SlideShare a Scribd company logo
BASIC IV FLUID
- FISIOLOGI CAIRAN TUBUH -
PT. BB3raun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
Total Body Fluid
Perempuan dewasa
50%-55%
 TBF
Laki-laki dewasa
55%-60%
FUNGSI CAIRAN
BAGI
TUBUH
1. Mempertahankan panas tubuh
dan
pengaturan temperatur tubuh
2. Transportasi : nutrien, partikel
kimiawi, partikel darah, energi,
hormon, hasil sisa metabolisme.
3. Pembentuk struktur tubuh
4. Mempertahankan tekanan
hidrostatik dalam sistim
kardiovaskuler.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
4
http://www.iv-partner.com/indexb163.html?BEFDDE916A254231BF46392979BA89EA
PT. BB6raun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
DISTRIBUSI CAIRAN
TUBUH
Cairan Tubuh
60 %
Cairan
Ekstraseluler
20 %
Plasma
darah 5 %
Cairan
Interstitial
15 %
Cairan
Intraseluler
40 %
Membran Sel
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
7
PERPINDAHAN CAIRAN
 Perpindahan cairan tubuh di
pengaruhi oleh:
1.Tekanan hidrostatik
2.Tekanan onkotik mencapai
keseimbangan
3.Tekanan osmotik: mencegah
difusi cairan melalui membran
semi permiable dengan
konsentrasi lebih tinggi.
Tekanan Osmotik plasma= 285
± 5 mOsm/L.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
8
Keseimbangan cairan ditentukan intake
dan out put cairan.
Intake cairan (minuman dan
makanan) : 1200 ml (minuman) dan
1000 ml (makanan), oksidasi 200-
300 ml.
Output cairan berasal dari urine 1200
-1500 ml/ hari, feses 100 ml, paru-
paru 300 – 500 ml dan keringat 600 -
800 ml.
Kebutuhan cairan setiap hari antara
1800– 2500 ml/hari.
KESEIMBANGAN
CAIRAN
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
9 9
GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
a. Edema (hipervolemik) = Efusi,
Asites.
Edema adalah penimbunan cairan
berlebihan diantara sel-sel tubuh atau
di dalam berbagai rongga tubuh
(Robbins da Kumar 1995).
dapat terjadi secara lokal
Edema
disebut
edema
edema
umum
pitting
disebut
sedangkan
edema
anasarka.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
10 10
GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
b. Dehidrasi (hipovolemik)
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau
keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal (Ramali &
Pamoentjak 1996).
Kehilangan cairan melalui :
1. Saluran pencernaan :
2. Saluran perkemihan :
3. kulit :
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
11
KLASIFIKASI DEHIDRASI (Long
1992)
1. Dehidrasi Isotonis :
air karena terjadi perpindahan air dari intrasel ke
kekurangan
ekstrasel
2. Dehidrasi Hipertonik :
kekurangan elektrolit karena perpindahaan air dari ekstraselke
intrasel
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
12
KEBUTUHAN ELEKTROLIT /
HARI
 Na (NaCl ) 2-3 mEq /kg/24 jam
- Keseimbangan diatur ginjal
- Hiponatremi dapat terjadi pada infus
berlebihan tanpa Na, penurunan sekresi
ADH dan pada sindroma TUR Prostat.
 K 1-2 mEq/ Kg/ 24 jam
- Hipokalemi dapat terjadi akibat diuretik, muntah berlebihan,
dan diare
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
13
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
14 14
DEHIDRASI BERDASARKAN TANDA DAN GEJALA
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
15 15
Penilaian A B C
Lihat Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu,lunglai, atautidak
sadar.
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa,
tidak haus
Haus, ingin minum
banyak
Malas, minum atau tidak
bisa minum
Periksa: Turgorkulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat.
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/
sedang
Dehidrasi berat
CONTOH KASUS
Rumus Dehidrasi = BB sebelum sakit – BB sesudah sakit x 100 %
BB sebelum sakit
Diketahui :BB pasien saat sehat : 55 kg
BB pasien saat sakit : 53 kg
Ditanya : Derajat dehidrasi
Dehidrasi = (55 – 53 ) x 100 %
55
= 3%
Maka pasien mengalami dehidrasi ringan
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
16
PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN
Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat
Ekstremitas (telapak tangan/kaki) kemerahan/pink dan Capillary
Refill Time kembali cepat < 2 detik berati sirkulasi adekuat
Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi hipervolumia
Takikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa jadi
sirkulasi abnormal
Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering dan kulit tampak
keriput : defisit cairan berat
Produksi urin yang rendah bisa jadi karena hipovolumia
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
17
FAKTOR –
FAKTOR
KESEIMBANGAN
CAIRAN
Temperatur Lingkungan
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
18 18
Stress
Usia
Sakit
Diet
Sakit
USIA
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
19 19
PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHAN CAIRAN
1. Perawat cepat tanggap dan cakap
dalam mengatasi
ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit.
2. Pemasangan cairan infus
sesuai dengan kondisi penyakit
pasien.
3.Melakukan monitoring pemantauan
kebutuhan cairan.
RUMUS MENGHITUNG
KEBUTUHAN
CAIRAN
Sesuai rumus Holliday & Segard
a. Pada orang dewasa
BB 10 kg pertama = 1 liter cairan
BB 10 kg kedua = 0,5 liter cairan
BB >> 10 kg = 20 mLx sisa BB
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
21
QUIZ 1
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
22
Pasien usia 30 tahun datang dengan diagnosa Dehidrasi. BB
pasien saat datang 56 Kg. Tinggi pasien : 170 cm. Berapa
kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien tersebut?
Jawab : BB pasien : 56 Kg
Maka 10 Kg pertama : 1000 cc cairan
10 Kg kedua : 500 cc cairan
36 Kg terakhir = 20 mL x 36 Kg = 720 cc cairan
Total cairan yang dibutuhkan = 1000 cc + 500 cc+ 720 cc
= 2220 mL = 2,2 L
RUM
US
MENGHITUNG KEBUTUHAN
CAIRAN
Contoh kasus
Pasien dengan berat badan 23 kg, maka kebutuhan cairan
basalnya:
(4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 3) = 63 mL/jam
b. Berdasarkan berat badan bayi dan anak
 4 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg pertama
 2 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg kedua
 1 ml/kgBB/jam : sisa berat badan selanjutnya
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
23
RUM
US
MENGHITUNG KEBUTUHAN
CAIRAN
Contoh :
Anak bayi yang berumur 9 bulan masuk dengan diagnosa
demam. Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah :
( n + 9 ) = 9 bulan + 9 = 18 mL/ jam
c. Berdasarkan umur, tapi BB tidak diketahui
 > 1 tahun : 2n + 8 (n dalam tahun)
 3 - 12 bulan : n + 9 (n dalam bulan)
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
24
INSENSIBLE
WATER
LOSS
 IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit,
400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
25
MENGHITUNG IWL
 Anak : {30 – Usia (th)} mL/kg/hari
 Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari
 Bila terjadi kenaikan suhu :
IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang - 36,8o c)
 Keringat : 100 mL
 Kulit : 350mL – 400mL
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
26
