SlideShare a Scribd company logo
TERAPI CAIRAN PADA
NEONATUS DAN
BAYI/ANAK
PRINSIP-PRINSIP TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Anak memerlukan cairan dan elektrolit relatif lebih banyak dari
pada dewasa, karena :
•
Rerata metabolik yang tinggi.
•Insensible loss yang tinggi (minute ventilation tinggi, rasio surface
area : volume tinggi, epidermis pada bayi preterm masih imatur).
•Kemampuan konsentrasi urin rendah
•Kemampuan bayi mengekskresi air juga rendah karena
immaturitas ginjal (usia <1 tahun) dan sekresi ADH pada bayi
cenderung lebih tinggi.
PENGHITUNGAN INSENSIBLE WATER LOSS
IWL
•Neonatus = 50 cc/KgBB
•<1tahun = 40 cc/kgBB
•1 – 5 tahun = 30cc/KgBB
> 5 tahun = 20cc/KgBB
KOMPONEN CAIRAN INFUS
Aquadest
Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%, 40%
Elektrolit esensial : Na, K, Cl
Krektor basa : -Bicarbonat, -Laktat, -Acetat
JENIS CAIRAN INFUS
1. Larutan Infus karbohidrat :
a. Dx 5%, Dx 10%
b. Maltos-10 %
2. Larutan Elektrolit :
a. NaCl 0,9% (NS)
b. Ringer Laktat
c. Ringer setat
JENIS CAIRAN INFUS LANJUTAN
3. Untuk Rumatan :
 Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 )
 Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mq/L + Laktat 20 mEq/L )
 Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )
 Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )
 Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 mEq/L )
 Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 mEq/L + Laktat 10 mEq/L )
JENIS CAIRAN INFUS LANJUTAN
4. Larutan karbohidrat dan elektrolit :
a. D5-NS ( dx5%, NaCl 0,9% )
b. D5-1/2NS
c. D2,5-1/2NS
d. D5-1/4NS
e. RD 5 ( 5% Dx dlm Ringer inj. )
f. RL-D5 (5% Dx dlm RL inj. )
g. Asering-5 ( Asering , Dx5% )
RESUSITASI
TERAPI CAIRAN
RUMATAN
KOREKS
I
KRISTALOI
D
KOLOID
ELEKTROL
IT
NUTRISI
RL
RA
NS
Dextran
Haemacel
Gelofusin
Kaen 1B
Kaen 3B
Kaen 3A
Kaen 4A
Kaen 4B
Aminofusin
Kaen Mg3/tridex 100
Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi
Hipo/hiper Na
Hipo/hiper K
KEBUTUHAN CAIRAN
Neonatus Bayi & Anak
Aterm Preterm
KEBUTUHAN CAIRAN
NEONATUS ATERM
 Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ;
jenis cairan Dx 5% / 10%
 Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ;
jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg
dibuat (Dx : NS = 4 : 1 )
- Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 –
20 cc/kgbb/hari
KEBUTUHAN CAIRAN
NEONATUS PRETERM
• Hari 1 – 3 :
BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari
BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari
jenis cairan Dx 5% / 10%
 Hari 3 – 7 :
Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10
meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hari
Jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat
 Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20
cc/kgbb/hari
KEBUTUHAN CAIRAN
BAYI DAN ANAK
 Kebutuhan Rumatan:
 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari
 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari
 Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari
 Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya
adalah :
10 x 100 cc = 1000 cc
10 x 50 cc = 500 cc
5 x 20 cc = 100 cc
Jumlah = 1600 cc
 Konversi ke dalam tetesan makro :
Nilai defisit dapat dihitung berdasar :
BB sebelum dehidrasi – BB sekarang
atau
BB x % dehidrasi
Derajat dehidrasi Bayi
Anak/
Dewasa
Ringan 5 % 3 %
Sedang 10 % 6 %
Berat 15 % 9 %
KEBUTUHAN CAIRAN
PADA DEHIDRASI SEDANG (IV)
 Jumlah kehilangan cairan Previous Water Loss
(PWL): 6 – 10 % BB atau rata 8% BB
 Kebutuhan cairan : Rumatan + PWL, konversi ke
tetesan
 Contoh : anak dg BB 10 kg
 Rumatan : 10 x 100 cc = 1000 cc
 PWL : 8% x 10 kg = 0,8 kg cairan ∞ 800 cc
 Jumlah kebutuhan cairan : 1000 + 800 = 1800 cc
 Konversi ke tetesan makro : 1800 / 96 = 20 tetes/
menit
• Observasi, bila telah rehidrasi, kembali
ke tetesan rumatan
ALTERNATIF LAIN
( BUKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RS , WHO )
Berikan cairan sebanyak : 70 ml/kgbb
Untuk bayi ( <12 bln ) : habiskan dalam 5 jam
Untuk anak ( >12 bln) : habiskan dalam 2,5 jam
Contoh, bayi 8bl, 10 kg :
Kebutuhan cairan = 10 x 70 ml = 700 ml
Tetesan : 700 x 15 = 35 (36 tpm)
5 x 60
Selanjutnya berikan tetesan rumatan
KEBUTUHAN CAIRAN
DEHIDRASI BERAT
 Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA NS )
 Jumlah Caira :
 Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb
5 jam berikut : 70 ml/kgbb
 Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb
2,5 jam berikut : 70 ml/kgbb
KOREKSI
1. HipoNa
2. Hiper Na
3. Hipo K
4. Hiper K
KOREKSI HIPONATREMIA
 Batasan : Na darah < 139 mEq/L
 Kadar < 120 mEq/L -> edem serebri
 Batas aman bila Na = 125 mEq/L
 Rumus koreksi :
Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg)
 Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 mEq/L)
 Contoh :
 Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipoNa (118 mEq/L)
 Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 )
 NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml
 Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro
KOREKSI HIPERNATREMIA
 Batasan : bila kadar Na darah > 150 mEq/L
 Etilologi :
 Masukan cairan yg tidak adekuat
 Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dg Na tinggi
 Bila kadarnya > 160 mEq/L  kelainan pd SSP
 Koreksi :
 Atasi kead shock dg NS / RL / RA
 Pemberian cairan dg NaCl rendah (Kaen 1B) bila telah ada diuresis + KCl 20
mEq/L
 Defisit cairan dikoreksi dalam 2 x 24 jam
 Hari I : 50% defisit + Rumatan
 Hari II : 50% defisit + Rumatan
KOREKSI HIPOKALEMIA
 Batasan : kadar K < 3,5 mEq/L
 Etilogi :
 Masukan cairan yg kurang dlm jangka lama
 Gangguan sal cerna ( munyah >> )
 Koreksi :
 Bila K < 2,5  tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1 mEq/L) dalam infus dg dosis 3-5 mEq/kgbb,
max 40 mEq/L atau 20 mEq/kolf
 Bila K 2,5 – 3,5  tambahkan KCl 10 mEq per kolf  periksa ulang sesudah 24 jam
KOREKSI HIPERKALEMIA
 Batasan : kadar K > 5,5 mEq/L
 Koreksi :
 K < 6 mEq/L  Kayeksalat 1g/kgbb per oral,
dilaurutkan dg 2ml/kgbb lar sorbitol 70%, atau
  Kayeksalat 1g/kgbb per enema,
dilarutkan dg 10 ml/kgbb lar sorbitol 70%, diberikan
melaui kateter folley, diklem selama 30-60 menit
 K 6–7 mEq/L NaHCO3 7,5%, dosis 3 mEq/kgBB IV
atau 1 unit insulin/5 g glukosa
 K > 7 mEq/L  Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5
ml/kgbb iv dg kecepatan 2 ml/menit
 Kadar K > 9 mEq/L  fibrilasi atau asistole

