Hal yang Penting Diketahui dalam Terapi Cairan
Kompartemen Cairan Tubuh
Kompartemen Cairan Tubuh
Komposisi Cairan dalam Tubuh
Komposisi Cairan dalam Tubuh
Komposisi Cairan dalam Tubuh
Elektrolit dalam Kompartemen Tubuh
Variasi dalam Cairan Tubuh
BAPEN ( The British Association for Parenteral and Enteral Nutrition), 2011 menuliskan rumus estimasi tinggi badan dengan menggunakan Desmispan :
Intake dan Output Harian
Terapi Cairan
Teknik Pemberian Cairan pada Bedah
Cairan Pemeliharaan Pra Bedah
Kebutuhan Cairan selama Pembedahan
CONTOH PERHITUNGAN SELAMA PEMBEDAHAN
Jawaban
Cairan Pasca Pembedahan
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PEMBERIAN CAIRAN PASCA BEDAH
PERUBAHAN FISIOLOGI SETELAH OPERASI PADA PASIEN NORMAL
KLASIFIKASI CAIRAN TUBUH
KOMPOSISI KRISTALOID
PEMBAGIAN CAIRAN KRISTALOID
KOMPOSISI KOLOID
KRISTALOID VS KOLOID
SYOK
TANDA DAN KLASIFIKASI SYOK
Patofisiologi Syok
MANAJEMEN SYOK
VASOPRESSOR DAN INOTROPE
SYOK PERDARAHAN
Klasifikasi Perdarahan
Allowable Blood Loss (ABL)
Adalah kehilangan darah hingga hematokrit 30 %
Rumus ABL pada 85 kg wanita dengan HCT 35 %
EBV = 65 x 85= 5525
RBCV 35 = 5525 x 35% = 1934 ml
RBCV 30 = 5525 x 30% = 1658 ml
Red cell loss at 30 % = 276 ml
ABL = 3 x 276 = 828 ml
Saat ini tranfusi di rekomendasikan pada hematokrit 24 % ( Hb = 8 gr/dL) dengan memperhatikan pertimbangan kondisi pasien
Tahapan Syok
Trias Kematian
SYOK SEPSIS
MANAJEMEN SYOK SEPSIS
TERIMA KASIH
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian yang padat dan bagianyang cair. Bagian padat terdiri dari tulang, kuku, otot, dan jaringan yang lain. Sedangkan bagian yang cair berupa cairan intraselular dan ekstraselular. Cairan ekstraseluler dibagi menjadi plasma darah sebanyak 5% dan cairan interstitial sebanyak 15%. Cairan antarsel khusus disebut cairan transeluler, seperti cairan serebrospinal, cairan persendian, cairan peritoneum, dan lain-lainnya. Dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, terdapat elektrolit-elektrolit utama yang berbeda. Elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler adalah natrium dan klorida, sedangkan elektrolit utama dalam cairan intraseluler adalah kalium, magnesium, kalsium, dan fosfat. Cairan dan elektrolit sangat dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh agar dapat menjaga dan mempertahankan fungsinya, sehingga tercipta kondisi yang sehat pada tubuh manusia.1,2 Cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh sudah diatur sedemikian rupa agar keseimbangan fungsi organ vital dapat dipertahankan. Apabila terjadi gangguan keseimbangan, baik cairan atau elektrolit, maka akan memberikan pengaruh pada yang lainnya. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dapat terjadi pada keadaan diare, muntah-muntah, sindrom malabsorbsi, ekskresi keringat yang berlebih pada kulit, pengeluaran cairan yang tidak disadari (insesible water loss) secara berlebihan oleh paru-paru, perdarahan, berkurangnya kemampuan pada ginjal dalam mengatur keseimban
2. Hal yang Penting Diketahui dalam Terapi Cairan
2
⚫Kompartemen cairan tubuh
⚫Kebutuhan cairan :
⚫Maintenance and Insensible Losses
⚫Fluid Deficit
⚫Third Space
⚫Blood Loss
⚫Tipe cairan and Resusitasi
⚫Kristaloid
⚫Koloid
15. Variasi dalam Cairan Tubuh
15
Umur dan kelamin:
⚫Preterm 90mL/kg
⚫Anak anak 80mL/kg
⚫Dewasa pria 70 - 75mL/kg
⚫Dewasa wanita 60 -65mL/kg
Kegemukan:
⚫Volume air berdasarkan
Ideal Body Weight (IBW)
17. BAPEN ( The British Association for Parenteral and Enteral
Nutrition), 2011 menuliskan rumus estimasi tinggi badan
dengan menggunakan Desmispan :
TB Wanita (cm) = (1,35 x demispan dalam cm) + 60,1
TB Laki (cm) = (1,40 x demispan dalam cm) + 57,8
17