FLUID – VOLUME
THERAPY
KRISTALOID
TERAPI CAIRAN
RESUSITASI
KOLOID
RUMATAN
ELEKTROLIT
Drug solution
PEMBERIAN INFUS
KOREKSI
Menggantikan kehilangan
akut cairan tubuh
Memelihara keseimbangan
cairan tubuh dan nutrisi
Memelihara
jalur IV
NUTRISI
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
Kristaloid
Koloid
JENIS
CAIRAN
Dextran
Albumin
Gelatin
HES
(Hydroxyethyl starch)
NaCl 0.9
Cairan lain
Ringerfundin®
Mannitol
Glucose 5
Ringer Lactate
etc.
Ringer Solution
Electrolyte
concentrates
Koloid:
merupakancairan
yang terdiri dari
elektrolit &
makromolekul
Kristaloid:
merupakan larutan
yang terdiri dari
elektrolit.
jenis cairan sejati
yang terdiri dari
elektrolit
konsentrasi
tinggi.
Natural
Syntetis
Ringer Acetate
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
CAIRAN KRISTALOID
HIPOTONIS
ISOTONIS
HIPERTONIS
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
30
MEKANISME CAIRAN
KRISTALOID
 Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler 
interstisial, kemudian didistribusikan ke
komparteman ekstravaskular
 Hanya 25 % cairan dari pemberian awal yang tetap
berada di intravaskuler, sehingga membutuhkan
volume 3-4x dari volume plasma yang hilang.
 Pemberian cairan kristaloid untuk meningkatkan
volume ekstrasel
 Pemberian cairan kristaloid berlebihan dapat
menyebabkan edema otak dan tekanan intrakranial.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
31
Cairan Kristaloid di klasifikasi ke dalam :
◘ Cairan Hipotonis : Infus dengan tekanan osmotik lebih rendah dari
cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250 mOsm/L)
Contoh : Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water
◘ Cairan Isotonik : Infus dengan tekanan yang sama seperti cairan
tubuh. Cairan ini menetap dalam Cairan Ekstraselluler (osmolaritas
290-310 mOsm/L)
Contoh : Normal Saline (NaCL 0,9 %), Ringer Laktat (RL),
Ringer Asetat, Ringerfundin, Glucose 5%
◘ Cairan Hipertonik : Infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari
plasma darah dimana air keluar dari Intraselluler dan masuk ke
dalam plasma (osmolaritas diatas 375 mOsm/L).
Contoh : NaCl 3 %, Glucose 10%, Dextrose 50 %
,PT. BB3r2aun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
KRISTAL
OID
Osmolaritas cairan < 240 mOsm/L
Cairan akan berpindah dari intravaskuler ke interstitial & intrasel
 Resiko Hemolisis
 Contoh : NaCl 0,45%, Ringer Asetat
HIPOTONIS
PT. BB3r3aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
ISOTONIS
 Osmolaritasnya hampir sama
dengan plasma (290-310 mOsm/L).
 Bertahan di dalam intravaskuler dan
kemudian berpindah ke
interstitial/intrasel secara seimbang
Contoh : NS,RL,G5,Ringerfundin
PT. BB3r4aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
kompartemen
 Memiliki osmolaritas lebih tinggi daripada plasma (>340 mOsm/L).
 Cairan-elektrolit dari intrasel & interstitial tertarik ke dalam
intravaskuler
 Resiko terjadinya krenasi pd sel jika diberikan infus hipertonis secara cepat
 Contoh : G5RL,G5NS,G5½NS,G10%,G40%,NaCl 3%,Manitol 10%
HIPERTONIS
PT. BB3r5aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
Tonis
itas
Nama Cairan Komposisi Os
m
Kal Indikasi Catatan
Iso-
tonis
Normal Saline
(NaCl 0,9%)
Na+ =154
Cl- =154
308 - Resusitasi cairan, Diare,
Luka Bakar, Gagal Ginjal
Akut, Asidosis diabetikum
Resiko terjadinya oedem
paru (dalam jumlah
besar)
Ringer Laktat Na+ = 130-140,
K+= 4-5, Ca2+ =2-
3, Cl- = 109-110,
BE = 28-30,
Laktat=28
273 - Dehidrasi, Syok
Hipovolemik, Syok
Perdarahan,Asidosis
metabolik, suplai ion
bikarbonat
Hanya dimetabolisme di
hepar. Dpt menyebabkan
hiperkloremia & asidosis
metabolik akibat
akumulasi laktat
Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah
operasi, rumatan
perioperatif, restriksi natrium
Kontraindikasi :
hiperglikemia
Ringerfundin Na+ =145 , K+= 4,
Ca++=5, Mg++ =2,
Cl- =109, Acetat =
24, Maleat= 5
309 - Dehidrasi isotonis, DHF,
kasus braintrauma, syok
hemoragik,
-
Kaen 3A*/
Tridex27A*
Na+ =50, Cl- =50,
K+ =10, Lactate
20, glukosa=27
290 108
Rumatan cairan dan
elektrolit (terutama Kalium)
dengan asupan oral terbatas
Kaen 3B*/
Tridex27B*
Na+ =50, Cl- =50,
K+ =20, Lactate
20, glukosa=27
290 108
CAIRAN
KRISTAL
OID
PT. BB3r6aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
Tonis
itas
Nama Cairan Komposisi (/L)
Osm
Kal Indikasi Catatan
Hipo-
tonis
RingerAsetat Na+ =130 , K+= 4,
Ca++=2,7-3,
Cl- =108,7-127,
Acetat = 28
273 - Dehindrasi (syok
hipovolemik dan asidosis)
pada kondisi: diare, DHF,
luka bakar, syok hemoragik,
trauma
Dapat memperburuk
edema serebral
NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka
Hiper
tonis
Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat
secara parenteral pada
penderita diabetik, kanker,
sepsis dan defisiensi protein
Resiko hiperglikemia
NaCl 3% Na+ = 513,Cl- = 513 1026 - Koreksi Natrium
Mannitol 20% Glukosa= 200 gr/l 1228 - Diuretik sistemik pd kasus
serebral edema
(menurunkan TIK) , sindrom
TURP, menurunkan TIO pd
Glaukoma,
Ka-EN MG3*/
Tridex 100*
Na+=50, K+ =20,
Cl- =50,
Lactate- =20,
Glucose=100 g
695 400 Asupan oral inadequate
(karena stroke), anoreksia
pasien dg kanker, malnutrisi,
meningitis, diabetik asidosis
-
CAIRAN
KRISTAL
OID
PT. BB3r7aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
RINGERFUNDIN
 Komposisi Ringerfundin (mEq/L) : Na =
145 , K= 4, Ca2+ = 5 , Mg 2+= 2, Cl- =
127, Acetat = 24, dan Maleat= 5.
adapted
 Cairan isotonis full balance
menyerupai human plasma.
 Acetat dan Maleat diabsorbsi di seluruh
organ dan otot dengan minimun
oksigen sehingga aman
untuk penderita gangguan
pemakaian
digunakan
hati.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
43
LANJUTAN …………..
 Indikasi Penggunaan :
1. Menggantikan kehilangan cairan di
ekstraseluler pada kasus dehidrasi
isotonis dimana Asidosis terjadi mendekati
hampirAsidosis.
2. Dapat digunakan kepada pasien
neurotrauma ≠ edema brain
(Laktat) .
3. Tidak berbahaya terhadap neonatus.
 Nama Cairan : Ringerfundin®/ Sterofundin
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
44
TERAPI CAIRAN
KRISTALOID
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
45
A. Cairan Resusitasi pada Dehidrasi.
 Cairan resusitasi pada pasien dehidrasi tergantung derajat
dehidrasi.
Rumus cairan resusitasi = Derajat dehidrasi x kg BB
Derajat Dehidrasi Dewasa Anak
Dehidrasi ringan 4 % 4% - 5%
Dehidrasi Sedang 6% 5% -10 %
Dehidrasi Berat 8% 10% - 15%
Syok 15% - 20 % 15% - 20%
QUIZ 2
Contoh soal :
Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan BB: 50 kg
menderita peritonitis dan mengalami dehidrasi berat.
Bagaimana resusitasi cairan ?
Maka cairan yang dibutuhkan :
Derajat dehidrasi x kg BB
= 15 % x 50 = 7,5 liter = 7500 cc.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
46
TERAPI CAIRAN
KRISTALOID
Teknik pemberian cairan:
1. 50 % dari total cairan ( 3750 cc ) diberikan
dalam 8 jam pertama. Sisanya 50% dari total
cairan (3750 cc) diberikan dalam 16 jam
berikutnya.
2. Agar ganguan hemodinamik cepat teratasi
maka 1 jam pertama diberikan 20 mL/kgBB,
maka dalam 1 jam pertama diberikan 20 mLx
