SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Lamria rodearni sitio
Pemberian terapi oxygen
adalah suatu tata cara
pemberian
bantuan
gas
oksigen pada penderita yang
mengalami
gangguan
pernapasan ke dalam paru
melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan alat
khusus.
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.

Memenuhi kekurangan oksigen
Membantu kelancaran metabolism
Sebagai tindakan pengobatan
Mencegah hipoksia
Mengurangi beban kerja alat nafas
dan jantung
INDIKASI










Dengan anoksia atau hipoksia
Dengan kelumpuhan alat-alat
pernafasan
Selama dan sesudah dilakukan narcose
umum
Mendapat trauma paru
Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda
shock, dispneu, cyanosis, apneu
Dalam keadaan coma

















Tabung oksigen
Flowmeter oksigen
Humidifier
Nasal kanul
Plester 2 buah
2 buah waskom / kom berisikan Nacl 0,9 %
Cotton bad / lidi waten dan sarung tangan dalam bak
instrumen
Tanda peringatan (dilarang merokok, menyalakan api
karena oksigen sedang digunakan)
Aqua bidest
Senter pen light
Jam dengan hitungan detik
Alat tulis untuk mencatat
•Nasal kanul

 Indikasi :

1.Nasalkanul

-

a. Flow rate: 1-6 L/menit

-

b. Konsentrasi O2 : 20-45%

 Keuntungan :

-

a. Pasien dapat makan dan bicara tanpa melepas

canula
-

b. Nyaman untuk semua usia

 Kerugian :
-

a. Mudah terlepas / salah posisi

-

b. Harus punya lubang hidung yang paten

-

c. Flow rate > 6L/menit tidak dapat

diberikan, karena dapat menimbulkan rasa tidak
2. Simple face mask
 Indikasi :




Flow rate: 5-8 L/menit
Konsentrasi O2 : 40-60%
 Keuntungan:



Efektif untuk pernafasan via
mulut atau yang mengalami
sumbatan hidung
 Kerugian :



Penggunaan flow rate
sedikitnya 5L/menit
mencegah rebreatheing CO2
3.Partial rebreather mask
 Indikasi :




- a. Flow rate: 8-12
L/menit
- b. Konsentrasi O2 : 5080%
 Keuntungan :



- Mengirimkan O2 dalam
konsentrasi tinggi
 Kerugian :



Kantong harus tidak
melintir / melipat, dan
hindari obstruksi oksigen
4. Nonrebreather mask
 Indikasi :










- Flow rate: 10-15 L/menit
- Konsentrasi O2 : 60-80%
Keuntungan :
- Mengirimkan konsentrasi
oksigen yang paling tinggi
Kerugian :
Mati lemas jika aliran oksigen
terobstruksi dan masker rapat
menempel, kecuali jika masker
dilengkapi dengan suatu mekanisme
katup spring (spring valve) yang
dapat membuka manakala pasien
inspirasi.
Proses oksigenasi dapat
dilakukan melalui :
 Hidung
 Faring
 Laring
 Epiglottis
1. Persiapan: Sambungkan flowmeter dengan
oksigen, isi himudifier dengan aqua bidest sampai
batas yang telah ditentukan kemudian
sambungkan ke flowmeter.
2. Berikan salam, untuk mempermudah komunikasi
dengan pasien.
3. Jelaskan tujuan dari tindakan, untuk menghindari
adanya misscomunication dengan pasien.
4. Kontrak waktu untuk melakukan tindakan.
5. Dekatkan alat-alat yang disiapkan, untuk
mempermudah proses.
6. Petugas mencuci tangan, untuk menjaga
kebersihan.
7. Kaji pernafasan pasien (hitung RR 1 menit penuh), untuk
memastikan bahwa pasien benar-benar membutuhkan
oksigenasi
8. Gunakan sarung tangan, untuk menghindari terjadinya
iritasi.
9. Kaji kondisi mulut dan hidung pasien dengan
menggunakan senter (bila kotor mintakan pasien untuk
membersihkan, bila pasien tidak sadar bersihkan lubang
hidung dengan lidi waten yang telah dilembabkan
dengan cairan Nacl 0,9%), untuk mempermudah proses
10. Sambungkan kanul dengan alat pelembap/humidier
11. Kemudian putar flowmeter sesuai dengan program
terapi (missal : untuk kanul/kateter 24-44 % / 1-6
liter/menit, sedangkan unutk masker 40% = 5
liter/menit)
12 Masukkan ujung kanul ke dalam waskom yang berisi air
untuk memastikan apakah oksigen telah mengalir
dengan baik (tanda oksigen mengalir dengan baik adalah
terdapatnya gelembung-gelembung udara dalam air)
13.Pasangkan nasal kanul pada hidung klien dengan hati-hati
dan tidak menimbulkan rasa sakit serta posisi kanul dengan
tepat, guna memberi rasa nyaman pada pasien saat diberi
oksigenasi
14.Beri fiksasi/plester pada kanul dan untuk direkatkan pada
samping hidung/pipi klien
15.Rapikan klien, agar pasien lebih nyaman dengan tempat
tidurnya
16.Gantung tanda peringatan pada botol tabung, untuk
menghindari ada pihak keluarga yang masih awan
memainkan botol tabung
17.Jelaskan bahwa tindakan sudah selesai, agar pasien bisa
istirahat kembali
18.Mencuci tangan, untuk menghindari menempelnya kumankuman atau virus dari pasien atau lingkungan
19.Catat semua kegiatan yang telah dilakukan, serta respon
klien, untuk pendataan dan evaluasi tindakan selanjutnya.










Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan
sesudah pemberian oksigen
Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan
misalnya : api, yang dapat menimbulkan
kebakaran
Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan
isi sesuai batas yang ada pada botol
Botol pelembab harus disimpan dalam
keadaan bersih dan kering bila tidak dipakai
Nasal prong dan masker harus dibersihkan,
didesinfeksi dan disimpan kering






Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada
penderita penyakit paru kronis karena pemberian
oksigen yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
hipoventilasi,hypercarbia diikuti penurunan
kesadaran.
Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1 – 2
liter/menit, kemudian dinaikkan pelan-pelan sesuai
kebutuhan
Terapi O2 merupakan salah satu intervensi
keperawatan yang bersifat kolaboratif yang merupakan
bagian dari paket intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien berdasarkan diagnosa
keperawatan yang dirumuskan. Oleh karena itu maka
langkah pertama yang perawat lakukan adalah
melakukan pengkajian
KOMPLIKASI/
PENYULIT TERAPI O2
1. Kerusakan pada paru
-tergantung konsentrasi oksigen yang
diberikan
-tergantung pada lama pemberian
2. Efek neurologi
kejang-kejang karena tekanan intra kranial
neningkat
3. Fibro plasia retrolental
kebutuhan pada bayi prematur yang mendapat
terapi oksigen
 TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarSeptian Muna Barakati
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
TERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTYASLARASATI
 
Leaflet batuk efektif akper muna
Leaflet batuk efektif akper munaLeaflet batuk efektif akper muna
Leaflet batuk efektif akper munaWarnet Raha
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Askep. sinusitis maksilaris lp.
Askep. sinusitis maksilaris lp.Askep. sinusitis maksilaris lp.
Askep. sinusitis maksilaris lp.Tias Ios Tias
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apdFikri Jafar
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulinDasuki Suke
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaYesi Tika
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalRobertus Arian Datusanantyo
 
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis BuktiEmergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis BuktiRobertus Arian Datusanantyo
 
Format askep hipertermi
Format askep hipertermiFormat askep hipertermi
Format askep hipertermiEtika Nurasih
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
 
Emfisema
EmfisemaEmfisema
Emfisema
 
Analisa data
Analisa data Analisa data
Analisa data
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
TERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.pptTERAPI OKSIGEN.ppt
TERAPI OKSIGEN.ppt
 
Leaflet batuk efektif akper muna
Leaflet batuk efektif akper munaLeaflet batuk efektif akper muna
Leaflet batuk efektif akper muna
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Askep. sinusitis maksilaris lp.
Askep. sinusitis maksilaris lp.Askep. sinusitis maksilaris lp.
Askep. sinusitis maksilaris lp.
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
 
Intervensi keperawatan anemia (recovered)
Intervensi keperawatan anemia (recovered)Intervensi keperawatan anemia (recovered)
Intervensi keperawatan anemia (recovered)
 
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis BuktiEmergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triase Berbasis Bukti
 
Format askep hipertermi
Format askep hipertermiFormat askep hipertermi
Format askep hipertermi
 

Viewers also liked

Makalah keperawatan anak terapi oksigen
Makalah keperawatan anak terapi oksigen Makalah keperawatan anak terapi oksigen
Makalah keperawatan anak terapi oksigen HEALCORP
 
Basic airway management
Basic airway managementBasic airway management
Basic airway managementLee Oi Wah
 

Viewers also liked (7)

