangguh adalah
boleh, maka jelaslah bahwa tangguhan dalam jual beli
seperti ini merupakan waktu mempunyai nilai ekonomi
yang mendasari kewujudan nilai waktu uang dalam
ekonomi Islam.
12. Kewujudan nilai waktu dari uang juga boleh
dibuktikan dengan asas yang lain yaitu kaidah fiqh
yang sering dibahas oleh fuqaha, diantara kaidah
tersebut adalah sebagai berikut:
o Kaidah يغتفر في الشيء ضمنا ما لا يغتفر فيه قصدا
o Kaidah الخراج بالضمان
o Kaidah التابع لا ينفرد بالحكم
Meskipun waktu boleh diberikan nilai uang namun
tetap tidak dianggap sebagai harta (al-mal) karena
waktu tidak memenuhi kriteria al-‘ainiyyah yang
harus ada pada setiap sesuatu yang dikatakan al-mal
(harta). Sebaliknya waktu hanya mempunyai nilai
harta (qimah al-mal) yang disebut juga maliyah al-zaman
sehingga layak untuk diberikan imbalan dalam
bentuk harta (al-‘iwad al-mali).
13. Konsep dan aplikasi nilai waktu uang (time value of
money) dalam Islam berbeda dengan sistem
konvensional, meskipun kedua-duanya menghasilkan
tambahan ke atas harga barang yang dikontrakkan.
Tambahan (ziyadah) yang dihasilkan melalui
pemakaian konsep nilai waktu uang dalam Islam tidak
dianggap sebagai riba yang diharamkan. Tetapi
tambahan yang didapatkan dari aplikasi nilai waktu
uang dalam sistem konvensional dianggap riba hakiki.
Konsep nilai waktu uang mempunyai ciri yang
berbeda antara penggunaannya dalam Islam dan
sistem konvensional. Perbedaannya yang paling
menonjol adalah dalam Islam bahwa uang bukanlah
komoditas, dan juga nilai waktu uang dalam sistem
konvensional membolehkan riba yang jelas
diharamkan dalam Islam.
14. Biaya Modal (Cost Of Capital)
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai
aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari
hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba
ditahan.
Sedangkan biaya modal atau cost of capital (COC)
memiliki banyak definisi.
Menurut Drs. Indriyo Gitosadurmo biaya modal atau
kapital sebenarnya merupakan batas tingkat hasil
minimum yang harus di capai oleh suatu infestasi agar
nilai perusahan dapat meningkat.
15. COC adalah yang menghubungankan keputusan
investasi jangka panjang dan kekayaan pemilik
perusahan. COC digunakan untuk memutuskan
apakah investasi yang diajukan akan menaikkan atau
menurunkan harga saham perusahaan. COC adalah
return yang harus diterima dari investas suatu proyek
agar dapat menjaga nilai pasar saham. COC adalah
biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat modal.
Contoh sederhana jika anda meminjang uang di bank
tentu ada bunganya. Bunga itu adalah Cost of Capital.
16. Aspek-aspek biaya kapital
1. Bukan biaya yang sesungguhnya
Biaya kapital sebenarnya merupakan tingkat
minimum hasil-hasil yang harus dicapai proyek
infestasi dari suatu perusahaan.
2. Menunjukan tingkat minimum dari keuntungan
Apabila keuntungan yang diperoleh tidak lebih besar atau
sama dengan modal itu sendiri maka nalai perusahaan akan
turun, yang dapat dilihat di bursa saham. Oleh kerena itu
biaya kapital ini merupakan minimum hasil yang harus
dicapai agar nilai perusahaan tetap stabil atau untuk
meningkatkan nilai perusahaan dengan rencana investasi
yang dapat menghasilkan return melebihi tingkat
minimum.
3. Tiga komponen biaya kapital
Tingkat hasil dalam keadaan tanpa resiko
Premi resiko usaha
Premi resiko finansial
17. Pada intinya Biaya modal merupakan konsep penting
dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan
tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari
investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat
menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya
sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak
perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal
merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun
untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan
bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian
(suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat
risiko tertentu.
18. Faktor-Faktor Yang Menentukan
Biaya Modal
1. Keadaan-keadaan umum perekonomian.
Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa
risiko.
2. Daya jual saham suatu perusahaan.
Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor
akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang
dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau
memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat
risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta
tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal
perusahaan meningkat pula.
4. Besarnya pembiayaan yang diperlukan.
Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya
modal perusahaan.
19. Asumsi-Asumsi Model Biaya
Modal
1. Risiko bisnis bersifat konstan.
Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return atas suatu
investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan
dengan kebijakan manajemen investasi. Biaya modal merupakan
suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu investasi yang
memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada.
2. Risiko keuangan bersifat konstan.
Risiko keuangan didefinisikan sebagai peningkatan variasi return atas
saham umum karena bertambahnya pemanfaatan sumber pemiayaan
hutang dan saham istimewa. Biaya modal dari sumber individual
merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan.
3. Kebijakan dividen bersifat konstan.
Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal yang berkenaan
dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa
rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.
20. Cost of Capital dalam Islam
Kalau dalam Cost of capital konsep konvensional,
bunga menjadi hal yang sangat penting untuk
membuat suatu keputusan berkenaan dengan
inventasi saham dan lain sebagainya. Sedangkan
dalam islam itu jelas sangatlah bertentangan. Islam
memperbolehkan profit and loss sharing partnership
(baik active maupun sleeping partnerships).
21. Beberapa alasan dilarangnya bunga (fixed interest)
adalah:
1. Interest dapat diartikan bahwa lender dijamin
memperoleh uang tanpa perlu berusaha
2. Memperbolehkan tingkat bunga mengurangi rasa
tolong-menolong dalam masyarakat
3. Bunga berarti eksploitasi dimana orang-orang yang
membutuhkannya harus bekerja lebih keras selain
untuk menghidupi dirinya sendiri, juga untuk
membayar bunga pinjamannya.
22. Islam memperbolehkan opportunity cost dan risk
dalam deferred dan installment sales serta
memperbolehkan deferred price untuk lebih tinggi
dari cash price. Juga memperbolehkan operational
leasing dan persewaan. Jadi pelarangan yang sangat
ketat hanyalah pada pelarangan adanya tingkat bunga.
Pengusaha dapat berpartisipasi dalam bisnis melalui
partnership, equity shareholding and commenda.
Ketiganya memerlukan perhitungan pendapatan dan
penilaian asset untuk distribusi keuntungan. Dalam
conventional accounting, investor lebih dianggap
sebagai lender of capital daripada participant in the
business. Metode-metode ini diterapkan dalam
perbankan syariah dan asuransi syariah (takaful)
23. Dana dimobilisasi melalui media-media berikut ini:
'al wadia' – penyimpanan secara aman dengan jaminan
pengembalian deposit, tapi tanpa bunga. Lembaga
keuangan dapat mempergunakan dana ini selama tidak
bertentangan dengan prinsip syariah, contoh dipakai
untuk berjudi, industri minuman keras, dls. Lembaga
keuangan diperbolehkan untuk memberikan bagian
keuntungannya sebagai ‘hadiah’ tapi hal ini tidak dijamin
sebelumnya.
investment account – depositor menyimpan uangnya
sebagai investor dan bank sebagai partnernya. Bank
membagi keuntungan yang diperolehnya dari investasi
dengan depositor berdasakan proporsi yang telah
disetujui sebelumnya. Tapi tidak ada jaminan bahwa
depositor dapat memperoleh modalnya kembali.