50 kg = 1000 mL.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
47
LANJUTAN
…………
Cairan resusitasi dikatakan berhasil bila:
a.MAP = Mean Arterial Pressure : ≥ 65 mmHg
b.CVP = Central Venous Pressure : 8-12 mmHg
c.Urine Output : ≥ 0,5 mL/ kgBB/jam
d.Central Venous (vena cava superior) atau Mixed Venous
e.Oxygen Saturation ≥ 70%.
f.Status mental normal
48
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
49
B. Cairan Pre-operatif
Cairan yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami tindakan
operasi dan cairan penganti puasa.
Rumus : Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 Jam
Contoh soal :
Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam,
Maka cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut:
Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 jam
(50 cc x 60 kg BB) = 3000 cc/24 jam
Kebutuhan cairan/Jam = 125 cc/ jam.
GANGGUAN CAIRAN, ELEKTROLIT
DAN ASAM BASA
 Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa pada
perioperatif :
1. Hiperkalemia
2. Asidosis Metabolik
3. Alkalosis Metabolik
4. Asidosis Respiratorik
5. Alkalosis Respiratorik
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
50
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu:
1. Cairan pengganti puasa : 2 mL/kgBB/jam
2. Menganti cairan akibat perdarahan
EBV = kgBB x EBV x Jumlah perdarahan (%)
 Volume cairan kristaloid dibutuhkan 3x dari
volume cairan koloid dan darah.
EBV = Estimasi Blood Volume
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
51
LANJUTAN ………..
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu :
3. Cairan maintenance selama operasi
Rumus : : KgBB x Jenis Operasi / Jam
Jenis operasi Dewasa Anak
Besar 8 mL/kgBB/jam 6 mL/kgBB/jam
Sedang 6 mL/kgBB/jam 4 mL/kgBB/jam
Kecil 4 mL/kgBB/jam 2 mL/kgBB/jam
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
52
QUIZ 3
Seorang
Femur
pasien dengan diagnosa Fraktur
Dextra dan akan dilakukan operasi
pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg,
TD: 90/70mmHg, Nadi: 100 x/menit . Berapa
maintenance
kebutuhan cairan selama
operasi ?
Maka kebutuhan cairan=
kgBB x Jenis Operasi / Jam
= 70 Kg x 6 cc x 3 jam
= 1260 cc selama 3 jam.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
53
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
D. Cairan pada luka bakar menurut Formula Baxter.
Total Cairan : 4 cc x kgBB x LLB
1. derajat ringan : LLB < 15 %
2. derajat sedang : LLB 10 – 15%
3. derajat berat : LLB > 20 %
 Berikan 50% dari total cairan dalam 8
jam pertama dan sisanya dalam 16 jam
berikutnya.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
54
LANJUTAN ……….
• Contoh soal:
• Pasien dengan BB: 60 kg
mengalami luka
• bakar derajat sedang.
Berapa cairan
• yang dibutuhkan ?
• Maka cairan yang
dibutuhkan adalah =
• 4 cc x 60 kg x 15
• Cairan yang diperlukan =
3600 cc
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
55
CAIRAN KOLOID
56
CAIRAN KOLOID
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
57
 Koloid adalah:
a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,
b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )
c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.
d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar
dari membran
 Koloid dalam pemberian harus dipantau sebab dapat berakibat
overload cairan karena koloid akan memperluas kedalam intravascular
lebih besar daripada jumlah cairan infus sehingga dapat menyebabkan
Decompesatio Cordis (payah jantung).
: Gelofusine, HES (Hydroxyetyl Starches),
 Contoh cairan koloid
Dextran, dan Gelatin,
JENIS CAIRAN KOLOID
Protein
KOLOID
Non
Protein
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist
5|8Page
HumanSerum
gelofusine
Cairan Gelatin
( Gelafundin ,
Lipofundin)
Starches : Dextran :
Hemohes 6% Dextran 40 in NS,
Hemohes 10%, dextran 70 % in D5%
Pentastarch 10 %
JENIS CAIRAN
KOLOID
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist
5|9Page
● Berdasarkan hasil Penelitian SAFE Study bahwa :
1. Non Protein Colloids :
 Sebaiknya digunakan sebagai pilihan kedua pada pasien yang tidak respon
terhadap Crystalloid.
 Boleh digunakan dalam kasus kebocoran katub jantung atau edema peripheral.
 Cairan Non Protein yang digunakan : Hemohes 6 %, Pentastarch
2. Protein Colloids :
 Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.
 Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam
jumlah besar.
 Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.
 Pasien Nephrotic Syndrom
 Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl
 Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .
 Cairan Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
 Berdasarkan hasil penelitian cairan
koloid digunakan:
1.Resusitasi cairan pada penderita
dengan syok hemorragic sebelum
transfusi tersedia.
2.Resusitasi cairan pada
hipoalbuminemia berat, mis: luka
bakar.
3.Pasien post op yang mengalami
gangguan plasma darah
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
60
KOMPOSISI CAIRAN
KOLOID
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
61
Cairan
Koloid
Produksi Tipe Waktu
paruh
Indikasi
Plasma
protein
Human
plasma
Serum consered
Human albumin
4-15 hari a. Penganti volume
b. Hipoproteinemia
c. Hemodilusi
Dextran Leconostoc
mesenteroid
B512
D 60/70 6 jam a. Hemodilusi
b. Gangguan
Mikrosirkulasi
(stroke)
Gelatin Hidrolisis dari
kolagen
binatang
Modifien gelatin
Urea linked
Oxylopi gelatin
2-3 jam Subsitusi volume
Starch Hidrolisis
asam dan
EO
Hydroxyethyl 6 jam a. Subsitusi volume
b. Hemodilusi
ALBUMIN
 Merupakan koloid alami dengan protein plasma 5%
dan albumin manusia 5 dan 2,5%
 Dapat digunakan pada kasus:
a.Pengganti volume plasma dan protein pada
keadaan syok hipovolemia, hipoalbuminemia,
hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary
by pass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut,
pancreatitis, mediasinitis, selulitis luas dan luka
bakar,ARDS,
b.Pemberian Furosemide amp untuk menghindari
penimbunan Albumin dalam tubuh.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
62
RUMUS
ALBUMIN
 Menghitung kebutuhan Albumin terhadap
pasien :
{ (Albumin target - Albumin sekarang ) x BB (kg) x40 x 2 }
100
 Nilai normal Albumin : 3,5 - 4,5 gr/dl.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
63
TETRASPAN
6% dengan
 Tersedia dalam larutan
Osmolaritas 310 mOsm/L,
 Pemberian 500 mL pada orang normal
46% akan dikeluarkan lewat urine dalam
waktu 2 hari. dan sisanya 54% dalam
waktu 8 hari.
 Mengembangkan volume plasma hingga
1,5 x dari vol yang diberikan dan
berlangsung selama 12 jam.
 Digunakan sebagai cairan resusitasi pada
penderita gawat.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
64
LANJUTAN …………..
 Cepat dan dapat diandalkan untuk
stabilitas hemodinamik
 Zat tidak memberikan efek samping
pada anak.
 Tidak menimbulkan Asidosis
Hipercloremic
 Tidak menimbulkan efek negatif pada
fungsi ginjal.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
65
GELOFUSINE
 Komposisi :
succinylated atau
mengandung 4%
modified fluid
gelatin, sodiumhydroxide dan water for
