SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TERAPI HYPERBARIC CHAMBER
Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT)
I. Pendahuluan
 Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) = Hyperbaric Chamber adalah suatu tabung baja,
aluminium, akrilik dan tahan tekanan lebih dari 1 ATA.
 Pengelolaan oksigenasi hiperbarik sudah sejak abad ke-16 S
- Tepatnya di Inggris tahun 1662 oleh HENSHAW: RUBT (Hyperbaric Chamber) →
pengobatan beberapa penyakit kulit dan Rickets.
- Di Perancis Tahun 1834 → dr. Junot, mengatakan adanya penyembuhan bermakna pada
pasien dengan penyakit kardiopulmoner yang diobati dengan hyperbaric.
- Di Inggris Tahun 1900 → dr. John Haldane, Berhasil menemukan tabel rekompressi dan
penyelaman sampai sekarang tabel tersebut masih dipakai dalam pelayanan pengobatan.
- Tahun 1918, Cunningham : Terapi Hipoksia dan infeksi anaerob.
- Tahun 1956, dr. Ite Boereina dari Belanda, melaporkan keberhasilan suatu tindakan
pembedahan jantung paru yang dilakukan di dalam RUBT.
- Tahun 1960, dr. Ite Boereina : Hidup tanpa Hb dalam RUBT.
- Tahun 1961, dr W. Brummelkamp: Terapi oksigen Hiperbaric dapat digunakan sebagai cara
lain terapi gangren dengan menghambat infeksi anaerob pada kaki pasiennya.
- Tahun 1960, terapi hyperbaric sudah dilakukan di Indonesia oleh TNI angkatan laut.
Selanjutnya dikembangkan di Tanjung Pinang, Jakarta, Ambon, dan Lakesla Surabaya.
→ digunakan untuk menangani kasus-kasus cidera penyelaman seperti keracunan gas-gas
pernapasan dan penyakit dekompressi.
- RUBT berdasarkan kegunaannya
1. Recompression chamber
2. Decompression chamber
3. Submersible decompression chamber
4. Surface atau deck decompression chamber.
II. Klasifikasi :
A. Pertemuan Komite Fasilitas Kesehatan Amerika dan Asosiasi Nasional Proteksi Kebakaran
Amerika (Kanada 1981), didukung oleh Institut Standar Nasional Amerika:
1. RUBT Klas A – manusia
2. RUBT Klas B – manusia
3. RUBT Klas C – binatang / penelitian
B. Menurut US NAVY
1. Tipe RUBT : a. Kering
b. Basah
c. Kombinasi
2. Klas RUBT :
a. Klas I – kering, basah, kombinasi – manusia
b. Klas II – kering, basah, kombinasi – binatang
C. Menurut Jenis
1. Large Multicompartment Chamber :
- Lebih satu orang
- Penelitian, pengobatan Caisson, penyelam
- Tekanan lebih 5 ATA
2. Large Multicompartement Chamber
- Tekanan 2 – 4 ATA
3. Portable High Pressure Multi-man Chamber :
- Dapat dipindahkan
4. Portable One Man High or Low Pressure Chamber :
- Dekompresi permukaan
- Satu orang
1
D. Menurut ukuran, Bentuk dan Kemampuan Tekanan
1. Monoplace (RUBT Tunggal)
- Akrilik (banyak), tekanan 3 ATA (maks)
- Baja, tekanan 6 ATA (maks)
- Satu orang
Keuntungan :
a. Privat - kasus infeksi / isolasi
b. Baik untuk intensif
c. Tanpa masker
d. Berbaring
e. Mudah mengawasi penderita
f. Tanpa prosedur dekompresi
g. Murah dan mudah ditempatkan
h. Operator satu orang
Kerugian :
a. Mudah kebakaran
b. Tidak dapat fisioterapi
c. Tidak untuk penyakit dekompresi
2. Multiple atau “walk-in” Chamber (RUBT Ganda)
Keuntungan :
a. Beberapa penderita
b. Kurang resiko kebakaran
c. Dapat fisioterapi
d. Tekanan 6 ATA (maks)
e. Udara biasa – masker oksigen
3. TOPOX (RUBT Topikal)
- Bentuk sederhana
- Tekanan 2 ATA (maks)
- Oksigen langsung di luka
4. Small Hyperbaric Chamber
- Bayi dan eksperimen
III. Komponen-komponen Pendukung
 Badan (Hull)
- Umumnya 2 ruang : # inner lock (dalam) – pengobatan
# outer lock (luar) – transfer
# masing-masing dapat ditekan
- Medical lock
- Pintu dilapis karet
- Jendela permanent
- Cat warna terang, tidak pantulkan cahaya, mudah dibersihkan, tidak licin.
 Perabot
- Tempat duduk lipat
- Penerangan
- Tandu dorong
 Sistem Pipa
- Lubang masuk udara tekan, diredam
- Lubang masuk – keluar berjauhan --- sirkulasi udara
- Pembuangan (exhaust) jauh dari panel kontrol, listrik
- Klep ekualisasi
2
 Gas Pernapasan
• Kompresor (listrik atau diesel) – difiltrasi – bank persediaan – ke RUBT
• Okigen, oksigen cair atau nitrogen, helium – oksigen dihubungkan dengan sistem pernapasan
• Gas pernafasan ke klep pengatur eksternal, ke dalam ruangan – klep pengatur internal
kemudian flow meter, masker.
 Komunikasi
Untuk kedua ruangan dan panel kontrol digunakan telepon atau intercom
 Pemadam kebakaran
 3 faktor pencetus kebakaran :
 Sumber
 Bahan bakar
 Oksigen
Fasilitas pemadam menggunakan air pancuran otomatis atau manual, dengan slang atau tabung.
 Instrumentasi dan pengoperasian
- Panel kontrol mudah dibaca
- Pengukuran tekanan/kedalaman di dalam dan dipanel
- Jam dinding
- Flow meter untuk mengukur kecepatan ventilasi
- Monitor suhu dan kelembaban
- Monitor elektro-diagnostik
IV. Terapi RUBT
RUBT diberi tekanan + oksigen = Terapi Oksigen
Hiperbarik (OHB) adalah cara pengobatan (medik) pada penderita di dalam RUBT dengan
