USG transvaginal sangat berperan dalam evaluasi infertilitas pasien. Teknik ini dapat melihat uterus, ovarium, dan adneksa dengan jelas, serta memantau perkembangan folikel dan sinkronisasi endometrium selama stimulasi IVF. USG transvaginal juga bermanfaat untuk diagnosis patologi kavum uteri seperti mioma submukosa dan polip endometrium.
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
The role of usg tv examination for infertility patient
1. The role of Transvaginal
Ultrasonographi examination for
infertility patient
Agus Supriyadi
2. MATERI BAHASAN
1. Ruang lingkup TVS dalam infertilitas
2. Teknik pencitraan dan intrumentasi
3. Lapangan pencitraan
4. Pencitraan uterus, ovarium dan adneksa
5. Peran USG TV pada IVF
PASCA PELATIHAN DIHARAPKAN DAPAT LEBIH PAHAM
3. Infertility sonography
Infertility investigation
Follicular and lutealphases
Fertility monitoring
Morphologic
evaluation
Fungtional
evaluation
Hormonalinduction
of evaluation
IVF Ovum pickup
Embryo transfer
Uterine cavity
Endometrium
Uterus structure
Ovaries
Pelvis
Endometrial phases
Ovarian follicles
Ovulation
Follow-up:
Follicular development
Timing of
ovulation/insemination
Timing of
hormonal
treatment.
Ovum pick-up.
Embryo transfer
OHSS evaluation
Early pregnancy
monitoring
Hysterosonography:
ØUterine cavity
ØTubal patency
Peran USG TV
4. TEKNIK PENCITRAAN - TVS
Ø USG transvaginal memberikan gambaran global dari
uterus dan kedua ovarium
Ø USG transvaginal dapat memberikan gambaran detail
dari uterus, endometrium dan kedua ovarium
Ø Potongan yang memberikan gambaran optimal
secara empiris ditentukan oleh operator selama
pemeriksaan
5. Ø Endometrial line dan otot uterus merupakan marker uterus
Ø Vena iliaca internal merupakan landmark untuk fossa ovarica
yang bisanya terletak medial dari posisi ovarium.
Ø Folikel merupakan landmark dari ovarium.
Uterus merupakan marker TVS
9. Ø Ukuran dan bentuk berkaitan dengan kondisi pasien apakah
pre atau post pubertal, nullipara atau multipara dan pre,
peri atau post menopause
Ø Ukuran normal bisa mencapai 6-8 cm pada aksis
memanjang dan 3-5 cm pada ukuran transversal atau
anteposterior
PENCITRAAN UTERUS
10. PENCITRAAN UTERUS
Ø Pada multipara lebih besar dibandingkan nullipara, lebih fleksibel dapat tampak
sebagai gambaran antefleksi ketika dilakukan pencitraan dengan kandung kencing
penuh dan retrofleksi pada saat dilakukan scanning dengan USG transvaginal.
Ø Uterus post menopause lebih kecil dibandingkan stadium peri menopause,
stadium post menopause lanjut ukurannya sama dengan ukuran pre pubertas.
Ø Uterus bervariasi dalam rotasinya (ante, retroflexi atau posisi netral).
Ø Suplai arteri berasal dari arteri hipogastrika (arteri illiaca internal) yang
kemudian bercabang menjadi cabang assenden dan cabang desenden.
Ø Vena berjalan pararel terhadap arterinya.
Ø Diantara lapisan luar dan lapisan tengah dari miometrium vena arcuata keluar
dengan gambaran spokewheel (spiral) mempercabangkan arteri radialis dan
arteri spiralis di endometrium.
11. PENCITRAAN UTERUS
ü Pada wanita usia reproduksi endometrium berubah sesuai siklus menstruasi
§ Hari 0-5 tampak sebagai lapisan tipis dengan jaringan yang sedang dibentuk
§ Hari 5-13 fase folikuller/proliperatif tampak sebagai garis homogen dengan
ecogenik yang mulai menguat
§ Hari 13-15 fase peri ovulatoar tampak sebagai lapisan multi layer yang terdiri
dari median echogenik yang timbul sebagai akibat lapisan mucus fungsional
bersifat hipoekoik relative dan lapisan basal yang sifatnya echogenik.
§ Hari 15-26 fase luteal atau sekretori gambarannya paling padat dan paling
echogenik
§ Hari 20-28 fase iskhemik serupa dengan fase luteal.
ü Vena basalis letaknya parallel dengan basal endometrium.
ü Vena spiralis dapat terlihat didalam endometrium pada fase luteal.