injection.
 Indikasi Gelofusin:
a. Pada pasien perioperatif, luka bakar
dan trauma.
darah
b. Sebagai penganti plasma
sebelum transfusi darah tersedia.
c. Pasien yang DSS atau re-shock.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
66
LANJUTAN ……………….
 Reaksi Alergi dari Gelofusin
menunjukkan gejala:
1. Kesulitan dalam menelan dan
bernafas.
2. Lokasi pada kulit pemasangan
menujukkan kemerahan atau reaksi
kulit sensitif
3. Mual
4. Pusing
5. Tekanan darah menurun.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
67
PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
68
Kristaloid Koloid
Komposisi menyerupai plasma
(acetated ringer, lactated ringer)
Ekspansi volume plasma tanpa
disertai ekspansi volume interstisial
Mengantikan volume dan
meningkatakan CO dan tekanan
darah
Ekspansi volume lebih besar di
bandingkan volume sama kristaloid
Bebas reaksi anafilaksis Masa kerja lebih panjang
Bebas disimpan di suhu kamar Oksigenasi jaringan lebih baik
Komplikasi minimal Gradien alveolar – arterial O2 lebih
sedikit
Insiden edema paru dan /atau edema
sistemik lebih rendah.
RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN
1. TETESAN MAKRO (INTRAFIX® SAFESET)
a. Dalam tetes/menit
Jumlah cairan yg diberikan x faktor tetesan (20gtt)
Lama pemberian x 60 “
b. Dalam mL/jam
Vol total cairan yg diberi : Jam pemberian = mL/jam
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
69
SOAL KASUS
Seorang pasien dewasa memerlukan rehidrasi
1000 mL infus RL dalam waktu empat jam.
Berapa tetesan dalam mL/jam dan tetes/menit ?
a. Maka tetesan mL/jam =
Volume total : jam = 1000 mL : 4 jam =
250 mL/jam.
b. dalam tetesan / menit =
Jumlah cairan x faktor tetesan (20 tts)
60„
= 83 tts/menit
Lama pemberian x
= 1000 cc x 20 tts
4 jam x 60„
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
70
RUMUS PENGHITUNGAN
CAIRAN
2. TETESAN MIKRO (INTRAFIX® PEDIATRIC)
Jumlah cairan yg diberikan x faktor tetesan (60 gtt)
Lama pemberian x 60 “
Contoh soal:
Seorang pasien neonatus memerlukan rehidrasi
dengan 250 ml infus dalam waktu 2 jam. Berapa
tetesan /menit ?
Jumlah cairan x faktor tetesan (60 tts)
Lama pemberian x 60„
250 mL x 60
2 x 60“
= 125 cc / menit.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
71
PRODUK DARAH
DARAH
• Pembagian darah terdiri dari :
a.Plasma darah sebesar 55%
b.Sel –sel darah sebesar 45% yaitu : sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan trombosit.
• Jumlah volume darah: 5-7%BB , dimana
plasma 5% dan eritrosit 2%.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
73
FUNGSI DARAH
 Fungsi darah :
a. Transportasi untuk respirasi,
makanan, ekskresi dan regulasi.
b. Regulasi keseimbangan pH darah
c. Mencegah pendarahaan
d. Pertahanan tubuh (lekosit).
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
74
TRANSFUSI DARAH
Transfusi dapat mengunakan Whole
blood dan Packed Red Cells
Whole blood digunakan: Pendarahaan
akut
Packed Red Cell :
a. Hb < 8 gr/dL
b. Perdarahaan hebat 10 mL/kg, pada 1
jam pertama
c. Perdarahaan > 5 mL/kg pada 3 jam
pertama.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
75
KOMPONEN DARAH
1. Whole Blood
 Digunakan hanya untuk penggantian volume
 Meningkatkan dan mempertahankan proses
pembekuan
 Diberikan dalam waktu 2 sampai 4 jam
 Masa hidup sampai 21 hari.
2. Packed Red Cells
- Meningkatkan massa sel darah merah
 Mengandung sel darah merah dan trombosit
sebagaian besar plasma di hilangkan.
 Masa hidup 21 hari
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
76
LANJUTAN ………….
3. Washed cell
 Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi
tidak diperlukan
 Diberikan dalam waku 2-4 jam
 Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah
diproses (pencucian)
4. Transfusi Trombosit
 Mengobati kelainan perdarahaan atau jumlah
trombosit yang rendah
 Diberikan secara cepat
 Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam
tergantung pada kebijakan pusat sumber
trombosit di peroleh.
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
77
TERAPI TRANSFUSI
DARAH
Kebutuhan transfusi darah diberikan pada:
a.orang dewasa : jika perdarahaan > 15 % EBV
b.bayi dan anak : jika perdarahaan > 10% EBV
 Jumlah darah di hitung berdasarkan Estimated
Blood Volume (EBV).
 EBV Neonatus
 EBV Bayi
= 90 mL/KgBB
= 80 mL/KgBB
 EBV Anak + Dewasa = 70 mL/KgBB
Maka rumus EBV = KgBB x EBV X Jumlah
Pendarahan (%).
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
78
TERAPI TRANSFUSI DARAH
 Kebutuhan darah berdasarkan Hb
a. darah WB = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang)x BB (kg) x 6
b. darah PRC = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 3
c. darah FFP = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang ) x BB (kg) x 10
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
79
QUIZ 4
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
80
1. Seorang pasien dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan
dilakukan operasi pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg, TD:
90/70mmHg, Nadi: 100x/. Pasien mengalami pendarahaan sebesar
40%. Berapa kebutuhan darah yang dibutuhkan?
Maka kebutuhan darah = KgBB x EBV X Jumlah Pendarahan (%)
= 70 Kg x 70 mL x 40 %
= 1960 cc darah atau cairan koloid Dextran
Untuk cairan kristaloid = 3 x jumlah pendarahaan
Maka cairan kristaloid = 3 x 1960 = 5880 cc.
.
QUIZ 5
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
81
2. Pasien masuk dengan pendarahaan berat dengan Hb: 4 gr/dl,
BB pasien: 50 kg. Pasien rencana operasi dan Hb ingin di
naikkan menjadi 10 gr/dl. Pasien akan mendapat transfusi darah
PRC. Berapa cc darah PRC yang di butuhkan?
Maka darah PRC= (Hb yang diinginkan- Hb sekarang)xBB(kg)x3
PRC = (10 – 4)x 50 kg x 3
= 900cc darah PRC.
PROSEDUR TRANSFUSI
DARAH
darah diberikan mengunakan blood
 Transfusi
set yang memiliki filter (penyaring) dengan
ukuran 170-200 µm untuk menyaring partikel
debris dan bekuan fibrin.
 Set Transfusi darah diganti setelah 1x 24 jam
walaupun transfusi masih dilanjutkan.
 Set Transfusi darah tidak membutuhkan filter
udara
Royal College of Nursing (2005b) Right blood, right patient, right time, London: RCN. (III)
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
82
RUMUS TRANSFUSI DARAH
(SANGOFIX® ES)
Jumlah darah yg ditransfusi x Faktor tetesan(20gtt)
Lama waktu pemberian x 60”
Contoh :
Pasien akan diberikan transfusi WB 1 kantong darah
(350 cc) dalam waktu 4 jam.
Berapa kecepatan tetesan transfusi ?
Jumlah darah yg ditransfusi x faktor tetesan (20 tts)
Lama waktu pemberian x 60”
= 350 cc x 20 tts = 29 tts /menit
4 x 60”
PT. BBraun Medical Indonesia |
Clinical Application Specialist |
Page
83
KESIMPULAN
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist 8|5Page 85
1.Klasifikasi cairan dibedakan atas 3 jenis
yaitu Kristaloid , Koloid dan produk darah
yang masing-masing
memiliki kandungannya berbeda.
2.Indikasi pemberian cairan didasarkan
pada kasus keadaan penyakit pasien
dan tidak melupakan anamnese
riwayat penyakit pasien.
3.Gangguan keseimbangan cairan dan
THANK YOU