memberi nafas oksigen murni (100%).
V. Efek Fisiologi
Efek mekanik : tekanan tinggi hanya untuk penyakit dekompressi, air embolism dan distensi gas
abdomen.
Efek Terapi : terjadi peninggian tekanan parsiel oksigen
Di permukaan : * Tek. Udara 1 Atm Absolut ( 1 ATA) = 760 mmHg.
* Tek. Parsiel O2 (PO2) = 20% x 760 mmHg = 150 mmHg
* PO2 Alveoli 100 mmHg ---- > penyerapan O2 dan pertukaran CO2
* PO2 sirkulasi = 90 mmHg.
Hemoglobin : - mengikat oksigen 97%
- 20 ml O2 per 100 ml darah = 20 vol %
- Oksigen bebas cairan plasma = 0,3 vol %
Tekanan 1 ATA, Oksigen murni 100% :
• Hemoglobin + O2 97% menjadi 100%
• Cairan plasma : menjadi 2 Vol %
Tekanan 2 ATA : Cairan plasma 4 vol %
• Tekanan 3 ATA : cairan plasma 6 vol % = kebutuhan untuk metabolisme makhluk hidup.
VI. Manfaat OHB di klinik
1. Menormalkan jaringan hipoksia dan anoksia
2. Vasokonstriksi arteri
3. Meningkatkan viabilitas sel dan jaringan
4. Meningkatkan kemampuan lekosit membunuh kuman
5. Neovaskularisasi dan proliferasi
6. Bakteriostatik kuman aerob
7. Bakterisida kuman anaerob
8. Penyakit dekompresi
3
VII. Ruang Lingkup Pelayanan Hiperbarik di Indonesia
1. Pelayanan medik hiperbarik adalah pengobatan oksigenasi hiperbarik yang dilaksanakan di
sarana pelayanan kesehatan dengan menggunakan Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT)
dan pemberian pernapasan oksigen murni (O2 = 100%) pada tekanan lebih dari satu atmosfer
dalam jangka waktu tertentu.
2. Sarana pelayanan kesehatan untuk pelayanan medik hiperbarik adalah :
a. Rumah Sakit klas A, B, C, D, serta puskesmas yang memiliki ketentuan sebagai berikut :
1) Sarana pelayanan kesehatan yang terletak di tepi pantai yang menjadi lintasan dan
atau tempat persinggahan kegiatan kelautan serta kegiatan penyelaman.
2) Sarana pelayanan kesehatan yang terletak di daerah wisata penyelaman dan resor
penyelaman (dive resort).
3) Sarana pelayanan kesehatan yang merupakan jejaring pelayanan medik hiperbarik,
baik yang terdaftar untuk menunjang kegiatan kelautan maupun yang memiliki
Kerjasama Operasional (KSO) dengan pusat rujukan pelayanan medik hiperbarik di
wilayah tersebut.
b. Kapal Rumah Sakit Hiperbarik Multifungsi, yaitu kapal yang dilengkapi RUBT ruang
ganda, RUBT ruang tunggal untuk pemakaian tipe rumah sakit, serta RUBT pengangkut
tipe L.
3. Penggunaan pengobatan hiperbarik terbagi sebagai berikut :
1. Sebagai pengobatan utama, yaitu untuk penyakit-penyakit akibat penyelaman dan kegiatan
kelautan:
- Penyakit dekompresi
- Emboli udara
- Luka bakar
- Crush injury
- Keracunan gas karbon monoksida (CO)
2. Sebagai pengobatan tambahan, yaitu untuk :
- Gas gangren
- Komplikasi diabetes mellitus (gangrene diabeticum)
- Eritema nodosum
- Osteomyelitis
- Buerger’s disease
- Morbus Hansen
- Psoriasis vulgaris
- Edema serebral
- Skeleroderma
- Lupus erimatosus (SLE)
- Rheimatoid artritis
3. Sebagai pengobatan pilihan lain, yaitu untuk :
- Pelayanan kesehatan dan kebugaran
- Pelayanan kesehatan olahraga
- Pasien lanjut usia (geriatri)
- Dermatologi dan kecantikan
4. Sebagai penunjang diagnostik, yaitu untuk pasien rawat inap dengan :
- Penyakit dekompresi berat dengan kelumpuhan (parese & plegi)
- Penyakit dekompresi berat dengan pneumonia
- Penyakit dekompresi berat dengan disertai penyakit jantung
- Penyakit dekompresi berat dengan incontinentia urine dan hematuria.
Untuk kasus-kasus di atas dilaksanakan rawat bersama antara pelayanan medik hiperbarik
dengan SMF RS yang terkait.
VIII. Penyelenggaraan Pelayanan Medik Hiperbarik di Indonesia
1. Standar Sarana Pelayanan Medik Hiperbarik
1.1. Peralatan dan Sarana
Agar dapat menyelenggarakan pelayanan medik hiperbarik yang prima, sarana
pelayanan medik hiperbarik harus memiliki sarana, prasarana, dan peralatan yang aman,
akurat, dan handal, serta memenuhi persyaratan desain di samping memiliki prosedur
4
tetap penggunaan peralatan dengan memperhatikan keamanan dan melakukan kendali
mutu.
A. Peralatan
Agar pelayanan hiperbarik dapat terselenggara dengan baik, maka diperlukan
peralatan-peralatan utama dan tambahan yang memadai dan memenuhi syarat di
setiap ruangan sesuai dengan fungsinya.
1. Ruang Udara Bertekanan Tinggi / RUBT (Hyperbaric Chamber)
Ruang Udara Bertekanan Tinggi merupakan fasilitas utama yang dibutuhkan
dalam pelayanan medik hiperbarik. Yang terpenting dalam mekanisme RUBT
adalah adanya tekanan, maka oksigen di dalamnya memberikan tekanan yang
lebih tinggi dari permukaan air laut. Ukuran, bentuk, dan kapasitas tekan di
RUBT sangat bervariasi.
Pembagian tipe RUBT adalah sebagai berikut :
a. RUBT Ruang Tunggal (Monoplace)
Merupakan tipe RUBT yang sering digunakan. Pasien dapat dipindahkan ke
dalam RUBT dengan oksigen yang diisi sesuai tekanan, yaitu tidak lebih dari