20. Teknik Pemberian Cairan pada Bedah
Cairan pra bedah
20
Cairan selama bedah
Cairan paska bedah
21. Cairan Pemeliharaan Pra Bedah
Holiday Segar Method
⚫10 kg pertama = 4 ml/kg/hr
⚫10 kg kedua = 2 ml/kg/hr
⚫Setiap kelebihan 20 kg = 1 ml/kg/hr
BB : 80 kg = 40 + 20 + 60 = 120 cc/hr
21
22. Kebutuhan Cairan selama Pembedahan
22
⚫Kehilangan cairan selama pembedahan :
⚫Defisit cairan puasa
⚫Kebutuhan cairan selama pembedahan
⚫Penggantian cairan karena perdarahan
⚫ Kristaloid 3:1, Koloid 1:1
⚫“Third-space” loss
⚫ 4/6/8 rule:
⚫ 4 ml/kg/h for minor surgery (hernias, wrist ORIF, breast)
⚫ 6 ml/kg/h for moderate surgery (gyne, ortho, thoracics)
⚫ 8 ml/kg/h for major procedures (major bowel, vascular, trauma)
23. CONTOH PERHITUNGAN SELAMA PEMBEDAHAN
⚫Laki-laki, 29 yo, 70 kg, dengan fraktur femur
rencana tindakan ORIF PS, perdarahan jam I
200 ml, perdarahan jam II 100 ml,
perdarahan jam III 100 ml. Puasa 8 jam
⚫ Hitung defisit puasa dan ganti dengan cara :
⚫ 1/2 pada jam pertama
⚫ 1/4 pada jam kedua
⚫ 1/4 pada jam ketiga
⚫ Maintenence
⚫ 4 - 2 - 1 Rule
⚫ Ganti kehilangan
⚫ 3 to 1 for bleeding
⚫ Third space (4-7 cc/kg/hr)
23
24. Jawaban
24
⚫ Pemeliharaan Kebutuhan tiap jam : Rumus 4-2-1 : (4 x 10 kg pertama)
+ (2 x 10 kg kedua) + (1 x di atas 20 kg) = (4 x 10 kg) + (2 x 10 kg) + (1 x 50)
= 110 ml/jam
⚫ Defisit Cairan Puasa (DCP) Puasa 8 jam = 110 x 8 = 880 ml
⚫ Third spacing + Bleeding : 6 ml/kg/jam = 6x70 ml/jam = 420 ml/jam
⚫ Kebutuhan Cairan Jam I = Pemeliharaan + Third Spacing + ½ DCP +
Penggantian Perdarahan = 110 + 420 + (1/2 x 880) + (200 kristaloid) =
1370 ml
⚫ Kebutuhan Cairan Jam II = Pemeliharaan + Third Spacing + ¼ DCP +
Penggantian Perdarahan = 110 + 420 + (1/4 x 880) + (100 kristaloid) = 950
ml
⚫ Kebutuhan Cairan Jam III = Pemeliharaan + Third Spacing + ¼ DCP +
Penggantian Perdarahan = 110 + 420 + (1/4x880) + (100 kristaloid) = 950
ml
25. Cairan Pasca Pembedahan
25
Tujuan :
a. Memenuhi kebutuhan air, elektrolit, dan nutrisi.
b. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah.
c. Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama
pembedahan.
d. Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan.
26. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PEMBERIAN
CAIRAN PASCA BEDAH
26
1. Umur, berat, vital sign, status hidrasi, urine output
2. Pembedahan, kehilangan darah (berapa banyak
kehilangan darah, sudah ditranfusi atau tidak)
3. Jumlah drain
4. Penyakit penyerta (ginjal, jantung, diabetes), gangguan
elektrolit, dan gangguan asam basa
5. Insensible loss, hiperventilasi, demam
27. PERUBAHAN FISIOLOGI SETELAH OPERASI PADA
PASIEN NORMAL
27
⚫Acute stress meningkatkan stimulasi simpatis takikardi,
vasokonstriksi
⚫Peningkatan ACTH menstimulasi adrenal gland mensekresi
kortison (karena acute stress) dan aldosterone Na retensi
dan kehilangan kalium melalui urine.
⚫Meningkatnya sekresi ADH menyebabkan retensi air (terutama
pasien yang tidak cukup cairan perioperative)
53. SYOK PERDARAHAN
53
⚫Transcapilary refill (cairan dari interstitial ke intravascular)
⚫Aktivasi RAA
⚫2 mekanisme di atas hanya mampu mengkompensasi
kehilangan darah 15-20%
56. Allowable Blood Loss (ABL)
56
⚫Adalah kehilangan darah hingga hematokrit 30 %
⚫Rumus ABL pada 85 kg wanita dengan HCT 35 %
⚫EBV = 65 x 85= 5525
⚫RBCV 35 = 5525 x 35% = 1934 ml
⚫RBCV 30 = 5525 x 30% = 1658 ml
⚫Red cell loss at 30 % = 276 ml
⚫ABL = 3 x 276 = 828 ml
⚫Saat ini tranfusi di rekomendasikan pada hematokrit 24 %
( Hb = 8 gr/dL) dengan memperhatikan pertimbangan
kondisi pasien
61. SYOK SEPSIS
Kriteria sepsis :
1. SOFA Score >=2 (or change in SOFAScore by 2 or more points)
2. Two point increase is associated with a mortality increase as much
as 20%
61