More Related Content

Similar to 18039410.ppt

Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
HalimahPramudiyanti
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2
lydiasetiawan
 
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptAskep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
rikiab
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CYNTHIA487534
 

Similar to 18039410.ppt (20)

Asuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterusAsuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterus
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptx
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
REFERAT AYU_MILA.pptx
REFERAT AYU_MILA.pptxREFERAT AYU_MILA.pptx
REFERAT AYU_MILA.pptx
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
Satuan acara penyuluhan jadi
Satuan acara penyuluhan jadiSatuan acara penyuluhan jadi
Satuan acara penyuluhan jadi
 
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptAskep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitPemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
 
ppt nike.pptx
ppt nike.pptxppt nike.pptx
ppt nike.pptx
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 

Recently uploaded

KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
thorixahmad
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
hanikawiwin50
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 

Recently uploaded (11)

SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
 
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 

18039410.ppt

  • 2. - FISIOLOGI CAIRAN TUBUH - PT. BB3raun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page Total Body Fluid Perempuan dewasa 50%-55%  TBF Laki-laki dewasa 55%-60%
  • 3. FUNGSI CAIRAN BAGI TUBUH 1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh 2. Transportasi : nutrien, partikel kimiawi, partikel darah, energi, hormon, hasil sisa metabolisme. 3. Pembentuk struktur tubuh 4. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistim kardiovaskuler. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 4
  • 5. DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH Cairan Tubuh 60 % Cairan Ekstraseluler 20 % Plasma darah 5 % Cairan Interstitial 15 % Cairan Intraseluler 40 % Membran Sel PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 7
  • 6. PERPINDAHAN CAIRAN  Perpindahan cairan tubuh di pengaruhi oleh: 1.Tekanan hidrostatik 2.Tekanan onkotik mencapai keseimbangan 3.Tekanan osmotik: mencegah difusi cairan melalui membran semi permiable dengan konsentrasi lebih tinggi. Tekanan Osmotik plasma= 285 ± 5 mOsm/L. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 8
  • 7. Keseimbangan cairan ditentukan intake dan out put cairan. Intake cairan (minuman dan makanan) : 1200 ml (minuman) dan 1000 ml (makanan), oksidasi 200- 300 ml. Output cairan berasal dari urine 1200 -1500 ml/ hari, feses 100 ml, paru- paru 300 – 500 ml dan keringat 600 - 800 ml. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1800– 2500 ml/hari. KESEIMBANGAN CAIRAN PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 9 9
  • 8. GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT a. Edema (hipervolemik) = Efusi, Asites. Edema adalah penimbunan cairan berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh (Robbins da Kumar 1995). dapat terjadi secara lokal Edema disebut edema edema umum pitting disebut sedangkan edema anasarka. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 10 10
  • 9. GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT b. Dehidrasi (hipovolemik) Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal (Ramali & Pamoentjak 1996). Kehilangan cairan melalui : 1. Saluran pencernaan : 2. Saluran perkemihan : 3. kulit : PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 11
  • 10. KLASIFIKASI DEHIDRASI (Long 1992) 1. Dehidrasi Isotonis : air karena terjadi perpindahan air dari intrasel ke kekurangan ekstrasel 2. Dehidrasi Hipertonik : kekurangan elektrolit karena perpindahaan air dari ekstraselke intrasel PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 12
  • 11. KEBUTUHAN ELEKTROLIT / HARI  Na (NaCl ) 2-3 mEq /kg/24 jam - Keseimbangan diatur ginjal - Hiponatremi dapat terjadi pada infus berlebihan tanpa Na, penurunan sekresi ADH dan pada sindroma TUR Prostat.  K 1-2 mEq/ Kg/ 24 jam - Hipokalemi dapat terjadi akibat diuretik, muntah berlebihan, dan diare PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 13
  • 12. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 14 14
  • 13. DEHIDRASI BERDASARKAN TANDA DAN GEJALA PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 15 15 Penilaian A B C Lihat Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu,lunglai, atautidak sadar. Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering Air mata Ada Tidak ada Tidak ada Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering Rasa haus Minum biasa, tidak haus Haus, ingin minum banyak Malas, minum atau tidak bisa minum Periksa: Turgorkulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat. Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/ sedang Dehidrasi berat
  • 14. CONTOH KASUS Rumus Dehidrasi = BB sebelum sakit – BB sesudah sakit x 100 % BB sebelum sakit Diketahui :BB pasien saat sehat : 55 kg BB pasien saat sakit : 53 kg Ditanya : Derajat dehidrasi Dehidrasi = (55 – 53 ) x 100 % 55 = 3% Maka pasien mengalami dehidrasi ringan PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 16
  • 15. PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat Ekstremitas (telapak tangan/kaki) kemerahan/pink dan Capillary Refill Time kembali cepat < 2 detik berati sirkulasi adekuat Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi hipervolumia Takikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa jadi sirkulasi abnormal Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering dan kulit tampak keriput : defisit cairan berat Produksi urin yang rendah bisa jadi karena hipovolumia PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 17
  • 16. FAKTOR – FAKTOR KESEIMBANGAN CAIRAN Temperatur Lingkungan PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 18 18 Stress Usia Sakit Diet Sakit
  • 17. USIA PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 19 19
  • 18. PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHAN CAIRAN 1. Perawat cepat tanggap dan cakap dalam mengatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. 2. Pemasangan cairan infus sesuai dengan kondisi penyakit pasien. 3.Melakukan monitoring pemantauan kebutuhan cairan.
  • 19. RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN Sesuai rumus Holliday & Segard a. Pada orang dewasa BB 10 kg pertama = 1 liter cairan BB 10 kg kedua = 0,5 liter cairan BB >> 10 kg = 20 mLx sisa BB PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 21
  • 20. QUIZ 1 PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 22 Pasien usia 30 tahun datang dengan diagnosa Dehidrasi. BB pasien saat datang 56 Kg. Tinggi pasien : 170 cm. Berapa kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien tersebut? Jawab : BB pasien : 56 Kg Maka 10 Kg pertama : 1000 cc cairan 10 Kg kedua : 500 cc cairan 36 Kg terakhir = 20 mL x 36 Kg = 720 cc cairan Total cairan yang dibutuhkan = 1000 cc + 500 cc+ 720 cc = 2220 mL = 2,2 L