3 ATA. Digunakan untuk penanganan pasien individu, kasus infeksi, dan
perawatan intensif. Kelebihannya adalah mudah dioperasikan, mudah untuk
ditempatkan, tidak membutuhkan masker muka, mudah untuk mengobservasi
pasien, serta hanya membutuhkan sedikit tenaga operator.
b. RUBT Ruang Ganda (Multiplace atau “walk-in chamber”)
Merupakan tipe RUBT yang sering digunakan. Pasien dapat dipindahkan ke
dalam RUBT dengan oksigen yang diisi sesuai tekanan, yaitu tidak lebih dari
3 ATA. Digunakan untuk penanganan pasien individu, kasus infeksi, dan
perawatan intensif. Kelebihannya adalah mudah dioperasikan, mudah untuk
ditempatkan, tidak membutuhkan masker muka, mudah untuk mengobservasi
pasien, serta hanya membutuhkan sedikit tenaga operator.
c. RUBT Pengangkut (Mobile / Portable)
RUBT yang dapat dipindahkan dan bergerak kemana saja dibutuhkan, dapat
langsung berfungsi di lokasi, bahkan di tempat parkir Rumah Sakit. Tipe ini
sangat ideal untuk mendukung operasional militer, dan dapat difungsikan
sebagai Rumah Sakit di medan tempur, serta dapat digunakan untuk
mendukung penelitian dan terapi.
d. RUBT untuk testing dan latihan penyelam
Digunakan untuk melakukan uji coba terhadap penyelam, dimana ruangan
tersebut disimulasikan sesuai dengan kedalaman penyelaman.
e. Small hyperbaric chamber
Digunakan untuk neonatus dan hewan percobaan
2. Pemilihan Tipe RUBT
TIPE TEKANAN TIPE INDIKASI
Sampai 1,5 ATA RUBT Ruang Tunggal
dan RUBT Ruang
Ganda
- Iskemi serebral
- Iskemi kardiak
- Iskemi peripheral vaskuler
- Pengobatan tambahan untuk kebugaran, kedokteran
olahraga, skin flaps, dan trauma akustik
Sampai 2,5 ATA Non portable dan
portable
- Gas gangren
- Luka bakar
- Crush injury pada ujung lengan/kaki
Sampai 3 ATA Non portable dan
portable
Penanganan darurat pada penyakit dekompresi
Sampai 6 ATA RUBT Ruang Ganda - Emboli udara
- Dekompresi
5
3. Peralatan Tambahan untuk Ruang Udara Bertekanan Tinggi
a. Masker oksigen
b. Respirator dan ventilator
c. Peralatan untuk terapi, yaitu:
- Peralatan resusitasi jantung dan paru (RJP)
- Tabung endotrakeal
- Alat penghisap (suction)
- Peralatan infus
d. Peralatan dianostik
- Alat diagnostik kedokteran
- Alat monitor transkutan oksigen
- EKG
- EEG
- Alat ukur gas darah
- Alat monitor tekanan intra kranial
e. Alat neurologi, yaitu optalmoskop dan dymanometer untuk mengukur
spastisitas.
f. Alat latihan, yaitu treadmill
2. Standar Penyelenggaraan Pelayanan Medik Hiperbarik
A. Indikasi, kontraindikasi, komplikasi dan efek samping
A.1. Indikasi (kasus emergensi dan non emergensi)
1. Penyakit dekompresi (DCS)
2. Penyakit emboli udara (arterial gas emboli/AGE)
3. Keracunan gas : CO, sianida, hydrogen disulfida
4. Gas gangrene, facitis akuta nekrotikans, refractory osteomyelitis.
5. Morbus Hansen
6. Penyakit jamur sistemik
7. Luka bakar
8. Ulcus dan gangrene diabeticum
9. Pengobatan tambahan untuk penyembuhan pasca tindakan bedah plastic dan
rekonstruksi.
10. Crush Injury
11. Bedah Orthopedi
Sindrom kompartemen cidera oleh karena olahraga, patah tulang “Non
Union”, cangkok tulang, osteoradionekrosis.
12. Penyakit vaskuler
Shock, iskemi koroner, pembedahan jantung, penyakit buerger, penyakit
raynaud.
13. Penyakit neurology stroke dan pasca stroke, multiple sklerosis, migraine,
edema serebral, multi infark, cedera spinal, abses otak, neuropatik perifer.
14. Hematologi (untuk pengobatan tambahan pada Sickle Cell Anaemia)
15. Bagian penyakit mata : oklusi arteri sentralis retina
16. Gastro intestinal : Ileus paralitika, tukak lambung
17. THT : tuli mendadak (sudden deafness), menier disease, radang telinga
menahun.
18. Bidang paru-paru : abses paru.
A.2. Kontra Indikasi
1. Kontra indikasi mutlak
a. Pneumothorax yang belum diobati
b. Kehamilan
c. Keganasan yang belum diberi terapi
2. Kontra indikasi relatif
a. Infeksi saluran nafas bagian atas
b. Sinusitis kronik
6
c. Kelainan kejang-kejang
d. Emfisema
e. Febris yang tidak terkontrol
f. Riwayat pneumotorax spontan
g. Riwayat bedah thorax
h. Riwayat operasi telinga
i. Lesi paru asimtomatik
A.3. Komplikasi
1. Kontra indikasi mutlak
a. Barotrauma (telinga, sinus, paru dan gigi)
b. Keracunan oksigen
c. Temporer myopia
d. Kejang
2. Efek samping
Beberapa pasien mengeluh :
1) Mual
2) Berkeringat
3) Batuk kering
4) Sakit dada
5) Kedutan (muscle twithching)
6) Tinitus
B. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pelaksanaan Terapi
Hiperbarik
a. Untuk kasus elektif diperhitungkan jumlah pasien minimal 6 orang
b. Untuk kasus emergensi tidak diperhitungkan jumlah minimal pasien dan
pelaksanaannya 24 jam kerja
c. Untuk pasien yang tabel pengobatannya/dosis terapi hiperbariknya sama disatukan
dalam satu sesi terapi.
d. Kasus lama dan baru: pasien yang baru pertama kali mengikuti terapi oksigen