ü Kontraksi dari lapisan dalam miometrium tampak sebagai gambaran peristaltik
endometrium. Gerakan ini sangat vital untuk transfort sperma ke daerah fundus dan
untuk mengeluarkan darah halus pada saat menstruasi. Gerakan peristaltik ini dapat
dilihat dengan merekamnya menggunakan video dan memutarnya kembali dengan
kecapatan yang lebih cepat.
12. Pengukuran uterus dilakukan melalui sagital/longitudinal yaitu dari fundus hingga
ostium uteri eksternum; dan potongan anteroposterior
Melalui diameter terbesar korpus uteri, tegak lurus /longitudinal/sagital
15. Hypoechoic area is blood.
Myometrial contractions are
frequent. Thickness <4 mm
Distinct ‘triple-line’ pattern
Hypoechogenic endometrium
Thickness 7-9 mm
Endometrial appearance similar to
myometrium
Thickness 9 to 12 mm at ovulation
Bright, fluffy appearance absence
of triple line Thickness 10 to 14
mm
Menses (day 1-5)
Early follicular
phase (day 6-10)
Late follicular phase
(days 11 ovulation)
Luteal phase
17. PENCITRAAN OVARIUM
Ø Ukuran ovarium bervariasi tergantung usia dan status
menopausae. Ukuran normal kurang lebih 3x2x2 cm
Ø Bentuknya seperti buah almond
Ø Pada wanita usia reproduksi berisi follikel
Ø Follikel imatur ukurannya kurang dari 10 mm, follikel yang
sedang tubuh berukuran antara 10-15 mm dan pada saat
matur berukuran antara 18-25 mm
Ø Corpus luteum tampak sebagai vascular ring dengan dinding
tebal
19. PENCITRAAN TUBA
Ø Tuba biasanya tidak terlihat kecuali apabila tuba mengalami dilatasi
atau terdapat cairan disekitar tuba.
Ø Tuba tampak sebagai struktur yang berkelok-kelok berasal dari
uterus
Ø berlanjut mendekati ovarium.
Ø Usus biasanya tidak dapat terlihat kecuali apabila terjadi inflamasi
atau proses neoplastik. Usus biasanya dapat ditekan atau
disingkirkan dengan manipulasi gerakan tranduser.
Ø Vena para uterina atau para ovarica yang membesar biasanya
dapat dilihat lebih jelas dibagian kiri uterus dibandingkan
dibagian kanan.
26. HITUNG BASAL FOLIKEL ANTRAL
Homburg R. Ovulation Induction and Controlled Ovarian
Stimulation.Springer 2014
jumlah total folikel
berukuran <10 mm dari
kedua ovarium yang
dihitung pada fase
proliferasi awal
<5 = cadangan ovarium
rendah, kemungkinan
respon buruk pada stimulasi
10-15= normal,
kemungkinan respon normal
>15= kemungkinan
hiperrespon terhadap
stimulasi
27. PERKEMBANGAN FOLIKEL
1. Perkembangan tercepat pada folikel dengan diameter 18 –
20 mm (83.5%)
2. Lebih rendah pada folikel dengan diameter <12mm.
3. Bila diameter > 24mm, kecepatan peekembangan folikel
menurun
4. Masih perdebatan diameter ideal folikel dominan yg
terbaik 18-23 mm
5. Aliran darah meningkat pada folikel dominan
6. Oosit yg didapat dari folikel dgn vaskularisasi tinggi,
kualitas embrionya lebih baik
7. Folikel lebih besar, maka lebih tingi vaskularisasinya
(masih dalam penelitian)
Violet EK and Bradley JVV. Ultrasound in Infertility Treatment. Clin Obstet Gynecol. 2017;60(1):108-120.
28. PENCITRAAN FOLIKEL
Ø Ovulasi à diameter folikel 16-24 mm.
Ø Vaskularisasi – ¾ dari folikel
Ø Gambaran halo sonoluscen tampak pada 24 jam sebelum ovulasi
Ø Gambaran cumulus tampak seperti bayangan
Ø Setelah ovulasi, folikel yg kolaps menjadi korpus luteum tampak ”ring of fire”
Violet EK and Bradley JVV. Ultrasound in Infertility Treatment. Clin Obstet Gynecol. 2017;60(1):108-120.
31. Pungsi Kista
Gambar Doppler secara longitudinal menunjukkan kista ovarium kanan
dengan echo low level yang baik. Kista yang diharapkan adalah
unilokular dan avaskuler.
Gambaran endovaginal secara longitudinal
menunjukkan jarum dalam kista. Perhatikan tanda
panah.