  • 21. RUM US MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN Contoh kasus Pasien dengan berat badan 23 kg, maka kebutuhan cairan basalnya: (4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 3) = 63 mL/jam b. Berdasarkan berat badan bayi dan anak  4 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg pertama  2 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg kedua  1 ml/kgBB/jam : sisa berat badan selanjutnya PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 23
  • 22. RUM US MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN Contoh : Anak bayi yang berumur 9 bulan masuk dengan diagnosa demam. Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah : ( n + 9 ) = 9 bulan + 9 = 18 mL/ jam c. Berdasarkan umur, tapi BB tidak diketahui  > 1 tahun : 2n + 8 (n dalam tahun)  3 - 12 bulan : n + 9 (n dalam bulan) PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 24
  • 23. INSENSIBLE WATER LOSS  IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit, 400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 25
  • 24. MENGHITUNG IWL  Anak : {30 – Usia (th)} mL/kg/hari  Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari  Bila terjadi kenaikan suhu : IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang - 36,8o c)  Keringat : 100 mL  Kulit : 350mL – 400mL PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 26
  • 25. FLUID – VOLUME THERAPY KRISTALOID TERAPI CAIRAN RESUSITASI KOLOID RUMATAN ELEKTROLIT Drug solution PEMBERIAN INFUS KOREKSI Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi Memelihara jalur IV NUTRISI PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 26. Kristaloid Koloid JENIS CAIRAN Dextran Albumin Gelatin HES (Hydroxyethyl starch) NaCl 0.9 Cairan lain Ringerfundin® Mannitol Glucose 5 Ringer Lactate etc. Ringer Solution Electrolyte concentrates Koloid: merupakancairan yang terdiri dari elektrolit & makromolekul Kristaloid: merupakan larutan yang terdiri dari elektrolit. jenis cairan sejati yang terdiri dari elektrolit konsentrasi tinggi. Natural Syntetis Ringer Acetate PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 27. CAIRAN KRISTALOID HIPOTONIS ISOTONIS HIPERTONIS PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 30
  • 28. MEKANISME CAIRAN KRISTALOID  Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler  interstisial, kemudian didistribusikan ke komparteman ekstravaskular  Hanya 25 % cairan dari pemberian awal yang tetap berada di intravaskuler, sehingga membutuhkan volume 3-4x dari volume plasma yang hilang.  Pemberian cairan kristaloid untuk meningkatkan volume ekstrasel  Pemberian cairan kristaloid berlebihan dapat menyebabkan edema otak dan tekanan intrakranial. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 31
  • 29. Cairan Kristaloid di klasifikasi ke dalam : ◘ Cairan Hipotonis : Infus dengan tekanan osmotik lebih rendah dari cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250 mOsm/L) Contoh : Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water ◘ Cairan Isotonik : Infus dengan tekanan yang sama seperti cairan tubuh. Cairan ini menetap dalam Cairan Ekstraselluler (osmolaritas 290-310 mOsm/L) Contoh : Normal Saline (NaCL 0,9 %), Ringer Laktat (RL), Ringer Asetat, Ringerfundin, Glucose 5% ◘ Cairan Hipertonik : Infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma darah dimana air keluar dari Intraselluler dan masuk ke dalam plasma (osmolaritas diatas 375 mOsm/L). Contoh : NaCl 3 %, Glucose 10%, Dextrose 50 % ,PT. BB3r2aun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page KRISTAL OID
  • 30. Osmolaritas cairan < 240 mOsm/L Cairan akan berpindah dari intravaskuler ke interstitial & intrasel  Resiko Hemolisis  Contoh : NaCl 0,45%, Ringer Asetat HIPOTONIS PT. BB3r3aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 31. ISOTONIS  Osmolaritasnya hampir sama dengan plasma (290-310 mOsm/L).  Bertahan di dalam intravaskuler dan kemudian berpindah ke interstitial/intrasel secara seimbang Contoh : NS,RL,G5,Ringerfundin PT. BB3r4aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 32. kompartemen  Memiliki osmolaritas lebih tinggi daripada plasma (>340 mOsm/L).  Cairan-elektrolit dari intrasel & interstitial tertarik ke dalam intravaskuler  Resiko terjadinya krenasi pd sel jika diberikan infus hipertonis secara cepat  Contoh : G5RL,G5NS,G5½NS,G10%,G40%,NaCl 3%,Manitol 10% HIPERTONIS PT. BB3r5aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 33. Tonis itas Nama Cairan Komposisi Os m Kal Indikasi Catatan Iso- tonis Normal Saline (NaCl 0,9%) Na+ =154 Cl- =154 308 - Resusitasi cairan, Diare, Luka Bakar, Gagal Ginjal Akut, Asidosis diabetikum Resiko terjadinya oedem paru (dalam jumlah besar) Ringer Laktat Na+ = 130-140, K+= 4-5, Ca2+ =2- 3, Cl- = 109-110, BE = 28-30, Laktat=28 273 - Dehidrasi, Syok Hipovolemik, Syok Perdarahan,Asidosis metabolik, suplai ion bikarbonat Hanya dimetabolisme di hepar. Dpt menyebabkan hiperkloremia & asidosis metabolik akibat akumulasi laktat Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah operasi, rumatan perioperatif, restriksi natrium Kontraindikasi : hiperglikemia Ringerfundin Na+ =145 , K+= 4, Ca++=5, Mg++ =2, Cl- =109, Acetat = 24, Maleat= 5 309 - Dehidrasi isotonis, DHF, kasus braintrauma, syok hemoragik, - Kaen 3A*/ Tridex27A* Na+ =50, Cl- =50, K+ =10, Lactate 20, glukosa=27 290 108 Rumatan cairan dan elektrolit (terutama Kalium) dengan asupan oral terbatas Kaen 3B*/ Tridex27B* Na+ =50, Cl- =50, K+ =20, Lactate 20, glukosa=27 290 108 CAIRAN KRISTAL OID PT. BB3r6aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 34. Tonis itas Nama Cairan Komposisi (/L) Osm Kal Indikasi Catatan Hipo- tonis RingerAsetat Na+ =130 , K+= 4, Ca++=2,7-3, Cl- =108,7-127, Acetat = 28 273 - Dehindrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: diare, DHF, luka bakar, syok hemoragik, trauma Dapat memperburuk edema serebral NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka Hiper tonis Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik, kanker, sepsis dan defisiensi protein Resiko hiperglikemia NaCl 3% Na+ = 513,Cl- = 513 1026 - Koreksi Natrium Mannitol 20% Glukosa= 200 gr/l 1228 - Diuretik sistemik pd kasus serebral edema (menurunkan TIK) , sindrom TURP, menurunkan TIO pd Glaukoma, Ka-EN MG3*/ Tridex 100* Na+=50, K+ =20, Cl- =50, Lactate- =20, Glucose=100 g 695 400 Asupan oral inadequate (karena stroke), anoreksia pasien dg kanker, malnutrisi, meningitis, diabetik asidosis - CAIRAN KRISTAL OID PT. BB3r7aunMedical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
  • 35. RINGERFUNDIN  Komposisi Ringerfundin (mEq/L) : Na = 145 , K= 4, Ca2+ = 5 , Mg 2+= 2, Cl- = 127, Acetat = 24, dan Maleat= 5. adapted  Cairan isotonis full balance menyerupai human plasma.  Acetat dan Maleat diabsorbsi di seluruh organ dan otot dengan minimun oksigen sehingga aman untuk penderita gangguan pemakaian digunakan hati. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 43
  • 36. LANJUTAN …………..  Indikasi Penggunaan : 1. Menggantikan kehilangan cairan di ekstraseluler pada kasus dehidrasi isotonis dimana Asidosis terjadi mendekati hampirAsidosis. 2. Dapat digunakan kepada pasien neurotrauma ≠ edema brain (Laktat) . 3. Tidak berbahaya terhadap neonatus.  Nama Cairan : Ringerfundin®/ Sterofundin PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 44
  • 37. TERAPI CAIRAN KRISTALOID PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 45 A. Cairan Resusitasi pada Dehidrasi.  Cairan resusitasi pada pasien dehidrasi tergantung derajat dehidrasi. Rumus cairan resusitasi = Derajat dehidrasi x kg BB Derajat Dehidrasi Dewasa Anak Dehidrasi ringan 4 % 4% - 5% Dehidrasi Sedang 6% 5% -10 % Dehidrasi Berat 8% 10% - 15% Syok 15% - 20 % 15% - 20%