hiperbarik, dokter harus mengawasi apakah dia tahan terhadap perubahan tekanan
(pressure test) serta apakah tanda-tanda keracunan oksigen (oxygen tolerance test)
e. Faktor resiko penularan penyakit
- Pemisahan masker yang dipakai
- Sterilisasi masker
- Masuk di RUBT yang lebih intensif
- Luka yang berbau tidak dicampur dengan kasus penyakit lain.
Catatan : bila terapi oksigen hiperbarik dilaksanakan dengan RUBT ruang tunggal
(kapasitas satu orang), maka poin a s/d e tidak dipertimbangkan.
f. Bagi pasien yang akan terbang sesudah pengobatan hiperbarik, penerbangan
dilakukan dalam jangka waktu 72 jam setelah pengobatan terakhir.
g. Bagi pasien dengan pengobatan hiperbarik untuk program kebugaran, penerbangan
boleh dilakukan dalam jangka waktu 4-6 jam setelah pengobatan terakhir (selama
dekompresi, pasien tetap menghisap oksigen dan selama menunggu penerbangan
penderita harus istirahat total).
h. Bagi pasien penyakit dekompresi dan atau arterial gas emboli, diijinkan terbang
setelah pengobatan hiperbarik dalam jangka waktu 1 sampai 2 minggu setelah
pengobatan terakhir.
i. Untuk penderita yang tidak sadar, perlu dilakukan timpanoplasti oleh dokter spesialis
THT atau dokter spesialis kelautan dan dokter hiperbarik yang pernah mengikuti
pelatihan timpanoplasti.
C. Jenis dan Prosedur Pelayanan
1. Di Puskesmas
a. Melakukan anamnesa
b. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
7
c. Melakukan tindakan hiperbarik pada penderita dekompresi (DCS) maupun
arterial gas emboli (AGE) yang pasiennya sadar dengan dekompresi di dalam air
memakai O2 dengan alat selam SSBA.
d. Merujuk ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih mampu jika diperlukan.
2. Di Rumah Sakit Klas D dan C
a. Melakukan anamnesa
b. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Pada penderita dekompresi (DCS), arterial gas emboli (AGE), dan pada penderita
dengan kasus-kasus klinis terbatas bertujuan untuk mendeteksi komplikasi.
c. Melakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui ada/tidaknya kontraindikasi terapi
dengan RUBT, yaitu dengan pemeriksaan:
1. Thorax foto
2. Laboratorium (sesuaikan dengan kondisi penyakit)
d. Melakukan ekualisasi yaitu upaya menyamakan tekanan antara telinga bagian
tengah dengan tekanan udara di luar.
e. Menandatangani surat persetujuan tindakan medis (informed consent) dalam
RUBT.
f. Melakukan tindakan terapi hiperbarik dalam ruang RUBT
 Tekanan dinaikkan perlahan 1 s/d 2,8 ATM (kedalaman 0 s/d 60 feet)
 Bila pasien merasa sakit segera beritahu tener/attendant yang tugasnya
memonitor dan merawat pasien selama terapi.
 Hirup O2 dengan bernapas seperti biasa
 Dokter/perawat hiperbarik selalu memonitor pasien selama di dalam RUBT
dan setelah selesai terapi.
g. Penderita DCS/AGE yang tidak sadar (status emergensi) perlu tindakan
timpanoplasti (menggunakan abbocath) oleh Dokter hiperbarik yang sudah
dilatih untuk melakukan timpanoplasti.
h. Merujuk dan mengkonsultasikan ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih
mampu jika diperlukan.
3. Di Rumah Sakit Klas B, A, kapal Rumah Sakit Multifungsi, serta Rumah
Sakit pusat rujukan pelayanan medik hiperbarik
a. Melakukan anamnesa
b. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Pada penderita dekompresi (DCS), arterial gas emboli (AGE), dan pada penderita
dengan kasus-kasus klinis terbatas bertujuan untuk mendeteksi komplikasi.
c. Melakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui ada/tidaknya kontraindikasi terapi
dengan RUBT, yaitu dengan pemeriksaan:
1. Thorax foto
2. Laboratorium (sesuaikan dengan kondisi penyakit)
3. Pemeriksaan lainnya disesuaikan dengan kasus yang bersangkutan
(audiogram, foto fundus, angiografi, tonometri).
d. Melakukan ekualisasi yaitu upaya menyamakan tekanan antara telinga bagian
tengah dengan tekanan udara di luar.
e. Menandatangani surat persetujuan tindakan medis (informed consent) dalam
RUBT.
f. Melakukan tindakan terapi hiperbarik dalam ruang RUBT
 Tekanan dinaikkan perlahan 1 s/d 2,8 ATM (kedalaman
0 s/d 60 feet)
 Bila pasien merasa sakit segera beritahu tener/attendant yang tugasnya
memonitor dan merawat pasien selama terapi.
 Hirup O2 dengan bernapas seperti biasa
 Dokter/perawat hiperbarik selalu memonitor pasien selama di dalam RUBT
dan setelah selesai terapi.
i. Penderita DCS/AGE yang tidak sadar (status emergensi) perlu tindakan
timpanoplasti (menggunakan abbocath) oleh
- Dokter spesialis THT
8
- Dokter hiperbarik yang sudah dilatih untuk melakukan timpanoplasti.
j. Merujuk dan mengkonsultasikan ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih
mampu jika diperlukan.
9
- Dokter hiperbarik yang sudah dilatih untuk melakukan timpanoplasti.
j. Merujuk dan mengkonsultasikan ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih
mampu jika diperlukan.
9