More Related Content

What's hot (20)

Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
TRANSFUSI DARAH .pptx
TRANSFUSI DARAH .pptxTRANSFUSI DARAH .pptx
TRANSFUSI DARAH .pptx
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Hidrosefalus
HidrosefalusHidrosefalus
Hidrosefalus
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 

Similar to _terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt

Bahan kredensial
Bahan kredensialBahan kredensial
Bahan kredensialsisildasril
 
pemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasa
pemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasapemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasa
pemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasaThompsonCat1
 
terapi cairan rumatan..ppt
terapi cairan rumatan..pptterapi cairan rumatan..ppt
terapi cairan rumatan..pptabrizanhassan1
 
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitPemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitAnggerRizkaVirgianti
 
REFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.ppt
REFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.pptREFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.ppt
REFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.pptYolandaOctaviana
 
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptxTherapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptxgungdeprawiranegara
 
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptxRTISanglah
 
HEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptx
HEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptxHEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptx
HEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptxitsaboutmydearlife
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxssuserdc4acc
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineralReza As
 
Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananErick Alexander
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
Kebutuhan Cairan Infus.pptx
Kebutuhan Cairan Infus.pptxKebutuhan Cairan Infus.pptx
Kebutuhan Cairan Infus.pptxRianGibran
 

Similar to _terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt (20)

Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Bahan kredensial
Bahan kredensialBahan kredensial
Bahan kredensial
 
bacot tau
bacot taubacot tau
bacot tau
 
pemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasa
pemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasapemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasa
pemberian nutrisi via parenteral pada pasien puasa
 
terapi cairan rumatan..ppt
terapi cairan rumatan..pptterapi cairan rumatan..ppt
terapi cairan rumatan..ppt
 
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitPemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Suction and agd
Suction and agdSuction and agd
Suction and agd
 
REFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.ppt
REFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.pptREFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.ppt
REFARAT_ANASTESI_TERAPI_CAIRAN.ppt
 
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptxTherapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
Therapi-Cairan 12345678910111213141.pptx
 
18039410.ppt
18039410.ppt18039410.ppt
18039410.ppt
 
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
~ Terapi Cairan pada pasien dengan kondisi.pptx
 
HEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptx
HEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptxHEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptx
HEMODIALISIS PADA ANAK REVISI UTK PELATIHAN HD RSDM.pptx
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Ketoasidosis Diabetikum
Ketoasidosis DiabetikumKetoasidosis Diabetikum
Ketoasidosis Diabetikum
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
 
Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makanan
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Kebutuhan Cairan Infus.pptx
Kebutuhan Cairan Infus.pptxKebutuhan Cairan Infus.pptx
Kebutuhan Cairan Infus.pptx
 

Recently uploaded

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaiskandar186656
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahtien148950
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxMuhammadMazlan12
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKAshriNurIstiqomah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptxYernimaDaeli1
 
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptxJENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptxYuhansyahYuhansyah
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxrifdahatikah1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAWinda Qowiyatus
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxNickyRhuum
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptagussudarmanto9
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKpinkhocun
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.pptHanifaYR
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasihanifatunfajria
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxlansiapola
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.Kdanangandi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxnadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptxJENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