PEMBERIAN OKSIGEN
PEMBERIAN OKSIGENPEMBERIAN OKSIGEN
PEMBERIAN OKSIGEN
 
Terapi oksigen
Terapi oksigenTerapi oksigen
Terapi oksigen
 
Makalah keperawatan anak terapi oksigen
Makalah keperawatan anak terapi oksigen Makalah keperawatan anak terapi oksigen
Makalah keperawatan anak terapi oksigen
 
Basic airway management
Basic airway managementBasic airway management
Basic airway management
 
Terapi Pemberian Oksigen
Terapi Pemberian OksigenTerapi Pemberian Oksigen
Terapi Pemberian Oksigen
 
Oxygen therapy
Oxygen therapyOxygen therapy
Oxygen therapy
 
Basics of Oxygen Therapy
Basics of Oxygen TherapyBasics of Oxygen Therapy
Basics of Oxygen Therapy
 

Similar to penggunaan teraphy oksigen

Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixArmelia Putry
 
49177297-terapi-oksigen.pptx
49177297-terapi-oksigen.pptx49177297-terapi-oksigen.pptx
49177297-terapi-oksigen.pptxErik Efendi
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaTina Novianty S
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN DebyNurulSyafda
 
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.pptTHERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.pptawaldarmawan3
 
La rangki pemasangan oksigen dengan nosokomial
La rangki pemasangan oksigen dengan nosokomialLa rangki pemasangan oksigen dengan nosokomial
La rangki pemasangan oksigen dengan nosokomialOperator Warnet Vast Raha
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxNurulLaili35
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerTinto Love
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorArmy Of God
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptmIrene Rangin
 

Similar to penggunaan teraphy oksigen (20)

Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fix
 
49177297-terapi-oksigen.pptx
49177297-terapi-oksigen.pptx49177297-terapi-oksigen.pptx
49177297-terapi-oksigen.pptx
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Terapi Oksigenasi
Terapi OksigenasiTerapi Oksigenasi
Terapi Oksigenasi
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.pptTHERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt
 
La rangki pemasangan oksigen dengan nosokomial
La rangki pemasangan oksigen dengan nosokomialLa rangki pemasangan oksigen dengan nosokomial
La rangki pemasangan oksigen dengan nosokomial
 
DRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptxDRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptx
 
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNATindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
 
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
Tindakan suctioning AKPER PEMKAB MUNA
 
Golo nasal
Golo nasalGolo nasal
Golo nasal
 
Definisi nasal kanul
Definisi nasal kanulDefinisi nasal kanul
Definisi nasal kanul
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezer
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilator
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