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Keperawatan holistik
Keperawatan holistikKeperawatan holistik
Keperawatan holistik
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
HPK STARKES edit.ppt
HPK STARKES edit.pptHPK STARKES edit.ppt
HPK STARKES edit.ppt
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icu
 
Choking
ChokingChoking
Choking
 
RPS KMB 1 2018.docx
RPS KMB 1 2018.docxRPS KMB 1 2018.docx
RPS KMB 1 2018.docx
 
Sampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_samplingSampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_sampling
 
Konsep dasar dan tujuan MPKP ,.ppt
Konsep dasar dan tujuan  MPKP  ,.pptKonsep dasar dan tujuan  MPKP  ,.ppt
Konsep dasar dan tujuan MPKP ,.ppt
 
RCA dan HFMEA bagi Rumah Sakit
RCA dan HFMEA bagi Rumah SakitRCA dan HFMEA bagi Rumah Sakit
RCA dan HFMEA bagi Rumah Sakit
 
Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
 

Similar to Terapi hyperbaric chamber

Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fasilitas dan peralatan wajib icu
Fasilitas dan peralatan wajib icuFasilitas dan peralatan wajib icu
Fasilitas dan peralatan wajib icuMaf ID
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixArmelia Putry
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerTinto Love
 
Konsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptx
Konsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptxKonsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptx
Konsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptxMichael Salim
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah nanda yudip
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN DebyNurulSyafda
 
12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx
12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx
12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptxForkomV
 

Similar to Terapi hyperbaric chamber (20)

Terapi hyperbaric chamber
Terapi  hyperbaric chamberTerapi  hyperbaric chamber
Terapi hyperbaric chamber
 
Terapi hyperbaric chamber
Terapi  hyperbaric chamberTerapi  hyperbaric chamber
Terapi hyperbaric chamber
 
penggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigenpenggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigen
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fasilitas dan peralatan wajib icu
Fasilitas dan peralatan wajib icuFasilitas dan peralatan wajib icu
Fasilitas dan peralatan wajib icu
 
Hiperbaric
HiperbaricHiperbaric
Hiperbaric
 
Hiperbaric AKPER PEMKAB MUNA
Hiperbaric  AKPER PEMKAB MUNA Hiperbaric  AKPER PEMKAB MUNA
Hiperbaric AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fix
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezer
 
Konsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptx
Konsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptxKonsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptx
Konsiderasi Torakotomi 308 Esofago Fistula.pptx
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
 
Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
Resume ibs
Resume ibsResume ibs
Resume ibs
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
Makalah spirometri
Makalah spirometriMakalah spirometri
Makalah spirometri
 
12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx
12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx
12.RE DISAIN TATA RUANGAN. 06.21.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 

Recently uploaded (20)

PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 

Terapi hyperbaric chamber

  • 1. TERAPI HYPERBARIC CHAMBER Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) I. Pendahuluan  Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) = Hyperbaric Chamber adalah suatu tabung baja, aluminium, akrilik dan tahan tekanan lebih dari 1 ATA.  Pengelolaan oksigenasi hiperbarik sudah sejak abad ke-16 S - Tepatnya di Inggris tahun 1662 oleh HENSHAW: RUBT (Hyperbaric Chamber) → pengobatan beberapa penyakit kulit dan Rickets. - Di Perancis Tahun 1834 → dr. Junot, mengatakan adanya penyembuhan bermakna pada pasien dengan penyakit kardiopulmoner yang diobati dengan hyperbaric. - Di Inggris Tahun 1900 → dr. John Haldane, Berhasil menemukan tabel rekompressi dan penyelaman sampai sekarang tabel tersebut masih dipakai dalam pelayanan pengobatan. - Tahun 1918, Cunningham : Terapi Hipoksia dan infeksi anaerob. - Tahun 1956, dr. Ite Boereina dari Belanda, melaporkan keberhasilan suatu tindakan pembedahan jantung paru yang dilakukan di dalam RUBT. - Tahun 1960, dr. Ite Boereina : Hidup tanpa Hb dalam RUBT. - Tahun 1961, dr W. Brummelkamp: Terapi oksigen Hiperbaric dapat digunakan sebagai cara lain terapi gangren dengan menghambat infeksi anaerob pada kaki pasiennya. - Tahun 1960, terapi hyperbaric sudah dilakukan di Indonesia oleh TNI angkatan laut. Selanjutnya dikembangkan di Tanjung Pinang, Jakarta, Ambon, dan Lakesla Surabaya. → digunakan untuk menangani kasus-kasus cidera penyelaman seperti keracunan gas-gas pernapasan dan penyakit dekompressi. - RUBT berdasarkan kegunaannya 1. Recompression chamber 2. Decompression chamber 3. Submersible decompression chamber 4. Surface atau deck decompression chamber. II. Klasifikasi : A. Pertemuan Komite Fasilitas Kesehatan Amerika dan Asosiasi Nasional Proteksi Kebakaran Amerika (Kanada 1981), didukung oleh Institut Standar Nasional Amerika: 1. RUBT Klas A – manusia 2. RUBT Klas B – manusia 3. RUBT Klas C – binatang / penelitian B. Menurut US NAVY 1. Tipe RUBT : a. Kering b. Basah c. Kombinasi 2. Klas RUBT : a. Klas I – kering, basah, kombinasi – manusia b. Klas II – kering, basah, kombinasi – binatang C. Menurut Jenis 1. Large Multicompartment Chamber : - Lebih satu orang - Penelitian, pengobatan Caisson, penyelam - Tekanan lebih 5 ATA 2. Large Multicompartement Chamber - Tekanan 2 – 4 ATA 3. Portable High Pressure Multi-man Chamber : - Dapat dipindahkan 4. Portable One Man High or Low Pressure Chamber : - Dekompresi permukaan - Satu orang 1
  • 2. D. Menurut ukuran, Bentuk dan Kemampuan Tekanan 1. Monoplace (RUBT Tunggal) - Akrilik (banyak), tekanan 3 ATA (maks) - Baja, tekanan 6 ATA (maks) - Satu orang Keuntungan : a. Privat - kasus infeksi / isolasi b. Baik untuk intensif c. Tanpa masker d. Berbaring e. Mudah mengawasi penderita f. Tanpa prosedur dekompresi g. Murah dan mudah ditempatkan h. Operator satu orang Kerugian : a. Mudah kebakaran b. Tidak dapat fisioterapi c. Tidak untuk penyakit dekompresi 2. Multiple atau “walk-in” Chamber (RUBT Ganda) Keuntungan : a. Beberapa penderita b. Kurang resiko kebakaran c. Dapat fisioterapi d. Tekanan 6 ATA (maks) e. Udara biasa – masker oksigen 3. TOPOX (RUBT Topikal) - Bentuk sederhana - Tekanan 2 ATA (maks) - Oksigen langsung di luka 4. Small Hyperbaric Chamber - Bayi dan eksperimen III. Komponen-komponen Pendukung  Badan (Hull) - Umumnya 2 ruang : # inner lock (dalam) – pengobatan # outer lock (luar) – transfer # masing-masing dapat ditekan - Medical lock - Pintu dilapis karet - Jendela permanent - Cat warna terang, tidak pantulkan cahaya, mudah dibersihkan, tidak licin.  Perabot - Tempat duduk lipat - Penerangan - Tandu dorong  Sistem Pipa - Lubang masuk udara tekan, diredam - Lubang masuk – keluar berjauhan --- sirkulasi udara - Pembuangan (exhaust) jauh dari panel kontrol, listrik - Klep ekualisasi 2
  • 3.  Gas Pernapasan • Kompresor (listrik atau diesel) – difiltrasi – bank persediaan – ke RUBT • Okigen, oksigen cair atau nitrogen, helium – oksigen dihubungkan dengan sistem pernapasan • Gas pernafasan ke klep pengatur eksternal, ke dalam ruangan – klep pengatur internal kemudian flow meter, masker.  Komunikasi Untuk kedua ruangan dan panel kontrol digunakan telepon atau intercom  Pemadam kebakaran  3 faktor pencetus kebakaran :  Sumber  Bahan bakar  Oksigen Fasilitas pemadam menggunakan air pancuran otomatis atau manual, dengan slang atau tabung.  Instrumentasi dan pengoperasian - Panel kontrol mudah dibaca - Pengukuran tekanan/kedalaman di dalam dan dipanel - Jam dinding - Flow meter untuk mengukur kecepatan ventilasi - Monitor suhu dan kelembaban - Monitor elektro-diagnostik IV. Terapi RUBT RUBT diberi tekanan + oksigen = Terapi Oksigen Hiperbarik (OHB) adalah cara pengobatan (medik) pada penderita di dalam RUBT dengan memberi nafas oksigen murni (100%). V. Efek Fisiologi Efek mekanik : tekanan tinggi hanya untuk penyakit dekompressi, air embolism dan distensi gas abdomen. Efek Terapi : terjadi peninggian tekanan parsiel oksigen Di permukaan : * Tek. Udara 1 Atm Absolut ( 1 ATA) = 760 mmHg. * Tek. Parsiel O2 (PO2) = 20% x 760 mmHg = 150 mmHg * PO2 Alveoli 100 mmHg ---- > penyerapan O2 dan pertukaran CO2 * PO2 sirkulasi = 90 mmHg. Hemoglobin : - mengikat oksigen 97% - 20 ml O2 per 100 ml darah = 20 vol % - Oksigen bebas cairan plasma = 0,3 vol % Tekanan 1 ATA, Oksigen murni 100% : • Hemoglobin + O2 97% menjadi 100% • Cairan plasma : menjadi 2 Vol % Tekanan 2 ATA : Cairan plasma 4 vol % • Tekanan 3 ATA : cairan plasma 6 vol % = kebutuhan untuk metabolisme makhluk hidup. VI. Manfaat OHB di klinik 1. Menormalkan jaringan hipoksia dan anoksia 2. Vasokonstriksi arteri 3. Meningkatkan viabilitas sel dan jaringan 4. Meningkatkan kemampuan lekosit membunuh kuman 5. Neovaskularisasi dan proliferasi 6. Bakteriostatik kuman aerob 7. Bakterisida kuman anaerob 8. Penyakit dekompresi 3