  • 38. QUIZ 2 Contoh soal : Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan BB: 50 kg menderita peritonitis dan mengalami dehidrasi berat. Bagaimana resusitasi cairan ? Maka cairan yang dibutuhkan : Derajat dehidrasi x kg BB = 15 % x 50 = 7,5 liter = 7500 cc. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 46
  • 39. TERAPI CAIRAN KRISTALOID Teknik pemberian cairan: 1. 50 % dari total cairan ( 3750 cc ) diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya 50% dari total cairan (3750 cc) diberikan dalam 16 jam berikutnya. 2. Agar ganguan hemodinamik cepat teratasi maka 1 jam pertama diberikan 20 mL/kgBB, maka dalam 1 jam pertama diberikan 20 mLx 50 kg = 1000 mL. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 47
  • 40. LANJUTAN ………… Cairan resusitasi dikatakan berhasil bila: a.MAP = Mean Arterial Pressure : ≥ 65 mmHg b.CVP = Central Venous Pressure : 8-12 mmHg c.Urine Output : ≥ 0,5 mL/ kgBB/jam d.Central Venous (vena cava superior) atau Mixed Venous e.Oxygen Saturation ≥ 70%. f.Status mental normal 48
  • 41. TERAPI CAIRAN KRISTALOID PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 49 B. Cairan Pre-operatif Cairan yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami tindakan operasi dan cairan penganti puasa. Rumus : Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 Jam Contoh soal : Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam, Maka cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut: Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 jam (50 cc x 60 kg BB) = 3000 cc/24 jam Kebutuhan cairan/Jam = 125 cc/ jam.
  • 42. GANGGUAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA  Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa pada perioperatif : 1. Hiperkalemia 2. Asidosis Metabolik 3. Alkalosis Metabolik 4. Asidosis Respiratorik 5. Alkalosis Respiratorik PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 50
  • 43. TERAPI CAIRAN KRISTALOID C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu: 1. Cairan pengganti puasa : 2 mL/kgBB/jam 2. Menganti cairan akibat perdarahan EBV = kgBB x EBV x Jumlah perdarahan (%)  Volume cairan kristaloid dibutuhkan 3x dari volume cairan koloid dan darah. EBV = Estimasi Blood Volume PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 51
  • 44. LANJUTAN ……….. C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu : 3. Cairan maintenance selama operasi Rumus : : KgBB x Jenis Operasi / Jam Jenis operasi Dewasa Anak Besar 8 mL/kgBB/jam 6 mL/kgBB/jam Sedang 6 mL/kgBB/jam 4 mL/kgBB/jam Kecil 4 mL/kgBB/jam 2 mL/kgBB/jam PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 52
  • 45. QUIZ 3 Seorang Femur pasien dengan diagnosa Fraktur Dextra dan akan dilakukan operasi pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg, TD: 90/70mmHg, Nadi: 100 x/menit . Berapa maintenance kebutuhan cairan selama operasi ? Maka kebutuhan cairan= kgBB x Jenis Operasi / Jam = 70 Kg x 6 cc x 3 jam = 1260 cc selama 3 jam. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 53
  • 46. TERAPI CAIRAN KRISTALOID D. Cairan pada luka bakar menurut Formula Baxter. Total Cairan : 4 cc x kgBB x LLB 1. derajat ringan : LLB < 15 % 2. derajat sedang : LLB 10 – 15% 3. derajat berat : LLB > 20 %  Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama dan sisanya dalam 16 jam berikutnya. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 54
  • 47. LANJUTAN ………. • Contoh soal: • Pasien dengan BB: 60 kg mengalami luka • bakar derajat sedang. Berapa cairan • yang dibutuhkan ? • Maka cairan yang dibutuhkan adalah = • 4 cc x 60 kg x 15 • Cairan yang diperlukan = 3600 cc PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 55
  • 49. CAIRAN KOLOID PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 57  Koloid adalah: a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma, b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam ) c. volume yang diberikan sama dengan volume darah. d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar dari membran  Koloid dalam pemberian harus dipantau sebab dapat berakibat overload cairan karena koloid akan memperluas kedalam intravascular lebih besar daripada jumlah cairan infus sehingga dapat menyebabkan Decompesatio Cordis (payah jantung). : Gelofusine, HES (Hydroxyetyl Starches),  Contoh cairan koloid Dextran, dan Gelatin,
  • 50. JENIS CAIRAN KOLOID Protein KOLOID Non Protein PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist 5|8Page HumanSerum gelofusine Cairan Gelatin ( Gelafundin , Lipofundin) Starches : Dextran : Hemohes 6% Dextran 40 in NS, Hemohes 10%, dextran 70 % in D5% Pentastarch 10 %
  • 51. JENIS CAIRAN KOLOID PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist 5|9Page ● Berdasarkan hasil Penelitian SAFE Study bahwa : 1. Non Protein Colloids :  Sebaiknya digunakan sebagai pilihan kedua pada pasien yang tidak respon terhadap Crystalloid.  Boleh digunakan dalam kasus kebocoran katub jantung atau edema peripheral.  Cairan Non Protein yang digunakan : Hemohes 6 %, Pentastarch 2. Protein Colloids :  Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.  Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam jumlah besar.  Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.  Pasien Nephrotic Syndrom  Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl  Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .  Cairan Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.
  • 52. PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID  Berdasarkan hasil penelitian cairan koloid digunakan: 1.Resusitasi cairan pada penderita dengan syok hemorragic sebelum transfusi tersedia. 2.Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, mis: luka bakar. 3.Pasien post op yang mengalami gangguan plasma darah PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 60
  • 53. KOMPOSISI CAIRAN KOLOID PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 61 Cairan Koloid Produksi Tipe Waktu paruh Indikasi Plasma protein Human plasma Serum consered Human albumin 4-15 hari a. Penganti volume b. Hipoproteinemia c. Hemodilusi Dextran Leconostoc mesenteroid B512 D 60/70 6 jam a. Hemodilusi b. Gangguan Mikrosirkulasi (stroke) Gelatin Hidrolisis dari kolagen binatang Modifien gelatin Urea linked Oxylopi gelatin 2-3 jam Subsitusi volume Starch Hidrolisis asam dan EO Hydroxyethyl 6 jam a. Subsitusi volume b. Hemodilusi
  • 54. ALBUMIN  Merupakan koloid alami dengan protein plasma 5% dan albumin manusia 5 dan 2,5%  Dapat digunakan pada kasus: a.Pengganti volume plasma dan protein pada keadaan syok hipovolemia, hipoalbuminemia, hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary by pass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut, pancreatitis, mediasinitis, selulitis luas dan luka bakar,ARDS, b.Pemberian Furosemide amp untuk menghindari penimbunan Albumin dalam tubuh. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 62
  • 55. RUMUS ALBUMIN  Menghitung kebutuhan Albumin terhadap pasien : { (Albumin target - Albumin sekarang ) x BB (kg) x40 x 2 } 100  Nilai normal Albumin : 3,5 - 4,5 gr/dl. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 63
  • 56. TETRASPAN 6% dengan  Tersedia dalam larutan Osmolaritas 310 mOsm/L,  Pemberian 500 mL pada orang normal 46% akan dikeluarkan lewat urine dalam waktu 2 hari. dan sisanya 54% dalam waktu 8 hari.  Mengembangkan volume plasma hingga 1,5 x dari vol yang diberikan dan berlangsung selama 12 jam.  Digunakan sebagai cairan resusitasi pada penderita gawat. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 64