32. Pungsi cairan di cavum douglas
Gambaran longitudinal USG menunjukkan
area culde-sac. Jarum Chiba sepanjang 20-23
cm dimasukkan dengan tuntunan, dan cairan
yang putih jernih diaspirasi. Hindari area
rectosigmoid (tanda panah)
Koleksicairandicavumdouglas
33. SIS ( Saline Infus Sonographi )
ü Dalam keadaan
normal, dinding
uterus selalu “in
contact”.
ü Menyulitkan
mengevaluasi apa
yang ada di
antaranya.
34. KAPAN KITA MEMBUTUHKAN SIS?
Bila dalam pemeriksaan USGTV biasa ditemukan:
• Ketebalan endometrium yang tidak sesuai
dengan fase menstruasi
• Gambaran endometrium yang tidak jelas
• Kecurigaan adanya massa di
miometrium
Berridge DL, Winter TC. Saline infusion sonohysterography technique, indications, and imaging findings. J
Ultrasound Med. 2004;23:97-112
35. KAPAN SAAT YANG TEPAT
MELAKUKAN SIS?
• Paling baik saat fase proliferatif
• Disarankan tidak lebih dari hari ke-10
siklus menstruasi
• Berridge DL, Winter TC. Saline infusion sonohysterography technique,
indications, and imaging findings. J Ultrasound Med. 2004;23:97-112
• Cullinan JA, Fleischer AC, Kepple DM, Arnold AL. Sonohysterography: a
technique for endometrial evaluation. Radiographics. 1995;15:501-14.
36. APA SAJA ALAT YANG DIBUTUHKAN?
Kateter foley no 10F, syringe 3 cc dan 50 cc, spekulum
Graves, tampon tang, NaCl 0,9%, kasa steril, bak
instrumen steril, sarung tangan steril, USG
37. Kondisi normal via SIS: balon kateter di kanalis servikalis,
miometrium homogen, endometrium rata & sesuai fase
38. POLIP ENDOMETRIUM: lesi hiperekoik, tidak ada
shadowing, bentuk dapat bervariasi
Sn: 0.82, Sp: 0.96
Seshadri S, El-Toukhy T, Douiri A, Jayaprakasan K, Khalaf Y. Diagnostic accuracy of saline infusion sonography in the
evaluation of uterine cavity abnormalities prior to assisted reproductive techniques: a systematic review and meta-
analyses. Hum Reprod Update 2015;21(2):262-74
42. SINEKIA UTERI: perlekatan dinding anterior dan
posterior uterus
Sn: 0.82, Sp: 0.99
Seshadri S, El-Toukhy T, Douiri A, Jayaprakasan K, Khalaf Y. Diagnostic accuracy of saline infusion sonography in the
evaluation of uterine cavity abnormalities prior to assisted reproductive techniques: a systematic review and
meta-analyses. Hum Reprod Update 2015;21(2):262-74
43. SEBERAPA BAIK HASIL SIS?
Prevalensi patologi dalam kavum uteri yang
terdiagnosa dengan SIS
Tur-Kaspa I, Gal M, Hartman M, Hartman J, Hartman A. A prospective evaluatin of
uterine abnormalities by saline infusion sonohysterography in 1,009 women with
infertility or abnormal uterine bleeding. Fertil Steril. 2006;86:1731-5.
Kelainan Kelompok
infertilitas (n=600)
Kelompok
perdarahan uterus
abnormal (n=409)
Polip endometrium 78(13) 122 (29,8)
Mioma submukosa 17 (2,8) 37 (9,0)
Adhesi 2 (0,3) 3 (0,7)
Jumlah total
abnormalitas
97 (16,2) 162.(39,6)
53. POLIP endometrium
USG (termasuk saline
infusion sonography)
atau histeroskopi.
(dengan atau tanpa
histopatologi)
Penebalan fokal endometrium, biasanya hiperekoik
54. Gambar ini miom atau adenomyosis ??
Perhatikan Acustic Shadowing dan gangguan cavum uteri
62. Kista Dermoid
§ Kista Dermoid :
Bervariasi dari gambaran lesi solid yang anekoik hingga
sangat ekhogenik, memilki neuroectoderm lining,
Gambaran berisi sebum, folikel rambut atau keduanya
64. Kesimpulan
Monitoring yang baik membantu menekan biaya dan meningkatkan keberhasilan program IVF
Peran USG TV : penilaian BAF, monitoring stimulasi, proses OPU
Teknis pencitraan yang baik, membantu penilaian yang akurat tentang kelaianan uterus, ovarium
dan adneksa
Prosedur invasive USG TV : pungsi kista ovarium, pungsi cairan di kavum douglas