  • 4. VII. Ruang Lingkup Pelayanan Hiperbarik di Indonesia 1. Pelayanan medik hiperbarik adalah pengobatan oksigenasi hiperbarik yang dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan dengan menggunakan Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) dan pemberian pernapasan oksigen murni (O2 = 100%) pada tekanan lebih dari satu atmosfer dalam jangka waktu tertentu. 2. Sarana pelayanan kesehatan untuk pelayanan medik hiperbarik adalah : a. Rumah Sakit klas A, B, C, D, serta puskesmas yang memiliki ketentuan sebagai berikut : 1) Sarana pelayanan kesehatan yang terletak di tepi pantai yang menjadi lintasan dan atau tempat persinggahan kegiatan kelautan serta kegiatan penyelaman. 2) Sarana pelayanan kesehatan yang terletak di daerah wisata penyelaman dan resor penyelaman (dive resort). 3) Sarana pelayanan kesehatan yang merupakan jejaring pelayanan medik hiperbarik, baik yang terdaftar untuk menunjang kegiatan kelautan maupun yang memiliki Kerjasama Operasional (KSO) dengan pusat rujukan pelayanan medik hiperbarik di wilayah tersebut. b. Kapal Rumah Sakit Hiperbarik Multifungsi, yaitu kapal yang dilengkapi RUBT ruang ganda, RUBT ruang tunggal untuk pemakaian tipe rumah sakit, serta RUBT pengangkut tipe L. 3. Penggunaan pengobatan hiperbarik terbagi sebagai berikut : 1. Sebagai pengobatan utama, yaitu untuk penyakit-penyakit akibat penyelaman dan kegiatan kelautan: - Penyakit dekompresi - Emboli udara - Luka bakar - Crush injury - Keracunan gas karbon monoksida (CO) 2. Sebagai pengobatan tambahan, yaitu untuk : - Gas gangren - Komplikasi diabetes mellitus (gangrene diabeticum) - Eritema nodosum - Osteomyelitis - Buerger’s disease - Morbus Hansen - Psoriasis vulgaris - Edema serebral - Skeleroderma - Lupus erimatosus (SLE) - Rheimatoid artritis 3. Sebagai pengobatan pilihan lain, yaitu untuk : - Pelayanan kesehatan dan kebugaran - Pelayanan kesehatan olahraga - Pasien lanjut usia (geriatri) - Dermatologi dan kecantikan 4. Sebagai penunjang diagnostik, yaitu untuk pasien rawat inap dengan : - Penyakit dekompresi berat dengan kelumpuhan (parese & plegi) - Penyakit dekompresi berat dengan pneumonia - Penyakit dekompresi berat dengan disertai penyakit jantung - Penyakit dekompresi berat dengan incontinentia urine dan hematuria. Untuk kasus-kasus di atas dilaksanakan rawat bersama antara pelayanan medik hiperbarik dengan SMF RS yang terkait. VIII. Penyelenggaraan Pelayanan Medik Hiperbarik di Indonesia 1. Standar Sarana Pelayanan Medik Hiperbarik 1.1. Peralatan dan Sarana Agar dapat menyelenggarakan pelayanan medik hiperbarik yang prima, sarana pelayanan medik hiperbarik harus memiliki sarana, prasarana, dan peralatan yang aman, akurat, dan handal, serta memenuhi persyaratan desain di samping memiliki prosedur 4
  • 5. tetap penggunaan peralatan dengan memperhatikan keamanan dan melakukan kendali mutu. A. Peralatan Agar pelayanan hiperbarik dapat terselenggara dengan baik, maka diperlukan peralatan-peralatan utama dan tambahan yang memadai dan memenuhi syarat di setiap ruangan sesuai dengan fungsinya. 1. Ruang Udara Bertekanan Tinggi / RUBT (Hyperbaric Chamber) Ruang Udara Bertekanan Tinggi merupakan fasilitas utama yang dibutuhkan dalam pelayanan medik hiperbarik. Yang terpenting dalam mekanisme RUBT adalah adanya tekanan, maka oksigen di dalamnya memberikan tekanan yang lebih tinggi dari permukaan air laut. Ukuran, bentuk, dan kapasitas tekan di RUBT sangat bervariasi. Pembagian tipe RUBT adalah sebagai berikut : a. RUBT Ruang Tunggal (Monoplace) Merupakan tipe RUBT yang sering digunakan. Pasien dapat dipindahkan ke dalam RUBT dengan oksigen yang diisi sesuai tekanan, yaitu tidak lebih dari 3 ATA. Digunakan untuk penanganan pasien individu, kasus infeksi, dan perawatan intensif. Kelebihannya adalah mudah dioperasikan, mudah untuk ditempatkan, tidak membutuhkan masker muka, mudah untuk mengobservasi pasien, serta hanya membutuhkan sedikit tenaga operator. b. RUBT Ruang Ganda (Multiplace atau “walk-in chamber”) Merupakan tipe RUBT yang sering digunakan. Pasien dapat dipindahkan ke dalam RUBT dengan oksigen yang diisi sesuai tekanan, yaitu tidak lebih dari 3 ATA. Digunakan untuk penanganan pasien individu, kasus infeksi, dan perawatan intensif. Kelebihannya adalah mudah dioperasikan, mudah untuk ditempatkan, tidak membutuhkan masker muka, mudah untuk mengobservasi pasien, serta hanya membutuhkan sedikit tenaga operator. c. RUBT Pengangkut (Mobile / Portable) RUBT yang dapat dipindahkan dan bergerak kemana saja dibutuhkan, dapat langsung berfungsi di lokasi, bahkan di tempat parkir Rumah Sakit. Tipe ini sangat ideal untuk mendukung operasional militer, dan dapat difungsikan sebagai Rumah Sakit di medan tempur, serta dapat digunakan untuk mendukung penelitian dan terapi. d. RUBT untuk testing dan latihan penyelam Digunakan untuk melakukan uji coba terhadap penyelam, dimana ruangan tersebut disimulasikan sesuai dengan kedalaman penyelaman. e. Small hyperbaric chamber Digunakan untuk neonatus dan hewan percobaan 2. Pemilihan Tipe RUBT TIPE TEKANAN TIPE INDIKASI Sampai 1,5 ATA RUBT Ruang Tunggal dan RUBT Ruang Ganda - Iskemi serebral - Iskemi kardiak - Iskemi peripheral vaskuler - Pengobatan tambahan untuk kebugaran, kedokteran olahraga, skin flaps, dan trauma akustik Sampai 2,5 ATA Non portable dan portable - Gas gangren - Luka bakar - Crush injury pada ujung lengan/kaki Sampai 3 ATA Non portable dan portable Penanganan darurat pada penyakit dekompresi Sampai 6 ATA RUBT Ruang Ganda - Emboli udara - Dekompresi 5
  • 6. 3. Peralatan Tambahan untuk Ruang Udara Bertekanan Tinggi a. Masker oksigen b. Respirator dan ventilator c. Peralatan untuk terapi, yaitu: - Peralatan resusitasi jantung dan paru (RJP) - Tabung endotrakeal - Alat penghisap (suction) - Peralatan infus d. Peralatan dianostik - Alat diagnostik kedokteran - Alat monitor transkutan oksigen - EKG - EEG - Alat ukur gas darah - Alat monitor tekanan intra kranial e. Alat neurologi, yaitu optalmoskop dan dymanometer untuk mengukur spastisitas. f. Alat latihan, yaitu treadmill 2. Standar Penyelenggaraan Pelayanan Medik Hiperbarik A. Indikasi, kontraindikasi, komplikasi dan efek samping A.1. Indikasi (kasus emergensi dan non emergensi) 1. Penyakit dekompresi (DCS) 2. Penyakit emboli udara (arterial gas emboli/AGE) 3. Keracunan gas : CO, sianida, hydrogen disulfida 4. Gas gangrene, facitis akuta nekrotikans, refractory osteomyelitis. 5. Morbus Hansen 6. Penyakit jamur sistemik 7. Luka bakar 8. Ulcus dan gangrene diabeticum 9. Pengobatan tambahan untuk penyembuhan pasca tindakan bedah plastic dan rekonstruksi. 10. Crush Injury 11. Bedah Orthopedi Sindrom kompartemen cidera oleh karena olahraga, patah tulang “Non Union”, cangkok tulang, osteoradionekrosis. 12. Penyakit vaskuler Shock, iskemi koroner, pembedahan jantung, penyakit buerger, penyakit raynaud. 13. Penyakit neurology stroke dan pasca stroke, multiple sklerosis, migraine, edema serebral, multi infark, cedera spinal, abses otak, neuropatik perifer. 14. Hematologi (untuk pengobatan tambahan pada Sickle Cell Anaemia) 15. Bagian penyakit mata : oklusi arteri sentralis retina 16. Gastro intestinal : Ileus paralitika, tukak lambung 17. THT : tuli mendadak (sudden deafness), menier disease, radang telinga menahun. 18. Bidang paru-paru : abses paru. A.2. Kontra Indikasi 1. Kontra indikasi mutlak a. Pneumothorax yang belum diobati b. Kehamilan c. Keganasan yang belum diberi terapi 2. Kontra indikasi relatif a. Infeksi saluran nafas bagian atas b. Sinusitis kronik 6