_terapi-cairan-pada-neonatus-dan-bayi-ppt-1.ppt

  • 2. PRINSIP-PRINSIP TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT Anak memerlukan cairan dan elektrolit relatif lebih banyak dari pada dewasa, karena : • Rerata metabolik yang tinggi. •Insensible loss yang tinggi (minute ventilation tinggi, rasio surface area : volume tinggi, epidermis pada bayi preterm masih imatur). •Kemampuan konsentrasi urin rendah •Kemampuan bayi mengekskresi air juga rendah karena immaturitas ginjal (usia <1 tahun) dan sekresi ADH pada bayi cenderung lebih tinggi.
  • 3. PENGHITUNGAN INSENSIBLE WATER LOSS IWL •Neonatus = 50 cc/KgBB •<1tahun = 40 cc/kgBB •1 – 5 tahun = 30cc/KgBB > 5 tahun = 20cc/KgBB
  • 4. KOMPONEN CAIRAN INFUS Aquadest Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%, 40% Elektrolit esensial : Na, K, Cl Krektor basa : -Bicarbonat, -Laktat, -Acetat
  • 5. JENIS CAIRAN INFUS 1. Larutan Infus karbohidrat : a. Dx 5%, Dx 10% b. Maltos-10 % 2. Larutan Elektrolit : a. NaCl 0,9% (NS) b. Ringer Laktat c. Ringer setat
  • 6. JENIS CAIRAN INFUS LANJUTAN 3. Untuk Rumatan :  Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 )  Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mq/L + Laktat 20 mEq/L )  Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )  Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )  Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 mEq/L )  Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 mEq/L + Laktat 10 mEq/L )
  • 7. JENIS CAIRAN INFUS LANJUTAN 4. Larutan karbohidrat dan elektrolit : a. D5-NS ( dx5%, NaCl 0,9% ) b. D5-1/2NS c. D2,5-1/2NS d. D5-1/4NS e. RD 5 ( 5% Dx dlm Ringer inj. ) f. RL-D5 (5% Dx dlm RL inj. ) g. Asering-5 ( Asering , Dx5% )
  • 8. RESUSITASI TERAPI CAIRAN RUMATAN KOREKS I KRISTALOI D KOLOID ELEKTROL IT NUTRISI RL RA NS Dextran Haemacel Gelofusin Kaen 1B Kaen 3B Kaen 3A Kaen 4A Kaen 4B Aminofusin Kaen Mg3/tridex 100 Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi Hipo/hiper Na Hipo/hiper K
  • 9. KEBUTUHAN CAIRAN Neonatus Bayi & Anak Aterm Preterm
  • 10. KEBUTUHAN CAIRAN NEONATUS ATERM  Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ; jenis cairan Dx 5% / 10%  Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ; jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat (Dx : NS = 4 : 1 ) - Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari
  • 11. KEBUTUHAN CAIRAN NEONATUS PRETERM • Hari 1 – 3 : BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari jenis cairan Dx 5% / 10%  Hari 3 – 7 : Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10 meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hari Jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat  Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari
  • 12. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI DAN ANAK  Kebutuhan Rumatan:  10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari  10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari  Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari  Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah : 10 x 100 cc = 1000 cc 10 x 50 cc = 500 cc 5 x 20 cc = 100 cc Jumlah = 1600 cc  Konversi ke dalam tetesan makro :
  • 13. Nilai defisit dapat dihitung berdasar : BB sebelum dehidrasi – BB sekarang atau BB x % dehidrasi Derajat dehidrasi Bayi Anak/ Dewasa Ringan 5 % 3 % Sedang 10 % 6 % Berat 15 % 9 %
  • 14. KEBUTUHAN CAIRAN PADA DEHIDRASI SEDANG (IV)  Jumlah kehilangan cairan Previous Water Loss (PWL): 6 – 10 % BB atau rata 8% BB  Kebutuhan cairan : Rumatan + PWL, konversi ke tetesan  Contoh : anak dg BB 10 kg  Rumatan : 10 x 100 cc = 1000 cc  PWL : 8% x 10 kg = 0,8 kg cairan ∞ 800 cc  Jumlah kebutuhan cairan : 1000 + 800 = 1800 cc  Konversi ke tetesan makro : 1800 / 96 = 20 tetes/ menit • Observasi, bila telah rehidrasi, kembali ke tetesan rumatan
  • 15. ALTERNATIF LAIN ( BUKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RS , WHO ) Berikan cairan sebanyak : 70 ml/kgbb Untuk bayi ( <12 bln ) : habiskan dalam 5 jam Untuk anak ( >12 bln) : habiskan dalam 2,5 jam Contoh, bayi 8bl, 10 kg : Kebutuhan cairan = 10 x 70 ml = 700 ml Tetesan : 700 x 15 = 35 (36 tpm) 5 x 60 Selanjutnya berikan tetesan rumatan
  • 16. KEBUTUHAN CAIRAN DEHIDRASI BERAT  Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA NS )  Jumlah Caira :  Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb 5 jam berikut : 70 ml/kgbb  Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb 2,5 jam berikut : 70 ml/kgbb
  • 17. KOREKSI 1. HipoNa 2. Hiper Na 3. Hipo K 4. Hiper K
  • 18. KOREKSI HIPONATREMIA  Batasan : Na darah < 139 mEq/L  Kadar < 120 mEq/L -> edem serebri  Batas aman bila Na = 125 mEq/L  Rumus koreksi : Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg)  Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 mEq/L)  Contoh :  Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipoNa (118 mEq/L)  Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 )  NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml  Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro
  • 19. KOREKSI HIPERNATREMIA  Batasan : bila kadar Na darah > 150 mEq/L  Etilologi :  Masukan cairan yg tidak adekuat  Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dg Na tinggi  Bila kadarnya > 160 mEq/L  kelainan pd SSP  Koreksi :  Atasi kead shock dg NS / RL / RA  Pemberian cairan dg NaCl rendah (Kaen 1B) bila telah ada diuresis + KCl 20 mEq/L  Defisit cairan dikoreksi dalam 2 x 24 jam  Hari I : 50% defisit + Rumatan  Hari II : 50% defisit + Rumatan
  • 20. KOREKSI HIPOKALEMIA  Batasan : kadar K < 3,5 mEq/L  Etilogi :  Masukan cairan yg kurang dlm jangka lama  Gangguan sal cerna ( munyah >> )  Koreksi :  Bila K < 2,5  tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1 mEq/L) dalam infus dg dosis 3-5 mEq/kgbb, max 40 mEq/L atau 20 mEq/kolf  Bila K 2,5 – 3,5  tambahkan KCl 10 mEq per kolf  periksa ulang sesudah 24 jam
  • 21. KOREKSI HIPERKALEMIA  Batasan : kadar K > 5,5 mEq/L  Koreksi :  K < 6 mEq/L  Kayeksalat 1g/kgbb per oral, dilaurutkan dg 2ml/kgbb lar sorbitol 70%, atau   Kayeksalat 1g/kgbb per enema, dilarutkan dg 10 ml/kgbb lar sorbitol 70%, diberikan melaui kateter folley, diklem selama 30-60 menit  K 6–7 mEq/L NaHCO3 7,5%, dosis 3 mEq/kgBB IV atau 1 unit insulin/5 g glukosa  K > 7 mEq/L  Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 ml/kgbb iv dg kecepatan 2 ml/menit  Kadar K > 9 mEq/L  fibrilasi atau asistole