penggunaan teraphy oksigen

  • 2. Pemberian terapi oxygen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus.
  • 3. TUJUAN 1. 2. 3. 4. 5. Memenuhi kekurangan oksigen Membantu kelancaran metabolism Sebagai tindakan pengobatan Mencegah hipoksia Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
  • 4. INDIKASI       Dengan anoksia atau hipoksia Dengan kelumpuhan alat-alat pernafasan Selama dan sesudah dilakukan narcose umum Mendapat trauma paru Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu Dalam keadaan coma
  • 5.             Tabung oksigen Flowmeter oksigen Humidifier Nasal kanul Plester 2 buah 2 buah waskom / kom berisikan Nacl 0,9 % Cotton bad / lidi waten dan sarung tangan dalam bak instrumen Tanda peringatan (dilarang merokok, menyalakan api karena oksigen sedang digunakan) Aqua bidest Senter pen light Jam dengan hitungan detik Alat tulis untuk mencatat
  • 6. •Nasal kanul  Indikasi : 1.Nasalkanul - a. Flow rate: 1-6 L/menit - b. Konsentrasi O2 : 20-45%  Keuntungan : - a. Pasien dapat makan dan bicara tanpa melepas canula - b. Nyaman untuk semua usia  Kerugian : - a. Mudah terlepas / salah posisi - b. Harus punya lubang hidung yang paten - c. Flow rate > 6L/menit tidak dapat diberikan, karena dapat menimbulkan rasa tidak
  • 7. 2. Simple face mask  Indikasi :   Flow rate: 5-8 L/menit Konsentrasi O2 : 40-60%  Keuntungan:  Efektif untuk pernafasan via mulut atau yang mengalami sumbatan hidung  Kerugian :  Penggunaan flow rate sedikitnya 5L/menit mencegah rebreatheing CO2
  • 8. 3.Partial rebreather mask  Indikasi :   - a. Flow rate: 8-12 L/menit - b. Konsentrasi O2 : 5080%  Keuntungan :  - Mengirimkan O2 dalam konsentrasi tinggi  Kerugian :  Kantong harus tidak melintir / melipat, dan hindari obstruksi oksigen
  • 9. 4. Nonrebreather mask  Indikasi :       - Flow rate: 10-15 L/menit - Konsentrasi O2 : 60-80% Keuntungan : - Mengirimkan konsentrasi oksigen yang paling tinggi Kerugian : Mati lemas jika aliran oksigen terobstruksi dan masker rapat menempel, kecuali jika masker dilengkapi dengan suatu mekanisme katup spring (spring valve) yang dapat membuka manakala pasien inspirasi.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Proses oksigenasi dapat dilakukan melalui :  Hidung  Faring  Laring  Epiglottis
  • 14. 1. Persiapan: Sambungkan flowmeter dengan oksigen, isi himudifier dengan aqua bidest sampai batas yang telah ditentukan kemudian sambungkan ke flowmeter. 2. Berikan salam, untuk mempermudah komunikasi dengan pasien. 3. Jelaskan tujuan dari tindakan, untuk menghindari adanya misscomunication dengan pasien. 4. Kontrak waktu untuk melakukan tindakan. 5. Dekatkan alat-alat yang disiapkan, untuk mempermudah proses. 6. Petugas mencuci tangan, untuk menjaga kebersihan.
  • 15. 7. Kaji pernafasan pasien (hitung RR 1 menit penuh), untuk memastikan bahwa pasien benar-benar membutuhkan oksigenasi 8. Gunakan sarung tangan, untuk menghindari terjadinya iritasi. 9. Kaji kondisi mulut dan hidung pasien dengan menggunakan senter (bila kotor mintakan pasien untuk membersihkan, bila pasien tidak sadar bersihkan lubang hidung dengan lidi waten yang telah dilembabkan dengan cairan Nacl 0,9%), untuk mempermudah proses 10. Sambungkan kanul dengan alat pelembap/humidier 11. Kemudian putar flowmeter sesuai dengan program terapi (missal : untuk kanul/kateter 24-44 % / 1-6 liter/menit, sedangkan unutk masker 40% = 5 liter/menit) 12 Masukkan ujung kanul ke dalam waskom yang berisi air untuk memastikan apakah oksigen telah mengalir dengan baik (tanda oksigen mengalir dengan baik adalah terdapatnya gelembung-gelembung udara dalam air)
  • 16. 13.Pasangkan nasal kanul pada hidung klien dengan hati-hati dan tidak menimbulkan rasa sakit serta posisi kanul dengan tepat, guna memberi rasa nyaman pada pasien saat diberi oksigenasi 14.Beri fiksasi/plester pada kanul dan untuk direkatkan pada samping hidung/pipi klien 15.Rapikan klien, agar pasien lebih nyaman dengan tempat tidurnya 16.Gantung tanda peringatan pada botol tabung, untuk menghindari ada pihak keluarga yang masih awan memainkan botol tabung 17.Jelaskan bahwa tindakan sudah selesai, agar pasien bisa istirahat kembali 18.Mencuci tangan, untuk menghindari menempelnya kumankuman atau virus dari pasien atau lingkungan 19.Catat semua kegiatan yang telah dilakukan, serta respon klien, untuk pendataan dan evaluasi tindakan selanjutnya.
  • 17.      Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah pemberian oksigen Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan misalnya : api, yang dapat menimbulkan kebakaran Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada pada botol Botol pelembab harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering bila tidak dipakai Nasal prong dan masker harus dibersihkan, didesinfeksi dan disimpan kering
  • 18.    Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada penderita penyakit paru kronis karena pemberian oksigen yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan hipoventilasi,hypercarbia diikuti penurunan kesadaran. Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1 – 2 liter/menit, kemudian dinaikkan pelan-pelan sesuai kebutuhan Terapi O2 merupakan salah satu intervensi keperawatan yang bersifat kolaboratif yang merupakan bagian dari paket intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien berdasarkan diagnosa keperawatan yang dirumuskan. Oleh karena itu maka langkah pertama yang perawat lakukan adalah melakukan pengkajian
  • 19. KOMPLIKASI/ PENYULIT TERAPI O2 1. Kerusakan pada paru -tergantung konsentrasi oksigen yang diberikan -tergantung pada lama pemberian 2. Efek neurologi kejang-kejang karena tekanan intra kranial neningkat 3. Fibro plasia retrolental kebutuhan pada bayi prematur yang mendapat terapi oksigen