  • 7. c. Kelainan kejang-kejang d. Emfisema e. Febris yang tidak terkontrol f. Riwayat pneumotorax spontan g. Riwayat bedah thorax h. Riwayat operasi telinga i. Lesi paru asimtomatik A.3. Komplikasi 1. Kontra indikasi mutlak a. Barotrauma (telinga, sinus, paru dan gigi) b. Keracunan oksigen c. Temporer myopia d. Kejang 2. Efek samping Beberapa pasien mengeluh : 1) Mual 2) Berkeringat 3) Batuk kering 4) Sakit dada 5) Kedutan (muscle twithching) 6) Tinitus B. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pelaksanaan Terapi Hiperbarik a. Untuk kasus elektif diperhitungkan jumlah pasien minimal 6 orang b. Untuk kasus emergensi tidak diperhitungkan jumlah minimal pasien dan pelaksanaannya 24 jam kerja c. Untuk pasien yang tabel pengobatannya/dosis terapi hiperbariknya sama disatukan dalam satu sesi terapi. d. Kasus lama dan baru: pasien yang baru pertama kali mengikuti terapi oksigen hiperbarik, dokter harus mengawasi apakah dia tahan terhadap perubahan tekanan (pressure test) serta apakah tanda-tanda keracunan oksigen (oxygen tolerance test) e. Faktor resiko penularan penyakit - Pemisahan masker yang dipakai - Sterilisasi masker - Masuk di RUBT yang lebih intensif - Luka yang berbau tidak dicampur dengan kasus penyakit lain. Catatan : bila terapi oksigen hiperbarik dilaksanakan dengan RUBT ruang tunggal (kapasitas satu orang), maka poin a s/d e tidak dipertimbangkan. f. Bagi pasien yang akan terbang sesudah pengobatan hiperbarik, penerbangan dilakukan dalam jangka waktu 72 jam setelah pengobatan terakhir. g. Bagi pasien dengan pengobatan hiperbarik untuk program kebugaran, penerbangan boleh dilakukan dalam jangka waktu 4-6 jam setelah pengobatan terakhir (selama dekompresi, pasien tetap menghisap oksigen dan selama menunggu penerbangan penderita harus istirahat total). h. Bagi pasien penyakit dekompresi dan atau arterial gas emboli, diijinkan terbang setelah pengobatan hiperbarik dalam jangka waktu 1 sampai 2 minggu setelah pengobatan terakhir. i. Untuk penderita yang tidak sadar, perlu dilakukan timpanoplasti oleh dokter spesialis THT atau dokter spesialis kelautan dan dokter hiperbarik yang pernah mengikuti pelatihan timpanoplasti. C. Jenis dan Prosedur Pelayanan 1. Di Puskesmas a. Melakukan anamnesa b. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. 7
  • 8. c. Melakukan tindakan hiperbarik pada penderita dekompresi (DCS) maupun arterial gas emboli (AGE) yang pasiennya sadar dengan dekompresi di dalam air memakai O2 dengan alat selam SSBA. d. Merujuk ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih mampu jika diperlukan. 2. Di Rumah Sakit Klas D dan C a. Melakukan anamnesa b. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada penderita dekompresi (DCS), arterial gas emboli (AGE), dan pada penderita dengan kasus-kasus klinis terbatas bertujuan untuk mendeteksi komplikasi. c. Melakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui ada/tidaknya kontraindikasi terapi dengan RUBT, yaitu dengan pemeriksaan: 1. Thorax foto 2. Laboratorium (sesuaikan dengan kondisi penyakit) d. Melakukan ekualisasi yaitu upaya menyamakan tekanan antara telinga bagian tengah dengan tekanan udara di luar. e. Menandatangani surat persetujuan tindakan medis (informed consent) dalam RUBT. f. Melakukan tindakan terapi hiperbarik dalam ruang RUBT  Tekanan dinaikkan perlahan 1 s/d 2,8 ATM (kedalaman 0 s/d 60 feet)  Bila pasien merasa sakit segera beritahu tener/attendant yang tugasnya memonitor dan merawat pasien selama terapi.  Hirup O2 dengan bernapas seperti biasa  Dokter/perawat hiperbarik selalu memonitor pasien selama di dalam RUBT dan setelah selesai terapi. g. Penderita DCS/AGE yang tidak sadar (status emergensi) perlu tindakan timpanoplasti (menggunakan abbocath) oleh Dokter hiperbarik yang sudah dilatih untuk melakukan timpanoplasti. h. Merujuk dan mengkonsultasikan ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih mampu jika diperlukan. 3. Di Rumah Sakit Klas B, A, kapal Rumah Sakit Multifungsi, serta Rumah Sakit pusat rujukan pelayanan medik hiperbarik a. Melakukan anamnesa b. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada penderita dekompresi (DCS), arterial gas emboli (AGE), dan pada penderita dengan kasus-kasus klinis terbatas bertujuan untuk mendeteksi komplikasi. c. Melakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui ada/tidaknya kontraindikasi terapi dengan RUBT, yaitu dengan pemeriksaan: 1. Thorax foto 2. Laboratorium (sesuaikan dengan kondisi penyakit) 3. Pemeriksaan lainnya disesuaikan dengan kasus yang bersangkutan (audiogram, foto fundus, angiografi, tonometri). d. Melakukan ekualisasi yaitu upaya menyamakan tekanan antara telinga bagian tengah dengan tekanan udara di luar. e. Menandatangani surat persetujuan tindakan medis (informed consent) dalam RUBT. f. Melakukan tindakan terapi hiperbarik dalam ruang RUBT  Tekanan dinaikkan perlahan 1 s/d 2,8 ATM (kedalaman 0 s/d 60 feet)  Bila pasien merasa sakit segera beritahu tener/attendant yang tugasnya memonitor dan merawat pasien selama terapi.  Hirup O2 dengan bernapas seperti biasa  Dokter/perawat hiperbarik selalu memonitor pasien selama di dalam RUBT dan setelah selesai terapi. i. Penderita DCS/AGE yang tidak sadar (status emergensi) perlu tindakan timpanoplasti (menggunakan abbocath) oleh - Dokter spesialis THT 8
  • 9. - Dokter hiperbarik yang sudah dilatih untuk melakukan timpanoplasti. j. Merujuk dan mengkonsultasikan ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih mampu jika diperlukan. 9
  • 10. - Dokter hiperbarik yang sudah dilatih untuk melakukan timpanoplasti. j. Merujuk dan mengkonsultasikan ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih mampu jika diperlukan. 9