  • 57. LANJUTAN …………..  Cepat dan dapat diandalkan untuk stabilitas hemodinamik  Zat tidak memberikan efek samping pada anak.  Tidak menimbulkan Asidosis Hipercloremic  Tidak menimbulkan efek negatif pada fungsi ginjal. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 65
  • 58. GELOFUSINE  Komposisi : succinylated atau mengandung 4% modified fluid gelatin, sodiumhydroxide dan water for injection.  Indikasi Gelofusin: a. Pada pasien perioperatif, luka bakar dan trauma. darah b. Sebagai penganti plasma sebelum transfusi darah tersedia. c. Pasien yang DSS atau re-shock. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 66
  • 59. LANJUTAN ……………….  Reaksi Alergi dari Gelofusin menunjukkan gejala: 1. Kesulitan dalam menelan dan bernafas. 2. Lokasi pada kulit pemasangan menujukkan kemerahan atau reaksi kulit sensitif 3. Mual 4. Pusing 5. Tekanan darah menurun. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 67
  • 60. PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 68 Kristaloid Koloid Komposisi menyerupai plasma (acetated ringer, lactated ringer) Ekspansi volume plasma tanpa disertai ekspansi volume interstisial Mengantikan volume dan meningkatakan CO dan tekanan darah Ekspansi volume lebih besar di bandingkan volume sama kristaloid Bebas reaksi anafilaksis Masa kerja lebih panjang Bebas disimpan di suhu kamar Oksigenasi jaringan lebih baik Komplikasi minimal Gradien alveolar – arterial O2 lebih sedikit Insiden edema paru dan /atau edema sistemik lebih rendah.
  • 61. RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN 1. TETESAN MAKRO (INTRAFIX® SAFESET) a. Dalam tetes/menit Jumlah cairan yg diberikan x faktor tetesan (20gtt) Lama pemberian x 60 “ b. Dalam mL/jam Vol total cairan yg diberi : Jam pemberian = mL/jam PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 69
  • 62. SOAL KASUS Seorang pasien dewasa memerlukan rehidrasi 1000 mL infus RL dalam waktu empat jam. Berapa tetesan dalam mL/jam dan tetes/menit ? a. Maka tetesan mL/jam = Volume total : jam = 1000 mL : 4 jam = 250 mL/jam. b. dalam tetesan / menit = Jumlah cairan x faktor tetesan (20 tts) 60„ = 83 tts/menit Lama pemberian x = 1000 cc x 20 tts 4 jam x 60„ PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 70
  • 63. RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN 2. TETESAN MIKRO (INTRAFIX® PEDIATRIC) Jumlah cairan yg diberikan x faktor tetesan (60 gtt) Lama pemberian x 60 “ Contoh soal: Seorang pasien neonatus memerlukan rehidrasi dengan 250 ml infus dalam waktu 2 jam. Berapa tetesan /menit ? Jumlah cairan x faktor tetesan (60 tts) Lama pemberian x 60„ 250 mL x 60 2 x 60“ = 125 cc / menit. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 71
  • 65. DARAH • Pembagian darah terdiri dari : a.Plasma darah sebesar 55% b.Sel –sel darah sebesar 45% yaitu : sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit. • Jumlah volume darah: 5-7%BB , dimana plasma 5% dan eritrosit 2%. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 73
  • 66. FUNGSI DARAH  Fungsi darah : a. Transportasi untuk respirasi, makanan, ekskresi dan regulasi. b. Regulasi keseimbangan pH darah c. Mencegah pendarahaan d. Pertahanan tubuh (lekosit). PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 74
  • 67. TRANSFUSI DARAH Transfusi dapat mengunakan Whole blood dan Packed Red Cells Whole blood digunakan: Pendarahaan akut Packed Red Cell : a. Hb < 8 gr/dL b. Perdarahaan hebat 10 mL/kg, pada 1 jam pertama c. Perdarahaan > 5 mL/kg pada 3 jam pertama. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 75
  • 68. KOMPONEN DARAH 1. Whole Blood  Digunakan hanya untuk penggantian volume  Meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan  Diberikan dalam waktu 2 sampai 4 jam  Masa hidup sampai 21 hari. 2. Packed Red Cells - Meningkatkan massa sel darah merah  Mengandung sel darah merah dan trombosit sebagaian besar plasma di hilangkan.  Masa hidup 21 hari PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 76
  • 69. LANJUTAN …………. 3. Washed cell  Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi tidak diperlukan  Diberikan dalam waku 2-4 jam  Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah diproses (pencucian) 4. Transfusi Trombosit  Mengobati kelainan perdarahaan atau jumlah trombosit yang rendah  Diberikan secara cepat  Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam tergantung pada kebijakan pusat sumber trombosit di peroleh. PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 77
  • 70. TERAPI TRANSFUSI DARAH Kebutuhan transfusi darah diberikan pada: a.orang dewasa : jika perdarahaan > 15 % EBV b.bayi dan anak : jika perdarahaan > 10% EBV  Jumlah darah di hitung berdasarkan Estimated Blood Volume (EBV).  EBV Neonatus  EBV Bayi = 90 mL/KgBB = 80 mL/KgBB  EBV Anak + Dewasa = 70 mL/KgBB Maka rumus EBV = KgBB x EBV X Jumlah Pendarahan (%). PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 78
  • 71. TERAPI TRANSFUSI DARAH  Kebutuhan darah berdasarkan Hb a. darah WB = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang)x BB (kg) x 6 b. darah PRC = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 3 c. darah FFP = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang ) x BB (kg) x 10 PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 79
  • 72. QUIZ 4 PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 80 1. Seorang pasien dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan dilakukan operasi pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg, TD: 90/70mmHg, Nadi: 100x/. Pasien mengalami pendarahaan sebesar 40%. Berapa kebutuhan darah yang dibutuhkan? Maka kebutuhan darah = KgBB x EBV X Jumlah Pendarahan (%) = 70 Kg x 70 mL x 40 % = 1960 cc darah atau cairan koloid Dextran Untuk cairan kristaloid = 3 x jumlah pendarahaan Maka cairan kristaloid = 3 x 1960 = 5880 cc. .
  • 73. QUIZ 5 PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 81 2. Pasien masuk dengan pendarahaan berat dengan Hb: 4 gr/dl, BB pasien: 50 kg. Pasien rencana operasi dan Hb ingin di naikkan menjadi 10 gr/dl. Pasien akan mendapat transfusi darah PRC. Berapa cc darah PRC yang di butuhkan? Maka darah PRC= (Hb yang diinginkan- Hb sekarang)xBB(kg)x3 PRC = (10 – 4)x 50 kg x 3 = 900cc darah PRC.
  • 74. PROSEDUR TRANSFUSI DARAH darah diberikan mengunakan blood  Transfusi set yang memiliki filter (penyaring) dengan ukuran 170-200 µm untuk menyaring partikel debris dan bekuan fibrin.  Set Transfusi darah diganti setelah 1x 24 jam walaupun transfusi masih dilanjutkan.  Set Transfusi darah tidak membutuhkan filter udara Royal College of Nursing (2005b) Right blood, right patient, right time, London: RCN. (III) PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 82
  • 75. RUMUS TRANSFUSI DARAH (SANGOFIX® ES) Jumlah darah yg ditransfusi x Faktor tetesan(20gtt) Lama waktu pemberian x 60” Contoh : Pasien akan diberikan transfusi WB 1 kantong darah (350 cc) dalam waktu 4 jam. Berapa kecepatan tetesan transfusi ? Jumlah darah yg ditransfusi x faktor tetesan (20 tts) Lama waktu pemberian x 60” = 350 cc x 20 tts = 29 tts /menit 4 x 60” PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 83
  • 76. KESIMPULAN PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist 8|5Page 85 1.Klasifikasi cairan dibedakan atas 3 jenis yaitu Kristaloid , Koloid dan produk darah yang masing-masing memiliki kandungannya berbeda. 2.Indikasi pemberian cairan didasarkan pada kasus keadaan penyakit pasien dan tidak melupakan anamnese riwayat penyakit pasien. 3.Gangguan keseimbangan cairan dan